A. Latar Belakang
Rumah sakit yang menjadi bagian integral dari keseluruhan sisem pelayanan
kesehatan dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Oleh karena itu
memasuki era globalisasi, rumah sakit tidak hanya tertuju pada upaya perawatan kuratif
dan rehabilitatif namun juga berperan aktif pada upaya promotif dan preventif. Kesehatan
dan gizi merupakan faktor penting yang secara langsung berpengaruh pada kualitas
sumber daya manusia (SDM) pada suatu negara (PGRS 2013).
Pelayanan gizi adalah suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi, makanan,
dietetik masyarakat, kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran,
implementasi da evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka mencapai status
kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau sakit (Kemenkes RI 2013). Salah satu
kegiatan pelayanan gizi rumah sakit adalah penyelenggaraan makanan untuk pasien rawat
inap.
Pelaksanaan pelayanan gizi di rumah sakit diperlukan sumber daya manusia yang
kompeten, sarana dan prasarana yang memadai agar pelayanan gizi yang dilaksanakan
memenuhi standar yang telah ditetapkan. Rumah sakit menjadi bagian integral dari
keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui rencana
pembangunan kesehatan. Oleh karena itu memasuki era globalisasi, rumah sakit tidak
hanya tertuju pada upaya perawatan kuratif dan rehabilitatif namun juga berperan aktif
pada upaya promitif dan preventif. Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting yang
secara langsung berpengaruh pada sumber kualitas sumber daya manusia (SDM) pada
suatu negara (PGRS, 2013).
Penyelenggaraan makanan merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan gizi di
rumah sakit. Penyelenggaraan makanan untuk pasien rawat inap di RS Universitas
Sumatera Utara dilakukan di Instalasi Gizi yang menjalankan fungsi produksi dan
pengawasan mutu makanan. Instalasi Gizi ini berada di bawah struktur organisasi di bawah
Direktorat Umum, SDM, Aset, dan Keuangan. Dalam menyelenggarakan makanan untuk
pasien rawat inap di RS Universitas Sumatera Utara, bahan makanan disediakan oleh
vendor bahan makanan sementara produksi masakannya diselenggarakan secara mandiri
oleh Instalasi Gizi dengan tetap berkoordinasi dengan Direktorat Umum, SDM, Aset, dan
Keuangan serta diawasi oleh Biro Keuangan Universitas Sumatera Utara.
Instalasi Gizi RS Universitas Sumatera Utara memiliki struktur organisasi sendiri dan
memiliki nutrisionis, tenaga pengolah (pramumasak), dan pramusaji sendiri. Alat dan
peralatan masak didapatkan dari anggaran yang diajukan setiap tahunnya ke Biro USU
yang diajukan melalui RKAT RS USU. Dalam sistem penyelenggaraan makanan,
nutrisionis berkolaborasi dan berperan sebagai penilai kualitas mutu makanan dan
berperan aktif dalam pengadaan bahan makanan setiap harinya.
Menu Biasa atau menu standar diberikan kepada pasien dengan kelas perawatan VIP,
Kelas I BPJS, Kelas II BPJS, dan III BPJS. Untuk Kelas VIP peralatan makannya lengkap
terdiri dari Baki Putih dan Peralatan makan keramik. Dalam laporan ini akan dilakukan
evaluasi penggunaan sumber daya manusia, sarana fisik, dan anggaran pada penggunaan
menu standar.
B. Tujuan
1. Melakukan evaluasi sumber daya manusia pada penggunaan menu biasa di pelayanan
gizi RS Universitas Sumatera Utara.
2. Melakukan evaluasi sarana fisik pada penggunaan menu standar di pelayanan gizi RS
Universitas Sumatera Utara.
3. Melakukan evaluasi anggaran pada penggunaan menu standar di pelayanan gizi RS
Universitas Sumatera Utara.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ahli Gizi/Dietisien
Tenaga
Pramusaji
Pengolah
Gambar 1 Struktur Organisasi Instalasi Gizi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
Dalam memenuhi standar akreditasi dan terlaksananya pelayanan gizi rumah sakit,
dibutuhkan pimpinan atau kepala pelayanan gizi yang memiliki kompetensi dan
pengalaman dibidang gizi/dietetik dan diutamakan yang telah memperoleh pendidikan
manajemen. Tenaga gizi dalam pelayanan gizi rumah sakit terdiri dari :
1. Kepala Instalasi Gizi
Kepala instalasi gizi adalah penanggung jawab umum dalam pelayanan gizi di rumah
sakit yang ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit berdasarkan ketentuan dan peraturan
yang berlaku. Kepala instalasi gizi mempunyai tugas dan wewenang untuk
mengkoordinir semua kegiatan penyelenggaraan pelayanan gizi di rumah sakit baik
untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan serta mengawasi mutu makanan dan gizi
yang disediakan untuk pasien. Kepala instalasi gizi betanggung jawab kepada Direktur
Sarana dan Prasarana dan Pelayanan Penunjang.
Sampai dengan bulan Oktober 2021, 10 orang staf gizi yang terdiri dari tenaga pengolah
dan pramusaji sudah mendapatkan 20 jam pelatihan (Inhouse training) pada tahun 2021 atau
83,3% dari total 12 orang staf gizi. Menurut Pedoman Pelayanan Gizi di Rumah Sakit (2013),
pembinaan tenaga kerja dengan memberikan pelatihan, pendidikan lanjutan, kursus,
mengikuti simposium/seminar bertujuan untuk untuk memberi, memperoleh, meningkatkan
serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja.
Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun juga merupakan salah satu
indikator pelayanan minimal rumah sakit dengan standar ≥60% (Kepmenkes, 2008).
Dalam perencanaan kebutuhan sumber daya, dibutuhkan suatu analisis untuk
menetapkan pola ketenagaan pada suatu layanan.
Berikut Pola Perhitungannya :
1. Ahli Gizi Penyelenggaraan Makanan
Uraian Tugas :
No. Uraian Tugas
1 Menyusun daftar permintaan bahan makanan harian berdasarkan jumlah pasien.
2 Merekapitulasi jumlah dan jenis diet pasien.
3 Merekapitulasi jumlah permintaan makanan.
4 Menyiapkan dan mengecek data kebutuhan bahan makanan berdasarkan jumlah
pasien.
5 Mencatat penerimaan bahan makanan.
6 Mencatat pemakaian bahan makanan dan persediaan setiap hari.
7 Mencatat dan melaporkan perubahan makanan (karena pulang, pindah atau pasien
baru).
8 Mencatat permintaan sonde Voeding, ekstra susu, ekstra sonde voeding dari ruangan
pasien.
9 Menghitung jumlah kebutuhan susu yang dikeluarkan.
10 Menimbang susu berdasarkan kebutuhan.
11 Mencatat penerimaan dan pengeluaran susu setiap hari.
12 Merencanakan menu dan pedoman menu secara periodik.
13 Membuat standar makanan rumah sakit.
14 Membuat sistem penyaluran makanan pasien.
15 Mengawasi persiapan, pengolahan, dan distribusi makanan diet tepat waktu dan
sesuai kebutuhan.
16 Mengadakan rapat/ pertemuan berkala untuk mengetahui dan memecahkan masalah
yang ada agar proses pengolahan dan penyaluran makanan dapat berjalan dengan
lancar sesuai tujuan.
4. Pramusaji
Uraian Tugas :
No. Uraian Tugas
1 Mengecek jumlah pasien dan dietnya setiap hari.
2 Mengisi buku makanan.
3 Membuat daftar permintaan makanan pasien.
4 Menyiapkan peralatan makan dan peralatan untuk mengambil makanan.
5 Membuat Snack Pasien.
6 Memorsi/ menyajikan snack pasien.
7 Mengecek makanan yang sudah diporsi dan mencocokkan dengan buku makanan.
8 Menyiapkan makanan pasien sesuai dengan dietnya.
9 Mewraping hidangan dalam peralatan makan sesuai nama pasien dan dietnya.
10 Menyajikan hidangan sesuai nama pasien dan dietnya.
11 Mendistribusikan makan ke ruangan.
12 Mengambil alat makan dari pasien untuk dicuci (clear up).
13 Membersihkan peralatan makan pasien.
14 Mengecek kebersihan peralatan makan dan peralatan dapur.
15 Menginventaris peralatan makan dan peralatan dapur yang digunakan.
16 Menjalin kerjasama dengan petugas lainnya.
17 Membuat laporan tentang jumlah pasien puasa, pasien baru, pasien pulang, pasien
pindah, dan yang belum makan untuk serah terima dengan petugas shift berikutnya.
18 Melaporkan keadaan alat yang dibersihkan atau rusak.
19 Bertanggung jawab menjaga kebersihan area Instalasi Gizi.
Waktu Pengantaran :
- Makan Pagi : 07.00 – 07.30 WIB
- Snack Pagi : 09.30 – 10.00 WIB
- Makan Siang : 12.00 – 12.30 WIB
- Snack Sore : 15.00 – 15.30 WIB
- Makan Malam : 17.30 – 18.00 WIB
Waktu Clear Up :
- Clear Up Pagi : 08.00 – 09.00 WIB
- Clear Up Siang : 14.00 – 15.00 WIB
- Clear Up Malam : 18.30 – 19.00 WIB
Saat ini, Pramusaji di Instalasi Gizi sebanyak 6 orang untuk 2 shift, sehingga pramusaji
yang dibutuhkan berjumlah 8 Orang.
Jumlah tenaga salah satunya dipengaruhi oleh sistem distribusi makanan yang
digunakan oleh suatu institusi (Bakri, 2018). RS USU menggunakan sistem distribusi
sentralisasi dimana makanan dibagi dan disajikan ke dalam alat makan di ruang produksi
makanan. Makanan kemudian dimasukkan ke dalam troli pengangkut makanan yang
kemudian dibawa pramusaji untuk didistribusikan ke ruang perawatan di lantai 2 sampai 5.
Menurut Permenkes (2013), cara sentralisasi dapat lebih menghemat tenaga dan lebih
cepat dilakukan
Kesimpulan untuk perekrutan staf instalasi gizi terdapat pada tabel dibawah ini :
Tabel Kebutuhan Formasi Instalasi Gizi RS USU
No. Formasi Jumlah Spesifikasi
1. Ahli Gizi 5 Orang Laki – Laki/ Perempuan, tamatan minimal D3 Gizi dan
MPM Memiliki STR Gizi
2. Ahli Gizi 5 Orang Laki – Laki/ Perempuan, tamatan minimal D3 Gizi dan
Ruangan Memiliki STR Gizi
3. Juru 4 Orang Laki – Laki/ Perempuan, tamatan minimal SMA/SMK
Masak Tata Boga, berpengalaman dalam bidang masak.
4. Pramusaji 8 Orang Laki – Laki/ Perempuan, tamatan minimal SMA/SMK
Tata Boga, berpengalaman dalam bidang
catering/masak.
RUANG
PENYIMPANAN RUANG
RUANG
BAHAN MAKANAN PENYIMPANAN RUANG
STAFF BUTCHER
KERING BAHAN MAKANAN PERSIAPA
BASAH N
RUANG PENERIMAAN
BAHAN MAKANAN
RUANG
AREA CUCI PENYIMPANAN
BAHAN MAKANAN RUANG PERALATAN
PENCUCIAN
PERALATAN
RUANG
PENGOLAHAN
RUANG
PENYAJIAN MAKANAN
LOKER RUANG
STAFF FORMULA
SUSU
b. Konstruksi
Konstruksi tempat pengolahan makanan RS Universitas Sumatera Utara ialah:
1) Lantai : kuat, mudah dibersihkan, tidak membahayakan/tidak licin, tidak menyerap
air, tahan terhadap asam dan tidak menimbulkan suara keras. Bahan yang
digunakan adalah keramik.
2) Dinding : halus, mudah dibersihkan, dapat memantulkan cahaya yang cukup bagi
ruangan dan tahan terhadap cairan. Semua kabel dan pipa atau instalasi pipa uap
berada dalam kadaan terbungkus atau tertanam dalam lantai atau dinding.
3) Langit-langit : tertutup, dilengkapi dengan bahan peredam suara dan disediakan
cerobong asap. Jarak antara lantai dengan langit-langit adalah 3 meter.
4) Penerangan dan ventilasi : cukup, baik penerangan langsung maupun penerangan
listrik berkekuatan min 200 lux. Ventilasi cukup sehingga dapat mengeluarkan asap,
bau makanan, bau uap lemak, bau air dan panas menggunakan exhaust fan.
c. Alur Kerja
Alur kerja adalah urutan kegiatan kerja dalam memproses bahan makanan menjadi
hidangan, meliputi kegiatan peneriman bahan makanan, persiapan, pemasakan,
pembagian/distribusi makanan. Alur kerja Instalasi Gizi Rumah Sakit Universitas
Sumatera Utara telah diperhatikan sebagai berikut :
1. Pekerjaan dilakukan searah atau satu jurusan
2. Pekerjaan dapat dilakukan secara lancar sehingga hemat energi dan waktu.
3. Bahan makanan tidak dibiarkan lama sebelum diproses.
4. Jarak yang ditempuh pekerja sependek mungkin dan tidak bolak-balik
Ruang Penerimaan Bahan
Makanan
Ruang
Persiapan
B. Saran
1. Mengadakan Inhouse training atau pelatihan secara rutin untuk juru masak dan
pramusaji untuk meningkatkan keterampilan serta mengusulkan kepada SDM untuk
mengkaji kebutuhan ahli gizi, tenaga pengolah, dan pramusaji di Instalasi Gizi.
2. Melakukan pengkajian terhadap harga makanan menu standar dan mencari supplier
bahan makanan yang bagus dengan harga ekonomis.
DAFTAR PUSTAKA
Bakri, B., Intiyati, A., Widartika. 2018. Bahan Ajar Gizi: Sistem Penyelenggaraan Makanan
Institusi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: Pusat Pendidikan Sumber Daya
Manusia Kesehatan.
Guilding, C. 2002. Financial Management for Hospitality Decision Makers. Great Britain :
Butterworth-Heinemann.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis Beban
Kerja.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar
Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko Sektor Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan
Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun
2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit.
Terry, G.R. 1977. Principles of Management. R.D Irwin. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
LAMPIRAN
Usulan Rencana Kerja Dan Anggaran
Tahun Anggaran 2022
Unit Kerja : Instalasi Gizi
No Judul Kegiatan Volume Satuan Bulan Harga/Biaya Biaya Total
Satuan
1 Paket/
ATK 1 12
bulan 750.000 9.000.000
2 Renovasi Dapur
(Pengecatan, 1 Tahun 1
345.100.000 345.100.000
Dinding Keramik)
3
Pengadaan Alat 1 Tahun 1
72.693.849 72.693.849
4 Renovasi Trolley
Bertutup dengan 4 Tahun 1
5.000.000 20.000.000
Pemanas
5 Peralatan
(Kitchen Utensil) 1 set 1
49.378.880 49.378.880
untuk Dapur Kue
6
Bahan Makanan 1 Tahun 1
2.694.841.200 2.694.841.200
7 Pelatihan Staf
1 Pelatihan 5
Gizi 5.000.000 25.000.000
8 Pemeliharaan
1 Tahun 1
Alat 71.128.416 71.128.416
9 Produk Susu dan
1 Tahun 1
Enteral 366.821.250 366.821.250
10
BHP Gizi 1 Tahun 1
134.599.000 134.599.000
TOTAL 3.788.562.595