Anda di halaman 1dari 3

LOGBOOK MINGGU KE -5

NAMA : Anang Aprizal Wibisono


NIM : 2310119810001
PT PENGIRIM : Universitas Bengkulu
PROGRAM STUDI : Pendidikan Biologi
KELOMPOK MN : Bairik
DOSEN & MENTOR MN : Daddy Fahmanadie, S. H., LL. M. & Hidayati

Sub Modul Inspirasi (1)


Nama kegiatan Inspirasi melalui kegiatan pertunjukan kesenian banjar bersama
Meistro Kuriding
Tanggal dan waktu 24/09/2023 09.00-12.00 WITA
Lokasi Gedung Auditorium Fakultas Hukum Prof. H. Idham Zarkasi, S. H.
Status Kegiatan Terlaksana
Peserta (L/P) 7 Orang / 18 Orang
Narasumber Drs. Mukhlis Maman (Julak Larau)
Metode pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan pada kegiatan Modul
Nusantara kali ini, yaitu diskusi dan tanya jawab bersama
Narasumber, yaitu Bapak Drs. Mukhlis Maman (Julak Larau) selaku
Seniman musik dan juga Maestro Kuriding. Kegiatan talkshow
inspirasi kali ini juga langsung dipandu oleh moderator, yaitu Bapak
Daddy Fahmanadie, SH, LL. M.
Gambaran singkat kegiatan Pada hari Minggu, 24 September 2023 Kelompok Bairik Melakukan
kegiatan Modul Nusantara yang bertemakan Inspirasi. Pada Modul
Nusantara kali ini kami sebagai mahasiswa PMM Universitas
Lambung Mangkurat melakukan kegiatan Talkshow Inspirasi dengan
Narasumber Bapak Drs. Mukhlis Maman selaku budayawan dan
musisi lokal. Drs. Mukhlis Maman atau orang-orang di Kalsel sering
menyebutnya "Julak Larau" merupakan salah satu seniman,
budayawan dan juga dikenal sebagai "Maestro Kuriding" karena
kepandaian beliau dalam memainkan alat musik Kuriding. Pada
kegiatan talkshow inspirasi yang dilakukan kemarin, beliau
membawakan materi yang bertemakan "Peran Seni Musik Lokal di
Era Society 5.0". Materi yang disampaikan oleh Julak Larau sang
maestro Kuriding ini sangat memuat mengenai keberadaan alat musik
dan seni musik tradisional sebagai identitas tak benda atau salah
kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia khususnya berasal dari
daerah Kalimantan Selatan. Beliau menjelaskan mengenai Kuriding
yang merupakan alat musik tradisional khas dari Kalimantan Selatan.
Kuriding ini sendiri merupakan alat musik yang terbuat dari pelepah
enau dan juga bambu yang dapat menghasilkan sebuah bunyi yang
bersifat Audiosonik dan juga Ultrasonik yang bersifat ritmik atau
tidak bernada, sehingga alat musik kuriding ini sering di pakai untuk
mengiringi musik atau Lagu-lagu tradisional yang menggunakan alat
musik bernada seperti biola, akordion, gitar, dan lain sebagainya. Dari
penjelasan yang Julak Larau (Bapak Drs. Mukhlis Maman) jelaskan,
saya banyak sekali menangkap mengenai sejarah dari kuriding ini
sendiri, aspek fisik dari alat ini sendiri, aspek kebudayaan dan juga
ada juga yang menganggap kuriding ini sebagai alat musik yang
memiliki mitos tersendiri di kalangan masyarakat khususnya di
daerah Kalimantan Selatan.

Selanjutnya, beliau menyampaikan mengenai cara pembuatan


kuriding, cara memainkan kuriding, dan juga keistimewaan kuriding
dibandingkan dengan alat musik lainnya, karena seperti yang sudah
ditanyakan oleh teman-teman di dalam forum diskusi kemarin, di
beberapa wilayah di Indonesia seperti Jawa Barat dan Papua ada alat
musik yang mirip seperti kuriding ini contohnya "Kariding". Dari
penjelasan Julak Larau juga saya menjadi tahu bahwasanya semua
orang itu mempunyai bakat dalam bermusik, semua orang itu bisa
menjadi salah satu pelopor dalam pelestarian kebudayaan. Oleh
karena itu, Julak Larau berpesan bahwa dalam perkembangan
teknologi yang terjadi sekarang ini, terutama sudah memasuki zaman
revolusi Industri 5.0 kita sebagai generasi muda harus melestarikan
kebudayaan yang ada di dunia khususnya dalam konteks seni musik
tradisional. Generasi muda harus apik dan terampil dalam
pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi untuk dapat
mempopulerkan seni musik tradisional, karena musik tradisional itu
merupakan warisan budaya tak benda yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia dan harus kita lestarikan sebagai generasi muda.
Wawasan dan pengetahuan Wawasan yang kami peroleh ketika usai melaksanakan kegiatan
baru yang diperoleh modul nusantara berupa talkshow inspirasi bersama maestro kuriding
adalah saya terutama menjadi lebih tahu dan paham mengenai sejarah
alat musik kuriding khas kalimantan selatan. Kemudian saya juga
menjadi lebih banyak tahu mengenai perkembangan kuriding sampai
bisa diakui oleh bangsa Indonesia dan dunia sebagai warisan budaya
tak benda yang dimiliki masyarakat bangsa Indonesia khususnya
masyarakat di Provinsi Kalimantan Selatan. Melalui kegiatan
talkshow inspirasi ini juga, Julak Larau (Maestro kuriding) ini
berpesan kepada kami untuk selalu melestarikan budaya sebagai
kekayaan bernilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Melalui
teknologi informasi dan komunikasi yang sudah modern pada saat ini
kami sebagai generasi muda harus ambil bagian dalam
mempromosikan dan mengajak kepada seluruh elemen masyarakat
agar cinta terhadap bangsa Indonesia melalui seni musik lokal yang
dimiliki oleh daerah masing-masing. Wawasan yang saya peroleh ini
tak lepas dari peran narasumber, yaitu Bapak Drs. Mukhlis Maman
(Julak Larau) selaku seniman, budayawan, dan maestro kuriding yang
berasal dari banua Kalimantan Selatan. Terimakasih atas ilmu yang
telah disampaikan oleh narasumber kepada kami sehingga kami dapat
mengimplementasikan manfaat dan pesan yang berguna dikemudian
hari.
Dokumentasi Dokumentasi Foto :

Gambar 1. Inspirasi 1

Dokumentasi video :
https://vt.tiktok.com/ZSNeqQefC/

Anda mungkin juga menyukai