Anda di halaman 1dari 16

TEORI PRODUKSI DALAM

EKONOMI ISLAM
Topic To Discuss

• Definisi
• Tujuan&Motif Produksi dalam Islam
• Motivasi Produsen dalam Berproduksi
• Formulasi Maslahah bagi Produsen
Definisi
Umum (Ekonom) Islam (Scholars Muslim)
• Kahf (1992): usaha manusia untuk
• Proses untuk menghasilkan
memperbaiki tidak hanya kondisi fisik
barang/jasa dengan material, tapi jg moralitas untuk
memanfaatkan faktor-faktor mencapai tujuan Islam: kebahagiaan
produksi. dunia akhirat.

• Frank(2003):Kegiatan yang • Siddiqi (1992): penyediaan barang dan


menciptakan utility masa jasa dengan memperhatikan nilai
sekarang atau masa mendatang. keadilan dan mashlahah.
Fiqh Umar Bin Khattab ttg terminologi produksi
Cont’
 Jaminan rizki dari Allah bukan berarti manusia hanya menerima, namun
sebagai titik awal dalam mencari sebagian karunia Allah di bumi.

 Bekerja merupakan sendi utama dalam Islam, beberapa kisah nabi dalam
Alqur’an, memiliki kompetensi dibidang tertentu untuk bekerja sesuai
dengan kompetensinya.

 Nabi Muhammad saw dalam sebuah riwayat memberi apresiasi yang luar
biasa pada sahabat yang bekerja dengan tangannya sendiri dari pada
mereka yang meminta-minta.

 Dalam Islam, yang penting adalah proses, hasilnya ada pada wilayah
Allah (sebanding dengan pekerjaan).
Sejarah para nabi dalam Al’Quran (Tentang
Profesi)
• Nabi Daud as.
• QS. Saba’; 10-11 (pengolahan besi)&QS. Kahfi: 96
• Hadits: “Nabi Daud adalah tukang besi pembuat senjata, nabi Adam adalah
seorang petani, Nabi Nuh adalah seorang tukang kayu, Nabi Idris adalah tukang
jahit, Nabi Musa adalah Penggembala” HR. Al-Hakim .

• Nabi Sulaiman as.


• QS. Saba’ ; 12
• Nabi Nuh as.
• QS. Hud; 37-38, 42
Motif&Tujuan produksi

Umum Islam

• Kebenaran logika (materialisme).  Kebenaran syariah (dari Allah):


• Maksimalisasi laba (materi) sebagai maqasyid as-syariah.
tujuan utama.  Mencapai FALAH (dunia akhirat). QS.
• Pertanyaan aktivitas Produksi: Qashash; 77
• Apa yang di produksi?  Meningkatkan kemaslahatan:
• Bagaimana berproduksi?  Pemenuhan kebutuhan manusia pada
• Untuk siapa barang/jasa di produksi? tingkat moderat
 Menemukan kebutuhan masyarakat
 Persediaan barang/jasa dimasa depan
 Sarana bagi kegiatan sosial dan ibadah
kepada Allah
Cont’ tujuan produksi dalam islam

• Terpenuhinya barang/jasa yang halal dan tayyib (manfaat) dengan


skala prioritas:
• Primer (dharuriyyat)
• Sekunder (hajjiyat)
• Tersier (tahsiniyyat)
Implikasinya? Pada perilaku produsen
Umum Islam
 Memproduksi barang dan jasa  Hanya menghasilkan pemenuhan
apapun dengan catatan kebutuhan manusia dalam lingkaran
mendatangkan keuntungan halal dan tayyibsaja.
dengan tingkat efisiensi tertentu.
 Ada perbedaan antara need dan want
dalam berproduksi.
 Tidak ada perbedaan antara  Hanya memproduksi barang dan jasa
need dan want. yang membawa maslahat.
 Kegiatan produksi harus sepenuhnya
 Tidak ada demarkasi produksi sejalan dengan kegiatan konsumsi:
yang bermanfaat atau tidak bagi tidak makan yang diharamkan, isrof
masyarakat luas. menjadikan produsen muslim tidak
akan menyediakan barang dan jasa
tersebut
Faktor produksi
 Para muslim scholars berbeda
pendapat tentang faktor-faktor
produksi.
 Bekerja merupakan sendi utama
produksi.
 Perbedaan bukan terkait dengan
proses produksi tetapi pada unsur
yang utama:
 Qardhawi: alam dan bekerja.
 Alharitsi: sumber daya bumi: tanah,
sungai, bekerja, modal:besi, benih, pohon,
hewan.

Teori Umum:
Faktor Produksi Faktor Produksi dalam Islam
Motif produsen dalam berproduksi

QS Hud; 61. “Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu
pemakmurnya…….”

• Manusia hanya sebagai pemakmur, bukan pemilik mutlak, sehingga dalam


melaksanakan aktivitas ekonomi; produksi-distribusi-konsumsi harus sejalan
dengan petunjuk sang pemilik mutlak: sang khalik.
Cont’
ISLAM UMUM (KAPITALIS)

• Motivasi produsen sejalan dengan  Motivasi Produsen adalah


tujuan produksi dan tujuan menyediakan kebutuhan untuk
kehidupan produsen itu sendiri. menciptakan sebesar-besar laba:
profit maximizer. Tidak jarang
mengabaikan etika dan
• Menyediakan kebutuhan material tanggung jawab sosial.
dan spiritual untuk menciptakan
maslahah: maslahah maximizer.
 Adam Smith: bukan karena kebaikan
hati si tukang daging menyediakan
bagi konsumen (menjualnya), akan
tetapi motif penjual untuk
memperoleh laba.
Produksi dalam ISLAM

MA. MANNAN, METWALLY( 1992) Misanam et al(2008)

 Perilaku produksi tidak hanya  Formulasi maslahah (fisik&non)bagi


menyandarkan pada kondisi permintaan produsen muslim:
pasar, melainkan kemaslahatan. M=∏ +B
dimana m=maslahah, ∏=keuntungan&
 Fungsi ulititas produsen muslim: B=berkah (pahala)
U(max)= U (F,G)
 Berkah akan diperoleh apabila
dimana F= tingkat keuntungan&G= tingkat produsen menerapkan prinsip dan nilai
pengeluran untuk good deeds (GD); Charity. Islam dalam kegiatan produsinya.
Walaupun seringkali membutuhkan
biaya ekstra dibanding
Pengeluaran produsen untuk GD mengabaikannya. Misalnya: bahan
akan meningkatkan permintaan baku dari hasil pencurian lebih murah
dan G akan menghasilkan efek drpada legal, dsb.
penggandaan terhadap kenaikan
kemampuan beli masyarakat.
TREND SAAT INI

Wajah kapitalisme lebih ramah dengan


Corporate Social Responsibility
dari perusahaan.

apakah sama dengan

ZAKAT pada produsen muslim?


Thank You

Wassalam

Anda mungkin juga menyukai