Anda di halaman 1dari 15

PATOFISIOLOGI

REUMATID
ARTRITIS DAN
OSTEOPOROSIS
Kelompok 6
NAMA KELOMPOK :
1. Dian Ayu Apriani
2. Muhammad Abid Al-Rizky
3. Mutia Raisa Fakhira
4. Nabilla Nadya Putri
5. Nadiah Aulia Cinta
6. Qitarah Ahya Athallah
7. R.A. Alya Nashita Ramadhani
EPIDEMIOLOGI REUMATOID
ARTRITIS
Artritis reumatoid (RA) adalah penyakit sistemik di mana
peradangan sendi (artritis) adalah ciri khas penyakit ini. Di
Eropa dan Amerika Utara, prevalensinya adalah 0,5 - 1,0%.
Penyakit ini menyerang setidaknya dua kali lebih banyak wanita
dibandingkan pria, dan meskipun dapat terjadi pada usia
berapa pun, insiden puncaknya terjadi pada usia 50 tahun.
Awalnya, konsep reumatoid atritis jauh lebih heterogen
daripada saat ini, karena hingga tahun 1950-an, asam urat dan
spondyloarthritis juga dianggap sebagai reumatoid atritis.
Sejak pertengahan abad ke-20, tidak ada pembedahan besar
dalam entitas penyakit yang berbeda yang terjadi.
ETIOLOGI
RHEUMATID ATRITIS
DAN OSTEOPOROSIS
ETIOLOGI OSTEOPOROSIS
TERBAGI MENJADI 2, YAITU
Primer
Osteoporosis primer diakibatkan oleh penuaan atau
menopause. Osteoporosis terkait usia terjadi akibat
kerusakan trabekula tulang yang terus menerus. Selain itu,
penurunan produksi estrogen pada wanita pasca
menopause menyebabkan peningkatan pengeroposan
tulang yang signifikan. Pada pria, sex-hormone-binding
globulin menonaktifkan testosteron dan estrogen saat
penuaan terjadi, yang dapat berkontribusi pada
penurunan bone mass density (BMD) seiring waktu.
ETIOLOGI OSTEOPOROSIS
TERBAGI MENJADI 2, YAITU
Sekunder
Osteoporosis sekunder diakibatkan adanya penyakit yang
mendasari (misalnya tuberkulosis tulang dan diabetes
mellitus tipe 1) maupun penggunaan obat-obatan. Penyakit
yang terlibat dalam osteoporosis sering melibatkan
mekanisme yang berhubungan dengan ketidakseimbangan
kalsium, vitamin D, dan hormon seks. Misalnya, sindrom
Cushing telah diketahui dapat mempercepat pengeroposan
tulang melalui produksi glukokortikoid berlebih.
ETIOLOGI RHEUMATID ATRITIS
Penyebab artritis rheumatoid tidak diketahui secara pasti.
Diduga penyebab utamanya karena gangguan automunitas
dan berhubungan dengan faktor genetis dan infeksi yang
tidak dikenal. Saat ini arthritis rheumatoid adalah
penyakit sistemik yang ditandai oleh poliatritis kronik yang
menyerang sendi bilateral simetris, perubahan erosi pada
rontgen dan dengan gejala sistemik. Reaksi inflamasi pada
sendi dan selubung tendon, Faktor rheumatoid, Sinovitis
kronik dan destruksi sendi, Gender, Infeksi.
PATOFISIOLOGI
OSTEOPOROSIS DAN
RHEUMATID ATRITIS
PATOFISIOLOGI RHEUMATID
ATRITIS
Pada kasus rheumatoid arthritis system imun tidak mampu
lagi membedakan keduanya dan menyerang jaringan synovial
serta jaringan penyokong lain. Proses fagositosis
menghasilkan enzim-enzim tersebut akan memecah kolagen
sehingga terjadi edema, proliferasi membrane synovial dan
akhirnya pembentukan pannus. Pannus akan menghancurkan
tulang rawan dan menimbulkan erosi tulang. Akibatnya
adalah menghilangnya permukaan sendi yang akan
mengganggu gerak sendi.
TANDA DAN GEJALA RHEUMATOID
ARTHRITIS
a. Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah,
anoreksia, berat badan menurun, dan demam.
b. Poliaritis simetris, terutama pada sendi
perifer, termasuk sendi-sendi di tangan, namun
biasanya tidak melibatkan sendi-sendi
interfalang distal
c. Kekakuan di pagi hari selama lebih dari satu
jam, dapat bersifat generalisata terutama
menyerang sendi-sendi.
PATOFISIOLOGI OSTEOPOROSIS
Osteoporosis berawal dari adanya massa puncak tulang yang
rendah disertai adanya penurunan massa tulang. Estrogen
merangsang growth factor yang menyebabkan pembentukan
tulang. Oleh karena itu pada masa pertumbuhan, pembentukan
tulang lebih banyak dari kerusakan dan mencapai puncaknya pada
usia dekade ketiga. Kalsium yang merupakan mineral dasar
pembentukan tulang, apabila jumlahnya dalam makanan
berkurang atau karena ada gangguan penyerapan di usus, dan
bila pengaruh vitamin D juga berkurang maka keadaan ini akan
mempengaruhi pembentukan massa tulang. Semakin tua umur
seseorang, risiko terkena osteoporosis semakin besar.
TATALAKSANA
OSTEOPOROSIS DAN
RHEUMATID ATRITIS
TATALAKSANA OSTEOPOROSIS
1. Terapi non farmakologi
a. Nutrisi, dapat berupa vitamin D dari brokoli, kacang-
kacangan, ikan teri, ikan salmon, susu, kuning telur, hati dan
sardine serta paparan sinar matahari.
b. Olahraga seperti berjalan, jogging, senam osteoporosis dapat
bermanfaat dalam mencegah kerapuhan dan fraktur tulang. Hal
tersebut dapat memelihara kekuatan tulang.
2. Terapi Farmakologi
Osteoporosis dapat diberikan bifosfonat dengan penurunan
resorpsi tulang oleh osteoklas dengan cara berikatan pada
permukaan tulang dan menghambat kerja osteoklas dengan
cara mengurangi produksi proton dan enzim lisosomal di bawah
osteoklas.
TATALAKSANA OSTEOPOROSIS
Tatalaksana Rheumatid
1. Evaluasi Awal Pasien
2. ⁠P ilar Penatalaksanaan Artritis Reumatoid
a. Edukasi
b. Latihan / terapi Rehabilitas
c. Pilihan Pengobatan:
DMARD
Agen Biologik
Kortikosteroid
⁠O bat Anti Inflamasi Non Steroid (NSAID).
d. Pembedahan/ operasi
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai