Susunan Persidangan
No Nama NIM Peran
1. Faris Velayati Nurlette 16410194 Hakim Ketua
Helnia Della Riknanda W 18410568 Hakim
2
Anggota I
Hakim
3. Imro'ah Qurotul 'Aini 18410548 Anggota 2
Syahrul Kurniawan 17410151 Penuntut
4.
Umum
Saksi
Penasihat
5. Roikhana Nida’ul Khusna 18410590 Hukum
Saksi
Penuntut
6. Rada Yukua Putri 17410506 Umum
Syevira Azzahra 17410181 Saksi
Penuntut
7.
Umum
M.Sukra Nursilo 17410250 Ahli Penasihat
8.
Hukum
Den Yogie Mandala Putra 17410472 Penasihat
9.
Hukum
Roki Patjri 17410231 Penasihat
10.
Hukum
Kemal Syah Maulana Idham 17410195 Panitera/Saksi
11.
Mahkota
12. Olga Julia Salsabila 17410193 Saksi ahli PU
13. Amirrudin Latif 17410461 Terdakwa
PROGRAM STUDI S-1 ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA 2020
DAFTAR ISI
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340
KUHP jo Pasal 56 ke-1 KUHP.
Polisi bergerak cepat dengan menangkap Pelaku Yaitu Rizal Saputra dan Putra
Sasongko. Igun Sutrisno yang rumahnya menjadi tempat singgah terakhir kalipun ikut
ditangkap. Tanpa menunjukan Surat Penangkapan, Penahanan dan Penggeledahan
Polisi Igun dan Motornya Honda CBR 250 No.Pol. AB-2222-XC diamankan oleh pihak
kepolisian.
PENGADILAN NEGERI SLEMAN
Jl. Kapas No.10, Semaki, Kecamatan Umbulharjo, Kota Sleman,
Daerah Istimewa Sleman 55166 Telepon: (0274) 586563
TERDAKWA
Nama Lengkap : RIZAL SAPUTRA
Tempat lahir : SLEMAN
Umur / Tanggal Lahir : 21 tahun / 21 Agustus 1998
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tinggal : Jalan Garuda Nomor 20 RT/RW 12/11 Godean,
Kabupaten SLEMAN,D.I.Sleman
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
Menimbang :
1. Bahwa perkara tersebut termasuk wewenang Pengadilan Negeri SLEMAN;
2. Bahwa untuk dipandang perlu menunjuk Majelis Hakim yang bersidang untuk
perkara tersebut mengingat Pasal 340 KUHP, Pasal 338 KUHP, dan Pasal 359
KUHP
MENETAPKAN
Menunjuk :
Faris Velayati Nurlette, S.H., M.H., ................................................ Sebagai Hakim
Ketua
Helnia Della Riknanda Waraningtyas, S.H., M.H., ......................... Sebagai Hakim
Anggota I
Imroah Qurotul Aini, S.H., M.H., ..................................................... Sebagai Hakim
Anggota II
Untuk mengadili perkara terdakwa RIZAL SAPUTRA dengan Nomor Register Perkara:
102 / Pid.B / 2020 / PN. Smn.
TERDAKWA
Nama Lengkap : RIZAL SAPUTRA BIN FAISAL
Tempat lahir : SLEMAN
Umur / Tanggal Lahir : 21 tahun / 21 Agustus 1998
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tinggal : Jalan Garuda Nomor 20 RT/RW 12/11 Godean, Kabupaten
SLEMAN,
D.I.Sleman
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
Mengingat Pasal 340 KUHP, Pasal 338 KUHP, dan Pasal 359 KUHP
MENUNJUK
Sdr. KEMAL SYAH MAULANA IDHAM, SH, Panitera Pengganti Pengadilan Negeri
SLEMAN sebagai Panitera Pengganti dalam perkara tersebut diatas;
PANITERA
Menimbang, bahwa oleh karena itu perlu dikeluarkan penetapan hari sidang pertama
terhadap perkara tersebut;
Mengingat Pasal 340 KUHP, Pasal 338 KUHP, dan Pasal 359 KUHP
MENETAPKAN
Ditetapkan di Sleman
Pada tanggal 10 November 2020
Ketua Pengadilan Negeri Sleman,
BUDI WAHONO
NIP : 0999727330390
KEJAKSAAN NEGERI SLEMAN
Jl. Sukonandi No.6, Semaki, Kec. Umbulharjo, Kota Sleman,
Daerah IstimewaSleman 55166, Telepon (0274) 512521)
“UNTUK KEADILAN”
Dasar :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab
Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), Pasal 8 ayat (3) b, pasal 14
huruf a,b dan i, pasal 109, dan pasal 140 KUHAP;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
Republik Indonesia; dan
3. Surat pemberitahuan dimulainya penyidikan atas nama tersangka:
MEMERINTAHKAN :
Kepada :
Nama : SYAHRUL KURNIAWAN, S.H.,M.H
Pangkat : Jaksa Madya/NIP. 19630405.199906.1.004
Untuk :
1. Melaksanakan Penahanan/pengalihan jenis penahanan atau penangguhan
penahanan/pengeluaran dari tahanan atau pencabutan penahanan dan meneliti benda
sitaan/barang bukti;
2. Melakukan Pemeriksaan tambahan terhadap perkara-perkara tertentu;
3. Melaksanakan Penghentian Penuntutan;
4. Melakukan penuntutan perkara ke pengadilan;
5. Melaksanakan penetapan hakim/Ketua Pengadilan Negeri;
6. Melakukan perlawanan terhadap penetapan hakim/ketua pengadilan;
7. Melakukan Upaya Hukum;
8. Memberi pertimbangan atas permohonan grasi terpidana;
9. Memberikan Jawaban/tangkisan atas permohonan peninjauan kembali putusan
pengadilan yang sudah memperoleh kekuatan hukum;
10. Menandatangi berita acara pemeriksaan PK; dan
11. Melaporkan setiap pelaksanaan setiap tindakan hukum berdasarkan perintah
penugasan ini dengan berita acara kepada penjabat pengendali penanganan perkara
pidana bersangkutan.
Dikeluarkan di Sleman
Pada tanggal : 11 November 2020
Kepala kejaksaan Negeri Sleman
TEMBUSAN:
1. Yth. Ketua Pengadilan Negeri Sleman;
2. Kepala Kepolisian Resort Sleman;
3. Arsip
SURAT KUASA KHUSUS
Yang dalam hal ini memilih domisili hukum di kantor Roki & Partners Law Firm.
Dengan ini memberi kuasa kepada :
Roki Patjri, S.H.
Den Yogie, S.H.
Advokat, pengacara, & konsultan hukum berkantor di Roki & Partners Law Firm,
yang beralamat di Jalan Taman Siswa, Sleman, DIY yang dalam perkara ini dapat
bertindak sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
Selanjutnya disebut sebagai PENERIMA KUASA
----------------------------------------------KHUSUS---------------------------------------------
Untuk mendampingi dan membela kepentingan hukum pemberi kuasa “Rizal
Saputra” sehubungan dengan adanya dugaan tindak pidana sebagaimana dimaksud
dalam pasal 340 KUHP (primair), pasal 338 KUHP (subsidair), dan pasal 359 KUHP
(lebih subsidair). Baik di kepolisian resort Sleman, kejaksaan negeri Sleman,
pengadilan negeri Sleman, maupun upaya hukum lainnya.Untuk keperluan tersebut
di atas, penerima kuasa berhak menghadap dan berbicara dihadapan kepolisian RI,
Kejaksaan RI, Pengadilan Negeri, serta pejabat-pejabat diInstansi-instansi lainnya,
mengajukan surat-surat dan permohonan-permohonan, mengajukan pembelaan dan
jawaban, membalas segala perlawanan, memohon keputusan-keputusan, menerima
putusan, membuat serta mengajukan permohonan banding, kasasi, peninjauan
kembali, membuat persetujuan-persetujuan atas persetujuan pemberi kuasa. Dan
pada pokoknya penerima kuasa dapat melakukan segala perbuatan/tindakan yang
diperbolehkan peraturan perundang-undangan sesuai dengan maksud pemberian
kuasa ini.
Sleman, 25 Oktober2020
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa
Pada hari Senin, tanggal Dua Belas bulan Maret tahun Dua Ribu Delapan
Belas (12 Maret 2020), saya NURRASYID SH., MH. Ketua Pengadilan Tinggi
Sleman. Dengan disaksikan oleh:
1. MUHAMMAD GUNTUR, S.H., M.H.
Demikian Berita Acara Sumpah Advokat ini dibuat dan di tandangani oleh kami
yang mengambil sumpah, yang bersumpah dan saksi-saksi.
Saksi-Saksi:
Saksi I Saksi II
Pada hari Senin, tanggal Dua bulan Maret tahun Dua Ribu Tujuh Belas (2
Mei 2017), saya NURRASYID SH., MH. Ketua Pengadilan Tinggi Sleman. Dengan
disaksikan oleh:
1. MUHAMMAD GUNTUR, S.H., M.H.
Hakim pada Pengadilan Tinggi Sleman
2. SUNARTO, S.H., M.H.
Hakim pada Pengadilan Tinggi Sleman
Demikian Berita Acara Sumpah Advokat ini dibuat dan di tandangani oleh kami
yang mengambil sumpah, yang bersumpah dan saksi-saksi.
NIP. 94304191987031005
Saksi-Saksi:
Saksi I Saksi II
SURAT DAKWAAN
NO. REG. PERKARA:
TERDAKWA
RIZAL SAPUTRA
MELANGGAR
“UNTUK KEADILAN”
SURATDAKWAAN
NO. REG. PERKARA: PDM-160/SLM/Euh.2/05/2020
A. IDENTITAS
TERDAKWA
Nama
Lengkap : RIZAL SAPUTRA
Tempat
Lahir : Sleman
Umur/Tang
gal Lahir : 21 Tahun/21 Agustus 1998
Jenis
Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
Jalan Garuda Nomor 20 RT/RW
Tempat
12/11 Godean, Kabupaten Sleman,
Tinggal
: D.I.Y.
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
B. PENAHANAN :
Terdakwa dilakukan penahanan sebagai berikut :
1. Oleh Penyidik Kepolisian Resort Sleman :
C. DAKWAAN :
PRIMAIR
Bahwa Terdakwa Rizal Saputra, pada hari Kamis tanggal 10 September
2020 sekitar pukul 22.30 Wib atau setidak-tidaknya pada bulan September 2020
atau setidak-tidaknya pada tahun 2020. Bertempat di Jalan Wates Km.5 Gamping
Sleman atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang termasuk pada daerah
hukum Pengadilan Negeri Sleman, sebagai orang yang melakukan perbuatan
dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang
lain. yang mana perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai
berikut :
Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 September 2020 sekitar pukul 19.15
Wib Terdakwa Rizal Saputra dan Karno Susongko sepakat melakukan
pertemuan via media pesan Whatsapp di Warung kopi 158 bertempat di
Jalan Kabupaten, Desa Srikoyo, Kecamatan Godean, Kabupaten
Sleman;
Bahwa Terdakwa dan Karno Susongko Dalam pertemuan itu keduanya
mengobrol santai menghabiskan waktu di cafe tersebut, pukul 21.00
Rizal Saputra mendapat pesan WhatApp dari saksi Igun Sutrisno
mengajak ke rumahnya yang beralamat di daerah Suryotomo
Yogyakarta Rizal Saputra datang kerumah Igun Sutrisno dengan
mengendarai sepeda motor Honda Vario, tidak lama kemudian Karno
Susongko datang menyusul dengan mengendarai sepeda motor Honda
Scoopy No.Pol. AB-3171-XN warna biru putih,setelah itu mereka berdua
masuk kedalam kamar rumah Igun Sutrisno selanjutnya ngobrol mereka
mengobrol bertiga;
Bahwa sekitar pukul 22.00 Wib Rizal Saputra Bersama Karno Susongko
keluar dari rumah Igun Sutrisno dengan menaiki sepeda motor Honda
Scoopy No.Pol. AB-3171-XN warna biru putih, Karno Sasongko
mengendarai kendaraannya berboncengan denga Terdakwa Rizal
Saputra sedangkan mereka berdua langsung pergi menuju ke Jogja
Tronik lalu menuju alun-alun utara, terus menuju ke Ngabean belok
kekiri sampai pertigaan dekat SMP 11 Yogyakarta lurus melewati palang
pintu Kereta Api Tompean langsung menuju pertigaan Jatikencana belok
ke kiri sampai di Mirota jalan Godean lurus sampai ke perempatan
Demak Ijo, kemudian belok ke kiri lurus kearah Pasar Gamping;
Bahwa pada saat sampai di dekat Pasar Gamping tepatnya di depan
Toko oleh-oleh Bakpia Patuk 75 Jalan Wates Km.5 Gamping Sleman,
Karno Susongko. melihat ada rombongan orang-orang naik sepeda
motor yang oleh Mereka diperkirakan akan melakukan keributan, dan
karena merasa takut kemudian Rizal Saputra Mengatakan kepada
Karno Susongko agar menghentikan sepeda motornya kemudian
Terdakwa Rizal Saputra turun dari atas sepeda motor yang
dikemudikan oleh Karno Susongko untuk mengambil batu warna
putih yang ada di pinggir jalan;
Bahwa dengan berbekal batu yang diambil bersama Karno
Susongko melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Wates lalu belok ke
kanan, kemudian di pertigaan Polsek Sedayu lurus ke arah utara dan
setelah sampai di pertigaan Rizal Saputra bersama Karno Susongko
belok ke kanan dan melihat ada lampu Baliho bertuliskan Monumen
Soeharto terus menyusuri jalan tersebut kearah timur, kemudian di jalan
tikungan Karno Susongko berpapasan dengan mobil sedan yang
dikemudikan oleh Taufan Pranowo yang datang dari arah berlawanan
sambil menyalakan lampu jarak jauh sehingga Rizal Saputra bersama
Karno Susongko merasa terkejut dan matanya merasa silau akibat sorot
lampu jauh tersebut;
Bahwa setelah Terdakwa Rizal Saputra bersama Karno Susongko
pandangan matanya merasa silau akibat sorot lampu mobil yang
dikemudikan oleh korban, Terdakwa dan saksi Karno Susongko
menjadi emosi, kemudian Terdakwa Rizal Saputra yang sebelumnya
sudah membawa atau mempersiapkan bongkahan batu yang
sengaja akan digunakan apabila ada permasalahan dengan
seseorang, ketika mobil yang dikemudikan oleh korban tepat
berpapasan dengan sepeda motor yang dikemudikan oleh Karno
Susongko, bongkahan batu tersebut oleh Rizal Saputra
dilemparkan tepat kearah kaca depan mobil yang dikemudikan oleh
Taufan Pranowo hingga kaca mobil tersebut pecah dan bongkahan
batu tersebut mengenai kepala dan wajah korban Taufan Pranowo,
selanjutnya Karno Sasongko bersama Rizal Saputra melanjutkan
perjalanan kearah timur dan pulang ke rumahnya masing-masing.
SYAHRUL KURNIAWAN.,S.H.,M.H.
Berdasarkan kekuatan Surat Kuasa Khusus bermaterai cukup tertanggal, yang telah
terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sleman, bertindak atas nama Anak
Berhadapan dengan Hukum :
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 156 KUHAP dengan ini perkenankanlah kami
Penasehat Hukum Terdakwa, mengajukan Eksepsi (Nota Keberatan) atas Surat
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dengan Register Perkara Nomor :
102/Pid.B/2020/PN.Smn., tertanggal8 November 2020, yang telah dibacakan dimuka
persidangan Pengadilan Negeri Sleman pada tanggal 11 November 2020, yang
kami uraikan sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim yang mulia,
Sdr. Penuntut Umum yang kami hormati,
Sdr. Jaksa yang kami hormati
Sdr. Panitera yang kami hormati,
Pengunjung Sidang yang kami hormati,
Bahwa dalam Eksepsi ini kami Penasehat Hukum Terdakwa merasa sangat perlu
untuk mengajukan Eksepsi terhadap persyaratan materiil Surat Dakwaan Jaksa
Penuntut Umum yaitu mengenai kejelasan, kecermatan dan kelengkapan yuridis
dalam Surat Dakwaan sebagaimana diharuskan dalam ketentuan Pasal 143 Ayat
(2) huruf b KUHAP yang konsekuensinya diatur dalam Pasal 143 Ayat (3) KUHAP.
DIDAKWA
Sebagaimana di atur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan pasal 340 KUHP
Undang-Undang Republik Indonesia(PRIMAIR).
Sebagaimana di atur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan pasal 338 KUHP
Undang-Undang Republik Indonesia(SUBSIDAIR).
Sebagaimana di atur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan pasal 359 KUHP
Undang-Undang Republik Indonesia(LEBIH SUBSIDAIR).
Bahwa kami selaku penasihat hukum dari terdakwa tidak setuju atau tidak
sepakat atas tuntutan kepada klien kami yang menjatuhkan hukuman pasal 340
yang menjelaskan “Barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu
merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana
(moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu
tertentu, paling lama dua puluh tahun.
Dengan Alasan kami tidak sepakat atas tuntutan yang diberikan tersebut
sebab kami melihat kronologi kejadian yang terjadi yang sebenarnya, bahwa klien
kami dari pada terdakwa TIDAK ADA NIAT sama sekali untuk membunuh seperti
tuduhan yang dimaksudkan dalam pasal 340 yang dituduhkan.
Maka oleh karena itu kami meyakini bahwa tuduhan yang dilayangkan
kepada terdakwa tidak layak dan tidak benar bila dituntut hukuman dengan
memberikan hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama
waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.
Berdasarkan berbagai Fakta yang telah kami uraikan diatas maka kami
Penasehat Hukum terdakwa Rizal Saputra menyimpulkan bahwa Eksepsi
Penasehat Hukum adalah permohonan berdasarkan fakta dan kebenaran dan kami
penasihat hukum terdakwa memohon kepada Majelis Hakim yang Terhormat untuk
mengambil putusan sebagai berikut :
1. Menerima eksepsi dari penasehat hukum Rizal Saputra ;
2. Menerapkan pasal yang tepat terhadap terdakwa yaitu Rizal Saputra ;
3. Membebankan biaya perkara kepada negara.
Atau jika majelis hakim berpendapat lain mohon putusan seadil-adilnya (et aquo et
bono), Demikian Eksepsi kami bacakan dan di serahkan kepada Majelis Hakim pada
hari Jumat 11 November di Pengadilan Negeri Sleman.
DEN YOGIE,SH.
KEJAKSAAN NEGERI SLEMAN
“UNTUK KEADILAN”
Bahwa setelah mendengarkan nota keberatan yang diajukan oleh Penasihat Hukum
Terdakwa maka kami memiliki tanggapan sebagai berikut:
1. Mengenai Kompetensi Relatif Pengadilan Negeri
Bahwa berdasarkan Teori perbuatan materiil suatu tempat dianggap tempat
terjadinya peristiwa pidana adalah tempat dimana perbuatan dilakukan
(tempat kejadian).
Selanjutnya, berkenaan dengan Teori Perbuatan Materiil yang Penuntut
Umum gunakan untuk menentukan locus delicti, telah kami uraikan di dalam
dakwaan kami, bahwa terdakwa melakukan suatu perbuatan yang
mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain Bertempat di Jalan Wates Km.5
Gamping, Sleman yang merupakan Yurisdiksi Pengadilan Negeri Sleman.
Demikian Surat Pendapat ini kami buat atas Nota Keberatan Penasihat
Hukum Terdakwa.
SYAHRUL KURNIAWAN.,S.H.,M.H.
PUTUSAN SELA
Nomor : 102/Pid.B/2020/PN.Smn
Pengadilan Negeri Sleman yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada
tingkat pertama dengan pemeriksaan acara biasa, telah menjatuhkan Putusan Sela
sebagai berikut dalam perkara atas nama Terdakwa:
Nama Lengkap : RIZAL SAPUTRA; ---------------------------------------------------
Tempat lahir : Sleman; ---------------------------------------------------------------------
Umur / Tanggal Lahir : 21 Tahun/21 Agustus 1998; --------------------------------------------
-----
Jenis Kelamin : Laki-laki; ------------------------------------------------------------------------
Tempat Tinggal : Jalan Garuda Nomor 20 RT/RW 12/11 Godean, Kabupaten
Sleman, D.I.Y.; ------------------------
Agama : Islam; ----------------------------------------------------------------------------
Kebangsaan : Indonesia; -----------------------------------------------------------------------
Pekerjaan : PELAJAR; ----------------------------------------------------------------
Pendidikan : SMA; -----------------------------------------------------------------------------
Terdakwa ditahan dengan jenis penahanan Rumah Tahanan Negara (RUTAN) oleh:
----------
1. Oleh Penyidik Kepolisian Resort Sleman : Penahanan Rutan sejak 11
September 2020 sampai dengan 20 Oktober 2020; --------
2. Perpanjangan oleh Jaksa Penuntut Umum, Rutan, 20 Oktober 2020 sampai
dengan 1 Desember 2020
3. Oleh Jaksa Penuntut Umum : Penahanan Rutan, 2 Desember 2020 sampai
dengan dilimpahkan ke Pengadilan Negeri pada tanggal 3 Desember 2020
dalam hal ini berdasarkan Surat penetapan posbakum tertanggal 10 September
2020 yang didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Yogyakarta
dengan Nomor Registrasi Perkara : ……………………………..------------------------------
-------------------------------
Pengadilan Negeri tersebut ; -----------------------------------------------------------------
----
Setelah membaca surat-surat dalam berkas-berkas terdakwa yang
bersangkutan dalam perkara ini ; --------------------------------------------------------------------
---------------------
Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan yang dibacakan oleh
Penuntut Umum di Persidangan hari Jum’at, 4 Desember 2020; ---------------------------
---------------------------------------
Setelah mendengar pembacaan Nota Keberatan atas Surat Dakwaan
Penuntut Umum yang dibacakan oleh Penasihat Hukum terdakwa di
persidangan pada hari Jum’at, 11 Desember 2020; -------------------------------------------
--------------------------------------
Setelah mendengar pembacaan Pendapat Penuntut Umum atas Nota
Keberatan Penasihat Hukum Para terdakwa yang dibacakan pada hari Jum’at, 11
Desember 2020; ---------------
Menimbang, bahwa terdakwa diajukan ke depan persidangan dengan
Dakwaan berbentuk Alternanive oleh Penuntut Umum sebagaimana dimuat dalam
Surat Dakwaan Penuntut Umum No. Reg. Perkara: …………………………….
tertanggal 11 September 2020, yang dibacakan di persidangan pada hari Jum’at
tanggal 27 November 2020 yang pada pokoknya adalah sebagai berikut: ---------------
---------------------------------------------------------
DAKWAAN
PRIMAIR
Bahwa Terdakwa sdr.Rizal Saputra, pada hari Kamis tanggal 10 September 2020
sekitar pukul 22.30 Wib atau setidak-tidaknya pada bulan September 2020 atau
setidak-tidaknya pada tahun 2020. Bertempat di Jalan Wates Km.5 Gamping
Sleman atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang termasuk pada daerah
hukum Pengadilan Negeri Sleman., atau setidak-tidaknya mengingat Pasal 84 ayat
(1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang berbunyi :
“Pengadilan negeri berwenang mengadili segala perkara mengenai tindak pidana
yang dilakukan dalam daerah hukumnya.” Pengadilan Negeri Sleman berwenang
mengadili, karena Terdakwa melakukan tindak pidana di Wilayah hukum Pengadilan
Negeri Sleman dan sebagian Saksi yang dipanggil berada dalam wilayah hukum
Pengadilan Negeri Sleman yang didalam daerah tindak pidana itu dilakukan, Telah
diduga melakukan perbuatan dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu
merampas nyawa orang lain. , Terhadap korban Saudara Taufan Pranowo yang
dilakukan oleh Terdakwa dengan cara sebagai berikut:
Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 September 2020 sekitar pukul 19.15 Wib
Terdakwa Rizal Saputra dan Karno Susongko sepakat melakukan pertemuan
via media pesan Whatsapp di Warung kopi 158 bertempat di Jalan
Kabupaten, Desa Srikoyo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman;
Bahwa Terdakwa dan Karno Susongko Dalam pertemuan itu keduanya
mengobrol santai menghabiskan waktu di cafe tersebut, pukul 21.00 Rizal
Saputra mendapat pesan WhatApp dari saksi Igun Sutrisno mengajak ke
rumahnya yang beralamat di daerah Suryotomo Yogyakarta Rizal Saputra
datang kerumah Igun Sutrisno dengan mengendarai sepeda motor Honda
Vario, tidak lama kemudian Karno Susongko datang menyusul dengan
mengendarai sepeda motor Honda Scoopy No.Pol. AB-3171-XN warna biru
putih,setelah itu mereka berdua masuk kedalam kamar rumah Igun Sutrisno
selanjutnya ngobrol mereka mengobrol bertiga;
Bahwa sekitar pukul 22.00 Wib Rizal Saputra Bersama Karno Susongko
keluar dari rumah Igun Sutrisno dengan menaiki sepeda motor Honda Scoopy
No.Pol. AB-3171-XN warna biru putih, Karno Sasongko mengendarai
kendaraannya berboncengan denga Terdakwa Rizal Saputra sedangkan
mereka berdua langsung pergi menuju ke Jogja Tronik lalu menuju alun-alun
utara, terus menuju ke Ngabean belok kekiri sampai pertigaan dekat SMP 11
Yogyakarta lurus melewati palang pintu Kereta Api Tompean langsung
menuju pertigaan Jatikencana belok ke kiri sampai di Mirota jalan Godean
lurus sampai ke perempatan Demak Ijo, kemudian belok ke kiri lurus kearah
Pasar Gamping;
Bahwa pada saat sampai di dekat Pasar Gamping tepatnya di depan Toko
oleh-oleh Bakpia Patuk 75 Jalan Wates Km.5 Gamping Sleman, Karno
Susongko. melihat ada rombongan orang-orang naik sepeda motor yang oleh
Mereka diperkirakan akan melakukan keributan, dan karena merasa takut
kemudian Rizal Saputra Mengatakan kepada Karno Susongko agar
menghentikan sepeda motornya kemudian Terdakwa Rizal Saputra turun dari
atas sepeda motor yang dikemudikan oleh Karno Susongko untuk mengambil
batu warna putih yang ada di pinggir jalan;
Bahwa dengan berbekal batu yang diambil bersama Karno Susongko
melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Wates lalu belok ke kanan, kemudian
di pertigaan Polsek Sedayu lurus ke arah utara dan setelah sampai di
pertigaan Rizal Saputra bersama Karno Susongko belok ke kanan dan
melihat ada lampu Baliho bertuliskan Monumen Soeharto terus menyusuri
jalan tersebut kearah timur, kemudian di jalan tikungan Karno Susongko
berpapasan dengan mobil sedan yang dikemudikan oleh Taufan Pranowo
yang datang dari arah berlawanan sambil menyalakan lampu jarak jauh
sehingga Rizal Saputra bersama Karno Susongko merasa terkejut dan
matanya merasa silau akibat sorot lampu jauh tersebut;
Bahwa dengan berbekal batu yang diambil bersama Karno Susongko
melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Wates lalu belok ke kanan, kemudian
di pertigaan Polsek Sedayu lurus ke arah utara dan setelah sampai di
pertigaan Rizal Saputra bersama Karno Susongko belok ke kanan dan
melihat ada lampu Baliho bertuliskan Monumen Soeharto terus menyusuri
jalan tersebut kearah timur, kemudian di jalan tikungan Karno Susongko
berpapasan dengan mobil sedan yang dikemudikan oleh Taufan Pranowo
yang datang dari arah berlawanan sambil menyalakan lampu jarak jauh
sehingga Rizal Saputra bersama Karno Susongko merasa terkejut dan
matanya merasa silau akibat sorot lampu jauh tersebut.
Bahwa setelah Rizal Saputra bersama Karno Susongko pandangan matanya
merasa silau akibat sorot lampu mobil yang dikemudikan oleh korban,
terdakwa bersama Rizal Saputra menjadi emosi, kemudian Rizal Saputra
yang sebelumnya sudah membawa atau mempersiapkan bongkahan batu
yang sengaja akan digunakan apabila ada permasalahan dengan seseorang,
ketika mobil yang dikemudikan oleh korban tepat berpapasan dengan sepeda
motor yang dikemudikan oleh Karno Susongko, bongkahan batu tersebut oleh
Rizal Saputra dilemparkan tepat kearah kaca depan mobil yang dikemudikan
oleh Taufan Pranowo hingga kaca mobil tersebut pecah dan bongkahan batu
tersebut mengenai kepala dan wajah korban Taufan Pranowo, selanjutnya
Karno Sasongko bersama Rizal Saputra melanjutkan perjalanan kearah timur
dan pulang ke rumahnya masing-masing.
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 340 KUHP;
SUBSIDAIR
Bahwa Bahwa Terdakwa Rizal Saputra, pada hari Kamis tanggal 10 September
2020 sekitar pukul 22.30 Wib atau setidak-tidaknya pada bulan September 2020
atau setidak-tidaknya pada tahun 2020. Bertempat di Jalan Wates Km.5 Gamping
Sleman atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang termasuk pada daerah
hukum Pengadilan Negeri Sleman, melakukan perbuatan dengan sengaja dan
dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain. yang mana perbuatan
tersebut dilakukan para Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :
Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 September 2020 sekitar pukul 19.15
Wib Terdakwa Rizal Saputra dan Karno Susongko sepakat melakukan
pertemuan via media pesan Whatsapp di Warung kopi 158 bertempat di
Jalan Kabupaten, Desa Srikoyo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman;
Bahwa Terdakwa dan Karno Susongko Dalam pertemuan itu keduanya
mengobrol santai menghabiskan waktu di cafe tersebut, pukul 21.00 Rizal
Saputra mendapat pesan WhatApp dari saksi Igun Sutrisno mengajak ke
rumahnya yang beralamat di daerah Suryotomo Yogyakarta Rizal Saputra
datang kerumah Igun Sutrisno dengan mengendarai sepeda motor Honda
Vario, tidak lama kemudian Karno Susongko datang menyusul dengan
mengendarai sepeda motor Honda Scoopy No.Pol. AB-3171-XN warna
biru putih,setelah itu mereka berdua masuk kedalam kamar rumah Igun
Sutrisno selanjutnya ngobrol mereka mengobrol bertiga.
Bahwa sekitar pukul 22.00 Wib Rizal Saputra Bersama Karno Susongko
keluar dari rumah Igun Sutrisno dengan menaiki sepeda motor Honda
Scoopy No.Pol. AB-3171-XN warna biru putih, Karno Sasongko
mengendarai kendaraannya berboncengan denga Terdakwa Rizal
Saputra sedangkan mereka berdua langsung pergi menuju ke Jogja
Tronik lalu menuju alun-alun utara, terus menuju ke Ngabean belok kekiri
sampai pertigaan dekat SMP 11 Yogyakarta lurus melewati palang pintu
Kereta Api Tompean langsung menuju pertigaan Jatikencana belok ke kiri
sampai di Mirota jalan Godean lurus sampai ke perempatan Demak Ijo,
kemudian belok ke kiri lurus kearah Pasar Gamping;
Bahwa pada saat sampai di dekat Pasar Gamping tepatnya di depan Toko
oleh-oleh Bakpia Patuk 75 Jalan Wates Km.5 Gamping Sleman, Karno
Susongko. melihat ada rombongan orang-orang naik sepeda motor yang
oleh Mereka diperkirakan akan melakukan keributan, dan karena merasa
takut kemudian Rizal Saputra Mengatakan kepada Karno Susongko agar
menghentikan sepeda motornya kemudian Terdakwa Rizal Saputra turun
dari atas sepeda motor yang dikemudikan oleh Karno Susongko untuk
mengambil batu warna putih yang ada di pinggir jalan;
Bahwa dengan berbekal batu yang diambil bersama Karno Susongko
melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Wates lalu belok ke kanan,
kemudian di pertigaan Polsek Sedayu lurus ke arah utara dan setelah
sampai di pertigaan Rizal Saputra bersama Karno Susongko belok ke
kanan dan melihat ada lampu Baliho bertuliskan Monumen Soeharto terus
menyusuri jalan tersebut kearah timur, kemudian di jalan tikungan Karno
Susongko berpapasan dengan mobil sedan yang dikemudikan oleh
Taufan Pranowo yang datang dari arah berlawanan sambil menyalakan
lampu jarak jauh sehingga Rizal Saputra bersama Karno Susongko
merasa terkejut dan matanya merasa silau akibat sorot lampu jauh
tersebut;
Bahwa dengan berbekal batu yang diambil bersama Karno Susongko
melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Wates lalu belok ke kanan,
kemudian di pertigaan Polsek Sedayu lurus ke arah utara dan setelah
sampai di pertigaan Rizal Saputra bersama Karno Susongko belok ke
kanan dan melihat ada lampu Baliho bertuliskan Monumen Soeharto terus
menyusuri jalan tersebut kearah timur, kemudian di jalan tikungan Karno
Susongko berpapasan dengan mobil sedan yang dikemudikan oleh
Taufan Pranowo yang datang dari arah berlawanan sambil menyalakan
lampu jarak jauh sehingga Rizal Saputra bersama Karno Susongko
merasa terkejut dan matanya merasa silau akibat sorot lampu jauh
tersebut.
Bahwa setelah Rizal Saputra bersama Karno Susongko pandangan
matanya merasa silau akibat sorot lampu mobil yang dikemudikan oleh
korban, terdakwa bersama Rizal Saputra menjadi emosi, kemudian Rizal
Saputra yang sebelumnya sudah membawa atau mempersiapkan
bongkahan batu yang sengaja akan digunakan apabila ada permasalahan
dengan seseorang, ketika mobil yang dikemudikan oleh korban tepat
berpapasan dengan sepeda motor yang dikemudikan oleh Karno
Susongko, bongkahan batu tersebut oleh Rizal Saputra dilemparkan tepat
kearah kaca depan mobil yang dikemudikan oleh Taufan Pranowo hingga
kaca mobil tersebut pecah dan bongkahan batu tersebut mengenai kepala
dan wajah korban Taufan Pranowo, selanjutnya Karno Sasongko bersama
Rizal Saputra melanjutkan perjalanan kearah timur dan pulang ke
rumahnya masing-masing.
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 338 KUHP;
1. Bahwa dalam eksepsi ini, yang kami ajukan keberatan adalah menyangkut isi
Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, ada beberapa hal yang perlu
ditanggapi secara saksama mengingat di dalam Surat dakwaan tersebut
terdapat berbagai kejanggalan yang menyebabkan kami mengajukan
keberatan.Berdasarkan uraian di atas kami selaku Penasehat Hukum
Terdakwa ingin mengajukan keberatan terhadap Surat Dakwaan yang telah
didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum dengan alasan sebagai berikut :
2. Bahwa kami , selaku penasihat hukum merasa keberatan atas dakwaan yang
telah diberikan kepada klien kami atau terdakwa , sebab ada beberapa hal
eksepsi yang perlu kami sampailan, yaitu :
3. Bahwa kami selaku penasihat hukum dari terdakwa tidak setuju atau tidak
sepakat atas tuntutan kepada klien kami yang menjatuhkan hukuman pasal
340 yang menjelaskan “Barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih
dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan
rencana (moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau
selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.
4. Dengan Alasan kami tidak sepakat atas tuntutan yang diberikan tersebut
sebab kami melihat kronologi kejadian yang terjadi yang sebenarnya, bahwa
klien kami dari pada terdakwa TIDAK ADA NIAT sama sekali untuk
membunuh seperti tuduhan yang dimaksudkan dalam pasal 340 yang
dituduhkan.
5. Maka oleh karena itu kami meyakini bahwa tuduhan yang dilayangkan
kepada terdakwa tidak layak dan tidak benar bila dituntut hukuman dengan
memberikan hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau
selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.
6. Penguat kami yakin bahwa terdakwa tidak benar melakukan kesalahan
tersebut ialah dengan berdasarkan teori yang kami dapat dari pakar ahli
hukum yaitu Menurut R. Soesilo (1996), kematian dalam konteks Pasal 359
KUHP tidak dimaksudkan sama sekali oleh pelaku dan pasal tersebut
merupakan hal yang paling tepat dalam melakukan penerapan hukum
terhadap terdakwa. Kematian tersebut merupakan akibat dari kelalaian
terdakwa dalam melakukan tindakannya tersebut (delik culpa). Jika kematian
itu berdasarkan perbuatan yang dikehendaki terdakwa atau dalam kata lain
memang dimaksudkan untuk berencana melenyapkan atau tahu bahwa
tindakannya bisa mengakibatkan nyawa lenyap, maka pasal yang pas adalah
pasal 338 KUHP, pasal 340 KUHP ataupun pasal 359 KUHP.
PRIMAIR
SUBSIDAIR
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, kami mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aquo et bono)
Mengenai keberatan:
Menimbang, bahwa penasehat Hukum Terdakwa dalam materi Nota keberatan
atau eksepsi yang pertama, mengemukkan bahwa surat dakwaan Batal Demi
Hukum dikarenakan ketidakjelasan surat Dakwaan Penuntut Umum dalam
menguraikan fakta-fakta terkait Perbuatan Pidana, maka dari itu majelis hakim
memberikan pertimbangan sebagai berikut;-----
Pengkualifikasikan kedudukan sebagaimana yang dipertantakan Tim
penasehat Hukum dalam Nota keberatanya atau eksepsi seharusnya
diajukan pada agenda persidangan berikutnya sesuai dengan tahapan
persidangan dimana fakta-fakta yang menyentuh daripada pokok-pokok
perkara yang perlu dibuktikan harus diajukan di acara persidangan
pemeriksaan alat bukti dan barang bukti sesuai dalam peraturan tahap
persidangan;------------------------------
RIZAL SAPUTRA
SURAT TUNTUTAN
PENDAHULUAN
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat, dan karunia-Nya kepada kita, sehingga kita telah dapat melaksanakan proses acara
persidangan atas nama Terdakwa RIZAL SAPUTRA pada Pengadilan Negeri Sleman
dengan tertib, lancar dan aman dari awal hingga akhir persidangan perkara ini.
Pada hari ini Majelis Hakim telah memberikan kesempatan kepada kami selaku
Jaksa Penuntut Umum untuk mengajukan surat tuntutan pidana dalam perkara ini. Untuk itu
perkenankan kami menyampaikan rasa hormat dan penghargaan serta ucapan terima kasih
setulus-tulusnya kepada Yang Terhormat Majelis Hakim yang telah memimpin persidangan
ini dengan tekun, cermat disertai dengan kesabaran serta kearifan sejak persidangan
perkara ini mulai berlangsung sampai dinyatakan selesai.
Bahwa selama proses persidangan ini Majelis Hakim yang Mulia dengan bijak dan
objektivitas dalam memimpin sidang ini dalam upaya menggali kebenaran materiil dari
perkara ini demi terwujudnya keadilan dan kepastian hukum. Bahwa selama proses
57
persidangan asas presumption of innocent tetap dijunjung tinggi dengan memberikan
kesempatan, baik kepada kami Jaksa Penuntut Umum untuk mengungkapkan fakta-fakta
hukum guna membuktikan dakwaan kami, serta kesempatan kepada Terdakwa dan
Penasihat Hukum Terdakwa untuk mempertahankan hak-haknya didepan persidangan
pengadilan yang mulia ini.
Pada kesempatan ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada Tim Penasihat
Hukum, yang telah menunjukkan kesungguhan, ketekunan dan kegigihannya dalam
usahanya mencari kebenaran materiil dari alat bukti baik Saksi maupun ahli serta barang
bukti demi mewujudkan keadilan dan kepastian hukum.
Dalam rangka mewujudkan keadilan tersebut Allah S.W.T. memerintahkan kita untuk
menegakkan keadilan seperti termaktub dalam firman-Nya. 'Sesungguhnya Allah menyuruh
(kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah
melarang melakukan perbuatan keji, kemunkaran, dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran' (QS An Nahl:90).
Sehubungan dengan hal tersebut, kami Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan
Negeri Sleman setelah memperhatikan hasil pemeriksaan sidang dalam perkara atas nama
Terdakwa :
58
DAKWAAN :
PRIMAIR
Bahwa Terdakwa Rizal Saputra, pada hari Kamis tanggal 10 September 2020
sekitar pukul 22.30 Wib atau setidak-tidaknya pada bulan September 2020 atau setidak-
tidaknya pada tahun 2020. Bertempat di Jalan Wates Km.5 Gamping Sleman atau setidak-
tidaknya di suatu tempat lain yang termasuk pada daerah hukum Pengadilan Negeri
Sleman, sebagai orang yang melakukan perbuatan dengan sengaja dan dengan
rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain. yang mana perbuatan tersebut
dilakukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :
Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 September 2020 sekitar pukul 19.15 Wib
Terdakwa Rizal Saputra dan Karno Susongko sepakat melakukan pertemuan
via media pesan Whatsapp di Warung kopi 158 bertempat di Jalan Kabupaten,
Desa Srikoyo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman;
Bahwa Terdakwa dan Karno Susongko Dalam pertemuan itu keduanya
mengobrol santai menghabiskan waktu di cafe tersebut, pukul 21.00 Rizal
Saputra mendapat pesan WhatApp dari saksi Igun Sutrisno mengajak ke
rumahnya yang beralamat di daerah Suryotomo Yogyakarta Rizal Saputra
datang kerumah Igun Sutrisno dengan mengendarai sepeda motor Honda
Vario, tidak lama kemudian Karno Susongko datang menyusul dengan
mengendarai sepeda motor Honda Scoopy No.Pol. AB-3171-XN warna biru
putih,setelah itu mereka berdua masuk kedalam kamar rumah Igun Sutrisno
selanjutnya ngobrol mereka mengobrol bertiga;
Bahwa sekitar pukul 22.00 Wib Rizal Saputra Bersama Karno Susongko keluar
dari rumah Igun Sutrisno dengan menaiki sepeda motor Honda Scoopy No.Pol.
AB-3171-XN warna biru putih, Karno Sasongko mengendarai kendaraannya
berboncengan denga Terdakwa Rizal Saputra sedangkan mereka berdua
langsung pergi menuju ke Jogja Tronik lalu menuju alun-alun utara, terus
menuju ke Ngabean belok kekiri sampai pertigaan dekat SMP 11 Yogyakarta
lurus melewati palang pintu Kereta Api Tompean langsung menuju pertigaan
Jatikencana belok ke kiri sampai di Mirota jalan Godean lurus sampai ke
perempatan Demak Ijo, kemudian belok ke kiri lurus kearah Pasar Gamping;
Bahwa pada saat sampai di dekat Pasar Gamping tepatnya di depan Toko
oleh-oleh Bakpia Patuk 75 Jalan Wates Km.5 Gamping Sleman, Karno
Susongko. melihat ada rombongan orang-orang naik sepeda motor yang oleh
59
Mereka diperkirakan akan melakukan keributan, dan karena merasa takut
kemudian Rizal Saputra Mengatakan kepada Karno Susongko agar
menghentikan sepeda motornya kemudian Terdakwa Rizal Saputra turun dari
atas sepeda motor yang dikemudikan oleh Karno Susongko untuk
mengambil batu warna putih yang ada di pinggir jalan;
Bahwa dengan berbekal batu yang diambil bersama Karno Susongko
melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Wates lalu belok ke kanan, kemudian
di pertigaan Polsek Sedayu lurus ke arah utara dan setelah sampai di
pertigaan Rizal Saputra bersama Karno Susongko belok ke kanan dan melihat
ada lampu Baliho bertuliskan Monumen Soeharto terus menyusuri jalan
tersebut kearah timur, kemudian di jalan tikungan Karno Susongko berpapasan
dengan mobil sedan yang dikemudikan oleh Taufan Pranowo yang datang dari
arah berlawanan sambil menyalakan lampu jarak jauh sehingga Rizal Saputra
bersama Karno Susongko merasa terkejut dan matanya merasa silau akibat
sorot lampu jauh tersebut;
Bahwa setelah Terdakwa Rizal Saputra bersama Karno Susongko
pandangan matanya merasa silau akibat sorot lampu mobil yang
dikemudikan oleh korban, Terdakwa dan saksi Karno Susongko menjadi
emosi, kemudian Terdakwa Rizal Saputra yang sebelumnya sudah
membawa atau mempersiapkan bongkahan batu yang sengaja akan
digunakan apabila ada permasalahan dengan seseorang, ketika mobil
yang dikemudikan oleh korban tepat berpapasan dengan sepeda motor
yang dikemudikan oleh Karno Susongko, bongkahan batu tersebut oleh
Rizal Saputra dilemparkan tepat kearah kaca depan mobil yang
dikemudikan oleh Taufan Pranowo hingga kaca mobil tersebut pecah dan
bongkahan batu tersebut mengenai kepala dan wajah korban Taufan
Pranowo, selanjutnya Karno Sasongko bersama Rizal Saputra melanjutkan
perjalanan kearah timur dan pulang ke rumahnya masing-masing.
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
340 KUHP;
SUBSIDAIR
Bahwa Bahwa Terdakwa Rizal Saputra, pada hari Kamis tanggal 10 September
2020 sekitar pukul 22.30 Wib atau setidak-tidaknya pada bulan September 2020 atau
setidak-tidaknya pada tahun 2020. Bertempat di Jalan Wates Km.5 Gamping Sleman atau
setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang termasuk pada daerah hukum Pengadilan Negeri
Sleman, sebagai orang yang melakukan perbuatan dengan sengaja merampas nyawa
60
orang lain. yang mana perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai
berikut :
Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 September 2020 sekitar pukul 19.15 Wib
Terdakwa Rizal Saputra dan Karno Susongko sepakat melakukan pertemuan
via media pesan Whatsapp di Warung kopi 158 bertempat di Jalan Kabupaten,
Desa Srikoyo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman;
Bahwa Terdakwa dan Karno Susongko Dalam pertemuan itu keduanya
mengobrol santai menghabiskan waktu di cafe tersebut, pukul 21.00 Rizal
Saputra mendapat pesan WhatApp dari saksi Igun Sutrisno mengajak ke
rumahnya yang beralamat di daerah Suryotomo Yogyakarta Rizal Saputra
datang kerumah Igun Sutrisno dengan mengendarai sepeda motor Honda
Vario, tidak lama kemudian Karno Susongko datang menyusul dengan
mengendarai sepeda motor Honda Scoopy No.Pol. AB-3171-XN warna biru
putih,setelah itu mereka berdua masuk kedalam kamar rumah Igun Sutrisno
selanjutnya ngobrol mereka mengobrol bertiga;
Bahwa sekitar pukul 22.00 Wib Rizal Saputra Bersama Karno Susongko keluar
dari rumah Igun Sutrisno dengan menaiki sepeda motor Honda Scoopy No.Pol.
AB-3171-XN warna biru putih, Karno Sasongko mengendarai kendaraannya
berboncengan denga Terdakwa Rizal Saputra sedangkan mereka berdua
langsung pergi menuju ke Jogja Tronik lalu menuju alun-alun utara, terus
menuju ke Ngabean belok kekiri sampai pertigaan dekat SMP 11 Yogyakarta
lurus melewati palang pintu Kereta Api Tompean langsung menuju pertigaan
Jatikencana belok ke kiri sampai di Mirota jalan Godean lurus sampai ke
perempatan Demak Ijo, kemudian belok ke kiri lurus kearah Pasar Gamping;
Bahwa pada saat sampai di dekat Pasar Gamping tepatnya di depan Toko
oleh-oleh Bakpia Patuk 75 Jalan Wates Km.5 Gamping Sleman, Karno
Susongko. melihat ada rombongan orang-orang naik sepeda motor yang oleh
Mereka diperkirakan akan melakukan keributan, dan karena merasa takut
kemudian Rizal Saputra Mengatakan kepada Karno Susongko agar
menghentikan sepeda motornya kemudian Terdakwa Rizal Saputra turun dari
atas sepeda motor yang dikemudikan oleh Karno Susongko untuk
mengambil batu warna putih yang ada di pinggir jalan;
Bahwa dengan berbekal batu yang diambil bersama Karno Susongko
melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Wates lalu belok ke kanan, kemudian
di pertigaan Polsek Sedayu lurus ke arah utara dan setelah sampai di
pertigaan Rizal Saputra bersama Karno Susongko belok ke kanan dan melihat
61
ada lampu Baliho bertuliskan Monumen Soeharto terus menyusuri jalan
tersebut kearah timur, kemudian di jalan tikungan Karno Susongko berpapasan
dengan mobil sedan yang dikemudikan oleh Taufan Pranowo yang datang dari
arah berlawanan sambil menyalakan lampu jarak jauh sehingga Rizal Saputra
bersama Karno Susongko merasa terkejut dan matanya merasa silau akibat
sorot lampu jauh tersebut;
Bahwa setelah Terdakwa Rizal Saputra bersama Karno Susongko
pandangan matanya merasa silau akibat sorot lampu mobil yang
dikemudikan oleh korban, Terdakwa dan saksi Karno Susongko menjadi
emosi, kemudian Terdakwa Rizal Saputra yang sebelumnya sudah
membawa atau mempersiapkan bongkahan batu yang sengaja akan
digunakan apabila ada permasalahan dengan seseorang, ketika mobil
yang dikemudikan oleh korban tepat berpapasan dengan sepeda motor
yang dikemudikan oleh Karno Susongko, bongkahan batu tersebut oleh
Rizal Saputra dilemparkan tepat kearah kaca depan mobil yang
dikemudikan oleh Taufan Pranowo hingga kaca mobil tersebut pecah dan
bongkahan batu tersebut mengenai kepala dan wajah korban Taufan
Pranowo, selanjutnya Karno Sasongko bersama Rizal Saputra melanjutkan
perjalanan kearah timur dan pulang ke rumahnya masing-masing.
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
338 KUHP;
LEBIH SUBSIDAIR
Bahwa Terdakwa Rizal Saputra, pada hari Kamis tanggal 10 September 2020 sekitar
pukul 22.30 Wib atau setidak-tidaknya pada bulan September 2020 atau setidak-tidaknya
pada tahun 2020. Bertempat di Jalan Wates Km.5 Gamping Sleman atau setidak-tidaknya di
suatu tempat lain yang termasuk pada daerah hukum Pengadilan Negeri Sleman, sebagai
orang yang melakukan perbuatan karena kealpaannya menyebabkan matinya orang
lain. yang mana perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :
Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 September 2020 sekitar pukul 19.15 Wib
Terdakwa Rizal Saputra dan Karno Susongko sepakat melakukan pertemuan
via media pesan Whatsapp di Warung kopi 158 bertempat di Jalan Kabupaten,
Desa Srikoyo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman;
Bahwa Terdakwa dan Karno Susongko Dalam pertemuan itu keduanya
mengobrol santai menghabiskan waktu di cafe tersebut, pukul 21.00 Rizal
Saputra mendapat pesan WhatApp dari saksi Igun Sutrisno mengajak ke
rumahnya yang beralamat di daerah Suryotomo Yogyakarta Rizal Saputra
62
datang kerumah Igun Sutrisno dengan mengendarai sepeda motor Honda
Vario, tidak lama kemudian Karno Susongko datang menyusul dengan
mengendarai sepeda motor Honda Scoopy No.Pol. AB-3171-XN warna biru
putih,setelah itu mereka berdua masuk kedalam kamar rumah Igun Sutrisno
selanjutnya ngobrol mereka mengobrol bertiga;
Bahwa sekitar pukul 22.00 Wib Rizal Saputra Bersama Karno Susongko keluar
dari rumah Igun Sutrisno dengan menaiki sepeda motor Honda Scoopy No.Pol.
AB-3171-XN warna biru putih, Karno Sasongko mengendarai kendaraannya
berboncengan denga Terdakwa Rizal Saputra sedangkan mereka berdua
langsung pergi menuju ke Jogja Tronik lalu menuju alun-alun utara, terus
menuju ke Ngabean belok kekiri sampai pertigaan dekat SMP 11 Yogyakarta
lurus melewati palang pintu Kereta Api Tompean langsung menuju pertigaan
Jatikencana belok ke kiri sampai di Mirota jalan Godean lurus sampai ke
perempatan Demak Ijo, kemudian belok ke kiri lurus kearah Pasar Gamping;
Bahwa pada saat sampai di dekat Pasar Gamping tepatnya di depan Toko
oleh-oleh Bakpia Patuk 75 Jalan Wates Km.5 Gamping Sleman, Karno
Susongko. melihat ada rombongan orang-orang naik sepeda motor yang oleh
Mereka diperkirakan akan melakukan keributan, dan karena merasa takut
kemudian Rizal Saputra Mengatakan kepada Karno Susongko agar
menghentikan sepeda motornya kemudian Terdakwa Rizal Saputra turun dari
atas sepeda motor yang dikemudikan oleh Karno Susongko untuk
mengambil batu warna putih yang ada di pinggir jalan;
Bahwa dengan berbekal batu yang diambil bersama Karno Susongko
melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Wates lalu belok ke kanan, kemudian
di pertigaan Polsek Sedayu lurus ke arah utara dan setelah sampai di
pertigaan Rizal Saputra bersama Karno Susongko belok ke kanan dan melihat
ada lampu Baliho bertuliskan Monumen Soeharto terus menyusuri jalan
tersebut kearah timur, kemudian di jalan tikungan Karno Susongko berpapasan
dengan mobil sedan yang dikemudikan oleh Taufan Pranowo yang datang dari
arah berlawanan sambil menyalakan lampu jarak jauh sehingga Rizal Saputra
bersama Karno Susongko merasa terkejut dan matanya merasa silau akibat
sorot lampu jauh tersebut;
Bahwa setelah Terdakwa Rizal Saputra bersama Karno Susongko
pandangan matanya merasa silau akibat sorot lampu mobil yang
dikemudikan oleh korban, Terdakwa dan saksi Karno Susongko menjadi
emosi, kemudian Terdakwa Rizal Saputra yang sebelumnya sudah
63
membawa atau mempersiapkan bongkahan batu yang sengaja akan
digunakan apabila ada permasalahan dengan seseorang, ketika mobil
yang dikemudikan oleh korban tepat berpapasan dengan sepeda motor
yang dikemudikan oleh Karno Susongko, bongkahan batu tersebut oleh
Rizal Saputra dilemparkan tepat kearah kaca depan mobil yang
dikemudikan oleh Taufan Pranowo hingga kaca mobil tersebut pecah dan
bongkahan batu tersebut mengenai kepala dan wajah korban Taufan
Pranowo, selanjutnya Karno Sasongko bersama Rizal Saputra melanjutkan
perjalanan kearah timur dan pulang ke rumahnya masing-masing.
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
359 KUHP.
I. KETERANGAN SAKSI-
SAKSI : Saksi A Charge
SAKSI 1
SYEVIRA
Lahir di Yogyakarta tanggal 10 Oktober 1993, Umur 26 Tahun, Jenis kelamin Perempuan,
Kebangsaan Indonesia, Agama Islam, Wiraswasta, Alamat Jl. Beringin No 122, Sleman,
Yogyakarta. Di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
Bahwa benar Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
Bahwa benar Saksi dapat mengikuti persidangan;
Bahwa benar Saksi tidak memiliki Hubungan semenda dengan Terdakwa
Bahwa benar Saksi tidak mengenal Terdakwa
Bahwa benar Saksi Pada hari Kamis tanggal 10 September 2020 sekitar jam 10
malam sepulang kerja melihat 2 orang mengendarai motor scoopy warna biru putih
yang melintasi jl Ambar Arum Mejing Kidul, Gamping, Sleman. Saksi melihat
Terdakwa dari arah barat menuju kearah timur yang sedang mengendarai motor
dan membunyikan klakson berkali-kali lalu Terdakwa yang dibonceng di motor
tersebut ketika berpapasan dengan mobil korban dan melempar batu sebesar 2
kepalan tangan kearah kaca depan mobil korban mengakibatkan kaca mobil
64
tersebut pecah dan batu yang dilemparkan mengenai kepala korban hingga
korban tidak sadarkan diri lalu Terdakwa langsung kabur dan tidak berhenti
untuk bertanggungjawab
Bahwa benar Saksi mengatakan kondisi korban luka-luka terkena pecahan kaca
dan seketika meninggal di tempat kejadian
SAKSI 2
RADA
SAKSI 3
KARNO SUSONGKO
tempat tanggal lahir Bantul, 25 September 2000, Usia 20 tahun, agama islam, pekerjaan
mahasiswa, bertempat tinggal di Jalan Waringin No.13 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
Di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
65
Bahwa benar Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
Bahwa benar Saksi dapat mengikuti persidangan;
Bahwa benar Saksi tidak memiliki Hubungan semenda dengan Terdakwa
Bahwa benar Saksi mengenal Terdakwa
Bahwa alasan Terdakwa mengambil batu tersebut untuk melindungi diri dari
gerombolan geng motor yang diduga akan melakukan keributan
Bahwa Saksi sudah tidak mengingat mengenai batu tersebut dan tidak menyangka
Terdakwa berniat untuk melemparkan batu tersebut hanya karena lampu sorot mobil
korban
Bahwa alasan Saksi tidak berhenti untuk bertanggungjawab kepada korban
dikarenakan panik dan tidak mengetahui akibat dari batu yang dilemparkan oleh
Terdakwa
Bahwa Saksi tidak terlibat dalam mempengaruhi Terdakwa dalam melempar batu
tersebut
Bahwa pelemparan batu tersebut merupakan niat murni dari Terdakwa
KETERANGAN AHLI :
AHLI 1
Dr. OLGA JULIA SALSABILA, S.H., M.H.
Lahir di Yogyakarta 30 Juli 1989, Umur 31 Tahun, Jenis Kelamin Perempuan, Kebangsaan
Indonesia, Agama Islam., Pekerjaan Dosen, Alamat Jl. Patehan Tengah no.22, di bawah
sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
Bahwa benar Ahli dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
Bahwa benar Ahli dapat mengikuti persidangan;
Bahwa benar Ahli tidak memiliki Hubungan semenda dengan Terdakwa
Bahwa benar Ahli tidak mengenal Terdakwa
Bahwa menurut Ahli perencenaan merupakan adanya rentang waktu untuk berpikir
bagaimana cara untuk melakukan perbuatan dalam keadaan tenang
Bahwa menurut Ahli mens rea dan kesengajaan merupakan sebuah satu kesatuan
sehingga ketika adanya niat jahat maka mens rea telah terpenuhi
66
Bahwa perbuatan secara spontan bisa disebut sebagai sebuah kesengajaan
meskipun perbuatan tersebut tidak berpikir Panjang namun perbuatan tersebut
dilakukan secara sadar
Bahwa selanjutnya Penasihat Hukum menghadirkan 1 (satu) orang Saksi dan 1 (satu)
orang Ahli, sebagai berikut :
KETERANGAN SAKSI:
Saksi A De Charge
SAKSI 1
NIDA
Lahir di Sleman tanggal 5 Juli 1998, Umur: 20 Tahun, Jenis Jelamin Perempuan,
Kebangsaan Indonesia, Agama Islam, Pekerjaan Pelajar, Alamat Jalan Timur No. 12,
Sleman, Di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
Bahwa benar saksi dalam keadaan sehat.
Bahwa benar saksi dapat mengikuti persidangan.
Bahwa benar Saksi tidak memiliki Hubungan semenda dengan Terdakwa
Bahwa benar Saksi tidak mengenal Terdakwa
Bahwa menurut saksi Korban telah mengurangi kecepatan dan memberikan lampu
jauh saat berpapasan dengan Terdakwa dan Saksi Karno Susongko
Bahwa Terdakwa meninggalkan Korban dengan melaju kencang batu tersebut
menembus kaca bagian depan mobil Korban
KETERANGAN AHLI :
AHLI 1
SUKRA, S.H.,M.H.
Lahir di Yogyakarta tanggal 2 Desember 1980, Umur: 37 Tahun, Jenis Jelamin Laki-laki,
67
Kebangsaan Indonesia, Agama Islam, Pekerjaan Dosen, Alamat Jalan Kesatriaan IV No. 4,
Sleman, Di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
Bahwa benar Ahli dalam keadaan sehat;
Bahwa benar Ahli dapat mengikuti persidangan;
Bahwa benar Ahli tidak memiliki Hubungan semenda dengan Terdakwa
Bahwa benar Ahli mengenal Terdakwa
Bahwa Ahli menjelaskan mengenai pasal 340 kuhp tersebut,barang siapa sengaja
dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain. Terdapat unsur-
unsur pembunuhan berencana yaitu Unsur subjektif dan objektif. Unsur subjektif
yang dengan sengaja melakukan tindakan tersebut dan dengan rencana terlebih
dahulu artinya ada tersedia waktu yang cukup sejak timbulnya kehendak sampai
dengan pelaksanaan kehendak (perbuatan) dalam suasana tenang. Unsur objektif,
perbuatan menghilangkan nyawa yang objeknya nyawa orang lain.
Bahwa terhadap pendapat ahli yang disampaikan, Terdakwa tidak menanggapinya.
68
Bahwa benar berdasarkan fakta didepan persidangan, Terdakwa telah membenarkan
terhadap pemeriksaan identitasnya pada sidang pertama tanggal 3 Desember 2020.
Bahwa selama dalam persidangan kondisi jiwa Terdakwa dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani serta dilihat dari umur dan tingkat pendidikannya, Terdakwa
adalah orang yang memadai sehingga dapat menentukan kehendak terhadap
perbuatan yang akan dilakukan serta dapat mengerti akan akibat dari perbuatan yang
dilakukan.
V. ANALISA YURIDIS
Berdasarkan fakta hukum yang terungkap dalam persidangan melalui keterangan
para Saksi, ahli, surat, dan keterangan Terdakwa serta barang-barang bukti yang diajukan
dalam persidangan, maka sampailah kami pada pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang
kami dakwaan kepada Terdakwa.
Sebelum kami sampai pada pembuktiaan unsur-unsur dalam dakwaan terlebih
dahulu perlu kami kemukakan bahwa berhubung Surat Dakwaan kami susun secara
subsidaritas yaitu :
Selanjutnya, karena Surat Dakwaan kami susun secara Subsidaritas, maka kami
akan membuktikan Dakwaan primair terlebih dahulu yang melanggar Pasal 340 KUHP,
Dengan unsur-unsur sebagai berikut :
1. Barang Siapa;
2. Dengan sengaja;
3. Dan dengan rencana terlebih dahulu
4. Merampas nyawa orang lain.
69
Yang dimaksud dengan barang siapa adalah untuk menetukan siapa pelaku tindak
pidana sebagai subjek hukum yang telah melakukan tindak pidana tersebut dan memiliki
kemampuan jiwa (Geestelijkevermoges) dari pelaku yang didakwakan dalam melakukan
tindak pidana yang dalam doktrin hukum pidana ditafsirkan sebagai dalam keadaan sadar.
Bahwa dalam teori hukum pidana dikenal adanya 3 corak/bentuk dari kesengajaan,
yaitu
Bahwa kesengajaan dengan maksud (Opzet als Oogmerk) mengandung unsur willes
en wetens, yang dimaksud adalah bahwa pelaku mengetahui dan menghendaki akibat
dan perbuatannya. Arti dari “maksud” disini adalah maksud untuk menimbulkan akibat
tertentu.
Bahwa antara perbuatan dan akibat terjalin hubungan sebab-akibat, artinya akibat
tersebut timbul disebabkan karena adanya perbuatan yang dilakukan dan dalam delik
materil serta akibat itu merupakan tujuan dari pelaku.
70
- Bahwa berdasarkan kesaksian Saksi Karno Susongko Terdakwa melemparkan batu
tersebut murni dari niat Terdakwa
- Bahwa sesaat sebelum melempar batu tersebut Terdakwa dan Saksi Karno
Susongko sempat membunyikan klakson berkali-kali sambil melontarkan kata-kata
kasar kepada Korban
- Bahwa setelah melemparkan batu kearah mobil korban Terdakwa dan Saksi Karno
Susongko langsug pergi begitu saja dan tidak berhenti untuk bertanggungjawab.
- Bahwa Terdakwa telah membawa batu tersebut dari JL Wates KM. 5 sampai ke
tempat kejadian perkara di JL Ambar Arum, gamping yang berjarak kurang lebih 5
Kilometer
- Bahwa Terdakwa mengambil batu tersebut dengan alasan untuk melindungi diri dari
gerombolan geng motor, namun setelah melewati gerombolan tersebut Terdakwa
tidak segera membuat batu tersebut.
71
Dengan Demikian, Unsur Ini Tidak Terpenuhi.
- Bahwa Terdakwa secara sadar mengetahui dan menghendaki akibat dari melempar
batu tersebut bisa membuat korban dalam keadaan berbahaya
- Bahwa Terdakwa melemparkan batu tersebut karena merasa silau akibat sorot
lampu korban
- Bahwa berdasarkan kesaksian Saksi Syevira Korban telah meninggal sesaat setelah
kejadian tersebut dan luka-luka di bagian kepala
- Bahwa berdasarkan Visum Et Repertum Keadaan korban luka pada tulang
tengkorak pada dahi kanan dan terdapat bagian fragment retak tulang yang
mencederai otak di bagian dalamnya dan terdapat memar dan bercak pendarahan di
dalam otak bagian frontal kanan disebabkan trauma benda keras dan dinyatakan
meninggal
72
1. Barang siapa
2. dengan sengaja
3. merampas nyawa orang lain
Bahwa dalam teori hukum pidana dikenal adanya 3 corak/bentuk dari kesengajaan,
yaitu
Bahwa kesengajaan dengan maksud (Opzet als Oogmerk) mengandung unsur willes
en wetens, yang dimaksud adalah bahwa pelaku mengetahui dan menghendaki akibat
dan perbuatannya. Arti dari “maksud” disini adalah maksud untuk menimbulkan akibat
tertentu.
Bahwa antara perbuatan dan akibat terjalin hubungan sebab-akibat, artinya akibat
tersebut timbul disebabkan karena adanya perbuatan yang dilakukan dan dalam delik
materil serta akibat itu merupakan tujuan dari pelaku.
73
kesengajaan kesengajaan dengan maksud (Opzet als Oogmerk). Unsur dengan
sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain.
- Bahwa sesaat sebelum melempar batu tersebut Terdakwa dan Saksi Karno
Susongko sempat membunyikan klakson berkali-kali sambil melontarkan kata-kata
kasar kepada Korban
- Bahwa setelah melemparkan batu kearah mobil korban Terdakwa dan Saksi Karno
Susongko langsug pergi begitu saja dan tidak berhenti untuk bertanggungjawab.
74
- Bahwa Terdakwa secara sadar mengetahui dan menghendaki akibat dari melempar
batu tersebut bisa membuat korban dalam keadaan berbahaya
- Bahwa Terdakwa melemparkan batu tersebut karena merasa silau akibat sorot
lampu korban
- Bahwa berdasarkan kesaksian Saksi Syevira Korban telah meninggal sesaat setelah
kejadian tersebut dan luka-luka di bagian kepala
- Bahwa berdasarkan Visum Et Repertum Keadaan korban luka pada tulang
tengkorak pada dahi kanan dan terdapat bagian fragment retak tulang yang
mencederai otak di bagian dalamnya dan terdapat memar dan bercak pendarahan di
dalam otak bagian frontal kanan disebabkan trauma benda keras dan dinyatakan
meninggal
Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana pembunuhan sebagaimana dalam Dakwaan Subsidair yakni melanggar Pasal 338
KUHP.
Bahwa karena dakwaan kami susun dalam Dakwaan Subsidaritas, dan telah pula
terbukti Dakwaan Subsidair, maka untuk selanjutnya Kami tidak akan membuktikan
Dakwaan Lebih Subsidair;
Sebelum kami sampaikan tuntutan pidana atas diri terdakwa, perkenankanlah kami
mengemukakan hal-hal yang kami jadikan pertimbangan mengajukan tuntutan pidana yaitu :
Berdasarkan uraian yang dimaksud diatas, maka kami Jaksa Penuntut Umum dalam
perkara ini dengan memperhatikan ketentuan undang-undang yang bersangkutan :
75
MENUNTUT
Supaya Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Sleman yang memeriksa dan mengadili
perkara ini memutuskan :
Demikian Demikian tuntutan pidana ini kami bacakan dan diserahkan dalam persidangan
hari ini tanggal 18 Januari 2021.
SYAHRUL KURNIAWAN,S.H.,M.H.
JAKSA MADYA/ NIP. 19780205.199905.1.003
76
KANTOR ADVOKAT & BANTUAN HUKUM
“BAHAGIA LAWFIRM”
di Jl. Taman Siswa No. 156 Umbulharjo Kota Yogyakarta 12870
Phone: (+62 27) 432 355 – Fax: (+62 21) 563 766 Email: irlypartners@gmail.com
NOTA PEMBELAAN
(PLEIDOOI)
Dengan Hormat,
Perkenankan kami, yang bertandatangan di bawah ini:
77
pada kantor hukum Bahagia Law Firm, beralamat di Jl. Taman Siswa No. 156
Umbulharjo Kota Yogyakarta 12870.
I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim Yang Mulia
Rekan Penuntut Umum yang terhormat
Serta Hadirin sidang sekalian
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat rahmat dan hidayahnya kita semua dapat melanjutkan
proses persidangan terdakwa RIZAL SAPUTRA BIN FAISAL yang sudah
memasuki tahap-tahap terakhir dari persidangan. Kami selaku penasihat
hukum dari pihak terdakwa juga mengucapkan terimakasih kepada majelis
hakim yang dengan sabar,bijaksana, dan profesional memeriksa dan
mengadili perkara dalam persidangan ini.
Perlu kami sampaikan bahwa persidangan ini nantinya akan diakhiri dengan
putusan yang mengatas namakan KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN
YANG MAHA ESA, besar harapan kami selaku Penasihat Hukum dengan
nota pembelaan ini dapat dijadikan pertimbangan oleh majelis hakim dalam
memutus perkara ini dengan seadil-adilnya dan sebenar-benarnya. Kami
berkeyakinan majelis hakim yang mulia dapat bertindak menjadi penengah
yang bijaksana pada setiap perkara dalam persidangan, menilai dengan
objektif atas setiap permasalahan dan bukan menilai suatu perkara sejara
subjektif dan parsial.
Fahmi basyaib dalam buku teori pembuatan keputusan halaman 157
menyatakan: hal yang sangat mempengaruhi penilaian subjektif adalah
persepsi individu terhadap keahlian dan keberuntungan. Persepsi terhadap
kedua hal ini sangat subjektif dan seringkali tidak didasarkan pada informasi
yang tersedia
Kepada penuntut umum, kami menyampaikan rasa hormat setinggi-tingginya
karena saudara telah mengerahkan segala tenaga,pemikiran dan
menuangkannya dalam surat dakwaan dan surat tuntutan yang ditujukan
kepada saudara RIZAL SAPUTRA BIN. Kami selaku penasihat hukum
terdakwa menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
78
penuntut umum karena telah melaksanakan kewajiban dan tugasnya dengan
sebaik-baiknya, meskipun dalam beberapa hal antara kami selaku penasihat
hukum terdakwa dan saudara penuntut umum seringkali berbeda pandangan
dan pemahaman. Namun hal tersebut wajar, karena setiap posisi memiliki
tugas,peran dan fungsi serta tanggung jawab masing-masing. Walaupun
demikian kami mengharapkan perbedaan-perbedaan tersebut tetap pada satu
tujuan yang sama, yaitu mencari keadilan dan mencari kebenaran materiil
yang sesungguhnya.
Dalam tahapan untuk mencapai suatu keputusan yang adil berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa perlu melalui beberapa tahapan yakni adannya
Surat Dakwaan yang menimmulkan adanya Nota Keberatan Tahap
selanjutnya Surat Tuntutan yang menimbulkan adanya Nota Pembelaan hal-
hal tersebut saling berkaitan satu sama lain. Dalam ketentuan pasal 156 ayat
(1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana terdakwa dan Penasihat
Hukum diberikan hak untuk mengajukan Nota Keberatan atas Surat Dakwaan
yang dibuat oleh Penuntut Umum dan dalam ketentuan pasal 182 ayat (1)
Kitab Undang-Undang Acara Pidana terdakwa dan Penasihat Hukum
diberikan hak untuk mengajukan Nota Pembelaan atas Surat Tuntutan dari
Penuntut Umum dan NotaPembelaan tersebut dapat dijawab oleh Penuntut
Umum. Nota Pembelaan diajukan sebagai wadah bagi terdakwa untuk
melakukan pembelaan bagi dirinya.
melalui persidangan yang terbuka untuk umum ini, kita tentu dapat menjawab
pertanyaan yang paling mendasar atas perkara ini, yaitu apakah benar
Terdakwa, telah melakukan perbuatan sebagaimana yang didakwakan, yaitu
melakukan tindak pidana Pembunuhan berencana?
Selanjutnya untuk menjawab pertanyaan tersebut maka kita semua perlu
meluruskan dahulu niat dan menjernihkan pikiran agar dapat menemukan
pencerahan dari Yang Maha Kuasa untuk mendapatkan kebenaran materil
atas perkara ini.
79
KESATU:
Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum pidana
KEDUA:
Padal 338 Kitab Undang-Undang Hukum pidana
KETIGA :
Pasal 359 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Bahwa sebelum kami membahas mengenai fakta-fakta yang muncul di
persidangan dan analisa yuridis serta penutup pada bagian akhir nota
pembelaan ini, kami ingin terlebih dahulu membedah secara kritis mengenai
surat dakwaan dan surat tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum, yaitu:
DALAM DAKWAAN
Bahwa di dalam dakwaannya, Jaksa Penuntut Umum telah mencoba
menggambarkan suatu peristiwa pidana yang diduga dilakukan oleh
Terdakwa, yang seakan-akan bahwa memang benar Terdakwalah yang
melakukan semua tindak pidana sebagaimana yang tercantum dalam surat
dakwaan.
Bahwa di dalam dakwaannya, Jaksa Penuntut Umum telah mencoba
menggambarkan suatu peristiwa pidana yang diduga dilakukan oleh
Terdakwa, yang seakan-akan bahwa memang benar Terdakwalah yang
melakukan semua tindak pidana sebagaimana yang tercantum dalam surat
dakwaan.
Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 September 2020 sekitar pukul 19.15 Wib
Terdakwa Rizal Saputra dan Karno Susongko sepakat melakukan pertemuan
via media pesan Whatsapp di Warung kopi 158 bertempat di Jalan
Kabupaten, Desa Srikoyo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman;
Bahwa Terdakwa dan Karno Susongko Dalam pertemuan itu keduanya
mengobrol santai menghabiskan waktu di cafe tersebut, pukul 21.00 Rizal
Saputra mendapat pesan WhatApp dari saksi Igun Sutrisno mengajak ke
rumahnya yang beralamat di daerah Suryotomo Yogyakarta Rizal Saputra
datang kerumah Igun Sutrisno dengan mengendarai sepeda motor Honda
Vario, tidak lama kemudian Karno Susongko datang menyusul dengan
mengendarai sepeda motor Honda Scoopy No.Pol. AB-3171-XN warna biru
putih,setelah itu mereka berdua masuk kedalam kamar rumah Igun Sutrisno
80
selanjutnya ngobrol mereka mengobrol bertiga;
Bahwa sekitar pukul 22.00 Wib Rizal Saputra Bersama Karno Susongko
keluar dari rumah Igun Sutrisno dengan menaiki sepeda motor Honda Scoopy
No.Pol. AB-3171-XN warna biru putih, Karno Sasongko mengendarai
kendaraannya berboncengan denga Terdakwa Rizal Saputra sedangkan
mereka berdua langsung pergi menuju ke Jogja Tronik lalu menuju alun-alun
utara, terus menuju ke Ngabean belok kekiri sampai pertigaan dekat SMP 11
Yogyakarta lurus melewati palang pintu Kereta Api Tompean langsung
menuju pertigaan Jatikencana belok ke kiri sampai di Mirota jalan Godean
lurus sampai ke perempatan Demak Ijo, kemudian belok ke kiri lurus kearah
Pasar Gamping;
Bahwa pada saat sampai di dekat Pasar Gamping tepatnya di depan Toko
oleh-oleh Bakpia Patuk 75 Jalan Wates Km.5 Gamping Sleman, Karno
Susongko. melihat ada rombongan orang-orang naik sepeda motor yang oleh
Mereka diperkirakan akan melakukan keributan, dan karena merasa takut
kemudian Rizal Saputra Mengatakan kepada Karno Susongko agar
menghentikan sepeda motornya kemudian Terdakwa Rizal Saputra turun dari
atas sepeda motor yang dikemudikan oleh Karno Susongko untuk mengambil
batu warna putih yang ada di pinggir jalan;
Bahwa dengan berbekal batu yang diambil bersama Karno Susongko
melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Wates lalu belok ke kanan, kemudian
di pertigaan Polsek Sedayu lurus ke arah utara dan setelah sampai di
pertigaan Rizal Saputra bersama Karno Susongko belok ke kanan dan
melihat ada lampu Baliho bertuliskan Monumen Soeharto terus menyusuri
jalan tersebut kearah timur, kemudian di jalan tikungan Karno Susongko
berpapasan dengan mobil sedan yang dikemudikan oleh Taufan Pranowo
yang datang dari arah berlawanan sambil menyalakan lampu jarak jauh
sehingga Rizal Saputra bersama Karno Susongko merasa terkejut dan
matanya merasa silau akibat sorot lampu jauh tersebut;
Bahwa setelah Terdakwa Rizal Saputra bersama Karno Susongko pandangan
matanya merasa silau akibat sorot lampu mobil yang dikemudikan oleh
korban, Terdakwa dan saksi Karno Susongko menjadi emosi, kemudian
Terdakwa Rizal Saputra yang sebelumnya sudah membawa atau
mempersiapkan bongkahan batu yang sengaja akan digunakan apabila ada
81
permasalahan dengan seseorang, ketika mobil yang dikemudikan oleh korban
tepat berpapasan dengan sepeda motor yang dikemudikan oleh Karno
Susongko, bongkahan batu tersebut oleh Rizal Saputra dilemparkan tepat
kearah kaca depan mobil yang dikemudikan oleh Taufan Pranowo hingga
kaca mobil tersebut pecah dan bongkahan batu tersebut mengenai kepala
dan wajah korban Taufan Pranowo, selanjutnya Karno Sasongko bersama
Rizal Saputra melanjutkan perjalanan kearah timur dan pulang ke rumahnya
masing-masing.
DALAM TUNTUTAN
Bahwa rekan Jaksa Penuntut Umum berkeyakinan Terdakwa telah terbukti
melakukan tindak pidana pembunuhan berencana sesuai dengan Pasal 340
KUHP yakni barangsiapa yang sengaja dengan rencana terlebih dahulu yang
mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, kemudian
pertanggungjawabannya dengan hukuman pidana mati atau seumur hidup
atau paling lama dua puluh tahun. Pasal 338 KUHP yakni Barang siapa
dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan
dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun. Pasal 359 Barang siapa
karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, diancam
dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling
lama satu tahun.
Bisa Yang Mulia. Hari itu tanggal 10 September 2020 jam 22.15 WIB, saya
baru saja pulang dari kantor berjalan kaki ke arah Barat Jl. Ambar Arum
Meijing Kidul menuju rumah. Malam itu kondisi jalanan tidak terlalu ramai
karena posisinya sudah lumayan larut malam. Saya lihat dari arah barat ada
motor bonceng dua menuju ke arah timur sambil membunyikan klakson. Lalu
82
tiba-tiba sampai di dekat tikungan pengendara motor mengurangi kecepatan
motornya dan saat berpapasan dengan mobil, saya lihat yang dibonceng
melempar sesuatu ke arah mobil dan terdengar suara pecahan kaca depan
mobil, tapi saya tidak melihat posisi pengendara motor setelah melemparkan
sesuatu itu sempat berhenti atau tidak karena posisinya saya pada saat
mendengar pecahan kaca itu terkejut, yang saya lihat mobilnya itu langsung
berhenti mendadak di tengah jalan tapi tidak langsung saya dekati karena
saya masih kaget dan takut juga. Tidak lama setelah itu orang-orang yang
lewat mulai mendekati mobil baru saya juga ikut lihat, yang saya lihat pertama
kali itu memang kaca mobilnya sudah pecah sangat parah. Saya juga lihat
kondisi pengemudi mobil itu udah luka-luka kena pecahan kaca dan ternyata
yang dilemparkan ke mobilnya itu bongkahan batu yang kena juga ke kepala
korban, saat itu korban udah tidak sadarkan diri dan waktu itu saya lihat
airbag yang disetirnya juga sudah mengembang. Lalu orang-orang mulai
ramai melihat ke TKP nya dan sekitar jam 22.45 WIB ambulansnya datang.
korban sempat menyalakan lampu jauh karena waktu saya jalan kan itu
terlihat ya bayangannya kalau ada mobil yang menyalakan lampu jarak jauh.
Saya sempat menoleh kepada terdakwa, sesaat sesudah melempar batu itu
saya lihat kalau mereka sempat memelankan laju motornya sepertinya untuk
melihat kearah korban tapi tidak sampai berhenti hanya menoleh saja sekilas.
Ketika saya mulai mendekat ke arah korban, terdakwa sudah tidak ada di
sekitar jalan itu.
saya dengar waktu motor hampir berpapasan dengan mobil tersebut terdakwa
berteriak “lampu lampu” sambil melontarkan kata-kata kasar lalu
membunyikan klakson berkali-kali.
Saya lihat waktu terdakwa teriak-teriak sambil tangan kanannya yang sudah
memegang benda yang ternyata batu tersebut diangkat untuk siap dilempar.
Waktu itu sekitar jam 10 malam saya dan rizal baru saja pulang setelah
83
berkunjung dari rumah igun yang mulia, ketika perjalanan pulang tepatnya di
di depan toko Bakpia Patuk 75 yang berada di jalan wates KM.5 Gamping,
Sleman, saya dan rizal melihat ada rombongan sepeda motor yang saya kira
bersama rizal ada keributan dan rizal meminta saya menghentikan motor
sejenak untu mengambil sebongkah batu yang berada di pinggir jalan untuk
jaga jaga melindungi diri dari gerombolan motor tadi alhasil ternyata kami pun
berhasil melewati rombongan motor tersebut dengan selamat, lalu
sesampainya di jalan tikungan dekat monumen soeharto kami berpapasan
dengan mobil korban yang datang dari arah berlawanan yang menyalakan
lampu sorot jarak jauh, saya bersama rizal kaget dan merasa terganggu
dengan adanya lampu sorot itu yang mulia, kemudian karena lampu sorot
tersebut teman saya rizal emosi dan akhirnya melemparkan bongkatan batu
yang diambil dari pinggir jalan tadi ke mobil korban dan kami pun langsung
cabut melanjutkan perjalanan yang mulia.
Saya sendiri jujur setelah melewati gerombolan motor tersebut saya sudah
lupa pak mengenai batu tersebut dan saya juga tidak menyangka bahwa rizal
akan melempar batu tersebut hanya karena lampu sorot mobil pak.
Jujur saja saya panik pak, saya sendiri tidak menyangka bahwa sebongkah
batu yang dilemparkan rizal akan memecahkan kaca depan mobil korban dan
mengenai kepala korban hingga meninggal pak.
saat itu karena saya mengendarai motor dengan kecepatan normal
begitupun dengan mobil korban, maka lampu jarak jauh mobil tersebut
menganggu penghilatan kami sekian detik dan saya sempat memberi isyarat
untuk menonaktifkan lampu jarak jauh mobil tersebut dengan mengedip
ngedipkan lampu depan motor saya tetapi hal tersebut tidak diindahkan oleh
korban dan korban tetap menyalakan lampu jarak jauhnya.
setelah sesampainya rumah rizal dia curhat bahwa sebenarnya dia hanya
akan melemparkan batu tersebut ke bagian kap mobil depan tetapi batu
tersebut malah mengenai kaca depan mobil korban dan kami tidak menduga
bahwa sebongkah batu tersebut akan merenggut nyawa korban, intinya rizal
tidak berniat menghilangkan nyawa korban pak, kejadian tersebut diluar
dugaan kami.
yang saya ketahui terdakwa memiliki sifat jarang emosi dan juga bisa
mengendalikan emosinya, tetapi saat di rumah igun saya melihat bahwa
84
terdakwa sedang berseteru dengan pacarnya melalui telefon genggam
menurut saya hal itu yang membuat korban emosi dan ketika kami terganggu
lampu jarak jauh mobil korban, emosi terdakwa langsung memuncak, jadi
terdakwa emosinya sudah tidak stabil pak sebelum kejadian pelemparan batu
tersebut.
V. ANALISIS YURIDIS
Majelis Hakim Yang Mulia;
85
Rekan Jaksa Penuntut Umum yang terhormat;
Serta hadirin sidang sekalian
Hal ini pula yang disampaikan Curzon LB Curzon dalam bukunya “Criminal
Law” (London; M&E Pitman Publishing; 1997) yang menjelaskan:
Hal serupa juga disampaikan oleh Prof. Moelijatno dalam bukunya “Asas-
Asas Hukum Pidana” (Jakarta; Bina Aksara; 1987) yang menerangkan:
86
persidangan tidak ada satupun alasan yang ditemukan dalam diri terdakwa
untuk meniadakan atau menghapus kesalahan terdakwa. Tentunya
argumentasi ini seperti ini kurang pantas untuk disampaikan dalam
pengadilan untuk membuktikan unsur dalam suatu tindak pidana. Tentunya
Jaksa Penuntut Umum sebagai seorang Sarjana Hukum, dapat memikirkan
argumentasi yang lebih cerdas untuk membuktikan unsur tersebut. Dengan
demikian unsur “barangsiapa” TIDAK TERBUKTI SECARA SAH DAN
MEYAKINKAN.
Unsur “Dengan Sengaja Dan Direncanakanan Terlebih Dahulu”
Unsur kesengajaan dalam rumusan tindak pidana merupakan salah satu
unsur yang terpenting. Berkaitan dengan unsur kesengajaan ini, maka apabila
dalam rumusan tindak pidana terdapat perbuatan dengan sengaja atau biasa
disebut opzettelijk, maka unsur kesengajaan ini meliputi semua unsur lain
yang dibelakangnya harus dibuktikan.
Maka berkaitan dengan pembuktian bahwa perbuatan yang dilakukanya itu
dilakukan “dengan sengaja,” terkandung pengertian menghendaki dan
mengetahui atau menurut penjelasan MvT (Memorie van Toelechting) bisa
disebut dengan willens en wetens. Yang dimaksudkan disini adalah
seseorang yang melakukan suatu perbuatan “dengan sengaja” itu haruslah
memenuhi rumusan willens yaitu harus menghendaki apa yang ia perbuat dan
memenuhi unsur wettens yaitu harus mengetahui akibat dari apa yang ia
perbuat.
Jika dikaitkan dengan teori kehendak yang dirumuskan oleh Von Hippel,
maka dapat dikatakan bahwa yang dimaksud sebagai “dengan sengaja”
adalah kehendak membuat suatu perbuatan dan kehendak untuk
menimbulkan suatu akibat dari perbuatan itu atau akibat dari pebuatanya
tersebut yang menjadi maksud dari dilakukanya perbuatan itu. Maka
pembuktian adanya unsur kesengajaan dalam pelaku melakukan tindakan
melanggar hukum sehingga perbuatanya itu dapat dipertanggungjawabkan
kepada si pelaku hanya dikaitkan dengan keadaan serta tindakan si pelaku
pada waktu ia melakukan perbuatan melanggar hukum yang dituduhkan
kepadanya tersebut.
Mengenai unsur “direncanakan Terdakwa terlebih dahulu” dalam KUHP
sendiri tidak ada penjelasan tentang apa yang dimaksud sebagai direncakan
87
terlebih dahulu. Namun, penjelasan tentang unsur direncanakan terlebih
dahulu dapat dilihat dalam MvT (Memorie van Toelichting) yang menyatakan
bahwa istilah met voorbedachte rade atau “dengan rencana terlebih dahulu”
menunjuk pada suatu saat untuk menimbang dengan tenang. Istilah tersebut
merupakan kebalikan dari pertumbuhan kehendak yang dengan tiba-tiba.
Bahwa tidak ada ketentuan berapa lamanya harus berlaku diantara saat
timbulnya maksud untuk melakukan perbuatan itu dengan saat
dilaksanakannya. Akan tetapi, nyatalah harus ada suatu antara dimana ia
dapat menggunakan pikiranya tentang guna merencanakan segala
sesuatunya. Begitupula menurut R. Soesilo dalam bukunya Hukum Acara
Pidana (Prosedur Penyelesaian Perkara Pidana Bagi Penegak Hukum),
halaman 203, menyatakan, bahwa saat antara timbulnya kehendak dengan
pelaksanaanya tidak boleh terlalu sempit, tetapi juga sebaliknya tidak perlu
terlalu lama, yang terpenting adalah apakah di dalam tempo itu pelaku sudah
memiliki kesempatan untuk berubah pikiran dan tidak jadi melanjutkan
perbuatanya. Dalam konteks Pasal 340 KUHP, untuk lebih jelasnya lagi,
terkandung tiga syarat yaitu:
memutuskan kehendak dalam suasana tenang, tersedianya waktu yang
cukup sejak timbulnya kehendak sampai dengan pelaksanaan kehendak itu,
dan pelaksanaan kehendak tersebut dalam suasana tenang. Memutuskan
kehendak dalam suasana tenang mengandung maksud bahwa memutuskan
kehendak dengan tenang. Artinya pada saat pelaku memutuskan
kehendaknya untuk membunuh, keadaan batin orang tersebut dalam keadaan
tenang, tidak berada dalam keadaan tergesa-gesa, tidak dalam keadaan
terpaksa dan tidak berada dalam keadaan emosi tinggi. Maka dari itu
kehendak yang diputuskan oleh pelaku merupakan kehendak yang dilakukan
dalam suasana batin yang tenang.
Bahwa pada saat terdakwa di dekat Pasar Gamping depan toko Bakpia
Pathuk 75 Jalan Wates KM.5 Gamping Sleman, Karno Sasongko melihat ada
rombongan orang-orang naik sepeda motor yang oleh mereka diperkirakan
akan ada keributan. Kemudian terdakwa Rizal saputra menyuruh Karno
sasongko untuk menghentkan laju motornya kemudian Rizal Saputra turun
mengambil bongkahan batu putih yang ada di pinggir jalan. Dengan berbekal
bongkahan batu tersebut terdakwa menyusuri jalan Wates sampai pertigaan
88
Polsek Sedayu belok kekanan kearah Monumen Soeharto pada saat
ditikungan berpasapasan dengan mobil sedan yang dikemudikan korban
karena mobil tersebut menyalakan lampu jarak jauh, bahwa setelah terdakwa
dan Karno Sasongko pandangan matanya terasa silau terdakwa dan Karno
sasongko menjadi emosi, kemudian terdakwa dan Sasongko meleemparkan
batu tersebut tepat kearah kaca depan mobil yang dikemudikan korban dan
batu tersebut mengenai wajah dan kepala korban setelah itu keduanya pulang
kerumah masing-masing.
Tersedianya waktu yang cukup sejak timbulnya kehendak sampai dengan
pelaksanaan kehendak itu. Merupakan syarat yang bersifat relatif.
Persoalanya adalah bukan lamanya waktu. Tersedianya waktu yang cukup
mengandung pengertian bahwa dalam tempo waktu yang tersedia itu, pelaku
masih dapat berpikir dengan tenang. Jadi persoalanya tidak pada masalah
lamanya waktu, tetapi persoalan lamanya waktu yang cukup itu lebih
mengarah pada penggunaan waktu yang tersedia itu. Artinya, apakah dalam
waktu yang tersedia itu benar-benar telah dapat untuk berpikir dengan tenang
atau tidak. Sekalipun masalah tersedianya waktu yang cukup itu tidak
menunjuk pada persoalan lamanya waktu, tetapi tersedianya waktu yang
cukup tersebut, tidak boleh menunjuk pada suatu waktu yang terlalu singkat.
Sebab apabila terlalu singkat kesempatan untuk berfikir dengan tenang
tersebut mungkin tidak terjadi. Tidak mungkin rasanya seseorang dapat
berpikir dengan tenang dalam waktu yang singkat, biasanya dalam waktu
yang sangat singkat itu orang justru berfikir secara tergesa-gesa, panik dan
tidak terencana. Apabila waktu yang tersedia itu tidak cukup dan diikuti pula
dengan perasaan takut, khawatir dan sebagainya. Dalam waktu yang
demikian, jelas sama sekali tidak menggambarkan suasana batin yang
tenang.
Berdasarkan uraian tersebut terkait dengan “dengan sengaja”, bisa dikatakan
bahwa jika ada hubungan antara batin pelaku dengan akibat yang timbul
karena perbuatanya itu atau ada hubungan lahir yang merupakan hubungan
sebab antara perbuatan pelaku dengan akibat yang dilarang itu, maka hukum
pidana dapat dijatuhkan kepada si pelaku atas perbuatan pidananya itu.
Sebab pertanggungjawaban pidana atas perbuatannya secara jelas dapat
ditimpakan kepada pelaku. Tetapi jika hubungan kausal tersebut tidak ada
89
maka pertanggungjawaban pidana atas perbuatan pidananya itu tidak dapat
ditimpakan kepada pelakunya itu sehingga hukuman pidana tidak dapat
dijatuhkan kepada pelakunya itu.
Terkait konteks “dengan rencana terlebih dahulu”, maka apabila pikiran-
pikiran untuk membunuh tersebut dalam keadaan marah, tidak tenang, waktu
yang terlalu singkat, yang berakibat akan berfikir secara tergesa-gesa, panik,
dan tidak terencana, dan dalam suatu suasana kejiwaan yang tidak
memungkinkan untuk berfikir dengan tenang, maka disitu tidak ada unsur
perencanaan.
Dengan demikian, unsur “Dengan sengaja dan direncanakan terlebih dahulu”,
TIDAK TERBUKTI SECARA SAH DAN MEYAKINKAN.
Unsur “Menghilangkan Nyawa Orang Lain”
Yang dimaksud dengan unsur ini adalah perbuatan menghilangkan nyawa
orang lain itu haruslah merupakan perbuatan yang positif atau aktif walaupun
dengan perbuatan sekecil apapun. Jadi perbuatan tersebut haruslah
diwujudkan secara aktif dengan gerakan sebagian anggota tubuh. Oleh
karenanya perbuatanya dapat berupa bermacam-macam perbuatan. Dimana
perbuatan tersebut berujung dengan timbulnya suatu akibat hilangnya nyawa
orang sebagai persyaratan mutlak.
Dalam unsur “merampas nyawa orang lain” terdapat sifat obyektif dan
subyektif, sifat obyektif yaitu dilihat dari perbuatanya yang menghilangkan
nyawa dengan obyek orang lain. Sifat subyektif yaitu dalam perbuatan
menghilangkan nyawa orang lain terdapat syarat-syarat yang harus dipatuhi,
yaitu adanya wujud perbuatan, adanya suatu kematian orang lain, dan
adanya hubungan sebab akibat antara perbuatan dan akibat kematian orang
lain.
Terhadap unsur ini, Saudara Penuntut Umum menyatakan Terdakwa telah
merampas nyawa orang lain yaitu korban Taufan Pranowo adalah terbukti.
Maka Oleh Karena dakwaan Jaksa penuntut Umum yang menuntut Terdakwa
dengan Pasal 340 KUHP tidak lah tepat karena dilakukan tanpa perencanaan
terlebih dahulu dan menurut Penasehat Hukum lebih tepat Jaksa Penuntut
Umum menuntut Terdakwa dengan Dakwaan Ketiga yaitu melanggar Pasal
359 KUHP “Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan
orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau
90
pidana kurungan paling lama satu tahun.” Dalam hukum pidana, kelalaian,
kesalahan, kurang hati-hati, atau kealpaan disebut dengan culpa.
Majelis Hakim Yang Mulia;
Rekan Jaksa Penuntut Umum yan terhormat;
Serta hadirin sekalian;
Kita semua mungkin pernah mendengar dan membaca mengenai adanya
Miscarriage of justice (kegagalan penegakkan keadilan) yang merupakan
persoalan universal yang dihadapi oleh hampir seluruh Negara dalam
penegakkan sistem peradilan pidananya. Menurut Clive Walker, terdapat
empat hal penting yang terkandung dalam makna miscarriage of justice, yaitu:
Kegagalan penegakkan keadilan tidak hanya terbatas pada produk
pengadilan atau dalam sistem hukum pidana, tetapi juga dapat terjadi di luar
pengadilan, terbentuk dari kekuasaan penegak hukum yang bersifat
memaksa (coercive power);
Kegagalan penegakkan keadilan dapat dilembagakan dalam hukum, misalnya
dalam bentuk legalisasi biaya-biaya yang tidak resmi;
Kegagalan penegakkan keadilan harus pula mencakup kelemahan Negara
ketika menjalankan tanggung jawabnya;
Kegagalan penegakkan keadilan harus ditegaskan pada hal-hal yang
berkaitan dengan hak asasi manusia;
Istilah miscarriage of justice terus berkembang dan dipergunakan untuk
menggambarkan bahwa dalam sistem hukum negara-negara di dunia
terdapat kemungkinan terjadinya kesalahan dalam putusan pengadilan yang
menyebabkan seseorang harus menjalani hukuman atas kejahatan yang tidak
dilakukannya.
91
VI. KESIMPULAN
Majelis Hakim Yang Mulia,
Rekan Jaksa Penuntut Umum Yang Terhormat,
Hadirin sekalian Yang Juga kami Hormati,
Klien kami pernah mengatakan sebuah kalimat bijak, yaitu “every cloud has a
silver lining”, badai pasti berlalu dan kita harus percaya bahwa God is good,
maka biarkanlah tangan Tuhan yang bekerja dalam menentukan mana yang
benar dan mana yang salah.
Bahwa kemandirian Majelis Hakim Yang Mulia begitu kental dalam
persidangan ini, kami sangat mengapresiasi hal tersebut. Kewajiban hakim
untuk bersikap mandiri dapat diartikan bahwa hakim terikat untuk memutus
perkara hanya atas dasar ketentuan undang-undang. Menurut Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) sistem pembuktian yang dianut
adalah Negatief Wettelijk Stelsel, yaitu metode pembuktian yang paling sulit di
antara empat ajaran atau teori tentang pembuktian. Menurut KUHAP, untuk
membuktikan seseorang bersalah harus diperoleh 2 (dua) alat bukti yang sah
ditambah dengan keyakinan hakim. Artinya jika terdapat bukti menurut
undang-undang bahwa Terdakwa bersalah, namun hakim tidak memperoleh
keyakinan, maka Terdakwa harus dibebaskan. Demikian juga jika seorang
hakim berkeyakinan Terdakwa bersalah namun menurut undang-undang
terdakwa tidak terbukti bersalah maka terdakwa juga harus dibebaskan.
Keadilan harus kita maknai sebagai keadaan yang netral dan proporsional.
Perkara yang masuk ke pengadilan harus memberi kemungkinan yang sama
bagi terdakwa untuk menerima hukuman atau dibebaskan dari hukuman. Jika
tidak demikian maka tidak ada kemandirian peradilan. Kemandirian atau
independensi peradilan memperoleh maknanya jika terdapat kenyataan
92
bahwa lembaga peradilan adalah tempat terjadinya keputusan penghukuman
jika terdakwa bersalah dan pembebasan jika terdakwa tidak bersalah.
Sehingga statistiknya harus seimbang (50 banding 50) antara mereka yang
dihukum dengan mereka yang dibebaskan.
Terdakwa yang saat ini duduk di hadapan yang Mulia Majelis Hakim sebagai
terdakwa, benar-benar menaruh harapan di pundak Majelis Hakim Yang Mulia
agar kiranya dapat menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya.
Saat ini Terdakwa tidak ada harapan lain selain berharap kepada Majelis
Hakim yang dapat memutus perkara ini dengan putusan yang seadil-adilnya.
Dalam setiap kasus pidana, meskipun sudah cukup 2 alat bukti yang sah, jika
sedikit saja ada keraguan pada diri hakim, tentang apakah terdakwa pantas
dihukum atau tidak, maka terdakwa haruslah dibebaskan, inilah yang disebut
dengan istilah “beyond reasonable doubt” yang ekuivalen dengan asas in
dubio proreo.
Prof. Oemar Seno Adji dalam bukunya HUKUM, HAKIM PIDANA menulis
“bahwa Hakim Pidana bebas dalam mencari hukuman yang dijatuhkan
terhadap terdakwa secara tepat. Ia harus memperhitungkan sifat dan
seriusnya delik yang dilakukan, keadaan yang meliputi perbuatan-perbuatan
yang dihadapkan kepadanya. Ia harus melihat kepribadian dari pelaku
perbuatan tentunya”.
VII. Permohonan
Berdasar atas segala sesuatu yang kami uraikan di atas, kami mohon agar
kiranya Majelis Hakim dengan segala kewibawaannya berkenan menjatuhkan
putusan sebagai berikut:
93
TIDAK TERBUKTI SECARA SAH DAN MEYAKINKAN.
Demikianlah Nota Pembelaan ini kami ajukan, semoga Tuhan Yang Maka
Kuasa memberikan perlindungan kepada kita semua.
94
KEJAKSAAN NEGERI SLEMAN
REPLIK
TERDAKWA :
RIZAL SAPUTRA
Melanggar:
95
KEJAKSAAN NEGERI SLEMAN
“UNTUK KEADILAN”
REPLIK
Nomor Reg. Perkara
:102/Pid.B/2020/PN.Smn
Pertama-tama marilah kita mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat dan hidayah-Nya kita dapat hadir dalam proses persidangan ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Majelis Hakim yang mulia atas kesempatan
yang diberikan kepada kami untuk menyampaikan replik ini. Harapan kami tentu sama
dengan Penasihat Hukum, agar Majelis Hakim mendapat gambaran mengenai peristiwa
dan kesalahan Terdakwa sesuai dengan hukum yang berlaku menjadi bertambah jelas,
lengkap, akurat dan mendekati sempurna. Dengan gambaran yang demikian tentunya
keyakinan Majelis Hakim yang akan mendasari putusan kelak akan sesuai dengan
hukum dan rasa keadilan baik bagi Terdakwa.
Unsur “barang siapa” tidak dapat ditujukan kepada diri Terdakwa karena untuk
96
menentukan unsur ini tidak cukup dengan menghubungkan Terdakwa sebagai perseorangan
sebagaimana manusia pribadi atau subyek hukum yang diajukan sebagai Terdakwa dalam
perkara ini, akan tetapi yang dimaksud barang siapa dalam undang-undang adalah orang
yang perbuatannya secara sah dan meyakinkan terbukti memenuhi semua unsur dari tindak
pidana. Dengan demikian maka unsur “barang siapa” ialah orang yang apabila orang
tersebut telah terbukti memenuhi seluruh unsur tindak pidana yang dituduhkan terhadap
terdakwa. Jadi untuk membuktikan unsur “barang siapa” harus dibuktikan dulu unsur-unsur
lainnya. Karenanya unsur “barang siapa” masih tergantung pada unsur lainnya. Apabila unsur-
unsur yang lain itu telah terpenuhi, maka unsur “barang siapa” menunjuk kepada Terdakwa,
tetapi sebaliknya apabila unsur-unsur yang lain tidak terpenuhi maka unsur “barang siapa”
tidak terpenuhi pula.
Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, maka untuk membuktikan terbukti atau
tidaknya unsur “barang siapa” harus menunggu terlebih dahulu terbuktinya unsur-unsur yang
lain dalam Pasal 338 KUHP.
Unsur barang siapa lebih melihat pada pelaku (bestandeel) menunjuk kepada pelaku/subjek
tindak pidana. Bahwa yang dimaksud dengan unsur barang siapa adalah subjek hukum
orang/seseorang atau setiap orang pendukung hak dan kewajiban yang dapat dikenai
pertanggungjawaban atas setiap perbuatannya sehingga memenuhi syarat untuk dijadikan
sebagai Terdakwa.
Bahwa berdasarkan fakta didepan persidangan, secara sah dan meyakinkan Terdakwa
telah membenarkan keterangan identitas yang telah dibacakan disidang Pengadilan
Negeri Sleman pada agenda sidang pertama.
Terdakwa adalah orang yang cukup memadai dari segi umur sehingga dapat menentukan
kehendak terhadap perbuatan yang akan dilakukan serta dapat mengerti akan akibat dari
perbuatan yang dilakukan. Bahwa selama menjalani proses persidangan, kondisi jiwa
Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
Hal tersebut yang menjadi fondasi dasar kami Jaksa Penuntut Umum menuntut Terdakwa
RIZAL SAPUTRA dan mejadi dasar bagi kami untuk membuktikkan unsur-unsur yang lainnya
di dalam Dakwaan Subsidair Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
SEHINGGA BERDASARKAN URAIAN TERSEBUT MAKA UNSUR BARANG SIAPA
TELAH TERPENUHI
97
B. Unsur Dengan Sengaja
Terkait dengan “dengan sengaja”, bisa dikatakan bahwa jika ada hubungan antara batin
pelaku dengan akibat yang timbul karena perbuatanya itu atau ada hubungan lahir yang
merupakan hubungan sebab antara perbuatan pelaku dengan akibat yang dilarang itu, maka
hukum pidana dapat dijatuhkan kepada si pelaku atas perbuatan pidananya itu. Sebab
pertanggungjawaban pidana atas perbuatannya secara jelas dapat ditimpakan kepada
pelaku. Tetapi jika hubungan kausal tersebut tidak ada maka pertanggungjawaban pidana
atas perbuatan pidananya itu tidak dapat ditimpakan kepada pelakunya itu sehingga
hukuman pidana tidak dapat dijatuhkan kepada pelakunya itu.
Berdasarkan fakta-fakta yang terjadi bahwa pada saat itu terdakwa hanya mengambil dan
membawa batu tersebut sepanjang perjalananannya adalah untuk tujuan perlindungan diri
dikarenakan terdakwa merasa khawatir dan takut dengan segerombolan orang yang
bersepeda motor yang oleh mereka diperkirakan akan membuat keributan. Jadi terdakwa
dari awal tidak bertujuan untuk menghilangkan nyawa korban. Dengan demikian unsur
“dengan sengaja” tidak terpenuhi.
Bahwa sesudah terdakwa melewati gerombolan orang yang oleh mereka diperkirakan akan
melakukan keributan, terdakwa lantas tidak membuang batu tersebut justru membawanya
sepanjang perjalanan terdakwa hingga tepat pada kejadian terdakwa merasa silau akibat dari
sorot lampu mobil korban sehingga terdakwa melempar batu yang dibawanya tersebut
hingga memecahkan kaca depan mobil korban dan mengenai wajah korban hingga korban
meninggal dunia.
Dalam fakta persidangan berdasarkan kesaksian dari saksi mahkota yang menyatakan
bahwa pelemparan batu yang dilakukan oleh terdakwa merupakan niat murni dari terdakwa
sendiri untuk menggunakan batu tersebut apabila ada permasalahan dengan orang lain.
Maka dengan adanya niat tersebut memperkuat dugaan kami bahwa Terdakwa
menghendaki dan mengetahui sepenuhnya akan apa yang Terdakwa lakukan, dan
akibat yang akan ditimbulkal.
98
Majelis hakim yang mulia,
Pada akhirnya perkenankanlah kami sesuai fakta yang diperoleh dari persidangan ini,
memohon agar majelis hakim yang arif dan bijaksana memutus :
1. Agar menolak nota pembelaan/pledoi dari penasihat hukum Terdakwa;
99
KANTOR ADVOKAT & BANTUAN HUKUM
“IRLY & PARTNERS”
Jl. Gambiranom No.7A, Umbulharjo, Pandeyan, Sleman
Phone: (+62 27) 432 355 – Fax: (+62 21) 563 766 Email: irlypartners@gmail.com
DUPLIK
Bahwa apa yang akan kami sampaikan dalam Duplik ini, merupakan upaya kami
untuk mencoba menjelaskan kebenaran fakta, dengan harapan tidak ada pihak yang
tersesat dalam mengikuti maupun mengamati proses persidangan ini. Kami juga
mengharapkan Pengadilan tidak terpengaruh dari permintaan-permintaan dan
desakan-desakan dari pihak lain yang hendak melemparkan tanggungjawab. Untuk
itu kami memohon agar Majelis Hakim yang menyidangkan perkara ini berani
mengambil keputusan untuk menyatakan kebenaran yang benar-benar hakiki dan
bersandar kepada keadilan yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa .Replik
yang telah disampaikan oleh Penuntut Umum melemahkan Pledooi dari Penasehat
Hukum Terdakwa.
100
Dimana Penuntut Umum tetap berpendirian bahwa Terdakwa terbukti melakukan
tindak pidana pembunuhan dengan unsur dasar kesengajaan, akan tetapi
Penasehat Hukum Terdakwa berpendapat lain dan akan ditanggapi sebagai berikut:
“Barang siapa” dimaksud adalah orang atau subyek hukum yang mempunyai
tanggungjawab dan dapat dipertanggungjawabkan menurut hukum atas perbuatan
yang dilakukannya. bahwa terbukti dipersidangan yang bernama terdakwa Rizal
Saputra adalah subyek hukum yang dimaksud yang identitasnya telah sesuai
dengan yang disebutkan dalam surat dakwaan. Oleh karena selama dipersidangan
ternyata terdakwa dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun rohani maka tidak
ada satupun alasan yang diemukan dalam diri terdakwa yang dapat meniadakan
untuk menghapuskan kesalahan terdakwa dan dipandang cakap sebagai subyek
hukum oleh karena itu unsur ini menurut kami telah terbukti.
Bahwa dalam unsur ini terpenuhi oleh terdakwa sebab Rizal Saputra tersulut
emosinya akibat korban yang menghalangi sorot pandang matanya karena lampu
jauh dari mobil korban yang dirasa mengganggu oleh terdakwa .
Bahwa Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tidak memberikan definisi tentang apa
yang maksud “dengan sengaja” namun DaIam MvT “sengaja” berarti “Willens en
weten” (menghendaki dan mengetahui), yang berarti bahwa sipembuat
menghendaki apa yang dilakukannya dan harus mengetahui apa yang
dikehendakinya. Artinya seseorang yang melakukan suatu tindakan dengan sengaja
harus menghendaki atau menginsyafi tindakan tersebut dan / atau akibatnya (EY.
Kanter, Azas-azas Hukum Pidana Indonesia dan Penerapannya, halaman 167).
Bahwa dalam unsur ini sangat memberatkan terdakwa sebab terdakwa Rizal
Saputra bener-benar tersulut emosinya akibat korban yang menutupi sorot pandang
matanya saat sedang mengendarai kendaraan roda yang ditumpanginya.
Bahwa pada unsur ini terbukti dan terpenuhi oleh terdakwa Rizal Saputra namun hal
itu dilakukan karena terdakwa tersulut emosi dikarekan adanya cek cok antara Rizal
101
Saputra dengan mantan pacarnya yang membuat ia spontan melakukan perbuatan
pelemparan batu terhadap korban, lalu dari sehingga unsur tersebut tidak
sepenuhnya terpenuhi oleh para terdakwa.
Berdasarkan uraian diatas, maka kami selaku Penasehat Hukum roki patjri dan
yogie Hidayat tetap berpendirian pada pembelaan yang telah kami sampaikan.
Bahwa unsur-unsur yang terdapat pada pasal tersebut tidak terbukti dan tidak
terpenuhi secara sah dan meyakinkan.
Untuk itu kami mohon kepada Majelis Hakim untuk memberikan putusan sesuai
dengan permohonan kami dalam Pledoi yang telah kami sampaikan pada
persidangan sebelumnya.
102
IDENTITAS SAKSI
103
Saksi Penuntut Umum
104
BARANG BUKTI
105
PENGADILAN NEGERI SLEMAN
Jl. Kapas No.10, Semaki, Kecamatan Umbulharjo, Kota Sleman,
Daerah Istimewa Sleman 55166 Telepon: (0274) 586563
PUTUSAN
Nomor Reg. Perkara : 102/Pid.B/2020/PN.Smn
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
106
Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum yang bernama :
107
Setelah mendengar keterangan saksi-saksi maupun terdakwa, memperlihatkan alat
bukti surat;
Yang dibacakan di depan sidang persidangan pada hari Senini, 4 Januari 2021 yang
pokoknya menuntut sebagai berikut;
Supaya Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Sleman yang memeriksa dan
mengadili perkara ini, memutuskan :
MENUNTUT
108
5. Menghukum Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,00,- (lima
ribu rupiah). ---------------------------------------------------------------------------------------
------
-------- Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan keteguhan hati dan kekuatan
iman kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini dalam
menjatuhkan putusan.--------
DAKWAAN :
PRIMAIR
Bahwa Terdakwa Rizal Saputra, pada hari Kamis tanggal 10 September
2020 sekitar pukul 22.30 Wib atau setidak-tidaknya pada bulan September 2020
atau setidak-tidaknya pada tahun 2020. Bertempat di Jalan Wates Km.5 Gamping
Sleman atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang termasuk pada daerah
hukum Pengadilan Negeri Sleman, melakukan perbuatan dengan sengaja dan
dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain. yang mana
perbuatan tersebut dilakukan para Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :
Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 September 2020 sekitar pukul 19.15 Wib
Terdakwa Rizal Saputra dan Karno Susongko sepakat melakukan pertemuan
via media pesan Whatsapp di Warung kopi 158 bertempat di Jalan
Kabupaten, Desa Srikoyo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman;
Bahwa Terdakwa dan Karno Susongko Dalam pertemuan itu keduanya
mengobrol santai menghabiskan waktu di cafe tersebut, pukul 21.00 Rizal
Saputra mendapat pesan WhatApp dari saksi Igun Sutrisno mengajak ke
rumahnya yang beralamat di daerah Suryotomo Yogyakarta Rizal Saputra
109
datang kerumah Igun Sutrisno dengan mengendarai sepeda motor Honda
Vario, tidak lama kemudian Karno Susongko datang menyusul dengan
mengendarai sepeda motor Honda Scoopy No.Pol. AB-3171-XN warna biru
putih,setelah itu mereka berdua masuk kedalam kamar rumah Igun Sutrisno
selanjutnya ngobrol mereka mengobrol bertiga;
Bahwa sekitar pukul 22.00 Wib Rizal Saputra Bersama Karno Susongko
keluar dari rumah Igun Sutrisno dengan menaiki sepeda motor Honda Scoopy
No.Pol. AB-3171-XN warna biru putih, Karno Sasongko mengendarai
kendaraannya berboncengan denga Terdakwa Rizal Saputra sedangkan
mereka berdua langsung pergi menuju ke Jogja Tronik lalu menuju alun-alun
utara, terus menuju ke Ngabean belok kekiri sampai pertigaan dekat SMP 11
Yogyakarta lurus melewati palang pintu Kereta Api Tompean langsung
menuju pertigaan Jatikencana belok ke kiri sampai di Mirota jalan Godean
lurus sampai ke perempatan Demak Ijo, kemudian belok ke kiri lurus kearah
Pasar Gamping;
Bahwa pada saat sampai di dekat Pasar Gamping tepatnya di depan Toko
oleh-oleh Bakpia Patuk 75 Jalan Wates Km.5 Gamping Sleman, Karno
Susongko. melihat ada rombongan orang-orang naik sepeda motor yang oleh
Mereka diperkirakan akan melakukan keributan, dan karena merasa takut
kemudian Rizal Saputra Mengatakan kepada Karno Susongko agar
menghentikan sepeda motornya kemudian Terdakwa Rizal Saputra turun
dari atas sepeda motor yang dikemudikan oleh Karno Susongko untuk
mengambil batu warna putih yang ada di pinggir jalan;
Bahwa dengan berbekal batu yang diambil bersama Karno Susongko
melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Wates lalu belok ke kanan, kemudian
di pertigaan Polsek Sedayu lurus ke arah utara dan setelah sampai di
pertigaan Rizal Saputra bersama Karno Susongko belok ke kanan dan
melihat ada lampu Baliho bertuliskan Monumen Soeharto terus menyusuri
jalan tersebut kearah timur, kemudian di jalan tikungan Karno Susongko
berpapasan dengan mobil sedan yang dikemudikan oleh Taufan Pranowo
yang datang dari arah berlawanan sambil menyalakan lampu jarak jauh
sehingga Rizal Saputra bersama Karno Susongko merasa terkejut dan
matanya merasa silau akibat sorot lampu jauh tersebut;
110
Bahwa dengan berbekal batu yang diambil bersama Karno Susongko
melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Wates lalu belok ke kanan, kemudian
di pertigaan Polsek Sedayu lurus ke arah utara dan setelah sampai di
pertigaan Rizal Saputra bersama Karno Susongko belok ke kanan dan
melihat ada lampu Baliho bertuliskan Monumen Soeharto terus menyusuri
jalan tersebut kearah timur, kemudian di jalan tikungan Karno Susongko
berpapasan dengan mobil sedan yang dikemudikan oleh Taufan Pranowo
yang datang dari arah berlawanan sambil menyalakan lampu jarak jauh
sehingga Rizal Saputra bersama Karno Susongko merasa terkejut dan
matanya merasa silau akibat sorot lampu jauh tersebut.
Bahwa setelah Rizal Saputra bersama Karno Susongko pandangan matanya
merasa silau akibat sorot lampu mobil yang dikemudikan oleh korban,
terdakwa bersama Rizal Saputra menjadi emosi, kemudian Rizal Saputra
yang sebelumnya sudah membawa atau mempersiapkan bongkahan batu
yang sengaja akan digunakan apabila ada permasalahan dengan seseorang,
ketika mobil yang dikemudikan oleh korban tepat berpapasan dengan sepeda
motor yang dikemudikan oleh Karno Susongko, bongkahan batu tersebut oleh
Rizal Saputra dilemparkan tepat kearah kaca depan mobil yang dikemudikan
oleh Taufan Pranowo hingga kaca mobil tersebut pecah dan bongkahan batu
tersebut mengenai kepala dan wajah korban Taufan Pranowo, selanjutnya
Karno Sasongko bersama Rizal Saputra melanjutkan perjalanan kearah timur
dan pulang ke rumahnya masing-masing.
SUBSIDAIR
Bahwa Bahwa Terdakwa Rizal Saputra, pada hari Kamis tanggal 10
September 2020 sekitar pukul 22.30 Wib atau setidak-tidaknya pada bulan
September 2020 atau setidak-tidaknya pada tahun 2020. Bertempat di Jalan Wates
Km.5 Gamping Sleman atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang termasuk
pada daerah hukum Pengadilan Negeri Sleman, melakukan perbuatan dengan
sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain. yang
mana perbuatan tersebut dilakukan para Terdakwa dengan cara-cara sebagai
111
berikut :
Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 September 2020 sekitar pukul 19.15 Wib
Terdakwa Rizal Saputra dan Karno Susongko sepakat melakukan pertemuan
via media pesan Whatsapp di Warung kopi 158 bertempat di Jalan
Kabupaten, Desa Srikoyo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman;
Bahwa Terdakwa dan Karno Susongko Dalam pertemuan itu keduanya
mengobrol santai menghabiskan waktu di cafe tersebut, pukul 21.00 Rizal
Saputra mendapat pesan WhatApp dari saksi Igun Sutrisno mengajak ke
rumahnya yang beralamat di daerah Suryotomo Yogyakarta Rizal Saputra
datang kerumah Igun Sutrisno dengan mengendarai sepeda motor Honda
Vario, tidak lama kemudian Karno Susongko datang menyusul dengan
mengendarai sepeda motor Honda Scoopy No.Pol. AB-3171-XN warna biru
putih,setelah itu mereka berdua masuk kedalam kamar rumah Igun Sutrisno
selanjutnya ngobrol mereka mengobrol bertiga;
Bahwa sekitar pukul 22.00 Wib Rizal Saputra Bersama Karno Susongko
keluar dari rumah Igun Sutrisno dengan menaiki sepeda motor Honda Scoopy
No.Pol. AB-3171-XN warna biru putih, Karno Sasongko mengendarai
kendaraannya berboncengan denga Terdakwa Rizal Saputra sedangkan
mereka berdua langsung pergi menuju ke Jogja Tronik lalu menuju alun-alun
utara, terus menuju ke Ngabean belok kekiri sampai pertigaan dekat SMP 11
Yogyakarta lurus melewati palang pintu Kereta Api Tompean langsung
menuju pertigaan Jatikencana belok ke kiri sampai di Mirota jalan Godean
lurus sampai ke perempatan Demak Ijo, kemudian belok ke kiri lurus kearah
Pasar Gamping;
Bahwa pada saat sampai di dekat Pasar Gamping tepatnya di depan Toko
oleh-oleh Bakpia Patuk 75 Jalan Wates Km.5 Gamping Sleman, Karno
Susongko. melihat ada rombongan orang-orang naik sepeda motor yang oleh
Mereka diperkirakan akan melakukan keributan, dan karena merasa takut
kemudian Rizal Saputra Mengatakan kepada Karno Susongko agar
menghentikan sepeda motornya kemudian Terdakwa Rizal Saputra turun
dari atas sepeda motor yang dikemudikan oleh Karno Susongko untuk
mengambil batu warna putih yang ada di pinggir jalan;
Bahwa dengan berbekal batu yang diambil bersama Karno Susongko
112
melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Wates lalu belok ke kanan, kemudian
di pertigaan Polsek Sedayu lurus ke arah utara dan setelah sampai di
pertigaan Rizal Saputra bersama Karno Susongko belok ke kanan dan
melihat ada lampu Baliho bertuliskan Monumen Soeharto terus menyusuri
jalan tersebut kearah timur, kemudian di jalan tikungan Karno Susongko
berpapasan dengan mobil sedan yang dikemudikan oleh Taufan Pranowo
yang datang dari arah berlawanan sambil menyalakan lampu jarak jauh
sehingga Rizal Saputra bersama Karno Susongko merasa terkejut dan
matanya merasa silau akibat sorot lampu jauh tersebut;
Bahwa dengan berbekal batu yang diambil bersama Karno Susongko
melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Wates lalu belok ke kanan, kemudian
di pertigaan Polsek Sedayu lurus ke arah utara dan setelah sampai di
pertigaan Rizal Saputra bersama Karno Susongko belok ke kanan dan
melihat ada lampu Baliho bertuliskan Monumen Soeharto terus menyusuri
jalan tersebut kearah timur, kemudian di jalan tikungan Karno Susongko
berpapasan dengan mobil sedan yang dikemudikan oleh Taufan Pranowo
yang datang dari arah berlawanan sambil menyalakan lampu jarak jauh
sehingga Rizal Saputra bersama Karno Susongko merasa terkejut dan
matanya merasa silau akibat sorot lampu jauh tersebut.
Bahwa setelah Rizal Saputra bersama Karno Susongko pandangan matanya
merasa silau akibat sorot lampu mobil yang dikemudikan oleh korban,
terdakwa bersama Rizal Saputra menjadi emosi, kemudian Rizal Saputra
yang sebelumnya sudah membawa atau mempersiapkan bongkahan batu
yang sengaja akan digunakan apabila ada permasalahan dengan seseorang,
ketika mobil yang dikemudikan oleh korban tepat berpapasan dengan sepeda
motor yang dikemudikan oleh Karno Susongko, bongkahan batu tersebut oleh
Rizal Saputra dilemparkan tepat kearah kaca depan mobil yang dikemudikan
oleh Taufan Pranowo hingga kaca mobil tersebut pecah dan bongkahan batu
tersebut mengenai kepala dan wajah korban Taufan Pranowo, selanjutnya
Karno Sasongko bersama Rizal Saputra melanjutkan perjalanan kearah timur
dan pulang ke rumahnya masing-masing.
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 338 KUHP;
113
LEBIH SUBSIDAIR
Bahwa Terdakwa Rizal Saputra, pada hari Kamis tanggal 10 September 2020
sekitar pukul 22.30 Wib atau setidak-tidaknya pada bulan September 2020 atau
setidak-tidaknya pada tahun 2020. Bertempat di Jalan Wates Km.5 Gamping
Sleman atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang termasuk pada daerah
hukum Pengadilan Negeri Sleman, melakukan perbuatan dengan sengaja dan
dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain. yang mana
perbuatan tersebut dilakukan para Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut:
Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 September 2020 sekitar pukul 19.15 Wib
Terdakwa Rizal Saputra dan Karno Susongko sepakat melakukan pertemuan
via media pesan Whatsapp di Warung kopi 158 bertempat di Jalan
Kabupaten, Desa Srikoyo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman;
Bahwa Terdakwa dan Karno Susongko Dalam pertemuan itu keduanya
mengobrol santai menghabiskan waktu di cafe tersebut, pukul 21.00 Rizal
Saputra mendapat pesan WhatApp dari saksi Igun Sutrisno mengajak ke
rumahnya yang beralamat di daerah Suryotomo Yogyakarta Rizal Saputra
datang kerumah Igun Sutrisno dengan mengendarai sepeda motor Honda
Vario, tidak lama kemudian Karno Susongko datang menyusul dengan
mengendarai sepeda motor Honda Scoopy No.Pol. AB-3171-XN warna biru
putih,setelah itu mereka berdua masuk kedalam kamar rumah Igun Sutrisno
selanjutnya ngobrol mereka mengobrol bertiga;
Bahwa sekitar pukul 22.00 Wib Rizal Saputra Bersama Karno Susongko
keluar dari rumah Igun Sutrisno dengan menaiki sepeda motor Honda Scoopy
No.Pol. AB-3171-XN warna biru putih, Karno Sasongko mengendarai
kendaraannya berboncengan denga Terdakwa Rizal Saputra sedangkan
mereka berdua langsung pergi menuju ke Jogja Tronik lalu menuju alun-alun
utara, terus menuju ke Ngabean belok kekiri sampai pertigaan dekat SMP 11
Yogyakarta lurus melewati palang pintu Kereta Api Tompean langsung
menuju pertigaan Jatikencana belok ke kiri sampai di Mirota jalan Godean
lurus sampai ke perempatan Demak Ijo, kemudian belok ke kiri lurus kearah
Pasar Gamping;
114
Bahwa pada saat sampai di dekat Pasar Gamping tepatnya di depan Toko
oleh-oleh Bakpia Patuk 75 Jalan Wates Km.5 Gamping Sleman, Karno
Susongko. melihat ada rombongan orang-orang naik sepeda motor yang oleh
Mereka diperkirakan akan melakukan keributan, dan karena merasa takut
kemudian Rizal Saputra Mengatakan kepada Karno Susongko agar
menghentikan sepeda motornya kemudian Terdakwa Rizal Saputra turun
dari atas sepeda motor yang dikemudikan oleh Karno Susongko untuk
mengambil batu warna putih yang ada di pinggir jalan;
Bahwa dengan berbekal batu yang diambil bersama Karno Susongko
melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Wates lalu belok ke kanan, kemudian
di pertigaan Polsek Sedayu lurus ke arah utara dan setelah sampai di
pertigaan Rizal Saputra bersama Karno Susongko belok ke kanan dan
melihat ada lampu Baliho bertuliskan Monumen Soeharto terus menyusuri
jalan tersebut kearah timur, kemudian di jalan tikungan Karno Susongko
berpapasan dengan mobil sedan yang dikemudikan oleh Taufan Pranowo
yang datang dari arah berlawanan sambil menyalakan lampu jarak jauh
sehingga Rizal Saputra bersama Karno Susongko merasa terkejut dan
matanya merasa silau akibat sorot lampu jauh tersebut;
Bahwa dengan berbekal batu yang diambil bersama Karno Susongko
melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Wates lalu belok ke kanan, kemudian
di pertigaan Polsek Sedayu lurus ke arah utara dan setelah sampai di
pertigaan Rizal Saputra bersama Karno Susongko belok ke kanan dan
melihat ada lampu Baliho bertuliskan Monumen Soeharto terus menyusuri
jalan tersebut kearah timur, kemudian di jalan tikungan Karno Susongko
berpapasan dengan mobil sedan yang dikemudikan oleh Taufan Pranowo
yang datang dari arah berlawanan sambil menyalakan lampu jarak jauh
sehingga Rizal Saputra bersama Karno Susongko merasa terkejut dan
matanya merasa silau akibat sorot lampu jauh tersebut.
Bahwa setelah Rizal Saputra bersama Karno Susongko pandangan matanya
merasa silau akibat sorot lampu mobil yang dikemudikan oleh korban,
terdakwa bersama Rizal Saputra menjadi emosi, kemudian Rizal Saputra
yang sebelumnya sudah membawa atau mempersiapkan bongkahan batu
yang sengaja akan digunakan apabila ada permasalahan dengan seseorang,
115
ketika mobil yang dikemudikan oleh korban tepat berpapasan dengan sepeda
motor yang dikemudikan oleh Karno Susongko, bongkahan batu tersebut oleh
Rizal Saputra dilemparkan tepat kearah kaca depan mobil yang dikemudikan
oleh Taufan Pranowo hingga kaca mobil tersebut pecah dan bongkahan batu
tersebut mengenai kepala dan wajah korban Taufan Pranowo, selanjutnya
Karno Sasongko bersama Rizal Saputra melanjutkan perjalanan kearah timur
dan pulang ke rumahnya masing-masing.
Menimbang bahwa atas eksepsi dari Penasehat Hukum, maupun replik dari
Penuntut Umum tersebut, Majelis hakim telah menjatuhkan putusan sela yang
amarnya berbunyi sebagai berikut:
MENGADILI
116
4. Memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk melanjutkan persidangan
perkara ini;---------
5. Menangguhkan biaya perkara sampai putusan akhir dijatuhkan;-------------
117
SAKSI 2
RADA
Lahir di Yogyakarta, 13 Juni 1993 Umur 26 Tahun, Jenis Kelamin Perempuan,
Kebangsaan Indonesia, Agama Islam, Wiraswasta, Tempat Tinggal JL Mawar
No.133, Sleman. Di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut :
- Bahwa benar Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa benar Saksi dapat mengikuti persidangan;
- Bahwa benar Saksi tidak memiliki Hubungan semenda dengan Terdakwa
- Bahwa benar Saksi tidak mengenal Terdakwa
- Bahwa benar Saksi memiliki took yang beralamat di RT.01 / RW.09, Jl. Ambar
Arum, Mejing Kidul, Gamping, Sleman Dan toko saya itu dekat sekali dari
tempat kejadian perkara, kira-kira Cuma 50 meter dari TKP
- Bahwa benar saksi melihat Keadaan mobil korban itu sudah sangat hancur
dan ngeliat mobilnya sudah tidak berbentuk lagi, apalagi keadaan korban dan
saksi tidak berani lagi ngeliatnya
- Bahwa terhadap keterangan Saksi yang disampaikan, Terdakwa tidak
menanggapi.
SAKSI 3
KARNO SUSONGKO
tempat tanggal lahir Bantul, 25 September 2000, Usia 20 tahun, agama islam,
pekerjaan mahasiswa, bertempat tinggal di Jalan Waringin No.13 Banguntapan,
Bantul, Yogyakarta. Di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut :
- Bahwa benar Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa benar Saksi dapat mengikuti persidangan;
- Bahwa benar Saksi tidak memiliki Hubungan semenda dengan Terdakwa
- Bahwa benar Saksi mengenal Terdakwa
- Bahwa alasan Terdakwa mengambil batu tersebut untuk melindungi diri dari
gerombolan geng motor yang diduga akan melakukan keributan
118
- Bahwa Saksi sudah tidak mengingat mengenai batu tersebut dan tidak
menyangka Terdakwa berniat untuk melemparkan batu tersebut hanya
karena lampu sorot mobil korban
- Bahwa alasan Saksi tidak berhenti untuk bertanggungjawab kepada korban
dikarenakan panik dan tidak mengetahui akibat dari batu yang dilemparkan
oleh Terdakwa
- Bahwa Saksi tidak terlibat dalam mempengaruhi Terdakwa dalam melempar
batu tersebut
- Bahwa pelemparan batu tersebut merupakan niat murni dari Terdakwa
- Bahwa terhadap keterangan Saksi yang disampaikan, Terdakwa tidak
menanggapi.
KETERANGAN AHLI :
AHLI 1
Dr. OLGA JULIA SALSABILA, S.H., M.H.
119
- Bahwa selanjutnya Penasihat Hukum menghadirkan 1 (satu) orang Saksi dan
1 (satu) orang Ahli, sebagai berikut :
KETERANGAN SAKSI:
Saksi A De Charge
SAKSI 1
NIDA
Lahir di Sleman tanggal 5 Juli 1998, Umur: 20 Tahun, Jenis Jelamin Perempuan,
Kebangsaan Indonesia, Agama Islam, Pekerjaan Pelajar, Alamat Jalan Timur No.
12, Sleman, Di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa benar saksi dalam keadaan sehat.
- Bahwa benar saksi dapat mengikuti persidangan.
- Bahwa benar Saksi tidak memiliki Hubungan semenda dengan Terdakwa
- Bahwa benar Saksi tidak mengenal Terdakwa
- Bahwa menurut saksi Korban telah mengurangi kecepatan dan memberikan
lampu jauh saat berpapasan dengan Terdakwa dan Saksi Karno Susongko
- Bahwa Terdakwa meninggalkan Korban dengan melaju kencang batu
tersebut menembus kaca bagian depan mobil Korban
- Bahwa terhadap keterangan Saksi yang disampaikan, Terdakwa
membenarkannya.
KETERANGAN AHLI :
AHLI
SUKRA, S.H.,M.H.
Lahir di Yogyakarta tanggal 2 Desember 1980, Umur: 37 Tahun, Jenis Jelamin Laki-
laki, Kebangsaan Indonesia, Agama Islam, Pekerjaan Dosen, Alamat Jalan
Kesatriaan IV No. 4, Sleman, Di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:
- Bahwa benar Ahli dalam keadaan sehat;
- Bahwa benar Ahli dapat mengikuti persidangan;
- Bahwa benar Ahli tidak memiliki Hubungan semenda dengan Terdakwa
120
- Bahwa benar Ahli mengenal Terdakwa
- Bahwa Ahli menjelaskan mengenai pasal 340 kuhp tersebut,barang siapa
sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain.
Terdapat unsur-unsur pembunuhan berencana yaitu Unsur subjektif dan
objektif. Unsur subjektif yang dengan sengaja melakukan tindakan tersebut
dan dengan rencana terlebih dahulu artinya ada tersedia waktu yang cukup
sejak timbulnya kehendak sampai dengan pelaksanaan kehendak
(perbuatan) dalam suasana tenang. Unsur objektif, perbuatan menghilangkan
nyawa yang objeknya nyawa orang lain.
- Bahwa terhadap pendapat ahli yang disampaikan, Terdakwa tidak
menanggapinya.
II.KETERANGAN TERDAKWA
121
- Bahwa terdakwa membenarkan semua keteranganya dan keteranganya
dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya serta pada waktu dimintai
keterangan terdakwa tidak ada paksaan serta pengaruh dari pihak lain;
122
- Dengan rencana
- Dengan sengaja
- Merampas nyawa orang lain
123
menyatakan bahwasanya Terdakwa menyiapkan batu tersebut dalam rangka
untuk melindungi diri dari ancaman Klitih;
- Bahwa terdakwa tidak merencanakan terlebih dahulu bahwa batu tersebut
dipersiapkan dan akan gunakan untuk menghilangkan nyawa korban.
- Bahwa perbuatan terdakwa tidak mempunyai jarak waktu antara saat
pelaksanaan perbuatan dengan saat timbulnya kehendak melakukan
perbuatan.
Bahwa oleh karena unsur dengan terencana terlebih dahulu tidak terpenuhi, maka
majelis hakim tidak akan membuktikan unsur-unsur selanjutnya dalam dakwaan
primer.
Bahwa oleh karena ada salah satu unsur dalam dakwaan primer Pasal 340
KUHPidana yang tidak terpenuhi, maka terdakwa haruslah dinyatakan tidak terbukti
secara sah dan meyakinkan salah melakukan tindak pidana pembunuhan dengan
rencana sebagaimana dalam dakwaan primer pada Pasal 340 KUHPidana.
Bahwa oleh karena terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana
dakwaan primer, maka terdakwa haruslah dibebaskan dari dakwaan primer Pasal
340 KUHPidana.
Bahwa karena dakwaan disusun secara subsidaritas, maka hakim akan
membuktikan dakwaan subsidair dengan pasal 338 KUHPidana dengan unsur-unsur
sebagai berikut:
- Barang siapa;
- Dengan sengaja; dan
- Merampas nyawa orang lain.
124
- Bahwa Setiap Orang yang dimaksud dalam perkara ini adalah terdakwa
Bahwa Setiap Orang yang dimaksud dalam perkara ini adalah terdakwa
RIZAL SAPUTRA yang identitas selengkapnya sebagaimana disebutkan
dalam Surat Dakwaan dan terhadap identitas tersebut terdakwa telah
membenarkannya.
- Yang dimaksud dengan “Barang Siapa” adalah setiap orang yang telah
melakukan suatu perbuatan, sedangkan orang tersebut mampu
mempertanggung jawabkan tersebut. Bahwa dipersidangan telah dihadapkan
terdakwa yaitu: RIZAL SAPUTRA, yang dalam pemeriksaan telah dibuktikan
bahwa terdakwa adalah orang yang sehat jasmani dan rohani, oleh karena itu
mampu mempertanggung jawabkan setiap perbuatannya dan selama dalam
pemeriksaan tidak dapat suatu hal yang menghilangkan tanggung jawabnya
atas perbuatan yang dilakukan kepadanya.
Dengan demikian unsur “Barang Siapa” telah terbukti
125
menggariskan bahwa akibat dari perbuatannya itu yakni menghilangkan jiwa
orang lain atau matinya orang lain;
- Bahwa Kematian tersebut tidak perlu terjadi seketika itu atau sesegera itu,
tetapi mungkin kematian dapat timbul kemudian;
- Bahwa untuk memenuhi unsur hilangnya jiwa atau matinya orang lain
tersebut harus sesuatu perbuatan, walaupun perbuatan itu kecil yang dapat
mengakibatkan hilangnya atau matinya orang lain.
Menimbang bahwa, dengan demikian unsur ini telah terbukti dan terpenuhi
Menimbang bahwa, oleh karena seluruh unsur-unsur dalam Pasal 338 KUHPidana
telah terpenuhi, maka terdakwa haruslah dinyatakan terbukti secara sah dan
meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan subsidair Pasal
338 KUHPidana.
Bahwa oleh karena selama persidangan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf
atau alasan pembenar, maka terdakwa haruslah dinyatakan bersalah. Oleh karena
terdakwa dinyatakan bersalah, maka patut dan pantas dijatuhi pidana yang setimpal
dengan kesalahanya dan bahwa menjatuhkan pidana ini semata-mata bukan untuk
membalas dendam melainkan untuk membina terdakwa agar tidak melakukan
perbuatan/tindakan pidana lagi:
Menimbang bahwa, oleh karena itu terhadap diri terdakwa dikenakan penahanan
yang sah, maka akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan:
Menimbang bahwa, oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana
maka dibebankan pula untuk membayar biaya perkara yang akan ditentukan dalam
amar putusan ini :
126
- Perbuatan terdakwa adalah perbuatan yang melanggar hukum;
- Perbuatan terdakwa mengakibatkan korban telah kehilangan nyawa; dan
- Terdakwa melakukan perbuatan tersebut di muka umum.
Hal-hal yang meringankan :
- Terdakwa berlaku sopan dipersidangan serta mengakui terus terang
perbuatannya;
- Terdakwa belum pernah dihukum;
- Terdakwa menyesali perbuatannya; dan
- Terdakwa telah beritikad baik terhadap korban dan keluarganya.
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana, maka harus pula
dibebani untuk membayar biaya perkara ini yang besarnya akan disebutkan dalam
amar putusan;
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat putusan ini, maka segala sesuatu yang
belum termuat dalam putusan ini dianggap telah termuat dalam Berita Acara yang
ditunjuk sebagai satu kesatuan dengan putusan ini tidak terpisahkan;
MENGADILI
1. Menyatakan Terdakwa Rizal Saputra tidak terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah telah melakukan tindak pidana pembunuhan dengan berencana
sebagai mana didakwakan didalam dakwaan primer;
127
5. Menetapkan barang bukti berupa:
a. 1(satu) Buah Batu Belah warna hitam dengan seukuran kepalan tangan
dirampas untuk dimusnahkan;---------------------------------------------------------------
Putusan dibacakan pada hari itu juga dalam persidangan yang terbuka untuk umum
oleh Majelis Hakim tersebut, dengan dibantu oleh Kemal, S.H.,M.H. sebagai
Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Sleman, dengan dihadiri oleh Syahrul
Kurniawan , S.H.,M.H. sebagai Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Sleman
serta dihadiri pula oleh terdakwa dan Penasihat Hukumnya.
128
Helnia Della, S.H., M.H.
Hakim Anggota 2
129
BERITA ACARA PERSIDANGAN KE-I
NOMOR REG. PERKARA: 102/Pid.B/2020/PN.Smn
Kebangsaan : Indonesia
Jalan Garuda Nomor 20 RT/RW
Tempat
12/11 Godean, Kabupaten Sleman,
Tinggal
: D.I.Y.
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
130
2. Oleh Jaksa Penuntut Umum :
SUSUNAN PERSIDANGAN
Faris Velayati Nurlette, S.H., M.H. Hakim Ketua
Helnia Della Riknanda W, S.H., M.H. Hakim Anggota 1
Imro'ah Qurotul 'Aini, S.H.,M.H. Hakim Anggota 2
Roki Patjri, S.H., M.H. Penasihat Hukum
Den Yogie Mandala Putra, S.H., M.H. Penasihat Hukum
Kemal Syah Maulana Idham S.H., M.H. Panitera Penganti
Hakim membuka persidangan dan menyatakan sidang terbuka dan dibuka untuk
umum, selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar
Terdakwa dihadapkan ke dalam ruang persidangan. Atas perintah tersebut,
Penuntut Umum memanggil Terdakwa masuk ke dalam ruang persidangan dalam
keadaan bebas.
Hakim Ketua menanyakan apakah Terdakwa dalam keadaan sehat dan dapat
mengikuti persidangan dengan baik. Menjawab pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa
menerangkan bahwa dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani dan bisa
mengikuti persidangan. Hakim Ketua menanyakan apakah terdakwa ditahan dalam
perkara ini. Menjawab pertanyaan Hakim Ketua, terdakwa menerangkan bahwa
terdakwa ditahan.
Selanjutnya Hakim Ketua menanyakan apakah Terdakwa didampingi oleh Penasihat
Hukum. Atas pertanyaan tersebut Terdakwa menyatakan didampingi oleh Penasihat
Hukum. Kemudian Penasihat Hukum diperintahkan oleh Hakim Ketua untuk
menunjukkan surat kuasa khusus dari kliennya dan izin advokat atau praktek
beracara serta berita acara sumpah advokat, Hukum.
Hakim Ketua menanyakan kepada Terdakwa dan Penasihat Hukumnya, apakah
Terdakwa sudah menerima salinan surat dakwaan dari Penuntut Umum. Terdakwa
dan Penasihat Hukumnya menjawab sudah menerima salinan surat dakwaan 3
(tiga) hari sebelum sidang ini dimulai. Kemudian Hakim Ketua memperingatkan
131
kepada Terdakwa agar memperhatikan segala sesuatu yang ada didalam
persidangan dengan baik dan cermat.
Selanjutnya Hakim Ketua mempersilahkan Penuntut Umum untuk membacakan
surat dakwaanya, selanjutnya Penuntut Umum membacakan surat dakwaannya
dalam bentuk subsidair dengan NOMOR REG. PERKARA: 102/Pid.B/2020/PN.Smn
yang isinya sebagai berikut:
C. DAKWAAN :
PRIMAIR
Bahwa Terdakwa Rizal Saputra, pada hari Kamis tanggal 10 September
2020 sekitar pukul 22.30 Wib atau setidak-tidaknya pada bulan September 2020
atau setidak-tidaknya pada tahun 2020. Bertempat di Jalan Wates Km.5 Gamping
Sleman atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang termasuk pada daerah
hukum Pengadilan Negeri Sleman, sebagai orang yang melakukan perbuatan
dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang
lain. yang mana perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai
berikut :
Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 September 2020 sekitar pukul 19.15
Wib Terdakwa Rizal Saputra dan Karno Susongko sepakat melakukan
pertemuan via media pesan Whatsapp di Warung kopi 158 bertempat di
Jalan Kabupaten, Desa Srikoyo, Kecamatan Godean, Kabupaten
Sleman;
Bahwa Terdakwa dan Karno Susongko Dalam pertemuan itu keduanya
mengobrol santai menghabiskan waktu di cafe tersebut, pukul 21.00
Rizal Saputra mendapat pesan WhatApp dari saksi Igun Sutrisno
mengajak ke rumahnya yang beralamat di daerah Suryotomo
Yogyakarta Rizal Saputra datang kerumah Igun Sutrisno dengan
mengendarai sepeda motor Honda Vario, tidak lama kemudian Karno
Susongko datang menyusul dengan mengendarai sepeda motor Honda
Scoopy No.Pol. AB-3171-XN warna biru putih,setelah itu mereka berdua
masuk kedalam kamar rumah Igun Sutrisno selanjutnya ngobrol mereka
mengobrol bertiga;
132
Bahwa sekitar pukul 22.00 Wib Rizal Saputra Bersama Karno Susongko
keluar dari rumah Igun Sutrisno dengan menaiki sepeda motor Honda
Scoopy No.Pol. AB-3171-XN warna biru putih, Karno Sasongko
mengendarai kendaraannya berboncengan denga Terdakwa Rizal
Saputra sedangkan mereka berdua langsung pergi menuju ke Jogja
Tronik lalu menuju alun-alun utara, terus menuju ke Ngabean belok
kekiri sampai pertigaan dekat SMP 11 Yogyakarta lurus melewati palang
pintu Kereta Api Tompean langsung menuju pertigaan Jatikencana belok
ke kiri sampai di Mirota jalan Godean lurus sampai ke perempatan
Demak Ijo, kemudian belok ke kiri lurus kearah Pasar Gamping;
Bahwa pada saat sampai di dekat Pasar Gamping tepatnya di depan
Toko oleh-oleh Bakpia Patuk 75 Jalan Wates Km.5 Gamping Sleman,
Karno Susongko. melihat ada rombongan orang-orang naik sepeda
motor yang oleh Mereka diperkirakan akan melakukan keributan, dan
karena merasa takut kemudian Rizal Saputra Mengatakan kepada
Karno Susongko agar menghentikan sepeda motornya kemudian
Terdakwa Rizal Saputra turun dari atas sepeda motor yang
dikemudikan oleh Karno Susongko untuk mengambil batu warna
putih yang ada di pinggir jalan;
Bahwa dengan berbekal batu yang diambil bersama Karno
Susongko melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Wates lalu belok ke
kanan, kemudian di pertigaan Polsek Sedayu lurus ke arah utara dan
setelah sampai di pertigaan Rizal Saputra bersama Karno Susongko
belok ke kanan dan melihat ada lampu Baliho bertuliskan Monumen
Soeharto terus menyusuri jalan tersebut kearah timur, kemudian di jalan
tikungan Karno Susongko berpapasan dengan mobil sedan yang
dikemudikan oleh Taufan Pranowo yang datang dari arah berlawanan
sambil menyalakan lampu jarak jauh sehingga Rizal Saputra bersama
Karno Susongko merasa terkejut dan matanya merasa silau akibat sorot
lampu jauh tersebut;
Bahwa setelah Terdakwa Rizal Saputra bersama Karno Susongko
pandangan matanya merasa silau akibat sorot lampu mobil yang
dikemudikan oleh korban, Terdakwa dan saksi Karno Susongko
133
menjadi emosi, kemudian Terdakwa Rizal Saputra yang sebelumnya
sudah membawa atau mempersiapkan bongkahan batu yang
sengaja akan digunakan apabila ada permasalahan dengan
seseorang, ketika mobil yang dikemudikan oleh korban tepat
berpapasan dengan sepeda motor yang dikemudikan oleh Karno
Susongko, bongkahan batu tersebut oleh Rizal Saputra
dilemparkan tepat kearah kaca depan mobil yang dikemudikan oleh
Taufan Pranowo hingga kaca mobil tersebut pecah dan bongkahan
batu tersebut mengenai kepala dan wajah korban Taufan Pranowo,
selanjutnya Karno Sasongko bersama Rizal Saputra melanjutkan
perjalanan kearah timur dan pulang ke rumahnya masing-masing.
134
Scoopy No.Pol. AB-3171-XN warna biru putih,setelah itu mereka berdua
masuk kedalam kamar rumah Igun Sutrisno selanjutnya ngobrol mereka
mengobrol bertiga;
Bahwa sekitar pukul 22.00 Wib Rizal Saputra Bersama Karno Susongko
keluar dari rumah Igun Sutrisno dengan menaiki sepeda motor Honda
Scoopy No.Pol. AB-3171-XN warna biru putih, Karno Sasongko
mengendarai kendaraannya berboncengan denga Terdakwa Rizal
Saputra sedangkan mereka berdua langsung pergi menuju ke Jogja
Tronik lalu menuju alun-alun utara, terus menuju ke Ngabean belok
kekiri sampai pertigaan dekat SMP 11 Yogyakarta lurus melewati palang
pintu Kereta Api Tompean langsung menuju pertigaan Jatikencana belok
ke kiri sampai di Mirota jalan Godean lurus sampai ke perempatan
Demak Ijo, kemudian belok ke kiri lurus kearah Pasar Gamping;
Bahwa pada saat sampai di dekat Pasar Gamping tepatnya di depan
Toko oleh-oleh Bakpia Patuk 75 Jalan Wates Km.5 Gamping Sleman,
Karno Susongko. melihat ada rombongan orang-orang naik sepeda
motor yang oleh Mereka diperkirakan akan melakukan keributan, dan
karena merasa takut kemudian Rizal Saputra Mengatakan kepada
Karno Susongko agar menghentikan sepeda motornya kemudian
Terdakwa Rizal Saputra turun dari atas sepeda motor yang
dikemudikan oleh Karno Susongko untuk mengambil batu warna
putih yang ada di pinggir jalan;
Bahwa dengan berbekal batu yang diambil bersama Karno
Susongko melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Wates lalu belok ke
kanan, kemudian di pertigaan Polsek Sedayu lurus ke arah utara dan
setelah sampai di pertigaan Rizal Saputra bersama Karno Susongko
belok ke kanan dan melihat ada lampu Baliho bertuliskan Monumen
Soeharto terus menyusuri jalan tersebut kearah timur, kemudian di jalan
tikungan Karno Susongko berpapasan dengan mobil sedan yang
dikemudikan oleh Taufan Pranowo yang datang dari arah berlawanan
sambil menyalakan lampu jarak jauh sehingga Rizal Saputra bersama
Karno Susongko merasa terkejut dan matanya merasa silau akibat sorot
lampu jauh tersebut;
135
Bahwa setelah Terdakwa Rizal Saputra bersama Karno Susongko
pandangan matanya merasa silau akibat sorot lampu mobil yang
dikemudikan oleh korban, Terdakwa dan saksi Karno Susongko
menjadi emosi, kemudian Terdakwa Rizal Saputra yang sebelumnya
sudah membawa atau mempersiapkan bongkahan batu yang
sengaja akan digunakan apabila ada permasalahan dengan
seseorang, ketika mobil yang dikemudikan oleh korban tepat
berpapasan dengan sepeda motor yang dikemudikan oleh Karno
Susongko, bongkahan batu tersebut oleh Rizal Saputra
dilemparkan tepat kearah kaca depan mobil yang dikemudikan oleh
Taufan Pranowo hingga kaca mobil tersebut pecah dan bongkahan
batu tersebut mengenai kepala dan wajah korban Taufan Pranowo,
selanjutnya Karno Sasongko bersama Rizal Saputra melanjutkan
perjalanan kearah timur dan pulang ke rumahnya masing-masing.
136
Yogyakarta Rizal Saputra datang kerumah Igun Sutrisno dengan
mengendarai sepeda motor Honda Vario, tidak lama kemudian Karno
Susongko datang menyusul dengan mengendarai sepeda motor Honda
Scoopy No.Pol. AB-3171-XN warna biru putih,setelah itu mereka berdua
masuk kedalam kamar rumah Igun Sutrisno selanjutnya ngobrol mereka
mengobrol bertiga;
Bahwa sekitar pukul 22.00 Wib Rizal Saputra Bersama Karno Susongko
keluar dari rumah Igun Sutrisno dengan menaiki sepeda motor Honda
Scoopy No.Pol. AB-3171-XN warna biru putih, Karno Sasongko
mengendarai kendaraannya berboncengan denga Terdakwa Rizal
Saputra sedangkan mereka berdua langsung pergi menuju ke Jogja
Tronik lalu menuju alun-alun utara, terus menuju ke Ngabean belok
kekiri sampai pertigaan dekat SMP 11 Yogyakarta lurus melewati palang
pintu Kereta Api Tompean langsung menuju pertigaan Jatikencana belok
ke kiri sampai di Mirota jalan Godean lurus sampai ke perempatan
Demak Ijo, kemudian belok ke kiri lurus kearah Pasar Gamping;
Bahwa pada saat sampai di dekat Pasar Gamping tepatnya di depan
Toko oleh-oleh Bakpia Patuk 75 Jalan Wates Km.5 Gamping Sleman,
Karno Susongko. melihat ada rombongan orang-orang naik sepeda
motor yang oleh Mereka diperkirakan akan melakukan keributan, dan
karena merasa takut kemudian Rizal Saputra Mengatakan kepada
Karno Susongko agar menghentikan sepeda motornya kemudian
Terdakwa Rizal Saputra turun dari atas sepeda motor yang
dikemudikan oleh Karno Susongko untuk mengambil batu warna
putih yang ada di pinggir jalan;
Bahwa dengan berbekal batu yang diambil bersama Karno
Susongko melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Wates lalu belok ke
kanan, kemudian di pertigaan Polsek Sedayu lurus ke arah utara dan
setelah sampai di pertigaan Rizal Saputra bersama Karno Susongko
belok ke kanan dan melihat ada lampu Baliho bertuliskan Monumen
Soeharto terus menyusuri jalan tersebut kearah timur, kemudian di jalan
tikungan Karno Susongko berpapasan dengan mobil sedan yang
dikemudikan oleh Taufan Pranowo yang datang dari arah berlawanan
sambil menyalakan lampu jarak jauh sehingga Rizal Saputra bersama
Karno Susongko merasa terkejut dan matanya merasa silau akibat sorot
lampu jauh tersebut;
137
Bahwa setelah Terdakwa Rizal Saputra bersama Karno Susongko
pandangan matanya merasa silau akibat sorot lampu mobil yang
dikemudikan oleh korban, Terdakwa dan saksi Karno Susongko
menjadi emosi, kemudian Terdakwa Rizal Saputra yang sebelumnya
sudah membawa atau mempersiapkan bongkahan batu yang
sengaja akan digunakan apabila ada permasalahan dengan
seseorang, ketika mobil yang dikemudikan oleh korban tepat
berpapasan dengan sepeda motor yang dikemudikan oleh Karno
Susongko, bongkahan batu tersebut oleh Rizal Saputra
dilemparkan tepat kearah kaca depan mobil yang dikemudikan oleh
Taufan Pranowo hingga kaca mobil tersebut pecah dan bongkahan
batu tersebut mengenai kepala dan wajah korban Taufan Pranowo,
selanjutnya Karno Sasongko bersama Rizal Saputra melanjutkan
perjalanan kearah timur dan pulang ke rumahnya masing-masing.
Demikian berita acara persidangan ini dibuat dan ditandatangani oleh Hakim Ketua
dan Panitera Pengganti.
138
Panitera Pengganti Hakim Ketua
139
BERITA ACARA PERSIDANGAN KE-2
NOMOR REG. PERKARA: 102/Pid.B/2020/PN.Smn
Kebangsaan : Indonesia
Jalan Garuda Nomor 20 RT/RW
Tempat
12/11 Godean, Kabupaten Sleman,
Tinggal
: D.I.Y.
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
140
2. Oleh Jaksa Penuntut Umum :
SUSUNAN PERSIDANGAN
Faris Velayati Nurlette, S.H., M.H. Hakim Ketua
Helnia Della Riknanda W, S.H., M.H. Hakim Anggota 1
Imro'ah Qurotul 'Aini, S.H.,M.H. Hakim Anggota 2
Roki Patjri, S.H., M.H. Penasihat Hukum
Den Yogie Mandala Putra, S.H., M.H. Penasihat Hukum
Kemal Syah Maulana Idham S.H., M.H. Panitera Penganti
Hakim membuka persidangan dan menyatakan sidang terbuka dan dibuka untuk
umum, selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar
Terdakwa dihadapkan ke dalam ruang persidangan. Atas perintah tersebut,
Penuntut Umum memanggil Terdakwa masuk ke dalam ruang persidangan dalam
keadaan bebas.
Hakim Ketua menanyakan apakah Terdakwa dalam keadaan sehat dan dapat
mengikuti persidangan dengan baik. Menjawab pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa
menerangkan bahwa dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani dan bisa
mengikuti persidangan. Hakim Ketua mengatakan sesuai acara sidang sebelumnya
tanggal 4 Desember 2020 acara sidang pada hari ini adalah tanggapan atas nota
keberatam, oleh karena itu kepada Terdakwa serta Penasihat Hukum untuk
memperhatikan.
NOTA KEBERATAN
(EKSEPSI) Dalam Perkara Pidana No. Reg. Perk : 102 / Pid.B / 2020 / PN. Smn Atas Surat
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
Berdasarkan kekuatan Surat Kuasa Khusus bermaterai cukup tertanggal, yang telah
terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sleman, bertindak atas nama Anak
Berhadapan dengan Hukum :
141
Nama lengkap : RIZAL SAPUTRA
Tempat lahir : Sleman
Umur/tanggal lahir : 19 Tahun / 21 Agustus 2001
Jenis kelamin : Laki - laki
Kebangsaan/kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Sleman
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 156 KUHAP dengan ini perkenankanlah kami
Penasehat Hukum Terdakwa, mengajukan Eksepsi (Nota Keberatan) atas Surat
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dengan Register Perkara Nomor :
102/Pid.B/2020/PN.Smn., tertanggal8 November 2020, yang telah dibacakan dimuka
persidangan Pengadilan Negeri Sleman pada tanggal 11 November 2020, yang
kami uraikan sebagai berikut :
III. PENDAHULUAN
Majelis Hakim yang mulia,
Sdr. Penuntut Umum yang kami hormati,
Sdr. Jaksa yang kami hormati
Sdr. Panitera yang kami hormati,
Pengunjung Sidang yang kami hormati,
142
Bahwa dalam Eksepsi ini kami Penasehat Hukum Terdakwa merasa sangat perlu
untuk mengajukan Eksepsi terhadap persyaratan materiil Surat Dakwaan Jaksa
Penuntut Umum yaitu mengenai kejelasan, kecermatan dan kelengkapan yuridis
dalam Surat Dakwaan sebagaimana diharuskan dalam ketentuan Pasal 143 Ayat
(2) huruf b KUHAP yang konsekuensinya diatur dalam Pasal 143 Ayat (3) KUHAP.
DIDAKWA
Sebagaimana di atur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan pasal 340 KUHP
Undang-Undang Republik Indonesia(PRIMAIR).
Sebagaimana di atur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan pasal 338 KUHP
Undang-Undang Republik Indonesia(SUBSIDAIR).
Sebagaimana di atur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan pasal 359 KUHP
Undang-Undang Republik Indonesia(LEBIH SUBSIDAIR).
Bahwa kami selaku penasihat hukum dari terdakwa tidak setuju atau tidak
143
sepakat atas tuntutan kepada klien kami yang menjatuhkan hukuman pasal 340
yang menjelaskan “Barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu
merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana
(moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu
tertentu, paling lama dua puluh tahun.
Dengan Alasan kami tidak sepakat atas tuntutan yang diberikan tersebut
sebab kami melihat kronologi kejadian yang terjadi yang sebenarnya, bahwa klien
kami dari pada terdakwa TIDAK ADA NIAT sama sekali untuk membunuh seperti
tuduhan yang dimaksudkan dalam pasal 340 yang dituduhkan.
Maka oleh karena itu kami meyakini bahwa tuduhan yang dilayangkan
kepada terdakwa tidak layak dan tidak benar bila dituntut hukuman dengan
memberikan hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama
waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.
Berdasarkan berbagai Fakta yang telah kami uraikan diatas maka kami
Penasehat Hukum terdakwa Rizal Saputra menyimpulkan bahwa Eksepsi
Penasehat Hukum adalah permohonan berdasarkan fakta dan kebenaran dan kami
penasihat hukum terdakwa memohon kepada Majelis Hakim yang Terhormat untuk
mengambil putusan sebagai berikut :
4. Menerima eksepsi dari penasehat hukum Rizal Saputra ;
5. Menerapkan pasal yang tepat terhadap terdakwa yaitu Rizal Saputra ;
144
6. Membebankan biaya perkara kepada negara.
Atau jika majelis hakim berpendapat lain mohon putusan seadil-adilnya (et aquo et
bono), Demikian Eksepsi kami bacakan dan di serahkan kepada Majelis Hakim pada
hari Jumat 11 November di Pengadilan Negeri Sleman.
DEN YOGIE,SH.
Bahwa setelah mendengarkan nota keberatan yang diajukan oleh Penasihat Hukum
Terdakwa maka kami memiliki tanggapan sebagai berikut:
3. Mengenai Kompetensi Relatif Pengadilan Negeri
145
Bahwa berdasarkan Teori perbuatan materiil suatu tempat dianggap tempat
terjadinya peristiwa pidana adalah tempat dimana perbuatan dilakukan
(tempat kejadian).
Selanjutnya, berkenaan dengan Teori Perbuatan Materiil yang Penuntut
Umum gunakan untuk menentukan locus delicti, telah kami uraikan di dalam
dakwaan kami, bahwa terdakwa melakukan suatu perbuatan yang
mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain Bertempat di Jalan Wates Km.5
Gamping, Sleman yang merupakan Yurisdiksi Pengadilan Negeri Sleman.
Demikian Surat Pendapat ini kami buat atas Nota Keberatan Penasihat
Hukum Terdakwa.
146
SYAHRUL KURNIAWAN.,S.H.,M.H.
147
BERITA ACARA PERSIDANGAN KE-3
NOMOR REG. PERKARA: 102/Pid.B/2020/PN.Smn
Kebangsaan : Indonesia
Jalan Garuda Nomor 20 RT/RW
Tempat
12/11 Godean, Kabupaten Sleman,
Tinggal
: D.I.Y.
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
148
2. Oleh Jaksa Penuntut Umum :
SUSUNAN PERSIDANGAN
Faris Velayati Nurlette, S.H., M.H. Hakim Ketua
Helnia Della Riknanda W, S.H., M.H. Hakim Anggota 1
Imro'ah Qurotul 'Aini, S.H.,M.H. Hakim Anggota 2
Roki Patjri, S.H., M.H. Penasihat Hukum
Den Yogie Mandala Putra, S.H., M.H. Penasihat Hukum
Kemal Syah Maulana Idham S.H., M.H. Panitera Penganti
Hakim membuka persidangan dan menyatakan sidang terbuka dan dibuka untuk
umum, selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar
Terdakwa dihadapkan ke dalam ruang persidangan. Atas perintah tersebut,
Penuntut Umum memanggil Terdakwa masuk ke dalam ruang persidangan dalam
keadaan bebas dan dengan didampingi dengan Penasihat Hukumnya. Hakim Ketua
menanyakan apakah Terdakwa dalam keadaan sehat dan dapat mengikuti
persidangan dengan baik. Menjawab pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa
menerangkan bahwa dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani dan bisa
mengikuti persidangan. Hakim Ketua mengatakan sesuai acara sidang sebelumnya
tanggal 11 Desember 2020 acara sidang pada hari ini adalah penjatuhan putusan
sela oleh pengadilan, oleh karena itu kepada Penuntut Umum, Terdakwa serta
Penasihat Hukumnya silahkan untuk memperhatikan.
PUTUSAN SELA
Nomor : 102/Pid.B/2020/PN.Smn
Pengadilan Negeri Sleman yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada
tingkat pertama dengan pemeriksaan acara biasa, telah menjatuhkan Putusan Sela
149
sebagai berikut dalam perkara atas nama Terdakwa:
Nama Lengkap : RIZAL SAPUTRA; ---------------------------------------------------
Tempat lahir : Sleman; ---------------------------------------------------------------------
Umur / Tanggal Lahir : 21 Tahun/21 Agustus 1998; --------------------------------------------
-----
Jenis Kelamin : Laki-laki; ------------------------------------------------------------------------
Tempat Tinggal : Jalan Garuda Nomor 20 RT/RW 12/11 Godean, Kabupaten
Sleman, D.I.Y.; ------------------------
Agama : Islam; ----------------------------------------------------------------------------
Kebangsaan : Indonesia; -----------------------------------------------------------------------
Pekerjaan : PELAJAR; ----------------------------------------------------------------
Pendidikan : SMA; -----------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------MENGADILI----------------------------------
150
Kurniawan , S.H.,M.H. sebagai Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Sleman
serta dihadiri pula oleh terdakwa dan Penasihat Hukumnya.
151
BERITA ACARA PERSIDANGAN KE-4
NOMOR REG. PERKARA: 102/Pid.B/2020/PN.Smn
Kebangsaan : Indonesia
Jalan Garuda Nomor 20 RT/RW
Tempat
12/11 Godean, Kabupaten Sleman,
Tinggal
: D.I.Y.
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
152
2. Oleh Jaksa Penuntut Umum :
SUSUNAN PERSIDANGAN
Faris Velayati Nurlette, S.H., M.H. Hakim Ketua
Helnia Della Riknanda W, S.H., M.H. Hakim Anggota 1
Imro'ah Qurotul 'Aini, S.H.,M.H. Hakim Anggota 2
Roki Patjri, S.H., M.H. Penasihat Hukum
Den Yogie Mandala Putra, S.H., M.H. Penasihat Hukum
Kemal Syah Maulana Idham S.H., M.H. Panitera Penganti
Hakim membuka persidangan dan menyatakan sidang terbuka dan dibuka untuk
umum, selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar
Terdakwa dihadapkan ke dalam ruang persidangan. Atas perintah tersebut,
Penuntut Umum memanggil Terdakwa masuk ke dalam ruang persidangan dalam
keadaan bebas dan dengan didampingi dengan Penasihat Hukumnya. Hakim Ketua
mempersilahkan kepada Terdakwa untuk duduk di sebelah Penasihat Hukum dan
memberitahukan bahwa acara persidangan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan
para saksi yang akan dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum. Hakim Ketua
menanyakan kepada Penuntut Umum apakah sudah siap dengan saksi-saksi, ahli-
ahli beserta barang bukti yang akan diajukan di persidangan ini. Atas pertanyaan
Hakim Ketua kemudian Penuntut Umum menyatakan siap menghadirkan saksi-
saksi, ahli-ahli dan bukti-bukti yang sudah disiapkan di atas meja Majelis Hakim.
Selanjutnya Hakim Ketua meminta kepada Penunut Umum untuk menghadirkan
saksi-saksi ke dalam persidangan. Selanjutnya atas perintah Hakim Ketua kemudian
Penuntut Umum memerintahkan kepada Petugas Kejaksaan agar saksi-saksi, ahli-
ahli memasuki ruang persidangan.
Kemudian Hakim Ketua meminta salah satu dari saksi maupun ahli untuk
menyerahkan salinan identitas mereka. Setelah Hakim menerima salinan identitas
para saksi, Hakim Ketua kemudian memerintahkan kepada Hakim Anggota untuk
menanyakan identitas para saksi satu persatu. Sebelum Majelis Hakim memeriksa
para saksi dan ahli, kemudian Hakim Ketua menanyakan kepada Penuntut Umum
153
bahwa saksi mana yang akan diperiksa terlebih dahulu. Atas pertanyaan Hakim
Ketua kemudian Penuntut Umum menjelaskan urutan para saksi dan ahli yang akan
diperiksa: Saksi Penuntut Umum:
1. Syevira Azzahra
2. Igun
4. Ahli: Prof. Dr. Olga Julia Salsabila.
154
di muka persidangan, namun meminta tenggang waktu 7 hari untuk
mempersiapkannya. Hakim Ketua menanyakan tanggal kepada Panitera Pengganti,
7 (tujuh) hari dari sekarang tanggal berapa. Panitera Pengganti menjawab tanggal
11 Januari 2020. Hakim Ketua memberitahukan bahwa acara sidang hari ini tidak
dilanjutkan guna memberikan kesempatan kepada penuntut umum untuk
mempersiapkan tuntutannya, sehingga sidang hari ini ditutup dan akan dilanjutkan
kembali pada tanggal 11 Januari 2020. Untuk saudara Penutut Umum pastikan
menghadirkan terdakwa di dalam persidangan minggu depan dan Terdakwa tetap
ditahan. Kemudian Hakim Ketua menutup persidangan Demikian berita acara
persidangan ini dibuat dan ditandatangani oleh Hakim Ketua dan Panitera
Pengganti.
155
BERITA ACARA PERSIDANGAN KE-5
NOMOR REG. PERKARA: 102/Pid.B/2020/PN.Smn
Kebangsaan : Indonesia
Jalan Garuda Nomor 20 RT/RW
Tempat
12/11 Godean, Kabupaten Sleman,
Tinggal
: D.I.Y.
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
156
2. Oleh Jaksa Penuntut Umum :
SUSUNAN PERSIDANGAN
Faris Velayati Nurlette, S.H., M.H. Hakim Ketua
Helnia Della Riknanda W, S.H., M.H. Hakim Anggota 1
Imro'ah Qurotul 'Aini, S.H.,M.H. Hakim Anggota 2
Roki Patjri, S.H., M.H. Penasihat Hukum
Den Yogie Mandala Putra, S.H., M.H. Penasihat Hukum
Kemal Syah Maulana Idham S.H., M.H. Panitera Penganti
Hakim membuka persidangan dan menyatakan sidang terbuka dan dibuka untuk
umum, selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar
Terdakwa dihadapkan ke dalam ruang persidangan. Atas perintah tersebut,
Penuntut Umum memanggil Terdakwa masuk ke dalam ruang persidangan dalam
keadaan bebas dan dengan didampingi Penasehat Hukumnya. Hakim Ketua
menanyakan apakah Terdakwa dalam keadaan sehat dan dapat mengikuti
persidangan dengan baik. Menjawab pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa
menerangkan bahwa dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani dan bisa
mengikuti persidangan. Hakim Ketua mengatakan sesuai acara sidang sebelumnya
tanggal 11 Januari 2021 acara sidang pada hari ini adalah pembacaan tuntutan.
Kemudian Majelis Hakim mempersilahkan Penuntut Umum dan membacakan
tuntutannya dengan Nomor Perkara : 102/Pid.B/2020/PN.SMN
MENUNTUT
Supaya Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Sleman yang memeriksa dan mengadili
perkara ini memutuskan :
157
merampas nyawa orang lain sebagaimana dalam Dakwaan Primair melanggar
Pasal 338 KUHP;
6. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa RIZAL SAPUTRA, berupa pidana penjara
selama 15 (lima belas) tahun subsidair selama 3 (lima) bulan kurungan;
7. Menyatakan Barang Bukti Berupa ;
5. Motor Scoopy warna Biru Putih No. Pol. AB-3171-XN
6. Mobil Sedan
7. Batu sebesar 2 kepalan tangan
8. Visum et repertum korban
Untuk digunakan dalam perkara lain atas nama KARNO SUSONGKO
8. Menetapkan agar Terdakwa RIZAL SAPUTRA membayar biaya perkara sebesar
Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah)
Demikian Demikian tuntutan pidana ini kami bacakan dan diserahkan dalam persidangan
hari ini tanggal 11 Januari 2021.
158
Panitera Pengganti Hakim Ketua
159
BERITA ACARA PERSIDANGAN KE-6
NOMOR REG. PERKARA: 102/Pid.B/2020/PN.Smn
Kebangsaan : Indonesia
Jalan Garuda Nomor 20 RT/RW
Tempat
12/11 Godean, Kabupaten Sleman,
Tinggal
: D.I.Y.
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
160
2. Oleh Jaksa Penuntut Umum :
SUSUNAN PERSIDANGAN
Faris Velayati Nurlette, S.H., M.H. Hakim Ketua
Helnia Della Riknanda W, S.H., M.H. Hakim Anggota 1
Imro'ah Qurotul 'Aini, S.H.,M.H. Hakim Anggota 2
Roki Patjri, S.H., M.H. Penasihat Hukum
Den Yogie Mandala Putra, S.H., M.H. Penasihat Hukum
Kemal Syah Maulana Idham S.H., M.H. Panitera Penganti
Hakim membuka persidangan dan menyatakan sidang terbuka dan dibuka untuk
umum, selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar
Terdakwa dihadapkan ke dalam ruang persidangan. Atas perintah tersebut,
Penuntut Umum memanggil Terdakwa masuk ke dalam ruang persidangan dalam
keadaan bebas dan dengan didampingi Penasehat Hukumnya. Hakim Ketua
menanyakan apakah Terdakwa dalam keadaan sehat dan dapat mengikuti
persidangan dengan baik. Menjawab pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa
menerangkan bahwa dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani dan bisa
mengikuti persidangan. Hakim Ketua mengatakan sesuai acara sidang sebelumnya
tanggal 11 Januari 2020 acara sidang pada hari ini adalah pembacaan pembelaan
(pleidooi) oleh Penasehat Hukum. Kemudian Majelis Hakim mempersilahkan
Penasehat Hukum untuk membacakan pembelaannya.
NOTA PEMBELAAN
(PLEIDOOI)
161
Atas Klien kami:
Nama lengkap : RIZAL SAPUTRA
Tempat lahir : Sleman
Umur/tanggal lahir : 19 Tahun / 21 Agustus 2001
Jenis kelamin : Laki - laki
Kebangsaan/kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Sleman
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Dengan Hormat,
Perkenankan kami, yang bertandatangan di bawah ini:
. KESIMPULAN
Majelis Hakim Yang Mulia,
Rekan Jaksa Penuntut Umum Yang Terhormat,
Hadirin sekalian Yang Juga kami Hormati,
Klien kami pernah mengatakan sebuah kalimat bijak, yaitu “every cloud has a
silver lining”, badai pasti berlalu dan kita harus percaya bahwa God is good,
maka biarkanlah tangan Tuhan yang bekerja dalam menentukan mana yang
benar dan mana yang salah.
Bahwa kemandirian Majelis Hakim Yang Mulia begitu kental dalam
persidangan ini, kami sangat mengapresiasi hal tersebut. Kewajiban hakim
untuk bersikap mandiri dapat diartikan bahwa hakim terikat untuk memutus
perkara hanya atas dasar ketentuan undang-undang. Menurut Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) sistem pembuktian yang dianut
adalah Negatief Wettelijk Stelsel, yaitu metode pembuktian yang paling sulit di
antara empat ajaran atau teori tentang pembuktian. Menurut KUHAP, untuk
162
membuktikan seseorang bersalah harus diperoleh 2 (dua) alat bukti yang sah
ditambah dengan keyakinan hakim. Artinya jika terdapat bukti menurut
undang-undang bahwa Terdakwa bersalah, namun hakim tidak memperoleh
keyakinan, maka Terdakwa harus dibebaskan. Demikian juga jika seorang
hakim berkeyakinan Terdakwa bersalah namun menurut undang-undang
terdakwa tidak terbukti bersalah maka terdakwa juga harus dibebaskan.
Keadilan harus kita maknai sebagai keadaan yang netral dan proporsional.
Perkara yang masuk ke pengadilan harus memberi kemungkinan yang sama
bagi terdakwa untuk menerima hukuman atau dibebaskan dari hukuman. Jika
tidak demikian maka tidak ada kemandirian peradilan. Kemandirian atau
independensi peradilan memperoleh maknanya jika terdapat kenyataan
bahwa lembaga peradilan adalah tempat terjadinya keputusan penghukuman
jika terdakwa bersalah dan pembebasan jika terdakwa tidak bersalah.
Sehingga statistiknya harus seimbang (50 banding 50) antara mereka yang
dihukum dengan mereka yang dibebaskan.
Terdakwa yang saat ini duduk di hadapan yang Mulia Majelis Hakim sebagai
terdakwa, benar-benar menaruh harapan di pundak Majelis Hakim Yang Mulia
agar kiranya dapat menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya.
Saat ini Terdakwa tidak ada harapan lain selain berharap kepada Majelis
Hakim yang dapat memutus perkara ini dengan putusan yang seadil-adilnya.
Dalam setiap kasus pidana, meskipun sudah cukup 2 alat bukti yang sah, jika
sedikit saja ada keraguan pada diri hakim, tentang apakah terdakwa pantas
dihukum atau tidak, maka terdakwa haruslah dibebaskan, inilah yang disebut
dengan istilah “beyond reasonable doubt” yang ekuivalen dengan asas in
163
dubio proreo.
Prof. Oemar Seno Adji dalam bukunya HUKUM, HAKIM PIDANA menulis
“bahwa Hakim Pidana bebas dalam mencari hukuman yang dijatuhkan
terhadap terdakwa secara tepat. Ia harus memperhitungkan sifat dan
seriusnya delik yang dilakukan, keadaan yang meliputi perbuatan-perbuatan
yang dihadapkan kepadanya. Ia harus melihat kepribadian dari pelaku
perbuatan tentunya”.
VII. Permohonan
Berdasar atas segala sesuatu yang kami uraikan di atas, kami mohon agar
kiranya Majelis Hakim dengan segala kewibawaannya berkenan menjatuhkan
putusan sebagai berikut:
Demikianlah Nota Pembelaan ini kami ajukan, semoga Tuhan Yang Maka
Kuasa memberikan perlindungan kepada kita semua.
164
dalam persidangan minggu depan dan Terdakwa tetap ditahan. Demikian sidang
ditunda minggu depan, kemudian Hakim Ketua menutup persidangan. Demikian
berita acara persidangan ini dibuat dan ditandatangani oleh Hakim Ketua dan
Panitera Pengganti.
165
BERITA ACARA PERSIDANGAN KE-7
NOMOR REG. PERKARA: 102/Pid.B/2020/PN.Smn
Kebangsaan : Indonesia
Jalan Garuda Nomor 20 RT/RW
Tempat
12/11 Godean, Kabupaten Sleman,
Tinggal
: D.I.Y.
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
166
2. Oleh Jaksa Penuntut Umum :
SUSUNAN PERSIDANGAN
Faris Velayati Nurlette, S.H., M.H. Hakim Ketua
Helnia Della Riknanda W, S.H., M.H. Hakim Anggota 1
Imro'ah Qurotul 'Aini, S.H.,M.H. Hakim Anggota 2
Roki Patjri, S.H., M.H. Penasihat Hukum
Den Yogie Mandala Putra, S.H., M.H. Penasihat Hukum
Kemal Syah Maulana Idham S.H., M.H. Panitera Penganti
Hakim membuka persidangan dan menyatakan sidang terbuka dan dibuka untuk
umum, selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar
Terdakwa dihadapkan ke dalam ruang persidangan. Atas perintah tersebut,
Penuntut Umum memanggil Terdakwa masuk ke dalam ruang persidangan dalam
keadaan bebas dan dengan didampingi Penasehat Hukumnya. Hakim Ketua
menanyakan apakah Terdakwa dalam keadaan sehat dan dapat mengikuti
persidangan dengan baik. Menjawab pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa
menerangkan bahwa dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani dan bisa
mengikuti persidangan. Hakim Ketua mengatakan sesuai acara sidang sebelumnya
tanggal 11 Januari 2021 acara sidang pada hari ini adalah pembacaan replik.
REPLIK
Nomor Reg. Perkara :102/Pid.B/2020/PN.Smn
167
persidangan ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Majelis Hakim yang mulia atas
kesempatan yang diberikan kepada kami untuk menyampaikan replik ini. Harapan
kami tentu sama dengan Penasihat Hukum, agar Majelis Hakim mendapat
gambaran mengenai peristiwa dan kesalahan Terdakwa sesuai dengan hukum
yang berlaku menjadi bertambah jelas, lengkap, akurat dan mendekati
sempurna. Dengan gambaran yang demikian tentunya keyakinan Majelis Hakim
yang akan mendasari putusan kelak akan sesuai dengan hukum dan rasa
keadilan baik bagi Terdakwa.
Mejelis Hakim Yang Mulia, Penasihat Hukum yang saya hormati,
Menanggapi nota pembelaan Terdakwa yang disampaikan oleh Penasihat
Hukum Terdakwa dari Kantor Hukum Bahagia Law Firm, beralamat di Jl. Taman
Siswa No. 156 Umbulharjo Kota Yogyakarta 12870.
Dakwaan Subsidair : Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) :
Unsur “barang siapa” tidak dapat ditujukan kepada diri Terdakwa karena
untuk menentukan unsur ini tidak cukup dengan menghubungkan Terdakwa
sebagai perseorangan sebagaimana manusia pribadi atau subyek hukum yang
diajukan sebagai Terdakwa dalam perkara ini, akan tetapi yang dimaksud
barang siapa dalam undang-undang adalah orang yang perbuatannya secara
sah dan meyakinkan terbukti memenuhi semua unsur dari tindak pidana.
Dengan demikian maka unsur “barang siapa” ialah orang yang apabila orang
tersebut telah terbukti memenuhi seluruh unsur tindak pidana yang dituduhkan
terhadap terdakwa. Jadi untuk membuktikan unsur “barang siapa” harus
dibuktikan dulu unsur-unsur lainnya. Karenanya unsur “barang siapa” masih
tergantung pada unsur lainnya. Apabila unsur-unsur yang lain itu telah
terpenuhi, maka unsur “barang siapa” menunjuk kepada Terdakwa, tetapi
sebaliknya apabila unsur-unsur yang lain tidak terpenuhi maka unsur “barang
siapa” tidak terpenuhi pula.
168
Dapat kami berikan tanggapan sebagai berikut :
Terdakwa adalah orang yang cukup memadai dari segi umur sehingga
dapat menentukan kehendak terhadap perbuatan yang akan dilakukan serta
dapat mengerti akan akibat dari perbuatan yang dilakukan. Bahwa selama
menjalani proses persidangan, kondisi jiwa Terdakwa dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani.
Hal tersebut yang menjadi fondasi dasar kami Jaksa Penuntut Umum
menuntut Terdakwa RIZAL SAPUTRA dan mejadi dasar bagi kami untuk
membuktikkan unsur-unsur yang lainnya di dalam Dakwaan Subsidair Pasal 338
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Terkait dengan “dengan sengaja”, bisa dikatakan bahwa jika ada hubungan
antara batin pelaku dengan akibat yang timbul karena perbuatanya itu atau ada
hubungan lahir yang merupakan hubungan sebab antara perbuatan pelaku
dengan akibat yang dilarang itu, maka hukum pidana dapat dijatuhkan kepada si
pelaku atas perbuatan pidananya itu. Sebab pertanggungjawaban pidana atas
perbuatannya secara jelas dapat ditimpakan kepada pelaku. Tetapi jika
hubungan kausal tersebut tidak ada maka pertanggungjawaban pidana atas
perbuatan pidananya itu tidak dapat ditimpakan kepada pelakunya itu sehingga
hukuman pidana tidak dapat dijatuhkan kepada pelakunya itu.
169
Berdasarkan fakta-fakta yang terjadi bahwa pada saat itu terdakwa hanya
mengambil dan membawa batu tersebut sepanjang perjalananannya adalah
untuk tujuan perlindungan diri dikarenakan terdakwa merasa khawatir dan takut
dengan segerombolan orang yang bersepeda motor yang oleh mereka
diperkirakan akan membuat keributan. Jadi terdakwa dari awal tidak bertujuan
untuk menghilangkan nyawa korban. Dengan demikian unsur “dengan sengaja”
tidak terpenuhi.
170
5. Agar memutus sesuai dengan tuntutan kami selaku Penuntut
Umum;
Selanjutnya Hakim Ketua menanyakan kepada Panitera 7 (tujuh) hari dari sekarang
tanggal berapa, panitera menjawab tanggal 18 Januari 2021. Hakim Ketua
memberitahukan bahwa acara sidang hari ini tidak dilanjutkan guna memberikan
kesempatan kepada penasihat hukum terdakwa untuk Dupliknya, sehingga sidang
hari ini ditutup dan akan dilanjutkan kembali pada tanggal 19 April 2019. Untuk
saudara Penutut Umum pastikan menghadirkan terdakwa di dalam persidangan
minggu depan dan Terdakwa tetap ditahan. Demikian sidang ditunda minggu depan,
kemudian Hakim Ketua menutup persidangan.
171
Demikian berita acara persidangan ini dibuat dan ditandatangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.
172
BERITA ACARA PERSIDANGAN KE-7
NOMOR REG. PERKARA: 102/Pid.B/2020/PN.Smn
Kebangsaan : Indonesia
Jalan Garuda Nomor 20 RT/RW
Tempat
12/11 Godean, Kabupaten Sleman,
Tinggal
: D.I.Y.
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
173
2. Oleh Jaksa Penuntut Umum :
SUSUNAN PERSIDANGAN
Faris Velayati Nurlette, S.H., M.H. Hakim Ketua
Helnia Della Riknanda W, S.H., M.H. Hakim Anggota 1
Imro'ah Qurotul 'Aini, S.H.,M.H. Hakim Anggota 2
Roki Patjri, S.H., M.H. Penasihat Hukum
Den Yogie Mandala Putra, S.H., M.H. Penasihat Hukum
Kemal Syah Maulana Idham S.H., M.H. Panitera Penganti
Hakim membuka persidangan dan menyatakan sidang terbuka dan dibuka untuk
umum, selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar
Terdakwa dihadapkan ke dalam ruang persidangan. Atas perintah tersebut,
Penuntut Umum memanggil Terdakwa masuk ke dalam ruang persidangan dalam
keadaan bebas dan dengan didampingi Penasehat Hukumnya. Hakim Ketua
menanyakan apakah Terdakwa dalam keadaan sehat dan dapat mengikuti
persidangan dengan baik. Menjawab pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa
menerangkan bahwa dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani dan bisa
mengikuti persidangan. Hakim Ketua mengatakan sesuai acara sidang sebelumnya
tanggal 13 Januari 2021 acara sidang pada hari ini adalah pembacaan duplik.
DUPLIK
174
Majelis Hakim Yang Mulia
Bahwa apa yang akan kami sampaikan dalam Duplik ini, merupakan upaya kami
untuk mencoba menjelaskan kebenaran fakta, dengan harapan tidak ada pihak yang
tersesat dalam mengikuti maupun mengamati proses persidangan ini. Kami juga
mengharapkan Pengadilan tidak terpengaruh dari permintaan-permintaan dan
desakan-desakan dari pihak lain yang hendak melemparkan tanggungjawab. Untuk
itu kami memohon agar Majelis Hakim yang menyidangkan perkara ini berani
mengambil keputusan untuk menyatakan kebenaran yang benar-benar hakiki dan
bersandar kepada keadilan yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa .Replik
yang telah disampaikan oleh Penuntut Umum melemahkan Pledooi dari Penasehat
Hukum Terdakwa.
“Barang siapa” dimaksud adalah orang atau subyek hukum yang mempunyai
tanggungjawab dan dapat dipertanggungjawabkan menurut hukum atas perbuatan
yang dilakukannya. bahwa terbukti dipersidangan yang bernama terdakwa Rizal
Saputra adalah subyek hukum yang dimaksud yang identitasnya telah sesuai
dengan yang disebutkan dalam surat dakwaan. Oleh karena selama dipersidangan
ternyata terdakwa dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun rohani maka tidak
ada satupun alasan yang diemukan dalam diri terdakwa yang dapat meniadakan
untuk menghapuskan kesalahan terdakwa dan dipandang cakap sebagai subyek
hukum oleh karena itu unsur ini menurut kami telah terbukti.
175
Bahwa dalam unsur ini terpenuhi oleh terdakwa sebab Rizal Saputra tersulut
emosinya akibat korban yang menghalangi sorot pandang matanya karena lampu
jauh dari mobil korban yang dirasa mengganggu oleh terdakwa .
Bahwa Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tidak memberikan definisi tentang apa
yang maksud “dengan sengaja” namun DaIam MvT “sengaja” berarti “Willens en
weten” (menghendaki dan mengetahui), yang berarti bahwa sipembuat
menghendaki apa yang dilakukannya dan harus mengetahui apa yang
dikehendakinya. Artinya seseorang yang melakukan suatu tindakan dengan sengaja
harus menghendaki atau menginsyafi tindakan tersebut dan / atau akibatnya (EY.
Kanter, Azas-azas Hukum Pidana Indonesia dan Penerapannya, halaman 167).
Bahwa dalam unsur ini sangat memberatkan terdakwa sebab terdakwa Rizal
Saputra bener-benar tersulut emosinya akibat korban yang menutupi sorot pandang
matanya saat sedang mengendarai kendaraan roda yang ditumpanginya.
Bahwa pada unsur ini terbukti dan terpenuhi oleh terdakwa Rizal Saputra namun hal
itu dilakukan karena terdakwa tersulut emosi dikarekan adanya cek cok antara Rizal
Saputra dengan mantan pacarnya yang membuat ia spontan melakukan perbuatan
pelemparan batu terhadap korban, lalu dari sehingga unsur tersebut tidak
sepenuhnya terpenuhi oleh para terdakwa.
Berdasarkan uraian diatas, maka kami selaku Penasehat Hukum roki patjri dan
yogie Hidayat tetap berpendirian pada pembelaan yang telah kami sampaikan.
Bahwa unsur-unsur yang terdapat pada pasal tersebut tidak terbukti dan tidak
terpenuhi secara sah dan meyakinkan.
176
Untuk itu kami mohon kepada Majelis Hakim untuk memberikan putusan sesuai
dengan permohonan kami dalam Pledoi yang telah kami sampaikan pada
persidangan sebelumnya.
Hakim Ketua memberitahukan bahwa persidangan dengan ini sidang perkara pidana
atas Terdakwa 7 (tujuh) hari dan akan dilanjutkan kembali pada minggu depan
tanggal 25 Januari 2021 dengan acara Putusan. Untuk saudara Penutut Umum
pastikan menghadirkan terdakwa di dalam persidangan minggu depan dan
Terdakwa tetap ditahan. Demikian sidang ditunda minggu depan, kemudian Hakim
Ketua menutup persidangan.. Demikian berita acara persidangan ini dibuat dan
ditandatangani oleh Hakim Ketua dan Panitera Pengganti..
177
BERITA ACARA PERSIDANGAN KE-8
NOMOR REG. PERKARA: 102/Pid.B/2020/PN.Smn
Kebangsaan : Indonesia
Jalan Garuda Nomor 20 RT/RW
Tempat
12/11 Godean, Kabupaten Sleman,
Tinggal
: D.I.Y.
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
178
2. Oleh Jaksa Penuntut Umum :
SUSUNAN PERSIDANGAN
Faris Velayati Nurlette, S.H., M.H. Hakim Ketua
Helnia Della Riknanda W, S.H., M.H. Hakim Anggota 1
Imro'ah Qurotul 'Aini, S.H.,M.H. Hakim Anggota 2
Roki Patjri, S.H., M.H. Penasihat Hukum
Den Yogie Mandala Putra, S.H., M.H. Penasihat Hukum
Kemal Syah Maulana Idham S.H., M.H. Panitera Penganti
Hakim membuka persidangan dan menyatakan sidang terbuka dan dibuka untuk
umum, selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar
Terdakwa dihadapkan ke dalam ruang persidangan. Atas perintah tersebut,
Penuntut Umum memanggil Terdakwa masuk ke dalam ruang persidangan dalam
keadaan bebas dan dengan didampingi Penasehat Hukumnya. Hakim Ketua
menanyakan apakah Terdakwa dalam keadaan sehat dan dapat mengikuti
persidangan dengan baik. Menjawab pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa
menerangkan bahwa dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani dan bisa
mengikuti persidangan. Hakim Ketua mengatakan sesuai acara sidang sebelumnya
tanggal 18 Januari 2021 acara sidang pada hari ini adalah pembacaan putusan
akhir. Selanjutnya Majelis Hakim membacakan Putusan terhadap diri Terdakwa
dengan Amar Putusan sebagai berikut:
MENGADILI
7. Menyatakan Terdakwa Rizal Saputra tidak terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah telah melakukan tindak pidana pembunuhan dengan berencana
sebagai mana didakwakan didalam dakwaan primer;
179
9. Menyatakan Terdakwa Rizal Saputra terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah telah melakukan tindak pidana pembunuhan sebagaimana pada Pasal
338 KUHPidana sebagaimana didakwakan didalam dakwaan subsidair;
10. Menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa Rizal Saputra selama 5 Tahun,
dikurangi masa tahanan, dengan perintah agar Terdakwa tetap ditahan;
f. 1(satu) Buah Batu Belah warna hitam dengan seukuran kepalan tangan
dirampas untuk dimusnahkan;---------------------------------------------------------------
12. Menghukum Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,00,- (lima ribu
rupiah).
Putusan dibacakan pada hari itu juga dalam persidangan yang terbuka untuk umum
oleh Majelis Hakim tersebut, dengan dibantu oleh Kemal, S.H.,M.H. sebagai
Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Sleman, dengan dihadiri oleh Syahrul
Kurniawan, S.H.,M.H. sebagai Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Sleman
serta dihadiri pula oleh terdakwa dan Penasihat Hukumnya.
180
Hukumnya mempunyai hak untuk menerima Putusan, menyatakan Banding atau
pikir- pikir terlebih dahulu. Terhadap hal tersebut selanjutnya Hakim Ketua
menanyakan kepada Penuntut Umum, kemudian Penuntut Umum menyatakan pikir-
pikir terlebih dahulu, kemudian Hakim Ketua menanyakan kepada Terdakwa,
selanjutnya Terdakwa berkonsultasi dengan Penasihat Hukumnya, setelah
melakukan konsultasi dengan Penasihat Hukumnya Terdakwa menyampaikan pikir-
pikir terlebih dahulu. Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Penuntut
Umum maupun Terdakwa dan Penasihat Hukumnya jangka waktunya 7 hari setelah
Putusan dibacakan, dan apabila akan mengajukan Banding dapat diajukan kepada
Pengadilan Tinggi Yogyakarta melalui Panitera Pengadilan Negeri Sleman.
Selanjutnya Hakim Ketua menyatakan Sidang Perkara Pidana dengan Nomor
Register: 102/Pid.B/2020/PN.Smn atas nama Terdakwa Rizal Saputra dinyatakan
selesai dan ditutup. (ketuk palu 3 kali). Demikian berita acara persidangan ini dibuat
dan ditandatangani oleh Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.
181
TATA TERTIB SIDANG PADA PENGADILAN NEGERI SLEMAN
Tata tertib yang harus ditaati oleh semua orang yang memasuki gedung Pengadilan
:
1. Ketua Majelis Hakim bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban dari semua
pihak yang hadir di ruang sidang. Semua yang hadir di ruang sidang harus mentaati
semua perintah yang dikeluarkan oleh Ketua Majelis Hakim.
2. Semua orang yang hadir di ruang sidang harus selalu menunjukkan rasa hormat
kepada institusi pengadilan. Jika ada satu pihak yang tidak menunjukkan rasa
hormat kepada institusi pengadilan, maka Ketua Pengadilan dapat memerintahkan
individu tersebut untuk dikeluarkan dari ruang sidang dan bahkan dituntut secara
pidana.
3. Mengenakan pakaian yang sopan.
4. Berbicara dengan suara yang jelas ketika seorang hakim atau penasehat hukum
mengajukan pertanyaan, sehingga para hakim yang lain dapat mendengar dengan
jelas.
5. Memanggil seorang Hakim dengan sebutan "Yang Mulia" dan seorang Penasihat
Hukum dengan sebutan"Penasihat Hukum"
6. Berbagai benda berikut ini tidak diperkenankan untuk dibawa ke ruang sidang:
-. Senjata api
-. Benda tajam
-. Bahan peledak
-. Peralatan atau berbagai benda yang dapat membahayakan keamanan ruang
sidang.
7. Petugas keamanan dapat melakukan penggeledahan setiap orang yang dicurigai
memiliki salah satu atau lebih dari berbagai benda diatas. Siapa saja yang
kedapatan membawa salah satu dari benda diatas akan diminta untuk
menitipkannya di tempat penitipan khusus di luar ruang sidang. Ketika yang
bersangkutan hendak meninggalkan ruang sidang, petugas keamanan dapat
mengembalikan berbagai benda tersebut. Bahkan, pengunjung yang kedapatan
membawa berbagai benda tersebut diatas ke dalam ruang sidang dapat dikenai
dengan tuntutan pidana.
8. Dilarang membuat kegaduhan, baik didalam maupun diluar ruang sidang
182
9. Duduk rapi dan sopan selama persidangan.
10. Dilarang makan dan minum di ruang sidang.
11. Dilarang merokok baik di ruang sidang maupun di dalam gedung pengadilan.
12. Wajib mematikan telepon genggam selama berada di ruang sidang
13. Dilarang membawa anak-anak dibawah umur 12 tahun, kecuali Majelis Hakim
menghendaki anak tersebut menghadiri persidangan.
14. Membuang sampah pada tempatnya.
15. Dilarang menempelkan pengumuman atau brosur dalam bentuk apapun di
dalam gedung pengadilan tanpa adanya ijin tertulis dari Ketua Pengadilan.
16. Untuk melakukan rekaman baik kamera, tape recorder maupun viderecorder, di
mohon untuk meminta ijin terlebih dahulu kepada Majelis Hakim.
17. Para pengunjung yang datang ke ruang sidang untuk melihat jalannya sidang
perkara, tetapi bukanlah merupakan saksi atau terlibat dalam sidang perkara
tersebut diharapkan untuk mematuhi berbagai ketentuan sebagai berikut:
Wajib menghormati institusi Pengadilan seperti yang telah disebutkan diatas
Wajib menaati semua tata tertib yang telah disebutkan diatas.
Dilarang berbicara dengan pengunjung yang lain selama sidang berlangsung.
Dilarang berbicara memberikan dukungan atau mengajukan keberatan atas
keterangan yang diberikan oleh saksi selama persidangan.
Dilarang memberikan komentar/saran/tanggapan terhadap sesuatu yang
terjadi selama persidangan tanpa ijin Majelis Hakim.
Dilarang berbicara keras diluar ruang sidang yang dapat menyebabkan suara
masuk ke ruang sidang dan mengganggu jalannya persidangan.
Dilarang keluar masuk ruang persidangan untuk alasan-alasan yang tidak
perlu karena akan mengganggu jalannya persidangan.
Pengunjung yang ingin masuk atau keluar ruang persidangan harus meminta
ijin kepada Majelis Hakim.
183
DIALOG PERSIDANGAN
PERKARA PERSIDANGAN NOMOR REGISTER PERKARA
102/Pid.B/2020/Pn.Smn
SIDANG PERTAMA
Panitera : Tata Tertib Persidangan
Diberitahukan kepada hadirin sidang, baik di dalam ruang sidang
maupun di luar agar membantu kelancaran jalannya persidangan
dengan cara menghormati tata tertib persidangan sebagai berikut:
1. Pengunjung dimohon untuk duduk rapi dansopan
2. Dilarang membuat kegaduhan baik di dalam maupun di luar
ruang sidang
3. Dilarang merokok baik di dalam ruang sidangmaupun di dalam
gedung pengadilan
4. Dilarang membawa : senjata api, benda tajam, bahan peledak,
peralatan atau berbagai bahan yang dapat membahayakan
keamanan ruang sidang
5. Untuk melakukan rekaman baik kamera, video recorder, tape
recorder dimohon meminta izin terlebih dahulu kepada Hakim
6. Wajib mematikan telepon genggam dalam proses persidangan
7. Pengunjung yang ingin masuk atau keluar ruang sidang agar
minta izin terlebih dahulu kepada Hakim
Panitera : Sidang Pengadilan Negeri Yogyakarta yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana dengan terdakwa RIZAL BIN FAISAL
pada hari ini Kamis tanggal akan segera dimulai.
184
Hakim Ketua : Sidang Pengadilan Negeri Yogyakarta yang memeriksa dan
mengadili
perkara pidana dengan Nomor Register Perkara
185
102/Pid.B/2020/PN.Yyk atas terdakwa RIZAL BIN FAISAL
dengan ini dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.
--- KETUK PALU 3X ---
Hakim Ketua : ---- BACAIN SURAT PENETAPAN HAKIM ---
Hakim Ketua : Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah dihadirkan di Pengadilan ?
Penuntut Umum : Sudah yang mulia
Hakim Ketua : Silahkan untuk menghadirkan terdakwa ke Persidangan dalam keadaan
Bebas
Penuntut Umum : Baik yang mulia
Hakim Ketua : saudara silahkan duduk
Hakim Ketua : apakah saudara dalam keadaan sehat ? dan dapat mengikuti
persidangan ya ?
Terdakwa : baik sehat yang mulia dapat
Hakim Ketua : Apa sebelumya saudara ditahan? Dari tanggal berapa sampai tanggal
berapa?
Terdakwa : sejak tangal ...... hingga tanggal .......... yang mulia
Hakim Ketua : baik, majelis hakim akan memeriksa identitas sudara terlebih dahulu
ya
IDENTITAS TERDAKWA
Nama Lengkap : RIZAL BIN FAISAL
Tempat lahir : Yogyakarta
Umur / Tanggal Lahir : 26 tahun / 10 Oktober 1993
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tinggal :Jl.Beringin No.356D, Mergangsan, Yogyakarta
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan Terakhir : SMA
Hakim Ketua : Apakah benar ini Penasihat Hukum Saudara ?
Terdakwa : benar yang Mulia
Hakim ketua : : sebelumnya tolong kepada Penasihat hukum terdakwa untuk
menyerahkan
1. Surat kuasa khusus terdakwa
2. Surat penetapan dari pengadilan
3. Kartu tanda advokat
Hakim Ketua : sesuai yang telah disepakati agenda sidang pada hari ini yaitu adalah
1. pembacaan dakwaan oleh JPU
Hakim ketua : sesuai yang telah disepakati agenda sidang pada hari ini yaitu adalah
pembacaan dakwaan oleh JPU
186
Penasihat Hukum : --- Penasihat hukum menyerahkan ---
Hakim Ketua : baik, apakah terdakwa dan penasihat hukum sudah menerima salinan
surat dakwaan dari penuntut umum ?
Terdakwa : sudah yang mulia
Hakim Ketua : baik, silahkan Penuntut Umum untuk membacakan dakwaanya
Penuntut Umum : baik yang mulia saya akan membacakan pada pokok-pokok
perkaranya saja
Hakim ketua : apakah dari Penasihat hukum menyetujui apabaila dibacakan pada
pokok-pokoknya saja
Penasihat hukum : izinkan yang mulia
Penuntut umum : silahkan Penuntut umum untuk membacakan pada pokok-pokoknya
Saja
--- PENUNTUT UMUM MEMBACAKAN SURAT DAKWAAN ---
Hakim Ketua : Baik, atas dibacakannya surat dakwaan oleh Penuntut Umum, apakah
terdakwa mengerti ?
terdakwa : mengerti yang mulia
Hakim Ketua : Baik, dengan demikian Berdasarkan ketentuan pasal 156 KUHAP,
terdakwa berhak untuk mengajukan keberatan. Apakah saudara akan
mengajukan keberatan?
Silahkan saudara berkonsultasi ke Penasihat Hukumnya
- Terdakwa berkonsultasi ke Penasehat Hukum -
Hakim Ketua : Bagaimana apakah akan mengajukan keberatan?
Terdakwa : Iya, Yang Mulia. Saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum
Saya
Hakim Ketua : Baik, bagaimana Penasehat hukum?
187
SIDANG KEDUA
Hakim Ketua : Sidang lanjutan Pengadilan Negeri Yogyakarta yang memeriksa
dan mengadili perkara pidana dengan Nomor Register Perkara
102/Pid.B/2020/PN.Yyk atas terdakwa RIZAL SAPUTRA BIN
FAISAL dengan ini dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.
--- KETUK PALU 1X ---
Hakim Ketua : saudara sehat ? dapat mengikuti persidangan ?
Terdakwa : sehat, dapat yang mulia
Hakim Ketua : Baiklah, Agenda Sidang Pada hari ini adalah pembacaan Eksepsi oleh
Penasihat hukum.
SIDANG KETIGA
Hakim Ketua : Sidang lanjutan Pengadilan Negeri Yogyakarta yang memeriksa
dan mengadili perkara pidana dengan Nomor Register Perkara
102/Pid.B/2020/PN.Yyk atas terdakwa RIZAL BIN FAISAL
dengan ini dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.
--- KETUK PALU 1X ----
188
Hakim Ketua : saudara sehat ? dapat mengikuti persidangan ?
Terdakwa : sehat, dapat yang mulia
: Baiklah, sesuai Agenda Sidang Pada hari ini adalah pembacaan
putusan sela oleh majelis hakim.
SIDANG KEEMPAT
Hakim ketua : Sidang lanjutan Pengadilan Negeri Sleman yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana dengan Nomor Register Perkara
102/Pid.B/2020/PN.Smn atas terdakwa RIZAL SAPUTRA BIN
FAISAL dengan ini dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.
Hakim Ketua : Baiklah, sesuai Agenda Sidang Pada hari ini adalah pembacaan
tuntutan oleh penuntut umum. Tolong kepada PH, dan Terdakwa
untuk diperhatikan ya
--- PEMBACAAN TUNTUTAN ---
Hakim Ketua : baik apakah terdakwa mengerti atas tuntuannya ?
Terdakwa : mengerti yang mulia
Hakim Ketua : baik apakah dari terdakwa akan mengajukan pembelaan ?
Silahkan berkonsultasi dengan penasihat hukumnya
189
Terdakwa : baik, iya yang mulia
Hakim ketua : Sebelum persidangan di tutup apakah ada hal lain yang ingin
disampaikan ? bagaimana dari penuntut umum ?
Penuntut umum : Tidak yang mulia
SIDANG KELIMA
Hakim ketua : Sidang lanjutan Pengadilan Negeri Sleman yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana dengan Nomor Register Perkara
102/Pid.B/2020/PN.Smn atas terdakwa RIZAL BIN FAISAL
dengan ini dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum
Hakim Ketua : Baiklah, sesuai Agenda Sidang Pada hari ini adalah pembacaan
pledoi oleh penasihat hukum. Tolong kepada PH, dan Terdakwa
untuk diperhatikan ya
--- PEMBACAAN PLEDOI ---
Hakim Ketua : baik apakah dari Penuntut Umum akan mengajukan replik ?
190
Hakim ketua : Baik, apakah sudah siap untuk dibacakan sekarang?
Hakim ketua : Sebelum persidangan di tutup apakah ada hal lain yang ingin
disampaikan ? bagaimana dari penuntut umum ?
Penuntut umum : Tidak yang mulia
SIDANG KEENAM
Hakim ketua : Sidang lanjutan Pengadilan Negeri Sleman yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana dengan Nomor Register Perkara
102/Pid.B/2020/PN.Smn atas terdakwa RIZAL BIN FAISAL
dengan ini dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum
Hakim Ketua : Baiklah, sesuai Agenda Sidang Pada hari ini adalah pembacaan
REPLIK OLEH PU.
Tolong kepada PH, dan Terdakwa untuk diperhatikan ya
--- PEMBACAAN REPLIK---
Hakim Ketua : baik apakah terdakwa mengerti atas replik tersebut ?
Terdakwa : mengerti yang mulia
191
Hakim Ketua : baik apakah dari Penasehat hukum akan mengajukan DUPLIK ?
Hakim Ketua Baik, sidang akan dilanjutkan 4 hari setelah hari ini bagaimana PH,
PU dan Terdakwa
PH-PU-T : baik yang mulia
Hakim ketua : Sebelum persidangan di tutup apakah ada hal lain yang ingin
disampaikan ? bagaimana dari penuntut umum ?
Penuntut umum : Tidak yang mulia
SIDANG KETUJUH
Hakim ketua : Sidang lanjutan Pengadilan Negeri Sleman yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana dengan Nomor Register Perkara
102/Pid.B/2020/PN.Smn atas terdakwa RIZAL BIN FAISAL
dengan ini dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum
192
Hakim Ketua : Baiklah, sesuai Agenda Sidang Pada hari ini adalah pembacaan
DUPLIK OLEH PH.
Tolong kepada PU, dan Terdakwa untuk diperhatikan ya
--- PEMBACAAN DUPLIK ---
Hakim Ketua : baik apakah dari terdakwa akan mengajukan REREPLIK ?
Terdakwa : baik, TIDAK yang mulia
Hakim Ketua : baik dikarenakan terdakwa dan pensihat hukumnya tidak akan
mengajukan rereplik maka majelis hakim akan memutuskan untuk
menerima atau menolak dakwaan dari penuntut umum 7 hari dari
sekarang.
PH-PU-T : baik, iya yang mulia
Hakim Ketua Apakah ada jadwal persidangan lain di tanggal itu panitera?
Hakim ketua Baik, Sebelum persidangan di tutup apakah ada hal lain yang ingin
disampaikan ? bagaimana dari penuntut umum ?
Penuntut umum : Tidak yang mulia
SIDANG KEDELAPAN
Hakim ketua : Sidang lanjutan Pengadilan Negeri Sleman yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana dengan Nomor Register Perkara
102/Pid.B/2020/PN.Smn atas terdakwa RIZAL BIN FAISAL
dengan ini dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum
193
Hakim Ketua : Baiklah, sesuai Agenda Sidang Pada hari ini adalah pembacaan
PUTUSAN oleh majelis hakim Tolong kepada PH, dan Terdakwa untuk
diperhatikan ya
Hakim Ketua Baik, namun diberitahukan kepada Penuntut Umum, Terdakwa maupun
Penasihat Hukum terdakwa bahwa batas untuk megajukan upaya
hukum adalah 7 hari sejak putusan ini dibacakan oleh Majelis
Hakim. Saudar-saudara mengerti ?
PU/PH Mengerti Majelis Hakim.
194
195