Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH FIKIH

PENGERTIAN BANK, PINJAMAN DAN TRANSAKSI ONLINE

DI

OLEH:

Nama: Nur Hikmah

Mata Pelajaran: Fikih

Kelas: X.V Al- Khawarizmi

MAN 1 KOLAKA

TP:2023/2024

Jalan Tunambae No 1 Kel Sabilambo


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.....................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...…………………………..i

i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………..…..1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………………………1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………….……………..…1

BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………………………………………………………………………………2

2.1 Pengertian Bank……………………………………………………………………………………….….2

2.2 Fungsi dan tujuan bank…………………………………………………………………………….……..2

2.3 Jenis-jenis bank…………………………………………………………………………………….…….2

2.4 Ketentuan bank syariah……………………………………………………………………………….….3

2.5 Pinjaman dan Transaksi online……………………………………………………………………….….4

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………………….……6

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………6
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Bank di Indonesia dimulai jauh sebelum kemerdekaan, tepatnya pada tahun 1746. Saat itu,
VOC mendirikian De Bank van leening, Sebuah bank yang digunakan untuk memudahkan kegiatan
perdagangan mereka di Indonesia. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka mengingkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Bank adalah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan, dan mengelola
dana dari masyarakat. Secara umum bank adalah suatu perantara keuangan yang menerima,
melakukan transfer dana, dan yang terpenting menciptakan simpanan.

Pinjol atau fintech mulai kembangkan sekitar tahun 1960. Di masa revolusi computer dengan
peluang untuk berbagai sector, termasuk pada sector keuangan. Pada era tahun 1980 an, bank-bank di
dunia mulai menjadikan computer sebagai media input data. Perkembangan fintech yang sangat
signifikan terjadi pada era tahun 1990 an. Disaat itu internet mulai digunakan untuk menjalankan
aktivitas pada semua sector keuangan pada waktu itu.

Menurut laman history of information, transaksi online ditemukan pada tahun 1979 oleh
investor dan pengusaha asal inggris Michael Aldrich. Ia menemukan transalsi online untuk
memungkinkan pemrosesan transaksi online antara konsumen dan bisnis atau dari bisnis ke bisnis.
Teknik ini kemudian dikenal sebagai e-commerce. Di Indonesia, transaksi online kali pertama
dibangun oleh Andrew Darwis pada tahun 1999 dengan mendirikan forum jual beli bernama kaskus.
Kemudian disusul dengan platform jual beli Bhinneka.com. Pada tahun 2010-an, online shopping
mulai menujukkan beberapa e-commere unicorn seperti tokopedia, gojek, bukalapak, dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah

1. apa pengertian Bank ?

2. tujuan, jenis dan ketentuan Bank ?

3. bagaimana pinjaman dan transaksi online ?


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Bank

2.1 Bank

Kata bank berasal dari bahasa italia, banca yang berarti meja. Menurut UU Nomor 10 Tahun
1998 tentang perbankan, yang dimaksud bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup masyarakat.

2.2 Fungsi dan Tujuan Bank


Fungsi bank antara lain sebagai berikut:
a. Memyimpan dana masyarakat
b. Menyalurkan dana masyarakat ke public
c. Memperdagangkan utang piutang
d. Mengatur dan menjaga stabilitas peredaran uang
e. Tempat menyimpaan harta kekayaan (uang dan surat berharga) yang terbaik dan aman
f. Menolong manusia dalam mengatasi kesulitan ekonomi keuangan

Tujuan bank antara lain sebagai berikut:


a. Menolong manusia dalam banyak kesulitan (peminjaman uang tunai atau kredit)
b. Meringankan hubungan antara para pedagang dan pengusaha dengan memperlancar pemindahan
uang (money-transfer)
c. Bagi hartawan adalah untuk menjaga keamanan dan memberi perlindungan dari penjahat dan
pencuri dengan menyimpan di tempat yang aman
d. Untuk kepentingan dan perkembangan kepentingan, baik nasional maupun internasional dalam
seluruh bidang kehidupan.
2.3 Jenis-jenis Bank
Jenis jenis bank saat ini dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu berdasarkan fungsi,
kepemilikan, dan status.
a. Bank berdasarkan fungsinya
Menurut UU Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, jenis bank menurut fungsinya adalah
sebagai berikut:
1.) Bank umum, yaitu bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2.) Bank Perkreditan Rakyat, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak membrikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
b. Bank berdasarkan kepemilikan
Berdasarkan kepemilikan, bank dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1.) Bank milik pemerintah, yaitu bank yang dikelola sepenuhnya oleh pemerintah, daerah. Contoh
bank milik pemerintah pusat, yaitu Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI),
Bank Mandiri, dan Bank Tabungan Negara Indonesia (BTN). Contoh bank milik pemerintah
daerah, yaitu Bank DKI, Bank DIY, Bank Jabar, dan lain sebagainya.
2.) Bank milik swasta, yaitu bank yang yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh
perusahaan swasta sehingga keuntungannya menjadi milik swasta pula, seperti Bank Central Asia
(BCA), Bank Mega, Bank Danamon, dan lain sebagainya.
3.) Bank milik koperasa, yaitu bank yang dikelola oleh perusahaan yang berbadan hokum koperasai,
seperti Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN).
4.) Bank milik asing, yaitu bank yang sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan membuka cabang
diberbagai Negara termasuk di Indonesia, seperti American Express Bank, Bank of Tokyo, City
Bank, dan lsin sebagainya.
5.) Bank milik campuran, yaitu bank yang dikelola oleh pihak asing dan pihak swasta yang
mayoritas sahamnya dimiliki oleh pihak swasta atau warga Negara Indonesia, seperti Mitsubishi
Buana Bank, Bank Merincorp, Bank Sakura Swadarma, dan lain sebagainya.

c. Bank berdasarkan jenis atau system pengelolaannya.


Berdasarkan jenis atau system pengelolaanya, bank dikelompokkan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut:
1.) Bank konvensional (debgan system bunga).
Bank dengan system bunga (konvensional) ada dua jenis, yaitu bank umum dan bank
perkreditan rakyat.
2.) Bank syariah (dengan prinsip bagi hasil)
Bank yang sesuai syariah islam dengan prinsip bagi hasil.
2.4 Ketentuan Bank Syariah
Bank syariah adalah suatu bank yang dalam aktivitasnya, baik dalam menghimpun maupun
mengeluarkan dana menggunakan dasar prinsip syariah islam. Prinsip syariah adalah aturan
perjanjian berdasarkan hokum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan
pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariat.

a. Konsep dasar transaksi

Konsep dasar bank syariah dalam melakukan transaksi adalah sebagai berikut.

1) Efisiensi, mengacu pada prinsip saling menolong untuk berikhtiar, dengan tujuan mencapai
laba sebesar mungkin dan biaya yang dikeluarkan selayaknya.
2) Keadilan, mengacu pada hubungan yang tidak menzalimi (menganiaya), saling ikhlas
mengikhalaskan antar pihak-pihak yang terlibat dengan persetujuannya yang adil tentang
proporsi bagi hasil, baik untung maupun rugi.
3) Kebenaran, mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling
meningkatkan produktivitas.

b. Produk perbankan syariah


1) Produk penyaluran dana
a) Prinsip jual beli (Bai’)
Transaksi jual beli dibedakan berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu penyerahan
barang, seperti:
(1) Pembiayaan untuk pembelian barang (Bai’ Al-Murabahah)
Bai’ Al-Murabahah adalah transaksi jual beli di mana bank menyebut jumlah
keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli.

(2) Pembiayaan sector pertanian, peternakan, atau perkebunan (jangka pendek) (Bai’ As-
Salam)
Bai’ As-Salam, adalah transaksi jual beli di mana barang yang diperjualbelikan
belumada.

(3) Pembiayaan konstruksi dan barang-barang manufaktur (jangka pendek)


Bai’ Al-Istisna menyerupai produk salam. Bentuk Bai’ Al-Istina adalah bank
bertindak sebagai pemesan (pembeli), sedangkan nasabah bertindak sebagai penjual.
Adapun bentuk ketentuan umum istisna adalah sebagai berikut:
(a) Prinsip sewa (ijarah)
Transakasi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Jadi, pada dasarnya prinsip
ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, namun perbedaannya terletak pada objek
transaksinya.

(b) Prinsip bagi hasil


Produk pembiayaan syariah yang didasarkan pada prinsip bagi hasil yaitu:
- Musyarakah
Musyarakah adalah semua bentuk usaha yang melibatkan dua pihak atau lebih
secara bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik yang berwujud
maupun tidak berwujud.
- Mudarabah
Mudarabah adalah bentuk kerja sama antara dua pihak atau lebih yang pemilik
modal kepada pengelola dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini
menegaskan kerja sama dengan kontribusi 100% modal dari pemilik modal dan
keahlian dari pengelola.

2.5 Pinjaman dan Transaksi Online


1. Pengertian Pinjaman dan Transaksi Online
Pinjaman online adalah sebuah layanan peminjaman uang oleh penyedia jasa keuangan yang
dioperasikan secara online atau daring. Sedangkan transaksi online adalah suatu kegiatan jual beli
barang atau jasa yang dilakukan secara online atau daring. Pinjaman dan transaksi online dapat
dilakukan melalui gawai yang terhubung dengan internet tanpa adanya tatap muka.

2. Hukum Pinjaman Online dan Transaksi Online


Pada dasarnya islam memperbolehkan kegiatan pinjam meminjam dan transaksi (jual beli).
Dalil yang dijadikan dasar hukum tersebut yaitu:
a. Qur’an Surah Al Hadid Ayat 11

‫ۤٗه‬ ‫ّٰل‬ ‫َّلِذ ۡق‬


‫َمۡن َذا ا ۡى ُي ِر ُض ال َه َقۡر ًض ا َح َس ًنا َفُيٰض ِع َفٗه َلٗه َو َل َاۡج ٌر َك ِر ۡي ٌم‬
Artinya :

“Siapakah yang (mau) memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik? Dia akan
melipatgandakan (pahala) untuknya, dan baginya (diberikan) ganjaran yang sangat mulia (surga).”
(Q.S.Al-Hadid/57:11)

b. Qur’an Surah Al- Baqarah Ayat 275

‫َو َاَح َّل الّٰل ُه اۡل َبۡي َع َو َح َّر َم الِّر ٰبو‬


Artinya :

“…padahal, Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” (Q.S. Al-Baqarah/2:275)

3. Fenomena Pinjaman Online dan Transaksi Online menurut Syariat islam


Dalam kehidupan masyarakat saat ini, layanan pinjaman dan transaksi online tidak hanya
bergungsi sebagai sarana pemenuhan kebutuhan hidup, melainkan juga untuk memenuhi gaya
hidup. Menurut ulama, pinjaman dan transaksi online adalah dua aktivitas yang diperbolehkan
selama tidak bertentangan dengan syariat Islam. Oleh karena itu, hendaknya dalam melakukan
keduanya perlu memperhatikan batas-batas syariat.

Dalam menggunakan layanan peminjaman online, seorang muslim dapat beralih dari
layanan konvensional ke pinjaman online yang berbasis syariah. Pinjaman juga sebaiknya tidak
menunda dalam melunasi hutang. Untuk menghindari penipuan peminjaman online, peminjam
hendaknya memastikan bahwa perusahaan pinjaman tersebut telah resmi terdaptar di Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) dan memiliki aplikasi atau situs resmi.

Sedangkan dalam melakukan transaksi online, seorang muslim hendaknya tidak


memperjualbelikan barang yang diharamkan. Penjual juga wajib menawarkan produk sebelum
bertransaksi. Untuk menghindari kerugian dalam bertransaksi online, pembeli hendaknya
melakukan transaksi pada toko yang terpercaya dengan memastikan ulasan toko dan produk
sebelum bertransaksi.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bank adalah usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari
segi penerapannya bank terbagi menjadi dua, yaitu bank konvensional dan bank syariah. Pinjaman
online adalah layanan peminjaman yang dilakukan melalui jaringan perangkat yang terhubung ke
internet. Sedangkan transaksi online adalah kegiatan jual beli yang dilakukan melalui jaringan
perangkat yang terhubung ke internet. Kedua muamalah tersebut hukumnya boleh selama tidak
melanggar syariat islam.

Anda mungkin juga menyukai