Anda di halaman 1dari 6

MUSIK DOL KHAS BENGKULU

Mata Kuliah
Metode Penelitian Desain
Semester Genap 2022/2023

Nama : Putri Dwi Rahma


NPM : 202046500091
Kelas : RB

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2023
1. Pengertian objek penelitian

Pengertian dari alat musik dol ialah bedug tradisional yang berasal dari

provinsi Bengkulu. Musik dol adalah sejenis bedug yang bahanya terbuat dari

bongkol dimana tempat akar kelapa yang ditutupi kulit lembu atau kerbau,

dan dol dibunyikan dengan cara menggunakan alat pukul yang terbuat dari

kayu yang dilapisi sebuah kain. Gendang besar ini dulunya dibawa oleh orang

Benggali dari India bersamaan dengan tabot. Bentuknya menyerupai

tempayan besar, dengan bagian atas dipotong rata dan bagian bawahnya tidak

berlubang. Bahannya terbuat dari bonggol kelapa yang sudah tua, namun

pada saat ini telah dipakai pula bonggol pohon nangka atau pohon cempedak

(Manalu luhut Dkk, 1995 : 35).


2. Deskripsi objek penelitian

Musik dol pertama kali dibawa oleh pedagang dari India. Bentuknya

hampir mirip dengan gendang terbuat dari kulit sapi. Saat dulu, dol hanya

dimainkan disaat perayaan Tabot, setiap tanggal 1-10 Muharram dalam rangka

mengenang wafatnya Imam Hasan dan Imam Husen (cucu Nabi 21 Sumber

PAUD HAQIQI Kota Bengkulu 20 Muhammad saw). Di dalam sebuah

peperangan di Padang Karbala. Ritual ini selalu dilaksanakan setiap tahun

karena dapat dipercaya terhindar dari berbagai kesulitan dan wabah penyakit.

Orang yang menjadi Penabuh Dol pun bukan sembarang orang melainkan

keturunan tabot, yaitu warga Bengkulu keturunan India yang biasa disebut

sipai. Dol memang dikenalkan pertama kali oleh masyarakat Muslim India

yang datang ke Indonesia dibawa Pemerintah kolonial Inggris yang saat itu

membangun Benteng Malborough. Mereka kemudian menikah dengan orang

lokal Bengkulu dan garis keturunannya dikenal sebagai keluarga tabot. Hingga

tahun 1970-an, musik dol hanya boleh dimainkan orang-orang yang memiliki

hubungan darah dengan keluarga tabot tersebut. Lama ‘’terkekang” dalam

adat dan tradisi. Kini, seiring perkembangan zaman dan upaya beberapa

seniman lokal yang ingin mengenalkan musik dol yang unik ke masyarakat

lebih luas, musik dol di jadikan pengiring dalam berbagai acara khusus.

Peminatnya pun kian meluas, mulai dari anak anak hingga dewasa. Mereka

sering memainkan dol secara berkelompok di rumah-rumah atau sanggar

kesenian. Musik dol juga kerap dipentaskan dalam acara-acara seni hingga ke

negara tetangga.
Menurut Alan P. Merriam musik dol (ansembel musik dol) terdiri dari dol,

tassa dan seruling. Awalnya penabuh dol pun bukan sembarang orang

melainkan keturunan tabot, yaitu warga Bengkulu keturunan India yang biasa

disebut sipai. Dol dikenalkan pertama kali oleh masyarakat Muslim India yang

datang ke Indonesia dibawa oleh pemerintah kolonial Inggris yang saat itu

membangun Benteng Malborough. Masyarakat muslim India itu kemudian

menikah dengan orang lokal Bengkulu dan garis keturunannya dikenal sebagai

keluarga tabot.

Dol termasuk dalam instrumen klasifikasi membranophone yang getaran

suara atau bunyinya berasal dari kulit (kulit lembu atau kerbau), dimainkan

dengan cara dipukul dengan tangan kanan dan kiri. Tampilan fisik luar dari

dol diwarnai dengan corak warna-warna terang seperti merah, hijau dan

kuning menyala agar kelihatan lebih menarik. Dalam upacara tabot ada tiga

repertoar lagu dol yaitu motif Tamatam, Suwena dan Suweri. Ketiga repertoar

lagu ini berperan sebagai musik pengiring dalam upacara tabot khususnya

upacara menjara dan melengkapi kebutuhan upacara lainnya.

Fungsi musik dol menurut Alan P. Merriam adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Perlambangan;

2. Fungsi Kesinambungan Budaya;

3. Fungsi Hiburan Musik;

4. Fungsi Pengesahan Lembaga Sosisal.


3. Nilai Lebih Objek

Kelebihan dari Musik Dol antara lain; dol merupakan salah satu kekayaan

musik etnik yang ada di Indonesia, salah satu alat musik yang sudah

mendunia, dol merupakan salah satu alat musik satu-satunya di dunia dengan

pola pemukulan ganjil, memiliki pola pukul yang tradisi, suara atau bunyi

yang dikeluarkan dol uni, bermain alat musik dol akan memudahkan anak

untuk mengembangkan berbagai kecerdasan musikal, mempelajari

pengalaman baru yang sudah didapat, melatih keterampilan anak serta

menimbulkan suasana yang nyaman dan menyenangkan.


DAFTAR PUSTAKA

Zely Marissa Haque. (2014). Perkembangan musik dol di kota Bengkulu. Padang
Panjang: Institut Seni Indonesia (ISI) Padang panjang.

Fara Tania Putri ayu Dianingasih, Suryati, Kustap. (2019). Fungsi musik dol
bagi masyarakat kota Bengkulu. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia
Yogyakarta.

Elvira Rose Riana. (2019). Pengaruh bermain alat musik dol terhadap kecerdasan
musikal anak 4-5 tahun di paud haqiqi kota bengkulu. Bandung: PT. Gava
Media.

Demon Fajri. (2017). Mengenal Dol, Alat Musik Khas Bengkulu yang
Mendunia. Diakses 9 mei 2023 dari
https://travel.okezone.com/read/2017/10/06/406/1789878/mengenal-dol-
alat-musik-khas-bengkulu-yang-mendunia

Mardinata. (2019). Alat musik doll. Diakses 9 mei 2023 dari


https://mardinata.com/alat-musik-doll/

Anda mungkin juga menyukai