• Tahap kedua => Pada tahap kedua, Allah menurunkan • Riba Nasi'ah, yaitu penangguhan atas penyerahan
surat An-Nisa' ayat 160-161. riba digambarkan sebagai atau penerimaan jenis barang ribawi yang diperlukan
sesuatu pekerjaan yang dhalim dan batil. Dalam ayat ini dengan jenis barang ribawi lainnya.
Allah menceritakan balasan siksa bagi kaum Yahudi yang
melakukannya. Ayat ini juga menggambarkan Allah lebih
tegas lagi tentang riba melalui riwayat orang Yahudi
walaupun tidak terus terang menyatakan larangan bagi
orang Islam. Tetapi ayat ini telah membangkitkan
perhatian dan kesiapan untuk menerima pelarangan riba.
• Tahap keempat =>Turun surat al-Baqarah ayat 275-279
yang isinya tentang pelarangan riba secara tegas, jelas,
pasti, tuntas, dan mutlak mengharamannya dalam
berbagai bentuknya, dan tidak dibedakan besar kecilnya.
KORUPSI
• Menurut ajaran Islam, korupsi dinamakan dengan • Adanya kesmepatan dan system yang rapuh.
ghululan atau ghullun, yang secara harfiah berarti
belenggu besi atau khianat.Menurut Ibnu Katsir ghullul • Mentalitas yang rapuh
bermakna khianat dalam urusan harta rampasan perang, • Faktor ekonomi/gaji kecil
atau mencuri sesuatu dari harta rampasan perang
sebelum dibagikan.Kemudian kata ghulul sekarang • Faktor budaya
digunakan untuk setiap perbuatan khianat dalam suatu
urusan secara sembunyi-sembuyi.Jadi secara umum kata • Faktor kebiasaan dan kebersamaan
ghulul digunakan untuk setiap pengambilan harta oleh
• Penegakan hokum yang lemah
seseorang secara khianat atau tidak dibenarkan dalam
tugas yang diamanahkan kepadanya (tanpa seijin • Hilangnya rasa bersalah
pemimpin atau orang yang menugaskannya).Dalam
Bahasa sekarang perbuatan ini disebut korupsi. • Hilangnya nilai kejujuran
• Penyebab Terjadinya Korupsi • Sikap tamak dan serakah
• Menurut Hasibuan, penyebab terjadinya praktek korupsi • Ingin cepat kaya tanpa usaha dan kerja keras
adalah Lemahnya keyakinan terhadap agama. Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang beragama. • Terjerat pada sifat materialistis, kapitalistik dan
• Pemahaman keagamaan yang keliru .Adany kekeliruan hedonistic
dalam pemahaman (mencampuradukkan pemahaman)
bahwa setiap berbuat satu kebaikan akan diberikan • Manajemen kurang baik, kurang efektif dan kurang
pahalanya tujuh ratus kali lipat dan berbuat satu efisien
kejahatan akan dibalas dengan satu balasan
• Modernisasi
BENTUK BENTUK KORUPSI
• Korupsi Transaktif yaitu korupsi yang dilakukan atas • Korupsi Suportif yaitu korupsi yang berbentuk upaya
dasar kesepakatan timbale balik antara pihak pemberi penciptaan suasan yang dapat melanggengkan,
dengan keunungan pribadi masing masing pihak dan melindungi, dan memperkuat korupsi yang sedang
kedua belah pihak sama-sama aktif melakukan usaha dijalankan
untuk mencapai keuntungan pribadi
• Korupsi Autogenik, yaitu korupsi yang dilakukan
• Korupsi Eksortif (memeras) yaitu korupsi dengan unsur secara individual untuk mendapatkan keuntungan
paksaan, dimana pihak pemberi dipaksa untuk karena memahami dan mengetahui serta mempunyai
melakukan penyuapan demi mencegah terjadinya peluang terhadap objek korupsi yang tidak diketahui
kerugian bagi si penyuap, kepentinganya, orang-orang oleh orang lain
atau hal-hal yang penting baginya
• Korupsi Defensif yaitu korupsi yang dilakukan oleh
• Korupsi Nepotistik (kekerabatan), yaitu dengan korban korupsi dalam rangka mempertahankan diri
melakukan penunjukkan secara tidak sah terhadap
terhadap upaya pemerasan atas dirinya
anggota keluarga, kawan, atau kerabat memegang
jabatan public atau tindakan yang memberikan
perlakuan istimewa dalam bentuk uang atau bentuk
lain kepada mereka secara bertentangan dengan
norma atau ketentuan yang berlaku.