Anda di halaman 1dari 30

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 15 JULI 2022


UNIVERSITAS INDONESIA

STRATEGI KOMUNIKASI DAN MEDIA


HUMAS PEMERINTAH
DI MASA PANDEMI COVID-19
STUDI KASUS PADA KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI REPUBLIK INDONESIA

oleh Asti Prasetyawati


NPM 2006503720
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 15 JULI 2022
UNIVERSITAS INDONESIA

Situasi pandemi COVID-19


1
Latar
menyebabkan krisis

Belakang 2
Menko Luhut menjadi
Koordinator PPKM Darurat

Humas Kemenko Marves


3 melakukan penyesuaian tugas dan
fungsi untuk mendukung pemimpin
organisasi
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS INDONESIA Rumusan Masalah
1.Bagaimana humas Kemenko Marves melakukan
strategi komunikasi, khusususnya yang berkaitan
dengan manajemen perubahan dan manajemen
komunikasi krisis, dan strategi media sebagai
bentuk penyesuaian fungsi humas terhadap
adanya perubahan peran pada pemimpin
organisasi di masa krisis akibat pandemi COVID-
19?

2.Apa saja implikasi dari penyesuaian fungsi


humas Kemenko Marves tersebut terhadap proses
kehumasan, output, dan outcome yang dihasilkan
dalam situasi krisis tersebut?

15 JULI 2022
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 15 JULI 2022
UNIVERSITAS INDONESIA

Teori dan Konsep


Strategi Strategi Manajemen Manajemen Komunikasi
Teori Informasi
Perubahan Krisis
Organisasi Komunikasi Media
(Discourse of Renewal)
Johnston & Rowney Senge (1990); Mento
Karl Weick (1995) Patterson & Radtke (2009);
(2018) et al. (2002); Paton & Ulmer, Sellnow, & Seeger
Holtzhausen et al. (2021) (2007); Coombs & Holladay
McCalman (2008)
(2010); O’Hair & O’Hair
(2020)

Konsep lainnya:
Situasi krisis
Humas pemerintah
Pemimpin organisasi
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 15 JULI 2022
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 15 JULI 2022
UNIVERSITAS INDONESIA

Metode
Penelitian kualitatif, pendekatan interpretif, strategi penelitian studi kasus

Pengumpulan Data Analisis Data


Wawancara mendalam dengan Analisis tematik
teknik snowball sampling, kemudian Analisis Kasus Efektif Friga (Dr.
dilakukan pengkodingan Friga, 2005)
Jumlah informan 5 orang
Temuan Hasil
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS INDONESIA

Situasi humas Kemenko Marves


Kurang personil
Tidak adanya SOP yang mengatur terkait adanya perubahan dan komunikasi krisis
Memiliki produk kehumasan website dan media sosial pemerintah

Tantangan sebelum pemimpin menjadi Korodinator PPKM Darurat


Penyesuaian alur kerja secara jarak jauh dan virtual

Proses kehumasan setelah pemimpin menjadi Korodinator PPKM Darurat


Mendapatkan tugas tambahan yang sangat banyak di situasi yang tidak kondusif,
melakukan koordinasi yang lebih banyak lagi dengan berbagai pihak, memiliki isu yang
sifatnya mendesak dengan nilai berita tinggi, target audiens meluas menjadi seluruh
masyarakat Indonesia, dan kekhawatiran publik yang harus dijawab secara cepat dan
tepat.
Objektif baru: membentuk literasi masyarakat terkait pandemi COVID-19 dan PPKM.
15 JULI 2022
Kendala
Anggota tim humas jatuh sakit, personil makin sedikit.
Kebingungan mengikuti arahan.
Jenuh dan lelah, karena isu dibahas secara berulang.
Pemimpin merupakan tokoh dengan image yang kuat di masyarakat.

Implikasi
Ketegangan situasi karea tekanan pekerjaan semakin berat, situasi menjadi hectic dan stres
sehingga tim humas menjadi tidak maksimal, tidak fokus, dan kurang sigap dalam bekerja.
Pemberitaan isu substansi lainnya menjadi turun.
Humas Kemenko Marves harus mempercepat proses belajar hal-hal baru.

Strategi media yang dilakukan


Melakukan media monitoring, kerjasama dengan media massa dan online berbayar/tidak, menyusun
narasi dan agenda setting, membentuk media center PPKM, melakukan integrasi media, serta
menyesuaikan jenis konten dengan karakteristik medium dan audiensnya.

15 JULI 2022
Hasil Media Monitoring

Audiens Kemenko Marves lebih menyukai konten yang berbentuk visual dan menarik yang dapat dikonsumsi
secara virtual, kapan saja dan dimana saja.

15 JULI 2022
Diskusi
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS INDONESIA

1. Kemuculan objektif baru mempengaruhi strategi komunikasi yang disusun.


2. Tim humas Kemenko Marves bersama-sama memaknai informasi ambigu baik dalam
proses kehumasan maupun untuk menyusun strategi media.
3. Dari segi manajemen perubahan, humas Kemenko Marves menerapkan pola komunikasi
pandemi dan membangun pola kerja adaptif.
4. Dari segi manajemen komunikasi krisis, humas Kemenko Marves sadar akan pentingnya
pembelajaran yang dilakukan secara adaptif.
5. Dalam menyusun strategi media, humas Kemenko Marves memanfaatkan citra kuat
pemimpin organisasi, menyusun konten dan media, memanfaatkan netizen berpengaruh,
dan menerapkan The Golden Rules.
6. Output dan outcome: Menjadikan Kemenko Marves sebagai pusat informasi seputar
pandemi COVID-19, terutama PPKM Darurat Jawa - Bali, mendapatkan beberapa
penghargaan kehumasan, peningkatan penilaian positif publik terhadap organisasi dan
pemimpin organisasi.
15 JULI 2022
Diskusi
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS INDONESIA

JULI 2022
Diskusi
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS INDONESIA

Penelitian ini memperkuat dan melengkapi


beberapa penelitian terdahulu seperti penelitian
Radwan & Mousa (2020), Chen et al. (2020),
Kim & Kreps (2020), Sanders (2020), Bickham
& Francis (2021), Wang et al. (2021), dan
London & Matthews (2022) yang mengatakan
bahwa respons organisasi terkait pandemi
dengan tone yang positif akan memberikan
respons publik yang juga positif. Namun, temuan kunci "pembelajaran adaptif"
ini melemahkan penelitian Christensen &
Lægreid (2020) dan Shufutinsky et al. (2020)
yang mengatakan bahwa komunikasi krisis
dapat berhasil jika dilakukan antisipasi krisis
berupa perencanaan dan persiapan mengenai
hal-hal ambigu dan situasi tidak pasti.
JULI 2022
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 15 JULI 2022
UNIVERSITAS INDONESIA

Kesimpulan
Krisis pandemi mempengaruhi proses kehumasan Kemenko Marves, menimbulkan
1 tantangan dan peluang. Humas Kemenko Marves mengadopsi konsep discourse of renewal.

Setiap anggota tim humas Kemenko Marves saling bekerjasama memproses keberlimpahan
2 informasi menjadi informasi yang bermakna.

Humas Kemenko Marves menerapkan pembelajaran adaptif dalam melakukan manajemen


3 perubahan dan manajemen komunikasi krisis.

Humas Kemenko Marves menyusun strategi media sebagai tombak utama strategi komunikasi
4 yang dijalankan untuk mencapai objektif baru humas terkait pandemi COVID-19 dan PPKM.

Output yang dihasilkan adalah mendapatkan beberapa penghargaan, traffic website dan media sosial
5 yang meningkat. Sedangkan outcome yang dihasilkan adalah isu negatif dan opini publik seputar PPKM
Darurat dapat ditangani dengan cukup baik sehingga literasi masyarakat terkait isu tersebut
membaik.
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 15 JULI 2022
UNIVERSITAS INDONESIA

Rekomendasi
Rekomendasi Akademis Rekomendasi Praktis
berdasarkan Model Analisis Kasus Friga
Dapat direplikasi menjadi penelitian
Diperlukan adanya SOP Kehumasan khusus
baru dengan objek yang berbeda
krisis dan perubahan sebagai acuan alur kerja di
(lembaga non pemerintahan/ situasi krisis
perusahaan berprofit) Diperlukan pelatihan manajemen komunikasi
Dapat dipecah menjadi dua penelitian krisis secara berkala
Diperlukan perencanaan anggaran dan strategi
dengan konsep berbeda, strategi
komunikasi yang matang dan terus diperbarui
komunikasi dan strategi media Senantiasa menjadikan output dan outcome
sebagai bahan evaluasi
Meningkatkan pemanfaatan owned media
sebagai media yang paling memberikan dampak.
Terima kasih
PROSES KEHUMASAN SAAT PANDEMI

“Di awal pandemi kita sudah melarang media untuk melakukan doorstop,
wawancara, dan pertemuan langsung melalui Surat Edaran Sesmenko,..
Bahkan pemberitaan-pemberitan terkait tokoh atau personil kita ini,
semuanya murni mengutip dari Youtube." (AD)

“Jadi kalau di humas, kita ini sih membagi orangnya sesuai dengan.. yang
sekarang kita mau kerjain. Jadi memang ada pemfokusan (tugas)..". (KH)
OBJEKTIF BARU

"Melakukan diseminasi informasi terkait PPKM dan penanganan Covid dan


untuk memberikan pengetahuan yang lebih luas ke masyarakat". (YS)

"Meluruskan informasi pro dan kontra yang terjadi di masyarakat, mendorong


orang untuk memiliki pengetahuan sehingga bisa membedakan informasi yang
benar dan salah, mengarahkan orang yang mendapat informasi menjadikannya lebih
terdidik dan dapat mengimplemtasikan informasi tersebut dalam kehidupannya". (AD)

"..memproduksi berita dan informasi sebanyak-banyaknya untuk disampaikan kepada


publik agar mengetahui kondisi terkini pandemi. Pokoknya kita harus nge-feeding
berita yang banyak biar orang tuh tau kondisinya gimana". (KA)

"..mensosialisasikan bahwa peraturan yang dibuat oleh pemerintah itu


tidak selamanya buruk dan juga dibuat untuk kebaikan masyarakat," (BH).
PROSES KEHUMASAN SETELAH TERJADI PERUBAHAN TUGAS DAN FUNGSI

"Intensitasnya menjadi sangat tinggi. Saat pandemi, intensitas rapat Menko menjadi
dua kali lipat lebih banyak, jumlah rilis yang harus dibuat juga menjadi lebih banyak.”

"Karena setiap minggu, melakukan evaluasi leveling,.. maka berubah pula kebijakan yang
harus langsung diketahui oleh masyarakat. Nah itu bedanya, intensitasnya tinggi." (AD)

“Lewat konten-konten yang tadi disiapkan, “Komen-komen ya biasa, komen di medsos,


apakah lewat media sosial, membuat semacam Instagram, Twitter, kayak ‘ngapain sih Pak
grafis, ataupun lewat video-video singkat yang Luhut ngurusin PPKM?’, mesti kita jelasin.
sifatnya lebih kepada mengedukasi supaya Akhirnya setelah banyak muncul komen
orang bukan sekadar tahu tapi orang bisa seperti itu, akhirnya kita bikin konten yang
mengikuti apa yang dia tahu itu.” (AD) menerangkan bahwa ‘Pak Luhut diberi
tugas oleh Presiden." (KH)
KENDALA

Dari segi alur kerja humas, timbulnya rasa tidak enak


karena PIC yang ditunjuk adalah sesama staf dalam tim
humas. Hal ini membuat pengaturan pekerjaan antar
sesama staf menjadi canggung”. (KA)

“Kita nih sebagai stafnya kadang suka


bingung mau nurutin yang mana karena
kadang menurutku pribadi emang
kayaknya ada berita-berita yang gak perlu
dinaikin". (KA)
Tricky-nya gitu kalau kita
menghadapi tokoh yang sangat-
sangat populer, sudah punya
setting sendiri di publik”. (AD)
PEMBELAJARAN ADAPTIF

"Membangun pola kerja secara adaptif untuk mensiasati


situasi krisis, mengadakan workshop manajemen komunikasi
krisis untuk melatih kesiapan tim humas menghadapi situasi
krisis," (AD)

"Pandemi merubah alur komunikasi kita semua, termasuk tim humas,


menjadi komunikasi virtual dan satu arah sehingga alur komunikasi
dibentuk secara adaptif dengan memanfaatkan perangkat dan
teknologi yang tersedia bertujuan agar komunikasi tetap bisa
dilakukan setiap saat dan dapat memberikan respons secara
cepat". (AD)
IMPLIKASI

“Tugas-tugas tambahan ini pun tidak masuk ke dalam KPI (indikator


kinerja) humas, padahal pekerjaan ini sangat menguras energi. Hal ini
membuat tim humas menjadi repot, sedih, capek, dan mungkin saja kesal”. (KH)

"Tim humas juga harus mempercepat proses belajar hal-hal di luar isu
kemaritiman. Secara bersamaan hal ini juga membuat isu-isu lain di luar
isu pandemi menjadi tidak menarik dan melambat". (AD)

"..pekerjaan tim humas juga menjadi lebih banyak sehingga pekerjaan rutin
humas terkadang menjadi tidak terpegang dan perlu diingatkan oleh
pimpinan". (KA).

"Ketokohan Pak Luhut yang kuat malah jadi membantu humas". (BH)
STRATEGI MEDIA

“..karena orang-orang daerah itu kan nontonnya masih TV biasa gitu


kan lebih mudah menerima informasi melalui TVRI ya, yang gak dijangkau
sama TV-TV kabel..” (KH)

“Dengan menyediakan banyak kanal informasi, publik menjadi lebih mudah


untuk mendapatkan informasi sehingga memberikan respons yang baik. Hal ini juga
berarti bahwa pesan yang disampaikan oleh humas Kemenko Marves mampu
merubah cara berpikir dan respons di masyarakat serta dianggap
berpengaruh untuk publik”. (AD)
“"Tidak merubah kutipan Pak Luhut secara
langsung untuk dibagikan di media sosial". (KA)

"..melihat isu dan trend di masyarakat untuk membuat konten dengan tujuan ingin
membawa sudut pandang masyarakat dalam menerima aturan PPKM". (BH)

"Memposisikan akun Twitter Kemenko Marves sebagai


Pak Luhut untuk menciptakan engagement". (BH)

"Apabila terdapat kontra terhadap aturan PPKM, maka tim humas akan menampilkan
Pak Luhut untuk menjawabnya secara langsung lewat media (konferensi pers).
Karena berdasarkan monitoring, omongan Pak Luhut didengar oleh publik". (BH)

"Membuat forum komunikasi awak media (netizen berpengaruh) untuk


menggaungkan isu PPKM agar informasi tersebut tersebar lebih luas lagi ke publik.". (BH)
OUTPUT

“..dapat apresiasi berupa "Karena dinilai dapat memberikan respon yang baik
penghargaan dari pihak dan cepat kepada publik terkait isu pandemi, salah
eksternal. Penghargaan dari satunya melalui PPID, maka humas Kemenko Marves
eksternal ini dinilai penting". (KA) mendapatkan 6 – 7 penghargaan". (AD)

"Masukan yang diberikan humas pada Menko "Kunjungan audiens ke website


Marves untuk meminta maaf kepada publik dan Kemenko Marves mencapai
mengubah nuansa bicara menjadi lebih 100ribu orang perhari dan
mengayomi mendapat respons yang baik dan puluhan juta orang per tahun".
trending". (KA) (BH)
OUTCOME

"Respons publik terhadap kebijakan Pemerintah "Pemberitaan terkait PPKM menuai pro
terkait pandemi seperti vaksin, kewajiban 5 M, dan kontra 50:50, negatifnya bukan karena
sebagainya tidak serta merta diterima oleh tidak suka sama peraturannya, tapi tidak
publik, ada yang pro dan kontra. suka sama tokohnya, Pak Luhut. Kalau untuk
positifnya beberapa konten Kemenko
Dengan menyediakan banyak kanal informasi, Marves dinilai menarik oleh publik,
publik menjadi lebih mudah untuk tercermin dari komentar pada media
mendapatkan informasi sehingga sosial Kemenko Marves". (BH)
memberikan respons yang baik. Hal ini juga
berarti bahwa pesan yang disampaikan oleh
humas Kemenko Marves mampu merubah cara
berpikir dan respons di masyarakat serta
dianggap berpengaruh untuk publik". (AD)
FRAMING
LABELING
SUMMARIZING
SYNTHESIZING
CONCLUDING

Anda mungkin juga menyukai