Anda di halaman 1dari 4

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Diskusi 7
Akuntansi Keuangan Menengah II

Jenis dividen yang dapat dibagikan perusahaan kepada pemegang saham


antara lain yaitu dividen kas, dividen aktiva nonkas, dividen utang, dividen
likuidasi, dan dividen saham.

1. Dividen Kas (Cash Dividends)


Dividen kas adalah jenis dividen yang paling sering dibagikan oleh perusahaan.
Besarnya dividen kas yang dibagikan tergantung pada kebijakan manajemen
dengan memperhatikan saldo Laba Ditahan (Retained Earnings), laba bersih
pada periode berjalan, dan kas yang dimiliki perusahaan.

Contoh:
PT Dinda mengumumkan pembagian dividen kas sebesar Rp100 per lembar
saham. Jumlah saham yang beredar adalah 100.000 lembar saham biasa.
Dividen akan dibayarkan satu bulan setelah pengumuman.
 Jurnal untuk mencatat pengumuman dividen kas
Laba Ditahan 10.000.000
Utang Dividen 10.000.000
 Jurnal untuk mencatat pembayaran dividen kas
Utang Dividen 10.000.000
Kas 10.000.000

2. Dividen Aktiva Nonkas (Property Dividends)


Pembagian dividen aktiva nonkas akan mengurangi saldo Laba Ditahan dan
mengurangi aktiva perusahaan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
menetapkan bahwa aktiva yang dibagikan dicatat sebesar nilai wajarnya, yaitu
harga pasar aktiva pada saat pengumuman dikeluarkan. Harga perolehan
aktiva juga dapat digunakan sebagai dasar pencatatan dividen nonkas.

Contoh:
PT Dinda mengumumkan akan membagikan dividen aktiva nonkas dalam
bentuk investasi saham di perusahaan lain kepada para shareholders. Investasi
ini memiliki nilai wajar Rp15.000.000 pada tanggal pengumuman.
Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut.

1
 Pada saat pengumuman
Laba Ditahan 2.000.000
Utang Dividen 2.000.000
 Pada saat pembagian dividen nonkas
Utang Dividen 2.000.000
Investasi-Surat Berharga 2.000.000

3. Dividen Utang (Script Dividends)


Dividen utang sebenarnya adalah perpanjangan waktu atau penundaan
pembayaran utang dividen. Dividen utang dapat diberikan dalam bentuk
obligasi, wesel, promes, atau surat utang lainnya. Perusahaan mengeluarkan
dividen utang karena perusahaan memiliki keinginan membagikan dividen
tetapi tidak memiliki dana yang cukup.

Contoh:
PT Dinda akan membagikan dividen sebesar Rp200 per lembar saham untuk
100.000 saham yang beredar namun tidak memiliki kas yang cukup. Sehingga
perusahaan akan mengeluarkan wesel dengan bunga 10% yang akan jatuh
tempo 1 bulan kemudian.
Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut.
 Pada saat pengumuman
Laba Ditahan 20.000.000
Utang Dividen 20.000.000
 Pada saat pemberian wesel kepada pemegang saham
Utang Dividen 20.000.000
Utang Wesel 20.000.000
 Pada saat pelunasan utang wesel
Utang Wesel 20.000.000
Biaya Bunga Wesel 166.667
Kas 20.166.667
Biaya bunga wesel = 1/12 x 10% x 20.000.000
= 166.667

4. Dividen Likuidasi (Liquidating Dividends)


Dividen likuidasi adalah dividen yang dibagikan sebagai bentuk pembayaran
kembali sebagian dari modal yang disetor pemegang saham. Dividen likuidasi
dapat terjadi dengan sengaja atau tidak disengaja. Pembayaran dividen tidak
boleh dibebankan pada akun Laba Ditahan, tetapi dicatat dalam akun
Pengembalian Modal, yang disajikan sebagai pengurang Modal Disetor.

2
Contoh:
PT Dinda membagikan dividen likuidasi untuk mengurangi jumlah modal
disetor sebesar Rp100 untuk setiap lembar saham beredar. Jumlah saham
yang beredar adalah 100.000 lembar saham.
Ada dua cara pencatatan yang dapat dilakukan yaitu:
 Pengembalian Modal 10.000.000
Kas 10.000.000
 Agio Saham Biasa 10.000.000
Kas 10.000.000

5. Dividen Saham (Stock Dividends)


Dividen saham adalah dividen yang dibagikan dalam bentuk saham dan
dibagikan dalam jumlah proporsional dengan jumlah saham yang dimiliki
masing-masing pemegang saham. SAK menetapkan agar dividen saham dicatat
sebesar nilai wajar saham yaitu harga pasar saham. Dividen saham akan
menambah jumlah saham yang beredar.

Contoh:
PT Dinda mengumumkan akan membagikan dividen saham sebanyak 5% dari
jumlah saham yang beredar. Jumlah saham yang beredar yaitu 100.000 saham.
Harga pasar saham pada tanggal pengumuman adalah Rp500 per lembar,
sedangkan nilai nominal saham adalah Rp400 per lembar.
Perhitungan:
 Jumlah saham yang dibagikan = 5% x 100.000 = 5.000 lembar
 Laba Ditahan (D) = Rp500 x 5.000 lembar = Rp2.500.000
 Utang Dividen Saham (K) = Rp400 x 5.000 lembar = Rp2.000.000
Jurnal yang dibuat yaitu:
 Pada saat dividen saham diumumkan
Laba Ditahan 2.500.000
Utang Dividen Saham 2.000.000
Agio Saham Biasa 500.000
 Pada saat dividen saham dibagikan
Utang Dividen Saham 2.000.000
Modal Saham Biasa 2.000.000

Referensi:
Halim, A. (2020). Akuntansi Keuangan Menengah II. Penerbit Universitas
Terbuka.
Hal 7.4-7.21.

3
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2019). Intermediate
Accounting (17th
Edition). John Wiley & Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai