Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM 4

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI


“TRANSFORMATOR 3 FASA”

Disusun Oleh :

Hendrian Yudha Syaputra


3B D4 TE
1941170115

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2022
PERCOBAAN 4
TRANSFORMATOR 3 FASA
2.1 Tujuan:

• Memahami system 3 fasa dan perhitungan sederhana pada system 3 fasa


• Dapat merakit transformator 3 fasa
• Dapat merakit rangkaian 6 fasa dari system 3 fasa

2.2 Dasar Teori


Mesin-mesin listrik yang berdaya besar dianjurkan menggunakan system
tiga fasa. Ini dikarenakan agar system 3 fasa tersebut mendapat beban yang
setimbang. Karena itu para ahli elektronika dibidang control elektronik
diwajibkan memahami system 3 fasa. Sistem tiga fasa disini tidak menggunakan
standar yang ada di Perusahaan Listrik Negara, karena tidak melibatkan operasi
parallel, atau agar lebih leluasa dalam merancangrangkaian control. Sistem 3
fasa yang berkaitan dengan penggunaan transformator pada Perusahaan Listrik
Negara tidak dibahas di sini.

Sistem 3 fasa, ada yang menggunakan 3 kawat, 4 kawat, atau 5 kawat. Jika
menggunakan 3 kawat maka ketiganya adalah tegangan fasa, dan berasal dari
sumberyang terhubung Y, jika menggunakan 4 kawat maka terdiri dari 3 kawat
fasa dan satu buah kawat netral yang berasal dari sumber terhubung ∆, jika
menggunakan 5 kawatmaka terdiri dari tiga kawat fasa, satu kawat netral, dan
satu kawat grounding. Kawat netral mempunyai fungsi yang berbeda dengan
kawat grounding, karena itu kebiasaan menghubungkan antara kawat netral dan
kawat grounding merupakan pekerjaan yang tidak benar. Kawat netral berfungsi
untuk mempertahankan titik netral baik pada sumber maupun pada beban,
sedangkan kawat grounding digunakan untuk membuang/menetralisir
teggangan bocor yang berbahaya bagi keselamatan manusia maupub perlatan
lain.

Gelombang tegangan system tiga fasa ditunjukkan pada gambar 2.1. Jika
menggunakan 3 kawat, maka masing-masing kawat adalah kawat fasa Va, Vb,
dan Vc. Jika menggunakan 4 kawat, maka satu kawat tambahan tersebut
mempunyai tegangan berupa garis lurus seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Anda harus memahami angka-angka atau definisi-definisi yang tertulis dalam
gambar tersebut.
Gambar 2.1 Gelombang Tegangan Sistem Tiga fasa

Pada Gambar 2.2, ditunjukkan konfigurasi rangkaian transformator tiga fasa.


Transformator tersebut sebenarnya terdiri dari 3 buah transformator satu fasa yang
dihubungkan sedemikian sehingga membentuk system tiga fasa, yang dinenal
dengan nama transformator 3x1 fasa. Dengan demikian berarti ada juga sebuah
transformator yang berfungsi langsung sebagai transformator 3 fasa, maka jika
demikian disebut sebagai transformator 1 x 3 fasa.

Pada gambar 2.3 ditunjukkan diagram vector tegangan system 3 fasa dengan
transformator terhubung ∆-∆. Pada gambar tersebut yang ada hanyalah tegangan
antar fasa, karena tidak mempunyai kawat netral maka juga tidak mempunyai
tegangan fasa netral. Jika system dihubungkan Y-Y, maka mempunyai tegangan fasa
netral yang besarnya adalah sama dengan tegangan antar fasa dibagi dengan akar 3
atau 1,7321.

Gambar 2.2 Konfigurasi Rangkaian Transformator Tiga fasa


Gambar 2.3 Diagram Vektor Tegangan pada Sistem 3 Fasa

Pada Gambar 2.4 ditunjukkan 3 transformator dengan CT dihubungkan


menajdi system 6 fasa. Perlu diketahui bahwa system dengan fasa yang lebih banyak
berarti secara teknis system tersebut semakin baik, cuma secara ekonomis mungkin
menjadilebih mahal. Sistem demikian akan mempunyai ripple yang lebih kecil jika
digunakan pada rangkaian penyearah. Sedangkan pada gambar 2.5 ditunjukkan
bentuk gelombang tegangan pada system 6 fasa.

Gambar 2.4 Konfigurasi Transformator Sistem 6 Fasa


dari Sumber 3Fasa
Gambar 2.5 Gelombang Tegangan Sistem Enam Fasa

Pada Gambar 2.6 ditunjukkan sebuah rangkaian penyearah setengah


gelombang 3 fasa. Ini merupakan contoh penggunaan transformator yang disusun
menajdi system 3 fasa. Untuk rangkaian ini akan dilakukan percobaan pada bab
berikutnya.

Gambar 2.6 Rangkaian Penyearah 3 Fasa Setengah Gelombang

2.3. Alat dan Bahan


2.3.1 Alat
1. Multimeter
2. Oscillocope

2.3.2 Bahan
1. Tiga buah transformator 220/12 volt, 5 ampere
2. Kabel konektor
3. Tiga buah lampu pijar
2.4 Prosedur Percobaan
Ingat bahwa standar tegangan yang digunakan di Laboratorium kita adalah
220volt,Sekali lagi, ini adalah tegangan fasa-netral, bukan tegangan anatar
fasa. Makategangan antar fasa di Laboratorium kita adalah 220 x √3 = 380
volt. Jika andamenggunakan tansformator 220 volt maka harus hati-hati dalam
merangkainya. Jikaanda kurang merssa yakin, silakan bertanya kepada
instruktur anda. Dengan kondisiini anda tidak mempunyai variasi/pilihan dan
menjadi keharusan bahwa sisi primertransformator hanya bisa terhubung Y
agar masing-masing transformator mendapattegangan 220 volt. Jika
dihubungkan ∆, maka masing-masing transformator akanmendapat tegangan
380 volt yang berakibat terjadi kerusakan (terbakarnya isolasi). Dalam
melakukan percobaan ini tidak boleh dilakukan sendirian, dan gunakan
peralatan keselamatan kerja yang memadai.

2.4.1 Percobaan 1
1. Jangan sekali-kali mengukur tegangan primer menggunakan oscilloscope.
Jika diperlukan maka gunakam multimeter pada sekala yang benar
(Tegangan AC 500 volt)
2. Hubungkan transformator menajadi 3 x 1 fasa yang terhubung Y-∆.
Tegangan primer adalah 220 volt dan tegangan sekunder adalah 12 volt.
3. Gunakan oscilloscope dual trace untuk mengamati bentuk gelombang sisi
sekunder fasa ke satu dan fasa ke dua yang sekaligus menampilkan dua
gelombang.
4. Gambarkan bentuk gelombang tegangan sekunder dengan skala yang benar
5. Ulangi untuk fasa yang ke dua dan ke tiga.
6. Analisislah bentuk gelombang tersebut! Jelskan besaran tegangan dan
beda fasa yang terjadi
2.4.2 Percobaan 2
1. Ulangi percobaan 1, tapi dengan transformator terhubung Y-Y
2. Gunakan APD yang benar

2.4.3 Percobaan 3
1. Ulangi percobaan 1, dengan dengan transformator terhubung sedemikian
untuk mendapatkan system 6 fasa.
2. Gunakan APD yang benar

2.4.3 Percobaan 3
1. Tanyakan pada instruktur untuk pengembangan system yang telah anda
uji coba, jika hendak dihubungkan paralel
2. Gunakan APD yang benar
2.5 Tugas
1. Mengapa harus menggunakan system 3 fasa ?
➢ Untuk mesin-mesin listrik yang berdaya besar dianjurkan
menggunakan sistem 3 fasa adalah dikarenakan agar listrik 3 fasa
mendapatbeban yang setimbang. (bebannya sangat besar dan
setimbang dengan listrik3 fasa)
2. Pada percobaan 3 harus menggunakan transformator CT, mengapa demikian?
➢ Karena untuk mendapatkan sistem 6 fasa diperlukan 6 transformator.
Karena secara ekonomis penggunaan 6 transformator terlalu mahal,
sehinggadigunakan transformator CT agar lebih ekonomis. Selain itu
trafo CT berguna untuk pengukuran arus, sehingga diperlukan trafo
CT untuk pembacaan arus yang terlalu tinggi.
3. Mengapa pada penyearah berdaya besar lebih disukai menggunakan system
3 fasa dibandingkan dengan system satu fasa?
➢ Karena sisitem dengan fasa yang lebih banyak, sistem tersebut akan
semakin baik. Sehingga sistem demikian akan mempunyai ripple
lebih keciljika digunakan pada rangkaian penyearah.

Anda mungkin juga menyukai