Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

1. Latar Belakang.......................................................................................................................... 4
2. Maksud dan Tujuan.................................................................................................................. 4
3. Sasaran ..................................................................................................................................... 5
4. Gambaran Umum Wilayah....................................................................................................... 5
4.1. Kabupaten Pasaman Barat ............................................................................................ 5
4.1.1. Kondisi Administrasi...................................................................................................... 5
4.1.2. Kondisi Topografi .......................................................................................................... 8
4.1.3. Kondisi Morfologi .......................................................................................................... 9
4.1.4. Kondisi Geologi ............................................................................................................. 9
4.1.5. Kondisi Hidrologi ......................................................................................................... 11
4.2. Kecamatan Sungai Beremas ........................................................................................ 11
4.2.1. Kondisi Administrasi Kecamatan Sungai Beremas ...................................................... 11
4.2.2. Kondisi Kependudukan Kecamatan Sungai Beremas .................................................. 12
5. Kondisi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Eksisting ...................................................... 12
6. Rencana Teknis SPAM ............................................................................................................ 13
6.1. Umum ......................................................................................................................... 13
6.2. Proyeksi Kebutuhan Air............................................................................................... 14
6.3. Sumber Air Baku.......................................................................................................... 18
6.4. Bangunan Pengambil Air Baku .................................................................................... 18
6.5. Jaringan Pipa Transmisi ............................................................................................... 18
6.6. Instalasi Pengolahan Air .............................................................................................. 22
6.7. Reservoir ..................................................................................................................... 22
7. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .............................................................................................. 22

1
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten
Pasaman Barat Tahun 2021 ........................................................................................... 5
Tabel 2 Ketinggian Wilayah Kecamatan Dari Permukaan Laut .................................................. 8
Tabel 3 Tingkat Kemiringan Lereng Kabupaten Pasaman Barat ................................................ 9
Tabel 4 Jenis Batuan dan Daya Dukung .................................................................................... 10
Tabel 5 Jumlah Penduduk di Kecamatan Sungai Beremas Tahun 2020 ................................... 12
Tabel 6 Klasifikasi Kategori Kota Dan Kebutuhan Dasar Air Bersih .......................................... 14
Tabel 7 Perhitungan Kebutuhan Air SPAM Air Bangis IKK Sungai Beremas ............................. 17
Tabel 8 Analisa Junction Pada Perhitungan dengan Software Epanet SPAM Air Bangis ......... 20
Tabel 9 Analisa Pipa Pada Perhitungan dengan Software Epanet SPAM Air Bangis ................ 21
Tabel 10 Standart Kapasitas Reservoir dibandingkan dengan Debit ......................................... 22
Tabel 11 RAB Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat 23

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta Administrasi Kabupaten Pasaman Barat .......................................................... 7


Gambar 2 Peta Administrasi Kecamatan Sungai Beremas ...................................................... 12
Gambar 3 Peta Rencana Pengembangan SPAM Air Bangis .................................................... 13
Gambar 4 Skematik Sistem SPAM Air Bangis .......................................................................... 14
Gambar 5 Lokasi Rencana Intake SPAM Air Bangis ................................................................. 18
Gambar 6 Skema Jalur Pipa Transmisi SPAM Air Bangis pada Pengoperasian Sofware Epanet
................................................................................................................................ 20

3
1. Latar Belakang
Penerapan Undang-undang nomor 2 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah pada
pelaksanaannya telah menstimulir perkembangan beberapa wilayah melalui pembentukan
Pemerintah Kota/ Kabupaten baru. Seiring dengan hal tersebut maka banyak kota-kota yang
mengalami kenaikan status, yang semula hanya merupakan kota administratif, ibukota kecamatan
atau mungkin desa, berubah statusnya menjadi ibukota kabupaten atau kota yang mempunyai
pemerintahan sendiri. Seiring dengan perubahan status tersebut akan menjadi peningkatan
kebutuhan prasarana dan sarana kota sesuai dengan status kota baru.

Meskipun upaya pembangunan perkotaan melalui berbagai program telah memberikan hasil yang
cukup bermanfaat, namun didalam mempersiapkan program tahunan, Pemerintah Kabupaten/
Kota masih belum mempunyai sasaran yang mantap karena belum tersedianya perencanaan jangka
pendek maupun jangka menengah yang dapat menjadi acuan dan dasar dalam penyusunan
program tahunan.

Sarana air bersih merupakan salah satu sarana penting dan mutlak bagi suatu perkotaan/
perdesaan, karena sarana air bersih yang baik selain berpengaruh pada tingkat kesehatan juga
berpengaruh pada tingkat perekonomian. Sistem penyediaan air bersih suatu perkotaan/
perdesaan pada umumnya masih berupa sistem yang yang sederhana.

Dengan kenaikan status kota-kota tersebut maka seharusnya sistem pelayanan air bersih yang ada
perlu dievaluasi dan direncanakan kembali disesuaikan dengan perubahan fungsi wilayah dan
prediksi perkembangan kota sekurang-kurangnya 10 tahun yang akan datang.

Bahwa seluruh Program Pembangunan Infrastruktur menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah,
sehingga Pemerintah Kabupaten Paasaman Barat sebagai instansi yang menangani pembangunan
infrastruktur, salah satunya adalah sektor air bersih, telah memprogramkan peningkatan pelayanan
Sistem Penyediaan Air Minum untuk masyarakat di wilayah Kabupaten Pasaman Barat dengan
pertimbangan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) Kabupaten Pasaman
Barat, bahwa dengan tingkat pertumbuhan kesehatan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, sehingga hal tersebut diatas perlu diimbangi dengan pengembangan prasarana sistem
penyediaan air minum untuk meningkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakat.

2. Maksud dan Tujuan


Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan Pembangunan Optimalisasi SPAM Air Bangis Jaringan
Perpipaan SPAM Air Bangis melalui intake dan pipa transmisi, sehingga SPAM yang telah ada
direncanakan dapat dioperasikan secara optimal dan dapat memenuhi daerah pelayanan secara
optimal.

4
Tujuan dari pekerjaan ini adalah terpenuhinya pelayanan SPAM Air Bangis sehingga dapat
memberikan pelayanan air bersih dengan baik dengan optimal sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pasaman Barat dan khususnya di Kecamatan Sungai Beremas
dan sekitarnya.

3. Sasaran
Target/ sasaran yang ingin dicapai terkait dengan pengadaan jasa konsultan untuk memenuhi
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sesuai dengan ketentuan Permen PU dan untuk
meningkatkan cakupan pelayanan air bersih sesuai program pemerintah Tahun 2019 harus
mencapai 100%.

4. Gambaran Umum Wilayah


4.1. Kabupaten Pasaman Barat
4.1.1. Kondisi Administrasi
Kabupaten Pasaman Barat secara dilintasi garis Khatulistiwa yaitu pada 000 03’ Lintang Utara -000
11’ Lintang Selatan dan 990 10’ – Bujur Timur - 1000 04’ Bujur Timur. Kabupaten Pasaman Barat
secara administratif berada di Propinsi Sumatera Barat. Luas wilayah Kabupaten Pasaman Barat
adalah 3.887,77 km2 atau 9,29% dari luas wilayah Provinsi Sumatera Barat yang terdiri atas 11
kecamatan dan 19 nagari., dengan batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal.

Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Pasaman.

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Agam.

Sebelah Barat : berbatasan dengan Samudera Hindia.

Tabel 1 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten
Pasaman Barat Tahun 2021

Laju Pertumbuhan
No Kecamatan Penduduk (Jiwa)
Penduduk (%)
1 Sungai Beremas 27.965 1.48
2 Ranah Batahan 27.748 0.97
3 Koto Balingka 30.854 1.00
4 Sungai Alur 36.375 0.95
5 Lembah Melintang 49.791 1.02
6 Gunung Tuleh 24.440 1.13
7 Talamau 30.049 0.82
8 Pasaman 78.205 1.43
9 Luhak Nan Duo 44.543 1.04

5
Laju Pertumbuhan
No Kecamatan Penduduk (Jiwa)
Penduduk (%)
10 Sasak Ranah Pasisie 15.040 0.63
11 Kinali 71.303 0.91
Total 436.313 1.08
Sumber : Kabupaten Pasaman Barat Dalam Angka 2022

6
Gambar 1 Peta Administrasi Kabupaten Pasaman Barat
Sumber : Rispam Kabupaten Pasaman Barat, 2013

7
4.1.2. Kondisi Topografi
Topografi wilayah Kabupaten Pasaman Barat bervariasi antara datar, bergelombang dan bukit
bergunung. Kabupaten Pasaman Barat berada pada ketinggian 0 – 2.912 meter di atas permukaan
laut. (dpl). Kondisi topografi Kabupaten Pasaman Barat secara umum dapat dikategorikan menjadi
4 (empat) kondisi sebagai berikut :

1. coastal land/flat land, yaitu suatu daratan yang berawal dari garis pasang surut pada kontur
elevasi 0 dengan kelerengan 0 - 3% menuju daratan pada ketinggian 5 meter dari
permukaan laut. Satuan topografi ini terdiri dari endapan pantai dan alluvial yang
membentuk daratan rendah dan rawa-rawa berlumpur seperti di daerah Sasak, Muara
Bingung dan Air Bangis serta desa-desa lainnya di pinggir pantai.
2. low land dengan daratan bergelombang elevasi di atas 15 meter dari permukaan laut,
dengan kelerengan 3 - 8% menuju kaki bukit yang terbebas dari areal pasang surut.
3. middle land merupakan daerah bergelombang yang berawal dari batas ter-tinggi low land
menuju kawasan perbukitan dengan kelerengan 8 - 15% mencapai elevasi 50 di atas
permukaan laut.
4. up land merupakan areal perbukitan mempunyai ketinggian hingga 2.912 di atas
permukaan laut, sebagian besar merupakan wilayah kawasan lindung.

Wilayah topografi Kabupaten Pasaman Barat yang mempunyai bentang relatif datar adalah
Kecamatan Sungai Baremas. Sedangkan wilayah perbukitan terdapat di sebagian besar wilayah
Kecamatan Pasaman, Kecamatan Lembah Melintang, Kecamatan Kinali dan Kecamatan Talamau.
Berdasarkan data tingkat kemiringan lahan (lereng), diperoleh komposisi kemiringan lahan (lereng)
sebagai berikut :

Tabel 2 Ketinggian Wilayah Kecamatan Dari Permukaan Laut

Ketinggian dari Permukaan Laut


No. Kecamatan
(m)
1 Kinali 0 – 2.190
2 Luhak Nan Duo 0 – 425
3 Sasak Ranah Pasisie 0 – 2.190
4 Pasaman 0 – 2.193
5 Talamau 110 – 2.913
6 Gunung Tuleh 26 – 1.824
7 Sungai Aur 0 – 2.197
8 Lembah Melintang 0 – 1.425
9 Koto Balingka 0 –1.575
10 Ranah Batahan 0 – 1.573
11 Sungai Baremas 0 – 2.179
Sumber : RTRW Kabupaten Pasaman Barat, 2011

8
Tabel 3 Tingkat Kemiringan Lereng Kabupaten Pasaman Barat

Tingkat Luas
Simbol Kelas Lereng
Kemiringan ( Ha ) Persentase
A Datar 0 –15% 256.325 65,93%
B Berombak 15 – 25% 23.737 6,11%
C Berbukit 25 – 40% 24.083 6,19%
D Bergunung > 40% 84.631 21,77%
Jumlah 388.777 100,00%
Sumber : RTRW Kabupaten Pasaman Barat, 2011

Secara umum, kawasan dengan tingkat kemiringan <8% dimanfaatkan oleh penduduk untuk
kegiatan permukiman, pertanian (sawah), dan kegiatan sosial budaya lainnya. Sedangkan kegiatan
perkebunan (terutama sawit dan karet) banyak memanfaatkan lahan dengan tingkat kemiringan
>8%.

4.1.3. Kondisi Morfologi


Secara geomorfologis, Kabupaten Pasaman Barat dan sekitarnya dibagi menjadi beberapa genetik
dan paratemis, yaitu :

• Satuan geomorfologi lipat–patahan 40% dari seluruh wilayah Kabupaten Pasaman Barat.
• Satuan morfologi perbukitan karts tersebar setempat-setempat melingkupi wilayah
telitian 10% coverage.
• Satuan dataran pantai dan alluvial 50% menyebar dari Barat ke Timur

4.1.4. Kondisi Geologi


Geologi wilayah Kabupaten Pasaman Barat dibentuk oleh endapan permukaan formasi batuan
pegunungan. Secara garis besar jenis formasi pegunungan yang membentuk endapan di Kabupaten
Pasaman Barat tersebut adalah sebagai berikut:

• Formasi Kuantan
• Formasi Teluk Kido
• Formasi Silungkang Anggota Batu Gamping
• Formasi Kuantan Anggota Batu Gamping
• Formasi Sihapas
• Formasi Telissa
• Formasi Kuantan Anggota Pawan
• Formasi Silungkang

9
Selain formasi yang disebutkan di atas, secara umum daya dukung batuan yang ada di Kabupaten
Pasaman Barat bervariasi dari rendah sampai tinggi. Daya dukung masing-masing jenis batuan
dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4 Jenis Batuan dan Daya Dukung

No. Simbol Jenis Batuan Daya Dukung KPA


1. Qtau Aliran yang tak teruraikan; jenis batuan vulkanik Daya dukung 75-200
yang tak dipisah aliran lahar, fanglomerat dan rendah
endapan koluvium
2. Qh Alluvium; terdiridari lempung, pasir, kerikil, pasir
Daya dukung 100-200
dan bongkahan rendah – sedang
3. Qt Kipas alluvium; terdiri rombakan batuan andesit Daya dukung 75-600
berupa bongkahan dari gunung api sedang – tinggi
4. Qtt Tufa Kristal; Jenis batua tufa basal, tufa abu, Daya dukung 600-1000
lapili, tufa basal berkaca, dan pecahan lava . sedang – tinggi
5. Qta dan QTp Andesit dan Tufa Daya dukung 600-1000
sedang – tinggi
6. PTls Batu Gamping; dari lunak sampai keras Daya dukung 1000-4000
sedang – tinggi
7. PTps Fillit, kwarsit, batu lanau meta. Lokasi terlihat Daya dukung 600-1000
pada singkapan sekitar Koto Lalang jalan ke sedang
arah Solok yang mendasari bukit-bukit dan
pegunungan yang landai
Sumber : Geologi Teknik Sipil, Drs. P.N.W. Verhoef

Berdasarkan peta Geologi Kabupaten Pasaman Barat dan sekitarnya, maka wilayah ini dibagi
menjadi beberapa secara genetik dan paratemis, yaitu :

1. Satuan Geomorfologi Lipat–Patahan yang meliputi 40% dari seluruh wilayah kabupaten
Pasaman Barat.
2. Satuan Morfologi Perbukitan Karts yang tersebar setempat-setempat yang mencover
sebanyak 10% coverage.
3. Satuan dataran Pantai dan Aluvial yang meliputi 50%, yang menyebar dari Barat ke Timur.

Patahan geologi/struktur geologi yang dominan pada daerah Pasaman Barat adalah Sesar Great
Sumatera Fault Zone yang terdiri dari sesar turun, lipatan, sesar geser. Ada kelurusan-kelurusan
sesar seperti sesar yang melintang dari Gunung Malintang dan Gunung Talamau, berupa pola-pola
kelurusan dari mofologi dan sesar, hanya tidak aktif. Pola kelurusan ini merupakan akibat dari
pengaruh gaya pada sesar Semangko/Sesar Sumatera yang sangat aktif.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas maka daerah Pasaman Barat, khususnya daerah bagian Barat
Daya–Barat Laut yang mengikuti arah Pulau Sumatera dipengaruh oleh sesar Sumatera. Daerah
bagian Selatan walaupun aman tetapi daerah pantai Pasaman Barat harus waspada dari gelombang
Tsunami.

10
Secara geohidrologi daerah Kabupaten Pasaman Barat mayoritas merupakan daerah vulkanik
bagian lain merupakan batuan beku, sedimen dan lain-lain. Catchment area yang mengalir dari
Utara ke Selatan dan bagian utara berasal dari Gunung Pasaman Barat dan Gunung Talamau.
Daerah pegunungan mayoritas daerah sedimen dan sebagian daerah breksi batuan vulkanik dan
sebagian lagi batuan beku asam dengan produktivitas yang sedang sampai rendah

4.1.5. Kondisi Hidrologi


Kabupaten Pasaman Barat memiliki hidrologi berupa sungai, yang berasal dari 11 kecamatan yang
ada di Kabupaten Pasaman Barat. Kondisi air tanah dalam di Kabupaten Pasaman Barat memiliki
potensi yang cukup besar bagi pemenuhan kebutuhan air baku masyarakat dan memiliki nilai
ekonomis yang cukup tinggi.

Sungai yang melintas di Kabupaten Pasaman terdiri dari sungai besar dan sungai kecil yang berpola
dendritik. Lebih dari 100 sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Pasaman Barat. Sungai-sungai
tersebut berupa sungai permanen yang setiap tahunnya selalu mengalir.

Berdasarkan informasi yang diperoleh potensi cekungan air tanah (hidrogeologi) yang terpantau,
air tanah bebas 445 juta m3/tahun dan air tanah tertekan 65 juta m3/tahun. Umumnya sungai-
sungai besar dan kecil yang ada di wilayah Kabupaten Pasaman Barat ketinggiannya tidak jauh
berbeda dengan tinggi permukaan laut. Kondisi ini yang mengakibat-kan cukup banyak bagian
wilayah Kabupaten Pasaman Barat yang rawan terhadap banjir/genangan.

4.2. Kecamatan Sungai Beremas


4.2.1. Kondisi Administrasi Kecamatan Sungai Beremas
Secara astronomis, Kecamatan Sungai Beremas terletak antara 00 09” - 00 31’ Lintang Utara dan
antara 990 10’ -990 34’ Bujur Timur . Dengan batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Ranah Betahan.

Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Koto Balingka.

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Samudera Hindia.

Sebelah Barat : berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara.

11
Gambar 2 Peta Administrasi Kecamatan Sungai Beremas
Sumber : Kecamatan Sungai Beremas Dalam Angka 2021

4.2.2. Kondisi Kependudukan Kecamatan Sungai Beremas


Jumlah penduduk Kecamatan Sungai Beremas pada tahun 2020 sebanyak 27.556 jiwa.

Tabel 5 Jumlah Penduduk di Kecamatan Sungai Beremas Tahun 2020

Jumlah
No Kecamatan
Penduduk (jiwa)

1 Sungai Beremas 27.556


Sumber : Kecamatan Sungai Beremas Dalam Angka, 2021

5. Kondisi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Eksisting


SPAM Air Bangis dibangun dengan IPA Kapasitas 20 Lpd. Kondisi saat ini, sistem belum pernah
beroperasi sama sekali.

12
SPAM Air Bangis

IPA Eksisting Kapasitas 20 L/dt Reservoir Eksisting

6. Rencana Teknis SPAM


6.1. Umum
SPAM Air Bangis dibangun dengan menggunakan air baku dari air permukaan yang menggunakan
Instalasi Pengolahan Air (IPA). Kondisi saat ini, sistem belum pernah beroperasi sama sekali. Hal ini
disebabkan karena sumber air yang ada bersifat payau. Rencana alternatifnya yaitu memindahkan
intake ke posisi yang lebih atas agar air tidak payau, dan pembangunan pipa transmisi baru.

Rec. Pipa Tramsmisi 200


mm, panjang : 12 KM

Gambar 3 Peta Rencana Pengembangan SPAM Air Bangis

13
Rencana

Gambar 4 Skematik Sistem SPAM Air Bangis

6.2. Proyeksi Kebutuhan Air


Kebutuhan air minum tergantung dari jenis pemakaian air. Standar kebutuhan air minum yang akan
digunakan menyesuaikan dengan target dan sasaran yang digunakan Kementrian Pekerjaan Umum
Dirjen Cipta Karya.

A. Kebutuhan Air Minum Domestik

Dalam kebijaksanaan program nasional dalam bidang penyediaan air minum, ditetapkan
bahwa standar kebutuhan air bersih disesuaikan dengan klasifikasi penggunaan yang
menjadi objek perencanaan berdasarkan jumlah penduduknya. Klasifikasi penggunaan
tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini.

Tabel 6 Klasifikasi Kategori Kota Dan Kebutuhan Dasar Air Bersih

Jumlah Populasi Kebutuhan Air Bersih


No Katagori Kota
(jiwa) L/org/Hari
1 Metropolitan > 2.000.000 > 210
2 Metropolitan 1.000.000 – 2.000.000 150-210
3 Kota Besar 500.000 – 1.000.000 120-150
4 Kota Besar 100.000 – 500.000 100-120
5 Sedang 20.000 – 100.000 90-100
6 Kecil 3.000 – 20.000 60-90

Contoh Perhitungan

Jumlah Penduduk tahun 2022 = 35.317 jiwa

Tingkat pelayanan tahun 2022 = 5,33 %

Jumlah penduduk terlayani = jumlah penduduk x tingkat pelayanan

Jumlah penduduk terlayani = 35.317 jiwa x 5,33 %

Jumlah penduduk terlayani = 1.884 jiwa

Sehingga:

14
Jumlah penduduk terlayani x Pemakaian Air
Kebutuhan Air Domestik =
86.400
L
1.884 jiwa x 100 org /hari
Kebutuhan Air Domestik =
86.400 dt
Kebutuhan Air Domestik = 𝟐, 𝟏𝟖 𝐋/𝐝𝐭

B. Kebutuhan Air Minum Non Domestik

Kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan yang dialokasikan untuk kebutuhan sosial
maupun kebutuhan komersial. Prosentase kebutuhan tersebut terhadap kebutuhan rumah
tangga adalah antara 15 – 20 %.

Dalam perencanaan ini, kebutuhan air bersih non domestik akan ditetapkan pada awal
hingga akhir tahun perencanaan adalah sebesar 15 %.

Contoh Perhitungan

Kebutuhan Air Non Domestik = Kebutuhan Air Domestik x 15%

Kebutuhan Air Non Domestik = 2,18 L/dt x 15,00 %

Kebutuhan Air Non Domestik = 𝟎, 𝟑𝟑 𝐋/𝐝𝐭

C. Kehilangan Air

Kebutuhan domestik ditambah kebutuhan non domestik merupakan jumlah kebutuhan total
air bersih. Selain kebutuhan tersebut, masih dialokasikan lagi untuk kebocoran sebesar 15 -
20 % dari kebutuhan kebutuhan total air bersih.

Dalam perencanaan ini, jumlah kehilangan air akan ditetapkan sesuai dengan data eksisting
yaitu sebesar adalah sebesar 37,86 %.

Contoh Perhitungan

Jumlah Kehilangan Air = (Keb. Air Domestik + Keb. Air Non Domestik)x % Kehilangan Air
L
Jumlah Kehilangan Air = (2,18 + 0,33) x 28,67%
dt
Jumlah Kehilangan Air = 𝟎, 𝟕𝟐 𝐋/𝐝𝐭

D. Kebutuhan Maksimum (Qmax)

Fluktuasi pemakaian air dari hari ke hari dalam satu tahun sangat bervariasi dan terdapat
satu hari dimana pemakaian air lebih besar dibandingkan dengan hari lainnya. Faktor hari
maksimum (fmax) berkisar antara 1,1 sampai 1,5. Dalam perencanaan ini, faktor hari

15
maksimum (fmax) akan ditetapkan pada awal hingga akhir tahun perencanaan adalah sebesar
1,2.

Contoh Perhitungan

Jumlah Kebutuhan Air (max. ) = Jumlah Kebutuhan Air Rata − Rata x Faktor Koefisien
L
Jumlah Kebutuhan Air (max. ) = 3,23 x 1,2
dt
Jumlah Kebutuhan Air (max. ) = 𝟑, 𝟖𝟕 𝐋/𝐝𝐭

E. Kebutuhan Puncak (Qpeak)

Faktor jam puncak (fpeak) adalah suatu kondisi dimana pemakaian air pada jam tersebut
mencapai maksimum. Berdasarkan standar, faktor jam puncak (fpeak) berkisar antara 1,15 –
3. Dalam perencanaan ini, faktor jam puncak (fpeak) akan ditetapkan pada awal hingga akhir
tahun perencanaan adalah sebesar 1,5.

Contoh Perhitungan

Jumlah Kebutuhan Air (peak) = Jumlah Kebutuhan Air Rata − Rata x Faktor Koefisien
L
Jumlah Kebutuhan Air (peak) = 3,23 x 1,75
dt
Jumlah Kebutuhan Air (peak) = 𝟓, 𝟔𝟓 𝐋/𝐝𝐭

Proyeksi kebutuhan air bersih di SPAM Air Bangis , diperhitungkan dengan pertimbangan faktor-
faktor yang dapat menunjang atau menyebabkan bertambahnya kebutuhan air bersih. Untuk lebih
jelasnya proyeksi kebutuhan air untuk daerah pelayanan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
ini.

16
Tabel 7 Perhitungan Kebutuhan Air SPAM Air Bangis IKK Sungai Beremas
Jumlah
No Uraian Satuan
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
A Kependudukan
1 Jumlah Penduduk jiwa 28,241 28,519 28,800 29,084 29,370 29,660 29,952 30,247 30,545 30,846 31,150
2 Tingkat Pelayanan % 40.00% 41.82% 43.64% 45.45% 47.27% 49.09% 50.91% 52.73% 54.55% 56.36% 60.00%
3 Penduduk Terlayani jiwa 11,296 11,926 12,567 13,220 13,884 14,560 15,248 15,948 16,661 17,386 18,690
4 Jumlah Penduduk Per SR jiwa 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
B Kebutuhan Domestik
1 Jumlah SR unit 2824 2982 3142 3305 3471 3640 3812 3987 4165 4346 4673
2 Pemakaian per orang l/org/hari 120.00 120.00 120.00 120.00 120.00 120.00 120.00 120.00 120.00 120.00 120.00
3 Kebutuhan Air SR m3/hari 1355.55 1431.13 1508.07 1586.38 1666.09 1747.22 1829.79 1913.81 1999.31 2086.32 2242.80
4 Kebutuhan Domestik l/dt 15.69 16.56 17.45 18.36 19.28 20.22 21.18 22.15 23.14 24.15 25.96
C Kebutuhan non domestik
15% dari kebutuhan Domestik % 15.00 15.00 15.00 15.00 15.00 15.00 15.00 15.00 15.00 15.00 15.00
Kebutuhan non domestik m3/hari 203.33 214.67 226.21 237.96 249.91 262.08 274.47 287.07 299.90 312.95 336.42
l/dt 2.35 2.48 2.62 2.75 2.89 3.03 3.18 3.32 3.47 3.62 3.89
D Kebutuhan Air Total l/dt 18.04 19.05 20.07 21.12 22.18 23.26 24.35 25.47 26.61 27.77 29.85
E Kehilangan air
% Kehilangan air % 20.00% 20.00% 20.00% 20.00% 20.00% 20.00% 20.00% 20.00% 20.00% 20.00% 20.00%
Jumlah kehilangan air l/dt 3.61 3.81 4.01 4.22 4.44 4.65 4.87 5.09 5.32 5.55 5.97
F Kebutuhan air rata-rata (D+E) l/dt 21.65 22.86 24.09 25.34 26.61 27.91 29.23 30.57 31.93 33.32 35.82
G Kebutuhan air maksimum
Faktor koefisien 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20
Kebutuhan air l/dt 25.98 27.43 28.90 30.41 31.93 33.49 35.07 36.68 38.32 39.99 42.99
H Kebutuhan Jam Puncak
Faktor koefisien 1.75 1.75 1.75 1.75 1.75 1.75 1.75 1.75 1.75 1.75 1.75
Kebutuhan Air l/dt 37.89 40.00 42.15 44.34 46.57 48.84 51.15 53.49 55.88 58.32 62.69

Sumber : Hasil Analisa, 2022

17
6.3. Sumber Air Baku
Untuk SPAM Air Bangis sumber air yang digunakan yaitu air permukaan tepatnya air sungai terletak
pada koordinat 0°13'40.96"N dan 99°28'20.30"E.

Gambar 5 Lokasi Rencana Intake SPAM Air Bangis

6.4. Bangunan Pengambil Air Baku


Untuk mengambil air baku dari air sungai diperlukan intake dengan menggunakan pompa dengan
Kap 20 L, Head 60 m.

6.5. Jaringan Pipa Transmisi


Metoda perhitungan dimensi pipa transmisi dapat dibedakan menjadi dua (2) macam, yaitu secara
manual dan dengan menggunakan program komputer. Penggunaan metoda secara manual yaitu
dengan menggunakan persamaan Hardy-Cross, sedang dengan menggunakan program komputer
digunakan program Epanet.

A. Perhitungan Secara Manual

Langkah-langkah perhitungan analisa jaringan pipa secara manual sebagai berikut:

1) Mengasumsikan kecepatan aliran (1 m2/dt) dan debit yang mengalir;

2) Mencari diameter pipa dengan menggunakan persamaan kontinuitas Hardy-Cross;

𝑄 = 𝐴 .𝑉

Dimana:
Q = debit (m3/dt)
A = luas penampang pipa (m2)
V = kecepatan aliran (m/dt)

Contoh Perhitungan

18
𝑄 = 𝐴 .𝑉

𝑄 = 1⁄4 . 𝜋 . 𝑑 2 . 𝑉

4 𝑄
𝐷=√ .
𝜋 𝑉

4 0,0090
𝐷=√ .
3,14 1,0

𝐷 = 0,1069 𝑚 = 106,90 mm ≈ 150 mm

3) Menghitung headloss dengan persamaan Hazen-Williams;

10,67 . 𝑄1,852
𝐻𝑓 = .𝐿
(𝐶𝐻𝑊 1,852 . 𝐷 4,87 )

Dimana:
Q = debit (m3/dt)
L = panjang pipa (m)
C = koefisien kekasaran pipa
D = diameter pipa (m)
Hf = headloss (m)

Contoh Perhitungan

10,67 . 𝑄1,852
𝐻𝑓 = .𝐿
(𝐶𝐻𝑊 1,852 . 𝐷 4,87 )

10,67 . 0,00901,852
𝐻𝑓 = . 609,31
(1301,852 . 0,154,87 )

𝐻𝑓 = 𝟐, 𝟏𝟔 𝑚/𝑘𝑚

4) Menghitung Kecepatan Aliran;


𝑄
𝑉 = ⁄𝐴

Dimana:
V = kecepatan aliran (m/dt)
Q = debit (m3/dt)
A = luas penampang pipa (m2)

Contoh Perhitungan

𝑉 = 𝑄⁄𝐴

𝑉 = 𝑄⁄1
⁄4 . 𝜋 . 𝑑 2

19
0,0090𝑚3 /𝑑𝑡
𝑉= ⁄1
⁄4 . 3,14 . 0,152

𝑉 = 𝟎, 𝟓𝟏 𝑚/𝑑𝑡

B. Perhitungan Menggunakan Program Epanet

Pada analisa jaringan pipa transmisi, digunakan permodelan dengan menggunakan program
Epanet versi 2.0. Berikut adalah tampilan hasil running-nya:

Gambar 6 Skema Jalur Pipa Transmisi SPAM Air Bangis pada Pengoperasian Sofware Epanet

Didapat bahwa nilai error yang dihasilkan oleh software Epanet ver. 2.0. relatif kecil,
sehingga perhitungan dengan software Epanet ver. 2.0. dapat digunakan. Adapun hasil
perhitungan dengan software Epanet ver. 2.0. dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 8 Analisa Junction Pada Perhitungan dengan Software Epanet SPAM Air Bangis

Elevation Demand Head Pressure


Node ID
m LPS m m
Junc 9 7 0 0.00 7.00
Junc 10 7 0 0.00 67.00
Junc 3 10 0 0.00 62.96
Junc 4 18 0 0.00 59.40
Junc 5 23 0 0.00 58.15
Junc 6 14 0 0.00 54.58
Junc 7 15 0 0.00 51.81
Junc 8 17 0 0.00 50.23

20
Elevation Demand Head Pressure
Node ID
m LPS m m
Junc 11 11 0 0.00 46.35
Junc 12 11 0 0.00 44.19
Junc 13 4 0 0.00 40.89
Junc 14 6 0 0.00 37.04
Junc 15 6 0 0.00 34.11
Junc 16 4 0 0.00 32.60
Junc 17 3 0 0.00 30.42
Junc 18 3 0 0.00 3.00
Resvr 1 7 #N/A -21.00 7.00
Resvr 2 3 #N/A 21.00 3.00
Sumber: Perhitungan Konsultan, 2022

Tabel 9 Analisa Pipa Pada Perhitungan dengan Software Epanet SPAM Air Bangis

Unit
Length Diameter Flow Velocity
Link ID Roughness Headloss
m mm LPS m/s m/km
Pipe 8 1 200 21.00 0.67 2.98 Pipe 8
Pipe 1 964 200 21.00 0.67 4.18 Pipe 1
Pipe 2 1195 200 21.00 0.67 2.98 Pipe 2
Pipe 3 418 200 21.00 0.67 2.98 Pipe 3
Pipe 4 1198 200 21.00 0.67 2.98 Pipe 4
Pipe 5 928 200 21.00 0.67 2.98 Pipe 5
Pipe 6 530 200 21.00 0.67 2.98 Pipe 6
Pipe 7 1300 200 21.00 0.67 2.98 Pipe 7
Pipe 10 722 200 21.00 0.67 2.98 Pipe 10
Pipe 11 1105 200 21.00 0.67 2.98 Pipe 11
Pipe 12 1292 200 21.00 0.67 2.98 Pipe 12
Pipe 13 980 200 21.00 0.67 2.98 Pipe 13
Pipe 14 508 200 21.00 0.67 2.98 Pipe 14
Pipe 15 730 200 21.00 0.67 2.98 Pipe 15
Pipe 17 1 200 21.00 0.67 2.98 Pipe 17
Pump 9 #N/A #N/A 21.00 0.00 -60.00 Pump 9
Valve 18 #N/A 200 21.00 0.67 27.42 Valve 18
Sumber: Perhitungan Konsultan, 2022

Dari perhitungan hidrolis di atas disimpulkan bahwa pipa transmisi yang digunakan adalah pipa
HDPE berdiameter 200 mm, panjang 12.000 m.

21
6.6. Instalasi Pengolahan Air
Intalasi Pengolahan Air (IPA) yang akan digunakan pada SPAM Air Bangis ini menggunakan IPA
Eksisting dengan kapasitas 20 L/dt.

6.7. Reservoir
Reservoir eksisting pada SPAM Air Bangis ini menggunakan konstruksi beton dengan besar volume
adalah 300 m3.

Tabel 10 Standart Kapasitas Reservoir dibandingkan dengan Debit

Kap Produksi (L/dt) Rsservoir (M3))


50 700
45 700
40 600
30 500
20 300
10 150

7. Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Estimasi biaya konstruksi Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM Air Bangis harus memenuhi:

o Tujuan atau tingkat estimasi yang diperlukan;


o Estimasi biaya harus berdasarkan pada data atau harga satuan resmi pada saat pembuatan
estimasi.

Total anggaran biaya yang diperlukan (termasuk dengan perhitungan pajak) untuk pekerjaan ini
adalah sebesar Rp. 14.307.209.000. Secara keseluruhan rekapitulasi rencana anggaran biaya
konstruksi pembangunan sistem penyediaan air minum di wilayah Kecamatan Sungai Beremas
dapat dilihat pada tabel berikut ini.

22
Tabel 11 RAB Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat

NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA (Rp)

A PEKERJAAN PERSIAPAN 46,366,032.75

B SISTEM MANAGEMENT K3 54,560,000.00

C PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. INTAKE 631,016,250.00
2. PEKERJAAN RUANG PANEL 82,681,588.75
2. JARINGAN TRANSMISI 6,749,875,926.42
3. JEMBATAN PIPA :
- PEKERJAAN JEMBATAN PIPA, ( DN. 200 mm, L = 6 m ) 2 UNIT 187,403,159.80
- PEKERJAAN JEMBATAN PIPA, ( DN. 200 mm, L = 3m ) 2 UNIT 177,317,541.59
- PEKERJAAN JEMBATAN PIPA, ( DN. 200 mm, L = 20 m ) 1 UNIT 268,264,806.6528
4 PAGAR PENGAMAN 60,820,800.38
5 PEKERJAAN JALAN ( L = 3 M, P = 203 M ) 803,401,498
6 PEKERJAAN LAIN LAIN 1,298,400,000

Jumlah 10,360,107,604.19
PPn 11 % 1,139,611,836.46
Jumlah 11,499,719,440.65
Dibulatkan (kebawah dalam ribuan) 11,499,719,000.00

Jumlah Total 11,499,719,000.00

sebelas milyar empat ratus sembilan puluh sembilan juta tujuh ratus sembilan belas ribu
Terbilang :
rupiah
Sumber : Hasil Analisa, 2022

23

Anda mungkin juga menyukai