Hasil analisis dari kelompok kami yaitu, dalam video pertama mengenai "Bullying di

Kalangan Mahasiswa," tindakan bullying antar mahasiswa melanggar etika guru dan mahasiswa.
Kode etik guru menekankan perilaku profesional dan keamanan siswa, sementara tindakan
bullying terhadap mahasiswa berkebutuhan khusus tidak sesuai dengan prinsip ini. Kode etik
mahasiswa menuntut penghormatan sesama dan tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan
inklusif. Bystanders yang hanya menyaksikan tanpa intervensi juga melanggar prinsip tanggung
jawab mahasiswa.
Dalam video kedua mengenai "Dugaan Bullying oleh Guru terhadap murid," tindakan guru dan
murid yang diduga melakukan perundungan melanggar integritas profesional dan prinsip
perlakuan adil. Guru diharapkan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif. Kode
etik guru menekankan penghormatan dan inklusivitas, dan melibatkan diri dalam tindakan
bullying bertentangan dengan prinsip ini.
Video ketiga, yang membahas "Etika Mahasiswa di dalam Kelas," menyoroti prinsip
kedisiplinan mahasiswa, termasuk kehadiran tepat waktu dan penggunaan gadget yang
bertanggung jawab. Etika mahasiswa mencakup tanggung jawab terhadap sesama mahasiswa
dan penghormatan terhadap dosen selama proses pembelajaran.
Terakhir, video keempat tentang "Guru yang beretika dan Tidak beretika" menyoroti
pentingnya profesionalisme dan tanggung jawab guru. Etika guru menekankan pentingnya
memelihara lingkungan belajar yang positif dan mematuhi aturan sekolah.
Secara keseluruhan, video-video tersebut menggambarkan perlunya penerapan prinsip
profesionalisme, penghormatan, inklusivitas, dan tanggung jawab baik dari guru maupun
mahasiswa. Kasus pelecehan dan perilaku tidak etis menunjukkan perlunya kepatuhan ketat
terhadap kode etik. Menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung adalah tanggung
jawab bersama antara guru dan mahasiswa. Komunikasi dan kerjasama antara orangtua, guru,
dan otoritas sekolah juga sangat penting dalam menangani dan mencegah insiden semacam ini.