Anda di halaman 1dari 11

PENGANTAR MEDIASI

Prof. Indra Bastian

Peradaban makin lama makin maju  inovasi dan teknologi

Sengketa  bisa alami dan rekayasa

Rekayasa pasti ada motif

Bila alami di biarkan dulu, di komunikasikan belakangan,

Konflik/sengketa = bila tdk di bicarakan maka tidak akan selesai,

Bila tidak di komunikasikan/mediasi  mucul asumsi  menjadi perkara

“Jangan berpikir menghindari sengketa, tapi berpikirlah untuk mengurangi dan menyelesaikan
sengketa”

=Perubahan peradaban, kontrak (perjanjian kesepakatan harus selesai dulu)=

Perkembangan zaman, peradaban

Cth : sebagai observer  sengketa

Bila cari motif  sengketa tidak akan selesai  fokus utama sengketa harus selesai dulu

Sengketa fokus Langkah


Alami (tanpa motif) Batas tanah, longsor,
bergeser, pihak ke 1
merasa bergeser,
protes ke bpn/lurah
dll  secara alami
(bencana)
Kecelakaan  tanpa
motif pembunuhan,
tanpa perencanaan
Rekayasa (ada motif) Terkait asuransi,
pasien punya
asuransi, merasa
sudah bayar premi,
minta di manipulasi
data agar bisa cair
Tanda tangan surat Motif uang /ekonomi
DNR/inform consent
 merasa tidak ttd,
lalu menuntut saat
ada ketidak puasan

Penipuan pihak ke 3,
cth yg berkerja sama
dgn organisasi tsb,
dan wanprestasi
Wanprestasi = bila

1
force majeur bisa di
maklumi (alami), tapi
bila tidak dan ada
motif dianggap
rekayasa (cari motif)

Manipulasi  direncanakan, kolusi (kerjasama) termasuk motif  terencana

Ketidak puasan psikologis  tidak terencana (alami)

Tapi bila ada dibuat /diencanakan maka rekayasa

Malpraktek bisa alami dan rekayasa

Dalam satu kasus bisa muncul 2 perspektif masing2, tergantung kita di posisi yang mana

Alami dan rekayasa  tergantung sudut pandangnya

Mediasi utk selesaikan sengketa

Cth : bila ada bencana  tata ulang tanah (mediasi, penyelesaian sengketa)

Rekayasa harus cari motif

Dari sengketa , muncul pertempuran negosiasi utk menyelesaikan sengketa

Kapan suatu sengketa harus diurus  saat sudah merupakan sengketa hukum

(subyek dan objek harus jelas)  bukan gosip

Contoh sengketa =

Subyek jelas dan objek tidak jelas

Contoh
Jual beli rumah pesan bangun, Objek = kontrak
Jual beli barang curian Objek = barang jelas, Investigasi
Layanan poliklinik eksekutif
tidak tepat waktu
Perjanjian manajemen dgn
karyawan, salah satu pihak
tidak menjalankan kewajiban
Sapi hamil dijual anak Bukan Status hukum jelas
Gosip di kantor Obsbjek tidak jelas !!
Objek tidak jelas  tidak terbukti  tidak ada kasus

Hanya isu/gosip

Susah di buktikan, pencemaran nama baik

Subyek tidak jelas dan objek jelas

2
Pohon tumbang dan Pohon tidak dapat di tuntut,
menyebabkan rumah hancur tidak jelas kepemilikannya

Binatang lepas punya Objek = sapi yang menabrak Ketidak jelasan di pertanggung
peternak, ditabrak motor orang jawaban
Subyek = pemilik antara orang
yg tabrak dgn sapi siapa,
subyek tidak jelas
Sapi tidak bisa dituntut
Santet Objek = sakit
Subyek tidak jelas

Sengketa itu dapat di sengketakan bila ada subyek dan objek

Sebagai pribadi yg terlibat  alami atau rekayasa

Sebagai observer  dilihat perspetifnya

Kapan harus di tangani  ada subyek dan objek yang jelas

Lms pusat mediasi

Lmspusatmediasi.com

PROSEDUR MEDIASI

Prof. Tata W

Sengketa dalam hukum, harus diselesaikan dgn mediasi dulu

Arbitrase = penyelesaian perdata atau bisnis

Sengketa bila diajukan ke pengadilan  perma no .1 th 2008 di cabut dgn perma no 1 2016

Perma = prosedur mediasi di pengadilan

Bila tanpa mediasi, maka putusan hakim akan batal demi hukum  bila gugatan di awal tidak
dilakukan mediasi sesuai perma no.1 2016.

Setiap perkara perdata, gugatan yg masuk di pengadilan , maka terlebih dahulu harus dilakukan
mediasi  WAJIB

Di forum mediasi  istilahnya prinsipal atau dipanggil nama, tidak boleh penggugat dan tergugat

Mediasi ditawarkan  konvensional atau online

Perma no.3 tahun 2023 (prosedur mediasi secara elektronik), pada teknik online : mediator tetap
harus di ruang sidang di pengadilan di ruang mediasi, lalu para pihak bisa dari berbagai tempat,
sesuai media elektronik yg dipilih

3
Mediator bersertifikat  dapat mendaftarkan di pengadilan sbg mediator, dan dapat membuka jasa
layanan mediasi di rumah/tempat kerja utk selesaikan sengketa2 yg tjd di rs

Ketua pengadilan/ketua majelis berhak memilih mediator2 yg bersertifikat, ketika para pihak sdh
memasrahkan pd pengadilan utk memilihkan/pasrah pengadilan

Mediator non hakim; bersertifikat dan bs mendaftarkan ke pengadilan

Mediator dipilih oleh para pihak

Batas waktu mediasi adalah 20 hari, dan dapat diperpanjang 1x20 hari, makksimal 40 hari

Kesepakatan perdamaian/akte perdamaian maksimal 40 hari

Bila sampai 40 hari tidak terjadi kesepakatan perdamaian,  mediasi gagal

Bila memilih mediator yg tidak terdaftar di pengadilan, maka maksimal adalah 30 hari, dan dapat
diperpanjang maksimal 1x30 hari, maksimal 60 hari

Bila mediasi gagal, mediator harus buat berita acara bahwa mediasi gagal  harus di sampaikan ke
ketua majelis  lanjut pembacaan gugatan dan proses pengadilan biasa

 Bila mediasi berhasil  maka mediator membantu membuat draft kesepakatan perdamaian
 sesuai hasil catatan dalam proses mediasi tsb
 Boleh di rekam, namun selesai proses baik gagal maupun berhasil harus di musnahkan
 Mediasi sifatnya tertutup / rahasia
 Hanya para pihak, kuasa hukum dan mediator yg di perbolehkan hadir
 Draft kesepakatan perdamaian, sesuai nomenklatur istilah2 di pengadilan sesuai perma

Akta perdamaian…………………………..

Kesepakatan perdamaian tentang……………………

Cth ; perbuatan melawan hukum

Draft Dibahasakan sesuai dengan bahasa perjanjian, lalu proses Pendaftaran perdamaian ke
pengadilan.

Draft hrs dibacakan di depan para pihak, utk cegah permasalahn hukum

Contoh : isi akta, salah satu pihak mengakui telah terjadi perbuatan melawan hukum dan apa
penyelesaiannya seperti salah satu pihak akan membayar denda/bunga/perobatan

Mediasi bisa berjalan, namun kesepakatan itu tidak dapat dilaksanakan ;; contoh krn item2
kesepakatan tidak dapat dilaksanakan, maka dari itu cth ganti rugi harus di eksplore lebih dalam,

Ganti rugi… bentuk apa..berapa, kapan, pembayaran lewat apa, dan harus detail dan jelas

Setelah itu di bacakan dan para pihak tidak merasa kurang atau lebih (bila kurang , ada mekanisme
pembetulan)

Substansi materi dari para pihak

Mediator adalah legal drafter, falitisasi dan membuat draft kesepakatan mediasi  kesepakatan
perdamaian

4
Kesepakatan perdamaian adalah akte di bawah tangan, sehingga memungkinkan utk para pihak tidak
mengakui.

Krn merupakan akte di bawah tangan, maka bila itu di jadikan bukti, hanya sbg alat bukti bebas,
maka majelis hakim harus menilai lagi ini benar atau tidak

Kesepakatan perdamaian yg didaftarkan akan kembali ke majelis pengadilan awal, dan ketua majelis
akan meminta salah satu hakin utk mereview ulang kesepakatan perdamaian yg sudah di buat dan di
sepakati  hakim juga di bolehkan utk memanggil lagi para pihak utk memperjelas dan memastikan
 produknya akan di betulkan oleh notaris  outputnya adalah AKTA PERDAMAIAN  akta yg
dibuat oleh hakim sbg lanjutan dari kesepakatan perdamaian.

Akta perdamaian adalah akta otentik krn akta dibuat oleh hakim, bahannya dari kesepakatan
perdamaian., akan di bawa ke forum majelis hakim dan akan dibuat putusan pengadilan

Akta otentik, punya kekuatan pembuktian sempurna.

Putusan pengadilan  isinya adalah akta perdamaian  putusan perdamaian’bila tidak di


laksanakan bisa di eksekusi

Akta dan putusan  otentik akta  keputusan pembuktian yg otentik

Putusan perdamaian/putusan pengadilan  mencantumkan titel eksekutorian  ketika salah satu


pihak tidak melaksanakan isi putusan, maka salah satu pihak dapat meminta kpd pengadilan utk
mengeksekusi secara paksa.

Bila tidak mau ganti rugi  di sandera (dipaksa badan)  direktur-nya

Mediasi pengadilan sudah otomatis di daftarkan

Bila mediasi diluar pengadilan maka harus di daftarkan manual

Semua oleh mediator bersertifikat

Bila mediasi gagal  mediator wajib bikin berita acara mediasi gagal  disampaikan ke majelis
persidangan/ketua majelis  para pihak diundang  persidangan gugatan biasa sampai putusan.

Bila mediasi wajib gagal di persidangan pertama, maka di bolehkan untuk proses mediasi
ulang/tambahan  mediasi sukarela

Mediasi sukarela dapat dilakukan di luar pengadilan

Perdamaian yang dibuat oleh para pihak sendiri diluar pengadilan dibawa dan diserahkan ke
majelis hakim yg memeriksa (tidak harus tertulis, bisa lesan)  pemeriksaan dianggap selesai 
hakim putusan pengadilan  isinya perdamaian  perkara selesai.

Putusan pengadilan  putusan perdamaian  sifatnya final, tidak bisa di ajukan banding atau PK
(peninjauan pengadilan)

Mediator harus punya itikad dan dedikasi yang baik.

Mediasi  mengakhiri sengketa

Putusan pengadilan  menyelesaikan sengketa

Mediasi itu biasanya di inginkan oleh kedua pihak. Mediasi sangat fleksibel, dapat dilakukan saat
mediasi wajib dijalankan, atau bila gagal mediasi sukarela selama waktu pengadilan.

5
Nomenklatur perma  kesepakatan perdamaian (utk mediasi pengadilan)

Proses mediasi  sifatnya Tidak ada yg mewajibkan harus jadi putusan perdamaian

 tetapi harapannya menjadi mediator memberikan pemahaman kepada para pihak, bahwa hasil
mediasi diluar risikonya bisa di ingkari salah satu  agar kuat bisa menyarankan utk di daftarkan ke
pangadilan  hanya oleh mediator pengadilan , atau mediator luar yg juga advokat.  dan nantinya
hasil ini bisa menjadi suatu putusan perdamaian

Bila mediasi selesai  lepas baju mediatornya  ganti baju advokat  buat surat kuasa utk
masukkan pendaftaran perjanjian perdamaian (advokat yg punya SIA) perjanjian ke pengadilan.

 Perdamaian itu merupakan produk mediasi dan produk negosiasi, dan ada fasilitatornya

Dapat diselenggarakan di luar pengadilan (mediator perseorangan atau lembaga) atau dapat di
dalam pengadilan.

Penyelesaian sengketa  litigasi dan nonlitigasi (arbitrasi, mediasi, ngeosiasi, konsiasi, dan penilaian
ahli)

 Negosiasi  para pihak, tanpa penengah, tapi para pihak bisa menunjuk para negosiatornya,
negosiator fungsi spti kuasa hukum bernegosiasi utk kepentingan masing2 pihakk
 Mediasi  ada mediator (penengah)
 Notaris  akte perdamaiannya tidak punya kekuatan eksekutorial , dilakukan para pihak di
lakukan di hadapan notaris (harus bayar akte)

Dasar perma (dilakukan di pengadilan)

Awalnya mediasi diluar pengadilan, tapi banyak orang tidak menggunakan  perorangan atau
lembaga

Bila memang sudah ada perjanjian damai antar 2 pihak, cukup bawa saja ke mediator saja, lalu di
daftarkan ke pengadilan

Mediasi sesuai perma bila dilluar harus produk dari mediator bersertifikat

Mediator bersertifikat yang bisa mendaftarkan ke pengadilan bisa melalui pengacara

Bila tidak bersertifikat makan disebut hanya penengah/orang tengah  produk negosiasi  bisa di
daftarkan namun melalui mediasi bersertifikat dulu

Draft negosiasi dan mediasi bersertifikat berbeda

Mediator bersertifikat yg bisa mendaftarkan ke pengadilan

Akta notaris (akta perdamaian), yg sudah dibuat di hadapan notaris, bila tidak di laksanakan, maka
pihak yg dirugikan dapat melakukan gugatan di pengadilan (akta notaris punya kekuatan pembuktian
sempurna)

Akta perdamaian baru dpt tiitel eksekutorial oleh keputusan perdaamaian

Bila mediasi

6
 Kesepakatan perdamaian yg dibuat di hadapan mediator = adalah kesepakatan di bawah
tangan, dan punya kekuatan pembuktian bebas, hakim masih bs menilai perjanjian
perdamaian itu
 Akta perdamaian yg dibuat di hadapan notaris = ada kekuatan hukum, otentik, punya
kekuatan pembuktian sempurna. Hakim tidak akan mempersoalkan ttg kebenaran akta tsb,
kecuali bila ada akta perdamaian yang sama (jarang terjadi)

Kesehatan

Prof. Indra

Regulasi kesehatan pelayanan rumah sakit

Visi rumah sakit : harus menyembuhkan, tidak boleh melakukan tuntutan

Tidak boleh menuntut balik krn menyebabkan pasien sakit psikis

Rs sistem berkembang, dinamis, harus selalu berubah, berkembang, risimo untuk di sengketa

Produk rumah sakit ; prebentif, kuratif, rehabilitatif, , vaksinatif, pemulasaran

Assesment  bisa dgn homecare

Layanan homecare berkembang

Undang2 rs out of date

Produk rs contoh ; sembuh dari demam berdarah dgn simotim

Kode of disease icd10 merupakan produk RS

Membutuhkan klasifikasi, butuh teknologi informasi  database informasi dibutuhkan

Sim rs sangat dibutuhkan supaya terpadu dalam bentuk sistem informasi dalam bentuk
manajemen informasi

Penting utk mengklasifikasi kan sbg sistem informasi utk membantu pelayanana

Sehingga akan terbentuk clinical pathway sesuai dgn informasi yg ada, dinemmtil sesuai big data yg
ada

Diuji paling efektif dan cost terbaik, tidak sesuai dgn centernya saja

Permasalahan utama di RS adalah di proses

Cost rs yang banyak di rs karena diagnosis yg berulang

Diagnosis itu penting , harus muncul di awl

Jumlah sdm jadi masalah utama juga

Regulasi rs diawali dari diagnosis – clinical treatment – batas

7
Diagnosis  clinical treatment  batas

Akurasi  clinical paathways  judgement

Semua tidak ada aturan di regulasi undang2,

Regulasi tidak melindungi

Item diregulasi? Segala pelayanan yang ada di Diatur di regulasi


rs, dari proses administrasi sd
pelayanan
Bagaimana meregulasi? Sesuai dengan data yg dimiliki
oleh pemerintah, dan dgn
tujuan memberikan
batasan/peraturan yang jelas,
serta utk peningkatan mutu
layanan
Mengapa harus di regulasi? Pemerintah menjamin regulasi
ttg tenaga kesehatan, utk
menjamin bahwa tenaga
kesehatan yg ada melakukan
pelayanan sesuai standar dan
memiliki kompetensi terkait
dgn diagnosis , cp dan
batasannya

1. Menerima jasa saat jasa sudah tidak diperlukan


2. Menerima jasa saat sudah tidak bisa memberikan layanan sembuh
3. Menerima jasa ketika sudah tidak sanggup

Diagnosis tidak diatur dgn undang2

Diagnosis hanya diatur di sop

Mediator harus berdasarkan aturan umum dan awam

Mediator harus cek rekam medis  maka harus sebagai orang dalam

Ke atasannya hubungan komunikasi, dengan logika umum  sbg mediator

Sesuai dengan etika

Etika is a law tidak berseberangan

Etik hanya bisa rekomendasi

Diagnosis saat ini diatur di ruu cipta kerja  bukan knowledge tapi terkait jumlah dokter

Rujukan diatur  sesuai rujukan

Mediator  jembatani atasan dan pihak yg bersengketa

Harus transparan , akuntabilitas,

8
Clinical pathways syudah punya undang2 kesehatan

Kolegium sudah tidak diterima

Kebanyakan hanya urus di clinical pathways

Judgment harus sesuai dgn big data yg dimiliki, evidence base medicine

Harus hadirkan komediator / narasumber di bidang kesehatan  tunjukkan diagnosis dan judhement

1. Penyakit jarang
2. Kasus kompleks sesuai evidence based mediscine
3. Dokter forensik bisa melakukan judgement, utk netralisir, utk tentukan sebab kematian

Rekomendasi oleh mediator tidak boleh melanggar peraturan.

Mediator harus melakukan secara balance/seimbang , walaupun secara internal banyak


pelanggaran regulasi di internal  lakukan kemasannya dengan reframing /dibingkai  dengan
bahasa hukum

Diagnosis yg lemah

Judgement yg tidak terukur akuntabilitasnya

 Balance

Komunikasi reframing

Judgement diserahkan kepada mediator, tapi harus di reframing, mediator harus tahu secara adil

Hak dan kewajiban dipenuhi supaya tidak saling dirugikan

Kesadaran utk bersikap manusiawi

Yg dirugikan harus di ganti rugi

Yg menyebabkan kerugian harus di hukum

Mediator tidak boleh menutupi  tapi wajib reframing

Cek rekam medis, cek spm, wawancara, cek inform cconsent, wawancara narasumber, reframing

INFORM CONSENT
Prof. Indra

9
Komplain  nilai tinggi  risiko muncul sengketa  bila dibiarkan akan mjd tuntutan

Tugas nya harusnya dilakukan mediasi, supaya komplain tdk jadi sengketa

Sengketa harus segera di mediasi

Tuntutan sudah ranah di pengadilan  kebanyakan rs takut disini

Mediator  dgn cara reframing utk mencegah supaya tidak menjadi tuntutan

Komplain diterima , lalu sebelum jadi sengketa, minta inform consent utk bersedia di mediasi , sambil
komunikasi dgn direksi, dan 2 pihak di pertemukan

Ketika di mediasi, maka keputusan akhir di mediasi

Demand on malpraktek tinggi, harus di kurangi utk turunkan value rs  sosial cost

Mediasi merupakan restorasi of justice  utk hentikan permainan kotor, misal bayar/sogok
menyogok

Dokter dapat terlepas dari kesalahan, boleh tidak mengakui kesalahan  risiko menambah
penderitaan pasien

Terlepas itu, di sidang etik/mkek  dokter harus di hjukum sesuai dgn proporsinya

Inform consent  penting  tugas mediator cek ini setiap kasus  rapikan

Lege artis  dilakukan menurut ketentuan yg berlaku di dalam ilmu kedokteran

Rs harus punya mediator

Staf hukum rs harus punya staf hukum utk legal dan harus punya juga staff mediator

Mediator bermanfaat utk perlindungan hukum, dan mengurangi potensi rs dari tuntutan hukum

Kelalaian harus diselesaikan melalui mediasi

Mediator berhak memberikan saran dan usulan ke direktur utk kebaikan rs

Kelalaian  administrasi di bereskan, dan tenaga ahli harus objektif

KOMUNIKASI TENAGA KESEHATAN DAN PASIEN

Prof. Indra

Komunikasi interpersonal di nakes  terapetik

Paham personal dan tau risiko yg mungkin terjadi, hanya memberikan upaya maksimal

Risiko terburuk tetap harus di sampaikan,dikatakan

Tidak memberikan jaminan kesembuhan

Komunikasi di dampingi keluarga . jangan lupa tanya keluarga pasie namanya siapa

10
11

Anda mungkin juga menyukai