Anda di halaman 1dari 32

RUANG ZISWAF

OPTIMALISASI KESADARAN MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN


SUSTAINABLE DEVLOPMENT GOALS BERDASARKAN MAQASIDH
SYARIAH

Diusulkan Oleh

Ketua : Adinda Tantri Rahmadani 2115310161 2021

Anggota 1 : Rizky Sahputra Ginting 2115310099 2021

Anggota 2 : Julham Hardiansyah 2115310308 2021

Universitas Pembangunan Panca Budi


Medan – Sumatera Utara
2021
1. Lembar Orsinil

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Peserta

Yang Bertanda Tangan Di Bawah Ini :

Nama Ketua Tim : Adinda Tantri Rahmadani

Asal Universitas : Universitas Pembangunan Pancabudi

Nim : 2115310161

Alamat : Jalan Pales 7 No.9 Simpang Simalingkar

Dengan Ini Menyatakan Bahwa Karya Tulis Dengan Judul :

” Ruang Ziswaf : Optimalisasi Kesadaran Mahasiswa Dalam Mewujudkan


Sustainable Devlopment Goals Berdasarkan Maqasidh Syariah”
Yang diikutsertakan dalam lomba karya tulis ekonomi islam adalah benar
merupakankarya kami dan karya tulis tersebut belum pernah diikut sertakan
dalam perlombaan sejenis ditempat lain.
Demikian pernyataan dibuat dengan sebenar-benarnya jika di kemudian
menyalahi aturan, karya kami berhak didiskualifikasi dari perlombaan tersebut.

Medan, 04 Oktober 2022


Hormat Saya

(Adinda Tantri Rahmadani)

i
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang lebih indah selain puji dan syukur kehadirat Allah, penguasa
alam semesta, yang telah menetapkan bahwa segala sesuatu ada di tangan-Nya,
jangan sampai setetes embun dan segenggam jiwa manusia lepas dari pengaturan
dan ketetapan-Nya, kita dapat melakukannya. Karya Ilmiah ini berjudul
“Mengoptimalkan kesadaran masyarakat melalui program Ruang Ziswaf dalam
dalam mewujudkan Sustainable Development Goals, berdasarkan Maqasidh
Syariah”.

Karya tulis ilmiah ini merupakan studi literasi tentang bagaimana cara
mnegoptimalisasi kesadaran mahasiswa dalam melaksanakan ziswaf, selain itu
Kami juga mencoba membahas keterkaitan ziswaf dengan sustainable devlopment
goals berdasarkan konsep maqasidh syariah, penulisan karya tulis ini
menggunakan bahasa yang sederhana untuk membantu pembaca memahami karya
akademik ini.

Selama penyusunan karya ilmiah ini, kami banyak mendapat bantuan baik
secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pembantu dengan segala kerendahan
hati. Kami menyadari bahwa penulisan ilmiah ini masih jauh dari sempurna dan
perlu penelitian lebih lanjut. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang

membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan penulisan ilmiah ini.

Medan, 04 Oktober 2020

ii
(Adinda Tantri Rahmadani)

iii
ABSTRAK

” Ruang Ziswaf : Optimalisasi Kesadaran Mahasiswa Melalui Mahassisw


Dalam Mewujudkan Sustainable Development Goals Berdasarkan
Maqasidh Syariah”

Adinda Tantri Rahmdani, Rizky Sahputra, Julham Hardiansyah


Manajemen
Universitas Pembangunan Panca Budi
Medan
Adindatantri82@gmail.com
Penelitian ini mengangkat masalah kurangnya kesadaran untuk melaksanakan
zakat, infaq, shadaqah dan wakaf (ziswaf) di tengah tajamnya kesenjangan
sosial dalam lingkungan masyarakat. Hal ini karena pelaksanaan ziswaf pada
hakikatnya akan membantu sesama manusia sebagaimana yang telah diatur
dalam Qur’an surat At-Taubah ayat 38-39. Penelitian ini menawarkan
lembaga ruang ziswaf sebagai solusinya. Adapun golongan masyarakat yang
menjadi subjek penelitian ini adalah mahasiswa, dosen, dan warga sipil.
Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah studi literasi.
Beberapa sumber literatur menjadi acuan ketika merancang program dalam
lembaga ruang ziswaf. Perancangan program tersebut didasarkan pada konsep
maqasidh syariah (menjaga agama, menjaga harta, menjaga jiwa, menjaga
akal dan menjaga keturunan). Hasilnya adalah program pohon ziswaf yang
dimulai dari pencarian universitas yang bersedia untuk memberi kesempatan
kepada ruang ziswaf untuk membuat sebuah seminar yang mampu
membangkitkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ziswaf serta
manfaatnya untuk lingkungan sekitar. Kemudian, diadakan pengumpulan
donasi. Donasi ini diberikan kepada masyarakat dengan ekonomi menengah
kebawah secara berkesinambungan hingga mereka menjadi keluarga mandiri
dan mampu membantu keluarga lain yang memiliki nasib yang sama dengan
mereka sebelumnya. Dengan demikian, program pohon ziswaf tidak hanya
melahirkan satu keluarga yang sejahtera. Setiap keluarga yang telah sejahtera
melalui program pohon ziswaf ini, diharapkan bisa menjadi sumber daya
manusia Indonesia yang lebih berkualitas kedepannya sesuai dengan pilar
ekonomi di dalam 17 tujuan sustainable development goals (Sdgs) yaitu :
tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, pendidikan berkualitas, pekerjaan layak
dan pertumbuhan ekonomi, berkurangnya kesenjangan, dan kebersihan
lingkungan.

Keyword : ziswaf, sustainable development goals, maqasidh syariah.

iv
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................3
1.3 TUJUAN............................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................4
2.1 ZISWAF ( zakat, infaq, sedekah, dan waqaf)....................................................4
2.2 Pengertian Sustainable Develpoment Goals.......................................................6
Pengertian Maqasidh Syariah...............................................................................7
BAB III...................................................................................................................9
METODE PENELITIAN.........................................................................................9
3.1 Teknik Pengumpulan Data.................................................................................9
3.2 Teknik analisis....................................................................................................9
3.3 Teknik penarikan kesimpulan.............................................................................9
BAB IV..................................................................................................................10
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................10
4.1 Mengelola Ziswaf secara Filantropi.................................................................10
4.2 Ruang Ziswaf Sebagai Semua Solusi...............................................................10
1. Skema Susunan Membentuk Sebuah Lembaga Ruang Ziswaf........................ 14
2. Skema Menjalankan Program Pohon Ziswaf................................................... 14
BAB V....................................................................................................................14
PENUTUP..............................................................................................................14
5.1 KESIMPULAN................................................................................................15
5.2 SARAN............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ziswaf bukanlah sebuah kata tanpa makna dan arti melainkan singkatan dari
empat kegiatan di dalam islam, yaitu zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf, dimana
ke empat kata tersebut sebenarnya memiliki arti yang berbeda beda, meskipun arti
nya berbeda beda namun tujuan nya tetaplah sama, yaitu membantu
membangkitkan kehidupan masyarakat yang kurang mampu menjadi lebih baik
lagi dan juga sejahtera, Ziswaf merupakan singkatan dari Zakat, Infak, Sedekah,
danWakaf yang saling berkolerasi antara satu dengan lainnya sebagai bentuk
filantropi Islam. Maka sesuai dengan arti perkatanya, antara lain sebagai berikut.
Zakat adalah Secara bahasa, istilah zakat diambil dari bahasa Arab “zaka” yang
menunjukkan arti tumbuh (al-numuwwu), bertambah atau berkembang
(alziyadah), Dari sini dapat dipahami jika zakat itu dibebankan pada harta yang
dapat terus tumbuh dan berkembang. Dengan berzakat, sifat-sifat kebaikan akan
terus tumbuh dalam hati mereka sekaligus dapat menyuburkan harta yang
dimiliki. Zakat juga termasuk kedalam salah satu rukun islam yang berarti apabila
slah satu rukun tersebut tidak terpenuhi maka tidak sempurnalah keislamannya.
Sedangkan infak secara bahasa berasal dari kata “nafaqo” yang memiliki arti
memberikan harta. Secara terminologi dapat di definisikan sebagai suatu amal
ibadah kepada Allah SWT dan amal sosial masyarakat serta kemanusiaandalam
menyerahkan sebagian harta yang dimiliki kepada orang lain yang membutuhkan.,
disini terdapat perbedaan dengan zakat, dimana zakat harus jelas nishab dan
haulnya sedangkan dalam infak tidak perlu adanya nishab dan haul, serta tidak
diwajibkan atas setiap muslim sehingga dalam berinfak seseorang dapat
melakukannya kapan saja tanpa ada batasan takaran dan waktu mengeluarkannya.
Sementara itu menurut etimologi, Shodaqoh dapat didefinisikan sebagai
pemberian seorang muslim kepada orang lain secara ikhlas dan sukarela tanpa
dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Dalam hal ini sedekah memiliki makna
yang lebih luas dibandingkan infak dan zakat karena sedekah tidak hanya dapat
dilakukan dengan mengeluarkan materi berupa harta (maal), tetapi juga dapat
berupa ucapan (Kalam) berbentuk nasehat atau peringatan yang baik serta
perbuatan (amal) dalam bentuk
1
bantuan berupa tenaga dan pikiran bagi yang membutuhkan.
Bagian terakhir dalam ZISWAF adalah wakaf, secara bahasa berasal dari kata
al-habsu dan al-man’u yang berarti menahan dan mencegah. Wakaf dapat
diartikan sebagai menahan sesuatu untuk mendapatkan manfaat dari suatu
tersebut. Secara istilah wakaf adalah menahan harta dan mengalirkan manfaatnya
dijalan Allah SWT, dimana harta tersebut ditahan kepemilikannya namun dapat
diambil manfaatnya untuk kepentingan bersama. Saat ini pemberdayaan wakaf
telah dilaksanakansecara produktif karena disadari akan besarnya potensi dari
wakaf ketika dikelola secara produktif. Hal ini menghapuskan pemikiran
masyarakat yang dahulu harta wakaf yangberupa tanah dan bangunan hanya dapat
dijadikan masjid ataupun makam.
Dari defenisi keempat kata diatas dapat ditarik garis besar jika sebenarnya
tujuan dan maksud dari empat kegiatan diatas adalah, tanpa kemiskinan, tanpa
kelaparan, pendidikan berkualitas, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi,
berkurangnya kesenjangan, dan kebersihan lingkungan. Dari keenam hal di atas
dapat disimpulkan jika ziswaf mempunyai potensi yang tinggi dalam mendukung
serta membantu implementasi Sustainable Development Goals (SDGS) dalam
memulihkan perekonomian nasional, maka dari itu dibutuhkan cara untuk
mengentaskan kemiskinan di masyarakat, keluarga, dan individu ke kondisi
sejahtera serta meringankan beban hidup sehari-hari maka dibutuhkan praktek
nyata filantropi. Disinilah adanya relevansi antara tujuan zakat, infaq, shadaqah,
wakaf (ziswaf) dan Sustainable Development Goals (SDGs) terhadap ketercapaian
tujuan pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan berkelanjutan dikenal dengan istilah SDGs atau Sustainable
Development Goals yang dimana ini merupakan agenda negara Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) termasuk juga negara Indonesia yang menjadi bagian dari
PBB. Program ini memiliki tujuan utama untuk membentuk kehidupan yang lebih
baik bagi masyarakat dengan memperhatikan aspek ekonomi dan sosial serta
menjaga kelestarian lingkungan. Sebagai salah satu tujuan dan agenda bersama
yang tidak hanya fokus pada permasalahan sosial ekonomi dan kesejahteraan
manusia, namun juga memiliki target yang dapat diwujudkan dalam kurun waktu
lima belas tahun, yaitu dimulai dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2030.

2
Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses yang berkelanjutan
antara berbagai macam dimensi, baik dimensi ekonomi, sosial, budaya maupun
lingkungan yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Pembangunan yang
efektif dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber daya yang ada dengan
bertanggung jawab, memperhatikan lingkungan sekitar, tidak eksploitatif dan
menjaga kelestarian. Diartikan bahwa ziswaf bersifat menekan atas eksistensi
harta. Sebagai upaya funding to distribute (fungsi sosial), serta sebagai control
(fungsi pengendalian). Guna berdampak praktis dan bernilai, maka filantropi
Islam harus memiliki hubungan antara tujuan dan esensi syariat berupa maqâshid
syarî’ah untuk mendorong kesejahteraan sosial (ijtimâ’iyyah) maupun ekonomi
(iqtishâdiyyah).

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana potensi ziswaf jika dikelola secara filantropinya ?


2. Bagaimana menciptakan ruang ziswaf dan mengelola hinnga dapat membantu
meningkatkan perekonomian nasional dalam mecapai tujuan SDGS ?

1.3 TUJUAN

1. Untuk memaksimalkan pengelolaan ziswaf


2. Untuk mengelola Lembaga Ruang Ziswaf hingga mampu meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk melaksanakan zakat, infaq, sedekah dan wakaf
sehingga perekonomian nasional menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan
sustainable devlopment goals dan maqasidh syariah.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ZISWAF ( Zakat, Infaq, Sedekah, dan Waqaf)

Zakat adalah mengeluarkan sebagian harta dalam rangka melaksanakan


perintah Allah SWT (hukumnya wajib) sesuai dengan ketentuan tertentu (haul dan
nisab) juga diberikan kepada golongan tertentu. “Zakat adalah sebuah nama untuk
menyebutkan kadar harta tertentu yang didistribusikan kepada kelompok tertentu
pula dengan pelbagai syarat-syaratnya”. (Muhammad al-Khatib asy-Syarbini,
Bairut-Dar al-Fikr, tt, juz, 1, h. 368). Di dalam alquran allah juga memerintahkan
untuk menunaikan zakat beriringan dengan perintah sholat, yang artinya jika
sholat dan zakat memiliki kedudukan yang sama.“Dan laksanakanlah salat dan
tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu
akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa
yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 110)”
Infaq adalah memberikan sebagian harta/materi yang bersifat sukarela setiap
mendapat rezeki untuk membantu sesama sebanyak yang dia kehendaki. Oleh
karena itu orang yang menghambur-hamburkan atau yang menyia-nyiakan harta
bendanya tidak bisa disebut munfiq (orang yang berinfak). Pengertian Infak ini
sebagaimana dikemukakan Imam Fakhruddin ar-Razi: “Ketahuilah bahwa Infak
adalah membelanjakan harta-benda untuk hal-hal yang mengandung
kemaslahatan, Oleh karena itu orang yang menyia-nyiakan harta bendanya tidak
bisa disebut sebagai munfiq (orang yang berInfak). (Fakhruddin ar-Razi, Bairut-
Daru Ihya` at- Turats al-‘Arabi, tt, juz, 5, h. 293). Di dalam al qur’an Allah Swt
berfirman “ Infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan
(diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik (Q.S Al-Baqarah:
195)”
Sedekah adalah memberikan sebagian harta baik materi maupun non
materi yang bersifat sukarela sebagai bentuk kejujuran atau kebenaran iman.
Shadaqah adalah harta-benda yang dikeluarkan orang dengan tujuan untuk
mendekatkan diri kepada Allah swt. Namun pada dasarnya shadaqah itu
digunakan untuk sesuatu yang disunnahkan, sedang zakat untuk sesuatu yang
diwajibkan”. (Abdurra’uf am- Manawi, Bairut-Dar al-Fikr, cet ke-1, 1410 H, h.

4
453). Allah swt berfirman didalam

5
al-Qur’an “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan.” (QS Ali Imran: 134), di dalam ayat ini juga Allah telah menejelaskan
jika sebenarnya shadaqah bukanlah sebatas materi dan uang saja, melainkan
seluruh amal kebaikan merupakan shadaqah asal dilakukan secara ikhlas dan
tanpa paksaan.
Wakaf adalah Jenis pemberian harta yang di cintai dalam pelaksanaannya
dilakukan dengan jalan menahan (pemilikan) lalu menjadikan manfaatnya berlaku
umum sesuai syariah. Definisi wakaf menurut syara’ adalah menahan harta-benda
yang memungkinkan untuk mengambil manfaatnya beserta kekalnya dzat harta-
benda itu sendiri, dilarang untuk mentasaharrufkan dzatnya. Sedang
mentasharrufkan kemanfaatannya itu dalam hal kebaikan dengan tujuan
mendekatkan diri kepada Allah swt” (Taqiyyuddin Abi Bakr bin Muhammad al-
Husaini al-Hishni ad-Dimasyqi asy-Syafi’i, Surabaya-Dar al-‘Ilm, tt, juz, 1, h.
256).hal ini tercantum dalam QS Al Imran ayat 92 yang berbunyi :“Kamu sekali-
kali tidak sampai kepada kebaikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan
sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka
sesungguhnya Allah mengetahuinya.”
Nah berdasarkan pengertian dan dalil yang ada di atas jelas jika perintah
untuk Zakat, infaq, shadaqah, wakaf (ZISWAF) datangnya dari allah swt, ziswaf
adalah ibadah yang memiliki dua dimensi, yaitu merupakan ibadah sebagai bentuk
ketaatan kepada Allah (vertikal) dan sebagai kewajiban berhubungan baik
terhadap sesama manusia (horizontal). Dengan kata lain ziswaf dapat menjaga
Hablu Minallah Dan Hablu Minanas yang hal ini juga berkaitan dengan maqasidh
syariah yaitu hifzu din(menjaga agama). Zakat, infaq, shadaqah, wakaf merupakan
salah satu ciri dari sistem ekonomi Islam, karena implementasi azas keadilan
dalam sistem ekonomi Islam yaitu yang berada atau berkecukupan dapat
membantu yang kekurangan sehingga ketimpangan antara si kaya dan si miskin
dapat dihilangkan.Melalui pengelolaan yang optimal, ZISWAF berpotensi besar
mengatasi berbagai permasalahan bangsa, baik ekonomi maupun sosial.

6
2.2 Pengertian Sustainable Develpoment Goals

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi


global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna
mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun
2030. Setelah melihat perubahan besar karena penerapan MDGs (Milenium
Development Goals), negara-negara telah memikirkan dan merancang suatu
agenda pembangunan baru yang harus disiapkan untuk menggantikan dan
meneruskan MDGs.
Banyak pihak yang berpendapat bahwa agenda pembangunan yang
menetapkan keberlanjutan dan kesetaraan harus lebih diutamakan untuk menjadi
agenda pembangunan selanjutnya. Suatu agenda pembangunan yang berusaha
untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi
yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka. SDGs menjadi suatu hal
yang paling sering dibicarakan untuk dijadikan agenda pembangunan selanjutnya.
Istilah SDGs diusulkan untuk menjadi agenda pembangunan global pertama kali
diusulkan oleh pemerintah Kolombia, Peru, Guatemala dan Uni Emirat Arab
sebelum konferensi Rio+20 pada tahun 2012. SDGs diharapkan menjadi suatu
agenda pembangunan yang akan menyelesaikan apa yang telah ditetapkan oleh
MDGs dan agenda pembangunan yang mampu menghadapi tantanga lama dan
baru yang semakin meningkat, setidaknya masalah perubahan iklim.
SDGs juga diharapkan menjadi suatu agenda transformasi yang akan
membentuk kembali perkembangan global yang bermanfaat bagi generasi yang
akan datang. Sebagaimana hasil dari Konferensi Pembangunan Berkelanjutan
PBB 2012 (Rio20+) yang telah menegaskan bahwa semua komunitas
internasional harus melakukan pembangunan global dengan cara dimana semua
bangsa harus bertanggung jawab atas kesejahteraan manusia dan planet. Agar
SDGs menjadi suatu agenda mampu mencakup semua kalangan, banyak
pertemuan yang telah dilakukan untuk mendapatkan masukan dan informasi dari
semua kalangan dalam menyusunnya.
Pada tanggal 31 Juli 2012, Sekretaris Jendral PBB memilih Presiden
Bambang Yudhoyono sebagai co-chair High-Level Panel of Eminent Persons

7
(HLPEP) bersama David Cameron (PM Inggris) dan Ellen Johnson Sirleaf
(Presiden Liberia). HLPEP ini merupakan suatu forum yang diharapkan dapat
menjadi suatu kanal konsultatif yang diusahakan untuk menjadi kanal yang lebih
terbuka, inklusif, dan melibatkan berbagai pihak dalam merumuskan masukan
terkait agenda pembangunan pasca-2015. Inti dari agenda pembangunan yang
disusun oleh forum ini adalah mengakhiri kemiskinan ekstrim melalui
pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan.

2.3 Pengertian Maqasidh Syariah

Islam merupakan agama yang menyeluruh. Sejalan dengan hal ini, ada
banyak aturan dan hukum yang ditetapkan Allah untuk hamba-Nya. Aturan dan
hukum tersebut ada sebagai pedoman agar seorang muslim tidak salah jalan.
Kemudian, hukum dan aturan ini disampaikan melalui Al Quran dan hadits lewat
perantara Rasulullah. Karena itulah, Al Quran dan hadits juga disebut sebagai
sumber dan dasar agama Islam. Dari kedua sumber tersebut, para ulama pun
mengembangkan hukum Islam dan mencari jawaban atas permasalahan
masyarakat Islam. Khususnya yang berkaitan dengan bidang muamalah. Untuk
memudahkan para ulama, maka lahirlah konsep yang disebut sebagai Maqashid
Syariah.
Konsep ini dikemukakan oleh seorang ulama bernama Asy-Syatibi.
Konsep tersebut diambil dari salah satu kaidah yang mengatakan,
“Sesungguhnya syariah bertujuan untuk mewujudkan kemashlahatan dunia
dan akhirat”.Secara bahasa, kata maqashid sendiri berasal dari kata maqshad
yang berarti tujuan atau target. Berangkat dari arti tersebut, beberapa ulama
memiliki pengertian atau definisi mengenai maqashid syariah yang berbeda.
Al-Fasi misalnya, menurutnya, maqashid syariah merupakan tujuan atau
rahasia Allah yang ada dalam setiap hukum syariat, Sedangkan ar-Risuni
berpendapat bahwa maqashid syariah adalah tujuan yang ingin dicapai oleh
syariat agar kemashlahatan manusia bisa terwujud. Secara umum, maqashid
syariah memiliki tujuan untuk kebaikan atau kemashlahatan umat manusia.
Tujuan ini sejalan dengan tujuan dari hukum Allah yaitu kebaikan.
Kemashlahatan yang dimaksud dalam hal ini mencakup segala hal dalam
kehidupan manusia. Termasuk di dalamnya rezeki manusia, kebutuhan dasar

8
hidup,

9
dan juga kebutuhan lain yang diperlukan manusia. Di dalamnya juga mencakup
kualitas emosional, intelektual, dan juga pemahaman atau pengertian yang mutlak,
dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan jika maqasidh syariah adalah
adalah tujuan-tujuan syariat dan rahasia-rahasia yang dimaksudkan oleh Allah
dalam setiap hukum dari keseluruhan hukum-Nya. Nantinya Maqashid syariah
akan menjadi landasan untuk setap kegiatan syariah islam yang bertujuan menjaga
5 hal yaitu hifzu din (menjaga agama), hifzu nafs (menjaga jiwa), hifzu aql (
menjaga pikiran) , hifzu mal ( menjaga harta), hifzu nasl (menjaga keturunan),
yang apabila di teliti dengan baik sebenarnya semua tujuan sdgs sudah termasuk
ke lima hal maqasidh syariah.

10
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Data dan informasi dalam penulisan karya tulis ilmiah ini didapatkan dengan
metode studi pustaka. Langkah-langkah kerja metode studi pustaka
dalampenulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1) Mengumpulkan data dan informasi melalui studi pustaka dari buku, jurnal
dan internet.
2) Menganalisis data dan informasi untuk mencapai tujuan penulisan.
3) Mengkaji data dari hasil analisis dan pengolahan sehingga diperoleh
kesimpulan penulisan

3.2 Teknik analisis

Data yang dikumpulkan khususnya berkaitan dengan permasalahan ziswaf


dan keterkaitannya dengan program sustainable development goals untuk
membantu perekonomian nasional dan juga lembaga keuangan syariah. Penelitian
sebagian besar dilakukan melalui studi pustaka dengan mempelajari serta meneliti
bahan- bahan yang berkaitan dengan materi penelitian. Langkah awal yang
dilakukan adalah mengidentifikasi berbagai peraturan atau kebijakan terkait
permasalahan yang akan dibahas. Selanjutnya, dilakukan pengumpulan data yang
berasal dari berbagai sumber, diantaranya internet dan media massa. Data
dikumpulkan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan dilakukan analisis dan
disajikan dalam bentuk deskripsi.

3.3 Teknik penarikan kesimpulan

Kesimpulan dibuat dengan menggunakan pola pikir induktif, yaitu menarik


kesimpulan sebagian dari hasil penelitian serta sumber referensi data yang bersifat
umum. Hasil analisis pemikiran induktif dapat ditarik kesimpulannya.

11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Mengelola Ziswaf secara Filantropi

Filantropi(bahasa Yunani: philein berarti cinta, dan anthropos berarti


manusia) adalah tindakan seseorang yang mencintai sesama manusia serta nilai
kemanusiaan, sehingga menyumbangkan waktu, uang, dan tenaganya untuk
menolong orang lain. Istilah ini umumnya diberikan pada orang-orang yang
memberikan banyak dana untuk amal. Berarti dapat diartikan jika menjalankan
ziswaf sesuai filantropi adalah menjalankan kegiatan ziswaf dengan ikhlas atau
tanpa paksaan. Lalu bagaimana cara membangkitkan rasa filantropi tehadap
masing masing diri?. Penelitian ini memberikan solusi untuk permasalahan yang
terjadi, dimana kurangnya kesadaran dan pemahaman mahasiswa tentang peran
ziswaf yang sebenarnya serta kurangnya edukasi seputar ziswaf dari BAZNAS
(Badan Zakat Nasional) sebagai lembaga keuangan syariah. Oleh karena itu,
dibutuhkan sebuah wadah non pemerintahan yang dapat mengelola serta
menerima dan menyebarkan alokasi dana ziswaf yang ada.

4.2 Ruang Ziswaf Sebagai Semua Solusi

Sebagaimana diketahui bahwa minimnya pengetahuan masyarakat tentang


informasi seputar ziswaf dan kurangnya edukasi lembaga keuangan syariah dan
BAZNAS seputar ziswaf merupakan salah satu pemicu terbesar ketidak pedulian
masyarkat dan juga mahasiswa dalam mengambil peran di dalam kegiatan ziswaf
itu sendiri, serta minimnya wadah sebagai tempat pengelola juga menjadi salah
satu hambatan, padahal jika dilihat dari sisi moneter ziswaf adalah salah satu
alternatif sumber pendapatan selain pajak yang dapat membangkitkan
perekonomian nasional, yang apabila dijalankan dengan baik maka nantinya
ziswaf akan membantu mewujudkan salah satu dari pilar sustainable devlopment
goals, yaitu pilar ekonomi, yaitu , tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, pendidikan
berkualitas, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, berkurangnya
kesenjangan, dan kebersihan lingkungan. Yang apabila dilihat lagi berdasarkan
maqasidh syariah 17 tujuan sustainable development goals ini juga sesuai dengan
tujuan dan maksud dari

12
konsep maqasidh syariah, maka dari itu dibutuhkan lah sebuah wadah non
pemerintahan yang dapat dengan mudah mebantu masyarkat dalam menjalankan
kegiatan ziswaf secara teratur.
Oleh karena itu, itu ruang ziswaf hadir sebagai solusi, mengapa disebut ruang
ziswaf ? Ruang berati adalah sebuah tempat atau wadah, maka dari itu nantinya
ruang ziswaf akan menjadi sebuah tempat untuk menerima dan mengelola semua
sumber dana yang terkumpul kemudian nantinya akan dikelola secara terorganisir,
selain menjadi tempat untuk pengelolaan dana di dalam ruang ziswaf juga akan
menjalankan beberapa program wajib yang akan mendukung jalannya kegiatan.
Salah satunya adalah program pohon ziswaf, nantinya di dalam program
pohon ziswaf ini akan diadakan sebuah pertemuan seminar yang akan diadakan ke
kampus kampus yang ada, sasaran kegiatan ini sendiri adalah mahasiswa aktif
universitas negeri ataupun swasta, mengingat tridarma perguruan tinggi poin
ketiga yaitu mengabdikan diri kepada masyarakat menjadi salah satu alasan bahwa
mahasiswa lah yang menjadi tujuan utama dalam kegiatan ini, selain itu pola pikir
mahasiswa yang sudah dewasa akan membantu melancarkan berjalannya program
tersebut, dan nantinya acara seminar ini hanya akan dihadiri oleh komting atau
kosma (komisaris mahasiswa) dari setiap kelasnya. Kenapa hanya komting atau
kosma saja yang mengikuti? Untuk mengantisipasi kerusuhan ketika acara
berlangsung dan menjaga ketertiban di saat acara berjalan.
Pendekatan dan juga kerjasama antara panitia dan kosma juga harus dijaga
agar nantinya kosma dapat mengajak teman teman anggota kelas untuk ikut serta
dalam kegiatan ini dengan mengumpulkan minimal Rp 5.000 per mahasiswa,
apabila dana ini dapat dikumpulkan secara keseluruhan maka akan
memaksimalkan program kerja dari pohon ziswaf. Selain itu didalam kegiatan ini
nantinya akan di pilih perwakilan dari setian program studi dan setiap semester
yang nantinya setiap perwakilan tersebut akan menjadi controller untuk kegiatan
lanjutan dari seminar yang diadakan. Selain menjaga pendekatan dengan
Mahasiswa panitia juga akan melakukan pendekatan dengan pihak kampus dan
juga dosen agar nantinya mahasiswa bisa diberikan tugas wajib untuk mencatat
ringkasan seputar seminar ziswaf, sehingga ilmu yang didapatkan tidak hanya
sekeedar melintas, tetapi bisa di dedikasikan dalam kehidupan.

13
Nantinya, setelah selesai diadakan acara setiap kosma akan diberikan file
dokumen yang berisikan materi tentang ziswaf yang kemudian diwajibkan untuk
kosma untuk memberikan kepada anggota kelasnya, lalu akan diberikan selembar
kertas yang berisi tabel untuk mendata anggota kelas yang ingin memberikan dana
atau bantuan berupa bahan pokok atau pakaian bekas, untuk pengumpulan dana
dan barang akan dilakukan selama satu minggu, jadi untuk setiap panitia
pelaksaana akan mengontrol dan mendatangi kampus selama seminggu program
berjalan, dan kemudian setelah seminggu setelah acara webinar diadakan.
Kemudian, diadakan perkumpulan untuk semua kosma guna mengumpulkan dana
yang terkumpul.
Setelah semua dana terkumpul, dana tersebut akan diberikan ke pusat kantor
ruang ziswaf. Selanjutnya, peneliti mencari para asnaf (orang yang berhak
menerima zakat). Di dalam tahap pemberian dana ini juga tidak sembarangan,
panitia akan melakukan survey kebeberapa asnaf yang selanjutnya akan diberi
kepercayaan dalam mengelola dana. Dana yang diberikan bukanlah berupa dana
mentah seutuhnya, melainkan disewakan tempat dan modal untuk membuka
usaha.Selain itu, mereka juga akan diberikan bahan pokok, baju baju yang masih
layak pakai, hingga sebuah usaha yang akan dibuka dari hasil pohon ziswaf ini
akan diberikan nama “Warung Ruang Ziswaf ( nama universitas pemberi dana
ziswaf)” dan nantinya ruang ziswaf akan memberikan sertifikat ziswaf kerjasama
dan terimakasih kepada universitas yang bersedia memberikan izin melakukan
program ini.
Lalu kenapa dana tersebut tidak diberikan berupa uang tunai sepenuhnya?
Menimbang dan melihat dana ziswaf yang selama ini hanya diberikan cuma-cuma
kepada para penerima meberikan efek konsumtif, karena dana yang diberikan
akan habis tanpa ada kemajuan, maka dari itu memberikan sebuah usaha beserta
membantu menyewakan tempat dan memberikan baju-baju layak pakai akan
memberikan sebuah perubahan yang signifikan selain membantu mengurangi
kemiskinan, juga bisa membantu mengurangi angka pengangguran, memberikan
tempat tinggal yang layak, dan juga dapat membantu memberikan pendidikan
yang bermutu serta mengurangi kesenjangan. Lalu bagaimana dengan usaha yang
diberikan nantinya?
Untuk usaha itu nantinya maka akan dibuat perjanjian kepada pemilik usaha

14
yang diamanahkan, dimana ini perjanjian ini nantinya adalah seperti sebuah
kesepakatan bagi hasil, keuntungan yang diperoleh nantinya akan di bagi hasil
sesuai kesepakatan antara ruang ziswaf dan asnaf penerima usaha, mengapa harus
dengan bagi hasil? Dana yang akan di bagi hasil nantinya bukan lah untuk
kepentingan pribadi ruang ziswaf tetapi untuk membuka usaha baru yang nantinya
akan diberikan kepada asnaf yang lain dan membutuhkan, sehingga asnaf yang
mendapatkan usaha dari ruang ziswaf akan berpindah status dari penerima ziswaf
menjadi pemberi ziswaf, begitulah seterusnya, dan diharapkan nantinya dengan
membuka usaha juga dapat membantu meningkatkan perekonomian negara,
seperti menciptakan lapangan pekerjaan sehinnga dapat mengurangi angka
pengangguran, membantu memberikan pendidikan bermutu, membantu
memberikan tempat tinggal yang layak dan juga menambah pendapatan negara
dengan begitu tercapailah tujuan sustainable development goals sesuai dengan
konsep maqasidh syariah.

15
1. Skema Susunan Membentuk Sebuah Lembaga Ruang Ziswaf
Menyusun struktur
Membuat dan lembaga dan
mengumpulkan orang menetapkan program
orang yang mau dan Mencari tempat, sebagai kantor kerja agar nantiya
berminat serta mempunyai untuk tempat berkumpul dan semua kegiatan
pengetahuan seputar menyalurkan dana berjalan dengan
ekonomi islam untuk terorganisir,salah satu
sama sama bergabung program wajibnya
membuat lembaga ruang adalah program pohon
ziswaf ziswaf

2. Skema Menjalankan Program Pohon Ziswaf

Mencari pembicara
untuk acara webinar Mencari kampus yang akan Meminta izin kepada pihak
seputar ziswaf, dan dituju untuk acara webinar kampus terkait acara yang
membentuk penitia ziswaf, dan pelaksanaan akan dilakukan oleh
pelaksanaan program program pohon ziswaf panitia
pohon ziswaf dari
ruang ziswaf

Menjalankan program
pohon ziswaf, yang
dimana diakhir seminar Mengumpulkan seluruh perwakilan kelas
diberikan selembaran (kosma atau komting) untuk ikut serta
kertas utk masing masing dalam kegiatan program pohon ziswaf
kelas. kertas sebagai data
nama pemberi dana dan
Setelah mendapatkan semua
bantuan program pohon
izin maka selanjutnya
ziswaf
Menetapkan tanggal dan
tempat terkait kegiatan yang
dilakukan

Mencari dan mensurvey Membuat kesepakatan dengan


Menunjuk perwakilan untuk asnaf yang berhak penerima bantuan tentang
menjadi controller dikegiatan mendapatkan dana ziswaf kesepakatan bagi hasil, dan tetap
lanjutan, dan membuat yang kemudian dana mengontrol pergerakan usaha
pertemuan seminggu sesudah tersebut akan di alokasikan yang dijalankan agar nanti nya
webinar untuk mengumpulkan untuk penyewaan tempat si penerima zakat akan berubah
dana serta modal untuk status menjadi pemberi zakat
membuka usaha BAB V
PENUTUP

16
5.1 KESIMPULAN

Di dalam alquran Allah juga memerintahkan untuk menunaikan zakat


beriringan dengan perintah sholat, yang artinya jika sholat dan zakat memiliki
kedudukan yang sama. Pengertian Infak ini sebagaimana dikemukakan Imam
Fakhruddin ar-Razi: “Ketahuilah bahwa Infak adalah membelanjakan harta-benda
untuk hal-hal yang mengandung kemaslahatan, Oleh karena itu orang yang
menyia- nyiakan harta bendanya tidak bisa disebut sebagai munfiq (orang yang
berInfak). Allah swt berfirman didalam al-Qur’an “(yaitu) orang-orang yang
menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang
yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imran: 134), di dalam ayat ini juga
Allah telah menejelaskan jika sebenarnya shadaqah bukanlah sebatas materi dan
uang saja, melainkan seluruh amal kebaikan merupakan shadaqah asal dilakukan
secara ikhlas dan tanpa paksaan.
Nah berdasarkan pengertian dan dalil yang ada di atas jelas jika perintah
untuk Zakat, infaq, shadaqah, wakaf (ZISWAF) datangnya dari allah swt, ziswaf
adalah ibadah yang memiliki dua dimensi, yaitu merupakan ibadah sebagai bentuk
ketaatan kepada Allah (vertikal) dan sebagai kewajiban berhubungan baik
terhadap sesama manusia (horizontal).
Zakat, infaq, shadaqah, wakaf merupakan salah satu ciri dari sistem ekonomi
Islam, karena implementasi azas keadilan dalam sistem ekonomi Islam yaitu yang
berada atau berkecukupan dapat membantu yang kekurangan sehingga
ketimpangan antara si kaya dan si miskin dapat dihilangkan.Melalui pengelolaan
yang optimal, ZISWAF berpotensi besar mengatasi berbagai permasalahan
bangsa, baik ekonomi maupun sosial.
SDGs diharapkan menjadi suatu agenda pembangunan yang akan
menyelesaikan apa yang telah ditetapkan oleh MDGs dan agenda pembangunan
yang mampu menghadapi tantanga lama dan baru yang semakin meningkat,
setidaknya masalah perubahan iklim. Konsep tersebut diambil dari salah satu
kaidah yang mengatakan, “Sesungguhnya syariah bertujuan untuk mewujudkan
kemashlahatan dunia dan akhirat”. Secara bahasa, kata maqashid sendiri berasal
dari kata maqshad yang berarti tujuan atau target.

17
Al-Fasi misalnya, menurutnya, maqashid syariah merupakan tujuan atau
rahasia Allah yang ada dalam setiap hukum syariat, Sedangkan ar-Risuni
berpendapat bahwa maqashid syariah adalah tujuan yang ingin dicapai oleh
syariat agar kemashlahatan manusia bisa terwujud.
Di dalamnya juga mencakup kualitas emosional, intelektual, dan juga
pemahaman atau pengertian yang mutlak, dari beberapa pengertian diatas dapat
disimpulkan jika maqasidh syariah adalah adalah tujuan-tujuan syariat dan
rahasia- rahasia yang dimaksudkan oleh Allah dalam setiap hukum dari
keseluruhan hukum- Nya.
Yang dimana maqasidh syariah ini nantinya akan menjadi landasan untuk
setap kegiatan syariah islam yang bertujuan menjaga 5 hal yaitu hifzu din
(menjaga agama), hifzu nafs (menjaga jiwa), hifzu aql (menjaga pikiran) , hifzu
mal ( menjaga harta), hifzu nasl (menjaga keturunan), yang apabila di teliti dengan
baik sebenarnya semua tujuan sdgs sudah termasuk ke lima hal maqasidh syariah.

5.2 SARAN

Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya banyak dari orang-orang


alim dan rahib-rahib mereka benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang
batil, dan (mereka) menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-
orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan
Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa mereka akan
mendapat) azab yang pedih, ingatlah) pada hari ketika emas dan perak dipanaskan
dalam Neraka Jahanam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung, dan punggung
mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, “Inilah harta bendamu yang kamu
simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu
simpan itu." QS.At- taubah ayat 38-39 dari ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan
dengan jelas bahwa ziswaf adalah kegiatan yang mendekati wajib karena sudah
dijelaskan didalam surah attaubah bahwasannya hukum dari menimbun harta
adalah haram didalam ayat tersebut juga dapat diambil kesimpulan jika nanti
ketika kehidupan sudah berakhir maka tidak akan ada satupun harta yang dapat di
bawa ke dalam kubur, satu satunya yang bisa dibawa ke dalam kubur adalah amal
juga kebaikan kita selama didunia, maka dari itu marilah bersama sama
memperbaiki diri dengan

18
memperbaiki ibadah juga menanamkan rasa kepedulian kepada sesama manusia.
jangan ragu untuk membantu orang yang membutuhkan bantuanmu karna setiap
kebaikan sekecil apapun akan diganti dan dilipatgandakan oleh Allah swt.

19
DAFTAR PUSTAKA

Sembiring, Paula. Umar,Mara. Fauziah, Yunika. Zen, Muhammad.Implementasi-


Maqashid-Syariah-Dalam-Fitur-Wakaf-Manfaat-Polis-Asuransi-Syariah.

Fauziah, Ika Yunia.2014.Prinsip-Dasar-Ekonomi-Islam-Perspektif-Maqishid-Al-


Syariah Jakarta:Kencana.

Jamal, Ridwan. 2016. Maqashid-Al-Syariah-dan-Relelensinya-Dalam-Konteks


Kekinian. Vol. 1, No, 6.

Ishak, Khodijah. 2017. Maqodis-Syariah-Sebagai-Dasar-Sistem-Ekonomi-


Berkeadilan. Vol. 3, No, 18,Hal. 591-606.

Safitri, Nur. 2022. Penyuluhan ZISWAF Melalui Program Segenggam Beras dan
2.000 Optimal Masyarakat Lembur Sawah. ALMUJTAMAE:
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2, No. 1, April 2022, Hal. 75-
78.

20
FORMULIR PENDAFTARAN SEE 2022

1. Judul LKTEI :” Ruang Ziswaf Optimalisasi Kesadaran Mahasiswa


Dalam Mewujudkan Sustainable Development
Goals Berdasarkan Maqasidh Syariah”

2. Asal Perguruan Tinggi : Universitas Pembangunan Panca Budi


3. Sub Tema : Ziswaf
4. Biodata Peserta

Biodata Ketua
 Nama : Adinda Tantri Rahmadani
 NIM 2115310161
 Fakultas/ Jurusan : Sosial sains / Manajemen
 Tempat tanggal lahir : Medan 16 November 2002
 No. HP 082123885481
 Alamat : jalan pales 7 no.9

Biodata Anggota 1

 Nama : Rizky Sahputra Ginting


 NIM 2115310099
 Fakultas/ Jurusan : Sosial sains / Manajemen
 Tempat tanggal lahir : Namu ukur, 26 November 2002
 No. HP 085156340417
 Alamat : Dusun I Namu

ukur Biodata Anggota 2

 Nama : Julham Hardiansyah


 NIM 2115310308
 Fakultas/ Jurusan : Sosial Sains / Manajemen
 Tempat tanggal lahir : Kwala begumit 11 Juli 2003
 No. HP 082362545707
 Alamat : Dusun Siswo mulyo
DAFTAR RIWAYAT HIDUP LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
EKONOMI ISLAM SEE VIII UIN RADEN LAMPUNG
Identitas Diri

Nama Lengkap : ADINDA TANTRI RAHMADANI

NPM : 2115310161

Posisi : KETUA TIM

TTL : Medan 16 November 2002

Universitas : Universitas
PembangunanPancabudi

Jurusan/Prodi : Manajemen

E-mail : adindatantri82@gmail.com

No. Handphone 082123885481

Alamat : Jalan pales 7 no.9

A. Karya Yang Pernah Dibuat (lima tahun terakhir)


No. Judul Karya Jenis Kegiatan Nama Tahun
Universitas/Institut
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -

Medan,04 Oktober ,2022

Penulis

(Adinda Tantri Rdn)


DAFTAR RIWAYAT HIDUP LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
EKONOMI ISLAM SEE VIII UIN RADEN LAMPUNG
Identitas Diri

Nama Lengkap : RIZKY SAHPUTRA GINTING

NPM 2115310099
Posisi : Anggota 1
TTL : Namu Ukur, 26 November 2002
Universitas : Universitas Pembangunan Pancabudi

Jurusan/Prodi : Manajemen
E-mail : rizkysahputra04@gmail.com
No. Handphone 085156340417
Alamat : Dusun 1 Namu ukur Utara

B. Karya Yang Pernah Dibuat (lima tahun terakhir)

No. Judul Karya Jenis Kegiatan Nama Tahun


Universitas/Institut

1 - - - -

2 - - - -

3 - - - -

Medan,04 Oktober 2022

Penulis

(Rizky Sahputra Ginting)


DAFTAR RIWAYAT HIDUP LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
EKONOMI ISLAM SEE VIII UIN RADEN LAMPUNG
Identitas Diri

Nama Lengkap : JULHAM HARDIANSYAH

NPM 2115310308
Posisi : Anggota 2
TTL : Kwala Begumit, 11 juli 2002
Universitas : Universitas
PembangunanPancabudi

Jurusan/Prodi : Manajemen
E-mail : zulham.hardianysah11@gmail.com
No. Handphone 082362545707
Alamat : Dusun Siswo Mulyo Barat

A. Karya Yang Pernah Dibuat (lima tahun terakhir)


No. Judul Karya Jenis Kegiatan Nama Tahun
Universitas/Institut
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -

Medan,04 Oktober 2022


Penulis

(Julham Hardiasnyah)
Lampiran
Bukti pembayaran, scan ktm (krs),
pas foto 4x6

Anda mungkin juga menyukai