Anda di halaman 1dari 2

MELIMPAHNYA JUMLAH TENAGA KERJA

Permasalahan Ketenagakerjaan
Indonesia termasuk negara dengan tingkat penduduk yang cukup tinggi. Sayangnya, tidak semua
penduduk masuk ke dalam kelompok tenaga kerja. Tingkat pengangguran yang tidak rendah juga
membuat semakin dibutuhkannya lapangan kerja.

Apabila kebutuhan akan lapangan kerja tidak tersedia, maka akan timbul permasalahan
ketenagakerjaan di Indonesia. Dengan demikian, maka kita bisa kerucutkan bahwa salah satu yang
merupakan masalah ketenagakerjaan adalah lapangan kerja yang kurang luas.

Beberapa permasalahan yang mungkin muncul terkait dengan ketenagakerjaan:


Mutu Tenaga Kerja yang Relatif Rendah
Masalah ketenagakerjaan yang dihadapi oleh Indonesia adalah rendahnya mutu tenaga kerja. Salah
satu faktor yang menyebabkan rendahnya mutu tenaga kerja di Indonesia adalah tingkat pendidikan.

Rendahnya tingkat pendidikan dapat menyebabkan tenaga kerja di Indonesia minim akan
pengetahuan dan penguasaan teknologi.

Meskipun ada beberapa orang yang tingkat pendidikan rendah, namun dia bisa menyeimbangkan
kemampuan dan keahliannya dengan mereka yang sarjana.

Hal itu bisa karena faktor kerja keras, di mana mereka yang pendidikannya rendah akan berusaha
sekuat tenaga untuk belajar berbagai hal agar pengetahuan dan keahliannya meningkat, bisa dengan
belajar otodidak atau mengikuti kursus.

Oh iya, mutu tenaga kerja juga berpengaruh terhadap upah tenaga kerja. Semakin tinggi kualitas
tenaga kerja tersebut dilihat dari keahlian, jam terbang, dan pendidikannya tentu akan mendapatkan
upah yang tinggi juga.

Namun, upah tenaga kerja di Indonesia masih terbilang rendah dibandingkan dengan negara lain
seperti Singapura, Brunei, dan Malaysia.

Ketersediaan Lapangan Kerja


Penduduk di Indonesia selalu mengalami peningkatan, seperti pada hasil sensus penduduk 2020 di
atas, bahwa terjadi peningkatan penduduk sebesar 32,56 juta jiwa dibandingkan dengan sensus
penduduk tahun 2010.

Naiknya jumlah penduduk tersebut menyebabkan terjadinya kenaikan permintaan akan lapangan
kerja.

Memang udah menjadi hal yang klasik bahwa masalah dominan yang terdapat di sektor
ketenagakerjaan Indonesia adalah ketersediaan lapangan kerja.

Percepatan pertumbuhan penduduk tidak sejalan dengan percepatan pertumbuhan lapangan


pekerjaan. Tentu saja hal itu membuat ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran tenaga
kerja.

Hal tersebut semakin diperparah dengan banyaknya tenaga kerja yang di PHK (pemutusan hubungan
kerja). Hal itu akan semakin meningkatkan jumlah pengangguran.
Kelebihan Tenaga Kerja (Labour Surplus Economy)
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini Indonesia mengalami peningkatan dalam hal pertumbuhan
lapangan kerja, namun tetap saja pencari kerja lebih banyak.

Jumlah penduduk yang besar akan menghasilkan angkatan kerja yang besar juga. Angkatan kerja
yang besar tersebut kalau bisa dimanfaatkan dengan baik tentu dapat meningkatkan kegiatan
perekonomian, sehingga masyarakat menjadi lebih sejahtera dan pendapatan nasional meningkat.

Kelebihan tenaga kerja dapat menyebabkan pasar kerja kurang berkualitas, sehingga produktivitas
tenaga kerja juga rendah.

Persebaran Tenaga Kerja yang Tidak Merata


Selain permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia yang telah disebutkan di atas, masalah
ketenagakerjaan yang dihadapi oleh Indonesia adalah persebaran tenaga kerja yang tidak merata.

Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa, sedangkan daerah lain yang
wilayahnya lebih luas masih ada yang kekurangan tenaga kerja. Jadi, ada ketidakseimbangan antara
daerah yang satu dengan daerah lainnya.

Link and Match


Link and match adalah konsep keterkaitan dan kesepadanan antara keahlian yang dimiliki oleh
tenaga kerja dengan kebutuhan tenaga kerja perusahaan.

Semakin besarnya ketidakcocokan antara tenaga kerja dengan perusahaan, maka akan semakin
rendah tenaga kerja tersebut diterima bekerja. Hal itu dapat meningkatkan pengangguran dan
menjadi permasalahan ketenagakerjaan lain.

Strategi untuk Mengatasi Permasalahan Ketenagakerjaan di Indonesia


1. Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja sebelum memasuki pasar tenaga kerja,
seperti mengadakan pelatihan yang berbasis kompetensi.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja.
3. Meningkatkan hubungan industrial yang harmonis.
4. Mewujudkan sistem pengupahan yang adil.
5. Meningkatkan perlindungan tenaga kerja, seperti penerapan norma kerja dan jamsostek.

Anda mungkin juga menyukai