Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Al Amin

Nrp : 56204113188
Prodi : TAK-B

Penanganan Penyakit Bintik Putih atau White Spot (WS)


Hampir semua ikan air tawar dapat terserang penyakit WS. Walaupun kebanyakan
yang diserang adalah benih ikan berukuran 1-5 cm, namun penyakit ini pun sering menyerang
ikan besar maupun kecil. Penyakit ini bersifat obligat parasitik dan sangat ganas karena bisa
mematikan 100 persen populasi ikan lele utamanya ukuran larva dan benih dalam tempo
beberapa hari saja. Penyakit white spot bahkan bisa menyerang dan mematikan larva ikan lele
secara total dalam hitungan jam saja. Sore dan malam hari larva lele masih terlihat sehat. Pagi
hari saat dikontrol ternyata sudah mati total. Ratusan ribu larva di dalam bak mati total dan
terlihat seperti ampas kelapa mengendap di dasar bak. Pada lele ukuran benih atau konsumsi,
gejala klinis dari serangan penyakit ini, ikan terlihat menggosok-gosokkan pada benda di
sekitarnya, frekuensi pernafasan meningkat (megap-megap), nafsu makan menurun, terdapat
bintik-bintik putih pada sirip, kulit atau insang. Namun pada larva ikan, gejala klinis tersebut
sulit diamati sehingga upaya pencegahan lebih disarankan.
Penyebaran penyakit ini sangat cepat, terutama pada suhu optimalnya (15-25°C).
Pada suhu 30°C atau lebih, penyakit ini akan mati atau siklusnya berhenti. Apabila infeksinya
sudah meluas ke seluruh tubuh berupa bintik-bintik putih maka ikan bisa mati. Tanda
serangan penyakit ini adalah ikan akan naik ke permukaan air dan adanya bintik putih pada
kulit. Pada serangan cukup serius, ikan akan menggosok-gosokkan tubuhnya ke dinding
akuarium atau kolam sehingga menimbulkan luka. Luka dapat mengalami infeksi sekunder
oleh cendawan. Penyakit white spot biasanya muncul saat suhu air kolam turun. Kondisi ini
terjadi pada cuaca dingin. Melihat kebiasaan ini, maka pada cuaca dingin seperti saat ini
serangan penyakit white spot perlu dicegah. Pada cuaca dingin yang biasa terjadi pada musim
hujan belakangan ini, para pembudidaya ikan lele perlu ekstra waspada. Kewaspadaan ini
perlu mendapat perhatian khusus karena pada cuaca dingin seperti ini rawan muncul penyakit
ikan.
Tindakan pencegahan dilakukan dengan cara memberok ikan pada air mengalir atau
kepadatan ikan dikurangi. Untuk pengobatannya dilakukan dengan cara ikan yang sakit
direndam dalam larutan garam dapur 4 g/l selama 5-10 menit. Setelah direndam, ikan
dimasukkan kembali ke air bersih. Perendaman ikan dalam larutan metil biru sebanyak 0,7-
1,0 mg/l selama 24 jam pun dapat membantu menghilangkan penyakit ini bila keadaannya
belum parah. Oleh karena siklus hidup parasit ini selama enam hari maka pengobatannya
disarankan dilakukan selama tujuh hari berturut-turut. Ini dilakukan agar bibit penyakit
benar-benar habis. Selain dengan obat dan garam dapur, pengaturan suhu menjadi 31-32°C
selama 10 hari dapat mematikan parasit.
Beberapa pencegahan penyakit white spot yang bisa dilakukan di antaranya adalah
menjaga suhu air media budidaya (kolam, bak atau akuarium) agar tetap hangat pada kisaran
angka 29°C. Hal ini perlu diperhatikan, karena ketika suhu turun sampai 25°C,
penyakit white spot bisa menyarang secara tiba-tiba. Untuk menaikan suhu air media
budidaya bisa dilakukan dengan berbagai cara. Bila usaha pembenihan dilakukan di dalam
ruangan bisa menggunakan heater (pemanas) yang dipasang di dalam bak. Bisa juga
dikombinasikan dengan memasang pemanas di ruangan. Bahkan ada juga pembudidaya yang
mencoba menaikkan suhu air dengan menyalakan beberapa kompor di dalam ruang
pembenihan (hatchery). Bila kolam atau bak berada di luar ruangan, bisa juga dicoba dengan
menurunkan ketinggian air selama siang hari.
Cara lainnya mencegah serangan penyakit white spot adalah dengan cara menebarkan
garam dapur atau garam krosok (garam yang berukuran kasar) ke dalam air kolam atau bak.
Dosis garamnya cukup 300 gram/m3 air. Penebaran garam dapur ini diulang setiap pekan.
Selain menaikkan suhu air dan penebaran garam, kualitas air perlu juga mendapat perhatian
secara khusus, utamanya kandungan oksigen agar tetap optimal untuk ikan. Untuk menjaga
agar oksigen tetap optimal bisa dilakukan pemasangan aerator, blower atau meningkatkan
frekuensi pergantian air dengan cara memperbesar aliran air yang masuk.
1. Beri garam ikan
2. Atur suhu sekitar 30 derajat Celcius
3. Tingkatkan jumlah oksigen dengan aerator
4. Beri metil biru (Methylene Blue)
5. Beri daun ketapang
6. Memberi makanan yang aman dan bersih bagi ikan

Anda mungkin juga menyukai