Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“DAMPAK WASTING”

Dosen Pengampu:

Arif Ramadhan S.Tr.Kep, Ns, M.kep

Disusun Oleh

Kelompok 1 Kelas 1B:

1. Sitti Marhamah 8. Nabila S. Usman


2. Alam I.R Humolungo 9. Nadia Stevani Bintuli
3. Stevanus Dalope 10. Lisnawati Hasan
4. Fitan M. Daud 11. Suci Albakir
5. Mutiara Siti Rahmawati 12. Chairunnisa Garusu
6. Sepira Arsyad 13. Diky Candra H. Sugeng
7. Avrilia L. Kadir

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

JURUSAN KEPERAWATAN

T.A 2023/2024
A. Dampak Wasting

Wasting disebabkan oleh beberapa faktor yaitu asupan makanan yang


kurang dan penyakit infeksi merupakan faktor langsung. Ketahanan pangan
keluarga, pola pengasuhan anak, dan pelayanan kesehatan serta lingkungan
yang kurang memadai menjadi faktor tidak langsung. Wasting memiliki
dampak yang besar sehingga masih dikatakan sebagai salah satu masalah
kesehatan masyarakat.(Muliyati et al., 2021)

Wasting adalah permasalahan kesehatan yang paling menonjol di


Negara-negara miskin dan Negara-Negara yang sedang berkembang yang
dampaknya sangat besar. Wasting memberikan dampak peningkatan risiko
kesakitan pada anak-anak bahkan meningkatkan resiko kematian anak. Anak-
anak yang wasting akan mudah terkena penyakit infeksi hal ini karena system
kekebalan tubuh anak yang menurun. Jika Kondisi kurang gizi pada usia anak
balita terjadi dalam waktu yang lama, maka dapat mempengaruhi kondisi
fisik dan kesehatannya dimasa depannya.(Abidin et al., 2019)

Wasting merupakan masalah gizi yang bersifat akut disebabkan oleh


kekurangan asupan gizi dalam waktu yang tidak lama. Wasting dapat
mengganggu 2 imunitas tubuh sehingga menyebabkan peningkatan
keparahan, durasi, dan kerentanan terhadap penyakit menular. Gizi buruk
merupakan suatu keadaan dimana balita, anak-anak, dan remaja mengalami
gizi kurang atau gizi buruk.(Evin et al., 2021)

Wasting adalah pengurangan atau hilangnya berat badan dalam


kaitannya dengan tinggi. Wasting tidak hanya terjadi pada anak-anak, tetapi
juga pada remaja. Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak menjadi
dewasa, yaitu antara umur 10-19 tahun. (Julianawati et al., 2023)

Remaja rentan terhadap masalah gizi. Remaja memiliki berbagai


macam aktivitas, baik aktivitas di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
Semua ini membuat remaja sulit memikirkan jadwal makan maupun
komposisi dan kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi. Dampak
wasting yaitu mengalami penurunan daya ekspolasi terhadap lingkungan,
kurang bergaul, kurang perasaan gembira dan cenderung menjadi apatis.
(Julianawati et al., 2023)

Dampak jangka panjang wasting yaitu seperti mengalami gangguang


kognitif, penurunan prestasi belajar, gangguan tingkah laku, bahkan
peningkatan risiko kematian. Penyebab langsung permasalahan gizi adalah
terjadinya ketidaksimbangan antara konsumsi gizi dan penyakit infeksi.
Penyebab lain kejadian permasalahan gizi yaitu karena perilaku makan
remaja sendiri.(Julianawati et al., 2023)
DAFTAR PUTAKA

Abidin, A., Tasnim, T., Banudi, L., & Fatmawati, F. (2019). Faktor Risiko
Wasting Dalam Penerapan Full Day School Pada Anak Di Paud Pesantren
Ummusabri Kendari. Health Information : Jurnal Penelitian, 10(2), 65–73.
https://doi.org/10.36990/hijp.v10i2.59

Evin, E. N. S., Khotimah, S., Astuti, S. A. P., & Sukmawati, S. (2021). Edukasi
Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan Dalam Upaya Meningkatkan
Status Gizi Anak Untuk Pencegahan Wasting. Jurnal Altifani Penelitian Dan
Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 352–358.
https://doi.org/10.25008/altifani.v1i4.188

Julianawati, T., Maulani, R. G., Nuranisa, S., & Ester, D. (2023). Edukasi
Pencegahan Wasting Pada Remaja. SENTRA DEDIKASI: Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 1(2), 44–48. https://doi.org/10.59823/dedikasi.v1i2.25

Muliyati, H., Mbali, M., Bando, H., Utami, R. P., & Mananta, O. (2021). Analisis
faktor kejadian wasting pada anak balita 12-59 bulan di Puskesmas Bulili
Kota Palu: Studi cross sectional. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 6(2), 111.
https://doi.org/10.30867/action.v6i2.345

Anda mungkin juga menyukai