Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

7 SAKRAMEN YANG DI ANUT UMAT

KATHOLIK DAN JELASKAN MANFAAT

SAKRAMEN-SAKRAMEN TERSEBUT

DI SUSUN OLEH :

NAMA : OKTOVIANUS

BRIA PRODI : PJKR

SEMESTER : 1

UNIVERSITAS PERSATUAN GURU 1945


KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa akhirnya Makalah agama ini diselesaikan dengan tepat
waktu. Makalah ini adalah sebuah hasil kerja keras dari penulis. Penulis juga merasa sangat
berterima kasih atas sarana dan prasarana yang diberikan agar makalah ini selesai pada waktu yang
diharapkan.
Hanya ungkapan terima kasih sebesar-besarnya yang bisa disampaikan oleh penulis. Penulis pun
masih merasa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Penulis berharap dengan adanya
masukan dan kritikan yang diberikan bisa memperbaiki karya selanjutnya dari penulis, penulis
memohon maaf bila banyak sekali kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penulisan, pengetikan
ataupun hal lainnya. Penulis sangat berharap para pembaca dapat menikmati karya makalah ini
dengan baik.
DAFTAR ISI

LEMBARAN JUDUL.....................................................

KATA PENGANTAR......................................................

DAFTAR ISI.................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................

A. Latar belakang...............................................
B. Rumusan masalah..........................................
C. Tujuan............................................................
D. Manfaat..........................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sakramen.....................................
B. Macam-macam Sakramen..............................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................
B. Saran................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sebelum kita memasuki pembahasan tentang sakramen dalam gereja katolik. Alangkah baiknya
jika saya menjelaskan apa itu sakramen. Sakramen sebagaimana dipahami oleh Gereja Katolik,
adalah tanda yang terlihat dan ditangkap oleh Panca Indera yang dilembagakan oleh Yesus
sendirian dipercayakan kepada Gereja-Nya. Sebagai sarana rahmat dari Allah yang dinyatakan
melalui tanda yang diterimakan, yang membantu penerimanya untuk berkembang dalam
kekudusan. Gereja Katolik Ritus Timur umumnya menyebut Sakramen dengan istilah “Misteri” atau
“Misteri Suci”. Sakramen dipercaya bisa menyelamatkan manusia dari noda dosa atau sebagai
tanda keselamatan yang menganugerahkan rahmat tertentu dari tiap sakramennya. Gereja katolik
mengajarkan bahwa efek dari suatu sakramen itu ada opera operator(oleh kenyataan bahwa
sakramen itu dilayankan), tanpa memperhitungkan kekudusan pribadi pelayan yang
melayankannya, kurang layaknya kondisi penerima untuk menerima rahmat yang
dianugerahkan tersebut dapat menghalangi efektivitas sakramen itu bagi yang bersangkutan,
sakramen
memerlukan adanya iman, meskipun kata-kata dan elemen-elemen ritualnya, menyuburkan,
menguatkan, dan memberi ekspresi bagi iman. Terkadang, umat dalam gereja sering mengabaikan
betapa petingnya menerima sakramen, mereka hanya merasa biasa saja pada saat menerima
sakramen, padahal sakramen itu adalah lambang keselamatan Allah kepada umatnya. Didalam
makalah ini, saya akan menjelaskan sakramen apa saja yang ada Didalam gereja katolik dan
pentingnya sakramen dalam kehidupan orang beriman

B .Rumusan Masalah

Fokus masalah yang diangkut dalam makalah ini adalah untuk mendeskripsikan kesenian
showlatan santi pujian sabda jati, teknik permainan alat musik terbang., fungsi kesenian
showlatan, dan tanggapan umat terhadap musik showlatan katolik.

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah untuk mendeskripsikan kesenian santi
showlatan santi pujaan sabda jati ditinjau dari aspek sejarah, teknik permainan, fungsi, musik,
serta tanggapan umat.

D. Manfaat

Hasil makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pembaca.


BAB II PEMBAHASAN

SAKRAMEN

A. Pengertian Sakramen

Sakramen berasal dari kata‘mysterion’(Yunani), yang dijabarkan dengan


kata‘mysterium’dan’sacramentum’(Latin).Sacramentum dipakai untuk menjelaskan tanda yang
kelihatan dari kenyataan keselamatan yang tak kelihatan yang disebut sebagai
‘misterimu‘.Karasacrare berarti menyucikan, menguduskan, atau mengkhususkan sesuatu /
seseorang bagi bidang yang suci atau kudus yang secara umum berarti “menguduskan sesuatu”.
Jadi sakramen-sakramenGereja merupakan tanda yang kelihatan dari rahasia/ misteri Kristus -yang
tak kelihatan- yang bekerja di

Dalam Gereja-Nya oleh kuasa Roh Kudus. Betapa nyatanya ‘rahasia’ ini diungkapkan di
dalam sakramen-sakramenGereja, terutama di dalam Ekaristi. Di dalam perannya sebagai Ini
adalah sakramen yang menjadi dasar kehidupan sakramental tiap umat Katolik. Dalam
rencana penyelamatan Allah, pembaptisan amat sangat penting. Di perjanjian Baru, Yesus
melakukan banyak sekali peristiwa yang menjadi Pralambang Sakramen Baptis ini.
Pembaptisan lewat air
menjadi salah satu tema umum yang berulang kali muncul dalam kitab suci baik itu di perjanjian
lama dan perjanjian baru “SakramenKeselamatan”, Gereja dipercaya oleh Kristus untuk
membagikan rahmat Tuhan di dalam ketujuh sakramen. Jadisakramentidaklah hanya sebagai
tanda/ lambang, tetapi juga sebagai pemenuhan makna dari tanda itu sendiri, yaitu rahmat
pengudusan untuk keselamatan kita. Sehingga Gereja mengajarkan bahwa dengan mengambil
bagian di dalam sakramen, kita diselamatkan, karena melalui Kristus, kita dipersatukan dengan
Allah sendiri. Ketujuhsakramenini menjadi tanda akan sesuatu yang terjadisekarang,di masa
lampau, dan di masa yang akan datang. Jadi semuasakramentidak hanya membawa rahmat
pengudusan (sekarang), namun juga menghadirkan Misteri Paska Kristus (lampau) yang menjadi
sumber kekudusan, dan menjadi gambaran akan kebahagiaan surgawi sebagai akhir dari
pengudusan kita (yang akan datang).

B. Macam – macam sakramen dalam gereja katolik sakramen Inisiasi

1) Sakramen Pembaptisan

Pembaptisan adalah sakramen pertama dan mendasar dalam inisiasi Kristiani. Sakramen ini
dilayankan dengan cara; menyelamkan si penerima ke dalam air atau dengan mencurahkan air ke
atas kepala si penerima “dalam namaBapadan Putra dan Roh kudus” (Matius 28:19). Pelayan
sakramen ini biasanya seorang uskup atau imam, atau (dalam Gereja Latin, namun tidak demikian
halnya dalam Gereja Timur) seorang diakon. Sakramen baptis adalah sakramen pertama yang
diterima oleh seorang yang hendak menjadi anggota Gereja Katolik. Sakramen baptis adalah
sakramen pertama dalam inisiasi Katolik. Inisiasi adalah penerimaan seseorang masuk ke dalam
atau menjadi anggota kelompok tertentu. Pembaptisan ini dengan tujuan agar penerima
dibebaskan dari segala bentuk dosa dan kejahatan, agar penerima dapat bersatu atau mengambil
bagian dengan kehidupan Tritunggal Allah. Pembaptisan ini juga sebagai landasan komuni antar
sesama orang kristiani.

Pembaptisan ialah
1. Mendapat pengampunan dari segala dosa, baik dosa asal maupun dosa yang dibuatnya.
.MenjadiciptaanbarudandilantikmenjadianakAllah
2. Memperoleh rahmat pengudusan yang; membuatnya sanggup semakin percaya kepada
Allah, berharap kepada-Nya, dan mencintai-Nya. Membuatnya hidup di bawah bimbingan
dan
dorongan Roh Kudus. Membuatnya sanggup bertumbuh dalam kebaiKrist
3. Digabungkan menjadi anggota Gereja, sebagai bagian dari Tubuh Mistik Kristus.

. Dimeteraikan secara kekal dalam sebuah meterai rohani yang tak terhapuskah, sebagai bagian
dari Kristus.

Ada 3 macam pembaptisan yaitu

, 1. Baptis yang diterima sejak bayi

2. baptisan dewasa diterima ketika sudah dewasa

4. Baptisan rindu, saat ingin menjadi umat katolik)


5. Baptisan darah, menjalani masa katekumenkah sebelum dibaptis ia sudah meninggal.

2)Sakramen Penguatan

Penguatan atau Krisma adalah sakramen kedua dalam inisiasi Kristiani. Sakramen ini diberikan
dengan cara mengurapi penerimanya dengan Krisma, minyak yang telah dicampur sejenis balsam,
yang memberinya aroma khas, disertai doa khusus yang menunjukkan bahwa, baik dalam variasi
Barat maupun Timurnya, karunia Roh Kudus menandai si penerima seperti sebuah meterai.
Melalui sakramen ini, rahmat yang diberikan dalam pembaptisan “diperkuat dan diperdalam”
Seperti pembaptisan, penguatan hanya diterima satu kali, dan si penerima harus dalam keadaan
layak (artinya bebas dari dosa-maut adapun yang diketahui dan yang belum diakui). Pelayan
sakramen ini adalah seorang uskup yang ditahbiskan secara sah; jika seorang imam (presbiterium)
melayankan sakramen ini. Sakramen Krisma merupakan tanda kedewasaan iman seseorang.
Penerimaan sakramen Krisma melengkapi rahmat pembaptisan, dan menyempurnakan inisiasi.
Melalui sakramen Krisma, seseorang diikat secara kebah kuat dan sempurna dengan Gereja serta
diperkaya dengan daya kekuatan Roh Kudus. Konsekuensi dari sakramen Krisma adalah tanggung
jawab iman dan semakin wajib untuk menyebarluaskan dan membela iman sebagai saksi Kristus.

3) Sakramen Ekaristi

Ekaristi merupakan sumber dan puncak dari seluruh kehidupan umat Kristiani. Dalam ekaristi,
Kurban Yesus di salib akan dihadirkan. Kurban Yesus adalah puncak dari segala bentuk keselamatan
dan juga sejarah penyelamatan.

Kurban-kurban Binatang, seperti misalnya dalam Kurban Paskah berupa anak Domba, hanya
melambangkan kurban yang paling utama, yaitu Yesus sendiri, yang adalah Anak Domba Allah.

4) Sakramen Tobat

Sakramen ini pada dasarnya termasuk dalam kategori sakramen penyembuhan, dalam pengertian
yang lebih spesifik sebagai penyembuhan iman dan rohani. Dengan asumsi, setiap umat Katolik
dan umat manusia umumnya, perlu dibersihkan dari dosa-dosa yang dilakukan sehari-hari, dengan
sadar ataupun tanpa sadar. Dengan demikian, setiap orang yang sudah dibaptis, lalu melakukan
dosa kembali, maka perlu bertobat atau menerima sakramen tobat

5) Sakramen Pengurapan Orang Sakit

Sejak manusia pertama jatuh ke dalam dosa di taman Eden, penderitaan dan penyakit menjadi
salah satu pengalaman universal yang wajib dialami oleh setiap manusia.

Yesus memandang penyembuhan jiwa dan raga-Nya sebagai kesatuan atau bagian dari
perutusannya sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup. Dalam perjalanannya, Yesus juga telah
mengampuni banyak orang, menyembuhkan orang sakit, memutakhirkan orang kusta,
menyembuhkan yang lumpuh dan lain sebagainya.

6) Sakramen Tahbisan atau Imamat

Dalam sejarah keselamatan, umat Kristiani selalu mempunyai imam-imam sebagai perantara Allah
dan umat-Nya.

Para imam ini mempersembahkan kurban untuk memulihkan dosa manusia dalam ibadah
atau karya-karya lain. Imam adalah bagian dari umat Allah, yang terpanggil untuk melanjutkan
misi
penyelamatan Yesus di dunia. Artinya, tidak semua orang Katolik akan menerima sakramen ini dan
hanya orang-orang terpilih saja alias pada Biarawan dan Biarawati. Pemberi sakramen ini hanya
boleh dilakukan oleh Uskup, sebagai wakil Paus.

Dalam sejarah keselamatan, umat Kristiani selalu mempunyai imam-imam sebagai perantara
Allah dan umat-Nya. Para imam ini mempersembahkan kurban untuk memulihkan dosa manusia
dalam ibadaSakramen dalam gereja Katolik yang terakhir adalah sakramen perkawinan. Panggilan
sakramen perkawinan merupakan panggilan bagi pria dan wanita supaya dalam hubungan
perkawinan (dan kekeluargaan) mereka meneladani kasih Allah yang khas, yaitu kasih yang
mutlak, tak pernah terputus, rela berkurban dan membaktikan hidupnya untuk keluarganya.

7) Sakramen Perkawinan

sakramen dalam gereja Katolik yang terakhir adalah sakramen perkawinan. Panggilan sakramen
perkawinan merupakan panggilan bagi pria dan wanita supaya dalam hubungan perkawinan (dan
kekeluargaan) mereka meneladani kasih Allah yang khas, yaitu kasih yang mutlak, tak pernah
terputus, rela berkurban dan membaktikan hidupnya untuk keluarganya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Unsur dasar tujuh sakramen menunjukkan bahwa hidup kristen bukanlah suatu pola
Hidup yang ada di samping hidup manusia pada umumnya. Hidup Kristen pada dasarnya
Adalah hidup Allah yang meresapi dasar-dasar keberadaan manusia. Tidak ada sakramen

Yang tidak menandakan Kristus yang melaksanakan misteri Paskah-Nya dalam manusia.

Tetapi juga tidak ada sakramen yang tidak menimba dari dunia dan dari manusia “bahan

Baku” untuk dijadikan tanda sakramen. Tujuh sakramen dapat diajarkan sebagai pilar utama

Dengan mana Tuhan Yesus merasuki kodrat manusia dan mengubahnya.

Keanekaragaman itu muncul dari kenyataan bahwa tindakan Kristus mengambil

Situasi fundamental manusiawi untuk dijadikan situasi Kristen. Organisme sakramental

Adalah organisme yang disesuaikan dengan situasi manusiawi. Lahir, masuk ke tingkat

Kedewasaan, kawin, jatuh sakit, adalah sekian banyak situasi yang diambil oleh sakramen,

Dan dengan demikian ditunjukkan serta ditetapkan sebagai situasi manusia Ilahi.

Dalam pelayanan sakramen-sakramen, karya penebusan itu dihidupkan dan

Diaktualisasikan lagi, supaya karya penebusan itu dialami oleh umat manusia masa kini.

Semuanya itu dikomunikasikan kini dalam bahasa dan tindakan manusiawi baik oleh pelayan

Maupun umat yang menerimanya yang olehnya kaum beriman masuk ke dalam persekutuan

Gereja dan mengambil bagian dari keluarga Allah.

B. Saran
Dalam ranah pemikiran ini dan guna memperluas horizon pemikiran dalam
Pemahaman akan sakramen baptis sebagai pintu masuk untuk menerima sakramen-sakramen
lain, maka berikut ini diberikan saran :
.1 Bagi calon atau agen pastoral, agar senantiasa memahami dan memperkaya diri
Dalam hal liturgi, terutama yang berkaitan dengan sakramen baptis sebagai
Gerbang sakramen lain yang tersimpan banyak makna dan nilai yang perlu
Digali demi memperluas cakrawala religiositas kita. Bagi umat Kristiani
Memperkaya diri dengan pengetahuan tentang seluruh kegiatan liturgis
Sakramental yang berkaitan dengan tujuh sakramen Gereja sebagai satu bentuk
Aplikasi nyata dari kita sebagai umat Kristiani yang adalah anggota Gereja demi
Menambah iman pribadi maupun umat yang lain. Bagi calon baptis
Memperkaya diri dengan pengetahuan tentang seluruh kegiatan liturgis
Sakramental yang berkaitan dengan tujuh sakramen Gereja sebagai satu bentuk
Aplikasi nyata dari kita sebagai umat Kristiani yang adalah anggota Gereja demi
Menambah iman pribadi maupun umat yang lain bagi calon baptis
Memperkaya diri dengan pengetahuan tentang seluruh kegiatan liturgis
Sakramental yang berkaitan dengan tujuh sakramen Gereja sebagai satu bentuk aplikasi nyata.
Harapan semoga tulisan ini menjadi sumber informasi ilmiah guna melengkapi
Pemahaman akan sakramen baptis sebagai pintu masuk untuk menerima
Sakramen-sakramen lain.
Akhirnya, dari lubuk hati yang paling dalam, penulis menyadari bahwa tulisan ini
Masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan. Karena itu dibutuhkan sumbang
Saran yang konstruktif dan bernilai dari setiap pembaca.
Dalam masa pembinaan calon baptis, hendaknya para calon baptis dipersiapkan
Dengan baik, mengikuti tahapan pembinaan sehingga benar-benar memenuhi
Tuntutan, baik dari segi penghayatan iman dan praksis pastoral.
DAFTAR PUSTAKA

Abineno, Dr. J. L. Ch, Unsur-unsur liturgi: yang dipakai Gereja-gereja di Indonesia (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2009).
Ahmadi, Drs. H. Abu, sosiologi pendidikan, (Pendidikan, (Jakarta: Rinela Cipta, 2007).
Beban, Stephen B., Models of contextual Teologi, diterjemahkan oleh Yosef Maria fluoresen.
Modeong, Dr.Lexy J. M.A Metodologi makalah Kualitatif, (columbus, ohio, USA).
Nuh Amara, ppt. Dr. Daniel M.Th, pembimbing PAK: pendidikan Agama Kristen, (Bandung:
Jurnal info Media, 2007).
Olst, E.H Van, Alkitab dan liturgi, diterjemahkan oleh Liem sien ke (Jakarta: BPK Gunung Mulya,
1996).

Anda mungkin juga menyukai