Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN PROJEK SEHATI

(SEMANGAT HIDUPKAN ALAM DENGAN TERUS BERINOVASI)

KOMPOSTING

KELAS X - 2 KELOMPOK 2

ANGGOTA KELOMPOK :

Raka Sadira Taruna

Alisia Andra Dewi

Giska Nisrina Meisya

Gemilang Cahaya Ramadhan

Roihanah Artanti Veda Joli

Fahri Rahmat

SMA NEGERI 9 JAKARTA


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampah merupakan sisa-sisa aktivitas makhluk hidup yang indentik dengan bahan

buangan yang tidak memiliki nilai, kotor, kumuh, dan bau. Sampah organik seperti dedaunan

yang berasal dari taman, jerami, rerumputan, dan sisa-sisa sayur, buah, yang berasal dari

aktivitas rumah tangga dan pasar (sampah domestik) memang sering menimbulkan berbagai

masalah. Baik itu masalah keindahan dan kenyamanan maupun masalah kesehatan manusia,

baik dalam lingkup individu, keluarga, maupun masyarakat.Masalah-masalah seperti

timbulnya bau tak sedap maupun berbagai penyakit tentu membawa kerugian bagi manusia

maupun lingkungan disekitarnya, baik materi maupun psikis. Melihat fakta tersebut, tentu perlu

adanya suatu tindakan guna meminimalkan dampak negatif yang timbul dan berupaya

meningkatkan semaksimal mungkin dampak positifnya.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meminimalkan dampak negatif yang

ditimbulkan sampah organik domestik adalah mengolah sampah tersebut menjadi kompos

secara konvensional dengan penambahan organik agen (serbuk gergaji) dan bakteri yang

berfungsi mendegradasi sampah-sampah organik dan menambah unsur hara dalam kompos

sehingga menghasilkan produk yang bernilai lebih, baik dari segi nilai ekonomi yaitu memiliki

suplemen bagi tanaman.

Kompos adalah hasil penguraian parsial / tidak lengkap dari campuran bahan-bahan

organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam

kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. Kompos sendiri dapat

dibuat dari sampah organik seperti dedaunan yang berasal dari taman, jerami, rerumputan, dan

sisa-sisa sayur, buah, yang berasal dari aktivitas rumah tangga dan pasar (sampah domestik)

Kompos yang kami buat yaitu dari sampah-sampah pasar baik sampah kering maupun sampah
basah dimana semua bahan memiliki kandungan unsur hara tinggi bagi tanaman, khususnya

unsur makro N, P, dan K. Kompos yang berasal dari bahan organik tersebut dapat membantu

memperbaiki sifat fisika, kimia, maupun biologi tanah sehingga kesuburan tanah tetap terjaga

sertaketersediaan haranya pun terjamin. Apalagi kompos dapat dibuat sendiri dari bahan-bahan

yang mudah ditemukan, sehingga tidak memerlukan biaya banyak dalam pembuatannya.

Dalam melakukan teknik pengomposan, ada berbagai hal yang perlu diperhatikan agar proses

pengomposan berjalan dengan cepat sehingga masa panen relatif singkat dan cepat. Hal yang

perlu diperhatikan antara lain adalah proses pencacahan yang sebisa mungkin halus sehingga

mudah di dekomposisi, kelembaban dan aerasi yang mendukung kerja mikroorganisme,

maupun kadar karbon dan nitrogen yang ideal.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Komposting?

2. Bagaimana proses Komposting?

3. Bagaimana aplikasinya?

C. Tujuan Kegiatan

1. Untuk mengetahui pengertian Komposting

2. Untuk mengetahui proses Komposting

3. Untuk mengetahui pengaplikasian kompos

D. Manfaat Kegiatan

1. Mengurangi permasalahan lingkungan akibat sampah organik yang dihasilkan

terutama dari aktivitas manusia.

2. Berkurangnya jumlah limbah berupa sampah organik sehingga tercipta kenyamanan

dan kebersihan di lingkungan pribadi, keluarga, maupun masyarakat.

3. Menghasilkan suatu produk (kompos) yang memiliki nilai tambah bagi masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Nama Kegiatan

Komposting

B. Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan yang kami lakukan dalam projek “SEHATI” adalah Komposting, yaitu

mengolah sampah organik menjadi pupuk tanaman dengan cara mencampurkan

sampah-sampah seperti dedaunan, buah-buahan dan sampah yang dapat membusuk

lainnya di tambah serbuk kayu dan EM4 dengan perbandingan 1:1 ke dalam wadah

pembuatan kompos. Setiap 3 hari sekali dilakukan pengadukan hingga diperoleh hasil

setelah 3 mingggu. Kemudian hasilnya akan seperti tanah yang berwarna hitam dan

tidak berbau.

C. Tahapan Kegiatan

1. Membentuk perencanaan pelaksanaan kegiatan Komposting.

2. Mengumpulkan alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan Komposting.

3. Mengolah bahan yang sudah didapatkan untuk diolah menjadi kompos.

4. Mendesign kemasan untuk produk yang dihasilkan.

5. Menawarkan hasil kompos kepada kelompok yang membutuhkan.

6. Membuat laporan kegiatan Komposting berupa makalah.

D. Waktu dan Tempat Kegiatan

Tanggal 27 Januari - 17 Februari 2023, Pukul 10.00 WIB. Lapangan sekitar gerbang

SMA NEGERI 9 JAKARTA

E. Sasaran Kegiatan

Sasaran dari kegiatan Komposting ini adalah untuk mengolah sampah organik yang

ada di lingkungan sekolah yang nantinya akan dipamerkan dan dijual belikan.
F. Keberhasilan Projek

Tingkat kematangan kompos kami diperkirakan sekitar 92%. Ini dikarenakan kompos

kami yang semula berbau kini sudah tidak dan juga warna daun yang semula hijau kini

menjadi coklat kehitaman.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kompos adalah hasil penguraian parsial campuran bahan-bahan organik yang dapat

dipercepat secara artificial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi

lingkungan tertentu (hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik). Membuat kompos

adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk

lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian

air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan. Dari

praktikum pembuatan kompos yang dilakukan diperoleh hasil akhir yaitu kompos yang

diperoleh dengan volume yang tetap dari proses awal dilakukannya pengomposan atau

gagal panen. hal ini dikarenakan terjadinya proses pembusukanyangkurang sempurna

dalam penyusutan bahan. Ciri kompos yang sudah matang adalah bentuknya sudah

berubah menjadi lebih lunak, warnanya coklat kehitaman, tidak berbaumenyengat, dan

mudah di hancurkan. Pupuk-pupuk organik (kompos) yang kaya akanhumus ini

menggantikan peran dari pupuk-pupuk sintesis dalam menjaga kualitas tanah.Waktu

yang diperlukan untuk memperoleh hasil kompos yang optimal yaitumembutuhkan

waktu yang relatif lama dibanding pupuk kimia, namun pupuk ini tidak berbahaya bagi

lingkungan dan kesehatan. Sehingga tanaman yang dihasilkan termasuktanaman

organik yang bebas dari paparan bahan kimia

B. Saran

Agar proses pengomposan dapat berlangsung berhasil perlu perlakuan

tambahan.Pembuatan kompos dipercepat dengan menambahkan aktivator atau

inokulum atau biangkompos. Aktivator ini adalah jasad renik (mikroba) yang bekerja

mempercepat pelapukan bahan organik menjadi kompos. Bahan organik yang lunak
dan ukurannya cukup kecildapat dikomposkan tanpa harus dilakukan pencacahan.

Tetapi bahan organik yang besardan keras, sebaiknya dicacah menjadi lebih kecil lagi.

Aktivator kompos harus dicampurmerata ke seluruh bahan organik agar proses

pengomposan berlangsung lebih baik dancepat. Bahan yang akan dibuat kompos juga

harus cukup mengandung air. Bahan jugaharus cukup mengandung udara. Seperti

halnya air, udara dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik aktivator kompos.

C. Tindak Lanjut

Diisi mencakup:

1. Kendala :

Memerlukan waktu dan anggota yang cukup banyak dalam proses pembuatan

2. Evaluasi Kegiatan

- Kekurangan : Masih cukup sering membuang waktu saat menunggu jeda

kompos, terkadang masih suka ragu untuk melakukan kegiatan lanjutan

kompos, masih kurang cepat saat bekerja sama

- Kelebihan : Sudah cukup kompak dalam kegiatan, melakukan semaksimal

mungkin dengan tetap berhati-hati dan memperhatikan tata cara pembuatan,

sudah banyak menyiapkan bukti berupa foto dan video dalam kegiatan

3. Tindak Lanjut :

- Memaksimalkan waktu dengan membuat model desain kemasan dan logo

untuk produk

- Selalu melakukan tata cara pembuatan dengan baik dan hati-hati

- Melakukan segala cara untuk mempercepat proses pembuatan produk


LAMPIRAN

1 Jurnal Aksi

1) Pada tanggal 3 Februari 2023 aksi tahap 1 kami sedang melakukan kegiatan

mencacah daun kecil-kecil, memberikan EM4 ke air, tuangkan ke dalam tong komposter

yang sudah dituangkan EM4, lalu aduk-aduk dan ditutup kemudian diamkan.Warnanya

masih kehijauan dan belum terurai.

Permasalahan : Kompos kami belum terlalu banyak, waktu tenaga kerja kami tidak

terlalu cukup serta tenaga kerja kami untuk mencacah daun cukup

sedikit sehingga prosesnya terlalu lama.

Tindak Lanjut : Mendiskusikan supaya kompos kami tidak gagal, kami akan bekerja

terus supaya kompos kami berkembang dan mencari daun daun.


2) Pada tanggal 10 Februari 2023 kami sedang melakukan mencacah daun kecil-kecil

campurkan EM4 ke air lalu tuangkan ke tong komposter yang sudah dicampurkan

dengan EM4 kemudian aduk-aduk dan tutup diamkan warnanya sudah kecoklatan dan

mengeluarkan bau.

Permasalahan : Kompos kami belum terlalu banyak, waktu tenaga kerja kami tidak

terlalu cukup serta tenaga kerja kami untuk mencacah daun cukup

sedikit sehingga prosesnya terlalu lama.

Tindak lanjut : kami akan bekerja terus supaya kompos kami berkembang terus dan

mendiskusikan mengenai tentang kompos supaya kompos kami cepat

lebih terurai dan kehitaman

3) Pada tanggal 17 Februari 2023 kami sedang melakukan mencacah daun kecil-kecil

masukkan serbuk gergaji lalu aduk-aduk dan campurkan EM4 dan ke air tuangkan ke

tong komposter dengan pakai wadah gayung kemudian aduk-aduk, dan tutup setelah itu

tong komposter diangkat dan dikocok-kocok supaya tercampur warnanya sudah

kehitaman, baunya tidak terlalu sedap


Permasalahan : Kompos kami belum terlalu banyak, waktu tenaga kerja kami tidak

terlalu cukup serta tenaga kerja kami untuk mencacah daun cukup

sedikit sehingga prosesnya terlalu lama.

Tindak lanjut : Kompos kami harus memberikan gula 2,5 gram supaya komposnya

mempercepat lebih terurai lagi dan keluarkan air yang ada di dalam

tong komposter menggunakan botol-botol bekas.

2 Rencana Publikasi Kegiatan

Kami akan menampilkan sedikit hasil dari proses komposting yang telah kami lakukan.

Untuk selebihnya akan kami perjual belikan baik secara langsung maupun tidak

langsung (online). Lalu kami juga berencana akan menampilkan ilustrasi bagaimana

tahapan proses komposting.

3 Dokumentasi Kegiatan
Penjelasan : Pada tanggal 3 Februari 2023 aksi tahap 1 kami sedang melakukan kegiatan
mencacah daun hingga kecil-kecil dan tuangkan EM4 ke air yang digayung
kemudian air yang sudah dicampurkan dengan EM4 tuangkan ke tong komposter
lalu aduk aduk dan belum terurai masih warna nya kehijauan belum
mengeluarkan bau.

Penjelasan : Pada tanggal 6 Februari 2023 kita sedang melakukan kegiatan mencacah daun,
campurkan EM4 ke dalam air yang sudah di wadah gayung lalu tuangkan ke
dalam tong komposter lalu aduk-aduk dan tutup kemudian diamkan. Hasil
warnanya sudah mulai kecoklatan dan mengeluarkan bau.

Penjelasan : Pada tanggal 10 Februari 2023 aksi tahap 2 mereka sedang melakukan
menaruhkan sampah organik ke dalam trashbag besar untuk menyimpan sampah-
sampah komposting yang kami perlukan lalu mencacah daun kecil-kecil,
campurkan EM4 ke air kemudian tuangkan ke tong komposter dan aduk-aduk
hingga rata. Warnanya kecoklatan dan mengeluarkan bau tidak sedap dan belum
terurai.
Penjelasan : Pada tanggal 13 Februari 2023 kami sedang melakukan kegiatan mencacah daun,
masukkan serbuk gergaji lalu aduk-aduk hingga rata, campurkan EM4 ke air,
tuangkan ke dalam tong komposter yang sudah dicampurkan dengan EM3 ke air
lalu aduk-aduk kemudian tutup dan diamkan. Warnanya sudah masih tetap coklat
masih mengeluarkan bau.

Penjelasan : Pada tanggal 17 Februari 2023 di aksi tahap 3 kami sedang melalukan kegiatan
mencacah daun kecil-kecil, memberikan serbuk gergaji lalu mengaduk-aduk,
memberikan EM4 ke air lalu tuangkan ke tong komposter yang sudah
dicampurkan dengan EM4 kemudian aduk-aduk, tutup dan kocok-kocok tong
komposter supaya tercampur. Warnanya sudah kehitaman tetapi tidak terlalu bau.

Penjelasan : Pada tanggal 20 Februari 2023 kami sedang melakukan mengtuangkan air yang
ada di tong komposter dan tuangkan air ke botol-botol bekas warnanya sudah
kehitaman dan tidak mengeluarkan bau-bau lagi.
Penjelasan : Pada tanggal 24 Februari 2023 kami sedang melakukan campurkan EM4 ke air,
lalu tuangkan EM4 yang sudah dicampurkan dengan EM4 dan air ke tong
komposter, lalu aduk-aduk hingga rata diamkan beberapa menit dan tuangkan air
yang ada di tong komposter ke wadah botol bekas dan warnanya kehitaman tidak
mengeluarkan bau-bau yang tidak sedap lagi.

Anda mungkin juga menyukai