Disusun oleh :
Mohmad Feedayen Tifer Putra Sabila
Nim : 22501244003
Dosen Pengampu:
Eko Swi Damarwan, M.Pd.
B. DASAR TEORI
Pengukuran daya pada rangkaian 3 fasa dapat dilakukan melalui tiga metode
berbeda, yaitu:
1. Metode 1 watt meter
Metode ini pada dasarnya mirip dengan metode 3 watt meter, namun
pembacaan watt meter dilakukan secara bergantian. Metode ini hanya dapat
digunakan pada beban yang seimbang.
D. LANGKAH KERJA
1. Buatlah rangkaian sesuai dengan harga RL maksimum sekitar 300 Ω
(rangkaian praktik real).
4. Matikan sumber tegangan 3 fasa, lalu pasangkan loading resistor seri dengan
kapasitor 3,25 µF/250 V.
Rangkaian simulasi:
Tabel 2. Perbandingan besarnya arus dan daya pada simulasi dengan
perhitungan
No. Hasil Simulasi Hasil Perhitungan Selisih
I 62.73 mA 61 mA 1.73 mA
P 1.18 Watt 1.13 Watt 0.05 Watt
Cosᵠ 0.296 0.292 0.004
Ptot 1.18 x 3=3.54 Watt 1.13 x 3= 3.39 Watt 0.15 Watt
6. Matikan sumber tegangan 3 fasa, dan gantilah loading resistor seri kapasitor
3,25 µF/250 V dengan ballast.
Rangkaian simulasi:
Berdasarkan pada hasil perhitungan ini dapat dianalisis bahwa hasil dari
simulasi hamper mendekati perhitungan teoritis. Dimana pada arus terdapat
selisih 0.69 mA dan daya selisih sebesar 0.05 Watt.
F. KESIMPULAN
Setelah melakukan berbagai pengujian, dapat disimpulkan bahwa
pengukuran daya pada sistem 3 fasa dengan menggunakan satu wattmeter
hanya dapat dilakukan jika beban berada dalam keadaan seimbang. Beban 3
fasa dianggap seimbang ketika arus yang mengalir melalui setiap fasa adalah
seragam, memastikan bahwa daya yang dikirim ke setiap fasa setara. Intinya,
total daya dalam sistem berjumlah tiga kali daya di setiap fase.