Anda di halaman 1dari 7

PENGUKURAN DAYA 3 FASA BEBAN SEIMBANG

METODE 1 WATT METER

Disusun oleh :
Mohmad Feedayen Tifer Putra Sabila
Nim : 22501244003

Dosen Pengampu:
Eko Swi Damarwan, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2023
A. TUJUAN
Adapun tujuan dilaksanakannya praktik ini, yaitu:
1. Mengukur daya dengan menggunakan metode 1 watt meter.
2. Menentukan besarnya faktor daya beban.
3. Menyebutkan perbandingan arus dan daya antara beban sambungan bintang
dan segitiga.

B. DASAR TEORI
Pengukuran daya pada rangkaian 3 fasa dapat dilakukan melalui tiga metode
berbeda, yaitu:
1. Metode 1 watt meter
Metode ini pada dasarnya mirip dengan metode 3 watt meter, namun
pembacaan watt meter dilakukan secara bergantian. Metode ini hanya dapat
digunakan pada beban yang seimbang.

2. Metode 2 watt meter


Metode ini memberikan hasil yang akurat ketika diterapkan pada sistem
3 fasa 3 kawat atau 3 fasa 4 kawat, asalkan kawat netral tidak mengalirkan
arus. Metode ini dapat dilakukan pada beban yang seimbang.

3. Metode 3 watt meter


Metode ini melibatkan tiga watt meter, di mana jumlah daya yang diserap
oleh beban dihitung sebagai jumlah aljabar dari pembacaan masing-masing
watt meter.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Multimeter ...................................................................................... 1 buah
2. Ampere meter AC........................................................................... 4 buah
3. Watt meter AC 240 V/ 1 A ............................................................. 3 buah
4. Transformator 3 fasa ....................................................................... 1 buah
5. Loading Resistor 300 Ω / 5 A......................................................... 1 buah
6. Saklar tiga fasa bintang /segitiga .................................................... 1 buah
7. Kapasitor non polar 3,25 µF/250 V ................................................ 3 buah
8. Ballast lampu pijar 40 W/220 V ..................................................... 2 buah
9. Saklar 3 pasa / PCB 3 pasa ............................................................. 1 buah
10. Box dan kabel penghubung...................................................... Secukupnya

D. LANGKAH KERJA
1. Buatlah rangkaian sesuai dengan harga RL maksimum sekitar 300 Ω
(rangkaian praktik real).

Rangkaian simulasi dengan beban R= 300 Ω


Tabel 1. Perbandingan besarnya arus dan daya pada simulasi dengan teoritis.
No. Hasil Simulasi Hasil Perhitungan Selisih
I 211.69 mA 211 mA 0.69 mA
P 13.44 Watt 13.39 Watt 0.05 Watt
Ptot 13.44 x 3=40.32 Watt 13.39 x 3= 40.17 Watt 0.15 Watt

2. Telitilah bersama kelompok Anda, periksakan rangkaian kepada


pembimbing. Jika sudah mendapatkan persetujuan, hubungkan rangkaian
dengan sumber tegangan AC 3 fasa.

3. Atur RL sehingga ampere meter menunjukkan sebesar 0,9 ampere. Tetapkan


posisi RL ini tanpa melakukan perubahan selama percobaan berlangsung.
Catat P =19.3 Watt.

4. Matikan sumber tegangan 3 fasa, lalu pasangkan loading resistor seri dengan
kapasitor 3,25 µF/250 V.

5. Telitilah dengan kelompok Anda, kemudian periksakan rangkaian kepada


pembimbing. Setelah mendapat persetujuan, hubungkan rangkaian dengan
sumber tegangan AC 3 fasa.
Catat: P = 0.5 Watt I = 0.05 Ampere.

Rangkaian simulasi:
Tabel 2. Perbandingan besarnya arus dan daya pada simulasi dengan
perhitungan
No. Hasil Simulasi Hasil Perhitungan Selisih
I 62.73 mA 61 mA 1.73 mA
P 1.18 Watt 1.13 Watt 0.05 Watt
Cosᵠ 0.296 0.292 0.004
Ptot 1.18 x 3=3.54 Watt 1.13 x 3= 3.39 Watt 0.15 Watt

6. Matikan sumber tegangan 3 fasa, dan gantilah loading resistor seri kapasitor
3,25 µF/250 V dengan ballast.

7. Telitilah bersama kelompok Anda, kemudian periksakan rangkaian kepada


pembimbing. Jika sudah mendapat persetujuan, hubungkan rangkaian dengan
sumber tegangan AC 3 fasa.
Catat: P = 1 Watt I =0.06 Ampere.

Rangkaian simulasi:

Tabel 3. Perbandingan besarnya arus dan daya pada simulasi dengan


perhitungan
No. Hasil Simulasi Hasil Perhitungan Selisih
I 115.48 mA 117 mA 1.52 mA
P 693.44mW 705mW 11.56 mW
Cosᵠ 0.094 0.095 0.001
Ptot 693.44 x 3=2080.32 mW 705x3=2115 mW 34.68 mW

8. Matikan sumber tegangan dan lanjutkan dengan percobaan berikutnya.


E. ANALISIS DATA
1. Rangkaian tegangan AC 3 fasa dengan loading resistor (RL= 300Ω)
Perhitungan teoritis:

Berdasarkan pada hasil perhitungan ini dapat dianalisis bahwa hasil dari
simulasi hamper mendekati perhitungan teoritis. Dimana pada arus terdapat
selisih 0.69 mA dan daya selisih sebesar 0.05 Watt.

2. Rangkaian tegangan AC 3 fasa dengan loading resistor (RL= 300Ω) diseri


kapasitor 3,25 µF/250 V
Perhitungan teoritis:

Pada rangkaian ini, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara


nilai hasil perhitungan di atas dengan hasil praktik. Dimana pada praktik,
araus terukur sebesar 50 mA sedangkan pada perhitungan diperoleh 61 mA,
terdapat selisih sebesar 11 mA. Selanjutnya, nilai dayanya pada praktik
didapat 0.5 watt, sedangkan pada perhitungan diperoleh nilai 1.13 watt,
terdapat selisih 0.63 watt. Sedangkan untuk perbedaan antara hasil simulasi
dan hasil perhitungan relatif kecil.

3. Rangkaian tegangan AC 3 fasa dengan ballast (R=52Ω; L=1.72 H)


Perhitungan teoritis
Terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada hasil praktik dan
perhitungan. Nilai arus ada selisih sebesar (117 mA- 60 mA=57 mA) dan
nilai dayanya diperoleh selisih (1 watt - 0.705 watt= 0.295 watt). Sedangkan
untuk perbedaan hasil simulasi dan hasil perhitungan pada tabel 3, dapat
dianalisis nilai dari indikator (I, P, Cosphi, dan Ptotal) ekuivalen.

F. KESIMPULAN
Setelah melakukan berbagai pengujian, dapat disimpulkan bahwa
pengukuran daya pada sistem 3 fasa dengan menggunakan satu wattmeter
hanya dapat dilakukan jika beban berada dalam keadaan seimbang. Beban 3
fasa dianggap seimbang ketika arus yang mengalir melalui setiap fasa adalah
seragam, memastikan bahwa daya yang dikirim ke setiap fasa setara. Intinya,
total daya dalam sistem berjumlah tiga kali daya di setiap fase.

Anda mungkin juga menyukai