Oleh
Joko Santoso, M.Pd.
Pendekatan E-Learning salah satu pendekatan pembelajaran dengan
menggunakan jasa bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat komputer.
Pendekatan E-
Soekartawi (Siregar dan Hartini. 2010: 103), e-learning pembelajaran yang
Learning
pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi, seperti telpon, audio, videotape,
transmisi, satelit, atau komputer.
Soekartawi (Siregar dan a. Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri.
Hartini. 2010: 104), b. Adanya kecenderungan mengutamakan aspek bisnis dan mengabaikan aspek sosial.
sejumlah kelemahan c. Proses pembelajaran lebih cenderung ke arah pelatihan.
pendekatan e-learning, d. Siswa yang tidak mempunyai motivasi yang tinggi cenderung gagal.
antara lain: e. Tidak semua tempat dan siswa memiliki internet.
a. Pola pemanfaatan pada lab. komputer sekolah yang memiliki fasilitas lab. komputer
yang tersambung ke internet, dapat memanfaatkan situs di lab.
Pelaksanaan b. Pola pemanfaatan di kelas apabila sekolah belum memiliki lab komputer tapi
berbasis internet mempunyai sebuah proyektor LCD dan sebuah komputer yang tersambung ke internet,
dapat ditawarkan maka situs ini dapat dimanfaatkan dengan cara presentasi di depan kelas.
dalam beberapa pola c. Pola penugasan untuk sekolah yang belum memiliki sambungan internet, dapat
pemanfaatannya, memanfaatkan situs dengan dengan pola penugasan.
yaitu d. Pola pemanfaatan individual selain pola-pola tersebut, siswa diberi kebebasan untuk
memanfaatkan dan mengeksplor sendiri seluruh materi yang ada pada edukasi.net,
yang bisa dilakukan di rumah ataupun di warnet.
Pendekatan pembelajaran aktif pendekatan dalam pengelolaan sistem pembelajaran melalui
cara-cara belajar yang aktif menuju belajar yang mandiri.
Penelitian Pollio (Siregar dan Hartini. 2010: 107), bahwa perhatian siswa (anak didik) dalam
memperhatikan pembelajaran di ruang kelas hanya sekitar 40% dari waktu pembelajaran yang
tersedia.
Pendekatan Mc Keachi (Siregar dan Hartini. 2010: 107) menyebutkan, bahwa dalam 10 menit pertama
Pembelajaran perhatian siswa dapat mencapai 70% dan berkurang sampai 20% pada waktu 20 menit terakhir.
Aktif Belajar aktif merupakan perkembangan teori learning by doing (1859-1952).Dewey sangat tidak
(Active setuju pada rote learning “belajar dengan menghafal”.
Learning) Dewey merupakan pendiri Dewey School yang menerapkan prinsip-prinsip “learning by doing”,
yaitu bahwa siswa perlu terlibat dalam proses belajar secara spontan.
Active learning (pembelajaran aktif) pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan
memperlancar stimulus yang diberikan guru dan respon anak didik dalam pembelajaran,
sehingga proses pembelajaran menjadi suatu hal yang menyenangkan tidak menjadi hal yang
membosankan bagi mereka.
a. Refleksi guru dapat meminta siswa secara berkala merefleksikan hal-hal yang telah
dipelajarinya dalam pembelajaran.
Strategi yang dapat b. Pertanyaan siswa (anak didik) untuk setiap pokok bahasan atau pertemuan, guru
digunakan guru untuk memberi tugas siswa untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan tentang hal-hal yang belum
mencapai tujuan dipahami, atau hal-hal yang perlu dibahas bersama guru dan teman-teman siswa lainnya.
pembelajaran aktif, c. Rangkuman guru dapat membiasakan siswa untuk membuat rangkuman terhadap hasil
antara lain: diskusi kelompok yang dilakukan di kelas atau sebagai tugas mandiri.
d. Pemetaan kognitif alat untuk membuat siswa aktif belajar tentang konsep-konsep
(reposisi) dan skemanya.
a. Memanfaatkan sumber belajar di lingkungannya secara optimal dalam proses pembelajaran.
Guru diharapkan memiliki kemampuan
c. Mengurangi kesenjangan pengetahuan yang diperoleh siswa dari sekolah dengan pengetahuan yang
diperoleh dari masyarakat.
d. Mempelajari relevansi dan keterkaitan mata pelajaran bidang ilmu dengan kebutuhan sehari-hari dalam
masyarakat.
e. Mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku siswa secara bertahap dan utuh.
f. Memberi kesempatan pada siswa untuk dapat berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuannya.
g. Menerapkan prinsip-prinsip belajar aktif.
h. Belajar aktif diasumsikan sebagai pendekatan belajar yang efektif untuk dapat membentuk siswa sebagai
manusia seutuhnya yang mempunyai kemampuan untuk belajar mandiri sepanjang hayatnya dan untuk
membina profesionalisme guru.
Morzano Pickering dan Mc Tighe (Siregar dan Hartini. 2010: 112), terdapat 5 Disiplin diri/self regulation (mengerti akan pola pikirnya sendiri, membuat rencana yang
efektif, membuat dan menggunakan sumber-sumber yang diperlukan, dan sangat peka
terhadap umpan balik), berpikir kritis/critical thinking (tepat dan selalu berusaha agar tepat,
jelas dan selalu berusaha agar jelas, berpikir terbuka, menahan diri untuk tidak implusif,
jenjang keterampilan belajar aktif, seperti bagan berikut.
Bekerja Sama Berusaha untuk mencapai tujuan kelompok, menggunakan keterampilan interpersonal
(Cooperation/Colaboration) dengan efektif, berusaha untuk memelihara kekompakan kelompok, dan menunjukkan
kemampuan untuk berperan dalam berbagai peran secara efektif.
Berkomunikasi Efektif Menyatakan atau menyampaikan ide dengan jelas, secara efektif dapat mengkomunikasikan
(Effective Comunication) ide dengan berbagai jenis pemirsa dengan berbagai cara untuk berbagai tujuan, dan
menghasilkan hasil karya yang berkualitas.
Menggunakan berbagai strategi teknik pengumpulan informasi dan berbagai sumber informasi dengan
Memproses Informasi efektif, menginterpretasikan dan mensintesiskan informasi dengan efektif, mengevaluasi informasi
(Information Processing) dengan tepat, dan mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan perolehan manfaat tambahan dari
informasi.
Berpikir Komplek Menggunakan strategi berpikir secara kompleks dengan efektif, menerjemahkan isu
(Complex Thinking) dan situasi menjadi langkah kerja dengan tujuan yang jelas.
Sekian …
Terima Kasih …