Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGARUH BUDAYA DALAM PRAKTEK BISNIS DI INDONESIA

Dossen Pengampuh :

Dr., Dra, Ani Nuraini, MM

Di Susun Oleh :

Kelompok II

1. Fransiska Peku Wali (203030019)

2. Dewi Handayani Sitompul (203030001)

3. Nurhalimah Tussa’diyah (203030005)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

TAHUN 2023
DAFTAR ISI

BAB 1……………………………………………………………………………………….1

PENDAHULUAN………………………………………………………………………….1

A. LATAR BELAKANG MASALAH……………………………………………….1

B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………..2

BAB II……………………………………………………………………………………....3

PEMBAHASAN……………………………………………………………………………3

A. Pengafruh budaya dalam praktik bisnis di indonesia…………………………...3

B. Segemntasi kekuatan sosial dalam perekonomian indonesia………………..….4

C. Relasi dan jaringan bisnis………………………………………………………….5

BAB III……………………………………………………………………………………….6

PENUTUP……………………………………………………………………………………6

A. KESIMPULAN ………………………………………………………………………7

B. SARAN………………………………………………………………………………..8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan

memiliki kekayaan budaya serta keragaman agama yang melimpah. Dalam konteks

bisnis, kekuatan sosial kultural memiliki pengaruh yang signifikan terhadap praktek

bisnis di Indonesia. Budaya, agama, dan norma-norma sosial memainkan peran

penting dalam membentuk strategi bisnis, hubungan dengan mitra bisnis, dan

dukungan dari masyarakat. Sejarah perkembangan kekuatan sosial budaya merujuk

pada evolusi dan perubahan dalam pengaruh, nilai-nilai, norma, dan ekspresi budaya

dalam masyarakat sepanjang waktu. Ini melibatkan perubahan dalam cara individu

dan kelompok berinteraksi, berkomunikasi, dan mengembangkan identitas budaya

mereka. Sejarah perkembangan kekuatan sosial budaya adalah cerminan dari

bagaimana masyarakat dan individu menghadapi perubahan dalam teknologi, politik,

ekonomi, dan dinamika sosial, serta bagaimana budaya terus berkembang dan

beradaptasi sepanjang sejarah manusia.

Dalam era transformasi bisnis yang cepat, pemahaman yang baik tentang

kekuatan sosial kultural menjadi kunci sukses bagi pengusaha dan pelaku bisnis di

Indonesia. Indonesia sebagai negara dengan keragaman budaya dan agama yang kaya

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap praktek bisnis di dalamnya. Faktor-faktor

sosial kultural seperti budaya, agama, nilai-nilai sosial, dan norma-norma masyarakat

memainkan peran penting dalam membentuk dan mengarahkan praktek bisnis di

Indonesia. Dalam paper ini, kami akan menggali lebih dalam tentang bagaimana

kekuatan sosial kultural ini mempengaruhi praktek bisnis di Indonesia. Budaya


Indonesia yang mengutamakan keharmonisan dan kerjasama sosial, misalnya,

mempengaruhi cara bisnis dilakukan. Agama Islam sebagai agama mayoritas juga

memberikan panduan etika bisnis yang kuat, sementara norma-norma sosial

memengaruhi keputusan bisnis dalam memberikan bantuan kepada keluarga atau

sumbangan sosial kepada masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh budaya dalam praktek bisnis di Indonesia?

2. Apa saja aspek budaya yang memengaruhi keputusan bisnis dan strategi

perusahaan? Bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan budaya lokal untuk

mencapai kesuksesan dalam bisnis?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengaruh Budaya dalam Praktek Bisnis di Indonesia

Budaya memiliki pengaruh yang kuat dalam praktek bisnis di Indonesia.

Contohnya, konsep "gotong royong" dalam budaya Indonesia mendorong

kolaborasi dan kerjasama antara pelaku bisnis. Selain itu, hierarki dan

penghormatan terhadap orang yang lebih tua atau berpengalaman juga

mempengaruhi hubungan bisnis di Indonesia. Pemahaman yang baik tentang

budaya lokal dapat membantu pengusaha dalam menjalin hubungan yang baik

dengan mitra bisnis dan pelanggan. Adapun pengaruh lainnya seperti halnya

pengaruh agama dalam praktek bisnis di Indonesia, agama memiliki peran yang

signifikan dalam praktek bisnis di Indonesia.

Kekuatan sosial kultural merujuk pada pengaruh yang dimiliki oleh unsur-unsur

budaya dan sosial dalam sebuah masyarakat terhadap individu, kelompok, dan

masyarakat secara keseluruhan. Ini mencakup elemen-elemen seperti bahasa,

norma, nilai, tradisi, keyakinan, dan praktik yang diterima secara sosial dalam

suatu kelompok atau komunitas. Kekuatan ini juga meliputi institusi-institusi

sosial seperti keluarga, agama, pendidikan, dan budaya populer yang membentuk

pandangan dunia dan perilaku manusia.

Dalam konteks perekonomian, kekuatan sosial kultural juga memainkan peran

penting. Berikut adalah beberapa konsep kekuatan sosial kultural dalam

perekonomian:
1. Kewirausahaan berbasis budaya

Kekuatan sosial kultural dapat menginspirasi dan mendorong masyarakat

untuk mengembangkan usaha berbasis pada budaya lokal atau tradisi mereka.

Hal ini dapat memicu pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkaya

keragaman ekonomi.

2. Jaringan sosial dan kolaborasi

Kekuatan sosial kultural, seperti solidaritas dan norma sosial, dapat

membentuk jaringan sosial yang kuat di dalam masyarakat. Jaringan ini

memungkinkan kolaborasi antara pelaku ekonomi, seperti pengusaha atau

kelompok usaha, yang saling mendukung dan berbagi sumber daya.

3. Nilai-nilai bisnis yang berpusat pada manusia

Budaya dan nilai-nilai sosial dapat membentuk cara pandang dan prinsip

dalam bisnis. Kekuatan sosial kultural dapat mendorong adopsi nilai-nilai

yang berfokus pada kesejahteraan manusia, keberlanjutan, dan tanggung

jawab sosial dalam praktik bisnis.

B. Segmentasi kekuatan sosial kultural dalam perekonomian Indonesia sebagai

berikut:

a. Pariwisata Budaya

Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam, seperti seni

tradisional, tarian, musik, dan kerajinan tangan. Segmentasi ini mencakup

pengembangan pariwisata budaya, di mana masyarakat lokal dapat

berpartisipasi dalam industri pariwisata dengan menghadirkan pengalaman

budaya yang unik kepada wisatawan.


b. Kekuatan sosial kultural juga dapat dilihat dalam industri kreatif. Segmentasi

ini mencakup pengembangan industri musik, film, fashion, seni rupa, dan

desain yang mencerminkan identitas budaya Indonesia. Industri kreatif ini

dapat memberikan kesempatan kerja dan meningkatkan kontribusi ekonomi

negara.

c. Kuliner Lokal

Indonesia terkenal dengan kekayaan kuliner lokalnya. Segmentasi ini

mencakup pengembangan industri makanan dan minuman tradisional, serta

promosi makanan khas daerah. Dengan mempertahankan warisan kuliner

lokal, kita dapat mendorong pertumbuhan sektor ekonomi yang

berkelanjutan.

Norma-norma sosial yang berkembang di masyarakat Indonesia memainkan peran

penting dalam etika bisnis. Perusahaan yang menghormati nilai-nilai lokal

cenderung mendapatkan dukungan lebih besar dari masyarakat.

C. Relasi dan Jaringan Bisnis (Gotong Royong)

Konsep gotong royong atau kerja sama saling membantu merupakan nilai

yang sangat dihargai dalam budaya Indonesia. Dalam praktek bisnis, relasi dan

jaringan yang kuat dapat membantu perusahaan untuk memperoleh dukungan dan

kepercayaan masyarakat serta pemerintah. Dalam era globalisasi, pengaruh budaya

asing dapat menjadi tantangan. Bagaimana perusahaan dapat menggabungkan

nilai-nilai lokal dengan elemen global tanpa kehilangan identitas budaya yang

kuat?
Perubahan Nilai dan Gaya Hidup Konsumen Perubahan nilai dan gaya hidup

konsumen dapat memengaruhi permintaan pasar. Perusahaan perlu fleksibel dalam

menyesuaikan produk dan strategi pemasaran mereka dengan perubahan ini.

Mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal ke dalam budaya perusahaan

dapat menciptakan identitas yang kuat dan memberikan keunggulan

kompetitif. Melibatkan dan memberdayakan masyarakat lokal dalam kegiatan

bisnis dapat memperkuat hubungan perusahaan dengan komunitas dan

meningkatkan penerimaan produk atau layanan.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengaruh budaya dalam praktek bisnis di Indonesia sangatlah signifikan. Dalam

menghadapi tantangan globalisasi, perusahaan perlu mengambil pendekatan yang bijak

dalam memanfaatkan keberagaman budaya untuk mencapai keberlanjutan dan

kesuksesan dalam bisnis mereka. Dengan memahami dan menghargai budaya lokal,

perusahaan dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan konsumen,

masyarakat, dan pemerintah, menciptakan lingkungan bisnis yang berkelanjutan dan

inklusif. Dalam konteks bisnis di Indonesia, pengaruh budaya membentuk landasan

yang kuat dalam pengambilan keputusan dan strategi perusahaan. Keberagaman etnis,

bahasa, norma-norma sosial, dan nilai-nilai lokal memainkan peran sentral dalam

membentuk identitas bisnis dan memengaruhi interaksi dengan konsumen serta

lingkungan bisnis secara keseluruhan. Meskipun dihadapkan pada tantangan globalisasi

dan pengaruh budaya asing, perusahaan yang berhasil adalah yang dapat

mengintegrasikan nilai-nilai lokal dengan elemen global, menciptakan sinergi yang

positif.

B. Saran

a. Mengintegrasikan Nilai-Nilai Budaya dalam Strategi Bisnis: Perusahaan perlu secara

aktif mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dalam strategi bisnis mereka. Hal ini

tidak hanya mencakup pemasaran yang responsif terhadap keberagaman, tetapi juga

penanaman nilai-nilai budaya dalam budaya perusahaan itu sendiri.

b. Fleksibilitas dalam Menghadapi Perubahan: Bisnis harus dapat beradaptasi dengan

perubahan nilai dan gaya hidup konsumen. Fleksibilitas dalam menyusun produk dan
layanan agar tetap relevan dengan perkembangan kebutuhan konsumen menjadi kunci

keberhasilan.

c. Pemberdayaan Masyarakat Lokal: Perusahaan sebaiknya terlibat aktif dalam

pemberdayaan masyarakat lokal. Ini dapat menciptakan kemitraan yang kuat dengan

komunitas, membangun kepercayaan, dan memberikan dampak positif dalam jangka

panjang.

d. Pendekatan Inklusif terhadap Globalisasi: Sambil tetap mempertahankan identitas

budaya lokal, perusahaan juga harus mempertimbangkan elemen global untuk

memperluas pangsa pasar mereka. Pendekatan inklusif terhadap globalisasi dapat

membantu perusahaan mencapai keseimbangan yang optimal antara lokalitas dan

globalitas.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, perusahaan dapat memanfaatkan pengaruh budaya

sebagai kekuatan untuk menghadapi tantangan dan menciptakan kesempatan baru dalam

praktek bisnis di Indonesia. Integrasi yang bijak antara nilai-nilai lokal dan strategi bisnis

global akan membantu menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, memberikan manfaat

tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga untuk masyarakat dan ekosistem bisnis secara luas.
DAFTAR PUSTAKA

1. Hofstede, G. (1980). Culture's Consequences: International Differences in Work-

Related Values. Sage Publications.

2. Trompenaars, F., & Hampden-Turner, C. (1997). Riding the Waves of Culture:

Understanding Diversity in Global Business. Nicholas Brealey Publishing.

3. Kotter, J. P. (1996). Leading Change. Harvard Business Review Press.

4. Barney, J. B. (1991). Firm Resources and Sustained Competitive Advantage. Journal

of Management, 17(1), 99-120.

5. Porter, M. E. (1980). Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and

Competitors. Free Press.

Anda mungkin juga menyukai