SKRIPSI
Oleh:
WENSESLAUS DHIKI
NPM: 17.75.6230
2021
LEMBARAN PENERIMAAN JUDUL
2. NPM : 17.75.6230
4. Pembimbing :
1. Dr. Philipus Ola Daen :…………………….....
(Penanggung Jawab)
6. Mengesahkan: 7. Mengetahui:
ii
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi
Agama Katolik
Pada
24 April 2021
Mengesahkan
Ketua
DEWAN PENGUJI:
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS
NPM : 17.75.6230
Ledalero, 2021
Yang Menyatakan
Wenseslaus Dhiki
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademika Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero, saya yang
bertanda tangan di bawah ini:
NPM : 17.75.6230
Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Sekolah Tinggi Filsafat Katolik
Ledalero berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan skripsi saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemiliki Hak Cipta.
Dibuat di : Ledalero
Yang Menyatakan
Wenseslaus Dhiki
v
KATA PENGANTAR
Dalam keseharian hidup manusia tidak terlepas dari kesalahan dan dosa.
Dosa inilah yang memisahkan hubungan antara manusia dengan Allah sendiri.
Allah mengutus Putra-Nya ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia yang
jatuh dalam dosa. Yesus dalam karya pewartaan-Nya menyapa semua orang tanpa
melihat status dan latar belakang suku bangsa. Pribadi Zakheus merupakan salah
satu orang yang disapa dan menerima cinta kasih Yesus. Zakheus yang
sebelumnya berdosa menjadi bertobat berkat cinta Yesus. Dengan kata lain cinta
Yesus mendorong pertobatan Zakheus.
Cinta yang diberikan Yesus membuat Zakheus merasa dikasihi oleh Allah
dan menghantar dirinya untuk bertobat. Cinta Yesus kepada Zakheus menjadi
suatu inspirasi bagi kaum muda dalam menumbuhkan kesadaran akan pentingnya
Sakramen Tobat dalam kehidupan mereka. Dengan menyadari pentingnya
Sakramen Tobat dalam diri kaum muda, maka relasi iman yang dibangun kaum
muda dengan Allah semakin baik dan memberikan dampak positif bagi kehidupan
kaum muda.
vi
seperjuangan, sembari menjadi teman diskusi yang senantiasa memiliki ide-ide
yang cemerlang yang berguna bagi penulis.
Terima kasih juga penulis sampaikan untuk Bapak Kamilus Mari, Mama
Anselmia Bunga, Kaka Priska Soka, Nina Tona, Irna Jere, Yull Dhasi dan adik
Bento, Ervin, Edwin dan Iren yang senantiasa memberikan dukungan dan
perhatian yang khusus sehingga proses pengerjaan tulisan ini bisa selesai pada
waktunya. Tidak lupa pula penulis berterima kasih kepada semua pihak yang
dengan caranya masing-masing telah membantu penulis dalam usaha penyelesaian
skripsi ini.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
2.2.1.1.5 Respons Zakheus dalam menerima Yesus (ayat 6) ............................... 23
2.2.1.2 Hasil Pertemuan ........................................................................................ 25
2.2.1.2.1 Reaksi semua orang (ayat 7) ................................................................. 25
2.2.1.2.2 Transformasi Zakheus (ayat 8) .............................................................. 26
2.2.1.2.3 Penjelasan Yesus tentang Keselamatan (ayat 9-10) .............................. 28
3.3.5.3 Penyilihan.................................................................................................. 45
ix
3.3.5.4 Absolusi .................................................................................................... 46
x
ABSTRAK
Wenseslaus Dhiki, 17.75.6230. Pertobatan Zakheus dalam Injil Lukas 19:1-10
dan Relevansinya Bagi Kaum Muda Dalam Menumbuhkan Kesadaran Akan
Pentingnya Sakramen Pertobatan. Skripsi Sarjana, Program Studi Teologi
Filsafat Agama Katolik, Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. 2021.
Penelitian ini bertujuan untuk, (1) memperdalam pemahaman tentang
konsep pertobatan Zakheus menurut Injil Lukas dan bagaimana relevansinya
dengan kehidupan kaum muda dewasa ini. (2) Penulis ingin mendalami tafsiran-
tafsiran eksegetis dan membuat refleksi teologis bagi pembaca terutama kaum
muda untuk membangun kesadaran dirinya akan pentingnya sakramen pertobatan.
Metode yang digunakan dalam proses penyelesaian tulisan ini adalah studi
kepustakaan yaitu dengan mempelajari masalah-masalah dan literatur-literatur
maupun sumber data lainnya yang berkaitan dengan tema tersebut. Literatur-
literatur yang digunakan oleh penulis dalam menyelesaikan tulisan ini adalah:
Kitab Suci, Kamus, ensiklopedi, dan dokumen-dokumen Gereja, buku-buku,
jurnal, majalah-majalah juga sumber internet yang dianggap cocok dan sangat
relevan dengan tema ini.
Pertobatan Zakheus dalam Lukas 19:1-10, membawa dampak baik bagi
dirinya dan seluruh isi rumahnya. Zakheus sangat menyadari dosa yang telah
dilakukan dalam keseharian hidupnya, dengan memeras hak orang lain dan
menjadi milik pribadi. Pekerjaan yang dilakukan Zakheus ini membuat dirinya
dikucilkan dari orang banyak. Niat baik Zakheus itu muncul di saat mendengar
Yesus lewat di situ dan terbuka hati ingin bertemu dengan Yesus. Zakheus lari
mendahului orang banyak dan memanjat pohon ara hanya ingin berjumpa dengan
Yesus. Melihat tindakan yang dilakukan Zakheus ini, Yesus membuka hati untuk
mampir di rumah Zakheus. Berkat Yesus hadir dalam rumahnya, Zakheus dengan
sadar mengakui segala kesalahan dan bertobat.
Kaum muda sebagai generasi penerus Gereja masa depan perlu ada
kesadaran iman akan Yesus. Iman itu dibangun dalam diri kaum muda agar
terciptanya nilai-nilai yang berguna dalam kehidupan Gereja. Praktek iman itu
harus dibangun atas kesadaran dari dalam diri untuk mengikuti segala kegiatan
rohani dalam Gereja. Kegiatan rohani itu membantu kaum muda untuk semakin
xi
mencintai Yesus dalam keseharian hidupnya. Salah satu kegiatan rohani yang
paling penting dalam kehidupan rohani adalah mengakui segala salah dan dosa.
Pengakuan dosa terjadi melalui sakramen tobat. Sakramen Tobat inilah
mengahantar orang pada keselamatan dan membangun kembali hubungan baik
dengan Allah.
Untuk itu kaum muda harus menyadari iman itu dengan membuka diri
untuk menerima Yesus dan mengakui segala dosa dalam Sakramen Tobat.
Sakramen Tobat inilah menghantar kaum muda untuk mendekatkan diri dengan
Yesus. Kaum muda mesti belajar dari Zakheus yang dengan tabah berjuang untuk
menjumpai Yesus dalam kehidupannya. Dia tidak berpikir tentang apa kata orang
banyak terhadap dirinya. Zakheus menyadari dirinya yang penuh dengan dosa.
Maka dengan segala cara Zakheus mau bertemu dengan Yesus. Ketika
perjumpaan dengan Yesus, Zakheus memperoleh berkat yang berlimpah bagi
dirinya dan segala isi rumahnya. Melihat tindakan Zakheus maka dalam
keseharian hidup kaum muda mesti menyadari bahwa sakramen tobat, sangat
penting untuk diri mereka. Agar kaum muda dapat mendekatkan diri dengan Allah
dan memperoleh berkat yang melimpah dari Allah.
xii
ABSTRACT
xiii
sacrament of penance leads people to salvation and to rebuild a good relationship
with Cod.
For that young people must realize that faith by opening themselves to
accept Jesus and confess all sins in the sacrament of repentance. This sacrament of
penance brings young people closer to Jesus. Young people should learn from
Zacchaeus who steadfastly struggled to meet Jesus in his life. He didn’t think
what the crowd said to him. Zacchaeus found himself full of sin. So by all means
Zacchaeus men all means to meet Jesus. When meeting Jesus, Zacchaeus received
abundant blessings for himself and all the members of his house. Seeing
Zacchaeus’ actions, in everyday life young people must realize that the sacrament
of penance is very important for them. So that young people can draw closer to
God and get rich blessings from God.
xiv