TARIAN ADAT Tradisional Indonesia
TARIAN ADAT Tradisional Indonesia
Tari merak berasal dari Kota Bandung Jawa Barat yang diciptakan oleh Rd.
Tjetje Somantri pada tahun 1955. Tarian ini menggambarkan keindahan
burung-burung merak yang menari di alam bebas .Kostumnya merupakan hasil
tataan TB. Oemaj Martakoesoemah, sedangkan Gending tarinya ditata oleh
Kayat (Abah Kayat) dengan menggunakan iringan lagu Bendrong Sorog.
LENONG BETAWI (DKI JAKARTA)
Lenong adalah kesenian teater tradisional atau sandiwara rakyat Betawi yang dibawakan
dalam dialek Betawi yang berasal dari Jakarta, Indonesia.[1] Kesenian tradisional ini diiringi
musik gambang kromong dengan alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong, kendang,
kempor, suling, dan kecrek, serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyan, dan
sukong. Lakon atau skenario lenong umumnya mengandung pesan moral, yaitu menolong
yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela. Bahasa yang digunakan dalam
lenong adalah bahasa Melayu (atau kini bahasa Indonesia) dialek Betawi.
Sasandu (bahasa Rote) atau Sasando (bahasa Kupang) adalah alat musik berdawai yang
dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari-jari tangan. Sasando merupakan alat
musik tradisional dari kebudayaan Rote. Alat musik Sasando bentuknya sederhana bagian
utamanya berbentuk tabung panjang dari bambu, bagian tengah melingkar dari atas ke
bawah diberi penyangga (Bahasa Rote: senda) dimana dawai-dawai atau senar yang
direntangkan ditabung bambu dari atas ke bawah bertumpu.
REYOG PONOROGO (JAWA TIMUR)