Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN MAGANG I

PAROKI SANTO NIKOLAS BIJAEPASU

NAMA : CORNELIA JESSICA BRIA SERAN

NIRM : 21.19.421.0931.R

NIM : 1487.21.R

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAN KATOLIK

SEKOLAH TINGGI PASTORAN SANTO PETRUS

KEUSKUPAN ATAMBUA

2023/2024
HALAMAN PENGESAHAN

Disusun sebagai Ujian Semester Ganjil Magang Satu Program Studi


Pendidikan Keagamaan Katolik Tahun Akademik 2023/2024

Disusun Oleh
Nama : Cornelia Jessica Bria Seran
NIM : 1487.21.R
NIRM : 21.19.421.0931.R

Laporan Magang ini dibuat Pada:


Hari/tanggal : Kamis, 28 Desember 2023
Tempat : Paroki St. Nikolas Bijaepasu

MENGETAHUI

Dosen Matakuliah Pembimbing Lapangan

Kristophorus Ukat, S.Fil., M.Th Rm. Emanuel Natalis


Usboko, Pr
NIDN : 271306701

Ketua Program Studi

Philipus Benitius Metom,S.Ag.,M.Hum


NIDN : 2723087101

ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Cornelia Jessica Bria Seran

NIM/NIRM : 1487.21.R/21.19.421.0931.R

Program Studi : Pendidikan Keagamaan Katolik

Dengan ini saya menyatakan bahwa sesungguhnya laporan yang saya tulis ini
benar-benar tulisan saya, dan bukan merupakan tulisan plagiasi baik sebagian
maupun seluruhnya.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa laporan saya
ini hasil plagiasi, baik sebagian maupun seluruhnya, maka saya bersedia menerima
sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuannya.

Kefamenanu, 28 Desember 2023

Yang Membuat Pernyataan:

Cornelia Jessica Bria Seran

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas penyertaan dan kasih setia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan magang I.
Laporan ini merupakan syarat untuk memenuhi nilai salah satu matakuliah semester
ganjil (V) bagi Mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral Santo Petrus Keuskupan
Atambua Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik. Praktek atau yang dikenal
dengan istilah Magang I ini merupakan upaya dalam meningkatkan keaktifan dan
solidaritas antar umat serta menjalin kerja sama yang baik dalam bidang pastoral
antara katekis atau agen pastoral bersama dewan pengurus paroki dan seluruh umat
Paroki St. Nikolas Bijaepasu.

Laporan ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan baik berupa uluran
tangan, doa serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
menyampaikan limpah terima kasih kepada:

1. Dr. Theodorus Asa Siri, S.Ag selaku Ketua Sekolah Tinggi Pastoral
Santo Petrus Keuskupan Atambua
2. Kristophorus Ukat, S.Fil.,M.Th selaku Dosen Pembimbing Magang 1
yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan Magang I serta
memberikan banyak arahan, masukan, nasihat, dorongan, dan motivasi
kepada penulis selama melaksanakan magang.
3. Rm. Emanuel Natalis Usboko, Pr selaku Pastor Paroki dan Rm. Yavet
Makus, Pr selaku pastor rekan Paroki St.Nikolas Bijaepasu yang telah
menerima serta membimbing dan mendampingi penulis selama
melaksanakan kegiatan magang.
4. Dewan Pengurus Paroki St. Nikolas Bijaepasu yang telah bersedia
menyiapkan segala kebutuhan selama proses magang berlangsung.
5. Seluruh Umat Paroki Bijaepasu yang turut membantu selama kegiatan
magang berlangsung.
6. Seluruh Civitas Academica khususnya teman-teman seperjuangan Laskar
Pelangi Sekolah Tinggi Pastoral Santo Petrus Keuskupan Atambua yang
selalu memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan
laporan magang I ini.

iv
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang bersifat konstruktif demi
penyempurnaan laporan ini.
Kefamenanu, 28 Desember 2023

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................ii

KATA PENGANTAR...............................................................................................iv

DAFTAR ISI.............................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1


1.2 Tujuan Magang .................................................................................................2
1.3 Manfaat Magang ...............................................................................................2
1.4 Tempat Magang ................................................................................................3
1.5 Jadwal dan Waktu Magang .............................................................................3

BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT MAGANG I ............................4

2.1 Sejarah Paroki St Nikolas Bijaepasu ...............................................................4


2.1.1 Waktu berdirinya Paroki Santo Nikolas Bijaepasu .................................4
2.1.2 Jumlah Lingkungan ....................................................................................5
2.1.3 Jumlah Umat perlingkungan .....................................................................5
2.1.4 Mata Pencaharian Umat..............................................................................7
2.1.5 Kerja Sama Gereja-Pemerintah dan Adat/Budaya dan instansi lain.....7
2.2 Struktur Organisasi Paroki ..............................................................................8
2.3 Kegiatan Umum Pastoral Paroki .....................................................................11

BAB III PELAKSANAAN MAGANG I................................................................13

3.1 Pelaksanaan Aktifitasi Mahasiswa...................................................................13

3.1.1 Pemaparan Aktifitasi Secara Umum.............................................................13

3.1.2 Kategori Aktifitasi Selama Magang 1 Dalam Bidang-bidang

v
Karya yang dilakukan ............................................................................................14

3.2 Analisa SWOT ...................................................................................................15

3.2 .1 Kekuatan-Kekuatan ......................................................................................15

3.2. 2 Kelemahan-Kelemahan ...............................................................................15

3.2. 3 Peluang-Peluang.............................................................................................15

3.2. 4 Tantangan-Tantangan ..................................................................................15

3.3 Tinjauan Kritis...................................................................................................17

BAB IV PENUTUP..................................................................................................19

4.1 Kesimpulan ........................................................................................................19

4.2 Saran ...................................................................................................................19

Daftar Pustaka .........................................................................................................20

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran III (Log Book) ........................................................................................

Dokumentasi ............................................................................................................23

Laporan Kegiatan Mingguan Yang Dibuat...........................................................

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gereja adalah tempat ibadah bagi umat Kristen. Kata gereja sendiri berasal
dari bahasa Yunani yaitu “ekklesia” yang berarti panggilan keluar, merujuk pada
komunitas orang-orang yang dipanggil untuk berkumpul bersama. Dalam konteks
yang lebih luas, gereja juga bisa merujuk pada seluruh komunitas Kristen di
seluruh dunia, yang sering disebut Gereja Universal. Gereja juga bisa merujuk
pada denominasi atau tradisi Kristen tertentu, seperti Gereja Katolik, Gereja
Ortodoks, atau Gereja Protestan.
Dalam Gereja terdapat beragam pelayanan, tetapi kesatuan perutusan. Para
Rasul serta para pengganti mereka oleh Kristus disertai tugas mengajar,
menyucikan dan memimpin atas nama dan kuasa-Nya. Pelayanan dalam gereja
artinya pelayanan seperti Kristus tumbuh dari kasih yang tulus bagi Juruselamat
dan dari kasih serta kepedulian1.
Katekis adalah orang yang diutus oleh gereja, sesuai dengan keperluan
setempat yang tugasnya adalah untuk membawa umat lebih mengenali, mencintai
dan mengikuti Yesus2. Gereja membutuhkan para katekis yang handal untuk
melaksanakan tugas pewartaan Injil dan pelayan pastoral umat. Mereka disebut
katekis karena terdidik dan terlatih, berintegrasi, cerdas dan kompeten dalam
karya pewartaan Injil, karya katekese dan Pastoral.
Gereja menyadari akan tugas mulia yang diemban para katekis. Karena itu,
Gereja pun selalu membuka peluang bagi pendidikan kaderisasi tenaga katekis.
Di Sekolah Tinggi Pastoral Santo Petrus Keuskupan Atambua telah
disediakan sarana pembelajaran bagi mahasiswa baik di lingkungan kampus
maupun di luar atau belajar dari umat akar rumput. Pembelajaran yang di luar
dilaksanakan dalam tiga tahap. Tiga tahap tersebut dikenal dengan sebutan
magang I (praktek pastoral), magang II (praktek berwirausaha) dan magang III
(PPL). Kegiatan magang ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan
menciptakan agen-agen pastoral yang bukan saja berintelektual tetapi memiliki
jiwa kreatifitas dan mampu membaca peluang-peluang dalam kehidupan
beragama.

1
https://www.churchofjesuschrist.org
2
https://jurnalppakor.id
vii
Magang I atau biasa dikenal dengan istilah praktek pastoral yang merupakan
suatu media yang menghubungkan calon katekis dan katekista dengan umat di
suatu paroki karena dalam melaksanakan magang setiap mahasiswa akan diutus
oleh lembaga pergi ke paroki tempat dimana ia harus melaksanakan magang.
Oleh karena itu, mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral Santo Petrus Keuskupan
Atambua semester V mendapat Matakuliah Magang I (Praktek Pastoral) selama
satu semester di paroki untuk belajar secara langsung yang terjadi di paroki-
paroki di wilayah Keuskupan Atambua. Magang I merupakan salah satu mata
kuliah magang yang fokusnya pada praktek lapangan di paroki dan pastoral
paroki. Magang I juga merupakan salah satu matakuliah wajib yang harus
diambil atau dilaksanakan oleh semua mahasiswa.
Magang I kali ini diadakan di beberapa paroki yang tersebar di Dekenat
Kefamenanu.

1.2 Tujuan Magang I


1.2.1 Tujuan Umum

Meningkatkan keaktifan, kreativitas dan keakraban peserta magang dalam


hidup berpastoral di paroki St, Nikolas Bijaepasu dalam hidup menggereja.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Meningkatkan pengetahuan dan memperluas wawasan dan dapat
berbagi ilmu dengan umat paroki St. Nikolas Bijaepasu.
b. Belajar mengatasi persoalan yang dihadapi.

1.3 Manfaat Magang I

1.3.1 Bagi Lembaga Sekolah Tinggi Pastoral Santo Petrus Keuskupan Atambua

a. Mahasiswa yang berhasil mendapat kesempatan magang di sebuah paroki


adalah suatu keuntungan dan prestasi tersendiri, dimana mahasiswa dapat
belajar berpastoral untuk mengetahui situasi kehidupan di paroki.
b. Untuk menambah wawasan mengenai dunia pastoral.
c. Meningkatkan keterampilan serta keahlian praktek kerja
d. Terjalinnya kerjasama/hubungan baik antara Lembaga dengan paroki
tempat mahasiswa magang
e. Lembaga akan lebih dikenal di dunia pastoral.
viii
1.3.2 Bagi Paroki St. Nikolas Bijaepasu
a. Adanya kerjasama baik antara Lembaga dengan Paroki sehingga Paroki
tersebut dikenal oleh kalangan akademis dan dunia pendidikan.
b. Paroki mendapat bantuan tenaga kerja dalam mengerjakan administrasi
paroki dari mahasiswa-mahasiswa praktek.

1.3 Tempat Magang I


Sesuai dengan ketentuan penempatan dari ketua III atau bidang
Kemahasiswaan selaku pembimbing Mata Kuliah Praktek Katekese, kegiatan
magang yang dilaksanakan bertempat di salah satu paroki, yaitu:
Nama Paroki : Paroki St. Nikolas Bijaepasu
Keuskupan : Atambua
Kecamatan : Miomafo tengah

Kabupaten : Timor Tengah Utara

Provinsi : Nusa Tenggara Timur

1.4 Jadwal dan Waktu Magang I

Jadwal magang selama empat (4) bulan setiap hari Kamis, Jumat, Sabtu dan
Minggu. Magang ini dilaksanakan dalam jangka waktu kurang lebih 4 bulan.
Dimulai dari 07 September sampai dengan 28 Desember 2023 yaitu pada tahun
ajaran 2023/2024 selama 1 semester.

ix
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT MAGANG 1

2.1 Sejarah Paroki Santo Nikolas Bijaepasu

2.1.1 Waktu Berdirinya

Sebelumnya, Paroki Santo Nikolas Bijaepasu merupakan bagian dari


Paroki Hati Yesus Yang Maha Kudus Noemuti. Karena wilayah Paroki
Noemuti sangat luas, maka untuk mendekatkan pelayanan pastoral kepada
umat dirasa perlu untuk memekarkan Paroki Noemuti. Atas dasar
kesepakatan para tokoh adat, maka mulai tahun 1968, P. Nikolas van
Ammers, SVD merintis berdirinya Paroki Bijaepasu. Tahun 1969 resmi
berdiri sebagai satu paroki terpisah dari Paroki Noemuti. Gedung gerejanya
diresmikan pada 6 Desember 1972 di bawah perlindungan Santo Nikolaus. P.
Nikolas van Ammers, SVD sebagai peletak dasarnya menjadi pastor paroki
sampai meninggalnya. Beliau sungguh jatuh cinta pada umat Bijaepasu.
Selain P. Nich van Ammers, SVD ada juga sejumlah tokoh awam Katolik
turut merintis berdirinya paroki yaitu Bapak Paulinus Kenjam (Alm); Bapak
Frederikus Banase dan Bapak Paulinus Oki (Alm).

Tanah tempat berdirinya Gereja Paroki Bijaepasu dihibahkan oleh


Bapak Gaspar Puni Fallo dan sejumlah suku adat, yakni Suku Banase, Opat;
Sokbanael; Olin; Bifel; Loin; Toinjaas; Taek; Nahas, Heli, dan Lolomsait.

Adapun batas-batas wilayah Paroki Bijaepasu adalah sebagai berikut:


bagian Utara berbatasan dengan Paroki Oeolo; bagian Selatan berbatasan
dengan Paroki Noemuti; bagian Timur berbatasan dengan Paroki Sasi; dan
bagian Barat berbatasan dengan Paroki Eban. Pastor Paroki pertama adalah P.
Nikolas van Ammers, SVD dari tahun 1969-1989. Selama lebih dari
duapuluh tahun, Pater Van Ammersmelayani umat Bijaepasu hingga
meninggal dunia. Beliau dikenal dan dikenang oleh seluruh umat Paroki
Bijaepasu sebagai Bapak mereka. Setelah Pater Nike van Ammers SVD,
beliau digantikan oleh para imam projo Keuskupan Atambua. Rm Stefanus
Bria, Pr diangkat menjadi Pastor Paroki Bijaepasu menggantikan Pater Van
Ammers pada tahun 1989. Selama dua tahun Rm. Stefanus melayani umat

x
Bijaepasu. Pada tahun 1990, Rm Stefanus Bria digantikan oleh Rm. Yosef
Meak, Pr dari tahun 1990-1993. Setelah Rm. Yosef meak, Pr menjadi Pastor
Paroki Bijaepasu selama hampir empat tahun, lalu datang Rm. Wilibrodus
Seran, menggantikannyaa pada tahun 1993. Dengan gaya dan pola
pastoralnya, Rm Wily melayani umat Bijaepasu hingga tahun 200. Rm Wily
Seran kemudian dipindahkan kke Paroki Bunda Allah Ponu, maka untuk
menggantikan posisinya sebagai Pastor Paroki Bijaepasu , datang Rm.
Donatus Tefa, Pr, selama hampir delapan tahun, Rm. Don bersama dewan
Pastoral Paroki. Selanjutnya tahun 2010, Rm. Donatus Tefa digantian oleh
Rm. Yosef Nahak II, Pr sebagai Pastor Paroki Bijaepasu. Dan berdasarkan SK
Uskup Atambua, No. 452/2015 Rm. Emanuel Natalis Usboko, Pr diangkat
sebagai Pastor Paroki Bijaepasu menggantikan Rm. Yosef Nahak II, Pr yang
mendapat penempatan sebagai Pastor Paroki Manufui3.

2.1.2 Jumlah Lingkungan

Paroki St. Nikolas Bijaepasu terbagi atas 9 rayon wilayah yaitu Rayon
1 di pusat paroki Bijaepasu 1 2 3 dan 4; Rayon 2 meliputi Nian 1 2; Rayon 3
Letkase; Rayon 4 Mesebinoni; Rayon 5 meliputi Tuabatan 1 2 3 4 5; Rayon 6
meliputi Haulasi 1 2 3 4; Rayon 7 meliputi Lamel A dan B; Rayon 8 Niasu;
Rayon 9 Noenasi. Paroki St. Nikolas Bijaepasu terdiri dari 1 stasi 4 kapela,
21 lingkungan dan 95 KUB di tahun 2022.

2.1.3 Jumlah Umat Per Lingkungan

Berdasarkan data yang ada Paroki Bijaepasu terdiri atas 21


lingkungan, 95 Kelompok Umat Basis, 1.482 Kepala Keluarga dan 6.207
jiwa4.

Rinciannya sebagai berikut:

No Lingkungan Jumlah Jenis Kelamin Kategori


KK Umat

L P AA OMK OD

1. Bijaepasu I 84 151 161 95 72 144


3
Yosef M.L.Hello, Ziarah Pastoral Keuskupan Atambua dari masake masa (Yogyakarta:Bajawa
Press:2016), hal 246

4
Data Stastistik Paroki St.Nikolas Bijaepasu
xi
2. Bijaepasu II 66 132 117 63 60 126

3. Bijaepasu III 74 171 159 91 96 143

4. Bijaepasu IV 75 182 170 104 94 154

5. Nian I 116 262 233 155 126 214

6. Nian II 143 271 287 175 156 227

7. Letkase 98 183 203 92 116 178

8. Mesebinoni 62 127 140 88 58 121

9. Tubatan I 81 164 173 91 90 156

10. Tuabatan II 69 149 146 86 84 125

11. Tuabatan III 60 121 121 59 63 120

12. Tuabatan IV 51 113 137 71 75 104

13. Tuabatan V 54 102 110 46 68 98

14. Haulasi I 40 72 80 33 41 67

15 Haulasi II 32 75 63 34 53 68

16. Haulasi III 33 75 63 37 38 63

17. Haulasi IV 29 62 72 46 29 59

18. Lamel A 42 91 93 46 59 79

19. Lamel B 46 116 111 100 38 89

20. Nia’su 97 220 246 134 124 143

21. Noenasi 130 241 246 147 101 169

xii
2.1.4 Mata Pencaharian Umat

Mata pencaharian yang dikerjakan oleh umat adalah sebagai berikut:


 Pegawai
Terdapat beberapa pegawai tetapi yang paling dominan adalah pegawai
(Guru). Sedangkan pegawai kantoran hanya terdiri dari beberapa orang
saja. Pegawai kantoran didominasi oleh pegawai dari luar daerah yang
mempunyai tugas untuk bekerja di kantor-kantor yang ada di sekitar
kawasan Paroki Bijaepasu.
 Petani
Hampir semua umat Bijaepasu bermata pencaharian sebagai petani.
Setiap tahun mereka selalu mengolah ladang ataupun sawah yang ada
untuk ditanami berbagai macam tumbuh-tumbuhan seperti padi, jagung,
ubi sehingga menjadi sumber makanan bagi mereka.
 Tukang
Terdapat beberapa umat yang bekerja sebagai tukang bangunan, tetapi
pekerjaan sebagai tukang hanyalah pekerjaan tambahan atau pekerjaan
sampingan sedangkan pekerjaan utama adalah sebagai petani.

2.1.5. Kerja sama Gereja-Pemerintahan dan Adat/Budaya dan Instansi lain.


Dalam wilayah Paroki Bijaepasu turut berkarya para Suster dari tarekat
SMG, yang menangani pastoral pendidikan dan pastoral kategorial. Di wilayah
Paroki Bijaepasu, tercatat ada 1 TK milik pemerintah, 9 buah Sekolah Dasar, 4
buah milik Yayasan Pendidikan Snuna dan 5 milik pemerintah. Ada seorang
katekis yang berkarya purnawaktu sekaligus sebagai pegawai paroki bernama
Anselmus Saunoah, SAg.
Sejak berdirinya Paroki Bijaepasu, tercatat ada lima awam sebagai
ketua 1 DPP dan sejumlah besar lainnya. Panggilan di Paroki Bijaepasu
termasuk cukup subur. Ada 4 orang imam, 9 Suster dan 2 bruder berasal dari
Paroki Bijaepasu. Keempat imam itu yakni Rm. Moses Olin, Pr; Rm.
Leonardus Nahas, Pr; P. Yohanes Loin, SVD; dan Rm. Zebedeus Nahas, Pr.
Atas kerja keras dan kerja sama antar pastor paroki dan kaum awamnya,
Paroki Bijaepasu semakin menampakkan wilayah sebagai paroki yang
berdikari.

xiii
2.2 Struktur Organisasi Paroki
A. DEWAN INTI

Ketua Umum : Pastor Paroki St. Nikolas Bijaepasu

Ketua I (Koordinator BPI) : Wemppy Yavrinus Saidjao

Ketua II (Koordinator BPU) : Alfred Banafanu

Ketua III (Koordinator BAK) : Daniel Nesi

Sekretaris : Anselmus Sanoah

Sekretaris : Gabriel Suni

B. DEWAN LENGKAP

1. BIDANG PEMBINAAN IMAN (BPI) :

KOORDINATOR : Wemppy Yavrinus saidjao

a. Seksi Kitab Suci:


1) Baselius Kusi lelan
2) Florentina Fuka
3) Andreas Lolomsait
4) Imakulata Manehat

b. Seksi Liturgi:

1) Isaias Kolo
2) Serfinus Lake
3) Hendrikus Kolo
4) Suster Maria Gaudensiana Nahak SMG

c. Seksi Musik liturgi:

1) Agustinus Banafanu
2) Kandyda Boy
3) Emirensiana Banafanu

d. Seksi Kateketik:

1) Wendelina Nahas

xiv
2) Nikodemus Banafanu
3) Rosadalima Mauloko
4) Aloysius Nino

e. Seksi Karya kepauasan indonesia (KKI):

1) Suster Maria Regina Missa, SMG


2) Veronica Tenis
3) Theodorus Toinjas
4) Nikolas Feka
5) Yohanes Bano

f. Seksi karya Misioner:

1) Agustinus Kobo Bana


2) Beatriz Taus
3) Matilda Pausobe

g. Seksi Panggilan Seminari:

1) Suster Rosa Maria Berbosa De Morais, SMG


2) Robertus Selan
3) Gresensia lake
4) Romwaldus Koko Bifel.

2. BIDANG PENDIDIKAN UMAT (BPU)

KOORDINATOR : Alfred Banafanu

1. Seksi Pendidikan:
1) Krispinus Eni
2) Kornelia Bano
3) Maximus Seo
2. Seksi Komunikasi Sosial (KOMSOS):
1) Yoseph Fnekan
2) Agustinus Kono Toan
3) Alexander Kofi
3. Seksi Kerasulan Awam (Kerawam):
1) Nikolas Banafanu
2) Yosef Tenis
xv
3) Hilarius Nahas
4. Seksi Keadilan Perdamaian- Pastoral Migran Perantau (KP-PMP):
1) Yosep Olin
2) Nikodemus olin
3) Maria Rosalinda Bano
5. Seksi Kepemudaan:
1) Fitalis Lake
2) Amandus Maneak
3) Maria M. Fallo

3. BIDANG AKSI KEMASYARAKATAN (BAK)

KOORDINATOR : Daniel Nesi

1. Seksi Sosial Ekonomi (SOSEK):


1) Albertus Banafanu
2) Agustinus Tasi Bana
3) Yoseph Maneak
2. Seksi Keluarga:
1) Yohanes Lolomsait
2) Yonetha M. Olin
3) Petrus Banafanu
4) Blandina Sokbanoel
3. Seksi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAK):
1) Maximus Roe
2) Tobias Yos Bana
3) Nikolas Fallo.B.

xvi
SUSUNAN KEANGOTAAN DEWAN KEUANGAN (MAJEKIS GEREJA
KATOLIK PAROKI ST. NIKOLAS BIJAEPASU – DEKENAT
KEFAMENANU

Ketua : Pastor Paroki St. Nikolas Bijaepasu

Wakil Ketua : Yulius Tenis

Sekretaris : Erika Solo

Bendahara : Gabrial Suni

Anggota-anggota :1. Irmalinda Kono

2. Suster Maria Leni Ninu, SMG

3. Suster Maria Imakulata Beto Lewar, SMG

4. Kornelius Kolo

2.4 Kegiatan Umum Pastoral Paroki


Kegiatan umun yang dilaksanakan di Paroki St. Nikolas Bijaepasu, ialah:
1. Pesta Pelindung Paroki

Pelindung paroki Bijaepasu yaitu santo Nikolas. Pesta santo Nikolas


dirayakan pada tanggal 06 Desember. Pada setiap tanggal 06 Desember
setiap tahun paroki Bijaepasu mengadakan misa pesta pelindung paroki.

2. Kegiatan Misdinar

a. Pembinaan dan pelantikan misdinar diadakan satu kali dalam setahun


di setiap bulan januari.

b. Latihan Misdinar setiap hari sabtu

c. Kunjungan orang sakit

d. Acara natal dan tahun bersama di biara SMG

3. Pembentukan panitia Paskah dan Natal

Struktur kepanitiaan disesuaikan dengan keanggotan DPP.

xvii
4. Pembinaan para katekumen

Pembinaan dilakukan 1 hari sebelum penerimaan sakramen.

5. Permandian

Satu kali setiap bulan yang disesuaikan dengan jadwal pastor paroki.

6. Kursus perkawinan

Kursus perkawinan dibagi dalam dua gelombang antara lain:

a. Gelombang pertama dilaksanakan setelah paskah

b. Gelombang kedua dilaksanakan pada bulan Agustus

Materi-materi kursus perkawinan:

a) Moral dan tujuan perkawinan


b) Perkawinan sebagai sakramen
c) Pendidikan anak dalam keluarga
d) Seks dalam keluarga
e) Doa dan kitab suci
f) Ekonomi keluarga
g) Perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga
h) Hukum perkawinan sipil
i) Menjadi keluarga katolik yang baik
j) KBA dan kesehatan ibu dan anak

Tempat pelaksanaan kursus diadakan di dalam gereja atau di ruang kantor


pastor paroki.

7. Pemberkatan perkawinan

Pemberkatan perkawinan dilaksanakan mulai 6 bulan setelah kursus


diadakan.

xviii
BAB III

PELAKSANAAN MAGANG I

3.1 Pemaparan Aktivitas Mahasiswa

Berdasarkan waktu yang telah disepakati untuk jadwal Magang 1, mulai dari
bulan September 2023 hingga bulan Desember 2023 (setelah Natal). Maka
aktivitas Mahasiswa Magang adalah sebagai berikut:
1. Mengikuti perayaan misa baik di pusat paroki maupun di stasi-stasi yang ada
di paroki St. Nikolas Bijaepasu.
2. Memberikan katekese BKSN dan Adven bagi anak-anak, orang Muda, serta
orang tua
3. Memasak di dapur pastoran
4. Menyiapkan makanan di pastoran
5. Melatih misdinar.
6. Melatih anak-anak SDK Tuabatan bernyanyi lagu sekami, yel-yel dan tepuk
tangan.
7. Bersama anak-anak SDK Tuabatan melakukan kuis kitab suci.
8. Bekerja sama dengan OMK dalam kegiatan pastoral.
9. Mengatur peralatan liturgy.
10. Membersihkan Gereja dan Pastoran.
11. Membantu suster SMG dan aspiran dalam mendekorasi altar.
12. Berinteraksi dengan umat lingkungan Tuabatan III, serta turut dalam kegiatan
umat sehari-hari.

3.1.1 Pemaparan Aktifitas Secara Umum


Magang I dilakukan mulai dari tanggal 7 September sampai dengan tanggal
26 Desember 2022. Tetapi kami melaksanakan Magang I terhitung mulai dari
tanggal 15 September. Pelaksanan Magang I ini terfokuskan pada bidang
pastoral, baik yang menyangkut manajemen paroki, pastoral paroki, liturgi
praktis, dan juga katekese. Kebijakan yang didapatkan dari Pastor Paroki St
Nikolas Bijaepasu, Rm. Emanuel Natalis Usboko, Pr yaitu kami para peserta
Magang I yang berjumlah 4 orang dibagikan untuk tinggal bersama para umat
2 orang di lingkungan Nian 1 dan 2, dan 2 orang dilingkungan Tuabatan III.

xix
Dan kegiatan yang kami lakukan yaitu pada hari kamis, peserta magang
diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan umat dilingkungan sekitar
tempat yang ditinggali. Pada hari jumat, peserta magang diberikan kesempatan
untuk melakukan kegiatan sekami bersama anak-anak SDK Tuabatan pada pagi
hari dan melakukan pendataan umat pada sore hari. Pada hari sabtu, para
peserta magang diberikan kesempatan untuk mengenal administrasi pastoral,
membantu para suster dan aspiran untuk mendekorasi dan bersama-sama anak-
anak pastoran dan asrama membersikan kebun dan menanam tanaman pangan.
Pada hari minggu, diberikan kesempatan untuk bersama dewan keuangan untuk
menghitung derma.
Berikut beberapa kegiatan umum yang sering dilakukan di tempat magang
atau selama magang sebagai tersebut:
 Jenis kegiatan yang dilakukan selama bulan September adalah sebagai
berikut:
Mengantar surat dari lembaga STP St. Petrus kepada pastor paroki St.
Nikolas Bijaepasu untuk melapor diri kepada pastor paroki St. Nikolas
Bijaepasu.
 Jenis kegiatan yang dilakukan selama bulan Oktober adalah sebagai
berikut: Berdoa Rosario bersama umat, memimpin doa Rosario, sekami
bersama anak-anak, menyiram sayur di kebun sekitaran paroki bersama
anak-anak asrama, membersikan dan mendekorasi didalam Gereja
bersama para suster SMG dan aspiran.
 Jenis kegiatan yang dilakukan selama bulan November adalah sebagai
berikut: Mengikuti perayaan Misa arwah semua umat beriman,
menghitung uang derma, menanam bunga di halaman pastoran,
menyiram sayur di kebun sekitar pastoran, dam membersikan dan
menanam di kebun paroki yang berada diantara Bijaepasu dan Nian,
mengikuti latihan koor bersama umat lingkungan Tuabatan III, menjadi
lektor dalam perayaan Kristus Raja Semesta Alam.
 Jenis kegiatan yang dilakukan selama bulan Desembar adalah sebagai
berikut:
Membersikan dan menanam bersama umat paroki St. Nikolas Bijaepasu
di kebun paroki yang berada diantar Bijaepasu dan Nian, mendalami
bahan katekese, membersihkan pastoran, membantu melatih misdinar,
mendekorasi altar menjelang hari raya Natal 2023.
xx
3.1.2 Kategori Aktifitasi Selama Magang 1

Laporan kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama magang 1 dari berbagi


bidang kerja dan berdasarkan Panca tugas Gereja dalam kerja umum pastoral
paroki bagi mahasiswa sebagai berikut:

1. Kerigma/Pewartaan
1) Melakukan kegiatan sekami dengan anak-anak SDK Tuabatan
2) Bertugas sebagai Lektor
2. Diakonia/Pelayanan
1) Membantu menghitung derma setelah perayaan ekaristi pada setiap
minggu selama waktu Magang 1 berlangsung.
2) Bekerja di dapur pastoran
3. Koinonia/ Persekutuan Umat
1) Melatih misdinar
2) Bersama suster SMG dan aspiran, dan umat OMK paroki untuk
melancarkan Perayaan Natal 2023 yaitu membersihkan sekitar gereja,
mendekorasi altar dan membuat kandang Natal.
3) Membantu menyiram sayur serta membersihkan halaman asrama
bersama adik-adik asrama.
4. Liturgia/Liturgi
1) Menyiapkan altar dan peralatan liturgy
2) Mengikuti perayaan Ekaristi pada hari minggu.
5. Martiria/ Kesaksian
1) Memberi kesaksian kepada anak-anak dengan bercerita menurut kitab
suci.
2) Memberi kesaksian dengan menceritakan pengalaman yang berkaitan
dengan kitab suci
3) Memaknai apa yang disampaikan anak-anak sesuai dengan
pengalamannya dan memberi kesaksian sesuai dengan kitab suci

3.2 Analisis SWOT

Analisa ini dibuat sesuai dengan kategori aktifitas mahasiswa dari berbagai
bidang kerja berdasarkan Panca Tugas Gereja, yaitu sebagai berikut:
xxi
3.2.1 kerygma/Pewartaan
1) Kekuatan
 Memiliki bahan untuk sekami bersama anak-anak
2) Kelemahan
 Masih kurang percaya diri dan merasa gugup untuk tampil
didepan
3) Peluang
 Melatih mental agar selalu terbiasa tampil.
4) Tantangan
 Harus memiliki keberanian karena banyak hal yang tidak
terduga akan terjadi
3.2.2 Diakonia/Pelayanan
1) Kekuatan
 Bisa beradaptasi dengan umat setempat
2) Kelemahan
 Sulit mendapatkan transportasi dari tempat tinggal ke Gereja
atau paroki
 Kurang menguasai bahasa daerah setempat
3) Peluang
 Memiliki hubungan komunikasi yang baik dan mampu
membangun relasi baik dengan para imam maupun umat
paroki
4) Tantangan
 Berusaha membangun komunikasi yang baik dan berusaha
belajar bahasa daerah setempat
3.2.3 Koinonia/Persekutuan Umat
1) Kekuatan
 Memiliki hal yang baru dan banyak hal baru yang harus
dipelajari
2) Kelemahan
 Malu untuk bertanya untuk melakukan sesuatu
3) Peluang
 Mampu beradaptasi dengan semua umat dan mampu
berkomunikasi dan membangun relasi yang baik.

xxii
4) Tantangan
 Harus memiliki inisiatif sendiri untuk membantu para suster
dan aspiran untuk membersikan dan mendekorasi dan juga
membantu OMK untuk membuat kandang natal tahun 2023.
3.2.4. Liturgia/Liturgi
1) Kekuatan
 Memiliki pengetahun yang cukup dalam hal liturgy praktis
sehingga bisa mengaplikasikannya
2) Kelemahan
 Merasa kurang yakin saat diminta untuk menyiapkan peralatan
dalam perayaan ekaristi.
 Sering terlambat dalam mengikuti perayaan ekaristi
3) Peluang
 Tetap percaya diri dalam menyiapkan peralatan liturgy dengan
menerapkan teori-teori yang sudah didapatkan
4) Tantangan
 Jarak yang begitu jauh antara tempat tinggal dan gereja
 Kesulitan alat transportasi sehingga sering terlambat dalam
mengikuti perayaan ekaristi.
3.2.5 Martyria/Kesaksian
1) Kekuatan
 Memiliki pengalaman yang disharingkan
 Mampu mendengarkan sharing anak-anak
2) Kelemahan
 Anak-anak sangat nakal dan ribut dan tidak bisa
mengendalikan situasinya
3) Peluang
 Mendapat pengalaman baru saat sharing bersama
4) Tantangan
 Harus memiliki banyak sekali animasi agar mampu
mengendalikan anak-anak ketika ribut.

xxiii
3.3 Tinjauan Kritis

Berdasarkan pengalaman-pengalaman semasa melakukan magang I


atau menjalankan masa praktek di paroki St. Nikolas Bijaepasu dan
melakukan beberapa pengamatan maka penulis menyadari bahwa
menjadi seorang pewarta bukanlah hal yang mudah karena membutuhkan
banyak perjuangan. Dalam melaksanakan kegiatan magang I ini penulis
mendapatkan banyak pelajaran dari semua yang dilakukan. Tantangan
yang terberat yang dihadapi yaitu penerimaan dan penolakan, dua hal ini
yang menjadi suatu kemungkinan terjadi di tempat melakukan praktek.

Pertama kali saat penulis mengantarkan surat, penulis mendapatkan


penolakan dari pastor paroki karena peserta magang sangatlah banyak,
namun itu tidak membuat rasa percaya diri menghilang. Setelah
berkonsultasi akhirnya peserta magang dikurangi menjadi 4. Dengan
berkurangnya peserta pastor paroki menerima peserta magang dengan
lapang dada. Itulah awal dari tantangan yang dihadapi.

Ada beberapa tantangan yang dihadapi penulis, saat melaksanakan


magang I seperti; kesulitan mendapatkan transportasi ke tempat magang
maupun dari tempat tinggal ke gereja, karena jaraknya yang begitu jauh
sehingga membuat penulis sering terlambat. Kesulitan ini juga
merupakan suatu hambatan ketika melaksanakan kegiatan magang.
Merasa gugup dan canggung ketika melihat banyak orang, ini juga salah
satu tantangan yang dihadapi saat melaksanakan magang. Merasa gugup
dan canggung tidak membuat kepercayaan diri yang ada dalam diri
penulis memudar tetapi dengan tantangan yang ada penulis merasa
dirinya ditantang.

Ketika tinggal bersama umat penulis mempunyai kesempatan untuk


mengenal umat dengan segala situasi yang terjadi.

Dari semua pengalaman dan tantangan yang dihadapi ketika


melaksanakan kegiatan magang I penulis mendapatkan sebuah pelajaran
yang berharga untuk tetap semangat dan tidak perlu mendengarkan hal-
hal yang negatif yang dilontarkan kepadanya dan selalu percaya diri dan
berani dalam menghadapi tantangan yang ada.
xxiv
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 KESIMPULAN

Gereja diciptakan untuk terus mewartakan Kerajaan Allah ketengah-tengah


dunia. Mewartakan Kerajaan Allah memerlukan orang-orang yang bersedia
diutus. Bukan saja para imam dan biarawan-biarawati tetapi juga memerlukan
seorang katekis. Katekis adalah kaum awam yang mendapat pelajaran mengenai
teologi-teologi, terlatih dan handal yang dipanggil dan diutus gereja untuk
mewartakan Kerajaan Allah ketengah-tengah umat akar rumput.

4.2 SARAN

1. Sebagai mahasiswa-mahasiswi STP St Petrus Keuskupan Atambua yang


hendak melakukan kegiatan Magang 1 maka hal-hal yang berkaitan
dengan liturgi praktis, pastoral kaum muda dan pastoral umat harus
dikuasai dengan baik.

2. Mahasiswa Magang harus lantang dalam membaca, bisa membaca not,


dirigen, harus memiliki kreativitas, memiliki pengetahuan karena kejadian
tak terduga selalu terjadi, ketika kegiatan magang berlangsung.

3. Untuk Paroki St.Nikolas Bijaepasu perlu mencari karyawati dan koster


sehingga dapat membantu melihat kebersihan di pastoran dan di gereja

xxv
DAFTAR PUSTAKA

Hello, Yosef M.L.2016. Ziarah Pastoral Keuskupan Atambua Dari Masa Ke


Masa.Yogyakarta:Bajawa Press.

Data Statistik Paroki St.Nikolas Bijaepasu

xxvi
REKOMENDASI

Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang ditemukan oleh penulis, selama kegiatan


Magang 1, bertempat di Paroki St.Nikolas Bijaepasu yang berlangsung sejak bulan
September hingga bulan Desember, maka penulis merekomendasikan beberapa hal,
agar diperhatikan pada Magang 1 selanjutnya:

1. Civitas Akademika Sekolah Tinggi Pastoral Santo Petrus Keuskupan


Atambua.

a. Matakuliah Musik Liturgi sebaiknya diberikan kepada mahasiswa


sebelum Matakuliah Magang 1 atau diberikan sebelum memasuki
semester V, agar mahasiswa betul-betul menguasai not sehingga
ketika melaksanakan Magang 1 dalam hal ini Praktek Pastoral,
mahasiswa sudah memiliki bekal dan dapat menerapkan teori-teori
dan latihan-latihan yang telah didapatkan saat melaksanakan
praktek pastoral, dikarenakan kebutuhan dan desakan umat yang
sering terjadi di luar dugaan.
b. Kegiatan katekese sebaiknya dilaksanakan sebulan sekali
dilingkungan kampus dengan menggunakan metode yang
berbeda-beda, agar melatih mental mahasiswa menjadi fasilitator
sehingga ketika melaksanakan Praktek Pastoral, mahasiswa telah
terbiasa memimpin suatu kegiatan katekese dengan berbagai
metode yang telah dipelajari.
2. Mahasiswa STP St.Petrus Keuskupan Atambua
a. Sebagai mahasiswa-mahasiswi STP St Petrus Keuskupan
Atambua yang hendak melakukan kegiatan Magang 1 maka hal-
hal yang berkaitan dengan liturgi praktis, pastoral kaum muda dan
pastoral umat harus dikuasai dengan baik.
b. Mahasiswa Magang harus lantang dalam membaca, bisa
membaca not, dirigen, harus memiliki kreativitas, memiliki

xxvii
pengetahuan karena kejadian tak terduga selalu terjadi, ketika
kegiatan magang berlangsung.

LAMPIRAN

xxviii
DOKUMENTASI

Gambar 1

Melakukan kegiatan sekami


bersama anak-anak SDK Tuabatan.

Gambar 2

Menghitung derma bersama para


penanggung jawab.

Gambar 3

Membantu anak asrama paroki


menyiram sayuran yang berada di

xxix
depan asrama.

Gambar 4

Menyiram sayuran yang berada di


kebun pastoran di samping lapangan
volly.

Gambar 5

Membersihkan dan menggali lubang


lalu diberi pupuk untuk menanam
jagung.

xxx

Anda mungkin juga menyukai