Tugas 3 – Ilmu Perundang-Undangan

Ignasius Christian – 049816776

Soal 1
Pertanyaan:
Rincikanlah alasan pembentukan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang (Perpu).

Soal 2
Pertanyaan:
Uraikanlah tujuan dan landasan dalam pembentukan suatu naskah akademik (NA).

Jawab :

1. Alasan pembentukan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) adalah

sebagai tuntutan dari para buruh yang melakukan demonstrasi. Mereka menuntut agar Presiden Joko
Widodo mengeluarkan Perppu sebagai pengganti Undang-Undang omnibus law cipta kerja yang telah
disahkan. Beberapa alasan utama yang mendasari tuntutan ini dapat dirincikan sebagai berikut:

- Protes Terhadap Omnibus Law: Para buruh merasa dizalimi dengan disahkannya Undang-Undang
omnibus law cipta kerja. Mereka mungkin memiliki kekhawatiran atau ketidaksetujuan terhadap isi
undang-undang tersebut, yang mungkin dianggap merugikan hak-hak pekerja.

- Penghentian RUU Omnibus Law: Para buruh menyatakan bahwa anggota DPR RI telah mengkhianati
rakyat dengan mengesahkan RUU omnibus law cipta kerja. Oleh karena itu, mereka menuntut
penghentian implementasi undang-undang tersebut.

- Aspirasi Masyarakat Tidak Terserap: Para buruh menyindir anggota DPR RI yang dianggap tidak
menyerap aspirasi masyarakat, terutama selama reses di dapil masing-masing. Mereka merasa bahwa
keputusan yang diambil tidak memperhatikan suara dan kebutuhan rakyat.

- Boikot Partai Politik Pendukung RUU Omnibus Law: Para buruh mengajukan tuntutan kepada sesama
buruh untuk tidak memilih partai politik yang mendukung RUU omnibus law cipta kerja saat Pemilu
2024. Ini merupakan bentuk penolakan terhadap partai yang dianggap turut serta dalam mengesahkan
undang-undang yang kontroversial ini.

- Penggunaan Perppu Sebagai Solusi: Para buruh secara konkret meminta Presiden Jokowi untuk
menerbitkan Perppu sebagai solusi. Mereka melihat Perppu sebagai instrumen yang dapat
menggantikan undang-undang yang telah disahkan, sehingga menghentikan implementasinya.

2. Pembentukan naskah akademik (NA) memiliki tujuan dan landasan tertentu. Berikut adalah
uraian mengenai tujuan dan landasan pembentukan naskah akademik tersebut beserta poin-poin
pelengkap penjelasan:

Berikut beberapa tujuan Pembentukan Naskah Akademik (NA) yang dapat ditelaah, antara lain:
- Evaluasi Undang-Undang yang Sudah Ada:
Tujuan utama adalah mengevaluasi keefektifan Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan, yang telah mengalami perubahan dengan UU No. 19 Tahun 2004. Evaluasi ini mencakup
kesesuaian undang-undang dengan prinsip penguasaan dan pengurusan hutan.

- Penyusunan Regulasi yang Lebih Komprehensif:

Pembentukan NA dilakukan untuk menyusun regulasi yang lebih komprehensif dalam bentuk
Peraturan Perundang-undangan Kehutanan. Regulasi tersebut diharapkan dapat menjawab
permasalahan, perkembangan, dan kebutuhan hukum dalam penyelenggaraan kehutanan secara
holistik.

- Penyesuaian dengan Perkembangan dan Masalah Terkini:

NA dibuat untuk menyesuaikan undang-undang dengan perkembangan terkini dan mengatasi
masalah-masalah aktual dalam pengelolaan hutan, seperti berkurangnya luas hutan, alih fungsi
kawasan hutan, kebakaran hutan, perubahan hutan, dan konflik dengan masyarakat hukum adat.

- Harmonisasi dengan Undang-Undang Lainnya:

NA bertujuan untuk mencapai harmonisasi antara Undang-Undang Kehutanan dan peraturan-
peraturan lainnya, serta memastikan konsistensi dalam sistem hukum nasional.

- Penyesuaian dengan Putusan Mahkamah Konstitusi:

Pembentukan NA juga dilatarbelakangi oleh adanya beberapa putusan Mahkamah Konstitusi yang
perlu disesuaikan dengan keberlakuan Undang-Undang Kehutanan ke depan.

Dan juga beberapa poin perihal Landasan Pembentukan Naskah Akademik (NA) antara lain :

- Ketidaksesuaian Undang-Undang Kehutanan yang Berlaku:

Landasan utama pembentukan NA adalah persepsi bahwa Undang-Undang No. 41 Tahun 1999
sebagaimana diubah dengan UU No.19 Tahun 2004 sudah tidak sesuai dengan prinsip penguasaan dan
pengurusan hutan.

- Permasalahan dalam Implementasi Undang-Undang Kehutanan:

Landasan pembentukan NA mencakup masalah-masalah yang muncul dalam pengimplementasian
Undang-Undang Kehutanan, seperti berkurangnya luas hutan, alih fungsi kawasan hutan, kebakaran
hutan, perubahan hutan, dan konflik dengan masyarakat hukum adat.

- Disharmonisasi dengan Undang-Undang Lainnya:

Pembentukan NA dilandasi oleh pemahaman bahwa Undang-Undang Kehutanan memiliki disharmoni
dengan undang-undang lainnya yang perlu diperbaiki.

- Kesesuaian dengan Konstitusi dan Jiwa Kerakyatan:

NA dibentuk untuk menjaga kesesuaian penyelenggaraan kehutanan dengan konstitusi dan untuk
memastikan bahwa pengelolaan hutan mengandung jiwa dan semangat kerakyatan, keadilan, dan
berkelanjutan.

Pembentukan naskah akademik ini memiliki tujuan yang berfokus pada perbaikan dan
penyempurnaan regulasi kehutanan untuk menjawab tantangan dan perubahan zaman, serta untuk
mengakomodasi aspirasi masyarakat dan kebutuhan hukum. Landasannya adalah ketidaksesuaian,
masalah implementasi, disharmonisasi, dan perlunya kesesuaian dengan konstitusi dan semangat
kerakyatan.
Sumber dan referensi :
- Buku modul BMP HKUM4403
- https://ditjenpp.kemenkumham.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=30
00:peraturan-pemerintah-pengganti-undang-undang-dari-masa-ke-
masa&catid=100&Itemid=180#:~:text=Secara%20konstitusional%20Perpu%20merupakan%2
0produk,Perpu%20sebagai%20pengganti%20undang%2Dundang.
- https://nasional.kompas.com/read/2022/05/14/00300001/tahapan-pembentukan-perppu-
hingga-ditetapkan-sebagai-uu
- https://www.hukumonline.com/klinik/a/kapan-perpu-dibuat-oleh-presiden-dan-apa-
syaratnya-lt5188b1b2dfbd2/
- https://indonesiabaik.id/infografis/ini-tiga-dasar-dikeluarkannya-perppu
- https://babel.kemenkumham.go.id/layanan/hukum/naskah-
akademik#:~:text=Naskah%20akademik%20selalu%20disertai%20dengan,Pancasila%20dan%
20Pembukaan%20UUD%201945.
- https://www.dpr.go.id/doksetjen/dokumen/reformasi-birokrasi-Quick-Win-Pedoman-
Penyusunan-Naskah-Akademik-Rancangan-Undang-Undang-1507775513.pdf
- https://www.hukumonline.com/klinik/a/penyusunan-naskah-akademik-lt624b03380bdd1/