Anda di halaman 1dari 3

ALIRAN – ALIRAN FILSAFAT MODERN

Nama Penulis:

WAN MAINA SELA (21403085)

MOH.IRFAN IZZUL.M (21403092)

KINANTI DWI APRILLIA (21403108)

Abstract

Awal munculnya aliran-aliran filsafat modern itu kapan dan bagaimana? Disini akan
dijelaskan kapan dan bagaimana awal munculnya aliran-aliran filsafat modern itu. Jadi,
pada abad ke- 17, pemikiran renaisans mencapai kesempurnaannya pada diri beberapa
tokoh besar. Pada abad ini tercapai kedewasaan pemikiran, sehingga ada kesatuan yang
memberi semangat pada abad-abad berikutnya. Pada masa ini lahirlah berbagai aliran-
aliran pemikiran. Contohnya seperti Rasionalisme, Empirisme, Idealisme,Positivisme, dan
Utilitariansime. Sebenarnya masih ada banyak lagi aliran-aliran filsafat modern, tetapi
disini kami hanya akan membahas yang kami sebutkan tadi.

Keyword: aliran, pemikiran, filsafat,modern

Pembahasan

C. IDEALISME

Idealisme adalah istilah yang pertama kali digunakan dalam filsafat Leibniz pada awal
abad ke-18. Dia menerapkan istilah itu pada pemikiran Plato, membandingkannya dengan
materialisme Epicurean.[1] Istilah idealisme merupakan aliran filsafat yang menerima mental
dan ideologis sebagai kunci hakikat realitas. Dari abad ke-17 hingga awal abad ke-20, istilah
ini banyak digunakan untuk menggambarkan filsafat. Idealisme adalah ajaran/pemahaman
atau aliran yang memahami bahwa realitas ini terdiri dari makhluk halus (Sukma) atau jiwa
ide dan pemikiran yang sejenisnya.
Kata Idealisme dalam filsafat memiliki arti yang sangat berbeda dengan
pengertiannya dalam bahasa sehari-hari. Secara umum, kata ini terutama berarti seseorang
yang menerima dan hidup dengan standar moral, estetika, dan agama yang tinggi; kedua,
orang yang menggambarkan dan merekomendasikan rencana atau program yang belum ada.
Setiap pembaharu sosial adalah idealis dalam pengertian kedua, karena ia berkomitmen pada
sesuatu yang belum ada.
Istilah idealisme diambil dari kata idea yaitu suatu yang hadir dalam jiwa. Pandangan
ini dimiliki oleh plato dan pada filsafat modern. Oleh karena itu, para tokoh teisme yang
mengajarkan mata pelajaran ini mereka tidak disebut idealis, karena mereka tidak
menggunakannya sesuai dengan akal argumen epistemologis yang digunakan oleh idealisme. 1
Jika materialisme mengatakan bahwa materi adalah riil dan akal (mind) adalah fenomena
yang menyertainya, maka idealisme mengatakan bahwa akal itulah yang riil dan materi
adalah produk sampingan. Idealisme adalah pandangan dunia atau metafisika yang
menyatakan bahwa realitas fundamental terdiri dari atau terkait erat dengan ide, pikiran, atau
roh. Dunia memiliki arti yang berbeda seperti yang terlihat di permukaan. 2Dunia dipahami
dan ditafsirkan melalui studi hukum. Tokoh-tokoh aliran ini adalah : Plato (477-347), B.
Spinoza (1632-1677 M), Liebniz (1685-1753 M), Berkeley (1685-1753), Immanuel
Kant(1724-1881 M), J. Fichte (1762-1814 M), F.Schelling (1755-1854 M), dan G. Hegel
(1770-1831 M).3
D. POSITIVISME
Filsafat positivisme diantarkan oleh Agus Comte pada tahun (1798-1857), Positivisme
sudah ada sejak abad ke-19, berasal dari kata “positif”, filosofi ini berakar dari yang
diketahui, objektif dan positif. Aliran filsafat positivisme yang digagas oleh August Comte
mengkritik keras metodologi pengetahuan sistematis, yaitu metafisika, yang berkembang
pesat pada Abad Pertengahan. Berbeda dengan metafisika, aliran filsafat positivisme lebih
menekankan pengetahuan dengan fakta-fakta objektif (benar, pasti, tepat, berguna dan
absolut), sedangkan metafisika tidak dapat membuktikan kebenaran pernyataannya 4melalui
indera (pengamatan dan eksperimen).
Sementara itu, salah satu karya Auguste Comte yang terkenal adalah Cours de
Comparison on General Laws (Abstrak). Informasi yang disampaikan tidak lagi abstrak,
tetapi jelas, tepat dan bermanfaat. Inilah periode yang coba diciptakan Auguste Comte, di
mana kehidupan kaum intelektual dan industrialis diatur atas dasar rasa kemanusiaan. Jika

1
Setia Budhi Wilardjo, http://jurnal.unimus.ac.id/ “ALIRAN-ALIRAN DALAM FILSAFAT ILMU BERKAIT
DENGAN EKONOMI” (Semarang; Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang) 5. Diakses
melalui file:///C:/Users/Bismillah/Downloads/-aliran-aliran-dalam-filsafat_referensi.pdf, Jumat 29 April 2022
2
Juhaya S. Praja, “ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT & ETIKA” (Jakarta; KENCAN A 2020) 40. Diakses melalui
https://books.google.co.id/books?id=_rTyDwAAQBAJ&lpg=PA35&ots=mqebsuLL43&dq=aliran%20aliran
%20filsafat%20modern&lr&hl=id&pg=PR4#v=onepage&q=aliran%20aliran%20filsafat%20modern&f=false.
Jumat 29 April 2022
3
An Fauzia RozaniSyafei, “Sejarah Pemikiran Modern” (Sumatera Barat; CV. BERKAH PRIMA 2018) 10.
Diakses melalui file:///C:/Users/Bismillah/Downloads/SEJARAH%20PEMIKIRAN
%20MODERN_referensi.pdf. jumat 29 April 2022, 20.46.
4
Himawan Putranta, “Perkembangan Filsafat Abad Modern” (Yogyakarta;Universitas Negeri Yogyakarta
2017) 88-89. Diakses melalui https://www.google.co.id/books/edition/Perkembangan_Filsafat_Abad_Modern/
LQFlDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&pg=PA88&printsec=frontcover. Sabtu 30 April 2022.
keluarga adalah fundamental dalam teologi dan negara adalah fundamental dalam metafisika,
maka pada tahap positif ini seluruh umat manusia adalah fondasi itu sendiri. Tahap ini
merupakan tahap industri yang berlangsung setelah tahun 1800-an.
Pandangan Auguste Comte tentang masalah ini tidak terlepas dari situasi di Prancis,
di mana revolusi dipengaruhi oleh kekacauan sosial, pemberontakan rakyat dan perubahan
kekuatan politik, yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Awalnya, Auguste
Comte berharap Revolusi akan menyelesaikan masalah yang ada, tetapi sebaliknya, seperti
yang diharapkan Auguste Comte, itu merusak tatanan sosial.. Akhirnya dengan keadaan yang
seperti itu, Auguste Comte dihadapkan dengan masalah-masalah seperti berikut.
a) Bagaimana masyarakat dapat ditata kembali dengan sistem industri yang transformatif?
b) Bagaimana kesatuan pemikiran dan pendapat dapat dipastikan sebagai prasyarat bagi
kehidupan masa depan masyarakat?
c) Bagaimana keteraturan dan kemajuan dapat dipastikan sebagai jaminan keberlangsungan
kehidupan masyarakat di masa yang akan datang?

Dengan beberapa latar belakang ini, Auguste Comte berharap dapat memimpin
masyarakat maju dengan filosofi positivisnya. Auguste Comte ingin menciptakan masyarakat
yang positif, yaitu masyarakat yang baik. Masyarakat diperintah oleh seorang intelektual dan
industrialis terkemuka yang memiliki sikap rasional dan ilmiah berdasarkan cinta untuk
mengatur kehidupan masyarakat. Pada abad ke-20, positivisme berubah menjadi neo-
positivisme, sebuah aliran pemikiran asli dari Wina. Itulah sebabnya para filosof aliran ini
disebut anggota Wiener Krees.
Menurut positivisme, filsafat harus menggunakan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan
untuk menggali prinsip-prinsip tersebut dan menggunakannya sebagai pedoman perilaku
manusia dalam masyarakat. Positivisme sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan
teknologi, ada dua jenis positivisme, positivisme klasik dan positivisme modern. Sementara
positivisme klasik menarik perhatian pada bidang regulasi sosial ilmiah masyarakat dan
pergerakan kemajuan evolusioner dengan alam, positivisme logis bertindak sebagai layanan
sains.5

5
Ricky Arnold Nggili, “FILSAFAT: Ruang Refleksi Memahami Realitas” (Jawa Tengah; Langkibo, 2022) 93.
Diakses melalui https://books.google.co.id/books?id=enJrEAAAQBAJ&newbks=0&lpg=PA91&dq=aliran
%20aliran%20filsafat%20modern%20positivisme&hl=id&pg=PA95#v=onepage&q=aliran%20aliran
%20filsafat%20modern%20positivisme&f=false. Sabtu 30 April 2022, 20.30.

Anda mungkin juga menyukai