Anda di halaman 1dari 11

PERENCANAAN STRATEGI KOMUNIKASI PENCEGAHAN STUNTING

DIREKTORAT KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI BKKBN


(STUDI KASUS PADA PROGRAM VODCAST WAKTU INDONESIA
BERENCANA PERIODE OKTOBER 2021-OKTOBER 2022)

Muhammad Saripudin Prawira1, Fajarina2


Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul,
Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510
msaripudinprawira@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan tujuan deskriptif dengan metode studi kasus dan
paradigma konstukrivisme untuk menggambarkan apa perencanaan strategi komunikasi yang dilakukan
Direktorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi dalam upaya melakukan pencegahan Stunting dan
hambatannya pada program vodcast waktu indonesia berencana. Target sasarannya yaitu Ibu Hamil, Calon
Pengantin, BKKBN Provinsi, dan Juga Orang Tua, terkait pemahaman pencegahan dan bahayanya Stunting
dan tujuan akhir perubahan sikap. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Analisis data
penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil dan kesimpulan dari
penelitian ini menunjukan DITKIE BKKBN menerapkan semua tahap pada Model Perencanaan Komunikas
Lima Langkah yaitu Penelitian, Perencanaan, Pelaksanaan, Pengukuran dan Pelaporan. Penelitian dilakukan
pada sebelum vodcast waktu indonesia berencana, menyiapkan tim produksi. Perencanaan pembuatan media
dan isi konten vodcast waktu indonesia berencana, mencari narasumber, riset tema, target sasaran utama,
peralatan, studio, brifing dan kerja sama dengan Kominfo, Mahaka Group, MNC Group dan Radio Kompas.
Pelaksanaan memainkan peran masing-masing pada tim produksi. Pengukuran evaluasi untuk mengetahui
hasil akhir dan saat kegiatan vodcast. Dan tahap pelaporan akhir dari kegiatan vodcast berupa lisan dan
tulisan (dokumen) dilaporkan kepada Penanggung Jawab vodcast wib. Lalu dilaporkan lagi sebagai
informasi progres kepada Koordinator, Direrktur, Deputi dan Kepala BKKBN. Kemudian Teori Adopsi
Inovasi yaitu fase kesadaran (awareness), Keinginan (Interest), Evaluasi (Evaluation), Fase Mencoba (Trial),
Fase Adopsi (Adoption), disimpulkan kelima hal tersebut untuk mengukur perubahan sikap dari semua
informan tambahan yang mengadopsi inovasi vodcast wib dan informasi tentang pencegahan stunting.

Kata Kunci: Perencanaan Strategi Komunikasi, Pencegahan Stunting, Vodcast, Difusi Inovasi

Abstract
This research is a type of qualitative research with descriptive purposes with case study methods and the
paradigm of constructivism to describe what communication strategy planning conducted by the Directorate
of Communication, Information, and Education in an effort to prevent Stunting and its obstacles on the
program Vodcast time Indonesia planned. The target is Pregnant Mother, Wedding Candidate, BKKBN
Province, and Also Parents, related to the understanding of the prevention and danger of Stunting and the
ultimate goal of change of attitude. Data collection methods use interview techniques. Analysis of research
data consists of data reduction, data presentation, and conclusion making. The results and conclusions of
this study show that DITKIE BKKBN applies all stages to the Five-Step Communication Planning Model:
Research, Planning, Implementation, Measurement and Reporting. The research was carried out on before
vodcast time Indonesia planned, preparing the production team. Planning media creation and content
vodcast time Indonesia plans, search for sources, research themes, main targets, equipment, studios, brifing
and cooperation with Kominfo, Mahaka Group, MNC Group and Radio Kompas. Execution plays their
respective roles in the production team. Measurement of evaluation to know the final outcome and when
vodcast activities. And the final reporting stage of vodcast activities is verbal and written (documentary) to
the Vodcast Wib Responsible. Then it was again as progress information to the Coordinator, Director,
Deputy and Head of BKKBN. Then the Theory of Adoption of Innovation is the phase of awareness
(awareness), desire (interest), evaluation (evaluation), trial (trial), adoption phase (adoption), concluded
these five things to measure the change of attitude of all additional informants who adopt innovation and
information about stunting prevention.

Keywords: Communication Strategy Planning, Stunting Prevention, Vodcast, Diffusion of Innovation


Pendahuluan keadaan tubuh pendek pada anak. Stunting
Setiap organisasi atau lembaga menyebabkan lost generation, menjadi beban dan
pemerintah perlu melakukan kegiatan komunikasi ancaman bangsa di masa depan serta
kepada masyarakat, baik untuk penyampaian menyebabkan kerugian negara hingga Rp. 300
informasi mengenai kebijakan atau untuk trilyun per tahun. Stunting membawa dampak
sosialisasi sebuah program. Penyampaian jangka pendek berupa tingginya risiko morbiditas
informasi yang tidak strategis akan memberikan dan mortalitas, jangka menengah berupa
dampak sehingga kurangnya efektivitas pesan dan rendahnya intelektualitas dan kemampuan
tujuan dari komunikasi. Menurut Nurdin kognitif, dan risiko jangka panjang berupa
(2013:183) Komunikasi yang dilakukan tanpa kualitas sumber daya manusia dan masalah
strategi mirip dengan orang yang melakukan penyakit degeneratif di masa dewasa (Siswati,
perjalanan tetapi tidak memahami rute yang 2018:2).
sedang ditempuh. Namun, sebaliknya, komunikasi Dalam data yang dihimpun oleh World
yang dilakukan dengan strategi yang baik dan Health Organization (WHO) jumlah secara global
tepat adalah seperti orang yang mengemudi pada tahun 2020, terdapat 149,2 juta anak di
sambil mengetahui arah jalan dan rambu lalu bawah lima tahun menderita Stunting
lintas yang ia lalui, sehingga strategi komunikasi (UNICEF/WHO/WORLD BANK, 2021).
sangat signifikan menentukan efektivitas Stunting yaitu kelainan gizi pada bayi di 1000
komunikasi. (seribu) hari pertama kehidupan (270 hari masa
Sangat perlu bagi organisasi untuk kehamilan dan 730 hari seletah kelahiran /anak
menyusun strategi komunikasi yang tepat agar berusia 2 tahun) yang berlangsung lama dan juga
penyampaian pesan dapat terencana sehingga menyebabkan terhambatnya perkembangan pada
informasi tersebut dapat tersampaikan kepada otak dan tumbuh kembang pada anak. Bayi
masyarakat atau komunikan. Menurut Middleton Stunting berkembang lebih pendek dari standar
dalam, Cangara (2013:61) Strategi Komunikasi tinggi balita di seusianya, karena permasalahan
yaitu hasil kolaborasi atau gabungan yang terbaik pada gizi tersebut (https://www.BKKBN.go.id/
dari semua elemen yang ada pada komunikasi, diakses pada 17 November 2022). Faktor seperti
mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), keadaan ekonomi sosial dapat membuat keadaan
komunikan, sampai pada efek yang dibuat untuk anak balita tersebut menjadi kekurangan gizi dan
mencapai tujuan komunikasi yang maksimal. menyebabkan Stunting, kondisi ibu hamil yang
Fungsi utama strategi komunikasi adalah kurang gizi juga dapat berpengaruh kepada ASI
menyebarkan dan mengumpulkan informasi atau (UNICEF/WHO/WORLD BANK, 2021).
data sehingga dapat dihasilkan komunikasi yang Dalam rangka mewujudkan sumber daya
persuasif, informatif, sistemik, dan informatif. manusia yang sehat, cerdas, dan produktif, serta
Menurut Effendy dalam Suryadi (2018:5) pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,
Strategi komunikasi merupakan panduan dari dilakukan percepatan penurunan Stunting (Perpes
perencanaan komunikasi (communication No 72 Tahun 2021 diakses pada 15 November
planning) dan manajemen (communication 2022). Presiden Joko Widodo menunjuk Badan
management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi (BKKBN), untuk menjadi ketua pelaksana
harus dapat menunjukan bagaimana Program Percepatan Penanganan Stunting pada 25
operasionalnya secara taktis harus dilakukan, Januari 2021, di Kantor Presiden, Jakarta Pusat
dalam artikata bahwa pendekatan (approach) bisa (https://www.BKKBN.go.id/ diakses pada 15
berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi November 2022). Badan Kependudukan dan
dan kondisi.Kemampuan dalam memilih strategi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) biasa
komunikasi merupakan langkah penting yang disebut suatu lembaga pemerintah
harus dipertimbangkan secara teliti dalam nonkementerian yang menjalankan tugas
merencankan sebuah komunikasi ketika salah pemerintahan dalam bidang pengendalian
memilih strategi maka akan mendapatkan hasil penduduk dan penyelenggaraan keluarga
yang memuaskan atau bahkan dapat menimbulkan berencana dan juga penurunan angka Stunting
kerugian yang membahayakan (Wijaya, 2015:57). (Perpes No 72 Tahun 2021 diakses pada 15
Saat ini pemerintah Indonesia masih November 2022).
memiliki masalah yang serius dan dapat Untuk itu dalam mensosialisasikan
berdampak pada pembangunan bangsa, yaitu pencegahan Stunting yang telah diamanatkan oleh
keadaan anak yang memiliki tubuh pendek presiden, Badan Kependudukan dan Keluarga
(Stunting). Hampir dari jutaan anak-anak hingga Berencana Nasional (BKKBN) melalui Direktorat
remaja yang ada di Indonesia terancam dengan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi sub
kordinator Divisi Media Lini Atas yang perencanaan strategi komunikasi dan juga apa saja
bertanggung jawab dalam penyiaran TV dan hambatan pada pencegahan stunting Direktorat
Radio melakukan upaya komunikasi dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi BKKBN
sosialisasi terkait informasi pencegahan Stunting pada Program Vodcast Waktu Indonesia
melalui Program Vodcast Waktu Indonesia Berencana.
Berencana yang dimana sudah dijalankan sejak
oktober 2021 dan pada saat peneliti melakukan Tinjauan Pustaka
pra penelitian pada tanggal 13 Desember 2022 Difusi Inovasi
bertemu dengan Informan (Ibu Elly) yang Menurut Rogers dan Shoemaker
memang merupakan pegawai Direktorat dalam Mukarom (2020:226), mengemukakan
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi yang bekerja studi difusi mengkaji pesan-pesan berupa ide-ide
pada bagian Media Lini Atas dan juga yang ataupun gagasan-gagasan baru. Difusi inovasi
memegang program Vodcast Waktu Indonesia sebagai suatu gejala kemasyarakatan berlangsung
Berencana dan berfokus pada TV, Talkshow, berbarengan dengan perubahan sosial yang
Iklan layanan masyarakat dan juga Stunting. terjadi. Berlangsungnya suatu perubahan sosial,
Program Vodcast Waktu Indonesia diantaranya disebabkan diperkenalkannya ataupun
Berencana ini memang berfokus pada pencegahan dimasukkannya hal-hal, gagasan-gagasan, dan
Stunting dan target dari program Vodcast Waktu ide-ide baru.
Indonesia Berencana seperti teman-teman Model difusi inovasi akhir - akhir ini
BKKBN yang ada di Provinsi dan juga Petugas banyak digunakan sebagai pendekatan dalam
Lapangan, dan target utama ibu-ibu, bapak-bapak, komunikasi pembangunan, terutama pada Negara
dan juga calon ibu karena beberapa Stunting pada kita ini yang sedang giat - giatnya membangun
anak bisa terjadi dari pola hidup ayah dan ibu dan berkembang. Everet M.Rogers
yang kurang sehat, seperti kurangnya asupan gizi mendefinisikan difusi sebagai proses dimana
dan lain sebagainya. Vodcast Waktu Indonesia suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran
Berencana ini untuk mensosialisasikan program tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara
pencegahan Stunting hampir dalam sebulan ada 4 para anggota suatu sistem sosial. Difusi adalah
kali tema, 3 diantaranya membahas tentang suatu jenis khusus komunikasi yang berkaitan
program Stunting ini.Contohnya pada tema dengan penyebaran pesan - pesan sebagai ide
episode pertama yaitu “Stunting dan ancaman baru. Sedangkan komunikasi di definisikan
masalah sosial budaya yang mengintai”. Lalu sebagai proses di mana para pelakunya
episode kedua membahas tentang “Remaja melek menciptakan informasi dan saling bertukar
kespro, masa depan bebas Stunting”. Dalam informasi tersebut untuk mencapai pengertian
episode dibagi lagi menjadi tiga part atau tiga bersama. Hal-hal baru disini bisa berupa benda,
bagian dengan durasi masing-masing kurang lebih kegiatan ataupun system sosial (Raharjo &
15 sampai 20 menit. Kartika, 2019:28-29).
Berdasarkan observasi awal dan data-data Konsep teori difusi inovasi menurut
di atas, BKKBN melalui Direktorat Komunikasi, Rogers dan Shomaker dalam Putri (2013:65-66
Informasi, dan Edukasi, sub kordinator media lini sebagai berikut: keunggulan relatif, keserasian,
atas melakukan sosialisasi terkait pencegahan kerumitan dan kemampuan diujicobakan. Dan ada
Stunting dan mengajak orang tua serta masyarakat juga elemen-elemen difusi inovasi dengan
agar bersikap peduli dengan dampak yang penjelasannya yaitu:
ditimbulkan Stunting ini, di mana strategi yang 1. Inovasi: Inovasi merupakan elemen utama
digunakan melalui Program Vodcast Waktu dalam proses difusi inovasi. Menurut
Indonesia Berencana. Berdasarkan uraian di atas Rogers mendefinisikan inovasi sebagai
Peneliti tertarik untuk melakukan sebuah suatu ide, gagasan atau praktik baru yang
penelitian dengan judul “Perencanaan Strategi diharapkan mampu membawa perubahan
Komunikasi Pencegahan Stunting Direktorat bagi khalayak yang menjadi target
Komunikasi, Informasi, Dan Edukasi BKKBN adopter.
(Studi Kasus Program Vodcast Waktu Indonesia 2. Saluran Komunikasi: elemen ini
Berencana Periode Oktober 2021 – Oktober merupakan salah satu terpenting dan
2022)”. cukup menentukan keberhasilan proses
Rumusan masalah pada penelitian ini difusi inovasi yang sedang dilakukan
bagaimana perencanaan strategi komunikasi da karena melalui saluran komunikasi pesan
hambatan pencegahan stunting Direktorat terkait inovasi yang sudah dibuat dan
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi BKKBN. disusun oleh komunikator dapat
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
disebarluaskan kepada public yang Menurut Middleton dalam Cangara
menjadi adopter. (2013:45) Perencanaan Komunikasi merupakan
3. Waktu: waktu merupakan elemen penting proses pengalokasian sumber daya komunikasi
selanjutnya dan tidak dapat diabaikan, dan untuk mencapai tujuan organisasi. Sumber daya
keterlibatan waktu dalam hal ini yaitu, tersebut tidak saja mencakup media massa dan
proses pengambilan keputusan inovasi komunikasi antarpribadi, tapi juga aktivitas yang
oleh individu. Tingkat kecepatan individu dirancang untuk mengubah perilaku dan
dalam mengadopsi suatu inovasi menciptakan keterampilan-keterampilan tertentu
dibandingkan individu lain. Jumlah di antara individu dan kelompok dalam lingkup
anggota sistem yyang mengadopsi inovasi tugas-tugas yang dibebankan oleh lembaga.
dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan pendapat lain menjelaskan,
4. Sistem sosial: sistem sosial diartikan oleh perencanaan komunikasi yaitu suatu usaha yang
Roger sebagai seperangkat unit yang sistematis dan kontinu dalam mengorganisir
saling berhubungan dan terkait satu sama aktivitas manusia terhadap upaya penggunaan
lain dalam upaya memecahkan masalah sumber daya komunikasi secara efisien guna
untuk mencapai cita-cita bersama. merealisasikan kebijaksanaan komunikasi
Anggota dari sistem sosial berupa menurut AMIC dalam Cangara (2013:45)
individu, kelompok informal, organisasi, Sedangkan strategi komunikasi Menurut
dan lain-lain. Middleton dalam Cangara (2013:61) Strategi
Kemudian terdapat proses adopsi inovasi Komunikasi yaitu hasil kolaborasi atau gabungan
yang pada penelitian ini digunakan untuk yang terbaik dari semua elemen yang ada pada
mengetahui upaya perubahan perilaku informan komunikasi, mulai dari komunikator, pesan,
dalam mengadopsi suatu inovasi yang dalam hal saluran (media), komunikan, sampai pada efek
ini berkaitan dengan vodcast waktu indonesia yang dibuat untuk mencapai tujuan komunikasi
berencana dan juga informasi pencegahan yang maksimal.
stunting. Rogers menerangkan bahwa dalam
upaya perubahan seseorang dalam mengadopsi Model Perencanaan Strategi
suatu perilaku yang baru berkaitan dengan inovasi
yang diberikan, terjadi beberapa tahapan pada
Komunikasi Lima Langkah
Model komunikasi lima langkah ini terdiri
seseorang tersebut yaitu:
dari lima tahap, yaitu (Cangara, 2013:72-73):
1. Fase Kesadaran (Awareness) adalah fase
1. Penelitian (research) Penelitian
di mana seseorang mengetahui dan sadar
dimaksudkan untuk mengetahui
adanya terhadap suatu inovasi sehingga
problematika atau permasalahan yang
muncul suatu kesadaran terhadap hal baru
dihadapi oleh suatu bangsa.
tersebut.
Permasalahan dapat berupa dalam
2. Fase Keinginan (Interest) adalah fase di
bentuk wabah penyakit yang akan
mana seseorang akan mempertimbangkan
menyerang anggota masyarakat,
atau sedang membentuk suatu sikap
kesehatan warga negara, kerugian
terhadap inovasi yang telah diketahuinya
perusahaan, ketidakpercayaan terhadap
tersebut sehingga ia akan mulai tertarik
organisasi, dan lain-lain.
pada hal baru tersebut.
2. Perencanaan (plan) Perencanaan adalah
3. Fase Evaluasi (Evaluation) adalah fase di
tindakan atau langkah yang akan
mana seseorang akan membuat keputusan
diambil setelah memperoleh hasil
apakah ia menerima atau menolak inovasi
penelitian (diagnose). Perencanaan
yang diberikan sehingga saat itu ia akan
yang dimaksud dalam hal ini yaitu
mulai mengevaluasi.
perencanaan komunikasi. Dengan
4. Fase Mencoba (Trial) adalah fase
demikian, diperlukan strategi terkait
seseorang melaksanakan keputusan yang
pemilihan atau penentuan sumber
telah ia buat sehingga akan mulai
(komunikator), pesan, media, sasaran
mencoba suatu perilaku yang baru.
(komunikan), dan efek yang
5. Fase Adopsi (Adoption) adalah fase
diharapkan.
seseorang akan memastikan keputusan
3. Pelaksanaan (execute) Pelaksanaan
yang diambilnya sehingga ia mulai
adalah tindakan yang diambil dalam
mengadopsi perilaku baru tersebut.
rangka implementasi perencanaan
komunikasi yang telah dibuat.
Perencanaan Strategi Komunikasi Pelaksanaan dapat dilakukan dalam
bentuk tayangan di televisi, wawancara
di radio, pemasangan iklan di surat dapat diakses banyak orang di seluruh belahan
kabar, pembagian stiker kepada target dunia.
sasaran, pemasangan baliho, atau Podcast merupakan singkatan dari ipod
spanduk di jalanan, dan broadcasting yaitu merupakan aktivitas monolog
pemberangakatan tim penyuluhan antara dua orang atau lebih yang sedang
untuk bertatap muka langsung di lokasi membicarakan sebuah teman atau topic tertentu
dengan komunitas atau target dalam sebuah episode secara singkat Podcast
komunikan yang menjadi sasaran. merupakan sebuah tulisan yang dikemas dalam
4. Pengukuran (measure) Tahapan bentuk sebuah rekaman audio kemudian
pengukuran ini dilakukan untuk didistribusikan dengan memanfaatkan berbagai
mengetahui hasil akhir dari kegiatan jenis media, memiliki cara kerja yang sama
yang telah dilaksanakan. Misalnya dengan radio, Podcast dapat diakses dengan
apakah daya exposure media yang memanfaatkan berbagai jenis platform (Sucin &
dipakai dapat mencapai target sasaran, Utami, 2020:236). Pemanfaatan platform media
atau pesan yang disampaikan dapat YouTube dan Instagram sebagai media yang
dipahami oleh penerima, dan tindakan dekat dengan masyarakat dan mudah diakses
apa yang telah dilakukan khalayak menjadi alasan secara aktif sehinga memudahkan
setelah menerima dan mengerti dan menjangkau pendengar dan penonton sebagai
informasi yang disampaikan. upaya penyebarluasan konten Podcast itu sendiri
5. Pelaporan (report) Pelaporan yaitu (Sucin & Utami, 2020:240).
tindakan terakhir dari kegiatan Dalam penelitian ini dijelaskan oleh Key
perencanaan komunikasi yang telah Informan kenapa menggunakan huruf (V) dalam
dilaksanakan. Laporan sebaiknya penggunaan kata Podcast. Karena pada dasarnya
dibuat secara tertulis kepada pimpinan podcast masuk dalam bidang radio audio, kata
kegiatan (proyek) untuk dijadikan podcast digunakan dalam bentuk audio, kalau
bahan pertimbangan. Jika dalam menggunakan format Video itu Video Podcast
laporan itu mencapai hasil positif dan (Vodcast).
berhasil, maka bisa dijadikan sebagai
landasan untuk program selanjutnya. Stunting
Sebaliknya, jika ditemukan dalam Stunting merupakan gangguan progres
laporan hal yang kurang sempurna, dan perkembangan dalam rahim juga pada anak
maka temuan tersebut dijadikan bahan balita akibat gizi dan nutrisi yang kurang baik,
pertimbangan untuk merevisi atau anak-anak yang mengalami Stunting mungkin
memodifikasi program yang akan tidak akan pernah mencapai ketinggian penuh
dilakukan. mereka, bahkan otak mereka mungkin tidak
pernah berkembang secara penuh. Faktor seperti
Video Podcast keadaan ekonomi sosial dapat membuat keadaan
Perkembangan teknologi informasi anak balita tersebut menjadi kekurangan gizi dan
membuat masyarakat atau lembaga dalam menyebabkan Stunting, kondisi ibu hamil yang
organisasi pemerintah dan lembaga lainnya makin kurang gizi juga dapat berpengaruh kepada ASI.
kreatif dalam menciptakan media baru sebagai Secara global, 149,2 juta anak di bawah 5 tahun
alternative. Salah satunya yaitu Podcast. menderita Stunting pada tahun 2020 dan yang
Tasruddin & Astrid (2021:217) Mengemukakan tinggal di Asia dan dua dari lima tinggal di Afrika
bahwa Podcast adalah sebuah program yang (UNICEF/WHO/WORLD BANK, 2021:2).
berepisode, biasanya disajikan dalam bentuk Stunting yaitu kelainan gizi pada bayi di
rekaman audio atau video yang disajikan melalui 1000 (seribu) hari pertama kehidupan yang
saluran internet. Podcast menjadi salah satu media berlangsung lama dan juga menyebabkan
alternatef di era New Media seperti sekarang ini. terhambatnya perkembangan pada otak dan
Menurut Berry dalam Allifiansyah (2018) tumbuh kembang pada anak. Bayi Stunting
Podcast merupakan sebuah aplikasi konvergensi berkembang lebih pendek dari standar tinggi
yang memiliki kemampuan menghimpun, balita di seusianya, karena permasalahan pada gizi
membuat, dan menyebarluaskan program audio tersebut (https://www.BKKBN.go.id/berita-
video radio pribadi secara bebas melalui New indonesia-cegah-Stunting diakses pada 17
Media serta mampu menghimpun format MP3, November 2022).
pdf, ePub, dan download melalui sindikasi Menurut WHO dalam Siswati (2018:3)
sehingga dapat disatukan dalam satu wadah dan Stunting tidak hanya pendek, namun memberikan
informasi adanya gangguan pertumbuhuhan linear
dalam jangka waktu lama dalam hitungan tahun. uraian dan penjelasan komprehensif mengenai
Menurut Cobayasahi et al, secara luas Stunting berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok,
telah digunakan sebagai indikator untuk suatu lembaga/organisasi, suatu program, atau
mengukur status gizi masyarakat. Apabila situasi sosial. Sedangkan menurut Sutopo dalam
prevalensi balita Stunting di suatu daerah tinggi, Nugrahani (2014:92) Menerangkan dengan
maka dapat dipastikan bahwa daerah tersebut memperhatikan beberapa batasan peneitian
mengalami masalah pembangunan secara umum, kualitatif, dapat dipahami bahwa pada hakikatnya
seperti ketersediaan air bersih, pendidikan, penelitian kualitatif merupakan studi kasus, yaitu
kesehatan, kemiskinan, dan lain-lain (Siswati, penelitian yang terikat pada konteksnya. Menurut
2018:3). Terdapat 5 penyebab anak mengalami Abdussamad (2021:90) Studi kasus merupakan
stunting menurut Kementerian Desa, penelitian yang mendalam tentang individu, satu
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan,
Transmigrasi Republik Indonesia (2017:5) yaitu: dan sebagainya dalam waktu tertentu dengan
1. Faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu tujuan untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan
hamil maupun anak balita. mendalam dari sebuah entitas dengan
2. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai menghasilkan data yang selanjutnya dianalisis
kesehatan dan gizi sebelum dan pada untuk menghasilkan teori. Sebagaimana prosedur
masa kehamilan, serta setelah ibu perolehan data penelitian kualitatif, data studi
melahirkan. kasus diperoleh dari wawancara, observasi, dan
3. Masih terbatasnya layanan kesehatan arsip.
termasuk layanan ANC-Ante Natal Care Sedangkan Menurut Yin (2015:1) Studi
(pelayanan kesehatan untuk ibu selama kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila
masa kehamilan) dan pembelajaran dini pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan
yang berkualitas. dengan how (bagaiman) atau why (mengapa).
4. Masih kurangnya akses kepada makanan Lalu menurut Kusumastuti (2019:8-9) Studi kasus
bergizi, hal ini dikarenakan harga merupakan strategi penelitian yang di dalamnya
makanan bergizi di Indonesia masih peneliti menyelidiki secara cermat suatu program,
tergolong mahal. peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok
5. Kurangnya akses ke air bersih dan individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan
sanitasi. aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi
Anak juga mengalami gejala stunting antara lain: secara lengkap dengan menggunakan berbagai
1. Tubuh anak lebih pendek dibandingkan prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu
standar tinggi badan anak seusianya. yang telah ditentukan.
2. Berat badan anak bisa lebih rendah untuk Peneliti memakai teknik purposive
anak seusianya. sampling dengan pertimbangan tertentu ini
3. Pertumbuhan tulang terhambat. misalnya orang tersebut yang dianggap paling
4. Mudah sakit. tahu tentang apa yang peneliti harapkan, atau
5. Gangguan belajar. mungkin dia akan memudahkan peneliti
6. Gangguan tumbuh kembang. menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti
Dalam Penelitian ini peneliti memakai (Abdussamad, 2021:137). Peneliti juga memakai
penelitian jenis kualitatif Penelitian kualitatif teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian
menurut Strauss dan Corbin dalam Nugrahani data dan pengambilan kesimpulan dan teknik
(2014:4) Penelitian kualitatif ini merupakan keabsahan data yang dipakai dalam penelitian ini
penelitian yang dapat digunakan untuk meneliti yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teori
kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku,
fungsionalisasi organisasi, gerakan sosial, atau Hasil dan Pembahasan Perencanaan
hubungan kekerabatan. Sedangkan menurut Strategi Komunikasi Lima Langkah
Bogdan dan Taylor dalam Nugrahani (2014:4)
Penelitian kualitatif merupakan prosedur
Pencegahan Stunting Direktorat
penelitian yang mampu menghasilkan data Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku BKKBN
dari orang-orang yang diamati. dengan tujuan Badan Kependudukan dan Keluarga
deskriptif. Menurut Moleong (2013:11) Tujuan Berencana Nasional merupakan lembaga yang
penelitian deskriptif yaitu mengumpulkan data mendapatkan tugas untuk mengendalikan jumlah
berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka- penduduk melalui penyelenggaraan program
angka. Dengan metode yang digunakan yaitu studi kependudukan dan keluarga berencana, serta
kasus. Mulyana (2013:201) Studi kasus adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM) Indonesia melalui pembangungan khusus namun hanya berjalan selama satu tahun,
keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 dan pada akhirnya baru ada program Vodcast
Tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan Waktu Indonesia Berencana karena BKKBN
dan pembangunan keluarga. Dalam Peraturan mendapatkan tugas dari presiden untuk percepatan
Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana penuruan angka Stunting seperti pencegahan
Nasional RI Nomor 11 Tahun 2020 BAB I Stunting mulai tahun 2021.
tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Badan Peneliti juga menyimpulkan pada tahap
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional penelitian untuk pembuatan konten Vodcast
merupakan lembaga pemerintah non kementerian Waktu Indonesia Berencana, tim produksi vodcast
yang berada di bawah dan bertanggung jawab melakukan riset mencari tema yang relevan
kepada Presiden melalui Menteri yang dengan program BKKBN yaitu pencegahan
bertanggung jawawb di bidang kesehatan. Di Stunting dan program bangga kencana, melihat
tahun 2021 BKKBN ditunjuk sebagai ketua isu yang ada di masyarakat, dapat simpulkan juga
koordinator percepatan penurunan Stunting pada program Vodcast Waktu Indonesia
berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun Berencana ini memang berkaitan dengan
2021 tentang percepatan penurunan Stunting. pencegahan Stunting seperti dari 4 tema selama
BKKBN memiliki salah satu Direktorat sebulan, 3 diantaranya sudah Stunting dan masih
yaitu Direktorat Komunikasi, Informasi, dan saling terkait, kesimpulan peneliti tersebut sesuai
Edukasi. Dalam hal ini Direktorat Komunikasi, juga dengan apa yang sudah dikemukakan oleh
Informasi, dan Edukasi berada di dalam Deputi para Informan, yang pada intinya 3 Informan
Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi. tersebut menyetujui bahwa memang tema dari
Dengan tugas Direktorat Komunikasi, Informasi, setiap episode masih saling berkaitan dengan
dan Edukasi yaitu melaksanakan perumusan dan pencegahan Stunting. Lalu tema juga sudah
pelaksanaan kebijakan teknis, penyusunan norma, ditetapkan untuk persiapan sebulan dan memang
standar, prosedur, dan kriteria, pemantauan dan tidak menemukan hambatan dalam mencari tema
evaluasi, serta pemberian bimbingan teknis dan untuk konten Vodcast Waktu Indonesia
fasilitas di bidang komunikasi, informasi, dan Berencana ini, karena memang tema selalu
edukasi dalam pelaksanaan pengendalian berkembang dan bisa juga kerja sama dengan
penduduk, keluarga berencana dan kesehatan direktorat di BKKBN yang memang ahli dengan
reproduksi, serta keluarga sejahtera dan tema pemabahasan yang akan dibawa pada konten
pemberdayaan keluarga. Vodcast Waktu Indonesia Berencana itu.
Berdasarkan tujuan penelitian pada
penelitian ini yaitu untuk mengetahui perencanaan 2. Perencanaan (plan)
strategi komunikasi pencegahan Stunting Pada tahap penelitian yang berkaitan
direktorat komunikasi, informasi, dan edukasi dengan media Vodcast Waktu Indonesia
BKKBN melalui program Vodcast Waktu Berencana ini, peneliti dapat menyimpulkan
Indonesia Berencana. Dapat disimpulkan bahwa Direktorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
Direktorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi BKKBN bahwa awal mula DITKIE memutuskan
merupakan direktorat yang memiliki tugas untuk untuk sosialisasi pencegahan Stunting melalui
mengedukasi, mengkomunikasikan dan juga media vodcast karena memang menyesuaikan
menginformasikan terkait pencegahan Stunting dengan kebutuhan masyarkat yang pada saat
dan juga produk BKKBN lainnya seperti program covid 2019 tersebut vodcast lagi sedang naik-
pembangunan keluarga, kependudukan dan naiknya di publik, vodcast ini juga melakukan
keluarga berencana kepada masyarakat. Serta komunikasi dua arah antara narasumber dan juga
sudah menerapkan seluruh dari tahap perencanan penonton melalui live streaming youtube, tujuan
strategi komunikasi lima langkah yaitu, penelitian, utama dari media Vodcast Waktu Indonesia
perencanaan, pelaksanaan, pengukuran, dan Berencana ini untuk mengedukasi, memberikan
pelaporan: informasi, dan mengkomunikasikan kepada
masyarakat terkait pencegahan Stunting dan juga
1. Penelitian (research) program pembangunan keluarga, kependudukan
Berdasarkan apa yang sudah tertulis pada dan keluarga berencana. Pada tahap ini juga
BAB IV, peneliti dapat menyimpulkan bahwa perencanaan yang dilakukan oleh DITKIE seperti
Direktorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi menyiapkan timnya, mempersiapkan setting
BKKBN melakukan sosialiasi terkait pencegahan (tempat lokasi, studio, pengaturan tata letak,
Stunting dan program BKKBN lainnya kepada peralatan, brief materi da narasumbernnya) dan
masyarakat melalui media sosial seperti target sasaran utama Vodcast Waktu Indonesia
instagram, youtube, dan radio, dan ada program Berencana yang sudah direncanakan sesuai
perencanaan yaitu tenaga pengelola lapangan, Lalu Sungkono pemelihara bahan promosi dan
BKKBN provinsi, ibu hamil, calon ayah dan ibu, membantu koordinasi, kemudian ada Sella Aranti
dan juga pasangan. Lalu dapat simpulkan juga calon arsiparis, menyiapkan pertanyaan,
bahwa peralatan yang digunakan yaitu standar memantau kondisi siaran back up koordinasi, dan
broadcasting, seperti merekam audio, kamera, clip dokumen, ada tim teknis Vodcast Waktu
on, mic, lighting, dan web cam. Indonesia Berencana seperti teknis siaran vodcast
Dan tahapan perencanaan konten vodcast di studio di aplikasi radio, setting studio dan
waktu indonesia peneliti bisa menyimpulkan membuat desain promosi, dan penyiar waktu
DITKIE mencari narasumber yang memang ahli indonesia berencana atau host yaitu memeriksa
dan kompeten di bidangnya, itu merupakan pertanyaan untuk sesi tanya jawab, promosi di
kriteria DITKIE dalam mencari narasumber, media sosial Be Indonesia Radio, memantau
hambatan dalam perencanaan ini yaitu jadwal kondisi siaran di youtube dan aplikasi radio. Serta
narasumber yang memang terkadang suka inovasi dan keunggulan pada media vodcast ini
berubah atau sulit untuk menyesuaikan dengan yaitu berjalan melalui dua platform secara
jadwal Vodcast Waktu Indonesia Berencana ini, bersamaan yaitu youtube dan juga radio digital
misalnya vodcast ingin berjalan pada setiap hari milik BKKBN, serta narasumber yang dihadrikan
kamis, tapi narasumber yang memang sudah memang kompeten dan ahli di bidangnya.
dilock atau dihubungi untuk hari kamis tersebut Dan tahapan pelaksanaan konten vodcast
sudah memiliki jadwal yang padat, atau bahkan waktu indonesia peneliti bisa menyimpulkan
perubahan jadwal yang memang suka tiba-tiba. DITKIE bahwa program vodcast masuk dalam
Tahap ini juga dilakukan pemberian arahan yang jenis Talkshow, lalu berjalan secara live streaming
dilakukan oleh para Key Informan kepada tim dan radio, kemudian pada saat pelaksanaan
yang dapat peneliti simpulkan dengan bahwa pada pembuatan konten waktu yang dihabiskan yaitu 1
sebelum produksi seperti memberikan brifing, jam untuk live streaming dan dan untuk tapping
mencari tema-tema untuk dibahas, konfirmasi bisa sampai 1 jam lebih.
narasumber, lalu teknis seperti cek audio, kamera
master, gradding lighting, lalu pada saat sedang 4. Pengukuran (measure)
produksi seperti melakukan monitoring pada saat Pada tahap pelaksanaan yang dimana
live streaming, terkait pertanayaan audiens, lalu untuk mengetahui hasil akhir dari kegiatan
kebutuhan narasumber pada saat vodcast berkaitan dengan media dan konten Vodcast
berlangsung, memberikan brifing kepada Host Waktu Indonesia Berencana ini, peneliti dapat
terkait apa yang boleh dan tidak dilakukan seperti menyimpulkan Direktorat Komunikasi, Informasi,
batasannya menjadi Host. Dan pembahasan dan Edukasi BKKBN bahwa melakukan evaluasi
selanjutnya yaitu terkait kerjasama yang di setiap tayangan dan juga melakukan evaluasi
dilakukan oleh Tim Produksi Vodcast Waktu secara real time, mulai dari tahap sebelum proses
Indonesia Berencana dengan pihak luar bisa produksi, tahapan produksi, dan sampai closing
disimpulkan bahwa vodcast ini melakukan acara vodcast selesai, dalam mengukur
kerjasama dengan KOMINFO yang dimana keberhasilan secara teknis program vodcast, tim
konten Vodcast Waktu Indonesia Berencana akan produksi melihat dari hasil analitic youtube
tayang pada DPR TV atau Government TV, seperti berapa viewnya, like dan juga share,
Mahaka Group, MNC Group, dan Radio-radio kemudian peneliti melakukan pengukuran secara
Kompas Group. eksternal yaitu melalui subyek penelitian atau
Informan Tambahan untuk melihat
3 Pelaksanaan (execute) keberhasilannya sesuai dengan penjelasan
Pada tahap pelaksanaan yang berkaitan Informan dan peneliti menyimpulkan bahwa
dengan media dan konten Vodcast Waktu pesan-pesan yang disampaikan narasumber
Indonesia Berencana ini, peneliti dapat Vodcast Waktu Indonesia Berencana mudah
menyimpulkan Direktorat Komunikasi, Informasi, dipahami, Informan sangat terbantu dengan
dan Edukasi BKKBN bahwa melakukan tahap adanya Vodcast Waktu Indonesia Berencana
pelaksanaan disini pada tim produksi memiliki dengan informasi pencegahan Stuntingnya, lalu
peran dan tugasnya masing-masing seperti Gesang bahasa yang disampaikan mudah dipahami oleh
selaku penanggung jawab Vodcast Waktu orang awam, satu dari 3 Informan memang ada
Indonesia Berencana, approval brief dan kegiatan yang sudah mengetahui terkait informasi tentang
monitoring, Elly selaku PIC membuat brief, Stunting, dan 2 Informan lagi akan mencoba
menghubungi narasumber, koordinasi teknis, menerapkan perilaku guna mencegah bahayanya
mengatur jalannya vodcast, menyiapkan Stunting, lalu semua Informan juga setuju dan
pertanyaan sesi tanya jawab, dan setting studio,.
sangat terbantu dengan adanya Vodcast Waktu yaitu seperti segera menyiapkan opsi narasumber
Indonesia Berencana ini. lainnnya atau memajukan tema yang akan dibahas
5 Pelaporan (report) pada episode selanjutnya, lalu untuk internet, mic,
Pada tahap pelaporan yang dimana ini audio, tim produksi memanjangkan durasi dari
merupakan tahap akhir kegiatan berkaitan dengan waktu comercial break dengan menampilkan iklan
media dan konten Vodcast Waktu Indonesia layanan masyarakat yang memang sudah dibuat
Berencana ini, peneliti dapat menyimpulkan oleh BKKBN, lalu internet dan listrik mati,
bahwa Direktorat Komunikasi, Informasi, dan dengan menggunakan data internet pribadi
Edukasi BKKBN melakukan pembuatan media masing-masing, dan untuk pertanyaan yang
vodcast sudah mulai dari bulan oktober 2021 negatif dan provokatif tim produksi menyiapkan
hingga sampai saat ini konsisten melakukan orang yang berasal dari dewan masjid guna
kegiatan Vodcast Waktu Indonesia Berencana. menjawab pertanyaan yang memang hanya bisa
Dan pada tahap report pelaporan konten Vodcast dijawab oleh orang yang memiliki ahli dalam
Waktu Indonesia Berencana ini terdapat laporan bidangnya
berupa tulisan (dokumen) dan lisan, baik
disampaikan secara verbal maupun nonverbal. Analisis Adopsi Inovasi
Untuk pengiriman laporan pada program vodcast Pada tahap adopsi inovasi ini merupakan
ini yaitu mulai dari Elly dan tim produksi suatu kegiatan yang bersangkutan dengan proses
melakukan pembuatan laporan tertulis yang pengambilan keputusan yang dipengaruhi
kemudian dikirimkan kepada penanggung jawab beberapa faktor. Pada adopsi inovasi ini juga
Vodcast Waktu Indonesia Berencana yaitu proses mulai dari pengetahuan individu tentang
Gesang, pada bagian ini laporan yang diberikan suatu inovasi lalu membentuk suatu sikap
kepada penanggung jawab berguna untuk melihat terhadap inovasi itu, sampai mencoba
progres dari seluruh kegiatan yang sudah memutuskan untuk menolak atau menerima, lalu
dilakukan mulai dari perencanaan vodcast, lalu menjalankan ide-ide baru dan melakukan
tema, narasumber, jadwal pelaksanaan, dan keputusan akhir terhadap inovasi tersebut.
berguna untuk perbaikan pada tema episode Dalam hal adopsi inovasi ini, setelah
berikutnya. Kemudian dari Gesang laporan melalui tahapan pra lapangan dan juga wawancara
tersebut dikirimkan kepada Koordinator Media dengan key Informan dan Informan, bisa peneliti
Lini Atas yaitu Ratna, Kemudian dikirimkan simpulkan bahwa Vodcast Waktu Indonesia
kepada Direktur Komunikasi, Informasi, dan Berencana dan juga informasi terkait pencegahan
Edukasi BKKBN, dan hingga akhirnya sampai Stunting merupakan suatu ide atau inovasi yang
kepada Kepala BKKBN, data yang diberikan baru di masyarakat luas, yang biasanya Video
tersebut hanya untuk mengetahui seperti apa Podcast berjalan pada dunia entertainment seperti
pelaksanaan vodcast yang sudah dijalankan. artis-artis dalam negeri maupun luar negeri,
namun Vodcast Waktu Indonesia Berencana ini
Hambatan Perencanaan Strategi memiliki ciri khas dan suatu yang baru. Dalam
Komunikasi Pencegahan Stunting hasil adopsi inovasi yang juga memiliki lima
Direktorat Komunikasi, Informasi, dan tahap atau fase, juga bisa peneliti menyimpulkan
bahwa pada fase kesadaran subyek atau Informan
Edukasi BKKBN Pada Program Tambahan menjadi lebih tau dan sadar mengenai
Vodcast Waktu Indonesia Berencana informasi pencegahan stunting, serta menjadi
Hambatan pada setiap program dan lebih peduli dan aware terhadap informasi yang
kegiatan pasti saja akan terjadi, walaupun diberikan melalui Vodcast Waktu Indonesia
seseorang atau tim yang didalamnya sudah Berencana ini, lalu tahap kedua yaitu keinginan,
merencanakan dan meminimalisir, pasti tetap peneliti menyimpulkan bahwa informasi yang
akan terjadi walau kecil. Lalu hambatan yang diberikan oleh Vodcast Waktu Indonesia
terjadi di program Vodcast Waktu Indonesia Berencana sangat baik, menarik dan juga tertarik
Berencana ini memang masuk dalam tahap untuk mendukung program pencegahan stunting
pelaporan yang dimana sudah peneliti simpulkan ini, lalu tahap ketiga yaitu evaluasi dimana proses
bahwa kendala atau hambatan yang didapat yaitu pengambilan keputusan bahwa semua Informan
mulai dari jadwal narasumber yang memang menerima informasi terkait pencegahan stunting
padat, lalu masalah internet dan listrik mati di dan juga menjadi lebih mengerti dampak yang
daerah kantor pusat BKKBN, lalu kabel jack ditimbulkan oleh stunting. Lalu fase atau tahap
tercabut, mic, audio, dan juga pertanyaan negatif keempat yaitu mencoba, dimana peneliti
dan provokatif dari audiens pada saat live menyimpulkan Informan akan mencoba untuk
streaming, dan tindak lanjut yang sudah dilakukan menerapkan perilaku pencegahan stunting pad
anak, diri sendiri, lingkungan sekitar, dengan Stunting yang disampaikan oleh
memberikan asupan nutrisi yang cukup, Lalu fase Narasumber pada program Vodcast
terakhir merupakan tahapan adopsi yang peneliti Waktu Indonesia Berencana, juga dinilai
menyimpulkan bahwa Informan yakin akan oleh Informan mudah dipahami dan
menerapkan perilaku pencegahan stunting ini. sangat informatif dan membuat Informan
melakukan fase adopsi inovasi informasi
Kesimpulan pencegahan stunting, yaitu Awareness,
Berdasarkan pembahasan dan juga hasil Interest, Evaluation, Trial, Adoption.
penelitian yang dilakukan oleh peneliti, mengenai 2. Dalam hambatan dan Kekurangan yang
Perencanaan Strategi Komunikasi Direktorat dihadapi oleh Direktorat Komunikasi,
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi BKKBN Informasi, dan Edukasi dalam Vodcast
dalam melakukan Pencegahan Stunting melalui Waktu Indonesia Berencana yaitu sulit
Program Vodcast Waktu Indonesia Berencana, menyesuaikan jadwal narasumber ahli
maka peneliti memperoleh kesimpulan mengenai yang sudah ditetapkan oleh Tim Vodcast
penelitian ini sebagai berikut: Waktu Indonesia Berencana, lalu masalah
teknis seperti camera, mic, kabel jack
1. Perencanaan Strategi Komunikasi tercopot, internet dan listrik yang
Direktorat Komunikasi, Informasi, dan terkadang mati, kemudian pertanyaan-
Edukasi BKKBN dalam pertanyaan masyarakat yang negatif dan
mengimplementasikan program Vodcast juga provokatif.
Waktu Indonesia Berencana melakukan
semua tahap pada Komunikasi Lima Saran
Langkah, yaitu Penelitian, Perencanaan, Berdasarkan hasil keseluruhan pada
Pelaksanaan, Pengukuran/Evaluasi dan penelitian ini, peneliti memiliki beberapa saran
Pelaporan. Yang secara keseluruhan sebagai berikut:
sudah dilaksanakan dengan baik oleh
Direktorat Komunikasi, Informasi, dan 1. Permasalahan terkait jadwal narasumber
Edukasi BKKBN dengan tujuan untuk peneliti memberikan saran untuk
memberikan informasi dan edukasi membuat jadwal vodcast tidak hanya
kepada masyarakat khususnya, Ibu Hamil, untuk 1 bulan, namun bisa membuat
Calon Pengantin, BKKBN Provinsi, dan timeline untuk 2 atau 3 bulan berikutnya,
Juga Orang Tua, terkait pemahaman hal tersebut guna mengantisipasi
pencegahan dan aware dengan bahayanya permasalahan jadwal.
Stunting pada program Vodcast Waktu 2. Masalah teknis seperti audio camera harus
Indonesia Berencana. Direktorat dipersiapkan sangat matang pada saat
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi ingin melakukan proses produksi.
BKKBN pada Program Vodcast Waktu 3. Internet dan Listrik yang terkadan mati
Indonesia Berencana juga melakukan akibat pemadaman atau cuaca pada kantor
penyebaran informasi secara bersamaan BKKBN, peneliti menyarankan untuk
melalui 2 platform yaitu pertama mencoba memakai genset, berjaga-jaga
melakukan komunikasi dua arah dengan ketika listrik padam pada saat proses
para audiens melalui YouTube Official produksi.
BKKBN, sehingga masyarakat dapat 4. Untuk pertanyaan-pertanyaan masyarakat
melakukan konsultasi secara langsung. negatif dan provokatif yang muncul,
Dan yang kedua melakukan penyiaran peneliti menyarankan untuk
pada aplikasi radio digital, Be Indonesia memperhitungkan pertanyaan dan
Radio. Tentu Vodcast ini juga menyiapkan pertanyaan dari seputar tema
memanfaatkan sosial media seperti yang akan dibahas.
Instagram, Facebook, Twitter dan Tiktok 5. Dari hasil analisis peneliti, walaupun Key
dalam menyebarluaskan informasinya dan Informan dan Informan mengemukakan
juga melakukan kerja sama dengan bahwa informasi yang diberikan pada
Kementerian Komunikasi dan Informatika vodcast waktu indonesia berencana ini
Republik Indonesia (KOMINFO), berhasil dan pesan yang disampaikan
Mahaka Group, Radio Kompas, dan MNC mudah dimengerti. Namun hasil analisis
Group untuk menyebarluaskan konten peneliti dari 22 video mulai periode
video Vodcast Waktu Indonesia Oktober 2021 hingga Oktober 2022
Berencanan. Informasi pencegahan terdapat 24 Episode di dalam vodcast
waktu indonesia berencana tetapi rata-rata (2017). Buku saku desa dalam penanganan
hanya 6 ribu penonton pada Youtube Stunting. Jakarta: Kementerian Desa,
BKKBN OFFICIAL, hal tersebut Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
berbanding sangat jauh dari jumlah Transmigrasi Republik Indonesia.
subscriber yaitu 90.300 Ribu. Peneliti Effendy, Onong Uchjana. (2015). Ilmu
menyarankan untuk melakukan evaluasi Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung:
dan juga membuat perencanaan strategi PT Remaja Rosdakarya.
komunikasi lanjutan, karena peneliti juga Kusumastuti, A., & Khoiron, A. M. (2019).
beranggapan jumlah penonton dapat Metode Penelitian Kualitatif. Semarang:
menentukan keefektivan tujuan dari Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo, 1-
mengedukasi, menginformasi dan 161.
mengkomunikasikan semua program Moleong, J. Lexy, Prof. Dr., 2013, Metode
BKKBN. Dan tujuan dari program Penelitian Kualitatif. PT. Remaja
BKKBN untuk membuat masyarakat Rosdakaya. Bandung.
indonesia menjadi lebih matang untuk Mukarom, Z. (2020). Teori-Teori Komunikasi.
mempersiapkan perencanaan keluarga di Mulyana, D. (2013). Metodologi Penelitian
setiap tahapan kehidupan. Kualitatif (Paradigma baru ilmu komunikasi
dan ilmu sosial lainnya).
Daftar Pustaka Nugrahani, F., & Hum, M. (2014). Metode
Ali Nurdin. (2013). Strategi komunikasi dalam penelitian kualitatif. Solo: Cakra Books,
sosialisasi pembangunan jembatan Selat 1(1), 3-4.
Sunda di Propinsi Banten dan Lampung. Yin, R. K. (2008). Studi Kasus: Desain dan
Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(2), 183. Metode, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/356 29.
Cangara, H. (2013). Perencanaan dan strategi Allifiansyah, S. (2018). Podcast dan Teori Uses &
komunikasi. Raja Grafindo Persada. Gratifications. Academia. edu.
Mukarom, Z. (2021). Teori-teori komunikasi. Nurdin, A. (2013). Strategi komunikasi dalam
Raharjo, T. B., & Kartika, T. (2019). Komunikasi sosialisasi pembangunan jembatan Selat
sosial dan pembangunan. Katalog Dalam Sunda di Propinsi Banten dan Lampung.
Terbitan (KDT), 70. Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(2), 183-206.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JAP/a PUTRI, I. D. A. H. (2013). Difusi Inovasi Dalam
rticle/viewFile/19239/18790 Komunikasi Pemasaran Politik Indonesia.
Siswati, T. (2018). Tri Siswati. Stunting. Communication, 4(2).
Yogyakarta. Husada Mandiri. 2018. Tasruddin, R., & Astrid, F. (2021). Efektivitas
Suryadi, E. (2018). Strategi Komunikasi Sebuah Industri Media Penyiaran Modern “Podcast”
Analisis Teori dan Praktis di Era Global. PT di Era New Media. Al-MUNZIR, 14(2),
Remaja Rosdakarya. 211-230.
UNICEF/WHO/WORLD BANK. (2021). Levels World Health Organization. (2021). Levels and
and trends in child malnutrition UNICEF / trends in child malnutrition: UNICEF.
WHO / World Bank Group Joint Child Sucin, S., & Utami, L. S. S. (2020). Konvergensi
Malnutrition Estimates Key findings of the Media Baru dalam Penyampaian Pesan
2021 edition. World Health Organization, 1– Melalui Podcast. Koneksi, 4(2), 235-242.
32. ADPIN BKKBN.(2021). Indonesia Cegah
https://www.who.int/publications/i/item/978 Stunting https://www.BKKBN.go.id/berita-
9240025257 indonesia-cegah-
Wijaya, I. S. (2015). 428-Article Text-1096-1-10- Stunting#:~:text=Apa%20sih%20Stunting%
20160423. Perencanaan Dan Strategi 20itu%3F,dari%20standar%20tinggi%20bali
Komunikasi Dalam Kegiatan Pembangunan, ta%20seumurnya diakses pada 17 November
XVIII(VOL 17, NO 1 JUNI (2015): 2022.
LENTERA), 53–61.
https://journal.uinsi.ac.id/index.php/lentera_j
ournal/article/view/428
Abdussamad, H. Z., & SIK, M. S. (2021). Metode
penelitian kualitatif. CV. Syakir Media
Press.https://journal.uinsi.ac.id/index.php/len
tera_journal/article/view/428
Desa, K., Tertinggal, P. D., & Indonesia, T. R.

Anda mungkin juga menyukai