Kelompok 2
Nama Kelompok :
1. Friska Natalia Bukit ( 202305/20.11.421.2189.R )
2. Karmila Olivia Barus ( 202314/20.11.421.2198.R )
3. Rusmayanti Simanjuntak ( 202337/20.11.421.2220.R )
Dosen Pengampu : M.Marihot Simanjuntak, M.Hum
Mata Kuliah : Kesekretariatan Paroki
Ruang : Santa Elisabeth
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
1.1 Pengertian Baptis Dewasa......................................................................................
1.2 Tujuan dan makna Baptis Dewasa………………………………………………
1.3 Waktu dan tempat observasi……………………………………………………..
BAB II SOP DAN PENCATATAN BAPTIS DEWASA………………………………..
2.1 SOP Baptis Dewasa
2.2 Pencatatan Baptis Dewasa
2.3 Makna Sakramen Baptis Dewasa
2.4 Penerimaan Sakramen Baptis Dewasa
BAB III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Baptis Dewasa
Baptis adalah salah satu Sakramen Inisiasi yang hanya dapat diterimakan satu kali (character
indelebilis) dan merupakan pintu bagi sakramen-sakramen lain.Dengan sakramen baptis ini
manusia dibebaskan dari dosa,dilahirkan kembali sebagai anak Allah,dijadikan serupa dengan
Kristus,dan digabungkan dengan Gereja.
Baptis dewasa adalah baptisan yang diberikan kepada yang sudah berusia genap 7 (tujuh)
tahun dan yang sudah dapat menggunakan akal budi secara cukup. Umumnya baptis dewasa
dilaksanakan bagi calon baptis (katekumen) yang telah menjalani hidup menggereja
(Prakatekumenat) selama 6 (enam) bulan dan menjalani pembelajaran katekese (Katekumenat)
selama 6 (enam) bulan. Diharapkan juga dilakukan masa pendalaman iman lanjutan bagi
baptisan baru (Mistagogi).
1.2 Tujuan dan Makna Baptis Dewasa
Tujuan Baptis yaitu supaya kita diangkat menjadi putra putri Allah,dan kita dibebaskan dari
dosa asal sehingga kita secara resmi dimasukkan sebagai anggota gereja katolik.
Beberapa makna baptis dari refleksi teologis adalah sebagai berikut:
a. Baptisan sebagai tanda iman.
Maksudnya, dalam suatu pembaptisan, di satu sisi, diandaikan adanya iman
dalam diri orang itu; di sisi lain, iman yang telah bersemi itu harus
ditumbuhkan dan dikembangkan dalam seluruh hic!upnya.
b. Baptisan sebagai penyerupaan pada Yesus Kristus
Artinya, dengan dibaptis, kita bcrgerak masuk ke dalam misteri Tuhan Yesus.
Kita turut berpartisipasi dan mengambil bagian c!alam seluruh hic!up dan
nasib ··Kristus; Kita menjadi···serupa dengan Kristus dalann;cluruhhidup dan
nasib-Nya.
c. Baptisan sebagai pengampunan dosa
Seperti kata St. Petrus: "Bertobatlah dan hendaklah kamu ... dibaptis dalam
nama Yesus Kristus untuk pcngampunan c!osamu" (Kis 2: 38) dan "Berilah
dirimu diselarnatkan c!ari angkatan yang jahat ini (Kis 2: 39). Baptisan
membawa orang pac!a pengampunan dosa. Dengan dibaptis, c!osa orang
dihapuskan.
d. Baptisan sebagai pengkanmiaan Roh Kudus.
Melalui baptis, kita akan mendapat pengampunan dosa dan anugerah Roh
I<udus (Kis 2: 4.8-11). Dengan karunia Roh I<udus ini, kita mengalami Paskah,
yakni pengalaman akan Yesus Kristus yang bangkit dan menyelamatkan kita,
seperti dialami oleh para muriel.
f. Baptisan sebagai karunia hidup baru.
Yohanes lah yang mengembangkan gagasan baptisan sebagai kelahiran baru. Dan percakapan
dengan Nikodemus, Yesus menyinggung soal tersebut: " ...
jika seorang tidal< dilahirkan dari Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam
Kerajaan Allah" (Yoh 3: S-7). Baptis membuat orang dilahirkan kembali
dalam Roh. Ia dikarumai hidup baru dan sepanjang hidupnya ia
mewujudkannya dalam gaya hidup dan tindakannya sehari-hari.