Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sistem listrik tiga fasa sering digunakan konsumen atau industri dengan kebutuhan daya listrik
yang besar. Hal ini dikarenakan sistem 3 fasa lebih ekonomis dalam penghantaran daya listrik,
dibandingkan dengan sistem 2 fasa atau 1 fasa, dengan ukuran penghantar yang sama. Sistem listrik
3 fasa mampu menghantarkan daya listrik yang besar dan juga dapat memberikan daya ke beban
yang membutuhkan daya listrik yang besar seperti motor induksi 3 fasa dengan kapasitas yang besar
(Simon Patabang, 2021).

Sistem listrik 3 fasa dalam penyaluranj tenaga listrik jbaik dari pembangkitan, transmisij maupun
distribusi lebih baik karena dapat menghantarkan daya listrik dengan kapasitas besar dan powerfull
untuk penggunaan beban yang besar seperti pabrik dan penggunaan pada gedung bertingkat .Sistem
ini awalnya diperkenalkan dan dipatenkanj oleh Nikola Tesla pada tahunj 1887 dan 1888 (M.
Dwiyanto,2018)

Pada sistem 3 fasa ini menggunakan 3 kawat penghantar dengan gelombang sinus yang berbeda
sudut fasanya masing-masing 120 0 (AmaniTekno, 2021). Selain dapat menghantarkan daya listrik
dengan kapasitas besar, juga menggunakan tegangan yang lebih tinggi maka arus yang akan mengalir
akan lebih rendah untuk daya yang sama. Sehingga untuk daya yang besar, kabel yang digunakan bisa
lebih kecil.

Sistemj ini dianggap lebih murah dan mudah dibandingkan dengan sistem 1 fasa. Pada jaringan
teganganj rendah, Terdapat 2 macam jtegangan pada sistem penyaluran ini yakni 380 V untuk
tegangan fasa dengan fasa dan 220 V untuk tegangan dengan netral. dalam penyaluran sistem listrik
tiga fasa pada pabrik ketikseimbangan menjadi hal yang penting diperhatikan sehingga tidak terjadi
kerugian pada pabrik tersebut (P. Jaringan, D. Di,2017)

Secara teori, sistem 3 fasa dapat mengalami keseimbangan fasa apabila beban yang digunakan
juga seimbang diantara ketiga fasa R-S-T. Namun pada praktiknya, keseimbangan dari ketiga fasa
sangat sulit di capai karena beban listrik setiap rumah ataupun industri belum tentu indentik. Apabila
terjadi ketidak seimbangan fasa antara fasa R-S-T, maka besar arus listrik tiap fasa tidak sama,
sehingga arus netral tidak lagi 0 A. semakin besar ketidak seimbangan fasa, maka arus netral akan
semakin besar (Nasution et al, 2014).

Dalam permasalahan ini, akan dilakukan analisa pengaruh ketidakseimbangan beban ………. Pada
PT. Siantar Top. Dengan harapan efisiensi motor yang tinggi untuk operasi yang efisien dan juga
hasilnya dapat digunakan untuk analisis penghematan energi listrik.

I.2 Rumusan Masalah

I.3 Batasan Massalah

I.4 Tujuan

Anda mungkin juga menyukai