Anda di halaman 1dari 4

SUSUNAN PROSESI PERNIKAHAN ADAT MELAYU SERDANG BEDAGAI

ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.
SELAMAT PAGI SEMUANYA…… SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA.
PUJI DAN SYUKUR KAMI UCAPKAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA,
YANG TELAH MEMBERIKAN RAHMAD DAN HIDAYAHNYA, SEHINGGA
KITA SEMUA DAPAT BERKUMPUL DI SEKOLAH YANG KITA CINTAI.
SELAWAT DAN SALAM KITA HADIAHKAN KEPADA NABI MUHAMMAD
SAW SEMOGA KITA MENDAPATKAN SYAFA’ATNYA DI YAUMIL AKHIR
KELAK.
KAMI DARI KELAS X-1 DAN X-2 AKAN MENAMPILKAN PANEN KARYA
PROJEK P5, TEMA KEARIFAN LOKAL DAN MENGANGKAT JUDUL “
MENAPAK TANAH BERTUAH, SEMARAK BUDAYA TERCURAH”, DIMANA
KAMI AKAN MENAMPILKAN “PROSESI PERNIKAHAN ADAT MELAYU
SERDANG BEDAGAI”. PADA TEMA KALI INI, DIMENSI YANG KAMI
TAMPILKAN ADALAH “BERKEBHINEKAAN GLOBAL DAN BERGOTONG
ROYONG”.

Berikut akan kami jelaskan sedikit tentang Kearifan lokal :


 Kearifan lokal adalah gagasan-gagasan setempat yang bersifat bijaksana,
penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota
masyarakatnya. Kearifan lokal sebagai kecerdasan manusia yang dimiliki
oleh kelompok etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman
masyarakat.
 Kearifan Lokal merujuk pada pengetahuan, nilai nilai, tradisi, dan praktik
yang berkembang dalam suatu masyarakat atau komunitas tertentu.

Melayu Serdang adalah salah satu kelompok etnis Melayu yang berasal dari bagian
timur Kabupaten Deli Serdang dan bagian barat Kabupaten Serdang Bedagai.
Mayoritas masyarakat Melayu Serdang banyak yang bermukim di wilayah Tanjung
Morawa, Batang Kuis, Lubuk Pakam, Perbaungan, dan sekitarnya.
Demikian sekilas tentang kearifan lokal.
Kemudian inilah dia “Prosesi Pernikahan adat Melayu Serdang Bedagai”.
PROSESI DIMULAI DENGAN :
 MALAM BERINAI

Berinai adalah upacara memberi tanda berupa inai pada pengantin yang lazim
dalam adat perkawinan suku Melayu. Berinai biasanya diadakan tiga malam
berturut-turut dan terbagi dalam tiga upacara yaitu berinai curi, berinai kecil,
dan berinai besar. Berinai merupakan adat istiadat yang telah lama menjadi
bagian dari kehidupan masyarakat Melayu.

Prosesi berinai akan melibatkan Mak Andam, yaitu seseorang yang dipercaya
sebagai perias sekaligus pengasuh pengantin. Keberadaannya cukup penting
dalam upacara adat nikah Melayu, karena masyarakat Melayu percaya bahwa
pesta pernikahan tak akan sukses tanpa kehadiran Mak Andam.

Berinai pada intinya bertujuan menolak bala, melindungi pengantin dari


kejahatan, seperti makhluk halus dan lain-lain, menaikkan seri cahaya, dan
mempercantik kuku dan tangan pengantin. Berinai juga memiliki makna
filosofi sebagai pendekatan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai
ungkapan doa dan harapan kepada calon pengantin agar selamat di dunia dan
akhirat.

Setelah malam berinai, keesokan harinya dilanjutkan dengan acara


penyambutan mempelai laki laki di rumah mempelai wanita.

(KATA SAMBUTAN DARI TUAN RUMAH)

Bismillah diawal kata, dengan nama Allah yang maha kuasa, pencipta pengatur
alam semesta, padaMu kami bergantung, harap dan asa, seiring selawat mohon
syafa’at kepada junjungan kita Nabi Muhammad, Rasul pilihan seluruh jagad.

Hadirin yang berbahagia, izinkan kami berucap kata, hajat yang baik serta
mulia, peninggalan warisan suku bangsa, bercorak ragam gaya bahasa.
Datuk nenek pernah berpesan, nasihat baik tetap berkesan, kini adat budaya
kita mereka tinggalkan. Nun dari jauh kita telah melihat sebuah bahtera sedang
merapat, tangkahan menanti perahu ditambat, selamat mempelai naik ke darat,
kiranya silahkan group selawat untuk berholawat. (ANDINI)

(MEMPELAI LAKI LAKI DAN KELUARGA JALAN MENUJU PINTU +


DIIRINGI SHOLAWAT DARI GROUP MARHABAN)

(BERBALAS PANTUN SAMPAI BUKA PINTU)

Jangan Ragu nan jangan bimbang, pada kami ada si hulubalang


Penutup bila kala ada aral menghadang
Tuan datang dari jauh, mereka bukanlah musuh
Sambutlah dengan adat yang tengah diasuh, silahkan silat dimulai

(SILAT)
(TUKAR BALE)
(TARI PERSEMBAHAN)
(PANTUN BUKA PINTU)
(PENGANTIN DUDUK DISANDINGKAN)
(TEPUNG TAWAR DIIRINGI MARHABAN)

DAFTAR PENEPUNG TAWAR :

1. Orangtua dari mempelai pria dilanjutkan dengan orangtua mempelai


wanita
2. Atuk dan Andung dari kedua mempelai
3. Wak ulung beserta istri dari kedua mempelai (wak yang paling sulung)
4. Wak Alang beserta istri dari kedua mempelai (wak yang kedua)
5. Wak Ongah beserta istri dari kedua mempelai (wak pertengahan)
6. Mak Cik atau Pak Ciknya
7. Abang atau adik kedua mempelai

(MAKAN BERHADAP HADAPAN)

Anda mungkin juga menyukai