Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ayu Anggraeni Nugraha

Kelas : Bahasa Indonesia

DESIGN THINKING
KONEKSI ANTAR MATRI TOPIK 1

Keterkaitan antara Design Thinkinh, Social-Emotional Learning (SEL) serta


Pemahaman Murid dan Pembelajaran

Design Thinking dalam proses pembelajaran merupakan pola pikir dan


pendekatan pembelajaran, kolaborasi dan pemecahan masalah. Faktanya, proses
desain adalah kerangka terstruktur untuk mengidentifikasi tantangan, mengumpulkan
informasi, menghasilkan solusi potensial, menyaring ide, dan menguji solusi. Design
Thinking dapat diterapkan secara fleksibel kepada siswa dan setiap mata pelajaran
dengan membuat proyek pembelajaran yang dapat dirancang guru untuk menciptakan
proses pembelajaran yang inovatif. Para pendidik menghadapi tantangan khusus
diprofesi mereka, mengajar dan membimbing generasi masa depan di mana mereka
akan mengejar karir baru yang saat ini belum ada.
Pembelajaran emosional merupakan salah satu bagian penting dari pendidikan
dan interaksi sosial manusia. Casel.org berpendapat bahwa proses yang membantu
individu (anak-anak dan orang dewasa) mengembangkan keterampilan dasar untuk
hidup dengan baik, hal tersebut dapat dinamakan proses sosial. Terdapat banyak
diambil yaitu dari keterampilan, dan juga relasi dengan masyarakat lain.
Proses belajar sosial-emosional (Social-emotional Learning) merupakan
proses belajar mengenali dan mengelola emosi, menyelesaikan masalah,
mengembangkan relasi sosial yang baik, dapat berempati, membuat keputusan yang
tepat, dan bertanggung jawab.
Pemahaman peserta didik dan pembelajarannya merupakan pembelajaran yang
menunjukkan teori perkembangan belajar (kognitif, psikosisial, emosional, sosial
konteks), kesiapan belajar, tingkat capaian belajar, minat, dan profil belajar peserta
didik melalui pola pikir bertumbuh sehingga mampu merancang RPP, asesmen,
evaluasi, dan refleksi pembelajaran yang dapat mengakomodasi kebutuhan belajar
peserta didik. Pendidik perlu memahami karakteristik peserta didik baik dari segi
kebutuhan belajar, tingkat capaian, dan tahap perkembangan peserta didik, sehingga
proses pembelajaran dapat menghantarkan peserta didik belajar sepanjang hayat dan
mengembangkan potensi dirinya serta mewujudkan cita-citanya di masa depan.
Pemahaman peserta didik dan pembelajarannya membantu pendidik dalam
membentuk karakteristik dan pola pikir bertumbuh pada peserta didik sehingga
mereka memiliki kecakapan sosial emosional yang baik.
Menurut Loescher (2019) dalam proses belajar karakteristik Design Thinking,
yaitu memerlukan:
(1) Fokus mendefinisikan kebutuhan pengguna sebelum mencari solusi
(2) Terbuka terhadap hasil akhir yang tidak terduga
(3) Menerima ambiguitas atau ketidakpastian
(4) Berpusat pada manusia (humanis)

Anda mungkin juga menyukai