Anda di halaman 1dari 16

Istilah Risiko digunakan dalam proses audit dan proses

manajemen risiko. Dalam proses audit, risiko yang


dimaksud adalah kemungkinan terjadinya salah saji
material yang tidak dapat dideteksi oleh prosedur audit
yang telah dilakukan auditor pada asersi di tingkat saldo
rekening maupun transaksi.
a. Risiko dari sudut pandang sumbernya
Berdasarkan sumbernya, risiko dapat dibedakan menjadi:
1) Risiko Internal, Seperti Resiko keamanan, reputasi, dan manajemen.
2) Risiko Eksternal, seperti Risiko karena adanya perubahan politik, kondisi ekonomi, dan
bencana alam.

b. Risiko dari sudut pandang penyebab


Dilihat dari sudut pandang penyebabnya, risiko dapat dibedakan menjadi dua:
1) Risiko keuangan, yaitu risiko yang muncul dari faktor-faktor keuangan seperti risiko
kredit, standar akuntansi, anggaran, pelaporan keuangan, dan pajak.
2) Risiko operasional, yaitu risiko yang muncul dari faktor-faktor non- keuangan seperti
risiko proses operasi, sistem dan prosedur, teknologi dan alam.
c. Risiko dari sudut pandang akibat yang ditimbulkan Berdasarkan akibat yang
ditimbulkannya, risiko dapat digolongkan menjadi:

1) Risiko murni, yaitu risiko yang hanya menimbulkan kerugian seperti risiko kebakaran.
2) Risiko spekulatif, yaitu risiko yang tidak hanya memungkinkan terjadinya kerugian
tetapi juga memungkinkan adanya keuntungan seperti risiko investasi.

d. Risiko dari sudut pandang jenis


Berdasarkan jenisnya, risiko mencakup risiko politik, risiko hukum, risiko kesehatan,
risiko teknologi, risiko keuangan, risiko sumber daya manusia, dan risiko lainnya.
1. Dasar-dasar Manajemen Risiko
- Identifikasi Risiko
Manajemen harus mengidentifikasi semua risiko yang mungkin memengaruhi
keberhasilan organisasi, mulai dari risiko yang berdampak kecil hingga risiko yang
berdampak signifikan.

2. Penilaian risiko dilakukan untuk memetakan risiko berdasarkan kemungkinan


keterjadiannya dan dampak yang ditimbulkan bila risiko itu terjadi.
NO. KRITERIA DEFINISI KRITERIA SKALA NILAI
Probalitas antara 0,1-5%
1 Sangat Jarang Kemungkinan terjadi sekali dalam 5 tahun 1
Probabilitas kurang dari 50%
2 Jarang Mungkin Terjadi sekali dalam 2 tahun 2
Probabilitas 50%
3 Sering Mungkin terjadi kira-kira sekali dalam setahun 3
Probabilitas lebih besar dari 50%
4 Sangat Sering Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun 4
No Kriteria Definisi Kriteria Skala
Cukup Mengganggu aktivitas Operasional
Kerugian hingga 1% dari total pendapatan tahun sebelumnnya
1 Sangat Rendah Berdampak pada pandangan negatif terhadap perusahaan dalam skala lokal 1
Mengganggu aktivitas operasional secara signifikan selama satu hari
Kerugian mencapai 1,1-5% dari total pendapatan tahun sebelumnya
2 Rendah Berdampak pada pandangan negatif terhadap perusahaan dalam skala nasional 2
Terganggu aktifitas operasiona selama 2 hari hingga 1 minggu
Kerugian mencapai 5,1-10% dari total pendapatan tahun sebelumnya
3 Tinggi Merusak citra institusi dalam skala nasional( telah masuk dalam pemberitaan nasional) 3
Terganggu aktifitas operasional lebih dari 1 minggu
kerugian lebih dari 10% dari total pendapatan tahun sebelumnya
4 Sangat Tinggo merusak cintra perusahaan dalam skala nasional 4
NO. (1) Risiko (2) Probabilitas (3) Dampak (4) Status (5)= (3)x(4)
1 Risiko Faktor Internal 1,6 1,2 1,9
2 Risiko Faktor Eksternal 1,1 2.4 2,6
3 Risiko Proses Operasi 3,8 3,8 14,4
4 Risiko Kepatuhan 2,5 2,6 6,5
5 Risiko SDM 1,1 1,2 1,3
6 Risiko Perbendaharaan 2,4 3,3 7,9
7 Risiko Kredit 3,3 1,7 5,6
8 Risiko Perdagangan 3,5 3,6 12,6
9 Risiko Keuangan 2 1,8 3,6
10 Risiko Teknologi 2,2 2,3 5,1
3. Prioritas Risiko dan Perencanaan Respons
Penilaian risiko menghasilkan nilai status risiko yang menimjukkan probabilitas
keterjadian risiko dan dampak yang muncul bila tisiko tersebut terjadi. Kriteria penerimaan
risiko harus disesuaikan dan didasarkan pala kecenderungan atau selera risiko (risk appetite)
manajemen penanggung jawab risiko.

Nilai Status Resiko Kategori Risiko Penrimaan terhadap risiko


1 sampai 4 Sangat rendah Dapat Diterima
5 sampai 8 rendah Diperlukan pengendalian yang cukup
9 sampai 12 tinggi Harus menjadi perhatian manajemen dan diperlukan pengendalian yang sangat baik
13 sampai 16 sangat tinggi Tidak dapat diterima, harus segera direspon oleh manajemen
4. Pemantauan Risiko

Pemantauan risiko dapat dilakukan secara periodik sesuai dengan konda lingangan internal dan
eksternal organisasi. Untuk organisasi yang lingkungannya cenderung statis maka pemantauan
risiko dapat dilakukan tiap tahun atau beberapa tahun. Sementara itu, untuk organisasi yang
lingkungannya dinamis maka pemantauan perlu dilakukan dalam periode yang lebih pendek,
misalnya semesteran atau triwulanan. Bahkan, untuk organisasi yang lingkungannya sangat
dinamis tidak tertutup kemungkinan dilakukan pemantauan secara real time.
Menurut COSO ERM. manajemen risiko perusahaan adalah proses yang dijalankan oleb dewan direksi,
manajemen, dan personel lainnya, dimplementasikan dalam penentuan strategi untuk segenap organisasi
pensahaan, dirancang untuk mengidentifikasi kejadian potensial yang dapat memberikan dampak negatif bagi
perusahaan, dan mengelola risiko berdasarkan selera risiko untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan.
Definisi ini berisi hal-hal penting berikut:
1. ERM adalah sebuah proses
2. Proses ERM dilaksanakan oleh orang-orang di perusahaan.
3. ERM dumplementasikan dalam strategi yang ditetapkan bagi seluruh organisasi perusahaan
4. Selera atau kecenderungan manajemen dalam merespons risiko harus dipertimbangkan
5. ERM memberikan jaminan yang masuk akal dalam pencapaian tujuan. ERM dirancang untuk membantu
perusahaan mencapai tujuan.
Tujuan manajemen risiko dalam COSO ERM
adalah untuk menjamin diimplementasikannya
strategi yang telah ditetapkan, menjamin
efektivitas dan efisiensi operasi, menjamin
keandalan laporan keuangan, dan menjamin
dipatuhinya setiap prosedur dan aturan yang
berlaku. Untuk mencapai tujuan tersebut, COSO
ERM merumuskan delapan komponen manajemen
risiko yang diimplementasikan pada setiap level
organisasi perusahaan.
Terdapat beberapa alternatif peran yang dapat dilakukan oleh auditor internal dalam
manajemen risiko, yaitu sebagai berikut:
1.Melakukan audit atau peninjauan atas proses manajemen risiko yang dilakukan oleh
manajemen.
2.Memberikan dukungan aktif yang berkelanjutan terhadap proses manajemen risiko.
3.Mengatur dan mengoordinasi proses manajemen risiko.
4.Tidak melakukan peran apa pun dalam proses manajemen risiko.
Faiz Zamzami dan Ihdan Arifin Faiz dan Mukhlis.
Audit Internal Konsep Praktik.Gajah Mada University
Press. 2022

Anda mungkin juga menyukai