Anda di halaman 1dari 39

PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN KEKUATAN FLEKSIBILITAS OTOT TUNGKAI SERTA


KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING
BOLA PESERTA SEKOLAH SEPAK BOLA BINTANG MUDA JATI GUNUNG

Disusun oleh

Gadang Candra Dinata

2085201040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

STKIP PGRI PACITAN

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat serta karunianya yang
telah memberikan kesehatan dan kesempatan. Saya dengan ini mengajukan proposal
proyek ini dengan harapan bahwa proposal ini akan mendapatkan perhatian dan dukungan
yang diperlukan.

Proyek ini berjudul "Hubungan Kekuatan dan Fleksibilitas Otot Tungkai Serta
Koordinasi Mata-Kaki Dengan Kemampuan Menggiring Bola Pada Peserta Sekolah
Sepak Bola Bintang Muda Jati Gunung." Proyek ini merupakan langkah yang penting
dalam mencapai tujuan kami dalam hal mengetahui hubungan antara variabel tersebut
yang saling terikat. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Anung Probo Ismoko, M.Or, selaku dosen pembimbing 1 yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingannya dalam penyusunan proposal penelitian ini.
2. Bapak Dicky Alfindana, M.Or, selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingannya dalam penyusunan proposal penelitian ini.

Akhirnya Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal penelitian ini masih jauh
dari kesempurnaan, karena itu Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari segala pihak.

Pacitan, 2 November 2023

Gadang Candra Dinata

2085201040

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1


B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 4
C. Batasan Masalah ............................................................................................. 4
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian.......................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori .................................................................................................... 7


B. Penelitian Yang Relevan ............................................................................... 17
C. Kerangka Berfikir ......................................................................................... 19
D. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian .......................................................................................... 23


B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 24
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................... 24
D. Variabel Penelitian........................................................................................ 25
E. Teknik dan Instrumen Penelitian .................................................................. 25
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 30
G. Teknik Analisis Data .................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 35

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sepak bola adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim yang berusaha mencetak
gol dengan cara menyepak bola ke gawang lawan. Setiap tim biasanya terdiri dari 11
pemain, termasuk seorang kiper yang berada di depan gawang untuk menghalangi bola
masuk ke gawang timnya.

Tujuan utama dalam sepak bola adalah mencetak gol, yaitu dengan mengirimkan
bola ke dalam gawang lawan. Pertandingan biasanya terdiri dari dua babak, masing-
masing dengan durasi waktu tertentu, dan pemenangnya adalah tim yang mencetak gol
lebih banyak daripada lawan mereka. Tim yang mencetak gol lebih banyak daripada
lawan pada akhir pertandingan adalah yang memenangkan pertandingan. Kemenangan
bisa menjadi tujuan untuk meraih gelar, trofi, atau prestise. Tim-tim berusaha untuk
meraih kemenangan dalam setiap pertandingan untuk meraih kesuksesan dalam
kompetisi. Tim juga harus berfokus pada pertahanan untuk mencegah lawan mencetak
gol. Ini mencakup menjaga gawang dan menghalangi upaya pemain lawan untuk
mencetak gol. Pertahanan yang kuat adalah bagian penting dari permainan sepak bola,
dan bertujuan untuk menjaga keunggulan tim.

Selain tujuan tim, pemain juga memiliki tujuan individu dalam sepak bola.
Mereka berusaha untuk meningkatkan keterampilan pribadi mereka, seperti teknik
dribbling, kemampuan tendangan, dan visi permainan. Pencapaian individu, seperti
mencetak gol atau memberikan assist, juga menjadi tujuan pemain. Di tingkat yang lebih
tinggi, seperti dalam turnamen atau liga, tujuan tim adalah untuk memenangkan kompetisi
tersebut. Tim yang terus mencetak gol dan meraih kemenangan akan maju lebih jauh
dalam kompetisi, dengan harapan meraih gelar juara.

Ada aturan tertentu yang harus diikuti, seperti larangan menggunakan tangan
(kecuali kiper), offside, dan berbagai aturan lainnya. Sepak bola adalah olahraga yang
sangat populer di seluruh dunia dan memiliki sejarah panjang serta turnamen bergengsi
seperti Piala Dunia FIFA.

1
Ada beberapa teknik dasar yang penting dalam permainan sepak bola. Berikut
adalah beberapa di antaranya:

1. Menggiring teknik mengendalikan bola saat bergerak. Pemain menggunakan kaki mereka
untuk menjaga bola tetap dekat dan bergerak melewati pemain lawan.
2. Mengumpan melibatkan melemparkan bola kepada rekan satu tim. Ini bisa dilakukan
dengan berbagai cara, termasuk umpan pendek, umpan panjang, dan crossing (melempar
bola ke dalam kotak penalti dari pinggir lapangan).
3. Menembak bola ke arah gawang lawan adalah inti dari permainan. Pemain harus memiliki
kemampuan untuk mengarahkan bola dengan akurasi ke gawang, baik dengan kaki kanan
maupun kiri.
4. Menyundul adalah teknik mengumpan atau mengarahkan bola dengan kepala. Pemain
menggunakan kepala untuk mengarahkan bola dalam situasi seperti tendangan sudut atau
crossing.
5. Kontrol bola, untuk mengontrol bola saat menerima umpan dari rekan satu tim atau saat
bola berada di udara sangat penting. Pemain harus dapat mengendalikan bola dengan
lembut, sehingga tidak kehilangan kendali atasnya.
6. Tackling adalah kemampuan untuk merebut bola dari pemain lawan dengan cara yang
sah. Ini melibatkan teknik sliding tackle atau standing tackle untuk mengambil bola dari
pemain lawan tanpa melakukan pelanggaran.

Semua teknik dasar ini penting untuk menjadi pemain sepak bola yang baik, dan
latihan terus-menerus diperlukan untuk mengasah keterampilan ini.

Otot kuat di kaki, terutama otot paha dan betis, memungkinkan pemain untuk
melakukan tendangan yang kuat dan stabil. Kekuatan otot kaki juga membantu pemain
untuk menjaga keseimbangan saat menggiring bola, menghadapi tekanan dari pemain
lawan, dan mengontrol bola dengan lebih baik.Fleksibilitas otot kaki yang baik
memungkinkan pemain untuk memiliki rentang gerakan yang lebih besar. Ini
mempermudah pemain untuk melakukan dribbling bola dengan lebih efisien dan
menghindari cedera. Otot yang fleksibel juga membantu pemain menjaga postur tubuh
yang tepat saat menggiring bola.

Kemampuan untuk mengkoordinasikan gerakan mata dan kaki sangat penting


dalam menggiring bola. Pemain harus dapat melihat ke arah yang benar dan secara

2
simultan menggerakkan kaki sesuai dengan arah yang diinginkan. Koordinasi yang baik
akan memungkinkan pemain untuk menghindari pemain lawan, menciptakan peluang,
dan menjaga bola dalam kendali mereka.

Kemampuan menggiring bola mencakup teknik dan kontrol bola yang baik.
Dengan kekuatan, fleksibilitas, dan koordinasi yang baik, seorang pemain dapat
menggiring bola dengan cepat, akurat, dan dalam berbagai situasi permainan.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan menggiring bola, para pemain sering


menjalani latihan yang fokus pada pengembangan kekuatan otot kaki, peningkatan
fleksibilitas, dan latihan untuk meningkatkan koordinasi mata-kaki. Semua ini
berkontribusi pada keterampilan dasar yang diperlukan dalam sepak bola, yang
melibatkan kontrol bola yang baik dan kemampuan bergerak di lapangan dengan efektif.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa


faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam teknik dasar menggiring bola
(dribbling). Faktor-faktor tersebut mencakup kekuatan otot tungkai, fleksibilitas otot
tungkai, dan koordinasi mata-kaki. Sebagai langkah selanjutnya untuk menguji hubungan
antara faktor-faktor ini dengan teknik dribbling, penulis bertujuan untuk melakukan
sebuah penelitian yang berjudul "Hubungan Kekuatan dan Fleksibilitas Otot Tungkai
Serta Koordinasi Mata-Kaki Terhadap Kemampuan Menggiring Bola Peserta Sekolah
Sepak Bola Bintang Muda Jati Gunung". Dalam penelitian ini, para peserta akan berasal
dari sekolah sepak bola Bintang Muda Jati Gunung.

Sekolah Sepak Bola Bintang Muda Jati Gunung merupakan salah satu contoh tempat
kepelatihan yang ada di kecamatan tulakan. Seperti namanya, tempat kepelatihan ini
berfokus pada kepelatihan di cabang olahraga sepak bola yang notabennya merupakan
cabang olahraga yang paling banyak peminatnya. Antusiasme para peserta dalam
mengikuti kegiatan kepelatihan sepak bola ini sangat tinggi. Dalam melaksanakan
penelitian ini, identifikasi masalah menjadi hal yang sangat penting. Masalah utama yang
ingin dipecahkan adalah hubungan antara kekuatan otot tungkai, fleksibilitas otot tungkai,
dan koordinasi mata-kaki dengan kemampuan menggiring bola pada peserta sekolah
sepak bola Bintang Muda Jati Gunung.

3
Dengan mengetahui hubungan ini, maka dapat diketahui faktor mana yang lebih
dominan dalam meningkatkan kemampuan teknik dribbling pada peserta. Selain itu, hasil
penelitian juga dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan program latihan
bagi para peserta sekolah sepak bola untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar
menggiring bola mereka.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka dapat


diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Belum diketahui hubungan antara kekuatan dan fleksibilitas otot tungkai terhadap
Keterampilan menggiring bola pada siswa peserta Sekolah Sepak Bola Bintang Muda Jati
Gunung.
2. Belum diketahui hubungan antara koordinasi mata-kaki terhadap Keterampilan
menggiring bola pada siswa peserta Sekolah Sepak Bola Bintang Muda Jati Gunung.
3. Belum diketahui hubungan antara kekuatan, kelincahan dan koordinasi Mata kaki
terhadap keterampilan menggiring bola (dribbling) dalam Peserta Sekolah Sepak Bola
Bintang Muda Jati Gunung.

C. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang ada perlu diberi batasan sesuai dengan tujuan untuk
menghindari penafsiran yang keliru terhadap masalah penelitian yang akan diteliti. Oleh
karena itu, dalam penelitian ini, permasalahan dibatasi pada hubungan antara kekuatan
dan fleksibilitas otot tungkai serta koordinasi mata-kaki dengan keterampilan menggiring
bola (dribbling) peserta Sekolah Sepak Bola Bintang Muda Jati Gunung.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dalam penelitian inidapat di


rumuskan sebagai berikut :

1. Adakah hubungan antara kekuatan otot tungkai terhadap keterampilan menggiring bola
(dribbling) pada permainan sepak bola?
2. Adakah hubungan antara koordinasi mata-kaki terhadap keterampilan menggiring bola
(dribbling) pada permainan sepak bola?

4
3. Adakah hubungan antara kekuatan dan fleksibilitas otot tungkai serta koordinasi mata-
kaki terhadap keterampilan menggiring bola (dribbling) pada permainan sepak bola?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini mempunyai


tujuan untuk mengetahui:

1. Hubungan antara kekuatan dan fleksibilitas otot tungkai terhadap keterampilan


menggiring bola (dribbling) pada permainan sepak bola.
2. Hubungan antara koordinasi mata-kaki terhadap keterampilan menggiring
3. bola (dribbling) pada permainan sepak bola.
4. Hubungan antara kekuatan otot tungkai, kelincahan dan koordinasi mata-kaki terhadap
keterampilan menggiring bola (dribbling) pada permainan sepak bola.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan ruang lingkup dan permasalahan yang diteliti, penelitian ini diharapkan
mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan terkait permasalahan hubungan
antara kekuatan dan fleksibilitas otot tungkai serta koordinasi mata-kaki dengan
keterampilan menggiring bola pada peserta Sekolah Sepak Bola Bintang Muda Jati
Gunung.
b. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya yang sejenis.
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
Sebagai alat untuk mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh selama kuliah,
dengan tujuan meningkatkan kemampuan penalaran dan mendapatkan pengalaman dalam
ranah penelitian.
b. Bagi Pelatih
Sebagai landasan untuk merancang program latihan keterampilan dribbling dalam
permainan sepak bola.

5
c. Bagi Sekolah Sepak Bola
Sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan pemain dalam mengikuti latihan
olahraga sepak bola, referensi sangatlah penting. Referensi yang baik dapat membantu
pemain untuk memahami teknik dan strategi yang tepat dalam permainan sepak bola.
Selain itu, referensi juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi pemain untuk terus
belajar dan berlatih agar dapat mencapai prestasi yang lebih tinggi di lapangan hijau. Oleh
karena itu, sangat disarankan bagi para pelatih dan pemain sepak bola untuk selalu
memiliki referensi yang berkualitas dan up-to-date guna memperbaiki keterampilan
mereka dalam bermain sepak bola.

6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Hakekat Permainan Sepak Bola

Pada hakekatnya, sepak bola adalah olahraga tim yang menggunakan bola sepak
sebagai alat utama. Dalam permainan ini, dua tim saling berhadapan di lapangan rumput
dengan masing-masing tim terdiri dari sebelas pemain. Tujuan utama dalam permainan
ini adalah untuk mencetak gol sebanyak mungkin ke gawang lawan sambil juga menjaga
gawang sendiri agar tidak kemasukan gol akibat serangan lawan.

Namun, selain tujuan utama tersebut, permainan sepak bola memiliki karakteristik
unik yaitu penggunaan seluruh bagian tubuh kecuali tangan untuk memanipulasi bola.
Pemain dapat menggunakan kaki, kepala, dada, dan bahkan bagian-bagian tubuh lainnya
untuk mengontrol dan memainkan bola. Selain itu, strategi, teknik, dan kecepatan
bermain juga menjadi faktor penting dalam mencapai kemenangan dalam permainan ini.
Dalam sebuah pertandingan sepak bola, setiap tim harus mampu merancang strategi yang
tepat untuk mengalahkan lawannya. Teknik individu dan kerja sama tim juga sangat
penting dalam menciptakan peluang mencetak gol atau menjaga gawang dari serangan
lawan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sepak bola bukan hanya tentang
menendang bola ke gawang lawan atau menjaga gawang sendiri dari serangan lawan.
Namun lebih dari itu, sepak bola adalah tentang kerja sama tim yang baik serta
kemampuan individu dan strategi yang tepat untuk meraih kemenangan dalam sebuah
pertandingan.

Sepak bola, pada dasarnya, adalah sebuah olahraga tim yang menggunakan bola
sepak. Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan rumput oleh dua tim yang saling
berhadapan, di mana masing-masing tim terdiri dari sebelas pemain. Tujuan utama dalam
permainan sepak bola adalah untuk mencetak gol sebanyak mungkin ke gawang lawan,
sambil juga berusaha untuk menjaga gawang tim sendiri agar tidak kemasukan gol akibat
serangan lawan.Permainan sepak bola memiliki karakteristik yang unik, yaitu
penggunaan seluruh anggota tubuh, kecuali lengan, untuk berinteraksi dengan bola.

7
Pemain dapat menggunakan kaki, kepala, dada, dan bahkan bagian-bagian tubuh lainnya
untuk mengontrol dan memainkan bola. Selain itu, strategi, teknik, dan kecepatan
bermain juga menjadi faktor penting dalam mencapai kemenangan dalam permainan ini.

Menurut Muhajir (2007:22), "Sepakbola adalah permainan yang dilakukan


dengan cara menyepak, dengan tujuan untuk mencetak gol ke gawang lawan sambil juga
menjaga gawang agar tidak terbobol.

2. Fleksibilitas Kekuatan Otot Tungkai

Fleksibilitas otot tungkai merujuk pada kemampuan otot-otot di kaki, seperti otot
paha, betis, dan pergelangan kaki, untuk meregang dan menyesuaikan panjangnya.
Fleksibilitas ini penting dalam berbagai aktivitas fisik, termasuk olahraga, latihan, dan
aktivitas sehari-hari. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai fleksibilitas otot
tungkai:

a. Pemanasan: Sebelum melakukan latihan yang memerlukan fleksibilitas otot tungkai,


penting untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu. Ini membantu meningkatkan aliran
darah ke otot dan membuatnya lebih siap untuk meregang.
b. Meregangkan otot: Meregangkan otot secara teratur adalah kunci untuk meningkatkan
fleksibilitas. Latihan peregangan seperti peregangan hamstring, peregangan quadriceps,
dan peregangan betis dapat membantu memperpanjang otot-otot kaki.
c. Konsistensi: Konsistensi dalam melakukan latihan peregangan sangat penting.
Melakukan peregangan secara rutin akan membantu otot-otot kaki tetap fleksibel.
d. Manfaat: Fleksibilitas otot tungkai dapat meningkatkan keseimbangan, mengurangi risiko
cedera, dan meningkatkan performa olahraga. Selain itu, otot yang lebih fleksibel dapat
membantu mengurangi ketegangan dan kekakuan pada tubuh.
e. Perhatian pada teknik: Saat melakukan latihan peregangan, pastikan untuk menggunakan
teknik yang benar dan hindari memaksa otot melebihi batasnya. Peregangan yang
berlebihan dapat menyebabkan cedera.
f. Peregangan aktif dan pasif: Ada dua jenis peregangan, yaitu peregangan aktif (melakukan
gerakan peregangan sendiri) dan peregangan pasif (menggunakan bantuan eksternal,
seperti alat peregangan). Kedua jenis peregangan dapat membantu meningkatkan
fleksibilitas otot.

8
Jadi, fleksibilitas otot tungkai adalah kemampuan otot-otot di kaki untuk
meregang dan menyesuaikan panjangnya, yang dapat ditingkatkan melalui latihan
peregangan yang teratur dan konsisten.

Kekuatan merupakan unsur yang sangat penting dalam aktivitas olahraga karena
memiliki peran utama sebagai daya penggerak dan pencegah cedera. Selain itu, kekuatan
juga memegang peran penting dalam berbagai aspek kemampuan fisik, seperti power,
kelincahan, dan kecepatan. Oleh karena itu, kekuatan menjadi faktor utama dalam
mencapai prestasi yang optimal dalam olahraga. Menurut Ismaryati (2006:111) ada
beberapa macam tipe kekuatan :

a. Kekuatan Umum : Kekuatan umum mengacu pada kemampuan tubuh untuk


menghasilkan kekuatan dengan melibatkan sebagian besar sistem otot secara
keseluruhan. Ini mencakup kemampuan otot-otot besar seperti otot paha, otot perut, dan
otot punggung. Kekuatan umum menjadi dasar penting dalam olahraga, karena banyak
aktivitas fisik memerlukan kekuatan yang melibatkan berbagai kelompok otot.
b. Kekuatan Khusus : Kekuatan khusus adalah jenis kekuatan yang berfokus pada otot-otot
yang secara khusus diperlukan untuk melakukan gerakan tertentu dalam suatu cabang
olahraga. Misalnya, dalam angkat besi, kekuatan khusus mungkin terkait dengan otot-otot
yang digunakan untuk mengangkat beban dalam gerakan tertentu. Setiap cabang olahraga
memiliki kebutuhan kekuatan khusus yang berbeda-beda.
c. Kekuatan Maksimum : Kekuatan maksimum adalah kemampuan tubuh untuk
menghasilkan daya tertinggi yang dapat ditampilkan oleh sistem saraf otot selama
kontraksi maksimal yang dilakukan secara sadar. Ini biasanya diukur dengan beban berat
yang dapat diangkat dalam satu usaha maksimal. Kekuatan maksimum adalah penting
dalam olahraga yang mengandalkan kekuatan ekstrem, seperti angkat berat.
d. Daya Tahan Kekuatan : Daya tahan kekuatan berkaitan dengan kemampuan otot untuk
bertahan dalam serangkaian gerakan yang berkesinambungan, seringkali dimulai dengan
menggerakkan beban ringan berulang-ulang. Ini umumnya diperlukan dalam olahraga
yang melibatkan aktivitas berkepanjangan, seperti lari jarak jauh, renang, atau balap
sepeda.
e. Kekuatan Relatif : Kekuatan relatif adalah konsep yang melibatkan perbandingan antara
kekuatan absolut (total kekuatan yang bisa dihasilkan) dengan berat badan atlet. Ini
membantu dalam menilai sejauh mana atlet mampu menggunakan kekuatan tubuhnya

9
dalam konteks berat badan mereka, yang sering penting dalam olahraga yang melibatkan
kategori berat.

Pemahaman yang baik tentang berbagai tipe kekuatan ini membantu pelatih dan
atlet merencanakan latihan yang sesuai untuk meningkatkan kinerja dalam cabang
olahraga tertentu.

a. Definisi Kekuatan Otot: Menurut Suharno HP yang dikutip oleh Samsul Munawar (2003:
8) mendefinisikan kekuatan sebagai kemampuan otot untuk mengatasi tahanan atau beban
saat menjalankan aktivitas. Dengan kata lain, kekuatan otot menggambarkan kemampuan
tubuh untuk menggerakkan anggota tubuhnya dan mengatasi hambatan yang mungkin
ada.
b. Kategori Latihan Kekuatan Otot: Menurut Santoso Giriwijoyo (2005: 72-73), latihan
kekuatan otot dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:Kontraksi Isometrik: Latihan ini
melibatkan otot tetap dalam posisi tertentu tanpa perubahan panjang otot, seperti menahan
beban tanpa pergerakan.Kontraksi Isotonik: Latihan ini melibatkan otot dengan
perubahan panjang otot, seperti angkat beban dengan gerakan.Kontraksi Isokinetik:
Latihan ini melibatkan otot dengan kecepatan tetap, seperti menggunakan alat khusus.
c. Peran Otot Tungkai dalam Sepakbola: Otot tungkai memainkan peran yang sangat besar
dalam aktivitas sepakbola. Gerakan seperti lari, menggiring bola, dan menendang bola
adalah inti dari permainan ini, dan kekuatan otot tungkai sangat berpengaruh pada
kemampuan pemain dalam melakukan gerakan-gerakan ini.
d. Hubungan dengan Keberhasilan dalam Menggiring Bola: Terdapat hipotesis bahwa ada
hubungan antara kekuatan otot tungkai dan kemampuan seorang pemain dalam
menggiring bola dengan baik. Ini berarti pemain yang memiliki otot tungkai yang kuat
cenderung lebih berhasil dalam mengatasi hambatan dan menjalankan gerakan-gerakan
penting dalam permainan sepakbola.

3. Hubungan Fleksibilitas Kekuatan Otot Tungkai Dengan Kemampuan Menggiring


Bola

Fleksibilitas otot tungkai memainkan peran penting dalam kemampuan


menggiring bola dalam permainan sepak bola. Otot yang fleksibel dapat membantu

10
pemain melakukan gerakan lebih leluasa dan efisien, termasuk menggiring bola.
Beberapa cara fleksibilitas otot berpengaruh pada kemampuan menggiring bola meliputi:

a. Rentang Gerakan: Fleksibilitas otot memungkinkan pemain untuk memiliki rentang


gerakan yang lebih besar dalam persendian, seperti pergelangan kaki dan lutut. Ini
membantu dalam mengontrol dan mengarahkan bola dengan lebih baik.
b. Teknik Dribbling: Dalam teknik dribbling, pemain perlu menggunakan otot tungkai untuk
mengendalikan bola dan menjaga keseimbangan. Fleksibilitas otot membantu dalam
melakukan gerakan-gerakan dribbling yang kompleks dengan lebih mudah.
c. Manuver Tubuh: Fleksibilitas otot memungkinkan pemain untuk lebih mudah
menyesuaikan posisi tubuhnya untuk menghadapi lawan atau menghindari tekel. Ini
meningkatkan kemampuan pemain dalam menjaga bola dari jangkauan lawan.
d. Pencegahan Cedera: Otot yang lebih fleksibel cenderung lebih tahan terhadap cedera.
Pemain yang memiliki otot yang fleksibel lebih mungkin dapat menghindari cedera otot
yang dapat mengganggu kemampuan mereka untuk menggiring bola.

Namun, penting untuk diingat bahwa fleksibilitas hanya salah satu aspek dalam
kemampuan menggiring bola. Keterampilan dasar, seperti kontrol bola, penglihatan
lapangan, dan ketepatan, juga sangat penting. Oleh karena itu, sebaiknya pemain sepak
bola berlatih untuk meningkatkan fleksibilitas otot tungkai mereka sejalan dengan
pengembangan keterampilan teknis dan pemahaman taktis dalam permainan sepak bola.

Kekuatan memang merupakan unsur yang sangat penting dalam berbagai aktivitas
olahraga, termasuk sepakbola. Ini memiliki peran yang signifikan dalam menggerakkan
tubuh, mencegah cedera, dan meningkatkan kemampuan atlet. Kekuatan otot tungkai
khususnya memiliki dampak besar dalam permainan sepakbola.

Pentingnya kekuatan otot tungkai dalam menggiring bola dan melakukan gerakan
lain dalam sepakbola tidak dapat diabaikan. Pemain yang memiliki kekuatan otot tungkai
yang baik cenderung lebih mampu mengatasi hambatan dan melakukan gerakan-gerakan
yang dibutuhkan dalam permainan ini, seperti mengubah arah, dribbling, dan menggiring
bola.

Oleh karena itu, penelitian untuk menentukan apakah ada hubungan yang
signifikan antara kekuatan otot tungkai dan keterampilan menggiring bola dalam

11
permainan sepakbola adalah penting. Hal ini dapat memberikan pemahaman yang lebih
dalam tentang peran kekuatan otot dalam keterampilan sepakbola dan mungkin
membantu pelatih dan pemain dalam meningkatkan kinerja mereka di lapangan.

4. Koordinasi Mata-Kaki

Menurut Djoko Pekik (2002:77) koordinasi adalah kemampuan melakukan gerak


pada berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan tepat secara efisien.

a. Koordinasi dalam Olahraga : Koordinasi merupakan kemampuan atlet untuk


mengendalikan gerakan tubuh mereka dengan akurasi, kecepatan, dan efisiensi. Ini
melibatkan penggabungan berbagai elemen gerakan yang berbeda, termasuk gerakan
tubuh, tangan, kaki, serta penggunaan penglihatan dan persepsi ruang.
b. Koordinasi Mata Kaki dalam Sepakbola : Dalam permainan sepakbola, koordinasi mata
kaki menjadi sangat penting karena pemain harus mampu melihat bola dan, pada saat
yang bersamaan, mengatur gerakan kaki mereka untuk mengontrol bola, menggiringnya,
mengumpan, atau menendangnya. Keterampilan ini memerlukan koordinasi yang sangat
baik antara penglihatan dan gerakan fisik.
c. Pentingnya Koordinasi Mata Kaki : Koordinasi mata kaki yang baik dalam sepakbola
meningkatkan kemampuan seorang pemain untuk:
1) Menggiring bola dengan akurat dan cepat.
2) Menangani bola dalam situasi yang dinamis dan penuh tekanan
dari lawan.
3) Mengintegrasikan penglihatan dan pergerakan kaki untuk
membuat keputusan yang cepat dan tepat, seperti memilih arah dan
kekuatan saat menendang atau mengumpan bola.
4) Beradaptasi dengan perubahan situasi lapangan yang seringkali
tidak terduga.
d. Latihan Koordinasi Mata Kaki : Untuk meningkatkan koordinasi mata kaki, pemain
sepakbola melakukan latihan yang melibatkan gerakan kaki yang kompleks, seperti
dribbling, menggiring bola, dan menendang. Ini membantu mereka mengasah
kemampuan untuk melihat bola, memproses informasi, dan merespons dengan gerakan
kaki yang sesuai.

12
e. Keterkaitan dengan Kesuksesan dalam Sepakbola : Kemampuan koordinasi mata kaki
yang baik dapat menjadi perbedaan antara pemain yang mampu mengatasi situasi dalam
permainan dan pemain yang cenderung kehilangan kendali. Oleh karena itu, koordinasi
mata kaki adalah faktor kunci dalam keberhasilan seorang pemain dalam permainan
sepakbola.

Dengan demikian, pemahaman dan pengembangan koordinasi mata kaki adalah


esensial bagi para pemain sepakbola yang ingin meningkatkan keterampilan teknis
mereka dan berkontribusi secara signifikan dalam permainan. Latihan yang teratur dan
fokus pada koordinasi mata kaki dapat membantu pemain menjadi lebih mahir dalam
mengendalikan bola dan membuat keputusan yang tepat di lapangan.

5. Hubungan Koordinasi Mata-Kaki Dengan Kemampuan Menggiring Bola

Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dengan berbagai tingkat


kesukaran dengan cepat, efisien, dan penuh ketepatan (Rusli Lutan, 2000: 77). Ini adalah
keterampilan yang diperlukan dalam hampir semua cabang olahraga, termasuk sepakbola.
Seorang atlet yang memiliki koordinasi yang baik tidak hanya dapat menguasai
keterampilan dengan sempurna, tetapi juga mampu dengan mudah dan cepat
mengadaptasi keterampilan baru.

Koordinasi yang baik memungkinkan seseorang untuk berpindah dengan cepat


antara pola gerakan yang berbeda. Lebih dari itu, koordinasi berperan penting dalam
menjaga keseimbangan antara otak kanan dan kiri. Oleh karena itu, latihan koordinasi
menjadi penting, terutama bagi siswa, untuk mengembangkan berbagai aspek
kemampuan fisik dan mental mereka.

Dalam konteks latihan koordinasi untuk siswa tingkat atas, pendekatan yang
digunakan mencakup gerakan dasar yang menyenangkan untuk menghindari rasa bosan.
Gerakan tersebut mencakup variasi lompat, loncat, dan gerakan kaki yang dipadukan
dengan arah pandangan mata. Dalam permainan sepakbola, di mana gerakan kaki sangat
dominan, koordinasi antara mata dan kaki menjadi kunci. Dalam keterampilan
menggiring bola, koordinasi mata kaki menjadi hal yang penting karena pemain perlu
memusatkan perhatian pada gerakan kaki mereka sambil memantau situasi sekitar. Oleh

13
karena itu, penting untuk melakukan penelitian guna memahami apakah pemain dengan
koordinasi mata kaki yang baik dapat menggiring bola dengan lebih baik.

6. Keterampilan Menggiring Bola

Salah satu aspek menarik dalam sepakbola adalah kemampuan seorang pemain
untuk menguasai teknik menggiring bola dengan baik dan melewati musuhnya.
Menggiring bola, sebagaimana dijelaskan oleh Sukatamsi (2001: 3.3), adalah gerakan lari
menggunakan bagian kaki untuk mendorong bola agar terus bergulir di atas tanah secara
berkelanjutan. Keterampilan menggiring bola memiliki peran penting dalam permainan
sepakbola.

Menurut Danny Mielke (2007: 1), "Dribbling adalah keterampilan dasar dalam
sepakbola karena semua pemain harus mampu menguasai bola saat bergerak, berdiri, atau
bersiap melakukan operan atau tembakan." Pemain dapat menggiring bola menggunakan
berbagai bagian kaki, seperti sisi bagian dalam, sisi bagian luar, atau bahkan punggung
kaki.Selain itu, perubahan arah dan perubahan kecepatan sangat penting dalam
menggiring bola, seperti yang dijelaskan oleh Thomas (2009). Perubahan arah
memungkinkan pemain untuk mengubah jalur pergerakan bola, sedangkan perubahan
kecepatan dapat digunakan untuk membingungkan lawan dengan bergerak dari lambat ke
cepat atau sebaliknya.

Tujuan utama dari menguasai teknik menggiring bola adalah untuk melewati
lawan, mencari peluang memberikan umpan kepada rekan setim dengan akurat, dan
menjaga kendali atas bola. Ada beberapa cara teknik menggiring bola, termasuk
menggunakan bagian luar kaki, bagian dalam kaki, dan bahkan punggung kaki, yang
memungkinkan pemain untuk memilih pendekatan yang sesuai dengan situasi dalam
permainan.

Menurut Budi Sutrisno dan Muhammad Bazin Khafidi (2010: 6), menggiring bola
merujuk kepada aksi membawa bola dengan cepat ke depan melalui passing-passing
pendek dari kedua kaki secara bergantian. Dari beberapa pandangan di atas, dapat
disimpulkan bahwa menggiring bola merupakan salah satu keterampilan dasar yang
sangat penting dalam sepakbola, terutama ketika tim sedang menyerang. Keterampilan
ini digunakan untuk mengalahkan lawan dan menciptakan peluang memberikan umpan

14
yang akurat kepada rekan setim. Seorang pemain sepakbola yang mahir dalam
menggiring bola dengan lincah dan cepat memiliki potensi untuk mengacaukan
pertahanan lawan. Namun, penting untuk diingat bahwa sepakbola adalah olahraga tim,
sehingga tidak boleh bersikap egois. Setiap pemain harus menguasai teknik menggiring
bola dengan baik untuk dapat berkontribusi dengan baik dalam permainan. Berikut ini
adalah gambar teknik menggiring bola :

Gambar diatas menjelaskan tiga cara menggiring bola, yakni dengan kaki bagian
dalam, kaki bagian luar, dan punggung. Untuk penjelasan lebih detail sebagai berikut :

a. Untuk menggiring bola dengan kaki bagian dalam dalam permainan sepakbola, berikut
adalah langkah-langkahnya:
1) Posisi Tubuh : Pastikan tubuh Anda berdiri dengan kaki selebar bahu, dengan berat
badan merata di kedua kaki. Posisi ini memberi Anda stabilitas yang baik.
2) Pandangan : Selalu pertahankan pandangan ke bola dan lapangan. Ini akan
membantu Anda mengontrol bola dan mengantisipasi gerakan pemain lawan.
3) Kontrol Bola : Gunakan kaki bagian dalam (bagian dalam telapak kaki) untuk
mengenai bola. Sentuhlah bola dengan lembut agar Anda dapat mengontrolnya
dengan baik.
4) Sentuhan Ringan : Ketika bola mendekati kaki Anda, berikan sentuhan ringan agar
bola tetap dekat dengan kaki Anda. Anda dapat menggunakan bagian dalam kaki
Anda untuk menggerakkan bola.

15
5) Langkah Pendek : Gerakan kaki Anda dengan langkah pendek dan cepat. Ini
membantu Anda mempertahankan kendali atas bola.
6) Latih Kedua Kaki : Penting untuk melatih kedua kaki Anda agar bisa menggiring
bola dengan baik menggunakan kaki bagian dalam. Hal ini akan membuat Anda
lebih fleksibel di lapangan.
7) Praktik : Latihan adalah kunci. Cobalah berlatih menggiring bola dengan kaki
bagian dalam secara teratur untuk meningkatkan kemampuan Anda.
8) Ingat, menggiring bola dengan kaki bagian dalam adalah keterampilan dasar
dalam sepakbola, dan dengan latihan yang cukup, Anda akan menjadi lebih mahir
dalam mengendalikan bola dengan kaki ini
.
b. Menggiring bola dengan kaki bagian luar adalah teknik penting dalam sepakbola. Berikut
langkah-langkahnya:
1) Posisi Tubuh : Pastikan postur tubuh Anda tegak, mata fokus pada bola,
dan berat badan terdistribusi merata di kedua kaki.
2) Pergelangan Kaki : Gunakan bagian luar kaki untuk mengenai bola.
Pastikan pergelangan kaki Anda fleksibel.
3) Sentuhan Ringan : Ketika bola mendekati kaki Anda, lakukan sentuhan
ringan menggunakan bagian luar kaki Anda untuk mengendalikan bola.
4) Gerakan Melingkar : Gunakan gerakan melingkar dengan kaki Anda untuk
menjaga bola tetap bergerak, jangan biarkan bola terlalu dekat dengan kaki
Anda.
5) Latih Koordinasi : Latih koordinasi antara mata dan kaki untuk
menggiring bola dengan akurasi. Ini akan membutuhkan latihan yang
berkelanjutan.
6) Kecepatan dan Ketepatan : Perluas latihan Anda untuk menggiring bola
dengan cepat dan akurat menggunakan bagian luar kaki. Latihan dribbling,
perubahan arah, dan gerakan-gerakan lainnya.
7) Praktikkan di Lapangan : Terapkan teknik ini dalam situasi permainan
nyata di lapangan untuk meningkatkan kemampuan Anda saat bermain
sepakbola.

16
Ingatlah untuk selalu berlatih dengan konsisten dan bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan Anda dalam menggiring bola dengan kaki bagian luar.

c. Menggiring bola dengan punggung kaki dalam permainan sepakbola memerlukan


keterampilan yang baik. Berikut langkah-langkahnya:
1) Letakkan bola di depan kaki Anda.
2) Gunakan punggung kaki bagian dalam untuk menggiring bola. Jaga kaki
Anda agak terangkat dan kencangkan otot-otot betis.
3) Cobalah untuk menjaga sentuhan bola Anda lembut dan terkendali. Jangan
terlalu keras atau terlalu lembut.
4) Jaga kepala Anda tetap terangkat untuk melihat situasi di lapangan.
5) Praktikkan menggiring bola dengan punggung kaki dari berbagai arah dan
kecepatan untuk meningkatkan keterampilan Anda.
Latihan dan konsistensi dalam berlatih akan membantu Anda menguasai teknik
menggiring bola dengan punggung kaki dalam permainan sepakbola.

B. Penelitian Yang Relevan

Untuk memperluas dan mendukung persiapan penelitian ini, peneliti mencari


sumber-sumber penelitian yang ada dan relevan dengan topik yang akan diteliti. Hasil
penelitian yang berkaitan dengan topik ini sangat penting untuk menjadi dasar dalam
menyusun kerangka berfikir. Dalam hal ini, fokus utama adalah pada kerangka berfikir.
Kerangka berfikir merupakan bagian terpenting dalam sebuah penelitian karena dapat
membantu mengarahkan ide-ide dan memberikan kejelasan atas tujuan dari penelitian
tersebut. Oleh karena itu, pengumpulan informasi tentang kerangka berfikir dari berbagai
sumber sangatlah penting :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Zidni Husni Hukmawan (2016)" Hubungan Antara
Kekuatan Otot Tungkai, Kelentukan Togok, dan Kelincahan Dengan Keterampilan
Menggiring Bola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta ekstrakulikuler futsal
SMP Negeri 2 Banguntapan memiliki hubungan kuat antara kekuatan otot tungkai
(0.745), kelincahan (0.742), koordinasi mata-kaki (0.781), serta ketiga variabel tersebut
secara bersama-sama (0.926) terhadap keterampilan menggiring bola. Dari ketiga

17
variabel bebas tersebut, koordinasi mata-kaki merupakan faktor paling berpengaruh
dalam meningkatkan keterampilan menggiring bola pada siswa yang mengikuti
ekstrakurikuler sepak bola di SMP Negeri 2 Banguntapan. Oleh karena itu, penting bagi
pelatih sepak bola untuk memperhatikan latihan-latihan yang dapat meningkatkan
koordinasi mata-kaki siswa agar dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam
menggiring bola.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Hendra Agus Setiono (2013) yang berjudul "Sumbangan
Kekuatan Otot Tungkai dan Kelentukan Pergelangan Kaki terhadap Kemampuan
Menggiring Bola Pada SSB INKA UNDIP". Penelitian ini menunjukkan hasil yang
menarik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan menggiring bola pada
pemain sepakbola SSB IKA UNDIP tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kekuatan otot tungkai dan kelentukan pergelangan kaki memainkan peran penting dalam
meningkatkan keterampilan tersebut. Meskipun begitu, penelitian juga menemukan
bahwa kekuatan otot tungkai dan kelentukan pergelangan kaki memberikan sumbangan
yang berbeda-beda terhadap keterampilan menggiring bola. Kekuatan otot tungkai hanya
memberikan sumbangan yang kecil, sedangkan kelentukan pergelangan kaki juga
memberikan sumbangan yang kecil namun tetap signifikan.
Dalam konteks ini, dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan keterampilan
menggiring bola pada pemain sepakbola SSB IKA UNDIP tahun 2012, diperlukan latihan
yang fokus pada pengembangan kekuatan otot tungkai dan kelentukan pergelangan kaki
secara simultan. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pelatih
atau pembina olahraga dalam merancang program latihan yang efektif untuk
meningkatkan keterampilan menggiring bola pada pemain sepakbola.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Andi Hidayah Mandala Putra (2019) berjudul "Kontribusi
Koordinasi Mata-Kaki, Keseimbangan dan Panjang Tungkai Terhadap Kemampuan
Menggiring Bola Dalam Permainan Sepak Bola". Dalam penelitian ini, dilakukan
pengujian hipotesis keempat yang menunjukkan adanya kontribusi secara simultan antara
koordinasi mata kaki, keseimbangan, dan panjang tungkai dengan kemampuan
menggiring bola dalam permainan sepakbola oleh murid SDN 3 Sungguminasa
Kabupaten Gowa. Hasil perhitungan menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,740
yang dijelaskan melalui persamaan regresi Ŷ = 33,891 + -0,099X1 + -0,058X2 + -
0,151X3.

18
Dari hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa koordinasi mata kaki, keseimbangan
dan panjang tungkai dapat menjadi prediktor yang baik bagi kemampuan menggiring bola
dalam permainan sepakbola Hasil pengujian hipotesis pertama, kedua dan ketiga juga
semakin diperkuat oleh hasil pengujian hipotesis keempat ini. Oleh karena itu, jika
koordinasi mata kaki, keseimbangan dan panjang tungkai berkategori baik pada pemain
sepakbola maka kemampuan menggiring bola juga akan lebih baik. Hal ini sangat penting
untuk diketahui agar pelatih atau guru olahraga dapat memberikan latihan yang tepat guna
meningkatkan kemampuan menggiring bola pada murid-murid mereka.
Dalam kerangka berfikir penelitian ini, kita dapat menyimpulkan bahwa koordinasi
mata kaki, keseimbangan dan panjang tungkai memiliki peran penting dalam
meningkatkan kemampuan menggiring bola pada pemain sepakbola. Oleh karena itu,
penting bagi para pelatih atau guru olahraga untuk memberikan latihan yang terfokus pada
aspek-aspek tersebut agar murid-murid mereka dapat mencapai potensi maksimal dalam
bermain sepakbola.

C. Kerangka Berfikir

Sepak bola merupakan olahraga yang dimainkan oleh dua tim dengan tujuan
mencetak gol melalui cara menyepak bola ke gawang lawan. Tiap tim terdiri dari 11
pemain, termasuk seorang kiper yang berada di depan gawang untuk menghalangi bola
masuk ke dalam gawang mereka.

Tujuan utama dalam sepak bola adalah mencetak gol dengan mengirimkan bola ke
dalam gawang lawan. Pertandingan biasanya terdiri dari dua babak, masing-masing
dengan durasi waktu tertentu, dan pemenangnya ditentukan oleh jumlah gol yang dicetak
oleh tiap tim. Tim yang berhasil mencetak lebih banyak gol daripada lawannya pada akhir
pertandinganlah yang memenangkan pertandingan tersebut. Kemenangan dapat menjadi
tujuan bagi sebuah tim untuk meraih gelar, trofi atau prestise tinggi. Oleh karena itu,
setiap kali bertanding, tiap-tiap tim berusaha keras mendapatkan kemenangan demi
kesuksesan mereka di kompetisi.

Selain fokus pada upaya menyerang dan mencetak gol, tiap-tiap tim juga harus
memiliki strategi bertahan guna mencegah lawannya melakukan hal serupa. Ini dilakukan
melalui menjaga posisi di daerah pertahanan serta menghalangi usaha-usaha pemain
lawan untuk melepaskan tendangan ke arah gawang mereka sendiri. Sebuah sistem

19
pertahananan yang kuat merupakan bagian penting dari permainan sepakbola dan sangat
membantu menjaga keunggulan sebuah tim atas pesaingnya.

Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa kemampuan teknis individu para pemain
akan meningkat ketika diberikan pelatihan secara rutin selama beberapa pekan berturut-
turut.

1. Hubungan Kekuatan dan Fleksibilitas Otot Tungkai Terhadap Kemampuan


Menggiring Bola Pada Permainan Sepak Bola
Hubungan antara kekuatan dan fleksibilitas otot tungkai dengan kemampuan
menggiring bola dalam permainan sepak bola merupakan aspek penting dalam prestasi
atletik. Kekuatan otot tungkai, terutama otot-otot yang terlibat dalam menggiring bola
seperti otot paha dan betis, memungkinkan pemain untuk menghasilkan tenaga yang
cukup untuk menggerakkan bola dengan kontrol dan daya.
Sementara itu, fleksibilitas otot dan sendi juga berperan penting. Fleksibilitas yang
memadai dalam otot dan sendi dapat meningkatkan rentang gerakan yang diperlukan
untuk menggiring bola dengan efisien dan menghindari cedera. Dalam permainan sepak
bola, menggiring bola memerlukan gerakan yang kompleks, termasuk dribbling dengan
kaki yang berbeda dan mengubah arah dengan cepat. Fleksibilitas yang baik dapat
membantu pemain melakukan gerakan-gerakan ini dengan lancar.
Dengan demikian, kekuatan dan fleksibilitas otot tungkai berperan penting dalam
kemampuan menggiring bola dalam permainan sepak bola. Latihan yang tepat untuk
meningkatkan kedua aspek ini dapat membantu pemain menjadi lebih terampil dalam
mengendalikan bola di lapangan.

2. Hubungan Koordinasi Mata-Kaki Terhadap Kemampuan Menggiring Bola Pada


Permainan Sepak Bola
Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dengan berbagai tingkat
kesulitan dengan cepat, efisien, dan tingkat ketepatan yang tinggi sangat penting.
Koordinasi mata-kaki mengacu pada kemampuan untuk mengoordinasikan gerakan mata
dan kaki secara bersamaan dan tepat.
Dalam sepak bola, kemampuan ini memungkinkan pemain untuk melihat bola,
memperkirakan pergerakan pemain lawan, dan menggerakkan kaki dengan cepat dan
akurat untuk mengendalikan bola.Dalam menggiring bola, pemain perlu melihat posisi

20
bola, rekan setim, serta pemain lawan yang mungkin mencoba merebut bola. Kemudian,
mereka harus dapat menggerakkan kaki dengan tepat untuk mempertahankan bola dari
pemain lawan dan mengarahkannya sesuai dengan tujuan permainan.

3. Hubungan Kekuatan dan Fleksibilitas Otot Tungkai Serta Koordinasi Mata-Kaki


Terhadap Kemampuan Menggiring Bola Pada Permainan Sepak Bola
Kekuatan dan fleksibilitas otot tungkai, bersama dengan koordinasi mata-kaki,
memiliki peran penting dalam kemampuan menggiring bola dalam permainan sepak bola.
Diantaranya sebagai berikut:
a. Kekuatan Otot Tungkai: Kekuatan otot tungkai, terutama otot-otot yang digunakan untuk
menggiring bola seperti otot paha dan betis, memungkinkan pemain untuk menghasilkan
tenaga yang cukup untuk menggerakkan bola dengan kontrol dan daya. Kekuatan ini
memungkinkan pemain untuk menghadapi tekanan dari pemain lawan dan menjaga
kendali atas bola.
b. Fleksibilitas Otot Tungkai: Fleksibilitas yang baik dalam otot-otot tungkai dan sendi
memungkinkan pemain untuk melakukan gerakan-gerakan yang diperlukan dalam
menggiring bola dengan lebih leluasa. Fleksibilitas membantu dalam meningkatkan
rentang gerakan yang memungkinkan pemain untuk menggiring bola dengan efisien dan
mengubah arah dengan lancar.
c. Koordinasi Mata-Kaki: Kemampuan untuk mengkoordinasikan gerakan mata dan kaki
sangat penting dalam menggiring bola. Dengan koordinasi yang baik, pemain dapat
melihat bola dengan jelas, memperkirakan pergerakan pemain lawan, dan menggerakkan
kaki dengan tepat untuk mengendalikan bola sesuai dengan situasi di lapangan.
Ketiga elemen ini saling berinteraksi dalam proses menggiring bola. Pemain yang
memiliki kombinasi kekuatan dan fleksibilitas otot tungkai yang baik, serta koordinasi
mata-kaki yang baik, akan cenderung memiliki kemampuan menggiring bola yang lebih
unggul. Oleh karena itu, pemain sering menjalani latihan yang berfokus pada
pengembangan ketiga aspek ini untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam
permainan sepak bola.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah pernyataan sementara mengenai hubungan yang mungkin ada


antara variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian (KBBI, 2007: 404). Hipotesis

21
adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian, merupakan patokan atau
dugaan yang perlu diuji dalam penelitian. Hasil dari penelitian akan membuktikan apakah
hipotesis tersebut benar atau salah, diterima atau ditolak.

1. Ada hubungan antara kekuatan dan fleksibilitas otot tungkai terhadap Keterampilan
menggiring bola pada siswa peserta Sekolah Sepak Bola Bintang Muda Jati Gunung.
2. Ada hubungan antara koordinasi mata-kaki terhadap Keterampilan menggiring bola pada
siswa peserta Sekolah Sepak Bola Bintang Muda Jati Gunung.
3. Ada hubungan antara kekuatan, kelincahan dan koordinasi Mata kaki terhadap
keterampilan menggiring bola (dribbling) dalam Peserta Sekolah Sepak Bola Bintang
Muda Jati Gunung.

22
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasi yang bertujuan untuk menemukan
adanya hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Seperti yang dijelaskan oleh
Suharsimin Arikunto (2010: 313), penelitian korelasi juga bertujuan untuk mengetahui
seberapa erat hubungan tersebut serta apakah hubungan tersebut memiliki arti atau tidak.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah tes unjuk kerja keterampilan
menggiring bola sepakbola.

Gambar. Kerangka Alur Pemikiran

Keterangan :

Variabel Bebas :

X1 = Kekuatan Fleksibilitas Otot Tungkai


XY = Koordinasi Mata-Kaki

Variabel Terikat :

Y1 = Kemampuan Menggiring Bola

23
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian korelasi yang dilakukan
dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk menemukan hubungan antara variabel-
variabel tertentu melalui penggunaan metode tes unjuk kerja keterampilan menggiring
bola sepakbola. Selain itu, aspek tempat dan waktu pelaksanaannya juga menjadi
perhatian utama dalam rangka memastikan kevalidan hasil penelitian.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Sepak Bola Bintang Muda yang berada di desa
Jati Gunung,kecamatan Tulakan. Penelitian dilaksanakan selama periode tertentu dengan
waktu penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Tempat dan waktu penelitian yang
tepat sangat penting untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat dan representatif.
Oleh karena itu, lokasi penelitian dan jangka waktu penelitian harus dipilih dengan cermat
agar data dapat dikumpulkan secara efektif dan efisien.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal
dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 2 (dua) bulan, 1 bulan
pengumpulan data dan 1 bulan pengolahan data yang meliputi penyajian dalam bentuk
skripsi dan proses bimbingan berlangsung.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2010:173) populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang


terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam
konteks penelitian, populasi penelitian merujuk pada keseluruhan objek atau subjek
penelitian yang akan diteliti. Di sisi lain, sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel biasanya diambil secara acak
untuk mewakili populasi secara keseluruhan.

Variabel penelitian juga menjadi konsep penting dalam pengumpulan data dan
analisis dalam penelitian. Variabel dapat didefinisikan sebagai faktor atau elemen yang
dapat berubah atau bervariasi dalam sebuah studi. Ada dua jenis variabel dalam penelitian,
yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah faktor yang

24
dikendalikan oleh peneliti, sedangkan variabel dependen adalah faktor yang diamati
untuk melihat apakah ada perubahan akibat dari variabel independen.

Dalam penelitian ini, populasi yang diambil sebanyak 40 orang. Hal ini disesuaikan
dengan jumlah peserta Sekolah Sepak Bola Bintang Muda Jati Gunung yang sama
besarnya. Variabel penelitian yang akan diteliti juga sudah ditentukan dengan jelas.
Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang akurat dan
bermanfaat bagi perkembangan olahraga sepak bola di daerah tersebut.

Penelitian ini menggunakan sampel non-probability yang berarti tidak mengambil


keseluruhan populasi dan akan mengambil sampel 30 orang secara acak.

D. Variabel Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengeksplorasi keterkaitan antara dua variabel
bebas, yakni fleksibilitas kekuatan otot tungkai dan koordinasi mata-kaki, dengan satu
variabel terikat yang berkaitan dengan kemampuan menggiring bola dalam permainan
sepak bola. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan teknik dan instrumen penelitian
yang telah disusun secara cermat dan teliti.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti akan menggunakan pendekatan kuantitatif


dan memilih sampel yang representatif dari populasi yang dituju. Selain itu, akan
dilakukan pengumpulan data melalui observasi langsung terhadap para partisipan saat
bermain sepak bola serta penggunaan alat ukur yang akurat dan terpercaya untuk
mengukur fleksibilitas kekuatan otot tungkai dan koordinasi mata-kaki serta kemampuan
menggiring bola. Data yang dihasilkan akan dianalisis secara statistik agar dapat ditarik
kesimpulan mengenai hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam
penelitian ini.

E. Teknik dan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merujuk pada peralatan atau fasilitas yang digunakan oleh para
peneliti dalam proses pengumpulan data agar pekerjaan mereka menjadi lebih efektif dan
efisien. Dengan menggunakan instrumen penelitian, para peneliti dapat memperoleh hasil
yang lebih akurat, komprehensif, dan sistematis sehingga mudah untuk diolah. Seperti
yang dijelaskan oleh Arikunto (2006:160), penggunaan instrumen penelitian sangat

25
penting bagi keberhasilan sebuah studi karena dapat membantu meningkatkan kualitas
data yang dikumpulkan.

Berbagai jenis instrumen penelitian dapat digunakan tergantung pada tujuan dan
metode penelitian yang dilakukan, seperti kuesioner, wawancara, observasi, dan
sebagainya. Karena itu, pemilihan instrumen penelitian yang tepat menjadi faktor penting
dalam menjamin keberhasilan sebuah studi.

1. Tes Fleksibilitas dan Kekuatan Otot Tungkai (Standing Long Jump Test) (Ismaryati,
2006:61)

a. Tujuan : Untuk mengukur power otot tungkai ke arah depan.


b. Perlengkapan :
1) Lantai pasir yang datar dan rata, tidak licin
2) Meteran
3) Bahan lain untuk membuar garis batas.
4) Bahan lain yang dapat di gunakan untuk memberi tanda hasil lompatan.
c. Pelaksanaan tes
1) Testi berdiri dibelakang garis batas, kaki sejajar, lutut ditekuk, dan kedua tangan di
belakang.
2) Tanpa menggunakan awalan, kedua kaki menolak secara bersama dan melompat kedepan
sejauh-jauhnya.
3) Jarak lompat dihitung dari garis batas sampai dengan garis terdekat bagian anggota badan
yang menyentuh matras/pasir
4) Testi melakukan 3 kali lompatan.
5) Sebelum melakukan tes yang sesungguhnya testi boleh mencoba sampai dapat melakukan
gerakan yang benar.
d. Penilaian
1) Hasil lompatan diukur dari berkas pendaratan badan atau anggota badan yang terdekat
garis star sampai dengan garis start.
2) Nilai yang di peroleh testi adalah jarak loncatan sejauh yang diperoleh dari ketiga
loncatan.
3)

26
2. Tes Koordinasi Mata-Kaki

Tes ini menggunakan Mitcel Soccer Test yang diambil dari Ngatman (2001: 25) dan
bertujuan untuk mengukur kemampuan menggiring bola pada sepakbola. Tes dilakukan
di lapangan tes yang terdiri atas daerah sasaran dengan garis dinding rata berukuran
panjang 2,44 m dan tinggi dari lantai 1,22 m. Selain itu, daerah tendangan juga dibuat di
depan sasaran membentuk segi empat dengan ukuran 3,65 m dan 4,23 m serta berjarak
sejauh 1,83 m dari dinding sasaran.

Dalam tes ini, peserta diminta untuk menggiring bola sejauh mungkin melalui daerah
tendangan hingga mencapai sasaran. Nilai yang didapat akan menjadi indikator
kemampuan peserta dalam menguasai teknik menggiring bola. Tes ini memiliki validitas
sebesar 0.860 yang menunjukkan bahwa alat ukur ini dapat digunakan secara efektif
dalam mengukur kemampuan menggiring bola pada sepakbola.

Selain itu, reliabilitas tes ini juga cukup tinggi yaitu sebesar 0.871 sehingga dapat
dipercaya hasilnya secara konsisten setiap kali dilakukan pengukuran. Dengan demikian,
tes Kemampuan Menggiring menggunakan Mitcel Soccer Test merupakan salah satu alat
ukur yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kemampuan individu dalam menguasai
teknik dasar sepakbola dan meningkatkan performa mereka di lapangan hijau.

Gambar, Tes Koordinasi Mata-Kaki


Sumber : Ngatman (2001:25)

27
a. Tujuan : Untuk mengukur kemampuan koordinasi mata kaki dalam permainan
sepakbola.
b. Alat dan Perlengkapan :
1) Bola Sepak.
2) Stopwatch.
3) Peluit.
4) Lapangan atau tempat tes berdinding.
5) Kapur atau garis pembatas.
c. Pelaksanaan Tes :
1) Bola diletakan di belakang garis batas yaitu 1,83 meter didepan sasaran.
2) Teste berdiri dibelakang garis batas dekat bola dan menghadap kesasaran.
3) Pada tes ini, peserta diminta untuk menyepak bola ke tembok sasaran dan
mengembalikannya secepat mungkin selama 20 detik. Tidak ada informasi tambahan
yang diberikan.
d. Pencatat Hasil
Penilaian diambil dari banyaknya sepakan yang sah selama 20 detik.

3. Tes Kemampuan Kemampuan Menggiring

Tes keterampilan menggiring bola akan diadakan sesuai dengan pedoman tes yang
disusun oleh Nurhasan (2007: 212). Tes ini memiliki validitas sebesar 0.700 dan
reliabilitas sebesar 0.818. Alasan penggunaan tes ini adalah untuk mengukur kemampuan
siswa dalam menguasai teknik menggiring bola (dribbling) dengan lebih spesifik. Untuk
menganalisis data dari tes tersebut, digunakan teknik analisis yang sesuai dengan tujuan
penelitian yang telah ditetapkan. Dengan demikian, hasil dari tes keterampilan
menggiring bola dapat diperoleh secara akurat dan bermanfaat bagi pengembangan
kemampuan siswa dalam olahraga sepak bola.

a. Tujuan : Mengukur keterampilan, kelincahan, dan kecepatan kaki dalam memainkan bola.
b. Alat dan Perlengkapan :
1) Bola.
2) Stopwatch.
3) Cone
4) Tiang bendera.

28
5) Peluit.
c. Pelaksanaan Tes :
1) Pada aba-aba “siap” testee berdiri di belakang garis start dengan bola dalam penguasaan
kakinya.
Pada aba-aba “Ya” testee mulai menggiring bola ke arah kiri melewati rintangan pertama
dan selanjutnya menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah
ditetapkan sampai ia melewati garis finish.
2) Salah arah dalam menggiring bola, ia harus memperbaikinya tanpa menggunakan anggota
badan selain kaki di mana melakukan kesalahan dan selama itu pula stopwatch tetap jalan.
3) Menggiring bola dilakukan oleh kaki kanan dan kiri secara bergantian, atau minimal salah
satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.
Gerakan tersebut dinyatakan gagal apabila:
1) Testee menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki saja.
2) Testee menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah.
3) Testee menggunakan anggota badan selain kaki pada saat menggiring bola.

Gambar, Tes Kemampuan Menggiring Bola


Sumber : Nurhasan (2007:212)
d. Pencatat Hasil
Waktu yang ditempuh oleh testi mulai dari aba-aba “Ya” sampai ia melewati garis finish.
Waktu dicatat sampai sepersepuluh detik.

29
F. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei, yang
melibatkan penggunaan tes dan pengukuran. Suharsimi Arikunto (2010: 84) menjelaskan
bahwa survei adalah suatu pendekatan umum untuk mengumpulkan data dari sejumlah
unit atau individu dalam waktu yang bersamaan. Metode penelitian ini menuntut
pengambilan data dari berbagai unit, kelompok, atau individu secara serentak, dan ini
dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh mencerminkan situasi yang
sedang diamati.

Pentingnya metode ini adalah karena pengambilan data secara bersamaan


memungkinkan peneliti untuk memahami situasi yang sedang diteliti dengan baik. Dalam
survei, peneliti dapat merancang kuesioner atau instrumen pengukuran yang sesuai,
kemudian mengumpulkan data dari responden atau subjek penelitian. Ini dapat
melibatkan pengukuran seperti skala Likert, wawancara, atau observasi, tergantung pada
tujuan penelitian.

Dengan melakukan tes dan pengukuran dalam jangka waktu yang bersamaan,
peneliti dapat memastikan bahwa data yang diperoleh akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Hasil survei ini kemudian dapat digunakan untuk menganalisis
hubungan antara variabel-variabel yang sedang diteliti atau untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Ini adalah metode yang umum digunakan dalam penelitian ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid dan dapat diandalkan.

G. Teknis Analisis Data

Analisis data adalah langkah kunci dalam proses penelitian yang memungkinkan kita
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah yang sedang
diteliti. Ketika kita mengumpulkan data, data itu sendiri belum memberikan banyak
wawasan atau informasi. Oleh karena itu, analisis data diperlukan untuk mengurai,
menyusun, dan menginterpretasikan data agar kita dapat mengambil kesimpulan yang
valid. Dalam penelitian ini, ada rencana untuk membandingkan dua variabel. Ini berarti
kita ingin mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara variabel-variabel
tersebut.

30
Untuk melakukan ini, kami akan menggunakan alat analisis yang disebut Koefisien
Determinasi (R2). R2 adalah metrik yang akan membantu kita menilai sejauh mana
variabel-variabel ini saling berhubungan. Hasil dari analisis ini akan membantu kita
dalam pengambilan keputusan terkait dengan hipotesis yang telah diajukan dalam
penelitian.Penting untuk dicatat bahwa dalam menilai keputusan hipotesis, kita akan
menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5%. Ini adalah standar umum yang digunakan
dalam statistik untuk menentukan apakah hasil analisis data adalah hasil yang dapat
dipercaya atau tidak.

1. Uji Prasyarat

Untuk menentukan apakah distribusi data yang akan dianalisis memenuhi syarat atau
tidak, dilakukan uji prasyarat. Dalam penelitian ini, uji prasyarat melibatkan uji
normalitas dan linearitas. Tujuan uji ini adalah untuk menentukan apakah data tersebut
mengikuti distribusi normal dan apakah hubungannya linier atau tidak.

a. Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran data adalah suatu metode statistik yang digunakan untuk
menilai apakah data yang sedang dianalisis memiliki distribusi frekuensi yang dapat
dianggap sebagai distribusi normal. Distribusi normal adalah bentuk distribusi yang
simetris, di mana sebagian besar data terpusat di sekitar nilai tengahnya dengan ekor
distribusi yang meruncing ke kedua arah.

Pengujian normalitas ini penting dalam analisis statistik karena banyak metode
statistik, seperti uji-t dan analisis varians (ANOVA), mengasumsikan bahwa data
memiliki distribusi normal. Oleh karena itu, sebelum menggunakan metode-metode
tersebut, penting untuk memeriksa apakah data kita memenuhi asumsi normalitas.
Salah satu cara yang umum digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan
menggunakan uji Chi-Kuadrat. Uji Chi-Kuadrat adalah metode statistik yang digunakan
untuk membandingkan frekuensi observasi dengan frekuensi yang diharapkan dalam
suatu distribusi. Dalam konteks normalitas, kita mengamati sebaran data kita dan
membandingkannya dengan sebaran yang diharapkan jika data tersebut benar-benar
terdistribusi normal.

31
Rumus yang digunakan dalam uji normalitas Chi-Kuadrat dapat bervariasi
tergantung pada metode yang digunakan, tetapi intinya adalah menghitung nilai Chi-
Kuadrat yang menggambarkan sejauh mana data kita mendekati distribusi normal yang
diharapkan. Semakin kecil nilai Chi-Kuadrat, semakin mendekati data dengan distribusi
normal.
Jadi, dengan melakukan uji normalitas sebaran data, kita dapat menentukan sejauh
mana data kita sesuai dengan asumsi distribusi normal, yang penting dalam pengambilan
keputusan statistik dan analisis data oleh Suharsimi Arikunto (2010:333) dengan rumus
sebagai berikut :

Gambar, Rumus Chi Kuadrat


Sumber : https://dimutaribosisup.weebly.com

Kaidah yang digunakan untuk menentukan apakah suatu sebaran data dapat
dianggap normal atau tidak adalah jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (signifikan
> 0,05), maka sebaran dianggap normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi kurang dari
0,05 (signifikan < 0,05), maka sebaran dianggap tidak normal. Kaidah ini dijelaskan oleh
Jonathan Sarwono (2006: 25).
b. Uji Linearitas
Uji linieritas bertujuan untuk menentukan apakah variabel bebas yang digunakan
sebagai prediktor memiliki hubungan yang linier atau tidak dengan variabel terikat.
Jonathan Sarwono (2010: 120) menjelaskan bahwa keputusan diterima jika nilai
signifikansi kurang dari 0,05 (p < 0,05). Dengan kata lain, jika nilai p kurang dari 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
adalah linier.

32
2. Uji Hipotesis

a. Korelasi Sederhana
Teknik korelasi sederhana adalah salah satu metode statistik yang digunakan untuk
mengevaluasi hubungan antara dua variabel. Metode ini umumnya digunakan ketika kita
ingin menentukan sejauh mana dua variabel berhubungan satu sama lain. Hubungan ini
dapat berupa korelasi positif (ketika kenaikan dalam satu variabel berhubungan dengan
kenaikan dalam variabel lain) atau korelasi negatif (ketika kenaikan dalam satu variabel
berhubungan dengan penurunan dalam variabel lain).
Rumus korelasi product moment adalah salah satu cara umum untuk menghitung
korelasi sederhana. Rumus ini mengukur sejauh mana dua variabel bergerak bersamaan
dan mengukur hubungan linear antara keduanya. Rumus korelasi product moment
digunakan untuk menghasilkan koefisien korelasi, yang dapat berada dalam rentang -1
hingga 1. Nilai 1 menunjukkan korelasi positif sempurna, nilai -1 menunjukkan korelasi
negatif sempurna, dan nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan linear.
Dengan menggunakan rumus korelasi product moment, kita dapat mengukur dan
menginterpretasikan tingkat hubungan antara dua variabel dengan lebih jelas. Nilai
koefisien korelasi memberikan petunjuk tentang sejauh mana dua variabel berkolerasi dan
sejauh mana perubahan dalam satu variabel memengaruhi perubahan dalam variabel
lainnya.
Jadi, teknik korelasi sederhana dengan rumus korelasi product moment membantu
kita dalam menganalisis hubungan antara dua variabel dan mengevaluasi tingkat
korelasinya.

Gambar, Rumus Product Moment


Sumber : jasastatistikbandung.com

Keterangan:
rx𝑦: koefisien korelasi x dan y
N. : jumlah testi
Σx : jumlah skor testi

33
Σx2: jumlah skor kuadrat
Σy : jumlah skor testi
Σy2 : jumlah skor kuadrat
b. Korelasi Ganda
Untuk penghitungan koefisien korelasi ganda menggunakan rumus dari Sutrisno

Hadi (1995: 25) sebagai berikut:

Dalam analisis statistik, kaidah ini digunakan untuk menentukan apakah hubungan antara

dua variabel itu signifikan atau tidak. Mari kita bahas dengan lebih rinci:

1) Signifikansi Statistik : Untuk menilai signifikansi, kita melihat angka signifikansi,

biasanya disimbolkan sebagai p-value. Nilai p-value mengukur sejauh mana hasil yang

kita amati konsisten dengan hipotesis nol (hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada

hubungan antara variabel). Jika p-value kurang dari 0,05 (tingkat signifikansi 0,05), maka

kita biasanya menganggap hasil ini signifikan. Ini berarti ada bukti statistik yang cukup

untuk mendukung hubungan antara variabel tersebut.

2) Tidak Signifikan : Sebaliknya, jika p-value lebih besar dari 0,05, maka kita cenderung

menganggap hasil ini tidak signifikan. Artinya, tidak ada bukti statistik yang kuat yang

mendukung hubungan antara kedua variabel tersebut.

3) R Square (R²) : Untuk mengukur seberapa besar variabel bebas mempengaruhi variabel

terikat, kita menggunakan R Square atau R². Ini adalah angka yang berkisar antara 0

hingga 1. Nilai R Square mengindikasikan seberapa besar variasi dalam variabel terikat

yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Semakin besar nilainya, semakin besar

sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat.

4) Dengan demikian, kaidah ini membantu peneliti atau analis data untuk menilai apakah

ada hubungan yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti dan seberapa besar

variabel bebas memengaruhi variabel terikat.

34
DAFTAR PUSTAKA

Suharsimi Arikunto. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Muhajir, M. (2007). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta: Erlangga.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Ngatman. (2001). Tes dan Pengukuran. Yogyakarta : FIK UNY.

Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani: Prinsipprinsip dan
Penerapannya. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga.

Ismaryati. 2006. Tes Dan Pengukuran Olahraga. Sebelas Maret University Press.
Surakarta.
Ismaryati. 2008. Tes Dan Pengukuran Olahraga. Sebelas Maret University Press.
Surakarta.

Jonathan, Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Ismaryanti. (2006). Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta : Lembaga Pengembangan


Pendidikan dan UPT UNS Press.

Santoso, G.W. et al. (2005) Manusia dan Olahraga. Bandung : ITB.

Samsul Munawar. (2003). Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai, Kecepatan dan
Koordinasi Terhadap Ketepatan Shooting ke Gawang SMP N 4 Purbalingga. Skripsi.
Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas NegeriYogyakarta

Danny Mielke. (2007). Dasar-Dasar Sepakbola. Bandung: Pakar Raya.

Thomas. (2009). Skills School Training Manual. US Youth Soccer Technical


Departement

35
Sukatamsi. (2001). Permainan Besar I Sepakbola. Jakarta: Universitas Terbuka.

36

Anda mungkin juga menyukai