Tugas Latar Belakang + Landasan Teori
Tugas Latar Belakang + Landasan Teori
LATAR BELAKANG
Bertambahnya usia bumi juga menuntut meningkatnya cara hidup manusia pada
zaman ini. Ditemukannya listrik menjadi salah satu pemicu adanya perkembangan teknologi.
Jika berbicara mengenai teknologi, mungkin yang pertama ada dibenak manusia adalah
internet, komputer/laptop atau smartphone. Adanya alat-alat canggih ini sangat dipengaruhi
oleh listrik, dan bahkan nyaris tidak akan beroperasi jika tidak dengan kekuatan dari listrik.
Ada sebuah penemuan pembangkit listrik yang secara cara kerja maupun hasinya
lebih efisien dibanding pembangkit listri lainnya ( walau masih dalam tahap pengembangan ).
PLTS atau pembangkit listrik tenaga surya menjadi salah satu penemuan yang menurut saya
sangat mengagumkan. Penggunaan tenaga dari sinar matahari yang menjadi tenaga utama
menjadikan penemuan ini mengagumkan.
Letak geografis Indonesia sangalah beragam, saya mengacu pada daerah pegunungan dan
daerah pantai atau pesisir. Di daerah pegungan contohnya adalah Provinsi Sumatera Utara
dan untuk wilayah pesisir pantai adalah Provinsi Kepulauan Riau. Secara sepinatas, suhu di
daerah Danau Toba memiliki perbedaan dengan suhu di Tanjung Pinang. Karena PLTS
berhubungan dengan panas, jadi perbandingan penggunaan PLTS di daerah pegunungan dan
di daerah pesisir pantai menjadi dasar penelitian saya kali ini.
LANDASAN TEORI
Menurut Para Ahli salah satunya adalah Hans Tholstrup (1982), Solar Cell merupakan
pembangkit listrik yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik. Panel/sel
surya dapat menjadi alternatif pembangkit listrik mandiri. Penggunaan sel surya ini juga jauh
lebih hemat dan menjanjikan. Urusan listrik merupakan prioritas utama yang wajib untuk
dianggarkan di dalam pengeluaran keluarga. Alasannya karena hampir semua kegiatan
sehari-hari dan penggunaan perangkat elektronik ini bergantung dengan listrik.
Secanggih apapun teknologi yang ada saat ini tidak akan bisa dioperasikan tanpa
menggunakan listrik. Oleh sebab itu, listrik menjadi kebutuhan utama yang harus ada.
Sayangnya biaya atau tarif listrik ini terus meningkat naik. Hal ini membuat masyarakat
berpikir untuk menghemat penggunaan listrik supaya biaya yang dikeluarkan tidak
membengkak.
Banyak pertanyaan menenai topik ini yakni mengapa daerah pantai cenderung panas
dan daerah gunung cenderung dingin?. Hal itu terjadi karena gravitasi, udara lebih padat di
elevasi rendah seperti pantai, maka tekanan udara tinggi. Sebaliknya di elevasi tinggi seperti
puncak gunung, udara kurang padat dan tekanan udara rendah. Secara singkat tahapannya
adalah sebagai berikut :
Beda lagi bicaranya kalau kita sudah memasuki stratosfer. Di stratosfer suhu semakin
tinggi kembali memanas, karena di stratosfer terdapat molekul-molekul ozon yang menyerap
radiasi matahari.
Jadi bukan seharusnya kalau semakin dekat matahari selalu semakin panas, jarak
Bandung ke Matahari dan jarak Jakarta ke Matahari ya hampir tidak ada bedanya. Di
stratosfer hal itu terjadi karena ozon yang sebelumnya dijelaskan. Tapi luar angkasa
(eksosfer) berubah suhunya lebih dingin walau lebih dekat ke Matahari.