Anda di halaman 1dari 12

BISNIS MEDIA ILMU KOMUNIKASI 118

PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PERNYATAAN


SELEBGRAM GITASAV MENGENAIChildfree
BY GROUP 1
1410620080 Adiza Resty
1410620069 Amanda Kanary
1410620089 Camilla Ramadhina
1410620068 Diva Rheva
1410620055 Qynantha Fadilah
1410620056 Rizka Humaira
LAtar belakang Page 01

apa sih arti dari


CHILDFREE? Istilah childfree sedang menjadi
fenomenal di dalam masyarakat
Indonesia. Childfree adalah
Kodratnya, manusia diciptakan sebagai
makhluk sosial yang tidak dapat hidup kesepakatan yang dibuat oleh
seorang diridan membutuhkan orang lain. sebuah pasangan untuk tidak
mempunyai anak dengan
Myrtati dan Joseph (dalam Cornellia, 2022)
mempertimbangkan sejumlah
bahwa manusia adalah makhluk biologis
alasan yang menjadi faktor
karena membutuhkan makanan dan
pasangan untuk tidak memiliki
melakukan kegiatan seperti menambah
jumlah keturunan. keturunan (Rasyid, 2022)
awal mula perbincangan Fenomena childfree mulai menjadi perbincangan di Indonesia diawali

CHILDFREE? dengan pernyataan yang disampaikan oleh salah satu public figure
yaitu Gita Savitri atau yang biasa dikenal sebagai Gitasav bahwa ia
dan pasangannya menganut childfree melalui akun media sosialnya.

Faktor pendorong pasangan memilih untuk menganut childfree:

faktor lainnya yang


ketakutan akan fokus pada dianggap dapat
ketidakmampuan dalam pencapaian atau menimbulkan permasalahan
membimbing anak karir baru di dalamhubungan
pernikahan.

Page 02
Page 03

PROBLEM PURPOSE BENEFIT


rumusan masalah tujuan manfaat
bagaimana presepsi mengetahui presepsi memberikan wawasan
khalayak terhadap khalayak terhadap kepada pembaca tentang
pernyataan Gitasav pernyataan Gitasav pengertian childfree serta
mengenai childfree? mengenai childfree. memperkaya khasanah
pembaca tentang salah satu
teori komunikasi massa, yaitu
teori spiral of silence.
Page 04

CHILDFREE - GITASAV
Pada tahun 2022 - awal tahun 2023
Gitasav menyinggung keputusannya
sebagai seorang childfree dalam
video yang ia unggah melalui kanal
Youtube dan Instagram. Selain itu
Gitasavitri juga meluncurkan
komentar bahwa tidak mempunyai
anak membuatnya terlihat awet
muda dan stabil secara finansial.
Page 05

Penyebab utama Gita Savitri memutuskan untuk


CHILDFREE - GITASAV
mengambil langkah childfree adalah karena
pertanyaan-pertanyaan masyarakat yang tidak
tepat disaat kondisi dia sedang menikmati
masanya. Gita sendiripun masih belum menemukan
jawaban yang tepat atas pertanyaannya tersebut.
Karena kebanyakan jawaban yang Gita terima masih
dirasa belum konkrit untuk menjadikan ketepatan
keharusan memiliki anak. Dari keresahannya
tersebut, akhirnya Gita dan suami memutuskan untuk
tidak memiliki anak.
theory Page 06

SPIRAL OF SILENCE Teori spiral of silence merupakan teori yang


digunakan untuk meninjau hubungan antara
pendapat atau opini masyarakat dengan isi
pesan media (Morissan, 2013).

Teori spiral of silence ini memiliki pengecualian


terhadap kelompok atau individu yang tidak
takut dikucilkan sehingga mereka menyatakan
pendapatnya tanpa memikirkan resiko yang
akan dihadapinya (Morissan, 2013).

Selain komunikasi personal, media merupakan


saluran komunikasi yang dilibatkan dalam gejala
atau fenomena spiral of silence yang memiliki tiga
karakteristik, yaitu (1) sifat ubikuitas (ubiquity); (2)
sifat kumulatif (cumulativeness); dan (3) sifat
konsonan (consonant)
Page 07

KAITAN MASALAH DENGAN TEORI


Opini publik memiliki andil dalam ​Gitasav (public figure) yang menjadi
menentukan apakah suatu nilai pembaru dalam konteks kepemilikan anak. Selain itu, Gitasav
diterima atau tidak oleh Hal ini sejalan dengan teori spiral of silence merupakan sosok yang
yang menyatakan bahwa orang-orang yang masih muda dan
masyarakat (Morissan, 2013).
memiliki ciri-ciri sebagai innovator, pembaru,
Dalam kasus ini, pernyataan berpendidikan sehingga
perintis, dan penggagas ide-ide baru
Gitasav mengenai childfreetidak dapat menyampaikan
merupakan orang yang tidak takut terisolasi
mudah diterima oleh pendapatnya lebih ekspresif,
sehingga mereka menyatakan pendapatnya
masyarakat Indonesia yang tanpa keraguan meskipun mereka tahu luas, dan sistematis
sebagian mengimani konsep pandangan mereka adalah pandangan (Morissan, 2013).
“banyak anak banyak rezeki”. minoritas (Morissan, 2013).
Page 08

the ​Apabila dikaitkan dengan sisi

SOLUTION
Apabila dikaitkan dengan teori, Gitasav
kemanusiaan, biarkan seorang wanita
senang dengan keputusan yang dipilihnya,
baik itu memilih untuk melahirkan atau
atau public figure lainnya harus bijak memiliki anak, tidak memiliki anak, tidak
dalam mengungkapkan sebuah kalimat menikah, dan lain sebagainya.
sebab mereka memiliki power untuk
mempersuasi pengikutnya. Di sisi lain,
seharusnya netizen juga memahami untuk
tidak mencampuri urusan pribadi Gitasav
yang memilih untuk tidak memiliki anak
karena kita tidak mengetahui secara pasti
apa yang melatarbelakangi ia memilih
childfree.
Page 09

Penelitian ini menunjukkan bagaimana Gita Savitri yang

CONCLUSION dikenal sebagai inspirator Indonesia yang menetap di


Jerman, dengan pemikirannya untuk memutuskan menjadi
pasangan childfree.
Setiap manusia memiliki pilihan dan
pandangan hidup masing-masing untuk Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dampak yang
menjalani kehidupan masa depannya. diberikan oleh media khususnya media sosial sangat
Semakin berkembangnya zaman, besar, dalam hal ini peran Gita sav dalam menyampaikan
masyarakat semakin mengenal dengan pendapatnya yang kurang diterima masyarakat Indonesia
istilah childfree yang memiliki arti suatu dengan pemikiran yang berlatar belakang budayanya.
kondisi atau kesepakatan yang dibuat
oleh pasangan untuk tidak memiliki Dari pandangan teori spiral of silence, Gitasav sebagai
anak dengan berbagai pertimbangan publik figur yang memiliki keberanian menyampaikan
dan alasan yang menjadi faktor untuk pendapat walaupun apa yang ia kemukakan menunjukkan
memilih keputusan tersebut. posisinya sebagai kalangan minoritas.
Page 09

Sebagai publik figur, pada Sebagai makhluk sosial dan

SUGGESTION
Masyarakat Indonesia harus
kasus ini ditujukkan untuk
Gitasav, memiliki peran
pribadi yang baik, sudah
sepatutnya kita harus saling
memahami keputusan
penting sebagai alat yang
lebih bijak lagi dalam mampu memengaruhi hidup yang dipilih setiap
menggunakan media sosial. pemikiran serta sikap individu guna memberikan
Dalam hal ini, masyarakat pengikutnya. Oleh karena itu, kebahagiaan atas
Indonesia harus lebih mampu alangkah lebih baik Gitasav pilihannya masing-masing.
memahami apa yang mereka lebih mampu memberi Kita tidak memiliki
terima berdasarkan pemikiran pemahaman dengan sikap tanggungjawab besar
terbuka dan tidak yang bisa diterima untuk mengikutcampuri
menjadikan media sosial masyarakat agar masyarakat kehidupan individu lain.
sebagai wadah cyber mampu mengerti mengenai
bullying. pemikirannya.
PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PERNYATAAN SELEBGRAM GITASAV MENGENAI CHILDFREE

that's all
thank you
Bisnis Media 118 Group 1 Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta

Anda mungkin juga menyukai