Anda di halaman 1dari 6

RESESI EKONOMI ADALAH RESESI KESEHATAN MENTAL ANAK MUDA

Resesi ekonomi adalah sebuah fenomena atau kondisi perputaran ekonomi suatu
negara yang sedang memburuk atau menurun, sehingga terlihat adanya grafik yang akan
melandai selama berbulan-bulan ataupun bertahun-tahun. Kondisi ini dapat disebabkan oleh
banyak hal yang pastinya bergerak dalam bidang ekonomi dan bertanggung jawab atas
keberlangsungan hidup ekonomi di suatu negara. Seperti Produk Domestik Bruto (PDB)
negatif, meningkatnya pengangguran, inflasi, dan sebagainya. Penyebab dari resesi ekonomi
ini bukan hanya berdampak pada fungsi ekonomi suatu negara, melainkan juga akan
berdampak kepada masyarakatnya. Secara tidak disadari, masyarakat secara tidak langsung
akan merasakan dampak resesi yang bukan hanya dalam bentuk krisis finansial melainkan
juga pada kesehatan mental. Akibat resesi ekonomi ini akan membuat terjadinya resesi
kesehatan mental yang artinya adalah akan terjadi sebuah penurunan motivasi yang akan
menganggu pikiran, perasaan, perilaku, suasana hati, atau kombinasi diantaranya. Dengan
Indonesia dikabarkan akan menghadapi masa resesi pada tahun 2023 mendatang, maka
harus disiapkannya juga mental yang sehat, khususnya bagi anak muda agar tidak terjadi juga
resesi kesehatan mental.

Anak muda yang disebut sebagai agen perubahan memiliki bagian penting dalam
penggerak roda ekonomi di Indonesia. Dengan masa dimana Indonesia sudah memasuki
revolusi industri 4.0, maka perekonomian Indonesia juga sudah masuk kepada dunia ekonomi
kreatif, yang dimana pemegang-pemegang ekonomi kreatif ini didominasi oleh para anak
muda. Anak muda itu sendiri diperkirakan akan berkontribusi pada dunia ekonomi Indonesia
dengan senilai Rp.4.434 triliun kepada PDB Indonesia atau juga setara dengan 16% dari PDB.
Namun, dalam pengertian resesi ekonomi, maka ekonomi kreatif pun juga akan terancam
eksistensinya dan akan banyak anak muda juga yang terancam pekerjaannya. Sejak pandemi
virus Covid-19 memang sudah banyak anak muda yang beralih pada pekerjaan-pekerjaan
yang berbasis digital dan mengandalkan ide serta kreatifitas dari para anak muda. Dengan
begitu ide dan kreatifitas yang ada harus dijaga agar tidak hilang, sedangkan salah satu cara
agar seorang manusia dapat tetap fokus, memiliki ide, dan kreatifitasnya, maka seorang
manusia harus hidup sehat secara mental, fisik, dan rohani.
Kesehatan mental anak muda saat ini cukup terlihat terganggu, karena kehilangan
motivasinya yang akhirnya berdampak pada mentalnya itu sendiri. Hidup pada masa pandemi
memang banyak sekali rintangan dan cobaan yang harus dihadapi oleh anak muda. Banyak
sekali anak muda yang terlihat stres dan depresi karena ditengah-tengah masa seperti ini,
sumber pemasukan uang sangatlah minim dan susah dicari. Merasa lelah dengan hidup
karena banyak sekali beban pikiran yang terasanya harus cepat-cepat diselesaikan, khususnya
tentang uang. Uang kertas yang dikatakan pada prediksi resesi tahun 2023 nanti adalah raja,
memang nyatanya susah dicari oleh anak muda. Melihat dengan bagaimana situasi dan
kondisi pada lapangan pekerjaan di masa pandemi yang sangat susah untuk digapai, serta
bagaimana situasi dan kondisi dari banyaknya perusahaan yang sedang krisis dan goyah
sehingga harus mengeluarkan kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawan-
karyawannya hanya agar perusahaan itu tetap berdiri. Hal ini memperlihatkan bahwa
kehidupan dunia kerja saat ini sangat susah, yang akhirnnya membuat kesempatan untuk
bekerja juga dipertanyakan. Dengan begitu, jika lowongan pekerjaan menjadi sulit dan banyak
perusahaan yang mempersempit jumlah karyawannya, maka akan ada banyak pengangguran.
Banyak pengangguran akan meningkatkan kemiskinan, dan berujung pada resesi karena tidak
ada yang memberikan dukungan untuk berkontribusi menggerakan roda ekonomi di
Indonesia.

Situasi yang banyak berubah ini memang dimulai semua sejak pandemi Covid-19
datang. Bagaimana Kesehatan mental anak mud aitu sendiri sebenarnya berpengaruh juga
kepada terjadinya resesi dan keberlangsungan resesi ekonomi di tahun 2023. Dengan salah
satu penyebab terjadinya resesi ekonomi adalah peningkatan pengangguran, anak muda
sejak tahun 2021 menjadi penyumbang kenaikan pengangguran terbesar pada Indonesia.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan bahwa peningkatan terbesar ada pada
runtun kelompok usia anak muda, yaitu 20-29 tahun. Berdasarkan data Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT), peningkatan pengangguran pada usia 20-24 tahun sebesar 17,66% pada
Februari 2021 yang sebelumnya adalah 14,3%. Kemudian pada usia 25-29 tahun, telah
meningkat menjadi 9,27% dari 7,01%. Mengingat juga bahwa hal ini terjadi pada kelompok
pelajar SMA, SMK, dan perguruan tinggi. Pengangguran dari lulusan SMA meningkat menjadi
8,55% dari 6,69%, dan lulusan SMK menjadi 11,45% dari 8,42%. Begitu pula dengan perguruan
tinggi yang bermula 5,7% menjadi 6,97%. Angka-angka ini menandakan bahwa akan
memungkinkan terjadinya resesi, karena minimnya orang-orang yang dapat berhasil
menghasilkan uang selama masa pandemi berlangsung. Resesi ekonomi akan bergantung
kepada besar kepada jumlah penduduk usia anak muda, dengan begitu permasalahan ini
harus ditanggapi dan dituntaskan bersama semua orang dari berbagai lapisan. Bahkan,
analisis baru mengindikasikan hilangnya kontribusi ekonomi akibat gangguan mental di
kalangan anak muda diperkirakan setara dengan hampir $390 miliar per tahun.

Keberadaan anak muda menjadi sangat penting untuk masa depan ekonomi
Indonesia. Namun, melihat situasi dan kondisi yang ada maka dapat menyebabkan para
pemuda yang adalah sumber daya manusia terdepan bagi masa depan Indonesia akan
kehilangan kualitas, kapasitas, dan pastinya mentalitas. Peran anak muda yang sebagai usia
produktif untuk menggerakan roda ekonomi Indonesia, dan siap menghadapi resesi pastinya
diharapkan memiliki mental yang sehat dan kuat. Karena untuk menghadapi resesi ekonomi,
anak muda tidak boleh kehilangan mental yang sehat karena akan berdampak pada sikap dan
perilaku untuk kedepannya. Dimana pada masa resesi, sangat diharapkan agar anak muda
kuat. Setidaknya jika tidak memiliki uang pegangan atau sumber pemasukan saat akan
menghadapi resesi, anak muda sudah memiliki mental yang siap untuk berada di situasi
tersebut. Bukan mental yang lemah yang hanya akan membawa kerugian bagi hidup anak
muda ataupun kehidupan ekonomi Indonesia. Dengan anak muda yang memiliki mental yang
siap menghadapi resesi, maka dapat dijamin bahwa mereka bisa untuk melewati krisis
tersebut sampai perekonomian negara ini kembali pulih, dan untuk berada di kondisi pulih
tersebut, anak muda dapat berkontribusi secara baik jika mentalnya sehat dan kuat.

Dampak yang dapat dirasakan anak muda jika tidak memiliki mental yang sehat pada
menghadapi resesi maka ia akan :

1. Perasaan Khawatir dan Ketakutan


Dengan mental yang tidak sehat maka akan menimbulkan perasaan-perasaan seperti
khawatir dan takut, sedangkan perasaan ini wajar. Namun, jika tidak diatasi atau
direspon dengan baik maka akan membuat kepada dampak yang kedua yaitu;
2. Stres dan Depresi
Hal ini akan berdampak buruk bagi kesehatan anak muda jika stres dan depresi yang
dialami sudah berlebihan. Karena akan membuat pikiran menjadi tidak rasional dan
tubuh yang lemah kedepannya, sehingga dapat membawa perilaku-perilaku yang
tidak baik dan hanya akan membawa penyakit.
3. Timbul gejala-gejala penyakit
Dengan dampak dari stres dan depresi maka anak muda dapat membuat dirinya
sendiri menjadi sakit. Karena tubuh ini akan meresponin perasaan dan pikiran kita, jika
kedua hal itu tidak sehat maka tubuh akan menjadi sakit, juga menimbulkan penyakit-
penyakit yang mungkin tidak pernah difikirkan sebelumnya.
4. Putus asa
Ketika sudah berada diposisi yang putus asa, maka respon dari pikiran, tubuh, dan
perilaku akan sangat berbahaya bagi anak muda. Karena putus asa dapat membawa
kepada kematian. Ditemukan banyak sekali orang yang mengakhiri hidupnya pada
masa krisis ini karena sudah putus asa. Jika banyak anak muda yang seperti ini, maka
dapat dipastikan ekonomi dan masa depan Indonesia yang lainnya tidak akan selamat
dan akan membawa Indonesai pada kepunahan.

Karena itu melihat betapa banyak dan juga mengerikannya dampak jika mental anak
muda tidak sehat saat akan menghadapi resesi ekonomi, maka ada beberapa hal juga yang
dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental anak muda.

1. Persiapan
Hal ini adalah tahap paling awal yang dapat dilakukan oleh anak muda. Persiapan
dengan bekal pengetahuan terlebih dahulu, dengan anak muda mencari tahu banyak
informasi terkait prediksi resesi ekonomi Indonesia yang akan datang, maka
seharusnya anak muda bisa menyiapkan mentalnya terlebih dahulu. Persiapan ini juga
perlu didukung dengan persiapan rohani, karena tidak hanya saja anak muda
mengandalkan kekuatannya sendiri, melainkan kekuatan kerohanian sangat
berpengaruh bagi kesiapan mentalnya.
2. Mengatur gaya hidup
Perilaku ini adalah sebuah tahap antisipasi agar jika nanti memasuki resesi ekonomi,
anak muda masih memiliki tabungan atau pegangan. Gaya hidup yang bisa dijalankan
mungkin kehidupan hemat dan rajin menabung. Tidak membuang uang untuk
keperluan yang hanya semata, melainkan dapat mulai ditabung atau diinvestasikan
kepada hal-hal yang berguna untuk kedepannya.
3. Minta pertolongan
Jika merasa mental sudah terganggu, maka jangan segan untuk meminta bantuan
kepada orang yang berpengalaman pada bidang kesehatan mental atau orang yang
dipercaya. Jangan merasa malu atau segan, karena tindakan ini sangat baik dilakukan
demi keberlangsungan hidup anak muda dan sesama.

Resesi ekonomi 2023 akan menjadi sebuah situasi yang berat bagi Indonesia. Dengan dimulai
adanya pandemi Covid-19 maka banyak berdampak yang merubah hampir 180 derajat
kehidupan. Merusak banyaknya ekonomi masyarakat ternyata juga banyak merusak mental.
Namun, masih tidak menutup kemungkinan untuk kita bisa melewati situasi yang akan datang
tersebut, dengan memaksimalkan kondisi kesehatan mental khususnya anak muda.
Kesehatan mental anak muda menjadi sangat penting untuk menghadapi resesi kedepannya.
Anak muda yang memiliki peran besar bagi ekonomi Indonesia, karena untuk tahun-tahun
berikutnya, roda ekonomi Indonesia akan banyak dipengaruhi oleh keberadaan dan hasil
kerja keras anak muda, maka itu anak muda harus siap untuk menghadapi resesi. Namun,
persiapan yang paling pertama dan utama adalah mental anak muda itu sendiri. Mental yang
kuat dan sehat maka akan sangat banyak membantu untuk persiapan resesi pada tahun yang
akan datang. Dengan begitu, dapat diharapkan akannya kesadaran anak muda dan
masyarakat sekitar tentang pentingnya memahami dan menjaga Kesehatan mental sebelum,
saat, dan sesudah resesi yang akan datang. Karena mental yang sehat akan membawa kepada
hidup yang damai sehingga tidak akan merasakan dampak buruk pada kehidupan yang hanya
akan membawa kerugian.
Daftar Pustaka

BFI Finance. (21 Oktober 2022). Resesi Adalah: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara
Menghadapinya. https://www.bfi.co.id/id/blog/resesi-adalah-pengertian-penyebab-
dampak-dan-cara-menghadapinya

Unicef Indonesia. (05 Oktober 2021). Dampak COVID-19 terhadap rendahnya Kesehatan
mental anak-anak dan pemuda hanyalah ‘puncak gunung es’-UNICEF.
https://www.unicef.org/indonesia/id/press-releases/dampak-covid-19-terhadap-
rendahnya-kesehatan-mental-anak-anak-dan-pemuda-hanyalah

Primananda. A.P. (16 Agustus 2022). Definisi Mental Illness (Gangguan Mental).
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1314/definisi-mental-illnessgangguan-mental

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. (12 Maret 2022).


Generasi Muda yang Berkualitas Tinggi Berperan Penting dalam Pertumbuhan Ekonomi di Era
Society 5.0. https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/3913/generasi-muda-yang-berkualitas-
tinggi-berperan-penting-dalam-pertumbuhan-ekonomi-di-era-society-50

Finaka. A.W. (n.d.). Perhatikan Kesehatan Mental Remaja Saat Pandemi Covid-19.
https://indonesiabaik.id/infografis/perhatikan-kesehatan-mental-remaja-saat-pandemi-
covid-19

Rizaty. M.A. (31 Agustus 2021). BPS: Tingkat Pengangguran Anak Muda Semakin Tinggi Saat
Pandemi. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/08/31/bps-tingkat-
pengangguran-anak-muda-semakin-tinggi-saat-pandemi

Esai dirancang oleh

Efraim Stevano (21110250669)

Anda mungkin juga menyukai