Anda di halaman 1dari 16

A.

Definisi

Carsinoma mammae merupakan gangguan dalam

pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal timbul dari

sel-sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan

pembuluh darah (Nurarif & Kusuma, 2015).

B. Anatomi Dan Fisiologi

Payudara adalah suatu kelenjar yang terdiri atas jaringan lemak,

kelenjar fibrosa, dan jaringan ikat. Jaringan ikat memisahkan payudara

dari otot–otot dinding dada, otot pektoralis dan otot serratus anterior.

Payudara terletak di fascia superficialis yang meliputi dinding anterior

dada dan meluas dari pinggir lateral sternum sampai linea axillaris media,

dan pinggir lateral atas payudara meluas sampai sekitar pinggir bawah

musculus pectoralis major dan masuk ke axilla. Pada wanita dewasa muda

payudara terletak di atas costa II–IV.

Kelenjar payudara mencapai potensi penuh pada perempuan saat

menarke; pada bayi, anak–anak, dan laki–laki, kelenjar ini hanya

berbentuk rudimenter. Fungsi utama payudara wanita adalah menyekresi

susu untuk nutrisi bayi. Fungsi ini diperantarai oleh hormon estrogen dan

progesteron.

Payudara wanita mengalami tiga tahap perubahan perkembangan

yang dipengaruhi oleh hormon. Perubahan pertama terjadi sejak masa

pubertas, dimana estrogen dan progesteron menyebabkan berkembangnya


duktus dan timbulnya asinus. Selain itu yang menyebabkan pembesaran

payudara terutama karena bertambahnya jaringan kelenjar dan deposit

lemak.

Perubahan kedua sesuai dengan siklus menstruasi, yaitu selama

menstruasi terjadi pembesaran vaskular, dan pembesaran kelenjar sehingga

menyebabkan payudara mengalami pembesaran maksimal, tegang, dan

nyeri saat menstruasi. Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan

menyusui. Payudara akan membesar akibat proliferasi dari epitel duktus

lobul dan duktus alveolus, sehingga tumbuh duktus baru.

Selama kehamilan tua dan setelah melahirkan, payudara

menyekresikan kolostrum karena adanya sekresi hormon prolaktin dimana

alveolus menghasilkan ASI, dan disalurkan ke sinus kemudian melalui

duktus ke puting susu. Setelah menyapih, kelenjar lambat laun beregresi

dengan hilangnya jaringan kelenjar. Pada saat menopause, jaringan lemak

beregresi lebih lambat bila dibandingkan dengan jaringan kelenjar, namun

akhirnya akan menghilang meninggalkan payudara yang kecil dan

menggantung (No Title, 2012)


C. Etiologi

Penyebab kanker payudara sangat beragam, tetapi ada

sejumlah faktor risiko yang dihubungkan dengan perkembangan

penyakit ini yaitu asap rokok, konsumsi alkohol, umur pada saat

menstruasi pertama, umur saat melahirkan pertama, lemak pada

makanan, dan sejarah keluarga tentang ada tidaknya anggota keluarga

yang menderita penyakit ini. Terdapat banyak factor yang akan

menyebabkan terjadinya kanker payudara.

D. Patofisiologi

Sel abnormal membentuk klon dan mulai berproliferasi secara

abnormal, mengabaikan sinyal yang mengatur pertumbuhan dalam

lingkungan sel tersebut. Kemudian dicapai suatu tahap dimana sel

mendapatkan ciri-ciri invasif, dan terjadi perubahan pada jaringan

sekitarnya. Sel-sel tersebut menginfiltrasi jaringan sekitar dan memperoleh

akses ke limfe dan pembuluh-pembuluh darah, melalui pembuluh darah

tersebut sel-sel dapat terbawa ke area lain dalam tubuh untuk membentuk

metastase (penyebaran kanker) pada bagian tubuh yang lain. Neoplasma

adalah suatu proses pertumbuhan sel yang tidak terkontrol yang tidak

mengikuti tuntutan fisiologik, yang dapat disebut benigna atau maligna.

Pertumbuhan sel yang tidak terkontrol dapat disebabkan oleh berbagai

faktor, faktor-faktor yang dapat menyebabkan kanker biasanya disebut

dengan karsinogenesis.
E. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium

 Morfologi sel darah

 Laju endap darah

 Tes faal hati

 Tes tumor marker dalam serum atau plsma

 Pemeriksaan sitologik

b. Mammagrafi

c. Ultrasonografi

d. Thermograpy

e. Xerodiografi

f. Biopsy

g. CT Scan

h. Pemeriksaan hematologic

F. Komplikasi

a. Gagal jantung

b. Kelenjar getah bening

c. Gangguan mineralisasi tulang


G. Pathway

CA MAMAE

Mendesak Mendesak sel-sel Mendesak


jaringan sekitar saraf pembuluh darah

Mensuplai nutrisi Menekan jaringan Aliran darah


Interupsi sel saraf
ke jaringa ca pada mamae terhambat

Hipermetabolis ke Peningkatan Nyeri Hipoksia


jaringan konsistensi mamae

Suplai nutrisi Mamae Necrosisc


jaringan lain membengkak jaringan
Ukuran mamae
abnormal

Masa tumor
BB Menurun mendesak kejaringan Mamae Bakteri patogen
luar asimetrik

Gangguan
pemenuhan Resiko Infeksi
kebutuhan nutrisi Perfusi jaringan Gangguan
terganggu metabolic fisik

Ulkus

Kurang Pengetahuan
Gangguan integritas
kulit/jaringan

Cemas
H. Pengkajian keperawatan

Dari Maulidah (2022) Pengkajian adalah tahap awal dari proses

keperawatan dan merupakan proses yang sistematis dalam pengumpulan

data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi

status kesehatan pasien. Data yang dikumpulkan dalam pengkajian ini

meliputi bio- psiko-sosio-spiritual. Dalam proses pengkajian ada 2 tahap

yang perlu dilalui yaitu pengumpulan data dan analisa data.

1. Pengumpulan Data

Pada tahap ini merupakan kegiatan dalam menghimpun

informasi (data-data) dari pasien yang meliputi unsur bio-psiko-

sosio-spiritual yang komprehensif secara lengkap dan relevan

untuk mengenal pasien agar dapat memberi arah kepada tindakan

keperawatan.

a. Identitas

Nama pasien, suku bangsa, jenis kelamin, pendidikan,

umur, pekerjaan , agama, penanggunb jawab, status,

alamat

b. Keluhan utama

Biasanya ditandai dengan luka yang tidak sembuh-

sembuh, dan pasien mengatakan nyeri pada kakinya

yang terdapat luka khas diabetes mellitus.

c. Riwayat Penyakit Sekarang

Cerita kronologi awal mula terjadinya penyakit


sekarang hingga dibawa ke RSUP. Dr. Tajuddin Chalid

d. Riwayat Penyakit Dahulu

Meliputi penyakit waktu muda, apa pernah dirawat

dirumah sakit, obat apa yang biasa digunakan.

e. Riwayat Kesehatan Keluarga

Meliputi penyakit yang pernah dialami oleh anggota

keluarga, mungkin ada anggota keluarga yang

mengalami diabetes mellitus.

f. Observasi dan Pemeriksaan fisik

1) Meliputi keadaan umum, kesadaran, tanda-tanda

vital [TD (adanya peningkatan tekanan darah pada

pasien diabetes dengan riwayat hipertensi) , Suhu,

Nadi, RR] , Antropometri (TB, BB SMRS, BB

Setelah MRS).

2) Pernafasan (B1 : Breath)

Meliputi pemeriksaan bentuk dada, pergerakan

dada, ada tidak nya penggunaan otot bantu nafas

tambahan, irama nafas, pola nafas, suara nafas,

suara nafas tambahan, ada tidaknya sesak nafas,

batuk, sputum, sianosis.

3) Kardiovaskuler (B2 : Blood)

Meliputi pemeriksaan Ictus cordis teraba atau

tidak, irama jantung normal (lub-dup) atau tidak


(ada suara tambahan (S3 dan S4), ada tidaknya

bunyi jantung tambahan, CRT (normalnya

<2detik), akral dingin atau hangat, oedem,

hepatomegali, ada tidaknya perdarahan.

4) Persyarafan (B3 : Brain)

Meliputi pemeriksaan GCS (E : 4 , V : 5 , M : 6),

Refleks Fisiologis (Biceps, Triceps, Patella),

Refleks patologis (kaku kuduk, Bruzinski I,

Bruzinski II, Kernig, 12 nervus kranial, ada

tidaknya nyeri kepala maupun paralisis, penciuman

(meliputi : bentuk hidung, septum, polip), wajah

dan penglihatan ( mata, pupil, refleks, konjuntiva

anemis, tidak adanya gangguan, sclera anikhterik),

Pendengaran (telinga simetris, tidak ada kelainan,

kebersihan telinga, tidak adanya penggunaan alat

bantu), Lidah (kebersihan lidah, uvula simetris dan

tidak ada radang, palatum tidak pucat, tidak ada

kesulitan menelan, tidak ada gangguan bahasa).

5) Perkemihan (B4 : Blader)

Meliputi pemeriksaan kebersihan genitalia,

ekskresi, tidak ada distensi kandung kemih, tidak

ada nyeri tekan, frekuensi eliminasi urin SMRS

dan setelah MRS, jumlah, warna, dan tidak ada


penggunaan kateter urine pada pasien.

6) Pencernaan (B5 : Bowel)

Meliputi pemeriksaan mulut pasien bersih atau

tidak, membran mukosa kering, gigi tanggal

semua, faring tidak ada radang, Diit SMRS dan

setelah MRS, tidak terpasang NGT, porsi makan,

frekuensi minum dan frekuensi makan,

pemeriksaan abdomen (meliputi : bentuk perut,

tidak ada kelainan abdomen,hepar,lien, tidak ada

nyeri abdomen), pemeriksaan Rectum dan anus

(tidak ada hemoroid), Eliminasi BAB SMRS dan

setelah MRS, frekuensi, warna dan konsistensi.

7) Muskuluskeletal dan integumen (B6 : Bone)

Meliputi pemeriksaan rambut dan kulit kepala,

tidak ada scabies, warna kulit pucat, kebersihan

kuku, turgor kulit menurun, ROM, kekuatan otot,

Deformitas tidak ada, fraktur tidak ada.

8) Endokrin

Meliputi pemeriksaan tidak ada pembesaran KGB,

mengalami hiperglikemi, tidak mengalami

hipoglikemi, menderita diabetes mellitus dengan

HbA1C : 9,5% (normalnya : <5,7 ; Prediabetes :

5,7 – 6,4 ; Diabetes : >=6,5) GDA : 264 mg/dL


(normalnya : <126 mg/dL).

9) Kemampuan perawatan diri

Meliputi kemampuan mandi, berpakaian,

toileting/eliminasi, mobilitas di tempat tidur, alat

bantu, kemampuan berjalan, naik tangga,

berbelanja, berpindah.

2. Analisa Data

Dari hasil pengkajian kemudian data tersebut

dikelompokkan lalu dianalisa sehingga dapat ditarik

kesimpulan masalah yang timbul dan untuk selanjutnya dapat

dirumuskan diagnosa keperawatan.

3. Pengkajian Nyeri dan kenyamanan

Menurut Khasanah (2021) Pengkajian perlu dilakukan

secara cermat, pengkajian dapat berupa :

a) Perawat perlu mengkaji tingkat nyeri dan kenyamanan

pasien untuk mengetahui tingkat nyeri dan kenyamanan

serta resiko cedera yang terdiri dari jenis aktifitas,

frekuensi, pola, kecepatan aktifitas serta lama dalam

neraktifitas.

b) Perawat mengkaji Riwayat tidur ( pola tidur, gangguan

tidur yang sering terjadi, kebiasaan, lingkungan tidur

klien. Status emosi maupun mental klien.


c) Mengkaji gangguan tidur seperti insomnia,

somnabulisme/tidur berjalan, enuresis/ngompol,

mendengkur, narkolepsi/kantuk berlebih dan sebagainya.

d) Kaji tingkat kelelahan seperti aktivitas yang

menimbulkan Lelah atau menghambat Gerakan tubuh

baik gejala, etiologi, serta dampak gangguan

pergerakkan.

e) Riwayat keperawatan, masalah nyeri dan kenyamanan

dapat dikaji terkait :

1. Riwayat Kesehatan sekarang, meliputi alas an

penyebab pasien mengalami keluhan dalam

pergerakkan.

2. Riwayat keperawatan penyakit yang pernah di derita

, pengkajian Riwayat penyakit yang berhubungan

dengan pemenuhan kebutuhan mobilitas, misalnya

adanya Riwayat penyakit system neurologis,

Riwayat penyakit system musculoskeletal, system

pernafasan dan lain-lain.

f) Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik terkait istrahat dapat berupa mengkaji

tingkat energi, mata merah, ciri-ciri wajah seperti

kelopak mata sembab, ciri-ciri perilaku seperti

sempoyongan, mengusap-usap, mata lambat dalam


berbicara, maupun penyebab potensial misalnya obesitas

atau kegemukkan.

H. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan

respons manusia (status kesehatan atau risiko perubahan pola) dari

individu atau kelompok, dimana perawat secara akuntabilitas dapat

mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga

status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah, dan merubah.

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang,

keluarga, atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau

proses kehidupan yang aktual atau potensial. Diagnosa keperawatan

merupakan dasar dalam penyusunan rencana tindakan asuhan

keperawatan, sangat perlu untuk didokumentasikan dengan baik

(Paramitha, 2020)

Masalah yang mungkin muncul berkaitan dengan nyeri dan kenyamanan

berdasarkan buku Tim POKJA SDKI DPP PPNI (2017) yaitu:

 Nyeri akut

 Resiko infeksi

 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

 Kerusakan integritas jaringan

 Kurang pengetahuan

 Gangguan body image


I. Ketepatan Rumusan Tujuan

Luaran (outcome) keperawatan merupakan aspek-aspek yang dapat

diobservasi dan diukur meliputi kondisi, perilaku, atau dari persepsi pasien,

keluarga atau komunitas sebagai respon terhadap intervensi keperawatan (Tim

POKJA SLKI DPP PPNI, 2017)

Adapun luaran keperawatannya yaitu :

1. Pre Operasi

Gangguan rasa nyaman b.d kurang pengendalian situasional/lingkungan d. d

mengeluh tidak nyaman, gelisah

Definisi : perasaan kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi fisik,

psikospiritual, lingkungan dan sosial

Ekspetasi : meningkat

Kriteria hasil :

 Keluhan tidak nyaman menurun


 Gelisah menurun
 Memori masa lalu membaik
 Suhu ruangan membaik
 Pola eliminasi membaik
 Kesejahteraan fisik meningkat
 Rileks meningkat
2. Post Operasi
Risiko infeksi d.d ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer
Definisi: beresiko mengalami peningkatan terserang organisme patogenetik
Ekspetasi menurun
Kriteria hasil:
 Demam menurun
 Kemerahan menurun
 Nyeri menurun
 Bengkak menurun
 Gangguan kognitif menurun
 Nafsu makan membaik

F. Intervensi keperawatan

Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan oleh

perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk

mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (Paramitha, 2020).

Intervensi utama yaitu (Tim POKJA SIKI DPP PPNI, 2017) :

1. Pra Operasi

Terapi relaksasi (I.09326)

Definisi :
Menggunakan teknik perenggangan untuk mengurangi tanda dan
gejalah ketidaknyamanan seperti nyeri, keteganganan otot, atau
kecemasan
Observasi :
 Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau gejala lain yang mengganggu
kemampuan kognitif
Terapeutik :
 Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruangan yang nyaman, jika
memungkinkan
 Gunakan pakaian longgar
Edukasi :
 Anjurkan mengambil posisi nyaman
2. Post Operasi
Pencegahan infeksi (I.14539)
Risiko infeksi d.d ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer (D.0142)
Definisi: mengidentifikasi dan menurunkan resiko terseran organisme
patogenetik
Tindakan :
Observasi :
 Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Terapeutik :
 Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi
Edukasi :
 Jelaskan tanda dan gejala infeksi

G. Rasionalisasi Tindakan keperawatan

1. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat nyeri

2. Untuk mengetahui penyebab nyeri

3. Untuk meredahkan nyeri


DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, Gloria M. Nursing Interventions Classification (NIC) : Edisi Bahasa
Indonesia. Edisi 6. Dicetak diindonesia : Elsevier. 2016
Doenges, Marilynn E. Rencana Asuhan Keperawatan : pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Edisi 3. Jakarta :
EGC. 1999
Herdman, T. Hearther dan Kamitsuru, Shigemi. NANDA-I diagnosis keperawatan
: definisi dan klasifikasi, Ed.11. Jakarta : EGC. 2018
Moorhead, Sue. Nursing Outcomes Classification (NOC) : Pengukuran Outcomes
Kesehatan. Edisi 5. Dicetak diindonesia : Elsevier : 2016
PPNI. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnosis, Edisi III (Revisi). Jakarta : DPP PPNI. 2017

Anda mungkin juga menyukai