Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dina Chaerudin

NPM : 1936011036
Mata Kuliah : Manajemen Resiko

MANAJEMEN RESIKO BISNIS

Dalam sebuah Perusahaan selain  kekayaan pemilik modal dan


kekayaan perusahaan yang terpisah juga ada pemisahan antara pengelola
perusahaan dan pemilik perusahaan. Pengelolaan perusahaan bisa diserahkan
pada tenaga ahli (profesional) yang membidanginya. Struktur organisasi
Perusahaan terdiri atas pemegang saham, direksi serta komisaris dan para
Staff.

Para pemegang ini melimpahkan wewenangnya pada direksi melalui


komisarisnya untuk menjalankan serta mengembangkan perusahaannya sesuai
tujuan bidang usaha dari perusahaan. Berkaitan dengan tugas itu, direksi
memiliki wewenang mewakili perusahaan untuk mengadakan perjanjian,
kontrak.

Tetapi tidak dipungkiri , perhatian komisaris dalam menetapkan suatu


kebijakan dan pengawasan risiko merupakan hal penting , tentunya risiko
yang menjadi perhatian komisaris tetap pada tataran korporat. Tujuan
pengelolaan pada perusahaan adalah untuk memaksimalisasikan nilai
perusahaan dan kekayaan pemegang saham, nilai dan kekayaan ini pada
prinsipnya adalah ekspektasi kinerja masa depan perusahaan.

Ada dua variable yang menjadi pusat terbentuknya nilai dan kekayaan
yaitu ekspektasi arus kas dan tingkat resiko

 Ekspektasi arus kas adalah : adalah ukuran keuangan atau


kemampuan keuangan perusahaan yang bisa dihasilkan oleh
perusahaan
 Tingkat resiko adalah : merupakan segala bentuk keputusan
berkaitan dengan keuangan yang menimbulkan kerugian

Dengan memahami ekspektasi arus kas dan tingkat resiko para


pemegang saham dan komisaris dengan mudah mengerti mengapa pada masa
krisis harga saham bisa hancur.

Pada tingkat operasional , bukan saja direksi yang berkepentingan akan


risiko, setiap karyawan yang terlibat, termasuk office boy. Risiko bukan saja
memberi dampak pada perusahaan, baik jangka panjang maupun pendek,
tetapi bisa berdampak pada individu dalam perusahaan tersebut.
RESIKO DAPAT MENIMPA SIAPA SAJA

 Dari direksi sampai office boy


 Dari logistik sampai pemasarn
 Dari aktivutas inti sampai pendukung
 Dari aset berwujud sampai aset tidak berwujud

Akibat dari risiko dalam setiap tahapan dalam proses inti dan dukungan
tersebut bisa fatal , fatal karena terjadi kegagalan didalam perusahaan, fatal
juga bisa karena faktor eksternal misalnya kesalahan penyedia produk bisa
berakibat pada tuntutan konsumen ke pengadilan atau jalur hukum. Risiko juga
dihadapi oleh semua jenis aset berupa aset berwujud ( gedung, mobil, pabrik,
komputer dan bahan baku ) dan tidak berwujud ( nilai penelitian dan
pengembangan , kualitas manajemen dan sebagainya )

Ketika risiko bisa menimpa siapa saja dan terjadi setiap saat, setiap
transaksi , bagi perusahaan internasional dan multinasional dalam waktu 24
jam setiap harinya, dalam transaksi tersebut terkandung risiko, misalnya
risiko nilai tukar,keterlambatan mengeksekusi transaksi dengan valuta asing
dalam beberapa menit, bahkan detik bisa menyebankan kerugian yang sangat
besar. Risiko tersebut bisa terjadi karena dari Lingkungan internal maksudnya
adalah segala risiko yang kemungkinan terjadi di dalam internal perusahaan.
Di dalam komponen ini, tidak ada deteksi terhadap risiko yang terjadi antara
perusahaan dengan faktor luar seperti pelanggan, klien dan semacamnya.
Sekalipun kadang efek risiko internal ini juga berimbas pada hal tersebut .

RESIKO DAPAT TERJADI KAPAN SAJA

 Transaksi
 SDM ( manusia )
 Teknologi
 Reputasi
 Investor

Semua risiko bisa berpotensi merugikan perusahaan, secara langsung


atau tidak langsung terkait dengan kinerja perusahaan bila risiko
tersebut menjadi kenyataan. Ada juga risiko yang tidak secara langsung
terkait dengan kinerja perusahaan , tetapi bisa berdampat pada salah
satu SDM ( direksi atau pemilik saham ) bisa mengakibatkan sistem
kinerja perusahaan tidak termonitor.

KEBANYAKAN RISIKO SALING BERINTERAKSI

 Risiko pasar dan likuiditas


 Risiko pasar dan operasional
 Risiko likuiditas dan operasional
 Pengelolaan persial vc integral

Risiko terkait dengan sesuatu yang tidak terduga, lebih parah lagi kalau
perusahaan tidak punya pengalaman mengenai suatu risiko. Namun
demikian manajemen tetap perlu menduga – duga risiko apa saja yang
akan muncul. Itulah sebabnya perlu keterlibatan semua pihak dalam
memanajemen risiko , komisaris dan direksi perlu menetapkan kebijaka
risiko .

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai