Anda di halaman 1dari 5

CERITA PRAKTIK BAIK

PEMBIASAAN PENERAPAN NUMERASI


DAN LITERASI DI SEKOLAH
SDN GUNUNGSARI III/531
DISUSUN OLEH

MINTARSIH,S.PD
CERITA PRAKTIK BAIK
PEMBIASAAN PENERAPAN NUMERASI
DAN LITERASI DI SEKOLAH DI SDN
GUNUNGSARI III/531
1. Situasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) telah melakukan berbagai upaya menguatkan sumber daya
manusia melalui beberapa paket kebijakan Merdeka Belajar. Di tengah perkembangan
dunia yang sangat cepat, guru dan tenaga kependidikan diharapkan mengambil peran
yang lebih dari sekedar mengajar dan pengelolaan pendidikan, tetapi juga mengelola
belajar anak ke arah implementasi Merdeka Belajar dan internalisasi nilai-nilai Pelajar
Pancasila.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) juga memiliki program ANBK (asessment nasional berbasis
komputer) yang digunakan untuk mengukur kualitas pendidikan dimana program
tersebut berupa ujian berbasis komputer dan salah satu materi yang di uji kan yaitu
literasi dan numerasi. hal tersebut merupakan hal baru bagi setiap satuan pendidikan
baik kepala sekolah, guru, dan peserta didik.
Banyak perubahan-perubahan yang harus dilakukan unruk bisa melaksanakan
program tersebut dengan baik sehingga menghasikan rapot pendidikan yang baik.

2. Tantangan
Berbagai tantangan muncul dalam pelaksanaan program ANBK. Belum siapnya
semua komponen sekolah baik dari dewan guru, dan peserta didik untuk beradaptasi
dengan program yang baru. minimnya pengetahuan terkait soal yang akan di ujikan
membuat dewan guru bingung untuk menerapkan materi apa yang akan di latihkan
untuk mempersiapkan peserta didik yang akan melaksanakan ANBK, hal tersebut
mengakibatkan beban tambahan untuk guru kelas 5 karena hanya guru kelas 5 saja
yang dibebankan untuk memikirkan materi dan mencari ilmu lebih dalam terkait
literasi dan numerasi.
CERITA PRAKTIK BAIK
PEMBIASAAN PENERAPAN NUMERASI
DAN LITERASI DI SEKOLAH DI SDN
GUNUNGSARI III/531
3. Aksi
Dengan adanya situasi dan tantangan yang muncul. saya sebagai guru kelas 5
segera bergerak untuk mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk mengatasi
situasi dan tantangan yang ada.
Pertama-tama yang saya lakukan adalah berdiskusi dengan kepala sekolah
untuk mengadakan rapat koordinasi terkait pemahaman literasi dan numerasi kepada
seluruh dewan guru yang bertugas. Saya mengajak kepala sekolah berdiskusi untuk
mencari kesepakatan bersama dan bergerak bersama dalam memulai perubahan ini.
Dalam rapat koordinasi ini saya diminta kepala sekolah untuk memberikan
informasi terkait literasi dan numerasi sesuai dengan apa yang sudah saya pelajari
kepada seluruh dewan guru, dan menyepakati bahwa pembiasaan literasi dan
numerasi harus dilaksanakan oleh semua dewan guru saat melaksanakan
pembelajaran.
Setelah kesepakatan bersama dibuat, kami membuat komitmen bersama
untuk melaksanakan kesepakatan tersebut. Satu per satu kesepakatan itu kami
jalankan bersama. Diantaranya adalah :
1. Yang saya lakukan pertama yaitu saya melakukan desiminasi untuk semua
dewan guru terkait apa yang dimaksud dengan literasi dan numerasi. mengajak
dewan guru menyamakan satu presepsi yang sama bahwa literasi dan numerasi
dapat di terapkan pada semua mata pelajaran, bukan hanya pembelajaran Bahasa
Indonesia dan Matematika saja.
2. Meminta guru guru merefleksi atau mencari ide pembiasaan literasi dan numerasi
yang seperti apa yang akan di terapkan saat pembelajaran dan harus sesuai
dengan kehidupan yang nyata supaya peserta didik mampu memahami materi
dengan mudah.
3. Mengajak dewan guru membuat modul ajar yang menyisipkan materi literasi dan
numerasi sesuai dengan mata pelajaran yang di ampu.
4. Mengajak dewan guru membuat strategi pembelajaran dan iklim belajar yang
menyenangkan supaya peserta didik lebih mampu memahami materi dengan
mudah.
CERITA PRAKTIK BAIK
PEMBIASAAN PENERAPAN NUMERASI
DAN LITERASI DI SEKOLAH DI SDN
GUNUNGSARI III/531
4. Hasil
Refleksi terkait hasil dan dampak dari aksi yang telah saya lakukan bersama
dewan guru, sebagai berikut :

1. Dampak Terhadap Guru


Guru lebih semangat dan lebih kreatif dalam menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan dan lebih banyak memberikan keleluasaan kepada anak untuk
mengembangkan kreativitasnya sesuai minat dan keinginannya sendiri. Pembelajaran
tidak lagi berpusat kepada guru, tapi berpusat kepada anak. guru juga lebih
memahami bahwa pembelajaran literasi dan numerasi tidak selalu membosankan dan
menyusahkan peserta didik.

2. Dampak Terhadap Peserta Didik


Meningkatnya antusias dan minat belajar peserta didik karena pserta didik lebih
banyak diberi keleluasaan dalam mengembangkan kreativitas dan daya cipta.
Terwujudnya pembelajaran yang menyenangkan dan dapat mengubah pola pikir
peserta didik dalam memahami bahwa materi literasi dan numerasi dapat di pelajari
dalam kehidupan sehari-hari.

Pelaksanaan pembiasaan pembelajaran literasi dan numerasi berjalan lancar


karena adanya kolaborasi dan gotong royong yang baik antara sekolah, anak-anak dan
orang tua/wali murid SDN GUNUNGSARI III/531.
DOKUMENTASI PELAKSANAAN
PRAKTIK BAIK

Diskusi pembuatan modul ajar literaasi dan numerasi

Desiminasi ide pembelajaran yang menyenangkan

Presentasi modul ajar literasi dan


numerasi.

Anda mungkin juga menyukai