e-ISSN 2655-8130
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK
MENINGKATKAN SIKAP DEMOKRASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
( Pembelajaran pada PPKN Kelas XI SMAN 1 Gumay Talang )
Deki Pusantra1)
1)
SMAN 1 Gumay Talang
1)
Dekipusantra21@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: penerapan model pembelajaran kooperatif
Two Stay Two Stray (TSTS) dalam meningkatkan sikap demokratis pada Mata Pelajaran PPKN
di Kelas XI IPS, penerapan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dapat
peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKN di kelas XI IPS,) penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran PPKN di kelas XI IPS. Penelitian ini menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan desain eksperimen semu. Subjek penelitian adalah 34
siswa kelas XI IPS 2 semester 2. Untuk sampel eksperimen semu siswa kelas XI IPS 1
sebanyak 30 orang dan untuk kelas kontrol adalah kelas XI IPS3 sebanyak 30 orang. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan tes. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa : penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray
(TSTS), dapat meningkatkan sikap demokratis siswa pada mata pelajaran PPKN di SMA
Negeri 1 Gumay Talang Tahun Pelajaran 2019/2020. penerapan model pembelajaran Two
Stay Two Stray (TSTS), dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan menjadi motivasi
tersendiri bagi siswa untuk mengikuti materi pelajaran model pembelajaran Two Stay Two
Stray (TSTS), efektif meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKN.
Kata Kunci: Demokratis, Sikap, Prestasi Belajar, Two Stay Two Stray (TSTS).
22
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (1) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130
THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TO
IMPROVE DEMOCRATIC ATTITUDE AND STUDENT LEARNING ACHIEVEMENT
( Study on PPKN Class XI SMAN 1 Gumay Talang )
Deki Pusantra1)
1)
SMAN 1 Gumay Talang
1)
Dekipusantra21@gmail.com
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine: the application of the Two Stay Two Stray
cooperative learning model (TSTS) in enhancing Democratic attitudes in PPKN Subjects in
Class XI IPS , the application of the Two Stay Two Stray cooperative learning model (TSTS)
can increase Student learning achievement in PPKN Subjects in Class XI IPS,) the application
of the Two Stay Two Stray cooperative learning model (TSTS) to improve student learning
achievement in PPKN Subjects in Class XI IPS. This research uses Classroom Action Research
(CAR) and quasi-experimental designs. The subjects were 34 students of class XI IPS 2
semester 2. For the quasi-experimental sample of class XI IPS 1 students were 30 people and
for the control class were class XI IPS3 as many as 30 people. Data collection techniques in
this study used observation sheets and tests. The results showed that : the application of the
Two Stay Two Stray learning model (TSTS), can improve students' democratic attitudes on
PPKN subjects in Gumay Talang 1 High School in 2019/2020 Academic Year. the application
of the Two Stay Two Stray learning model (TSTS), can improve student learning achievement
and become a separate motivation for students to follow subject matter Two Stay Two Stray
learning model (TSTS), effectively increasing student learning achievement in PPKN subjects.
Keywords: Democratic, Attitude, Learning Achievement, Two Stay Two Stray (TSTS).
23
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (1) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130
24
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (1) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130
tanpa turut berperan aktif dalam proses tugas terstruktur disebut sebagai sistem
pembelajaran. Kemudian, dalam diskusi Pembelajaran Gotong Royong atau
kelompok yang ikut berperan aktif Pembelajaran Kooperatif.
hanyalah siswa yang mempunyai Pembelajaran kooperatif memiliki
kemampuan akademik tinggi. Sedangkan dampak positif bagi siswa yang hasil
siswa yang mempunyai kemampuan belajarnya rendah sehingga mampu
akademik rendah hanya bersikap pasif dan memberikan peningkatan hasil belajar
cenderung mengandalkan teman. Apabila yang signifikan. Pembelajaran kooperatif
guru mengajukan pertanyaan hanya sedikit bertujuan untuk meningkatkan partisipasi
siswa yang menjawab, dan bila guru siswa, memfasilitasi siswa dengan
memberikan kesempatan untuk bertanya pengalaman sikap kepemimpinan dan
maka sedikit pula yang mengajukan membuat keputusan dalam kelompok
pertanyaan. Hal ini mengakibatkan serta memberikan kesempatan pada siswa
kurangnya aktivitas siswa dalam untuk berinteraksi dan belajar bersama-
pembelajaran karena kurangnya interaksi sama siswa yang berbeda latar
guru dengan siswa. belakangnya.
Uraian permasalahan tersebut di Berdasarkan perkembangannya,
atas menunjukkan pentingnya suatu pembelajaran kooperatif terbagi dalam
strategi pembelajaran yang tepat dalam beberapa tipe. Salah satunya adalah Two
pembelajaran. Siswa tidak akan bisa Stay Two Stray (TSTS). Dalam model
memahami materi tersebut secara luas jika pembelajaran kooperatif tipe TSTS, siswa
hanya membaca, mendengarkan yang dibagi menjadi beberapa kelompok
penjelasan, atau melihat saja. Tetapi, siswa kecil yang terdiri dari empat orang siswa
juga harus mengerti objek belajar, yang heterogen terutama dari segi
menganalisis, mengidentifikasi, dan kemampuannya. sesuai dengan namanya,
kemudian membuat kesimpulan sendiri teknik ini merupakan salah satu bentuk
berdasarkan teori yang tepat. kelompok yang anggotanya empat orang,
Karakteristik siswa kelas XI IPS SMA N dimana dua diantaranya akan tinggal
1 Gumay Talang cenderung heterogen sebagai pemberi informasi bagi kelompok
dalam kemampuan awal mereka maupun lain yang datang bertemu, sedangkan dua
gaya belajarnya, dalam pembelajaran di orang lainnya akan berkunjung ke
kelas sebagian besar banyak berbicara kelompok lain guna mencari informasi
sehingga terkesan “tidak bisa diam”, lebih lanjut mengenai tugas yang ada.
banyak bergerak sehingga pembelajaran Lie: (2002:28) menyebutkan
secara klasikal kurang efektif untuk pembelajaran kooperatif TSTS adalah
meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar pembelajaran kooperatif yang dapat
Pkn siswa. mendorong anggota kelompok untuk
Salah satu upaya yang dapat memperoleh konsep secara mendalam
dilakukan untuk memperbaiki melalui pemberian peran pada siswa.
pembelajaran PKn di SMA Negeri I Gumay Teknik ini biasa digunakan dalam semua
Talang adalah menerapkan strategi mata pelajaran dan untuk semua tingkatan
pembelajaran yang mampu memberikan usia anak didik. Struktur dua tinggal dua
fasilitas kepada siswa untuk saling tamu memberi kesempatan kepada
bekerjasama. Lie (2002:12) menyebutkan kelompok untuk membagikan hasil dan
bahwa sistem pembelajaran yang memberi informasi dengan kelompok lain.
kesempatan kepada siswa untuk bekerja Pembagian kelompok dalam
sama dengan sesama siswa dalam tugas- pembelajaran kooperatif TSTS
25
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (1) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130
26
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (1) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130
27
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (1) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130
28
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (1) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130
yang tuntas dan 19 orang siswa belum Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-Dasar
tuntas. Pada siklus II hasil post test sebesar Evaluasi Pendidikan.Jakarta. Bumi
90, 0 9 % dimana 33 orang siswa tuntas Aksara.
semua. Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan bahwa dengan menggunakan Aunurrahman. 2009. Belajar dan
model pembelajaran Kooperatif tipe Two Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Baharuddin dan Esa Nur
Pendidikan Kewarganegaraan. Wahyuni.2009.Teori Belajar dan
Pendekatan model pembelajaran Pembelajaran. : Jogjakarta. Ar-Ruzz
Two Stay Two Stray (TSTS ) ,efektif MediaChabib Thoha, Teknik Evaluasi
meningkatkan prestasi belajar siswa pada Pendidikan, Jakarta: Rajawali.
mata pelajaran PPKN, hal ini dapat dilihat
dari hasil analisis yang dilakukan dengan Darmadi, Hamid. 2000. Profesi
menggunakan statistik uji-t, untuk Kependidikan Pontianak : STKIP PGRI.
mengetahui efektifitas penerapan model
pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ) Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.
dibandingkan dengan model pembelajaran 2006. Strategi Belajar Mengajar.
konvensional yang diselenggarakan, Jakarta Rineka Cipta.
dengan kemampuan awal siswa yang
relatif sama. Fitri Yuliawati dkk, Penelitian Tindakan
Kelas Untuk Tenaga Profesional.
Saran Yogyaka rta: Pedagogia.
Disarankan kepada guru SMAN 1
Gumay Talang, dalam rangka menerapkan Jasmin. 1996. Strategi Belajar Mengajar.
model pembelajaran Two Stay Two Stray Jakarta: Rineka Cipta.
(TSTS) untuk melakukan persiapan yang
matang. Guru harus dapat memilih topik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
pembelajaran yang tepat sehingga model Republik Indonesia. 2007. Buku Guru
Two Stay Two Stray (TSTS) ini bisa PPKN SMA Kelas XI kurikulum 2013,
diterapkan. Kemampuan yang baik dalam edisi revisi. Jakarta: Kemendikbud
pelaksanaan akan memberikan efek Munandar. 1987. Strategi
kreativitas siswa yang baik pula. Pembelajaran di Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: CTSD.
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Munadi,Y.(2008).Media Pembelajaran,
Nilai-nilai Karakter: Konstruktivisme Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:
dan VCT sebagai Inovasi Pendekatan Gaung Persada (GP)Press.
Pembelajaran Afektif. PT. Raja
Jakarta. Grafindo Persada. Roestiyah, NK. 2001. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta.
Anita Lie.2002. Cooperative Learning:
Mempraktikkan Cooperative Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna
Learning di Ruang-Ruang Kelas. Pembelajaran untuk Membantu
Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Memecahkan Problematika Belajar
Indonesia. dan Mengajar. Bandung. Alfabeta.
29
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (1) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130
30