KERUKUNAN
ANTAR
UMAT
BERAGAMA
1. DEFINISI DAN HAKIKAT
AGAMA
Pendidikan Agama adalah salah satu mata pelajaran yang wajib
dipelajari di sekolah formal yang bertujuan agar membuat peserta didik
selain berkembang ilmu pengetahuannya sekaligus berkembang pula
spiritualnya. Konsep pendidikan dalam Agama Buddha meliputi tiga
tahap, ketiga tahapan tersebut adalah:
Pariyatti, yaitu proses belajar siswa yang menghasilkan
pengertian
Patipati, yaitu praktek yang dilakukan setelah siswa memperoleh
pengertian dari belajar
Pativedha, yaitu tujuan atau hasil akhir yang dicapai setelah
siswa memiliki pengertian dan melaksanakan praktek dari ajaran
itu sendiri.
2. PELAKSANAAN SILA DEMI
TERWUJUDNYA
KERUKUNAN KEHIDUPAN
BERAGAMA
Merupakan suatu kondisi sosial dimana semua golongan agama bisa
hidup bersama-sama tanpa mengurangi hak dasar masing-masing untuk
melaksanakan kewajiban agamanya. Dimana masing-masing dapat
hidup sebagai pemeluk agama yang baik dalam keadaan rukun dan
damai.
Secara pasif makna kerukunan adalah menjaga agar hidup rukun,
sedangkan secara aktif berarti melakukan praktik atau usaha yang dapat
mengakibatkan timbulnya kerukunan. Makna secara aktif ini dapat
dilakukan dengan kegiatan yang bersifat sosial kemanusiaan, diskusi,
dan musyawarah.
3. BRAHMA VIHARA
Brahma vihara adalah sifat batin yang luhur atau mulia atau
tempat berdiamnya makhluk Brahma (makhluk dewa yang
telah mencapai kesucian batin). Sifat ini terdapat dalam diri
manusia baik yang jahat maupun yang baik.
Hal-hal (lima hal) yang menunjang kerukunan, persatuan, dan kesatuan, yang merupakan
tujuan dari 6 (enam) dhamma, yaitu:
a) saling mengingat (saraniya)
b) saling mencintai (piyakarana)
c) saling menghormati (garukarana)
d) saling menolong (sanghaya)
e) saling menghindari percekcokan (avivadaya)