Anda di halaman 1dari 5

2.

Pelayanan Kesehatan pada Bayi


Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar
yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama
periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir.

Pelaksana pelayanan kesehatan bayi:

a. Kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari 2 bulan

b. Kunjungan bayi satu kali pada umur 3- 5 bulan

c. Kunjungan bayi satu kali pada umur 6-8 bulan

d. Kunjungan bayi satu kali pada umur 911 bulan

Kunjungan bayi bertujuan untuk meningkatkan akses bayi terhadap


pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan
pada bayi sehingga cepat mendapat pertolongan, pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit melalui pemantauan pertumbuhan, imunisasi, serta
peningkatan kualitas hidup bayi dengan stimulusi tumbuh kembang. Dengan
demikian hak anak mendapatkan pelayanan kesehatan terpenuhi. Pelayanan
kesehatan tersebut meliputi:

a. Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio 1, 2,3, 4, DPT/HB 1, 2, 3,


Campak) sebelum bayi berusia 1 tahun.
Imunisasi adalah salah satu upaya kesehatan anak yang sangat
efektif dan efisien untuk mencegah terjadinya penyakit berbahaya.
Imunisasi telah terbukti dapat menyelamatkan masyarakat dari morbiditas
dan mortalitas karena penyakit seperti Cacar, Polio, Tuberkulosis,
Hepatitis B yang dapat berakibat pada kanker hati, Difteri, Campak,
Rubela dan Sindrom Kecacatan Bawaan Akibat Rubela (Congenital
Rubella Syndrom/CRS), Tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir,
Pneumonia(radang paru), Meningitis (radang selaput otak), hingga Kanker
Serviks yang disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (Kemenkes
RI, 2020).
b. Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDDTK)
c. Pemberian vitamin A 100.000 IU (6-11 bulan)
Vitamin A merupakan zat gizi penting yang sangat diperlukan
tubuh untuk pertumbuhan dan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Kekurangan Vitamin A dapat menyebabkan kebutaan pada anak serta
meningkatkan risiko kesakitan dan kematian. Asupan Vitamin A dari
makanan sehari - hari masih cukup rendah sehingga diperlukan asupan gizi
tambahan berupa kapsul Vitamin A .Kapsul Vitamin A bagi bayi usia 6 –
11 bulan berwarna biru dan mengandung retinol (palmitat/asetat) 100.000
IU, Sesuai dengan Panduan ManajemenSuplementasi Vitamin A waktu
pemberian kapsul Vitamin A pada bayi dan anak balita dilaksanakan
serentak setiap bulan Februari dan Agustus frekuensi pemberian vitamin A
pada bayi 6 - 11 bulan adalah 1 kali (Kemenkes RI, 2020).
d. Konseling ASI ekskulusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda-
tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan Buku
KIA.
- Air SusuIbu (ASI) dipandang sebagai asupan nutrisi yang paling ideal
untuk bayi, karena aman dan mengandung antibodi yang dapat
mencegah timbulnya penyakit pada bayi dan anak. Namun hingga saat
ini terdapat 2 dari 3 bayi di dunia tidak mendapatkan ASI secara
ekslusif
selama enam bulan dan telah terjadi selama 2 dekade (WHO, 2022a).
- Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan gizi bayi. Dalam pemberian MP ASI, yang perlu
diperhatikan adalah usia pemberian MP ASI, frekuensi dalam
pemberian MP ASI, porsi dalam pemberian MPASI, jenis MP ASI,
dan cara pemberian MP ASI pada tahap awal. Pemberian MP ASI
yang tepat diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan gizi
bayi, namun juga merangsang keterampilan makan dan merangsang
rasa percaya diri pada bayi. Perlunya pengetahuan ibu tentang
pemberian MP-Asi terkait permasalahan ini (Dewi, 2020).
- Salah satu tujuan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah
meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu
dan anak. Dalam keluarga, ibu dan anak merupakan kelompok yang
paling rentan terhadap berbagai masalah kesehatan seperti kesakitan
dan gangguan gizi yang sering kali berakhir dengan kecacatan atau
kematian.
e. Penanaganan dan rujukan kasus bila di perlukan.
Irmaningsi, Tini, Supriadi Busmat, Rosalin Ariefah Putri. (2023).
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN
PEMBERIAN MP-ASI DINI PADA BAYI 0-6
BULAN DI DESA SALIMBATU TAHUN 2023.
SAINTEKES – VOLUME 2 NOMOR 4, 524 – 533

Herliana Monika Azi Djogo, Tri Muharni Wuladari, Yulia M.K.Letor.


(2022). Jurnal ilmiah obsign. PENGARUH
KONSELING ASI EKSKLUSIF TERHADAP
MOTIVASI IBU MENYUSUI DI RUANG NIFAS
RSUD S.K. LERIK DI KOTA KUPANG. Prodi Ners,
Universitas Citra Bangsa, Kupang, NTT VOL.14. NO.
2

Puspita Sari Pribadi. (2023). Jurnal Ilmiah Hospitality 239. THE


CORELATION BETWEEN THE LEVEL OF
KNOWLEDGE OF THE MOTHER ABOUT THE
PROVISION OF VITAMIN A WITH MOTHER'S
COMPLIANCE WITH THE GIVING OF VITAMIN
A TO INFANTS AGED 6 – 11 MONTHS AT
POSYANDU MEKAR SARI AND BAKTI IBU
WORK AREA BAAMANG II SAMPIT HEALTH
CENTER IN 2022. Akademi Kebidanan
Muhammadiyah Kotim, Vol.12 No.1 P-ISSN: 2088-
4834 E-ISSN : 2685-5534.

Uswatun Hasanah, Yayuk Eliyana, Yulia Paramita Rusady. (2021).


JURNAL PARADIGMA (Pemberdayaan &
Pengabdian Kepada Masyarakat). UPAYA
PENINGKATAN STATUS KESEHATAN PADA
BAYI DI MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI
IMUNISASI. Universitas Islam Madura, Volume 3
Nomor 1 E-ISSN : 2807-923X P-ISSN : 2807-9396

Anda mungkin juga menyukai