Anda di halaman 1dari 17

Projek Mata Kuliah Antropologi Gizi

NILAI DAN FILOSOFI TRADISI


BESEK TERHADAP KEBIASAAN
MAKAN DAN ASUPAN PROTEIN
HEWANI MASYARAKAT JAWA
Kelompok 7
Anggota Anggota
Adya Kamiliah Shafwah Nayla Razkya
2200883 2202936
Fayza Aulia Azhar Windiani Hadianti
2202344 2205009
Natasha Althafa Yenny Khairani
2204597 2201792
Pendahuluan

Besek dalam konteks budaya tradisional

Outline Modernisasi berdampak pada proses


pembuatan besek

Keterkaitan antara isi besek dengan


kebiasaan makan daging dan asupan protein
hewani masyarakat Jawa

Upaya untuk mempertahankan identitas


tradisional dan melestarikan besek di tengah
arus modernisasi
Pendahuluan
Masyarakat Indonesia adalah sebuah komunitas yang terdiri dari
beragam suku dan budaya. Adat istiadat mencerminkan kebiasaan
sosial yang telah ada dalam masyarakat sejak lama. Besek adalah
suatu kerajinan tradisional sekaligus warisan budaya Indonesia yang
unik, yang terbuat dari anyaman bambu. Besek memiliki segi bentuk
maupun fungsinya di berbagai daerah, Besek adalah jenis wadah kecil
dengan tutup yang berasal dari Jawa. Modernisasi juga memberikan
dampak pada bahan dan teknologi produksi besek, dengan kemungkinan
penggunaan material modern dan teknologi canggih.
Besek dalam Konteks Budaya Tradisional
Masyarakat Jawa: besek dikenal sebagai Sego Berkat "Nasi
Berkah"
Isi sego berkat terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur mayur, manisan,
dan lain-lain ini memiliki pesan untuk berbagi rezeki.
sebagai wujud nilai perilaku Hasta atau delapan nilai luhur yang dianut
masyarakat Jawa.
(1) tepa selira (5) gotong royong
(2) welas asih (6) guyub rukun
(3) andhap asor (7) ewuh pekewuh dan
(4) grapyak semanak (8) saling pangerten
Menjadi sarana komunikasi dari perbedaan
kasta dan kesenjangan sosial yang ada.
Besek biasanya ada pada suatu peristiwa
tertentu yang disebut selamatan atau
kenduri (pernikahan, 7 bulanan, kematian, dll)
Besek berisi nasi, lauk pauk (biasanya ayam),
kerupuk, telur, dan telur ayam
Besek baru dibagikan setelah selesai
pembacaan doa-doa dan dibawa pulang untuk
dimakan bersama keluarga
Modernisasi berdampak pada proses pembuatan besek

Modernisasi merujuk pada pergeseran dari nilai-nilai tradisional menuju metode-metode


baru, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat (Ihsanullah, 2023).
Dampak positif modernisasi dalam proses pembuatan besek:
Peningkatan kualitas produk
Membuka peluang baru untuk penggunaan besek dalam berbagai kegiatan sehari-hari,
Menggambarkan sebuah evolusi yang positif dalam industri.
Menurut Sabana dalam Sutawikara pada tahun 2017, dampak negatif modernisasi:
Adanya nilai-nilai kemodernan, seperti penggabungan dengan kemasan kertas,
plastik, atau logo kertas dengan visualisasi modern, dari segi estetika, kemasan
tradisional berbahan bambu seharusnya tidak mengalami perubahan signifikan dari
bentuk aslinya.
Modernisasi berdampak pada proses pembuatan besek
Isi Besek
Besek digunakan sebagai tempat menyajikan nasi, lauk, atau sebagai kemasan
untuk bingkisan sembako seperti beras, gula, teh, ketan, kolak, dan jajanan pasar.
Isi besek umumnya melibatkan nasi putih, nasi beraroma, kerupuk, ayam yang
digoreng, pisang, pecel, urab, dan komponen lainnya sesuai dengan kebutuhan atau
keinginan pihak yang menyelenggarakan (Hendrajaya & Almua, 2019).
Seiring perkembangannya, besek kini banyak dipakai sebagai kemasan untuk oleh-
oleh khas daerah seperti geplak, tiwul, getuk goreng, dan lain sebagainya.

Nasi Kerupuk Telur Daging Sayur


Proses Pembuatan Besek

Menganyam
Bambu dibelah bambu untuk
menjadi dua membuat
bagian produk akhir

Setiap bagian Besek


kembali dibelah
menjadi bagian
yang lebih kecil
dan tipis sesuai
kebutuhan
Seiring berkembangnya zaman, dalam pembuatannya, terdapat beberapa
inovasi yang diciptakan oleh para pengrajin besek, diantaranya:
1. Inovasi besek berupa dekorasi dengan teknik melukis, harga jual besek yang
telah di finishing dengan dekorasi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
harga besek tanpa dekorasi (Desa Sidetapa, Kec. Banjar, Kab. Buleleng,
Bali).
2. Besek hias menggunakan teknik decoupage dan tambahan hiasan pita,
dijadikan sebagai pilihan bagi wisatawan yang ingin membawa pulang oleh-oleh
khas dari Desa Tegaren.
Keterkaitan antara isi besek dengan kebiasaan
makan daging dan asupan protein hewani masyarakat Jawa

Salah satu kebudayaan yang dapat memengaruhi kebiasaan makan pada


masyarakat Jawa adalah penggunaan besek. Tradisi besek memiliki
hubungan erat dengan budaya makan masyarakat Jawa, terutama dalam
konteks penyajian dan konsumsi makanan. Sebagai wadah, besek lebih
berkaitan dengan cara penyajian dan pengangkutan makanan daripada
dengan jenis makanan yang dimakan. Isi besek dalam konteks kebiasaan
makan umumnya tidak memiliki keterkaitan secara langsung, terutama
pada kebiasaan makan daging masyarakat Jawa.
Keterkaitan antara isi besek dengan kebiasaan
makan daging dan asupan protein hewani masyarakat Jawa

Kebiasaan makan daging sendiri lebih dikaitkan dengan faktor ketersediaan


bahan makanan di daerah tersebut. Kebiasaan makan daging pada masyarakat
Jawa juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi. Menurut sebagian besar
masyarakat yang memiliki pendapatan tidak menentu, protein hewani seperti
ikan, ayam dan sapi termasuk ke dalam bahan pangan dengan harga pasaran
yang cukup mahal sehingga kebiasaan makan daging cukup jarang. Kebiasaan
tersebut berpengaruh pada asupan gizi protein hewani yang berkurang.
Asupan protein hewani yang berkurang dapat berdampak pada kinerja tubuh
dan status gizi terutama pada pertumbuhan serta perkembangan anak maupun
balita.
Upaya mempertahankan identitas tradisional
besek di tengah arus modernisasi
Melakukan edukasi kepada masyarakat tentang cara membuat besek,
cara menggunakannya, dan pentingnya besek dalam budaya lokal (
Mengadakan festival budaya atau promosi yang menampilkan nilai-nilai
positif tradisi dan budaya (contoh :
https://www.instagram.com/tv/CWS3vpTAxZx/?
igsh=MW83M2FwejMyazV2OQ== )
Melakukan inovasi dalam penggunaan besek, tetapi tidak menghilangkan
unsur penting dalam besek
Upaya mempertahankan identitas tradisional besek

Media sosial dapat membantu menyebarkan konten terkait edukasi


tentang pola asuh anak dan konten yang menampilkan tentang
besek
Mempertahankan dan mengembangkan kualitas dari besek
Melakukan pelatihan-pelatihan untuk pengrajin bambu dan dapat
dilakukan inovasi produk agar menarik minat konsumen
Menambahkan kreasi dan fungsi untuk besek.
Besek merupakan suatu keranjang kecil dari anyaman bambu

KESIMPULAN yang berbentuk dasar persegi terdiri dari dua bagian, yaitu
wadah dan penutup. Besek biasa digunakan dalam acara-acara
adat atau kegiatan keagamaan dalam rangka menciptakan
nuansa tradisional yang dapat memperkaya pengalaman makan.

Isi besek dalam konteks kebiasaan makan umumnya tidak memiliki


keterkaitan secara langsung, terutama pada kebiasaan makan
daging masyarakat Jawa. Kebiasaan makan daging masih
terbilang cukup jarang. Kebiasaan tersebut berpengaruh pada
asupan gizi protein hewani yang berkurang. Asupan protein
hewani yang berkurang dapat berdampak pada kinerja tubuh
dan status gizi terutama pada pertumbuhan serta
perkembangan anak maupun balita.
Matur nuwun
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai