Anda di halaman 1dari 3

Mulai Menulis

Lihat ke Halaman Asli

Atif Fariz

FOLLOW

Ketidaksetaraan Gender

17 November 2014 06:13 |Diperbarui: 17 Juni 2015 17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili
pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KETIDAKSETARAAN GENDER

Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan tidak berdasarkan biologis, tetapi
terbentuknya berdasarkan proses sosial dan kultural. Gender dapat berubah tetapi jenis kelamin tidk
dapat berubah. Pada masalah ketidaksetaraan gender adanya perilaku diskriminatif antara laki-laki dan
perempuan, adanya perbedaan bahkan ketidakadilan antara laki-laki dan perempuan. Ada beberapa
pengertian gender menurut beberapa tokoh, diantaranya:

1.Mosser

Gender adalah peran sosial yang terbentuk dalam masyarakat.


2.Unger dan Crowford

Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang di konstruksikan secara sosial bukan
berdasarkan perbedaan biologis semata.

3.Badley

Gender adalah suatu konstruksi sosial yang mengkategorikan laki-laki dan perempuan berdasarkan
persepsi dan perasaan. Gender bervariasi berdasarkan waktu, tempat, budaya, serta pengalaman hidup.

Dari pengertian tersebut, kita sendiri bisa memahami bahwasanya gender adalah hasil konstruksi
budaya, sosial dan psikologis.

Ketidaksetaraan gender pernah diungkapkan oleh beberapa tokoh, diantaranya:

1.Nurhaeni

Ketidaksetaraan gender adalah perlakuan diskriminatif/berbeda yang diterima antara laki-laki dengan
perempuan.

2.Moser

Ketidaksetaraan gender disebabkan oleh akses partisipasi dan kontrol yang tidak seimbang bagi
perempuan dalam mencapai sumber daya.

Pembahasan masalah gender ini sebenarnya bukan pembahasan yang baru. Dari dulupun masalah ini
telah banyak dibahas. Baik itu mengenai masalah perempuan yang bekerja, pendidikan terhadap
perempuan dan lain sebagai. Namun pada saat ini permasalahan itu sudah sedikit demi sedikit teratasi.
Oleh sebab itu, ada baiknya kita menghargai keselarasan antara laki-laki dan perempuan tetapi tidak
meninggalkan hakikat laki-laki dan perempuan itu seperti apa dan tidak melupakan tanggung jawab kita
itu sebagaimana mestinya. Jangan sampai masalah gender dan ketidaksetaraan gender merusak tatanan
hidup yang ada pada zaman saat sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai