Anda di halaman 1dari 1

TNI AL MELIBATKAN KEMENKES, IDI, DAN PPNI LAKSANAKAN

PELATIHAN PELAYANAN TERAPI OKSIGEN HYPERBARIK


DI LAKESLA Drs. Med. R Rijadi S. Phsy. Surabaya
Surabaya, Lembaga Kesehatan Kelautan TNI AL (Lakesla) Drs. MED. R. Rijadi S., Phys
Surabaya melaksanakan pelatihan Pelayanan Terapi Oksigen Hyperbarik bagi Pengawak Chamber
selama 2 Minggu (12-23) September 2022 kepada 31 orang yg terdiri dari 8 personel Militer dari
jajaran TNI AL, 7 PNS ,1 ASN dan sisanya 15 warga Sipil dari berbagai kawasan di seluruh
Indonesia mulai dari sabang hingga merauke.(23/09)

8 peserta militer dari jajaran TNI AL merupakan personel Perwira, Bintara,Tamtama dan ASN
kesehatan pilihan yang berasal dari Diskes Koarmada III, Rumkital J. Lilipory Sabang dan Rumkital
Mar Ewa Pangalila Sby, untuk peserta lainnya didominasi dari kalangan PNS dari beberapa RSUD,
RS Swasta, Klinik Perusahaan BUMN Maupun Klinik Swasta dan Warga Sipil dengan latar
belakang sebagai Penyelam tidak ketinggalan pula pelatihan tahun ini RS Bhayangkara Denpasar
Bali Turut Mengirimkan Personelnya untuk Mengikuti Pelatihan tersebut.

Upacara pembukaan Pelatihan Pelayanan Terapi Oksigen Hiperbarik di buka oleh Kepala
Lakeska Kolonel Laut (K) dr. I Ketut Tirka Nandaka, Sp. KJ (K)., SH., MM (12/09), selama 12 hari
seluruh peserta mendapatkan materi, teori dan praktek selam dasar maupun pelayanan Terapi
Oksigen Hiperbarik dan penanganan kegawatdaruratan di dalam Ruang Udara Bertekanan Tinggi
(RUBT).

Kalakesla dalam amanatnya mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negara Maritim yang
mana 70% wilayahnya adalah Lautan, sehingga potensi Kegiatan pekerjaan bawah air seperti
penyelaman dan kapal selam dalam operasi dan latihan TNI Angkatan Laut pada Khususnya
,Penyelam Tradisional, Atlit Penyelam, Maupun Penyelam Pekerja Bawah Air Lepas pantai Pada
Umumnya sangat membutuhkan dukungan kesehatan Penyelaman, Khususnya Pelayanan Terapi
Oksigen Hiperbarik. kegiatan bawah air merupakan kegiatan yang memiliki resiko tinggi terjadinya
gangguan kesehatan atau penyakit akibat penyelaman. Pengobatan utama untuk mengatasi
gangguan kesehatan dan penyakit akibat penyelaman tersebut adalah Terapi Oksigen Hiperbarik
(TOHB), sehingga keberadaan upaya-upaya agar penyelenggaraan TOHB di seluruh fasilitas RUBT
di lingkungan ruang udara bertekanan tinggi (RUBT) atau hyperbaric chamber pada kegiatan bawah
air dapat dilaksanakan dengan benar.

Dalam Pelatihan ini Lakesla Drs. Med. R. Rijadi S., Phys. Melibatkan beberapa Instansi
Kesehatan Yang terdiri dari Kemenkes Dalam hal ini di wakili Babelkes Jagir Wonokromo Surabaya,
IDI dan PPNI guna melegalkan Status Kelayakan Sebagai Pengawak Chamber /Pelayanan Terapi
Oksigen Hiperbarik. Diharapkan dengan dilaksanakannya pelatihan ini dapat Menambah
Pengetahuan dan Pengalaman dalam Pelaksanaan Pelayanan TOHB di masing-masing Satuan
Kerja sehingga dapat berjalan dengan aman, lancar, efektif dan efisien.

Pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya
manusia pengawak RUBT agar sesuai standar prosedur operasional yang berlaku, Diakhir
Amanatnya Kalakesla mengungkapkan Upaya pembinaan tersebut menjadi tugas dan tanggung
jawab dinas kesehatan TNI Angkatan Laut, antara lain dengan melengkapi sarana dan prasarana,
ungkap Kalakeska Kolonel Laut (K) dr. I Ketut Tirka Nandaka, Sp. KJ (K)., SH., MM (Fjr).

Anda mungkin juga menyukai