Anda di halaman 1dari 94

MATERI

EKONOMI BISNIS
SYARIAH
RAFIKHEIN NOVIA ATYUANTI
MATERI
• PERTEMUAN 1 PENGELOLAAN BISNIS BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM
• PERTEMUAN 2 FALSAFAH MUAMALAH
• PERTEMUAN 3 TEORI AKAD
• PERTEMUAN 4 MUSYARAKAH
• PERTEMUAN 5 WADIAH
• PERTEMUAN 6 PRINSIP PRODUKSI ISLAM
• PERTEMUAN 7 ETIKA BISNIS SYARIAH
• PERTEMUAN 8 UJIAN TENGAH SEMESTER
MATERI
• PERTEMUAN 9 ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
• PERTEMUAN 10 MANAJEMEN PEMASARAN DALAM BISNIS SYARIAH
• PERTEMUAN 11 KONSUMSI DALAM ISLAM
• PERTEMUAN 12 TATA KELOLA DAN INSTITUSI KEUANGAN PUBLIK ISLAM
• PERTEMUAN 13 ZAKAT
• PERTEMUAN 14 PERDAGANGAN DALAM ISLAM
• PERTEMUAN 15 UJIAN AKHIR SEMESTER
REFERENSI
• Abdullah, Amin. 2004. Filsafat Islam bukan hanya Sejarah Pemikiran. Sebuah Penngantar dalam A. Khudori
Shaleh. Wacana Baru Filsafat Islam. Tiara Wacana. Yogyakarta.

• Al-Ghazali. 2008. Mutiara Ihya’ ‘Ulumuddin: Ringkasan yang Ditulis Sendiri oleh Sang Hujjatul Islam. Mizan.
Bandung

• Al-Haritsi, Jaribah bin Ahmad. 2003. Fikih Ekonomi Umar bin Al-Khathab. Khalifa. Jakarta.

• Alimuddin. 2011a. Konsep Harga Jual Mashlahah Berbasis Nilai-nilai Islam. Program Doktor Ilmu Akuntansi
Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Malang.

• Alimuddin. 2011b. Islamic Pricing Concept Based on Ukhuwwah Value. International Seminar and Conference
2011 on Islamic Economics: Bridging Ideas and Realities Towards Economics Development Sustainability in
Emerging Islamic Economic Contries; Islamic Economics in Macro and Micro Perspectives. The Faculty of
Economics Universitas Negeri Jakarta. 11 – 12 Oktober. Jakarta
KAJIAN PUSTAKA
• Al Ali, Yusuf. Al Maqashid al Amma li al Syariah al Islamiyah, Cairo: Dar al
Hadis. T.t
• Imam al Syathibi, Al Muwafaqat fi Ushuli al Syariah, Dar al Kutub al Ilmiyah,
tt.
• Qantaqji, Samir Mudhar, Fiqih al Mu,amalat al Riyadli, Dar Abi al Fida’ al
Alamiyah, 2012.
• Syafe’i, Rachmad, Fiqh Muamalah, Bandung: pustaka Setia, 2001.
KAJIAN PUSTAKA
• Suhendi Hendi, Fiqh Muamalah,
• Afandi Yazid, Fiqh Muamalah, Jakarta: Logung Pustaka, 2009
• Hasbi Ash-Shiddieqy Tengku Muhammad, Pengantar Fiqh Muamalah, Semarang :
PT. Pustaka Rizki Putra, 2009
• Ghazali Abdul Rohman, Fiqh Muamalat, Jakarta: Prenada Media Group, 2010
• Zuklifli Sunarto,Panduan Peraktis Perbankan Syari’ah,Zakrul Hakim,Jakarta 2003
KAJIAN PUSTAKA
.Khairunnas Anfa’uhum Linnasi;(2012,22 Februari);Produksi Dalam Pandangan
Islam Diperoleh 25 September 2017 dari http://juniafarma.blogspot.co.id
Ekonomi Islam;(2010,18 April):Faktor-faktor Produksi dalam Islam;Diperoleh
25 September 2017 dari Zonaekis.com/Faktor-faktor-produksi-dalam-islam
Faktor Media Syariah;Konsep Produksi dalam Islam;Diperoleh 24 september
2017 dari pustaka media syariah.blogspot.cp.id/2015/05/makalah-pes-konsep-
produksi-dalam-islam
KAJIAN PUSTAKA
• Rahman,Afzalur,Doktrin Ekonomi Islam.Yogyakarta.PT.Dana Bhakti Wakaf. Tim
Depag.2009.Tafur Al-qur’an Temati.Jakarta Lajnah pentashih Mushal Al-qur’an.
• Tim PPPA,2009.Dahsyatnya sedekah Jakarta:Zikrul Hakim,Zuhaili,Wahbah 1991.
PENGELOLAAN BISNIS BERBASIS
NILAI-NILAI ISLAM
• Pengembangan ekonomi dan bisnis Islam dapat dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya :
1. Mengamati dan mengkaji sistem ekonomi dan bisnis
konvensional yang berkembang dengan mengaitkannya dengan
sumber ajaran Islam, yaitu al-Quran dan as-Sunnah.
2. Mengkritisi sistem ekonomi dan bisnis konvensional kemudian
mencoba menyempurnakannya dengan sumber ajaran Islam
untuk membangun ekonomi dan bisnis Islam.
3. Meyakini bahwa al-Quran dan as-Sunnah adalah sumber ilmu
pengetahuan.
Hakikat Penciptaan Manusia

• Untuk membangun sistem ekonomi Islam maka kita perlu memahami


hakikat penciptaan umat manusia.
• Pada dasarnya hakikat penciptaan manusia di muka bumi ini hanya untuk
mengemban tiga tugas utama, yaitu menyembah kepada Allah,
memakmurkan bumi, dan sebagai khalifah.
• Sebagai hamba, manusia hanya bekerja seoptimal mungkin sesuai ketentuan
yang diwakili (khalifah) agar kehidupan ini menjadi lebih baik dan tidak
merusak bumi ini.
• Untuk penyembah Allah, semua makhluk yang diciptakan Allah
diperintahkan untuk menyembah hanya kepada-Nya. Tujuan ini
berimplikasi kepada segala perbuatan manusia harus didasari dan dilakukan
sesuai dengan tuntunan-Nya, dan ditujukan hanya kepada-Nya.
• Penyembahan kepada Allah akan menguntungkan manusia itu sendiri
karena tidak menimbulkan kesulitan dalam proses penyembahan
Penerapan nilai – nilai islam dalam bisnis
• Ada tiga nilai utama yang mencoba digali untuk dapat diterapkan
(tidak berarti nilai yang lain tidak bermanfaat, tetapi hanya untuk
memberi contoh bagaimana nilai-nilai dalam Islam dapat
diaplikasikan dalam dunia bisnis yang berbeda filosofinya dengan
bisnis yang dikelola secara konvensional) yaitu :
1. Nilai Kejujuran dalam Berbisnis
Kejujuran adalah puncak moralitas dan karakteristik yang paling
menonjol dari orang-orang beriman. Tanpa kejujuran, agama tidak
akan berdiri tegak dan kehidupan dunia tidak akan berjalan baik.
• Adapun jenis-jenisnya yaitu :
a. Nilai Kejujuran dalam Berproduksi
b. Nilai Kejujuran dalam Berjualan
c. Nilai Kejujuran dalam Meraih Keuntungan
2. Nilai Keadilan dalam Berbisnis
Adil merupakan norma paling utama dalam seluruh aspek
perekonomian. Ini berarti setiap transaksi yang terjadi harus
dilakukan secara adil kepada semua pihak tanpa membedakan
suku, bangsa, agama, jabatan, dan lain sebagainya. Dengan
demikian, penerapan nilai keadilan di dalam setiap aktivitas
menjadi pembeda antara manusia yang baik dan benar dengan
yang menzalimi sesamanya.
• Adapun jenis-jenisnya yaitu :
a. Nilai Keadilan dalam Berproduksi
b. Nilai Keadilan dalam Berjualan
c. Nilai Keadilan dalam Meraih Keuntungan
3. Nilai Kemanunggalan dalam Berbisnis
• Bantu-membantu, solidaritas, dan penggantian kerugian serta
kerusakan secara bersama-sama adalah beberapa norma
penting lain dalam kerangka perekonomian Islami
• Islam menghargai apabila seseorang membantu orang lain di
saat-saat yang dibutuhkan dan melarang tindakan apa pun yang
dapat mengakibatkan kerugian serta kerusakan pada orang lain.
Menggapai Kemaslahatan Melalui Penerapan nilai–
nilai islam dalam bisnis
• Berbisnis dengan memahami hakikat penciptaan umat manusia ini akan
menghasilkan berbagai kemanfaatan/kinerja kemaslahatan yang tidak akan
dicapai melalui bisnis yang menerapkan nilai-nilai konvensional. Adapun kinerja
yang dapat dicapai antara lain:
1. Small is Beautiful
2. No Barrier to Entry
3. Efisiensi
4. Mengurangi Risiko
5. Hidup Tawaddhu
6. Hidup Tenteram
7. Percaya, Bukan Curiga
8. Mengatasi Masalah, Menggapai Keberkahan
9. Give and Receive
10. Bisnis adalah Ibadah
FALSAFAH MUAMALAH
Secara bahasa (etimologi) Fiqih (‫ )فقه‬berasal dari kata faqiha (‫ )فقه‬yang berarti
Paham dan muamalah berasal dari kata ’Amila yang berarti berbuat atau
bertindak atau Al ‘amaliyyah maksudnya yang berhubungan dengan amaliyah
(aktifitas), baik aktifitas hati seperti niat, atau aktifitas lainnya, seperti membaca
al Qur’an, shalat, jual beli dan lainnya.
MOTIF DAN TUJUAN MUAMALAT

• supaya didalam kehidupan manusia tidak akan berlaku sesuatu


kecurangan seperti rampas-merampas,ceroboh-menceroboh pada
pemilikan serta tipu daya dan sebagainya.
• Kehendak manusia itu sendiri ialah meletakkan nilai dan taraf yang
tinggi sehingga beroleh keredhaan Allah di dunia dan di akhirat.
• Muamalat juga menentukan peraturan-peraturan berusaha dan bekerja
untuk manusia dengan jalan yang halal.
KARAKTERISTIK FIQIH MUAMALAT

1.1.Fiqih Muamalat berbasis prinsip-prinsip


umum.

1.2.Hukum asal muamalat adalah boleh.

1.3.Fiqih Muamalat mengandung sisi


permanen dan fleksibel.

1.4.Konstruksi fiqih muamalat dengan


memperlihatkan illat dan kemaslahatan.
USHUL FIQIH MUAMALAT
Ushul Fiqh Muamalat adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana paham
akan tindakan hukum manusia dalam persoalan-persoalan keduniaan.
Misalnya:
1. dalam persoalan jual beli,
2. utang piutang,
3. kerjasama dagang,
4. perserikatan,
5. kerjasama dalam hal penggarapan tanah,
6. dan sewa menyewa.
MAQASHID SYARIAH DALAM MUAMALAT
• Maqashid syariah adalah makna-makna, hikmah-hikmah yang
dikehendaki oleh syari’ (Allah) dalam hukum-hukumnya dalam rangka
merealisasikan kemaslahatan hamba didunia dan akhirat (khulaifi,
2004).
• Hubungan maqashid syariah dengan muamalat dirumuskan dalam 3
hal :
1) Untuk menciptakan kemakmuran dimuka bumi sebagai tujuan islam.
2) untuk merealisasikan perlindungan harta yang menjadi salah satu
tujuan syariat.
3) sebagai sarana penting untuk menjaga keberlangsungan hidup
manusia sebagai objek taklif (beban syariat) yang berkewajiban
menyembah dan mengabdi kepada Allah SWT.
SYARIAT MENJAGA HARTA MELALUI TRANSAKSI
Ajaran etis islam untuk mewujudkan kejelasan dan validitas kepemilikan itu
meliputi bagaimana suatu benda/objek diperoleh, bagaimana suatu hak milik
itu ditransaksikan dan bagaimana hak milik seseorang yang berada ditangan
orang lain terlindung dengan baik.

1. Bagaimana
Empat basis suatu
yang turut hak kepemilikan
menentukan diperoleh
kejelasan seseorang
hak milik, yaitu :
1. pertukaran (al mu’awadlah),
2. kebutuhan (al hajah),
3. kekuasaan (al quwwah),
4. sistem sosial dan nilai etis (qiyam ijtima ‘iyyah wa nidham akhlaqi).
2. Jaminan hak kepemilikan

Jaminan ini berupa kaidah-kaidah berikut :


1. Larangan muamalah yang mengandung unsur riba karena dianggap
merugikan pribadi dan masyarakat.
2. Tidak diperbolehkan mengambil hak milik orang lain tanpa persetujuannya
(ridha).
3. Keharusan mencegah terjadinya transaksi yang dilakukan oleh safih (orang
yang tidak cakap mengelola hartanya).

3. jaminan kepemilikan atas hak yang berada ditangan orang lain

Kitabah (pencatatan).
Rahn (gadai).
Kafalah (garansi).
Syahadah (saksi).
TEORI AKAD

• Akad ialah pertalaian ijab (ungkapan tawaran disatu pihak


yang mengadakan kontrak) dengan kabul (ungkapan
penerimaan oleh pihak lain) yang memberikan pengaruh pada
suatu kontrak.
Jenis-Jenis Akad
 Akad menurut tujuannya :

1. Akad Tabarru Yaitu akad yang dimaksudkan untuk menolong dan murni
semata-mata karena mengharapkan ridha dan pahala dari Allah SWT.
2. Akad Tijari yaitu akad yang dimaksudkan untuk mencari dan
mendapatkan keuntungan dimana rukun dan syarat telah telah dipenuhi
semuanya.
Akad menurut namanya:

1. Akad bernama (al-u’qud al-musamma) Yang dimaksud dengan akad


bernama ialah akad yang sudah ditentukan namanya oleh pembuat
hukum dan ditentukan pula ketentuan-ketentuan khusus yang
berlaku terhadapnya dan tidak berlaku terhadap akad yang lain.
2. Akad tidak bernama (al-‘uqud gair al-musamma)adalah akad yang
tidak diatur secara khusus dalam kitab-kitab fiqh dibawah satu
nama tertentu. Dalam kata lain, akad tidak bernama adalah akad
yang tidak ditentukan oleh pembuat hukum namanya yang khusus
serta tidak ada pengaturan tersendiri mengenainya.
Dilihat dari segi dilarang atau tidak dilarangnya oleh syara’:

1. Akad masyru’ adalah akad yang dibenarkan oleh syara’ untuk dibuat
dan tidak dilarang untuk menutupnya, seperti akad-akad yang sudah
dikenal luas semisal jual beli, sewa menyewa, mudharabah, dan
sebagainya.
2. Akad terlarang adalah akad yang dilarang oleh syara’ untuk dibuat
seperti akad jual beli janin atau akad yang bertentangan dengan
ahlak Islam (kesusilaan) dan ketertiban umum seperti sewa menyewa
untuk melakukan kejahatan.
Akad menurut dari mengikat dan tidak mengikatnya:

1. Akad mengikat (al-‘aqd al-lazim) adalah akad dimana apabila semua


rukun dan syaratnya telah terlaksana maka akad tersebut akan
mengikat secara penuh dan masing-masing pihak tidak dapat
membatalkannya tanpa perssetujuan pihak lain.
2. Akad tidak mengikat adalah akad pada masing-masing pihak dapat
membatalkan perjanjian tanpa persetujuan pihak lain.
Rukun-Rukun Akad
• ‘Aqid,
• Ma’qud ‘alaih,
• Maudhu’ al-‘aqd
• Shighat al-‘aqd,
Syarat-Syarat Akad
 Syarat-syarat yang bersifat umum :

1. Kedua orang yang melakukan akad cakap bertindak (ahli), maka akad orang tidak
cakap (orang gila, orang yang berada dibawah pengampuan (mahjur) karena boros
dan lainnya akadnya tidak sah.
2. Yang dijadikan objek akad dapat menerima hukumnya.
3. Akad itu diijinkan oleh syara’, dilakukan oleh orang yang mempunyai hak
melakukannya, walaupun dia bukan akid yang memiliki barang.
4. Akad bukan jenis akad yang dilarang.
5. Akad dapat memberi faedah.
6. Ijab harus berjalan terus, maka ijab tidak sah apabila ijab tersebut dibatalkan
sebelum adanya qobul.
7. Ijab dan qobul harus bersambung, jika seseorang melakukan ijab dan berpisah
sebelum terjadinya qobul, maka ijab yang demikian dianggap tidak sah.
Syarat-syarat yang bersifat khusus :

PRINSIP-PRINSIP AKAD
1. prinsip kebebasan berkontrak
2. prinsip perjanjian itu mengikat
3. prinsip kesepakatan bersama
4. prinsip ibadah
5. prinsip keadilan dan keseimbangan prestasi.
6. prinsip kejujuran (amanah)
Dalil Tentang Akad
• Firman Allah dalam Al Qur’an Surat Al Maidah ayat 1 yakni:
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu dihalalkan
bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu.
(yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu
sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-
hukum menurut yang dikehendaki-Nya.”
MUSYARAKAH

• Musyarakah adalah akad kerjasama atau pencampuran


antara dua pihak atau lebih untuk melakukan sutu usaha
tertentu yang halal dan produktif dengan kesepakatan
bahwa keuntungan akan dibagikan sesuai nasabah yang
di sepakati dan resiko akan ditanggu sesuai dengan porsi
kerjasama.
DALIL MASYARIYYAH SYIRKAH

• 1. Al-Quran

• 2. Al-Hadist
KLASIFIKASI SYIRKAH

• Syirkah milk
• Syirkah uqud
Berakhirnya Transaksi Syrkah

 Salah satu pihak mengundurkan diri, karena menurut para ahli fiqh, akad syirkah itu tidak bersifat daam
arti boeh di batalkan.
 Salah satu pihak yang berserikat meninggal dunia.
 Salah satu pihak kehilangan kecakapannya bertindak hukum, seperti gila yang sulit di sembuhkan.
 Salah satu pihak murtad(keluar dari agama islam) dan melarikan diri ke negeri yang berperang dengan
negeri muslim karena orang seperti ini di anggap sebagai seorang yang sudah wafat.
APLIKASI DALAM PERBANKAN

• Pembiayaan proyek
• Modal ventura
PRINSIP – PRINSIP PEMBAYARAN DI
MUSYARAKAH
• Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk
menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad).
• Pihak-pihak yang berkontrak harus cakap hukum
• Obyek akad (modal, kerja, keuntungan dan kerugian)
• Biaya Operasional dan Persengketaan
MANFAAT DI MUSYARAKAH
• BMT (Koperasi) akan dapat menikmati peningkatan pendapatan seiring dengan
naiknya pendapatan anggota
• BMT (Koperasi) tidak akan terbebani biaya dana tetap (Fix cost of fund), tetapi hanya
menanggung beban biaya bagi hasil atas dana dari anggota penyimpan sesuai dengan
pendapatan dari anggota peminjam atau mitra musyarakah
• Anggota akan merasa terbantu, karena tidak akan menanggung beban tetap. Bagi hasil
baru bisa diketahui setelah ada pendapatan usaha dan bukan sebalum usaha dimulai.
Anggota tidak akan pernah menanggung beban biaya diatas pendapatan usahanya.
• Anggota tidak akan tetap mampu menjaga stabilitas cahs flow perusahanya, karena
mengembalikan cicilan pokok disesuaikan dengan jadwal cash flow yang disepakati
bersama
WADIAH

• Secara harfiah, Al-wadi’ah dapat diartikan


sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak
yang lain, baik individu maupun badan hukum,
yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si
penitip menghendakinya.
DISYARIATKANNYA WADI’AH
Disyariatkannya wadi’ah berdasarkan al-kitab, sunnah, ijma dan logika.
Adapun dari al-Quran adalah
QS. Al-Maidah: 2

ْ َ‫َوتَ َعا َونُوا َعل‬


‫ىالبِ ِّر َوالتَّ ْق َوى‬

Artinya : dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan


dan takwa.

QS. Al-Nisa: 58

‫ت إِلَى أَ ْهلِهَا‬ ْ ‫ن تُ َؤ ُّدوا‬


َِّ ‫األ َمانَا‬ َّْ َ‫ّللاَ يَأْ ُم ُر ُك َّْم أ‬
ََّّ ‫ن‬
ََّّ ِ‫إ‬

Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat


kepada yang berhak menerimanya.
MAQASHID KHASSAH WADI’AH
1. Menjaga harta
Allah melarang manusia untuk menyianyiakan harta. Oleh karena
itu, sebagian fuqaha menyatakan bahwa ketika seseorang tidak
sanggup untuk menjaga hartanya ia wajib menitipkan hartanya kepada
saudaranya yang lain. Begitupula yang menerima titipan ia wajib
menerima titipan jika tidak ada orang lain yang sanggup untuk
menjaganya. Apabila ia mampu untuk amanah dan enggan
menjaganya, harta tersebut akan sia-sia.
2. Kemudahan dan menghilangkan kesusahan
Tidak semua orang sanggup dan mampu untuk menjaga harta
pribadinya sendiri. Terkadang ia membutuhkan orang lain untuk
menjaganya, sehingga Allah mensyriatkan wadi’ah untuk memberikan
kemudahan dan menghilangkan kesusahan umat-Nya.
HUKUM TAKLIFI WADI’AH
1. Mazhab Hanafi
Menerima titipan itu adalah dianjurkan karena termasuk tolong
menolong.
2. Mazhab Hanbali
Menurut Mazhab Hanbali bahwa menerima titipan itu dianjurkan
bagi orang yang bisa dipercaya/amanah dan sanggup menjaganya.
3. Mazhab Maliki
Menurut Mazhab Maliki hukum wadi’ah dari segi dzat adalah:
boleh apabila yang menitip dan yang dititipi sama, menjadi wajib
apabila pemilik barang takut barangnya akan ruksak atau hancur.
Haram apabila yang dititipkan barang hasil penipuan dan curian.
4. Mazhab Syafi’i
Menurut Mazhab Syafi’i dianjurkan menerima titipan apabila
yang dititipi mampu menjaganya. Jika yang dititipi tidak sanggup
menjaganya maka haram menerimanya.
RUKUN DAN SYARAT SAH WADI’AH
Rukun wadi’ah yang harus dipenuhi dalam transaksi dengan
prinsip wadi’ah adalah sebagai berikut:

 Orang yang berakad.


 Barang yang dititipkan.
 Ijab qobul.
Syarat yang harus ada dalam akad wadi’ah yaitu:
• Orang yang berakad haruslah berakal sehat, baligh dan atas kemauan
sendiri
• Barang yang dititipkan harus bisa dipegang atau dikuasai
• Sighah, ijab dan qobul
HUKUM MEMINTA UPAH TITIPAN
Jika sebelumnya antara kedua belah pihak sudah
ada kesepakatan bahwa atas penjagaan barang
tersebut akan adanya upah maka wajib bagi si
penitip untuk memberikan hak nya yang telah
disepakati. Namun, jika tidak pernah ada
kesepakatan maka haram bagi orang yang dititipi
untuk meminta upah dalam bentuk apapun.
Tetapi jika orang yang diberi amanah tetap
bersikeras untuk tidak memberikan apa yang
dititipkan kepadanya, boleh bagi si penitip untuk
memberikan apa yang diinginkanya namun upah
tersebut bersifat haram.
PRINSIP PRODUKSI ISLAM
• Produksi adalah suatu kegiatan yang dijerjakan atau dilakukan untuk
menambah nilai guna suatu barang atau untuk menciptakan benda baru
sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Faktor - faktor Produksi
• Faktor Produksi Alam
• Faktor Produksi Tenaga Kerja
• Faktor Produksi Modal
• Faktor Produksi Keahlian
Proses Produksi
• Proses Produksi Pendek
• Proses Produksi Panjang
• Proses Produksi Menerus
• Proses Produksi Berselingan
Prinsip - prinsip Produksi dalam Islam
Dikemukakan oleh Muhammad Al-Mubarak :
 Dilarang memproduksi dan memperdagangkan komoditas
yang tercela karena bertentangan dengan syariah.
 Dilarang melakukan kegiatan produksi yang mengarah
kepada kedzaliman.
 Larangan melakukan ikhtisan (penimbunan barang).
Tujuan Produksi
• Memenuhi kebutuhan manusia
• Menghasilkan barang atau jasa
• Meningkatkan atau menambah nilai barang atau jasa
• Meningkatkan lapangan usaha
• Meningkatkan keuntungan
ETIKA BISNIS SYARIAH

• Etika adalah prinsip, norma dan standar perilaku


yang mengatur individu maupun kelompok yang
membedakan apa yang benar dan apa yang salah.
Etika merupakan apa yang anda lakukan, bukan apa
yang anda katakan.
Problematika Bisnis dan Etika
• Dalam realitasnya bisnis baik sebagai
aktivitas maupun sebagai entitas telah ada
dalam sistem dan struktur yang baku. Bisnis
berjalan sebagai aktivitas manusia untuk
mencari keuntungan dan memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sementara itu etika
difahami sebagai sebuah disiplin ilmu yang
mandiri dan karenanya terpisah dari bisnis.
Bisnis menurut Al-Qur’an
a. At-Tijaarah
bermakna berdagang/ berniaga.
b. Al- Bai’u
bermakna menjual
c. Isytara
bermakna membeli
d. Tadaayantum
utang piutang
Etika menurut Al-Qur’an

• Etika menurut Al-Qur’an erat kaitannya


dengan akhlak atau lebih kita kenal
budi pekerti. Akhlak muncul dari dalam
diri kita masing2, tergantung
bagaimana kita mau mengeluarkannya
dari dalam diri kita. Apabila akhlak kita
baik maka akan keluar baik pula,
begitu juga kebalikannya.
• Etika dalam perspektif Al-Qur’an bersifat humanistik dan
rasionalistik. Humanistik dalam pengertian mengarahkan
manusia pada pencapaian hakekat kemanusiaan yang
tertinggi dan tidak bertentangan dengan fitrah manusia itu
sendiri.
• Sebaliknya bersifat rasionalistik bahwa semua pesan2 yang
diajarkan Al-Qur’an terhadap manusia sejalan dengan
prestasi rasionalitas yang tertuang dalam karya2 para filsof.
Praktik Bisnis Yang Terlarang
a) Al-Bathil ;
[batil, palsu, tidak berharga, sia2]
b) Al-Fasad;
[kerusakan,kebusukan,tidak sah]
c) Azh-Zhulum;
[dzolim, ketidakadilan, penindasan,
sewenang-wenang, aniaya]
Etika Profesi Bisnis Syariah
Kejujuran
Signifikansi Sosial
Tidak melakukan sumpah palsu
Ramah
Tidak boleh berpura-pura menawar
Tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain
Tidak melakukan Ikhtikar [penimbunan]
Takaran, ukuran & timbangan yang benar
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB
SOSIAL
• Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat
Hubungan Etika Bisnis dan Good Corporate
Governance (GCG)

Keduanya memiliki hubungan yang


berkesinambungan karena kode
etik harus ada dalam penerapan
konsep GCG.
Gerakan BTP (Bersih Transparan Profesional)

PROFESIONAL BERSIH

TRANSPARAN
Tanggung jawab perusahaan
terhadap stakeholder

Sebuah perusahaan perlu melakukan tanggung


jawab terhadap stakeholdernya karena sebagai
wujud kepedulian perusahaan terhadap semua yang
terkait dengan perusahaan
Contoh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
• Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA)
• Setiap tahun perseroan memberikan beasiswa bagi anak-anak karyawan
yang berprestasi. Bantuan beasiswa yang diberikan untuk tingkat sekolah
dasar sampai dengan perguruan tinggi. Lebih dari 15.000 anak karyawan
telah menerima beasiswa ini.
Pendekatan
tanggung jawab sosial
moral

Pendekatan
kepentingan
tanggung jawab
bersama
sosial

Kebijakan
bermanfaat
MANAJEMEN PEMASARAN DALAM
BISNIS SYARIAH
Pemasaran dalam Bisnis Syari’ah
Pemasaran dalam bisnis syariah adalah penerapan suatu disiplin bisnis
strategis yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah dalam agama islam.
Jadi pemasaran syariah dijalankan dengan berdasarkan konsep keislaman
yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.Konsep pemasaran
syariah sebdiri tidak begitu jauh dari konsep pemasaran yang kita kenal
saat ini.
Analisis Peluang Pasar dan Riset
Pemasaran
• Suatu perusaaan perlu menganalisa peluang pasar atau membaca peluang
pasar yg dapat dimanfaatkan. Peluang pasar dapat kita dapatkan dari segi
keidupan seperti dari sisi teknologi, budaya, agama dan lain sebagainya.
• Riset pemasaran Adalah suatu kegiatan kegiatan penelitian di bidang
pemasaran yg dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah,
perumusan tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolaan data dan
interpretasi asil penelitian.
Setrategi meningkatkan Kepuasan
• Strategi pemasaran berupa relationsip marketing 
yaitu strategi dimana pertukaran antara pembeli dan penjual berkelanjutan,
tidak berakir setela penjualan/transaksi selesai.
• Strategi superior customer service
yaitu menawarkan pelayanan lebih baik daripada pesaing. Hal ini
membutuhkan dana yang besar, kemampuan SDM dan usaha gigih agar
dapat tercipta suatu pelayanan superior.
• Strategi unconeditional guarantees
yaitu berisikan komitmen untuk memberikan kepuasan pada pelanggan
yang pada gilirannya akan menjadi sumber dinamisme, penyempurnaan
mutu produk atau jasa dan kinerja perusahan
• Strategi penangan keluan yang efisien
yaitu penangan keluan memberikan peluang untuk mengubah seorang
pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan produk perusaan yg puas.
Memahami Perilaku Pasar

Pola kebiasan pasar meliputi proses mentalpengambilan keputusan


serta kegiatan fisik individual atau organisasional terhadap produk
tertentu, konsisten selama periode waktu tertentu. Pola dan perilaku
pasar tidaklah konstan, akan selalu mengalami perubahan. Kegiatan
kegiatan perilaku meliputi tindakan penilain, keyakinan, usaha
memperoleh, pola penggunaan, maupuin penolakan suatu produk.
Strategi Produk
Suatu strategi yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan yang berkaitan
dengan produk yang dipasarkannya dan juga berhubungan pula dengan hal
hal lain atau atribut lain yang melekat pada produk tersebut. Hanya dengan
kepuasan konsumen maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan, jadi
kepuasan konsumen haruslah menjadi dasar utama bagi perecanaan
strategi produk. Dengan demikian produsen/penjual harus menyediakan
produk yang sesuai dengan keinginan konsumen
Daur Hidup dan Pengembangan Produk
Daur hidup produk itu dibagi menjdi 4 tahap yaitu 
• Tahap Perkenalan introduction 

• Tahap Pertumbuhan  growth 

• Tahap Kedewasaan maturity 

• Tahap Kemunduran decline 


Strategi harga distribusi dan promosi

Harga berhubungan dengan kebijakan tingkat harga dan juga diskon, harga
menggambarkan besarnya nominal suatu mata uang yang dapat memperoleh sebuah produk
yang harus dikeluarkan oleh seorang konsumen dan seharusnya harga dapat terjangkau oleh
konsumen. Secara singkat prinsip prinsip penetapan harga:
• Perusahan dalam menetapkan harga mencakup pemilihan tujuan penetapan harga, menentukan
tingkat permintaan, perkiraan biaya, menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang
ditawarkan pesaing, pemilihan metode penetapan harga, dan menentukan harga akhir.
• Perusaaan tidak harus mencari profit maksimum melalui memaksimumkan pertumbuan
penjualan, penguasaan pasar dan kepemimpinan produk atau kualitas.
• Perusaaan harus memahami permintaan terhadap perubahan harga.
KONSUMSI DALAM ISLAM

• Pengertian konsumsi dalam ekonomi Islam adalah memenuhi


kebutuhan baik jasmani maupun rohani sehingga mampu
memaksimalkan fungsi kemanusiaannya sebagai hamba Allah
SWT untuk mendapatkan kesejahteraan atau kebahagiaan di
dunia dan akhirat (falah).
, Tujuan konsumsi :
• Tujuan utama konsumsi seorang muslim adalah sebagai sarana penolong
untuk beribadah kepada Allah. Sesungguhnya mengkonsumsi sesuatu
dengan niat untuk meningkatkan stamina dalam ketaatan pengamdian
kepada Allah akan menjadikan konsumsi itu bernilai ibadah yang
dengannya manusia mendapatkan pahala. Sebab hal-hal yang mubah bisa
menjadi ibadah jika disertai niat pendekatan diri (taqarrub)
kepada Allah, seperti: makan, tidur dan bekerja, jika dimaksudkan untuk
menambah potensi dalam mengabdi kepada Ilahi. Dalam ekonomi islam,
konsumsi dinilai sebagai sarana wajib yang seorang muslim tidak bisa
mengabaikannya dalam merealisasikan tujuan yang dikehendaki Allah
dalam penciptaan manusia, yaitu merealisasikan pengabdian sepenuhnya
hanya kepada-Nya,
Etika Konsumsi dalam Islam
Berlakunya bebereapa instrumen seperti yang asumsikan oleh
Monzer Kahf diantaranya: Islam dilaksanakan oleh masyarakat,
zakat, tidak ada riba dalam perekonomian itu dalam ekonomi
Islam tentu berdampak pula kepada perubahan prilaku
konsumsi bila tanpa instrumen tersebut. [13]Adapun etika
konsumsi islam harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya
adalah:
1. Jenis barang yang dikonsumsi
2. Kemanfaatan atau kegunaan barang yang dikonsumsi
3. Kuantitas barang yang dikonsumsi tidak berlebihan
Etika konsumsi menurut Naqvi adalah sebagai berikut:[15]
 Tauhid (Unity/ Kesatuan)
 Adil (Equilibrium/ Keadilan)
 Free Will (Kehendak Bebas)
 Amanah (Responsibility/ Pertanggungjawaban)
 Halal
 Sederhana
Dampak Konsumsi yang Haram
1. Doa-doanya tidak dikabulkan
2. Merusak hati dan akalnya
3. Amalan tidak diterima
4. Makanan haram membawa ke nereka
5. Mengurangi iman dalam hatinya
6. Rusaknya keturunan
7. Mendzalimi diri sendiri
TATA KELOLA DAN INSTITUSI
KEUANGAN PUBLIK ISLAM
• SEJARAH PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Di indonesia sejarah keuangan pemerintahan sudah ada sejak jaman lampau. setiap
pemerintahan, mulai jaman kerajaan sampai sekarang, pembangunan ekonomi akan berjalan
lancar jika disertai dengan adminitrasi yang baik dalam pengelolaan keungan negara.
pengelolaan keuangan tersebut dilakukan atas dana yang dihimpun dari masyarakat, antara
lain berupa upeti, pajak , bea cukai , dan lain lain
sebagai bagian dari suatu meperintahan , kementrian keuangan merupakan instansi
pemerintah yang memiliki peranan vital dalam suatu negara
peranan vital kementrian keuangan adalah mengelola keuangan negara dan membantu
pimpinan negara dibidang keuangan dan kekayaan negara. oleh karena itu , kementrian
keuangan di katakan sebagai penjaga keuangan negara.
Sumber penerimaan negara menurut islam

• Sumber penerimaan keuangan islam :


Jenis regulasi (primer)
1.Zakat
2.Kharaj
3.Jizyah
4.Ushur
5.Fa’i
Jenis sukarela (sekunder)
1.Uang tebusan
2.Wakaf
PRINSIP PENGELUARAN NEGARA
MENURUT ISLAM
prinsip dasar dari pengelolaan pengeluaran adalah pendapatan yang berada
ditangan pemerintah atau negara merupakan milik masyarakat sehingga harus
dibelanjakan untuk kebutuhan masyarakat sesuai dengan pedoman allah swt.
- Tujuan pengeluaran negara telah ditetapkan oleh Allah SWT
- Apabila ada kewajiban tambahan maka ia harus digunakan untuk tujuan semula
kenapa harus dipungut
- Ada pemisahan antara pengeluaran yang wajib diadakan hanya disaat adanya
harta/disaat tidak ada harta
- Pengeluaran negara harus hemat.
TATA KELOLA ZAKAT PADA NEGARA
MAYORITAS MUSLIM
beberapa pengelolaan zakat dan institusi pengelolaan pada Negara mayoritas islam. Negara
tersebut antara lain :
1. Arab saudi
2. Sudan
3. Pakistan
4. Yordania
5. Kuwait
6. Malaysia
7. Indonesia
PERAN DAN UPAYA PENINGKATAN
KINERJA INSTITUSI LEMBAGA
KEUANGAN PUBLIK ISLAM
Kajian mengenai peran dari ekonomi islam pada perekonomian suatu
Negara masih menjadi kajian penting. Pentingnya kajian ekonomi islam ini
terkait pada peran ZIS dan wakaf pada perekonomian suatu Negara.
Pembahasan mengenai ZIS dan wakaf ini berusaha mengembangkan
berbagai potensi dan tata kelola ZIS dan wakaf dalam membantu
pembangunan ekonomi suatu Negara, khususnya pada Negara berkembang
dan serta membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat.
ZAKAT
• Zakat sebagai suatu ibadah yang bersifat sosial kemasyarakatan adalah hak tertentu
yang diwajibkan Allah terhadap harta kaum muslimin yang berkecukupan.Hak
tersebut diperuntukkan bagi fakir miskin dan mustahik lainnya yang membutuhkan,
sebagai tanda syukur atas segala nikmat dan untuk mendekatkan diri kepada-Nya
serta untuk membersihkan diri dan hartanya.
• Zakat berarti pertumbuhan, karena dengan memberikan hak fakir miskin dan lain-
lain yang terdapat dalam harta benda kita, akan terjadilah suatu sirkulasi uang yang
dalam masyarakat yang mengakibatkan berkembangnya fungsi uang itu dalam
kehidupan perekonomian di masyarakat.
B. SUMBER DAN PENGGUNAAN ZAKAT

• Sumber dana zakat di bank syariah terdiri dari: 1. Zakat dari


dalam entitas bank syariah
2. Dana zakat dari pihak luar entitas bank syariah (termasuk
zakat dari nasabah).
Orang yang boleh menerima zakat

a. Fakir
b. Miskin
c. Pihak yang mengurus zakat (amilin)
d. Golongan mualaf
e. Orang yang belum merdeka (riqab)
f. Orang yang behutang (Gharimin)
g. Orang yang berjuang dijalan Allah (fiisabililah)
h. Orang yang melakukan perjalanan (Ibnu sabil)
Orang yang tidak boleh menerima zakat :
1. Orang kaya.
2. Orang yang mampu mencukupi kebutuhannya.
3. Orang kafir.
C. TUJUAN ZAKAT
• untuk mengentaskan kemiskinan. Zakat yang dikelola oleh amil zakat mampu
mengurangi jumlah kemiskinan.
• mengurangi beban orang miskin.Misalnya, orang miskin yang bekerja sebagai
buruh sakit.
D. INDIKATOR ZAKAT
Indikator keberhasilan pengembangan sistem pengelolaan zakat yang
Ketiga adalah peningkatan hasil (output) pengentasan kemiskinan melalui
dana zakat. dan yang keempat adalah, penguatan kemitraan strategis antar-
semua stake holder perzakatan di pusat dan daerah.
E. ASPEK KUANTITATIF ZAKAT
Secara kuantitatif, zakat merupakan perhitungan atas dasar jumlah zakat
yang dapat disalurkan oleh pemberi zakat (muzakki) dan yang diterima oleh
penerima zakat (mustahid) Pemahaman zakat secara kuantitatif dapat
dikategorikan sebagai zakat itu subur hal ini dapat berarti bahwa transaksi
zakat itu merupakan suatu aktivitas yang dapat menambah
pendapatan/penghasilan bagi para penerima zakat.
Proses penyaluran zakat sebagai alternatif
1. Secara kuantitatif.
2. Jumlah yang diterima oleh para amil.
3. Jumlah yang diterima oleh para penerima zakat.
4. Jumlah yang disalurkan oleh para amil.
PERDAGANGAN DALAM ISLAM

• Perdagangan yang islami adalah


perdagangan yang dilandasi oleh nilai2
dan etika yang bersumber dari nilai2
dasar agama yang menjunjung tinggi
tentang kejujuran dan keadilan.
• Konteks dari perdagangan
yang adil yang
diperintahkan Rasulullah
adalah untuk menegakkan
kejujuran dalam transaksi
serta menciptakan
hubungan baik dalam
berdagang.
• Rasulullah menyatakan bahwa
perdagangan sebagai suatu hal
yang haram, bila keuntungan
individu yang diperoleh dari
transaksi perdagangan itu akan
mendatangkan kerugian dan
penderitaan pada beberapa
orang lain atau pada masyarakat
lebih luas.
Konsep dasar integrasi
ekonomi islam
• Paradigma ekonomi sebenarnya mengacu
kepada kesejahteraan sosial
masyarakatnya melalui distribusi
pendapatan yang merata.
• Orang mukmin yang satu dengan yang
lain seperti bangunan yang
menguatkan sebagian akan sebagian
lainnya.
Identifikasi transaksi terlarang
dalam integrasi ekonomi islami
Syariat islam merupakan Bimbingan; bimbingan terkait ibadah dan
bimbingan terkait mu’amalah.
Faktor penyebab terlarangnya sebuah transaksi :
Haram yang dikarenakan zatnya/
haram li dzaatihi.
Haram karena selain dzatnya/
haram li ghairihi.
Haram karena tidak sah/
tidak lengkap akadnya.
• Haram yang dikarenakan zatnya;
Transaksi dilarang karena objek [barang
atau jasa] yang ditransaksikan dilarang oleh
Al-Qur’an dan Hadits. Walaupun akad yang
dilakukan sudah sesuai atau sah. Contoh
transaksi kerjasama dalam pengembangan
pasar minuman keras.
• Haram karena selain dzatnya;

haram yang disebabkan bukan oleh


zatnya. Contohnya penipuan,
rekayasa pasar, ketidakpastian, judi
dan riba, dll.
• Haram karena tidak sah;
Jenis transaksi ini dibagi menjadi 3:
1) Tidak terpenuhi rukun dan syarat suatu
transaksi.
2) Terjadinya 2 akad yang saling mengikat.
3) Suatu transaksi diwadahi oleh 2 akad sekaligus,
yang berakibat pada adanya kondisi
ketidakpastian mengenai akad mana yang
berlaku.

Anda mungkin juga menyukai