Laporan Kelompok 2 Projek Sehati
Laporan Kelompok 2 Projek Sehati
KOMPOSTING
KELAS X - 2 KELOMPOK 2
ANGGOTA KELOMPOK :
Fahri Rahmat
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah merupakan sisa-sisa aktivitas makhluk hidup yang indentik dengan bahan
buangan yang tidak memiliki nilai, kotor, kumuh, dan bau. Sampah organik seperti dedaunan
yang berasal dari taman, jerami, rerumputan, dan sisa-sisa sayur, buah, yang berasal dari
aktivitas rumah tangga dan pasar (sampah domestik) memang sering menimbulkan berbagai
masalah. Baik itu masalah keindahan dan kenyamanan maupun masalah kesehatan manusia,
timbulnya bau tak sedap maupun berbagai penyakit tentu membawa kerugian bagi manusia
maupun lingkungan disekitarnya, baik materi maupun psikis. Melihat fakta tersebut, tentu perlu
adanya suatu tindakan guna meminimalkan dampak negatif yang timbul dan berupaya
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meminimalkan dampak negatif yang
ditimbulkan sampah organik domestik adalah mengolah sampah tersebut menjadi kompos
secara konvensional dengan penambahan organik agen (serbuk gergaji) dan bakteri yang
berfungsi mendegradasi sampah-sampah organik dan menambah unsur hara dalam kompos
sehingga menghasilkan produk yang bernilai lebih, baik dari segi nilai ekonomi yaitu memiliki
Kompos adalah hasil penguraian parsial / tidak lengkap dari campuran bahan-bahan
organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam
kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. Kompos sendiri dapat
dibuat dari sampah organik seperti dedaunan yang berasal dari taman, jerami, rerumputan, dan
sisa-sisa sayur, buah, yang berasal dari aktivitas rumah tangga dan pasar (sampah domestik)
Kompos yang kami buat yaitu dari sampah-sampah pasar baik sampah kering maupun sampah
basah dimana semua bahan memiliki kandungan unsur hara tinggi bagi tanaman, khususnya
unsur makro N, P, dan K. Kompos yang berasal dari bahan organik tersebut dapat membantu
memperbaiki sifat fisika, kimia, maupun biologi tanah sehingga kesuburan tanah tetap terjaga
sertaketersediaan haranya pun terjamin. Apalagi kompos dapat dibuat sendiri dari bahan-bahan
yang mudah ditemukan, sehingga tidak memerlukan biaya banyak dalam pembuatannya.
Dalam melakukan teknik pengomposan, ada berbagai hal yang perlu diperhatikan agar proses
pengomposan berjalan dengan cepat sehingga masa panen relatif singkat dan cepat. Hal yang
perlu diperhatikan antara lain adalah proses pencacahan yang sebisa mungkin halus sehingga
B. Rumusan Masalah
3. Bagaimana aplikasinya?
C. Tujuan Kegiatan
D. Manfaat Kegiatan
3. Menghasilkan suatu produk (kompos) yang memiliki nilai tambah bagi masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nama Kegiatan
Komposting
B. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan yang kami lakukan dalam projek “SEHATI” adalah Komposting, yaitu
lainnya di tambah serbuk kayu dan EM4 dengan perbandingan 1:1 ke dalam wadah
pembuatan kompos. Setiap 3 hari sekali dilakukan pengadukan hingga diperoleh hasil
setelah 3 mingggu. Kemudian hasilnya akan seperti tanah yang berwarna hitam dan
tidak berbau.
C. Tahapan Kegiatan
Tanggal 27 Januari - 17 Februari 2023, Pukul 10.00 WIB. Lapangan sekitar gerbang
E. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan Komposting ini adalah untuk mengolah sampah organik yang
ada di lingkungan sekolah yang nantinya akan dipamerkan dan dijual belikan.
F. Keberhasilan Projek
Tingkat kematangan kompos kami diperkirakan sekitar 92%. Ini dikarenakan kompos
kami yang semula berbau kini sudah tidak dan juga warna daun yang semula hijau kini
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompos adalah hasil penguraian parsial campuran bahan-bahan organik yang dapat
dipercepat secara artificial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi
lingkungan tertentu (hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik). Membuat kompos
adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk
lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian
air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan. Dari
praktikum pembuatan kompos yang dilakukan diperoleh hasil akhir yaitu kompos yang
diperoleh dengan volume yang tetap dari proses awal dilakukannya pengomposan atau
dalam penyusutan bahan. Ciri kompos yang sudah matang adalah bentuknya sudah
berubah menjadi lebih lunak, warnanya coklat kehitaman, tidak berbaumenyengat, dan
waktu yang relatif lama dibanding pupuk kimia, namun pupuk ini tidak berbahaya bagi
B. Saran
inokulum atau biangkompos. Aktivator ini adalah jasad renik (mikroba) yang bekerja
mempercepat pelapukan bahan organik menjadi kompos. Bahan organik yang lunak
dan ukurannya cukup kecildapat dikomposkan tanpa harus dilakukan pencacahan.
Tetapi bahan organik yang besardan keras, sebaiknya dicacah menjadi lebih kecil lagi.
pengomposan berlangsung lebih baik dancepat. Bahan yang akan dibuat kompos juga
harus cukup mengandung air. Bahan jugaharus cukup mengandung udara. Seperti
halnya air, udara dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik aktivator kompos.
C. Tindak Lanjut
Diisi mencakup:
1. Kendala :
Memerlukan waktu dan anggota yang cukup banyak dalam proses pembuatan
2. Evaluasi Kegiatan
sudah banyak menyiapkan bukti berupa foto dan video dalam kegiatan
3. Tindak Lanjut :
untuk produk
1 Jurnal Aksi
1) Pada tanggal 3 Februari 2023 aksi tahap 1 kami sedang melakukan kegiatan
mencacah daun kecil-kecil, memberikan EM4 ke air, tuangkan ke dalam tong komposter
yang sudah dituangkan EM4, lalu aduk-aduk dan ditutup kemudian diamkan.Warnanya
Permasalahan : Kompos kami belum terlalu banyak, waktu tenaga kerja kami tidak
terlalu cukup serta tenaga kerja kami untuk mencacah daun cukup
Tindak Lanjut : Mendiskusikan supaya kompos kami tidak gagal, kami akan bekerja
campurkan EM4 ke air lalu tuangkan ke tong komposter yang sudah dicampurkan
dengan EM4 kemudian aduk-aduk dan tutup diamkan warnanya sudah kecoklatan dan
mengeluarkan bau.
Permasalahan : Kompos kami belum terlalu banyak, waktu tenaga kerja kami tidak
terlalu cukup serta tenaga kerja kami untuk mencacah daun cukup
Tindak lanjut : kami akan bekerja terus supaya kompos kami berkembang terus dan
3) Pada tanggal 17 Februari 2023 kami sedang melakukan mencacah daun kecil-kecil
masukkan serbuk gergaji lalu aduk-aduk dan campurkan EM4 dan ke air tuangkan ke
tong komposter dengan pakai wadah gayung kemudian aduk-aduk, dan tutup setelah itu
terlalu cukup serta tenaga kerja kami untuk mencacah daun cukup
Tindak lanjut : Kompos kami harus memberikan gula 2,5 gram supaya komposnya
mempercepat lebih terurai lagi dan keluarkan air yang ada di dalam
Kami akan menampilkan sedikit hasil dari proses komposting yang telah kami lakukan.
Untuk selebihnya akan kami perjual belikan baik secara langsung maupun tidak
langsung (online). Lalu kami juga berencana akan menampilkan ilustrasi bagaimana
3 Dokumentasi Kegiatan
Penjelasan : Pada tanggal 3 Februari 2023 aksi tahap 1 kami sedang melakukan kegiatan
mencacah daun hingga kecil-kecil dan tuangkan EM4 ke air yang digayung
kemudian air yang sudah dicampurkan dengan EM4 tuangkan ke tong komposter
lalu aduk aduk dan belum terurai masih warna nya kehijauan belum
mengeluarkan bau.
Penjelasan : Pada tanggal 6 Februari 2023 kita sedang melakukan kegiatan mencacah daun,
campurkan EM4 ke dalam air yang sudah di wadah gayung lalu tuangkan ke
dalam tong komposter lalu aduk-aduk dan tutup kemudian diamkan. Hasil
warnanya sudah mulai kecoklatan dan mengeluarkan bau.
Penjelasan : Pada tanggal 10 Februari 2023 aksi tahap 2 mereka sedang melakukan
menaruhkan sampah organik ke dalam trashbag besar untuk menyimpan sampah-
sampah komposting yang kami perlukan lalu mencacah daun kecil-kecil,
campurkan EM4 ke air kemudian tuangkan ke tong komposter dan aduk-aduk
hingga rata. Warnanya kecoklatan dan mengeluarkan bau tidak sedap dan belum
terurai.
Penjelasan : Pada tanggal 13 Februari 2023 kami sedang melakukan kegiatan mencacah daun,
masukkan serbuk gergaji lalu aduk-aduk hingga rata, campurkan EM4 ke air,
tuangkan ke dalam tong komposter yang sudah dicampurkan dengan EM3 ke air
lalu aduk-aduk kemudian tutup dan diamkan. Warnanya sudah masih tetap coklat
masih mengeluarkan bau.
Penjelasan : Pada tanggal 17 Februari 2023 di aksi tahap 3 kami sedang melalukan kegiatan
mencacah daun kecil-kecil, memberikan serbuk gergaji lalu mengaduk-aduk,
memberikan EM4 ke air lalu tuangkan ke tong komposter yang sudah
dicampurkan dengan EM4 kemudian aduk-aduk, tutup dan kocok-kocok tong
komposter supaya tercampur. Warnanya sudah kehitaman tetapi tidak terlalu bau.
Penjelasan : Pada tanggal 20 Februari 2023 kami sedang melakukan mengtuangkan air yang
ada di tong komposter dan tuangkan air ke botol-botol bekas warnanya sudah
kehitaman dan tidak mengeluarkan bau-bau lagi.
Penjelasan : Pada tanggal 24 Februari 2023 kami sedang melakukan campurkan EM4 ke air,
lalu tuangkan EM4 yang sudah dicampurkan dengan EM4 dan air ke tong
komposter, lalu aduk-aduk hingga rata diamkan beberapa menit dan tuangkan air
yang ada di tong komposter ke wadah botol bekas dan warnanya kehitaman tidak
mengeluarkan bau-bau yang tidak sedap lagi.