Anda di halaman 1dari 9

ETIKA PRODUKSI DALAM ISLAM

Nida Hidayatul Ummah, S.Sy., M.H.


DEFINISI PRODUKSI SEC ARA UMUM

• Produksi adalah kegiatan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang
kemudian dimanfaatkan oleh konsumen.
• Pada mulanya, seseorang memperoduksi sendiri barang dan jasa sesuai
kebutuhannya. Namun seirirng dengan semakin beragamnya kebutuhan,
seseorang tidak dapat lagi memproduksi semua barng yang dibutuhkan, maka
dari itu terjadilah pertukaran untuk mencukupi kebutuhannya.
DEFINISI PRODUKSI MENURUT EKONOM
MUSLIM

• Muzir Kahf: Produksi adalah usaha manusia untuk memperbaiki tidak hanya kondisi
fisik materialnya, tetapi juga ,oralitas, sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup
sebagaimana digariskan dalam islam, yaitu kebahagiaan duania dan akhirat (falah)
• Abdul Mannan: Dalam kegiatan produksi sangat penting adanya motif altruisme (tidak
hanya mementingkan diri sendiri) bagi produsen yang islami. Maka dari itu aspek giving
menjadi suatu keniscayaan.
• Siddiqi: Produksi sebagai proses penyediaan barang dan jasa dengan memperhatikan
keadilan dan maslahahnya bagi masyarakat. Sepanjang produsen telah berlaku adil dan
membawa kebagikan bagi masyarakat, maka ia telah bertindak secara islami.
• Ul Haq: Tujuan produksi adalah memnuhi kebutuhan yang bersifat fardhu kifayah, yaitu
kebutuhan yang bagi banyak orang pemenuhannya menjadi keharusan.
TUJUAN PRODUKSI KAIDAH PRODUKSI
(FIQH EKONOMI UMAR RA) DALAM ISLAM

• Merealisasikan keuntungan seoptiman • Akidah. Seorang muslim harus yakin


mungkin. dalam setiap aktifitasnya khususnya dalam
kegiatan ekonomi adalah merupakan
• Merealisasikan kecukupan individu dan tugasnya (ibadah.
keluarga.
• Ilmu. Seorang muslis wajib memelajari
• Tidak mengandalkan orang lain. hukum hukum syari’ah yang berkaitan
dengan aktifitas perkonomian, sehingga
• Melindungi harta dan faham apa yang benar dan salah. Dengan
mengembangkannya. ilmu seorang muslim akan lebih
• Mengeksplorasi sumber-sumber ekonomi professional dalam bidangnya.
dan memanfaatkannya. • Amal. Ketika akidah dan ilmu sudah
didapat, maka akan terlihat dampaknya
• Pembebasan dari belenggu taqlid yaitu berupa output yang dihasilkan
ekonomi.
NILAI-NILAI ISLAM DALAM PRODUKSI

• Perbedaan perusahaan dengan prinsip ekonomi islam dan perusahan pad umunya itu
bukan hanya pada tujuannya saja, namun juga terdapat pada kebijakan-kebijakan
ekonomi dan strategi pasarnya.
• Contoh pada bankza 1QR, kebijakan penggunaan akad dalam setiap transaksi.
Misal dalam bentuk pinjaman. Bank konven semua bentuk pinjaman akannya ya kredit,
tapi di bank syariah, meskipun sama-sama pinjaman tapi akad saangat beragam
tergantung kebutuhan. Misal pinjaman modal dalam bentuk akad
mudhorobah/musyarokah, pinjaman KPR dalam bentuk akan murobahah/musyarokah
mustanaqisoh, dll.
NILAI-NILAI ISLAM DALAM PRODUKSI

• Berorientasi jangka Panjang (akhirat)


• Menepati janji dan kontrak.
• Memenuhi takaran, ketetapan, kelugasan, dan kebenaran.
• Berpegang teguh pada kedisiplinan dan dinamis.
• Menghargai prestasi/produktivitas.
• Mendorong ukhuwah sesame pelaku ekonomi.
• Menghormati hak milik individu.
• Mengikuti syarat sah dan rukun akad/transaksi.
• Adil.
• Memiliki wawasan sosial
• Membayar upah tepat waktu dan layak.
• Menghindari jenis dan produksi yang diharamkan dalam islam.
KONSEP ETIKA PRODUKSI DALAM BISNIS ISLAM

• Yusuf qardhawi: etika produksi adalah menjaga sumberdaya alam dari polusi dan
kerusakan, memperoduksi barang dan jasa yang halal dan tidak berlebihan,
mmeperoduksi barang yang bermanfaat dan tidak membahayakan, tidak semata-mata
mencari keuntungan maksimum, namun juga bertujuan untuk Allah alam hal ini adalah
keberkahan.
ETIKA PRODUKSI
(YUSUF QARDHAWI)
• Bebas berkreativitas. Manusia dibebaskan untuk mengembangkan keahliannya
masing-masing baik dalam bentuk mengembangkan ilmu, mengembangkan alat produksi,
mengembangkan produk dalam produksi selama tidak melanggar ketentuan Allah.
• Perlindungan kekayaan alam.
• Kerja adalah ibadah dan jihad.
• Halal dan tidak melewati batas.
• Ketenangan jiwa.
• Keadilan.
• Istiqhamah.
• Target produksi.
• Memperoduksi barang yang dibutuhkan.
• Tekun dan ihsan.
• Dermawan.
HUBUNGAN MAQASHID SYARI’AH DENGAN ETIKA PRODUKSI

• Tujuan utama kegiatan produksi adalah kemaslahatan, menurut Imam Al-Ghazali bahwa maslahah dasar
bagi manusia adalah terpeliharanya 5 kebutuhan dibawah ini, yaitu:
1. Hifzu ad-dien (memelihara agama). Dalam kegiatan produksi dicontohkan seperti tidak
menggunakan bahan yang diharamkan seperti babi, bangkai, dll, serta penggunaan akad syariah dalam
perjanjiannya seperti akad mudharabah/musyarakah.
2. Hifzu an-nafs (memelihara jiwa). Memlihara jiwa adalah suatu kebutuhan agar tetap sehat dan dapat
beraktifitas. Implementasiny dalam produksi seperti memproduksi produk-produk kesehatan, tidak
menggunakan bahan berbahaya, dsb.
3. Hifzu al-Aql (memelihara akal). Memelihara akal baik secara fisik maupun non-fisik. Seperti tidak
memproduksi alcohol, narkotika, tayangan yang dapat merusak moral, dsb.
4. Hifzu an-Nasl (memelihara keturunan). Artinya adalah menjaga keberlangsungan kehidupan. Seperti
tidak mengekspliotasi alam, memproduksi produk ramah lingkungan.
5. Hifzu al-Maal (memelihara harta). Memelihara harta agar tidak habis dan berkembang. seperti, tidak
menimbun uang, berinvestasi, berbisnis, dan menjaga kehalalnan dalam proses mendapatkannya.

Anda mungkin juga menyukai