Anda di halaman 1dari 8

SARINGANTA PUTRI CHU SEMBIRING

(220911010028)
ADAT PERNIKAHAN SUKU KARO
Suku Karo adalah suku yang berasal dari Sumatera
Utara, penduduk asli suku Karo ada di kabupaten
karo itu sendiri. Dalam suku Karo terdapat adat
pernikahan yang sampai saat ini masih digunakan.
Pastinya ada beberapa tata cara adat pernikahan
suku Karo
TATA CARANYA SEBAGAI BERIKUT:

Pertama adalah pertemuan kedua belah pihak yang artinya perkenalan


dari keluarga laki-laki dan perempuan untuk mengenal satu sama lain.
Yang kedua yaitu, MBS (Maba Belo Selambar) yang berarti membawa
daun sirih selembar yang merupakan cara untuk meminang mempelai
wanita.
Selanjutnya yang ketiga yaitu, nganting manuk, ini merupakan proses
yang terpenting dalam adat Karo. Kedua belah pihak membicarakan atau
membahas hal-hal mengenai pesta, membahas tanggal, bulan, tahun
diadakannya pesta pernikahan.
Yang keempat, ada kerja adat yang biasanya pada pagi hari sebelum
kerja adat atau pesta pernikahan dilakukan tahapan pengesehan
secara agama, lalu selesai pengesehan secara agama dilanjutkan
pernikakahan secara adat.
Kelima, ada persada tendi, yang berarti menyatukan jiwa. Pada tahap
ini biasaya telah disiapkan lauk dan nasi untuk pengantin dalam satu
piring untuk makan berdua. Artinya, untuk memberi tenaga yang baru
kepada pengantin.
ADA PAKAIAN ADAT YANG DIPAKAI SAAT PERNIKAHAN
Pengantin laki-laki menggunakan bulang-bulang yang dipakai di
kepala. Bulangbulang tersebut dinamakan kain bekah buluh. Beka
buluh tersebut adalah lambing kewibawaan seorang laki-laki. Lalu
ada uis nipis yang digunakan untuk selendang wanita. Pengantin
wanita biasanya menggunakan tudung atau penutup kepala, jenis
kain yang digunakan yaitu, uis kelam-kelam. Pada umumnya,
pengantin wanita menggunakan baju kebaya merah dan kedua
pengantin menggunakan aksesoris emas-emas dalam suku Karo
FOTO PERNIKAHAN ADAT KARO
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai